Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gadang Ryan Dewantoro
"Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium yang
dapat menyebabkan gejala seperti batuk, nafas pendek, nyeri dada, hemoptosis,
penurunan berat badan, keringat malam, dan kelelahan. Penyakit ini menyerang
0,4% populasi di Indonesia. Keterlambatan diagnosis berhubungan langsung
terhadap penyebaran dan komplikasi pasien. Penelitian ini berupaya untuk
menemukan hubungan antara tingkat sosioekonomi dengan keterlambatan
diagnosis pasien tuberkulosis di Jakarta Timur mewakili daerah urban dan
Tasikmalaya mewakili daerah rural. Penelitian ini menggunakan studi potong
Iintang dengan jumlah sampel Jakarta Timur sebanyak 103 dan Tasikrnalaya
sebanyak 93. Data didapatkan melalui wawancara dan rekam medis pasien. Pada
penelitian ini, ditemukan perbedaan yang signifikan pada tingkat sosioekonomi
antara Jakarta Timur dan Tasikrnalaya. Perbedaan tersebut terdiri dari perbedaan
pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan kepemilikan asuransi. Penelitian ini juga menemukan perbedaan yang signifikan pada keterlambatan diagnosis antara Jakarta Timur dan Tasikrnalaya. Perbedaan ini dapat ditemui baik pada keterlambatan diagnosis oleh tenaga kesehatan ataupun keterlambatan diagnosis oleh pasien. Pada penelitian ini, tidak didapatkan perbedaan signiftkan antara keterlambatan diagnosis dengan sosioekonomi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Yundiarto
"Pendahuluan : Data Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi anak gemuk usia sekolah dasar di Jakarta mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2010 (12,8%) hingga tahun 2013 (30,1%) dimana termasuk didalamnya 14% yang sudah tergolong obesitas. Status sosioekonomi orang tua dapat mempengaruhi faktor lingkungan (seperti pola makan, aktivitas fisik, dan perilaku sedentari) yang dapat menjadi penyebab obesitas pada anak.
Metode : Penelitian dilakukan pada 63 anak di SDN 01 Menteng Jakarta Pusat dengan metode cross-sectional untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status sosioekonomi orang tua dengan obesitas pada anak.
Hasil : Hasil penelitian menujukkan secara keseluruhan 23,18% anak mengalami obesitas. Berdasarkan data status sosioekonomi orang tua, didapatkan bahwa 38,1% anak memiliki orang tua dengan status sosioekonomi yang tinggi. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status sosioekonomi orang tua dengan obesitas pada anak (p-value < 0,05).
Diskusi : Status sosioekonomi orang tua berhubungan dengan perilaku sedentari dan pola makan anak sehingga mempengaruhi status obesitas pada anak.

Introduction : Riskesdas shows that the prevalence of overweight and obese in primary school age children had been increasing significantly from 2010 (12.8%) until 2013 (30.1%). Out of 30.1% of children weighed above standard in 2013, 14% had been classified as obese. Parent?s socioeconomic status might affect environmental factors (i.e. diet, physical activity, and sedentary behavior) that cause childhood obesity.
Method : This research was conducted on 63 students in SDN 01 Menteng, Central Jakarta, with cross-sectional method to determine the association between parent?s socioeconomic status and childhood obesity.
Result : The result showed that the prevalence of obese children was 23.18.%. Based on parent socioeconomic status data, the prevalence of children with high parent?s socioeconomic status was 38.1%. The analysis showed that there was significant association between parent?s socioeconomic status with childhood obesity (p-value < 0.05).
Discussion : Parent's socioeconomic status associated with sedentary behaviour and diet of their child that determine childhood obesity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Annisa Tuzzuhro
"Keluarga yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke bawah cenderung kurang
memiliki pemahaman pengasuhan yang positif sehingga berisiko menghambat pencapaian
perkembangan anak, khususnya pada periode kritis usia anak 3-5 tahun. Diperlukan
intervensi untuk meningkatkan pemahaman pengasuhan positif, salah satunya dengan
psikoedukasi. Studi ini bertujuan untuk melihat efektivitas psikoedukasi sebagai metode
intervensi dalam meningkatkan pemahaman pengasuhan positif. Desain penelitian yang
digunakan adalah one group pretest-posttest design. Subjek penelitian adalah 14 orang ibu
berlatar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah. Psikoedukasi dilakukan selama tiga
sesi secara daring. Pengukuran pemahaman mengenai pengasuhan positif dilakukan
sebanyak tiga kali, yakni sebelum psikoedukasi, segera setelah psikoedukasi selesai dan 10
hari setelah intervensi. Analisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test menunjukkan
adanya perbedaan skor yang signifikan antara sebelum dan sesudah psikoedukasi diberikan
(p < 0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan pemahaman mengenai
pengasuhan positif yang dimiliki oleh ibu setelah mengikuti psikoedukasi. Sementara itu,
terdapat penurunan pemahaman ibu setelah 10 hari dilakukan intervensi. Penelitian ini
terbatas hanya pada ranah kognitif saja, disarankan agar dapat ditingkatkan ke ranah afektif
hingga psikomotor.

