Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satya Aditama Winarno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alur komunikasi berbasis risiko pada proyek apartemen dengan fokus pada peningkatan kinerja waktu. Metode yang digunakan antara lain survei dan studi kasus, dengan pengumpulan data melalui pembuatan dan penyebaran kuesioner kepada para ahli, serta analisis hasil yang dilakukan oleh Perusahaan X. Temuan menunjukkan bahwa alur komunikasi yang diterapkan di PT.X terbukti valid. dan efektif. Namun ada beberapa faktor yang menghambat kelancaran arus komunikasi, seperti perencanaan dan penjadwalan pekerjaan yang tidak memadai, komunikasi yang tidak memadai karena metode dan teknologi yang tidak sesuai, sistem distribusi informasi yang tidak efisien, perencanaan anggaran proyek yang tidak memadai, kurangnya sumber daya, penjadwalan waktu dan sumber daya yang tidak lengkap, tidak tepat sasaran. keterampilan mendengar dan berbicara, kurangnya empati antar pihak, sarana dan prasarana yang belum memadai, kondisi emosi, dan kurangnya penguasaan teknik komunikasi. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan beberapa tindakan untuk meningkatkan alur komunikasi, antara lain memperbaiki perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, menggunakan metode dan teknologi komunikasi yang sesuai dengan kondisi lapangan, memperbaiki sistem distribusi informasi, memastikan ketersediaan perencanaan anggaran proyek, meningkatkan sumber daya, menciptakan waktu dan waktu yang komprehensif. perencanaan sumber daya, peningkatan keterampilan mendengar dan berbicara, meningkatkan empati antar pihak, meningkatkan sarana dan prasarana, mengendalikan kondisi emosi, dan meningkatkan penguasaan teknik komunikasi. Dengan menerapkan rekomendasi tersebut diharapkan alur komunikasi pada proyek apartemen dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga meningkatkan kinerja waktu proyek secara keseluruhan.

This research aims to develop a risk-based communication flow in apartment projects with a focus on improving time performance. The methods employed include surveys and case studies, with data collected through the creation and distribution of questionnaires to experts, along with an analysis of results conducted by Company X. The findings indicate that the communication flow implemented at PT.X has proven to be valid and effective. However, several factors hinder the smooth communication flow, such as inadequate planning and scheduling of work, insufficient communication due to mismatched methods and technologies, inefficient information distribution systems, inadequate project budget planning, lack of resources, incomplete scheduling of time and resources, inappropriate listening and speaking skills, lack of empathy among parties, inadequate facilities and infrastructure, emotional conditions, and lack of mastery of communication techniques. Based on these findings, several actions are recommended to enhance communication flow, including improving planning and scheduling of work, using communication methods and technologies appropriate to field conditions, improving information distribution systems, ensuring project budget planning availability, increasing resources, creating comprehensive time and resource planning, enhancing listening and speaking skills, improving empathy among parties, upgrading facilities and infrastructure, controlling emotional conditions, and enhancing mastery of communication techniques. By implementing these recommendations, it is hoped that the communication flow in apartment projects can operate more effectively and efficiently, thereby improving overall project time performance."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryartha Soepardi
"Proses pengadaan peralatan dan material di dalam proyek EPC dapat mencapai 60% dari waktu keseluruhan proyek. Salah satu masalah yang sering timbul adalah peralatan dan material yang belum/tidak sesuai dengan PO/spesifikasi proyek dikirim ke Site. Hal ini menimbulkan adanya pekerjaan ulang atau pekerjaan tambahan. Adanya tambahan waktu penyelesaian masalah ini dapat menjadi salah satu penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek adalah dengan mendeteksi dan mengendalikan risiko pada tahap pengadaan peralatan dan material.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merekomendasikan pengembangan perencanaan pengadaan peralatan dan material dengan menerapkan Equipment Criticality Rating pada tahap pengadaan sebagai alternatif tindakan pencegahan dan perbaikan untuk faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian peralatan dan material terhadap spesifikasi proyek.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan strategi penelitian berupa analisa arsip, survei, studi kasus serta validasi pakar. Instrument penelitian ini adalah interview para pakar profesional dan kuesioner pada profesional yang telah lama bekerja dalam proyek EPC fasilitas oil & gas. Risk analysis digunakan untuk mengetahui tingkat risiko dan analytical hierarchy process digunakan untuk menentukan keputusan alternatif penanganan faktor penyebab ketidaksesuaian.
Hasil penelitian ini akan diperoleh pengembangan proses perencanaan pengadaan peralatan dan material dengan peningkatan inspection level pada saat fabrikasi dapat menurunkan terjadinya pengiriman peralatan dan material yang tidak atau belum sesuai spesifikasi sehingga mendukung meningkatkan kinerja waktu.

