Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Febrianto Wibowo
"Energi baru terbarukan merupakan terobosan yang memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbaharui secara alami dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber energi konvensional, seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Lebih dari 70 % permukaan bumi ditutupi oleh permukaan laut. Berdasarkan geografis, energi gelombang laut merupakan salah satu terobosan sumber energi yang melimpah di dunia. Potensi energi gelombang laut di Indonesia sangat besar, mengingat Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dan terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik. Kondisi geografis ini memberikan kesempatan untuk memanfaatkan energi gelombang laut sebagai sumber energi terbarukan yang potensial.
Terdapat berbagai macam sistem konversi energi gelombang yang telah dirancang dan dikembangkan untuk menyerap energi gelombang laut untuk dikonversi menjadi energi listrik. Penyerapan gelombang laut. Riset ini bertujuan untuk mendesain dan menganalisis lebih jelas konsep desain variasi Hydraulic Power Take-Off (HPTO) menggunakan simulasi parameter yang dilakukan melalui MATLAB/Simscape dan Simulink dengan proses optimasi parameter komponen HPTO yang dilakukan dalam fitur Response Optimizer. Selanjutnya, dalam fitur tersebut akan didapatkan hasil dengan metode yang telah kita tentukan sebelumnya. Dari hasil desain HPTO Silinder Ganda Dan Silinder Tiga tersebut akan dibandingkan dengan metode Sequential Quadratic Programming (SQP).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang hubungan komponen Hydraulic Power Take-Off (HPTO) dan bagaimana perubahan hydraulic motor mempengaruhi kinerja sistem HPTO secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi parameter desain yang dihasilkan setelah optimasi sistem. Diharapkan penelitian ini dapat lebih mengoptimalkan penerapan teknologi Wave Energy Converter (WEC) bertipe Single Point Floating Absorber dengan sistem HPTO Silinder Ganda dan Silinder Tiga dalam mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik secara efisien dan efektif.

Renewable energy is a breakthrough that utilizes naturally replenished sources and has a lower environmental impact compared to conventional energy sources like coal, oil, and natural gas. With over 70% of the Earth's surface covered by oceans, wave energy is a significant and abundant renewable resource worldwide. Indonesia, with its extensive coastline and strategic location between the Indian and Pacific Oceans, holds substantial potential for harnessing wave energy.
This research focuses on designing and analyzing variations of the Hydraulic Power Take-Off (HPTO) system using MATLAB/Simscape and Simulink simulations. Parameter optimization is conducted through the Response Optimizer feature. The study aims to compare the performance of double-cylinder and triple-cylinder HPTO designs using the Sequential Quadratic Programming (SQP) method.
The results of this research are expected to enhance the understanding of the relationship between HPTO components and the impact of hydraulic motor variations on the overall performance of the HPTO system. The goal is to provide design parameter recommendations following system optimization. This research aims to further optimize the application of Single Point Floating Absorber-type Wave Energy Converters (WEC) with double-cylinder and triple-cylinder HPTO systems for efficient and effective wave energy conversion into electrical power.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Brendli Kusuma
"Wave Energy Converter adalah suatu perangkat yang manfaatkan gerakan gelombang laut untuk menghasilkan energi listrik. Sistem Hydraulic Power Take-Off atau HPTO merupakan bagian dari Wave Energy Converter yang berfungsi mengekstrak energi dari gelombang laut agar dapat dimanfaatkan untuk memroduksi energi listrik. Skripsi yang berjudul “Estimasi Parameter Hydraulic Power Take-Off Pada Wave Energy Converter Tipe Floating Absorber Dengan Metode Genetic Algorithm” membahas cara mengestimasi parameter komponen yang digunakan pada sistem HPTO. Metode yang digunakan untuk mengestimasi yaitu genetic algorithm. Genetic algorithm mengadopsi konsep evolusi makhluk hidup dalam menurunkan gen dan seleksi alam. Hasil dari estimasi parameter HPTO akan digunakan untuk menganalisis performa HPTO dengan jumlah absorber yang berbeda.