Families in middle-to-low socioeconomic status tend to have less comprehension about
positive parenting, which may hinder child optimal development, especially in critical
age i.e. 3 to 5 year old. Psychoeducation is one of interventions which is needed to
improve comprehension of positive parenting to children. This study aims to find the
effectiveness of psychoeducation in improving comprehension of positive parenting. This
study design is one group pretest-posttest design. Subjects of this study are 14 mothers
with middle-to-low socioeconomic status background. The psychoeducation was held for
three sessions through video conference. The data were collected 3 times, before the
intervention, immediately after the intervention, and 2 weeks after the intervention. Data
analysis using Wilcoxon Signed-Rank Test shows significant score difference between
before and after psychoeducation was provided (p < 0,05). This indicates increasing score
of positive parenting related understanding in mothers after attending the
psychoeducation. However, there was derivation score of mothers' comprehension in 10
days after the intervention. This study limited to cognitive area, next can be elevated into
affective or psychomotor area.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Buntara
"ABSTRAK
Pada tahun 2010, Periode Prevalence Tuberkulosis DKI Jakarta berada di
peringkat kelima se-Indonesia. Angka Penjaringan Suspek, CDR, dan Angka
Konversi Tuberkulosis di Jatinegara mengalami fluktuasi selama 2009—2012.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara keberadaan penderita
serumah, kepadatan penghuni, ventilasi, dan fisik bangunan rumah dengan
kejadian tuberkulosis paru BTA Positif. Desain penelitian ini adalah kasus-kontrol
dengan jumlah sampel masing-masing 58 orang. Kasus adalah penderita
tuberkulosis paru BTA Positif yang datang berobat ke puskesmas. Kontrol adalah
penduduk yang tidak menderita tuberkulosis dan tinggal bertetangga dengan
kasus. Ada hubungan bermakna antara kepadatan penghuni dalam rumah dengan
kejadian tuberkulosis paru BTA Positif {p=0,015; OR=2,709 (95%CI: 1,273—5,767)}.

ABSTRACT
In 2010, Tuberculosis Period Prevalence of Jakarta ranked 5 in Indonesia. Suspect
Detection Rate, CDR, and Conversion Rate of Tuberculosis in Jatinegara was
fluctuating in 2009—2012. Purpose of this research is to find the relationship
between relative with tuberculosis, household density, ventilation, and house
building condition with smear-positive pulmonary tuberculosis incidence. A casecontrol
study is undertaken with 58 samples for each group. Case is defined as all
patients diagnosed with smear-positive pulmonary tuberculosis and treated at
public health centre. Control is defined as persons having no history of
tuberculosis and live at the same neighborhood with case group. There is a
significant relationship between household density and smear-positive pulmonary
tuberculosis incidence {p=0,015; OR=02,709 (95%CI: 1,273—5,767)}."
Universitas Indonesia, 2014
S53770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchelita Dewi
"Preferensi kontribusi penting dalam memperkirakan nilai suatu barang, terutama public goods, yaitu barang yang jika dikonsumsi oleh seseorang tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut dan siapapun dapat mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari tingkat sosioekonomi dan pemberian threshold terhadap preferensi kontribusi seseorang untuk lahan hijau. Penelitian ini dilakukan kepada 64 orang penduduk Provinsi DKI Jakarta dengan desain kuasi-eksperimental randomized 2 (tingkat sosioekonomi: rendah vs. tinggi, between subjects) x 2 (pemberian threshold dalam: non-target vs. target pada public goods game, within subjects). Pengukuran dilakukan dengan mengadaptasi public goods game dan dijalankan secara tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat sosioekonomi tidak memengaruhi preferensi kontribusi individu, tetapi pemberian threshold secara signifikan meningkatkan kontribusi individu untuk lahan hijau.