The procurement process of equipment and materials in the EPC project are able to reach 60% to the overall project time. Problems that often arises are equipment and materials which not yet or is not conform to the PO or Project Specification are sent to the site. This condition results an additional work or rework. The additional time to resolve this problem could be one of the causes of project completion delays. One of the way to prevent project completion delays is to detect and control risks at the procurement stage.
The purpose of this study is to recommend the improvement procurement planning for the equipment and materials by implementing Equipment Critical Rating at the procurement stage as an alternative preventive and corrective action for the factors which cause equipment and material unconformity to project specifications.
The research method is quantitative descriptive method with a research strategy in the literature review, surveys, case studies and expert validation. The instrument of this research is interviewing experts and questionnaires to professionals who have worked in the EPC project for oil & gas facilities.
The results of this study are the improvement procurement planning process of equipment and materials by increasing inspection levels at fabrication or manufacturing stage able to reduce delivery of non-conform equipment and materials to specifications and so it supports improving project time performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Zahrina Putri
"Pada beberapa proyek di PT.X terdapat keluhan pembengkakan biaya akibat banyaknya pekerjaan rework. Hal ini diindikasikan karena kurangnya pengelolaan SDM. Tim proyek seharusnya direkrut dan dikelola agar memiliki kemampuan tertentu agar menghasilkan kinerja biaya yang baik salah satunya dengan meminimalisir rework. Namun acuan yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi tersebut belum mempertimbangkan faktor- faktor risiko penyebab rework. Sebagai respon permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi tugas dan tanggung jawab tim proyek dalam pengendalian mutu agar tidak terjadi rework sehingga meningkatkan kinerja biaya, serta mengembangkan kompetensinya berdasarkan jobdesc baru dengan adanya aktifitas yang dibutuhkan untuk merespon risiko tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dan metode survey. Sementara untuk mengetahui faktor risiko dominan menggunakan analisa risiko kualitatif. Penelitian ini menghasilkan sebuah tabel yang berisi elemen-elemen kompetensi beserta unjuk kerja terhadap 6 fungsi dalam organisasi proyek PT.X yang berperan dalam aktivitas respon risiko dominan yang telah diidentifikasi, serta modul pelatihan yang sesuai untuk mengisi gap kompetensi yang ada.

In some projects in PT.X cost overrun being big problem due to large number of rework. This is indicated due to lack of human resources management. Project teams should be recruited and managed to have a certain understanding and ability to be able to produce good performance by minimizing rework. As reponse, this study aims to identify risks that may affect the tasks and responsibilities of the project team in quality control in order to avoid rework so cost performance can be improve and then to develop its competence based on new jobdesc by the activities required to respond those risks.
The research method used is case study and survey. A case study conducted on PT.X as a building contractor. While the survey was conducted to determine the dominant risk factors using qualitative risk analysis. This study produces the elements of competence along with the performance of the 6 functions within the PT.X project organization that play a role in identified dominant risk response activities, as well as appropriate training modules to fill in the existing competency gap.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Yandri
"Proyek Engineering, Procurement dan Construction (EPC) dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak dan memakai berbagai macam sumberdaya, dan juga menghadapi banyak masalah, masalah pengadaan menjadi penting karena resiko proyek EPC yang tinggi, persaingan antar perusahaan EPC dan porsi nilai pengadaan yang tinggi dalam pelaksanaan proyek.
Proses pengadaan sangat menentukan dalam keberhasilan kinerja biaya proyek karena rata-rata porsis pengadaan pada proyek EPC mencapai 70% dari nilai proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi proses pengadaan yang efektif pada posisi critical dan leverage untuk meningkatkan biaya proyek EPC.
Penelitian untuk mengetahui strategi pengadaan dengan menggunakan teknik Delphi yang didapat dari wawancara dengan pakar project management dan metode AHP untuk analisa hasil kuesioner manajer proyek dan team inti proyek pada perusahaan PT X.

