Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Savira Nurulita
"Tesis ini membahas implementasi pelayanan berorientasi pasien di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan dan hubungannya dengan persepsi tenaga kesehatan tentang dukungan organisasi yang dirasakan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan untuk terus meningkatkan pelayanan berorientasi pasien khususnya pada dimensi preferensi pasien, dan keterlibatan keluarga dalam rencana perawatan pasien ; membangun sistem reward bagi tenaga kesehatan yang transparan; menyediakan fasilitas platform penyampaian saran perbaikan baik online maupun offline; memfasilitasi tenaga kesehatan dengan pelatihan manajemen stress dan komunikasi efektif dan empatik dalam menunjang pelaksanaan pelayanan berorientasi pasien yang lebih baik.

This thesis discusses the implementation of patient-oriented care at Tangerang Selatan General Hospital and its relationship with the perceived organizational support by healthcare workers. This research is quantitative with a cross-sectional design. The results suggest that the management of Tangerang Selatan General Hospital should continuously improve patient-oriented care, especially in the dimensions of patient preferences and family involvement in patient care plans. Additionally, the hospital should establish a transparent reward system for healthcare workers, provide platforms for submitting improvement suggestions both online and offline, and facilitate healthcare workers with stress management training and effective, empathetic communication to support the implementation of better patient-oriented care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McMahon, Rosemary
Geneva: World Health Organization, 1992
362.110 68 MCM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Rachma Sari
"Kolaborasi interprofesional merupakan hal penting dalam pelayanan perawatan. Stereotip dianggap sebagai hambatan dalam penerapan kolaborasi interprofesional. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif analitik cross sectional. Responden penelitian ini yaitu dokter, perawat, ahli gizi, dan farmasis (N=88). Sampel penelitian diambil dengan cara stratified random sampling. Penelitian menggunakan Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) sebagai instrumen penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara stereotip terhadap implementasi kolaborasi tenaga kesehatan (p=0.009; α=0.05). Analisis bivariat menunjukkan stereotip kategorik rendah berdasarkan 9 poin yang ada di SSRQ dan implementasi kolaborasi buruk berdasarkan partnership/shared decision making, coorperation, dan coordination mendominasi. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengupayakan meningkatkan hubungan interpersonal dengan tenaga kesehatan lainnya melalui pendekatan pemahaman peran masing-masing tenaga kesehatan dan memfasilitasi upaya tersebut merupakan hal yang penting.

Interprofessional collaboration is essential in healthcare. Stereotype are considered as barrier for interprofessional collaboration practice. This aim of this article is to prove the significant correlation between stereotype and interprofessional collaboration practice in RSUD Pasar Rebo. Cross sectional analytical was used in this study. Participants were healthcare provider which consist of physician, nurse, pharmacy, and dietitian in RSUD Pasar Rebo (N=88). This study used Student Stereotypes Rating Questionnaire (SSRQ) and Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) as its instrument. Sample were taken by stratified random sampling.
This study showed there is correlation between stereotype with interprofessional collaboration practice (p=0.009; α=0.05). The result of bivariate analysis showed that low stereotype based on 9 point in SSRQ and bad implementation interprofessional collaboration based on partnership/shared decision making, cooperation, and coordination dominates. Based on result, to do other research is needed, the effort to do more in interpersonal relationship with understanding of each role member team, and facilitate this effort is important.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford University Press, 1987
362.1 COM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi 2010-2014 Nasional Universal Child Immunization (GAIN UCI 2010-2014) dinyatakan bahwa secara penurunan cakupan maupun oleh umum permasalahan fakt kualitas pelayanan imunisasi disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kekurangan jumlah kualitas dan distribusi pengelola vaksin Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Met penelusuran data mendalam, melalui wawancara sekunder dan observasi. Analisis data dilakukan dan dengan melakukan skoring data pendidikan, lama kerja, pelatihan dan pengetahuan Hasil: Jumlah petugas pengelola vaksin masih kurang, beberapa mel kabupaten/kota hanya memiliki satu dinas kesehatan pengelola Program imunisasi yang merangkap sebagai kela pengelola vaksin, begitu juga dengan beberapa Puskesmas yang hanya memiliki satu pengelola program imunisasi yang merangkap pengelola vaksin seb dan juru imunisasi. Sementara dalam pedoman kept imunisasi dibutuhkan minimal dua penyelenggaraan pengelola vaksin dan tenaga pelaksana. Pengetahuan ikut di puskesmas masih kurang, terutama dalam hal pengenalan vaksin dan pengenalan rantai vaksin Sar untuk (ILR) Pengelola vaksin di Dinkes Provinsi sudah mendapatkan pelatihan, namun pengelola vaksin Kabupaten/Kota dan Puskesmas belum Dinkes semua mendapat pelatihan, Pengetahuan pengelola vaksin di Puskesmas masih kurang, terutama dalam Kat duku hal pengenalan vaksin dan pengenalan Coldchain(LR), Saran: Diperlukan penambahan kuantitas dan kualitas pengelola vaksin, karena kualitas pengelola vaksin sangat betpengaruh terhadap kualitas vaksin."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abbatt, Fred
Houndmills: Macmillan, 1988
610.7 ABB t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Kesumawati
"Pergeseran skema pembayaran biaya kesehatan ke rumah sakit telah bergeser dari majoritas biaya sendiri dibayar tunai ke pembayaran melalui pihak penyelenggara jaminan kesehatan, yang menyebabkan rumah sakit harus mengelola piutang dengan baik karena penerimaan pendapatan rumah sakit dibayar non-tunai. Keterlambatan pembayaran piutang dan atau kegagalan pengelolaan piutang dapat mempengaruhi posisi arus kas, yang kalau ini berlanjut mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui posisi gambaran piutang pada pasien jaminan kesehatan di RSU Famili Husada periode tahun 2015-2016 dimana rumah sakit telah memutuskan untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. Selain itu perlu juga diketahui jumlah piutang dan kebijakan pemberian kredit yang ada agar dapat dijadikan masukan untuk perbaikan manajemen kedepan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melibatkan seluruh pegawai yang bekerja di bagian keuangan, kasir, front office dan manajemen, sebanyak 14 orang sebagai informan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan, kemudian dianalisis menggunakan content analysis.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan saldo piutang pasien rawat inap pasien jaminan kesehatan pada tahun 2015-2016 terutama untuk pasien JKN yaitu dari sebasar 17% meningkat menjadi 30,66%, sedangkan rata-rata persentase pembayaran piutangnya sebesar 45% yang artinya pembayaran piutang dari pasien BPJS Kesehatan belum lancar sehingga bila ini tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan terganggunya arus kas dan akhirnya kegiatan opreasional rumah sakit pun terganggu. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah piutang rumah sakit terdapat ketebatasan secara kuantitas maupun kualitas dari sumber daya manusia dalam pengelolaan piutang; belum ada standar prosedur operasional yang mengatur secara khusus tentang pemberian kredit dan kebijakan pengumpulan piutang. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemberian kredit dan penagihan piutang yang berlaku, evaluasi beban kerja petugas pengelola piutang dan lakukan pelatihan-pelatihan khusus di bidangnya, serta lakukan pendekatan pada pihak debitur.