Priority contribution is important in estimating the value of an item, especially public goods, that is, goods which if consumed by one person will not reduce the consumption of others for these goods and anyone can consume them. This study aims to examine the effect of socioeconomic level and threshold granting on preference for one's contribution to green land. This research was conducted on 64 residents of DKI Jakarta Province by design quasi-experimental randomized 2 (socioeconomic level: low vs. high, between subjects) x 2 (threshold in: non-target vs. target in the public goods game, within subjects). Measurements are made by adapting public goods games and run face to face. The results showed that the socioeconomic level did not affect the preferences of individual contributions, but the provision of a threshold significantly increased individual contributions to green land."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isna Nur Aeni
"Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia berada di peringkat kedua di dunia sebagai negara dengan jumlah angka kasus TBC terbanyak secara global. Berdasarkan laporan Puskesmas Cileungsi, angka kasus TBC pada tahun 2022 sebanyak 98 kasus dan meningkat pada tahun 2023 menjadi sebanyak 140 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TBC BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Cileungsi tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 83 responden. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat dan bivariat (chi square). Angka prevalensi kejadian TBC pada penelitian ini sebesar 33,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian TBC di wilayah kerja Puskesmas Cileungsi yaitu, jenis kelamin (OR=4), status ekonomi (OR=3), riwayat penularan (OR=4,43), dan suhu (OR=6,94). Oleh karena itu, kepada pihak Puskesmas Cileungsi disarankan untuk memberikan edukasi terkait rumah sehat, meningkatkan investigasi kontak serumah, dan menjalankan bantuan program rumah sehat dengan pihak terkait. Masyarakat juga disarankan untuk rajin melakukan hidup bersih dan sehat, membuka jendela di pagi hari, dan memakai masker, khususnya bagi penderita TBC aktif untuk meminimalkan penularan.

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Indonesia is ranked second in the world as the country with the highest number of TB cases globally. Based on the Cileungsi Health Center report, the number of TB cases in 2022 will be 98 cases and will increase in 2023 to 140 cases. This study aims to analyze factors related to the incidence of positive smear TB in the Cileungsi Community Health Center work area in 2024. This study used a cross-sectional study design with a sample of 83 respondents. The analysis carried out included univariate and bivariate analysis (chi square). The prevalence rate of TB in this study was 33.7%. The results of the study showed that the risk factors that had a significant relationship to the incidence of TB in the Cileungsi Community Health Center working area were, gender (OR=4), economic status (OR=3), history of transmission (OR=4.43), and temperature (OR =6.94). Therefore, it is recommended that the Cileungsi Community Health Center provide education regarding healthy homes, increase household contact investigations, and carry out healthy home program assistance with related parties. The public is also advised to diligently practice clean and healthy living, open windows in the morning, and wear masks, especially for active TB sufferers to minimize transmission. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Adi Pramono
"Tesis ini membahas tentang ?Pengaruh Pendidikan Orang Tua, Sosio Ekonomi Keluarga dan Lingkungan Pendidikan terhadap Risiko Anak Putus Sekolah di Kota Bekasi dalam Perspektif Ketahanan Keluarga?. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan observasi dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendidikan orang tua, sosio ekonomi keluarga, dan lingkungan pendidikan terhadap risiko anak putus sekolah di Kota Bekasi dalam perspektif ketahanan keluarga. Analisis korelasi menunjukkan ada hubungan positif pada tingkat sangat kuat antara pendidikan orang tua, sosio ekonomi keluarga, dan lingkungan pendidikan secara bersama- sama dengan risiko anak putus sekolah dengan nilai r sebesar 0,986.
Dari hasil analisis regresi juga memperlihatkan bahwa pengaruh yang ditunjukkan pendidikan orang tua, sosio ekonomi keluarga, dan lingkungan pendidikan secara bersama-sama terhadap risiko anak putus sekolah adalah positif dan signifikan dengan nilai R Square sebesar 0,973 dan F hitung sebesar 1123,294. Hal ini berarti 97,3 % risiko anak putus sekolah dipengaruhi secara bersama-sama oleh faktor pendidikan orang tua, sosio ekonomi keluarga, lingkungan pendidikan dan 2,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan, jika pendidikan orang tua, sosio ekonomi keluarga, dan lingkungan pendidikan ditingkatkan, maka dapat mengurangi risiko anak putus sekolah dan kesempatan melanjutkan pendidikan menjadi lebih besar.