Engineering, procurement and construction project were involved with many participant and used to many kind of resources and too many problem, procurement problem to be important because EPC project high risk, EPC company competition and value of high procurement portion in project execution.
Procurement process very important to increase project cost performance because procurement portion average in EPC project almost seventy percent from project contract. Goal of this research is to prepare effectiveness of procurement process strategy in critical and leverage position to increase cost performance EPC project.
Research is to know procurement strategy with used Delphy method and AHP method to analyze result of questioner from PT. X
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 24948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Fikri Ramadhan
"ABSTRAK
Pekerjaan engineering memiliki tingkat pengaruh yang paling tinggi pada proyek. Proses dalam fase engineering (desain rekayasa) dilakukan dengan pendekatan beberapa tahap, dimulai dari tahap konseptual, pengembangan desain sampai detail engineering. Kesalahan desain, minimnya informasi, minimnya pengalaman engineer (perekayasa), dan tidak adanya manajemen yang baik dalam penegelolaan proyek merupakan sebagian permasalahan yang muncul dalam proyek engineering yang dapat membuat keterlambatan suatu proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi proses manajemen proyek engineering eksisting dan faktor risiko pada setiap aktivtias proses. Selanjutnya adalah mengembangkan proses manajemen proyek engineering berbasis PMBOK untuk meningkatkan sasaran kinerja waktu. Metode penelitian menggunakan analisis risiko kualitatif untuk menentukan risiko tertinggi. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 11 level risiko yang tinggi dan berpengaruh, yang kemudian ditindaklanjuti. Adapun hasil penelitian yaitu pengembangan pada struktur organisasi, RACI, bagan alir aktifitas, dan checklist item.

ABSTRACT
Engineering has the highest influence on the project. Engineering phase contain by several stages, start by conceptual stage, basic engineering, design development to detail engineering. Wrong design, lack of information, lack of engineer experience, and improper project management are some of problems that arise in engineering project that could delay a project. Therefore, this research aims to identify the existing project management process in engineering and risk factors on each process activities. Afterwards to develop engineering project management process based on PMBOK to improve time performance. The method of this research used a qualitative risk analysis to determine the highest risk. Based on the results of the analysis, there are 11 high and influential risk levels, which are need to respons. The results are the development of organizational structure, RACI, flow chart activities, and checklist items."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlillah Akmal Yusron
"Project Management Office (PMO) mempunyai peran yang berbeda-beda akan tetapi jika ditarik kesimpulan keberadaan PMO ini akan dibutuhkan oleh proyek. Faktor yang berkontribusi terhadap kinerja proyek diantaranya adalah dukungan dari PMO. PMO pada PT. XYZ mulai di implementasikan mulai tahun 2019. Pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengerjakan 3 royek penugasan dari pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah dimana 2 dari tiga proyek tersebut menglami keterlambatan penyelesaian dan 1 proyek lainnya mengalami penundaan pembayaran, dimana risiko-risiko pada proyek belum secara maksimal dilakukan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi peran project Management office (PMO) yang dimiliki oleh PT. XYZ, melakukan identifikasi risiko pada pengelolaan PMO dan identifikasi peran PMO yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek berbasis risiko pada PT. XYZ. metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey kepada beberapa responden dimana kuisioner sebelumnya di validasi oleh pakar serta dilakukan pilot survey dan hasil kuisioner akan dianalisa menggunakan analisa RII. Pada perannya PMO harus dapat melakukan pembuatan prosedur kontrol terhadap finansial proyek, memiliki knowledge management yang sistematis dalam pembangunan proyek, melakukan pengembangan karir professional untuk manajer proyek dan staff proyek, serta memiliki wewenang berdasarkan divisi atau perorangan dalam emmonitor proyek yang ada didalam domainnya. Dalam peran, tugas dan tanggung jawabnya PMO harus dapat melakukan pengelolaan terhadap risiko yang berpengaruh terhadap kinerja proyek serta memiliki kemungkinan terjadi tinggi antara lain perubahan desain pada saat berlangsungnya proyek, keterlambatan pembayaran, kesalahan perhitungan durasi pekerjaan, kerusakan pada perangkat atau peralatan yang digunakan, kekurangan tenaga kerja, kesulitan akses kepada pengambil keputusan dan proses pengadaan terkendala dana. Dan level PMO yang sejajar atau dibawah Direktur Utama dapat menjadikan peran PMO lebih efektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk menghindari resistensi dengan tim proyek serta dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja proyek