Wave Energy Converter is a device that utilizes the motion of ocean waves to produce electrical energy. The Hydraulic Power Take-Off or HPTO system is part of the Wave Energy Converter which functions to extract energy from ocean waves so that it can be used to produce electrical energy. The thesis entitled "Estimation of Hydraulic Power Take-Off Parameters in Floating Absorber Type Wave Energy Converter Using Genetic Algorithm Method" discusses how to estimate component parameters used in HPTO systems. The method used to estimate is a genetic algorithm. The genetic algorithm adopts the concept of the evolution of living things in inheriting genes and natural selection. The results of HPTO parameter estimation will be used to analyze HPTO performance with different absorber numbers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Deva Ardhiansyah
"WEC merupakan teknologi yang mampu mengonversi energi dari gelombang laut menjadi energi listrik. Energi yang dibawa oleh gelombang laut akibat hembusan angin menyimpan energi yang dapat diserap dan diolah oleh WEC untuk menghasilkan listrik. Hydraulic power take-off (HPTO) merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu rancangan WEC yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik yang dihasilkan oleh floating absorber menjadi energi listrik. HPTO biasanya dilengkapi dengan akumulator hidrolik. Akumulator digunakan untuk menyetabilkan tekanan fluida dan mencegah terjadinya kavitasi pada sistem HPTO. Penggunaan akumulator pada unit HPTO menunjukkan hasil yang positif dalam menyetabilkan aliran fluida dan menghasilkan listrik pada kondisi gelombang yang relatif lebih kecil. Tedapat beberapa jenis akumulator yang beredar di pasaran, yaitu akumulator tipe Gas-Charged dan Spring-Loaded. Dalam rancangan WEC, akumulator tipe Gas-Charged adalah yang paling sering digunakan. Pengujian terhadap penggunaan akumulator tipe Spring-Loaded sebagai alternatif pengganti Gas-Charged pada HPTO belum pernah dilakukan. Penelitian ini akan membahas tentang perbandingan performa antara kedua tipe akumulator tersebut dalam dalam menyimpan energi pada suatu rancangan WEC. Serangkaian perhitungan dan simulasi telah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai landasan teori terkait dan perhitungan dari software MATLAB (Simulink, Simscape). Variabel yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah nilai hydraulic power dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulator tipe Spring-Loaded memiliki performa energy storage yang lebih baik dibandingkan akumulator tipe Gas-Charged. Hal tersebut disebabkan karena akumulator tipe Spring-Loaded memiliki pressure ratio yang lebih besar daripada akumulator tipe Gas-Charged.

WEC is a technology for converting energy from ocean waves into electrical energy. The energy carried by ocean waves due to wind gusts stores energy that can be absorbed and processed by WEC to generate electricity. Hydraulic power take-off (HPTO) is a vital component in a WEC design that converts kinetic energy generated by the floating absorber into electrical energy. HPTO is usually equipped with a hydraulic accumulator. The accumulator stabilizes fluid pressure and prevents cavitation in the HPTO system. The application of accumulators in HPTO units shows positive results in stabilizing fluid flow and generating electricity in relatively smaller wave conditions. There are several types of accumulators on the market, namely Gas-Charged and Spring-Loaded type accumulators. In the WEC design, the Gas-Charged type accumulator is the most commonly used. Testing of the application of Spring-Loaded type accumulators as an alternative to Gas-Charged on HPTO has never been done. This study will discuss about the comparative analysis of performance between those types of accumulators in storing energy in a WEC design. A series of calculations and simulations have been carried out by considering some related theoretical bases and MATLAB software (Simulink, Simscape) functions. The variables considered in this study are the value of hydraulic power and supply time. The results of this study indicate that the Spring-Loaded accumulator has better energy storage performance than the Gas-Charged type accumulator as the Spring-Loaded type accumulator has a larger pressure ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Rachmat Razak Muzaki
"Perangkat Wave Energy Converter (WEC) adalah sebuah teknologi yang memungkinkan konversi energi
dari gelombang laut menjadi gelombang mekanik (Hjerm, 2013) WEC disusun oleh sistem transmisi
Hydraulic power Take-Off (HPTO) yang memungkinan konversi daya pada HPTO (Jusoh et al., 2019).