The shift in health-care payment schemes to hospitals has shifted from the majorities of their own expenses paid in cash to payments through health insurance providers, which causes hospitals to manage receivables well because hospital revenue is paid non-cash. Delinquent receivables and / or failure of receivables management may affect cash flow position, which if this continues to result in disruption of hospital operations. The purpose of this study is to know the position of the description of receivables in health insurance patients at RSU Famili Husada period 2015-2016 where the hospital has decided to serve the patient BPJS Health. In addition, it is also necessary to know the amount of receivables and lending policies available to be used as input for future management improvement.
This research uses qualitative descriptive research method by involving all employees who work in finance, cashier, front office and management, as many as 14 people as informant. Data were collected by in-depth interview technique and participant observation, then analyzed using content analysis. The results show that there is an increase in the balance of accounts receivable of patient in health care patient in 2015-2016 especially for JKN patient that is from sebasar 17% increase to 30,66%, whereas the average of payment percentage of receivable equal to 45% which mean payment of receivable from patient BPJS Health has not been smoothly so that if it is not managed properly will cause disruption of cash flow and finally hospital operational activities were disrupted. The conclusion can be made that in line with the increase of the number of hospital receivables there are limitations in quantity and quality of human resources in the management of receivables; there is no standard operating procedure that specifically regulates the provision of credit and collection policy of receivables. Based on the result of this research, it is suggested to evaluate the crediting policy and receivable billing, evaluation of workload of receivable management officer and do special training in the field, and approach the debtor."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kahssay, Haile Mariam
Geneva: World Health Organization, 1998
362.12 KAH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Yulianti Lani
"One of the Indonesian health problems is under 5-year child`s mortality still high. This highly mortality is caused by Pneumonia (10, 6/1000 children. The effort to decrease this problem is by enchanting Acute Respiratory Tract Infection (ARTI) service standard, which the health workers compliance to the Standard Operating Procedure (SOP) can be performed. The strategy to overcome this problem is by approaching the Quality Assurance.
The objective of this study is to get the description of staff level compliance to the standard operating procedure of the ARTI service at the Health centers. In the otherhand also to find the correlation of characteristic factors and the dominant factors to health workers compliance. This study was carried out on April until May 2001 at 7 Health Centers, where the Quality Assurance had already applied. The objects of this study were 35 health workers who conduct the ARTI health serviceman. This study was cross sectional, analyzing univariate, bivariate and also multivariate were used to find the distribution, correlation and the major factors.
The result showed that the proportion of the health workers compliance at those 7 Health Centers are still low, especially for the counseling activity. The bivariate analysis showed that there was a predominant factor, as knowledge, training and supervision significantly correlated to the compliance of the Health workers. Multivariate analysis showed us that the most dominant factor is Health training concerning to the ARTI. Supporting this effort, staff training is needed to improve the quality of the health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Fadmawaty
"Tenaga kesehatan di luar dokter, dokter gigi dan pekerja kefarmasian selama ini melakukan perizinan dalam bentuk registrasi yang bersifat administrasi tanpa melihat dan menilai kemampuan tenaga tersebut. Hal ini menjadi pertanyaan bagaimana mutu dan kualitas tenaga kesehatan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi mutu layanan kesehatan saat ini. Penelitian ini difokuskan pada proses formulasi kebijakan registrasi tenaga kesehatan yang meliputi bagaimana proses formulasi kebijakan, sumberdaya pendukung, peran dan fungsi dan peran pemangku kebijakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa formulasi kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan dalam Permenkes Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 dalam menjamin mutu tenaga kesehatan terhadap peningkatan pelayanan terhadap tenaga kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>