The Project Management Office (PMO) has different roles, but if it is concluded that the existence of this PMO will be needed by the project. Factors contributing to project performance include support from the PMO. PMO at PT. XYZ will begin to be implemented starting in 2019. From 2019 to 2022 work on 3 project assignments from the local government. In practice, there were problems where 2 of the three projects experienced delays in completion and 1 other project experienced payment delays, where the risks to the project have not been optimally managed. This study aims to identify the role of the project management office (PMO) owned by PT. XYZ, identify risks in PMO management and identify the role of PMO that has the most influence on risk-based project performance at PT. XYZ. The research method used in this study is a survey method for several respondents where the previous questionnaire was validated by experts and a pilot survey was carried out and the results of the questionnaire will be analyzed using the RII method. In its role, the PMO must be able to create control procedures for project finances, have systematic knowledge management in project development, carry out professional career development for project managers and project staff, and have authority based on divisions or individuals in monitoring projects within its domain. In its role, duties and responsibilities, the PMO must be able to manage risks that affect project performance and have a high probability of occurring, including design changes during the project, late payments, errors in calculating work duration, damage to devices or equipment used, shortages. workforce, difficulties in access to decision makers and the procurement process is constrained by funds. And a PMO level that is equal to or below the President Director can make the PMO's role more effective in carrying out its duties and responsibilities to avoid resistance with the project team and can have a significant influence on project performance."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Zulfius Syukri
"Pada proyek pembangunan perumahan di Bintaro Jaya masalah yang terjadi ialah keterlambatan penyelesaian proyek yang diakibatkan oleh beberapa faktor resiko yang berasal dari pengendalian sumber daya material. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengembangkan pengendalian sumber daya material agar dapat meningkatkan kinerja waktu pada proyek tersebut. Analisa statistik dan analisa regresi linier berganda merupakan metode olah data yang digunakan pada penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini didapatkan 25 faktor resiko yang teridentifikasi berpengaruh terhadap kinerja waktu, yang mana 6 diantaranya merupakan faktor resiko dominan. Pembuatan respon resiko yang efektif pada pengendalian sumber daya material akan dikembangkan menggunakan metode analisa berbasis resiko pada PMBOK Guide 5th Edition 2013 dengan cara menambahkan proses baru pada alur eksisting pengendalian sumber daya material.