Meski begitu, belum banyak riset yang membahas performa rancangan dan penerapan power smoothing
dalam menjaga kestabilan daya HPTO. Riset ini bertujuan untuk membahas penerapan power smoothing
pada rangkaian HPTO dan efeknya terhadap performa rancangan. Performa rancngan HPTO yang
dianalisis adalah torsi (Nm), putaran motor (RPM), dan daya yang dihasilkan (kW). Sementara Aspek
smoothing HPTO yang dievaluasi adalah pengaruh dari variabel volume serta tekanan precharged gas
akumulator tipe gas/bladder terhadap perfroma HPTO. Simulasi parameter dilakukan melalui
MATLAB/Simscape dan Simulink sementara proses optimasi parameter komponen HPTO dilakukan
dengan fitur Response Optimizer menggunakan algoritma Sequential Quadratic Programming pada
konfigurasi rancangan yang berbeda. Pada riset ini parameter divariasikan untuk melihat efeknya terhadap
performa dan kestabilan rancangan HPTO. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa akumulator
mempengaruhi kestabilan dan nilai performa berupa torsi (Nm), putaran motor (RPM), dan hasil daya (kW)
pada HPTO single absorber.

Wave Energy Converter (WEC) is a technology that converts wave energy into mechanical energy (Hjerm,
2013). It is done through Hydraulic power Take-Off (HPTO), a transmission system that allows WEC to
capture the energy. However, the research that discusses the HPTO design performance and its power
smoothing application is minimal. This research aims to discuss the implementation of power smoothing
through the use accumulator in keeping the system performance and power stability. The design
performance that will be analyzed is the torque (Nm), rotation of motor (RPM), and power output (kW) .
On the contrary, the HPTO smoothing aspect that is evaluated is the effect of the variable volume and
precharged gas accumulator type gas/bladder pressure on HPTO performance. Parameter simulation is
carried out through MATLAB/Simscape and Simulink. Furthermore, the HPTO component parameter
optimization process is carried out with the Response Optimizer feature using the Sequential Quadratic
Programming algorithm in different design configurations. In this research, the parameters were varied to
see the effect on the performance and stability of the HPTO design. The simulation results obtained show
that the accumulator affects the stability and performance values in the form of torque (Nm), motor rotation
(RPM), and power output (kW) on a single absorber HPTO.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ainun Nazzrin Chuzain
"Studi ini mempelajari pemanfaatan energi terbarukan menggunakan Wave Energy Converter dengan   floating absorber dalam memanfaatkan energi gelombang laut. Penelitian ini melibatkan kinematika silinder dan hidrodinamika pada badan floating absorber dengan menerapkan teori aliran potensial, serta mengevaluasi pengaruh dari variasi rasio diameter dengan draft yang berbeda. Boundary element method menggunakan simulasi Ansys Aqwa. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis Respons Amplitude Operator (RAO) dan gaya hidrodinamika dengan variasi draft untuk menentukan desain yang optimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio lengan WEC terhadap silinder hidrolik memiliki nilai 1,23 dan variasi draft floating absorber yang optimal adalah 1,00 dengan mepertimbangkan karakteristik gelombang.