This thesis discusses about ?The Effect of Parent Educational Background, Family Socio Economic, and Environmental Education to Children Dropout risk in Kota Bekasi in The Perspective of Family Resilience?. This Research using quantitative method by observation and surveys. The results showed that there is a significant effect of Parent Educational Background, Family Socio Economic, and Environmental Education to Children Dropout risk in Kota Bekasi in The Perspective of Family Resilience. Correlation analysis showed there was a positive relationship at a very strong level of Parent Educational Background, Family Socio Economic, and Environmental Education in common with dropout children by r value 0.986.
From the results of the regression analysis also showed that the effect of Parent Educational Background, Family Socio Economic, and Environmental Education jointly against dropout children is positively and significantly to the value of R Square 0.973 and F count of 1123,294. This means that 97,3% dropout children affected by Parent Educational Background, Family Socio Economic, Environmental Education and 2,7% affected by other factors. According with the analysis can be concluded that if The Parent Educational Background, Family Socio Economic, and Environmental Education enhanced accordingly can be reduced Children Dropout risk and the continuing education opportunities will be even greater."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfa Amidya
"Tuberkulosis paru masih menjadi beban penyakit menular di dunia, termasuk Indonesia. Angka yang masih tinggi setiap tahun mengindikasikan masih banyaknya faktor risiko penularan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru pada penduduk usia ≥15 tahun di DKI Jakarta. Desain penelitian cross-sectional dipilih dengan menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar 2018. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 11.266, yaitu jumlah responden yang berusia ≥15 tahun di DKI Jakarta. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil analisis regresi logistik multivariat menunjukkan bahwa dari sepuluh variabel yang diuji, tiga di antaranya secara statistik berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru pada penduduk usia ≥15 tahun di DKI Jakarta. Variabel yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru adalah pendidikan (POR 1,96 95% CI: 1,16-3,301), diabetes melitus (POR 8,9 95% CI: 4,947-16,132), dan status gizi (POR 3,7 95). % CI 1.928-7.054). Peningkatan aspek promotif dan preventif dari program pengendalian tuberkulosis yang menitikberatkan pada faktor risiko diperlukan untuk mengatasi peningkatan kasus TB paru.