The problem that occurred at housing project in Bintaro Jaya is project delay which caused by some risk factors from controlling material resources. The purpose of this research is to evaluate and develop controlling material resources in order to improve project time performance of those projects. Statistical analysis and multiple linier regression analysis are used in this research.
This research identified that there are 25 risk factors affecting time performance, which 6 of it are dominant. The effective risk respond of controlling material resources will developed by analysis method based on risk at PMBOK Guide 5th Edition 2013 by adding new processes in existing flow of controlling material resources.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmadi
"ABSTRAK

Sektor Oil & Gas masih memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagian besar proyek pengembangan fasilitas produksi Oil & Gas skala besar menggunakan skema kontrak Engineering, Procurement dan Construction (EPC). Banyak proyek EPC di Sektor Oil & Gas di Indonesia gagal memenuhi target kinerja proyek. Salah satu penyebab utamanya adalah buruknya kinerja kontraktor EPC. Kinerja kontraktor EPC dalam melaksanakan proyek terkait erat dengan kemampuan teknis. Dari sudut pandang pemilik proyek, pemilihan kontraktor EPC yang tidak tepat akan berdampak risiko pada pelaksanaan proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kriteria evaluasi teknis dalam proses tender untuk memilih kontraktor EPC dalam Perusahaan Oil & Gas sehingga potensi risiko yang mempengaruhi kinerja diketahui dari awal. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari arsip dan kuesioner. Tahap pertama, data risiko proyek dikumpulkan dari survei dan dianalisis untuk mendapatkan probabilitas dan dampak untuk setiap prioritas risiko. Kemudian kriteria evaluasi didaftar dan divalidasi. Akhirnya, metode proses hierarki analitis (AHP) digunakan untuk memilih alternatif kriteria evaluasi dari risiko dalam pelaksanaan proyek oleh kontraktor EPC. Kriteria untuk memilih kontraktor dievaluasi berdasarkan faktor risiko proyek. Dari hasil penelitian ini, akan memperoleh kriteria berbasis risiko dalam proses tender (pemilihan kontraktor) yang akan digunakan untuk memilih kontraktor EPC terbaik untuk meningkatkan kinerja proyek.


ABSTRACT

Oil & Gas sector still plays an important role in the economic growth of Indonesia. Most large-scale Oil & Gas facilities have been developed by using Engineering, Procurement, and Construction (EPC) contract scheme. Many EPC projects in Oil & Gas Sector in Indonesia have failed to meet project performance targets. One of the main causes is the poor performance of the EPC contractor. The performance of the EPC contractors in executing the project is closely related to their technical capabilities. From the project owner point of view,improper selection of EPC contractors will have a risk impact on project execution. The purpose of this study is to develop technical evaluation criteria in the tender process to selecting contractors especially in EPC projects within the Oil & Gas Company so that the potential risks that affect to the performance can be captured and mitigated from the beginning. This study uses primary and secondary data obtained from archives and questionnaires. The first stage, project risk data are collected from the survey and analyzed to get probability and impact value for risk priority. Then evaluation criteria are listed and validated.  Finally, the analytical hierarchy process (AHP) method is used to select criteria for alternative risk impacts in project execution by EPC contractors. Criteria for selecting contractors are evaluated based on project risk factors. From the results of this study, we will obtain risk-based criteria in the tender process (contractor selection) that will be used to select the best EPC to improve project performance.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosma Indriyani
"Pembangunan Jalan Tol saat ini sedang gencar dilakukan baik dilakukan oleh Pemerintah maupun oleh pihak swasta. Namun pada pelaksanaannya sering terjadinya keterlambatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol. Keterlambatan penyelesaian ini mengakibatkan banyak dampak diantaranya timbulnya potensi klaim, meningkatnya biaya konstruksi yang dapat berimbas kepada meningkatnya biaya investasi hingga merusak image/ citra dari perusahaan dan Pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) 6th Edition dan PMBOK 7th Edition untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang muncul pada tahap Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Jalan Tol. Studi literatur dilakukan untuk penyusunan variabel, kemudian dilakukan evaluasi pakar, pilot survey, penyebaran kuesioner utama kepada responden, melakukan evaluasi, uji validasi dan reliabilitas, korelasi, analisa faktor. Didapatkan 9 risiko dengan level tertinggi pada tahapan perencanaan dan dan 13 risiko untuk tahapan pengendalian. Dari faktor risiko dominan disusun pengembangan proses berupa penyusunan prosedur sebagai salah satu bentuk mitigasi dari risiko dominan. Penelitian ini melakukan pengembangan terhadap 16 prosedur untuk tahapan perencanaan dan pengendalian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Operator Jalan Tol dalam melakukan perencanaan dan pengendalian pembagunan jalan tol, sehingga dapat meminimalis terjadinya keterlambatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol.