This study studies the utilization of renewable energy using a Wave Energy Converter with a floating absorber in utilizing ocean wave energy. This study involves cylinder kinematics and hydrodynamics of the floating absorber body by applying potential flow theory, as well as evaluating the effect of variations in diameter ratio with different drafts. Boundary element method using Ansys Aqwa simulation. Furthermore, this study analyzes the Amplitude Operator Response (RAO) and hydrodynamic forces with variations in draft to determine the optimal design. The results of the analysis show that the ratio of the WEC arm to the hydraulic cylinder has a value of 1.23 and the optimal variation of the floating absorber draft is 1.00 taking into account the wave characteristics"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Kevin Samuel Ivan Siantra
"Energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Oleh karena itu, apabila terdapat suatu kawasan yang telah menjadi pemukiman masyarakat, maka sangat mendesak tempat tersebut untuk mendapatkan suplai energi listrik yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, ada beberapa daerah di Indonesia yang masih belum mendapatkan pasokan listrik. Salah satu daerah yang belum mendapat pasokan listrik yang cukup adalah Kalimantan Barat. Masih ada beberapa daerah di Kalbar yang pasokan listriknya belum memenuhi kebutuhan, terutama saat terjadi beban puncak. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui PLN mengadakan kesepakatan untuk mengimpor listrik dari Sarawak, Malaysia. Penulis melihat ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan listrik yaitu dengan memanfaatkan energi terbarukan. Posisinya yang dilintasi garis khatulistiwa menjadikan pembangkit listrik tenaga surya sebagai salah satu solusi alternatif yang dapat ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kalbar. Dalam tugas akhir ini, penulis merancang konfigurasi sistem pembangkit listrik tenaga surya dan mengkaji lebih jauh aspek keekonomiannya dibandingkan dengan daya eksisting yang dipasok dari Malaysia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk menganalisis sistem tenaga energi terbarukan dengan sumber surya. Dengan demikian dapat dilihat dan dianalisis perbandingannya dari segi biaya keseluruhan, keandalan, kelayakan, dan efektivitas. Aspek optimasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), renewable penetration, dan cost of energy (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penerapan photovoltaic dapat menekan biaya produksi energi karena separuh produksinya berasal dari energi terbarukan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan sistem PV on-grid dapat mempercepat penyediaan listrik di Kalimantan Barat.

Electrical energy is one of the most important factors in human life until this day. Therefore, if there is an area that has become a community settlement, it is urgent for that place to get the supply of electrical energy as needed. However, there are some areas in Indonesia that still have not received electricity supply. One of the areas that has not received sufficient electricity supply is West Kalimantan. There are still several areas in West Kalimantan where the electricity supply has not met demand, especially when peak loads occur. To overcome this, the Indonesian government through PLN entered into an agreement to import electricity from Sarawak, Malaysia. Author sees there are another alternative option to meet electricity needs which is by utilizing renewable energy. Its position which is crossed by the equator makes solar power plants one of the alternative solutions that can be set to fulfill West Kalimantan's electricity needs. In this thesis, author designed a configuration of solar power plant system and investigate further about the economical aspect comparing to existing power that supplied from Malaysia. Techno-economic analysis will be conducted to analyze the renewable energy power system with solar sources. By that way, it can be seen and analyzed the comparison in terms of overall cost, reliability, feasibility, and effectiveness. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The result of the simulation shows that by implementing photovoltaic it can reduce the cost of energy since the half of production comes from renewable energy. The result of this research also shows that implementing on-grid PV system can accelerate electricity provision in West Kalimantan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Budi Ariyadi
"Pemerintah Indonesia mencanangkan program penggantian pembangkit listrik lama berbahan bakar fosil dengan pembangkit listrik Energi Terbarukan. Meskipun irradiasi matahari di negara ini baik, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTS) masih menghadapi hambatan-hambatan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa tekno-ekonomi untuk mendapatkan desain PLTS yang optimal menggunakan HOMER Pro dan analisa kelayakan proyek melalui metode Discounted Cash Flow. Hasilnya, desain yang paling optimal adalah sistem tekoneksi jaringan dengan inverter 1 string sebesar 8MW serta opsi penggunaan baterai dan sistem penyimpan energi (BESS) sebesar 22,5 MWh 600V. PLTS tanpa BESS mendapatkan WACC sebesar 8,52%, PI sebesar 1,39, dan IRR sebesar 21,30%. Sedangkan PLTS dengan BESS memerlukan intervensi untuk meningkatkan keekonomian. Intervensi yang diuji dalam penelitian ini adalah pajak karbon, skema lelang kompetitif, pembangunan jalur transmisi, dan penyesuaian tarif. Kombinasi penerapan pajak karbon sebesar USD 3,6 sen/ton CO2e dan penyesuaian tarif minimum +36,15%, menghasilkan keekonomian yang lebih baik dengan IRR sebesar 14,74%. Skema lelang kompetitif dapat meningkatkan kelayakan skenario “dengan BESS” dengan WACC sebesar 1,88%, dan IRR sebesar 5,89%. Meskipun pengembangan PLTS tanpa BESS dapat dilakukan, risiko yang menyebabkan peningkatan modal harus dihindari. Sementara PLTS dengan BESS harus diintervensi untuk menurunkan biaya modal.