Pulmonary tuberculosis is still a burden of infectious diseases in the world, including Indonesia. The number which is still high every year indicates that there are still many risk factors for transmission in the community. This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of pulmonary tuberculosis in people aged ≥15 years in DKI Jakarta. The cross-sectional research design was selected using secondary data from the 2018 Basic Health Research. The number of samples used was 11,266, namely the number of respondents aged ≥15 years in DKI Jakarta. Data analysis was carried out by univariate, bivariate with chi square test, and multivariate with multiple logistic regression tests. The results of multivariate logistic regression analysis showed that of the ten variables tested, three of them were statistically related to the incidence of pulmonary tuberculosis in people aged ≥15 years in DKI Jakarta. The variables related to the incidence of pulmonary tuberculosis were education (POR 1.96 95% CI: 1.16-3.301), diabetes mellitus (POR 8.9 95% CI: 4.947-16.132), and nutritional status (POR 3.7 95). ). % CI 1,928-7,054). Increasing the promotive and preventive aspects of the tuberculosis control program that focuses on risk factors is needed to overcome the increasing cases of pulmonary TB."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Tiara Putri
"Tuberkulosis yang resisten terhdap obat merupakan ancaman bagi pengobatan dan pencegahan kasus tuberkulosis, sehingga masih menjadi perhatian utama pada sektor kesehatan di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi keempat negara dengan insidensi TB MDR terbanyak di dunia yaitu mancapai 32.000 kasus di tahun 2016. TB MDR dapat terjadi karena beberapa sebab yang salah satunya disebabkan oleh gagal pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko TB MDR dengan riwayat gagal terapi di RSUP Persahabatan periode 2016-2018. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan melibatkan 80 subjek dengan rincian 40 subjek berasal dari poli TB MDR dan 40 subjek berasal dari poli paru. Hasil analisis bivariat dan multivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (tidak sekolah dan SD) dengan kejadian gagal terapi TB (p=0,016 ; OR= 9,552 ; 95% CI= 1,531 – 59,610).

Drug-resistant tuberculosis is a threat to the treatment and prevention of tuberculosis cases, so it is still a major concern in the health sector throughout the world. Indonesia ranks fourth in the world with the highest incidence of MDR TB, reaching 32,000 cases in 2016. MDR TB can occur due to several reasons, one of reason is caused by treatment failure. This study aims to determine the risk factors for MDR TB with a history of treatment failure in RSUP Persahabatan for the period of 2016-2018. This study is a cross-sectional study and involved 80 subjects with details of 40 subjects from poly MDR TB and 40 subjects from pulmonary poly. The results of bivariate and multivariate analysis showed that there was a significant relationship between the level of education (not in school and elementary school) with TB treatment failure (p = 0.016; OR = 9.552; 95% CI = 1.531 - 59.610)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Rohie
"Jawa Barat merupakan provinsi dengan persentase rumah layak huni paling rendah nomor dua di Pulau Jawa pada tahun 2020 dan posisi kelima terbawah dari 38 provinsi di Indonesia pada tahun 2023 (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2023; Kesuma & Purwoto, 2022). Selain itu, Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki capaian tertinggi penemuan kasus tuberkulosis anak (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan rumah layak huni pada kejadian tuberkulosis anak usia 5 – 14 tahun di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023 dengan melakukan analisis data SKI 2023. Desain penelitian ini menggunakan studi case-control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 9.376 responden. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik rumah layak huni dengan kejadian tuberkulosis anak usia 5-14 tahun. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan metode dan sumber data yang berbeda, misalnya studi kohort retrospektif dan/atau data primer, serta penggunaan faktor pendukung lainnya, misalnya pengetahuan orang tua tentang tuberkulosis dan pola hidup bersih dan sehat keluarga.

West Java is the province with the second lowest percentage of livable houses in Java Island in 2020 and the fifth lowest position out of 38 provinces in Indonesia in 2023 (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2023; Kesuma & Purwoto, 2022). In addition, West Java is the province in Indonesia that has the highest achievement in finding cases of childhood tuberculosis (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022). This study aims to identify the relationship between habitable houses and the incidence of tuberculosis in children aged 5–14 in West Java Province in 2023 by analyzing SKI 2023 data. This study design uses a case-control study. The sample in this study amounted to 9,376 respondents. The results of the study prove that there is no significant relationship between the characteristics of habitable houses and the incidence of tuberculosis in children aged 5-14 years. Further research is recommended to examine with different methods and data sources, for example, retrospective cohort studies and/or primary data, as well as the use of other supporting factors, for example, parental knowledge about tuberculosis and the family's clean and healthy lifestyle. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>