Toll road construction is currently being intensively carried out by both the government and the private sector. However, in practice there are often delays in completing the construction of toll roads. This delay in completion results in many impacts, including the emergence of potential claims, increased construction costs which can result in increased investment costs and even damage to the image of the company and the Government. This research uses the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 6th Edition and PMBOK 7th Edition approaches to find out what risks arise at the Toll Road Development Planning and Control stage. Literature studies were carried out to prepare variables, then expert evaluation was carried out, pilot surveys were carried out, distribution of the main questionnaire to respondents, evaluation, validation and reliability tests, correlation and factor analysis. There were 9 risks with the highest level at the planning stage and 13 risks for the control stage. From the dominant risk factors, process development is developed in the form of procedures as a form of mitigation of the dominant risk. This research developed 16 procedures for the planning and control stages. It is hoped that the results of this research can provide input for Toll Road Operators in planning and controlling toll road construction, so as to minimize delays in completing toll road construction."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridho Fakhrin
"Berdasarkan data RPJMN tahun 2015-2019, realisasi pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia mengalami keterlambatan sebesar 49% atau sepanjang 904 km dari rencana total. Salah satu penyebab keterlambatan adalah akibat dari faktor kelembagaan. Studi kasus pada penelitian ini adalah Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta melakukan pengembangan fungsi kelembagaan pada Pembangunan JTTS berdasarkan risiko yang paling dominan. Analisis risiko dilakukan berdasarkan fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab dari setiap stakeholder yang dilakukan pada Tahap Pendanaan, Tahap Perencanaan Teknik, dan Tahap Pelaksanaan Konstruksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner, selanjutnya diolah menggunakan metode statistik yaitu uji homogenitas, uji kecukupan data, uji validitas, dan uji reliabilitas, serta dilanjutkan dengan penilaian risiko menggunakan matriks risiko. Hasil dari analisis didapatkan 28 risiko yang paling dominan dari 20 stakeholder yang ada pada JTTS. Pengembangan fungsi kelembagaan dilakukan dengan merubah sistem pendanaan yang semula menggunakan pendanaan perusahaan (corporate finance) menjadi pendanaan proyek (project finance). Sehingga, dalam melaksanakan Pembangunan JTTS digunakan pendanaan yang didapatkan dari sponsor/investor. Sedangkan, anggaran Pemerintah dapat lebih difokuskan untuk membiayai pembebasan lahan.

Based on the 2015-2019 RPJMN data, the realization of toll road infrastructure development in Indonesia experienced a delay of 49% or 904 km of the total plan. One of the causes of delays is the result of institutional factors. The case study in this research is the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). The purpose of this study is to evaluate and develop institutional functions in JTTS development based on the most dominant risk. Risk analysis is carried out based on the functions, roles, duties, and responsibilities of each stakeholder which is carried out at the Funding Stage, Technical Planning Stage, and Construction Implementation Stage. This research was conducted by collecting data through a questionnaire survey, then processed using statistical methods, namely homogeneity test, data adequacy test, validity test, and reliability test, and continued with risk assessment using a risk matrix. The results of the analysis are 28 of the most dominant risks of the 20 stakeholders in JTTS. The development of institutional functions is carried out by changing the funding system which originally used corporate finance to become project finance. Thus, in carrying out the JTTS development, funding obtained from sponsors/investors is used. Meanwhile, the Government's budget can be more focused on financing the land acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>