The Government of Indonesian launched programs of old fossil fuel-based power plants replacement with Renewable Energy power plant. Despite abundant solar irradiance in the country, solar photovoltaic (PV) power plant (Solar PV) development is facing interfering barriers. This research carried out techno-economic analysis of Solar PV design to obtain the most optimum design by using HOMER Pro and exercise project feasibility through Discounted Cash Flow method. The result shows that the most optimum technical design is grid-connected equipped with 1 string inverter of 8MW and optional Battery and Energy Storage System (BESS) of 22.5 MWh 600V. Without BESS Solar PV earned WACC of 8.52%, PI of 1.39, and IRR of 21.30%. While the development of solar PV power plant with BESS requires several interventions to enhance the economic. Some tested intervention i.e. carbon tax, competitive auction scheme, transmission line development, and tariff adjustment. A combination of Carbon Tax implementation of cents USD 3,6/ton CO2e and tariffs adjustment of minimum +36,15%, results in higher economic with IRR of 14.74%. A competitive auction scheme could enhance the feasibility level of “with BESS” scenario with WACC of 1.88%, and IRR of 5.89%. Despite of solar PV power plant without BESS development is feasible, some risks which lead to capital increasement should be avoided. While solar PV power plant with BESS development should be intervened by some measures to lower the capital cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Moedya Abadi
"Konsumsi energi nasional yang semakin meningkat sementara cadangan energi fosil yang menipis membuat Indonesia terjerembap ke dalam krisis energi. Hal ini memberikan tekanan kepada Indonesia untuk segera melakukan transisi energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Tenaga surya menjadi salah satu peluang alternatif EBT yang menjanjikan dengan total potensi 207.898 GW. Sayangnya realisasi penggunaannya baru mencapai 2,26% dari total potensinya sejak tahun 2023. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kebutuhan lahan yang besar sehingga capital expenditure (CAPEX) meningkat. Untuk mengurangi CAPEX terkait lahan, implementasi PLTS dapat dimaksimalkan di aset infrastruktur tol,terkhusus jalur Bali Mandara. Rancangan penambahan PLTS ini akan menghasilkan, daya sebesar 6.700.967 kWh/tahun. Hasil perhitungan ekonomi menunjukan bahwa rancangan ini layak untuk diimplementasikan dengan NPV sebesar $ 753.813,99, IRR sebesar 10%, payback period sebesar 9 tahun 4 bulan, dan profitability index sebesar 1,41. Hasil perhitungan tarif biaya listrik menghasilkan LCOE sekitar $ 5,67 cent/kWh. Analisis Monte Carlo menunjukan derajat keyakinan lebih dari 50% dan komponen yang paling berpengaruh terhadap analisis sensitivitas adalah penjualan daya ke PLN.

Indonesia is facing an energy crisis due to the increasing national energy consumption coupled with the depletion of fossil fuel reserves. This situation exerts pressure on the country to transition from fossil fuels to renewable energy sources. Solar power stands out as a promising alternative, with a total potential of 207,898 GW. Unfortunately, as of 2023, its utilization has only reached 2.26% of its total potential. One of the contributing factors is the large land requirement, which increases capital expenditure (CAPEX). To reduce CAPEX related to land, the implementation of solar power plants can be optimized using toll infrastructure assets, particularly along the Bali Mandara route. This proposed solar power plant addition is projected to generate 6,700,967 kWh/year. Economic calculations indicate that this project is viable, with a Net Present Value (NPV) of $753,813.99, an Internal Rate of Return (IRR) of 10%, a payback period of 9 years and 4 months, and a profitability index of 1.41. The calculated Levelized Cost of Electricity (LCOE) is approximately $0.0567/kWh. Monte Carlo analysis shows a confidence level of over 50%, and the most influential factor in the sensitivity analysis is the power sales to PLN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lubna Nazihah
"Indonesia merupakan negara urutan ke-6 di dunia yang menyumbang emisi CO2 terbanyak dari sektor energi pada tahun 2022. Hal ini didukung dengan 62% sumber energi listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar batu bara. Namun, upaya Indonesia untuk dekarbonisasi dengan menaikkan target pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) berjalan cukup lambat. Hingga tahun 2023, tercatat bahwa realisasi investasi sektor EBT di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat dalam praktik pendanaan hijau khusus untuk pembangkit listrik EBT di Indonesia berdasarkan lima dimensi. Untuk menunjang hasil analisis, dilakukan uji validitas dengan Content Validity Index dan Modified Kappa untuk mengetahui relevansi faktor-faktor yang akan diteliti. Pada faktor yang terbukti valid, dilakukan perhitungan dengan metode DEMATEL berbasis ANP (DANP). Hasil penelitian mencakup pengelompokkan faktor dan dimensi berdasarkan nilai pengaruh, visualisasi hubungan antar faktor dalam setiap dimensi, dan analisis bobot prioritas kepentingan dari setiap faktor.

Indonesia is the 6th country in the world that contributes the most CO2 emissions from the energy sector in 2022. This is supported by the fact that coal still accounts for 62% of Indonesia's electrical generation. However, Indonesia's efforts to decarbonize by increasing the number of renewable energy-based power plants have been slowly implemented. Until 2023, investment in the renewable energy sector in Indonesia shows a decline. This study will analyze the drivers and barriers of green finance for renewable energy power plants in Indonesia based on five categories. To support the analysis' findings, a validity test is performed using the Content Validity Index and Modified Kappa to determine the relevance of the factors. Calculations on valid factors are carried out using the DEMATEL-based ANP method (DANP). The study's findings include grouping of factors and categories based on the values of influence, visualizing the relationship between factors in each category, and analyzing the priority weight of each factor's importance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Dwicaksono
"Pemerintah Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% dari bauran energi nasional ketenagalistrikan. Panas bumi merupakan salah satu jenis EBT yang potensinya melimpah di Indonesia yaitu sebesar 29 GW dan merupakan 40% sumber daya dunia. Terdapat proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang akan memasuki sistem di Indonesia Bagian Timur dengan total kapasitas sebsar 30 MW. Proyek tersebut dilakukan secara berangsur dan fase pertama interkoneksi PLTP adalah sebesar 5 MW. Dengan adanya pembangkit baru yang akan memasuki sistem existing, maka diperlukan studi interkoneksi untuk menganalisis dampak masuknya PLTP ke sistem existing dalam berbagai aspek. Untuk itu, penelitian ini akan membahas studi interkoneksi berupa simulasi aliran daya, hubung singkat, dan stabilitas sistem tenaga listrik dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory 15.1. Berdasarkan simulasi aliran daya, kondisi tegangan pada bus dan pembebanan pada penghantar berada dalam kondisi aman. Hasil dari simulasi hubung singkat menunjukkan bahwa seluruh arus gangguan yang terjadi bernilai dibawah nilai breaking capacity peralatan. Simulasi stabilitas menunjukkan kondisi aman pada seluruh skenario setelah dilakukannya tindakan penanggulangan.

The Indonesian government through the National Energy General Plan (RUEN) targets the contribution of renewable energy to 23% of the national electricity mix. Geothermal energy is renewable energy with abundant potential in Indonesia, which is 29 GW and constitutes 40% of the world's resources. There is a geothermal power plant development project that will enter the eastern Indonesian system with a total capacity of 30 MW. The project is carried out in stages and the first phase of geothermal power plant interconnection is 5 MW capacity. When a new power plant will enter an existing system, an interconnection study is needed to be conducted to analyze the impact of the power plant’s entry into the existing system in various aspects. For this reason, this research will conduct an interconnection study in the form of a simulation of power flow, short circuit, and the stability of the electric power system using the DIgSILENT PowerFactory 15.1 software. Based on the power flow simulation, the voltage conditions on all the busses and the loading on all the conductors are in a safe condition. The results of the short circuit simulation show that all the fault currents that occur are below the breaking capacity of the equipment. Stability simulation shows safe conditions in all scenarios after countermeasures are taken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>