Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silangit, Yemima Elsaria
"Upaya untuk mencapai peningkatan maksimal 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030 hingga 2050 dalam Paris Agreement mengakibatkan meningkatnya upaya dalam menurunkan emisi CO2 di atmosfir. Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan emisi CO2secara mandiri sebanyak 32% berdasarkan penetapan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). Salah satu upaya penurunan emisi karbon yang dapat dilakukan adalah dengan metode Carbon Capture and Storage. Tujuan utama studi ini adalah untuk mendapatkan kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi untuk sistem transportasi CO2 di lapangan minyak dan gas yang telah mengalami penurunan (depleted reservoir) di daerah Jawa Tengah. Tujuan ini dicapai melalui perancangan sistem transportasi CO2 dengan skenario point-to-point yang melibatkan fasilitas pipa existing, pemilihan spesifikasi peralatan tambahan, perhitungan investasi, serta perhitungan kelayakan keekonomian dari sistem. Perangkat yang digunakan dalam studi ini adalah perangkat lunak Aspen Hysys. Diperoleh hasil bahwa emisi CO2 dengan laju alir sebesar 2.100.298  ton/tahun layak secara teknis untuk ditransportasikan melalui pipa existingTransmisi X, dari PLTGU A ke depleted reservoir B di daerah Jawa Tengah, dengan spesifikasi Outer Diameter (OD) sebesar 14 in, panjang pipa 207 km, wall thickness minimum 11,9 mm, serta rating 900. CO2 ditransportasikan dalam fasa superkritikal dengan tekanan masuk pipa sebesar 135 bar, sehingga dibutuhkan penambahan peralatan untuk mengondisikan CO2 yang terdiri dari 5 kompresor, 1 pompa CO2 , 1 pompa air, 5 intercooler, dan 6 separator. Total Capital Investment yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah sebesar $247 juta USD. Untuk menghitung kelayakan ekonomi proyek, digunakan skenario perhitungan berdasarkan pendapatan menggunakan harga karbon ETS Indonesia, ETS Australia, ETS UK, dan ETS Eropa. Diperoleh bahwa proyek layak secara ekonomi dengan skenario harga karbon ETS Eropa sebesar $61,3 USD/ton CO2 dengan parameter kelayakan ekonomi NPV sebesar $309 juta USD, IRR 21,19%, dan payback period selama 3,65 tahun.

The efforts to limit the global temperature increase to 1.5 degrees Celsius between 2030 and 2050 under the Paris Agreement have spurred heightened initiatives to reduce CO2 emissions worldwide. As part of this effort, the Indonesian government aims for a 32% reduction in CO2 emissions independently, based on the Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). One effective method to achieve this reduction is through Carbon Capture and Storage (CCS). The primary objective of this study is to assess the technical and economic feasibility of a CO2 transportation system in depleted oil and gas fields in Central Java. This objective is pursued by designing a point-to-point CO2 transportation system that utilizes existing pipeline facilities, selecting specifications for additional equipment, calculating investment costs, and evaluating the system's economic feasibility using Aspen Hysys software. The study's findings indicate that it is technically feasible to transport CO2 emissions at a flow rate of 2,100,298 tons per year through the existing Transmisi X pipeline. This pipeline, stretching 207 km from PLTGU A to the depleted reservoir B in Central Java, has an outer diameter (OD) of 14 inches, a minimum wall thickness of 11.9 mm, and a rating of 900. Additional equipment is required to transport CO2 in a supercritical phase with a pipeline inlet pressure of 135 bar, including 5 compressors, 1 CO2 pump, 1 water pump, 5 intercoolers, and 6 separators. The total capital investment for this project is estimated at USD 247 million. Various carbon price scenarios were evaluated to determine the project's economic feasibility, including those from ETS Indonesia, ETS Australia, ETS UK, and ETS Europe. The analysis revealed that the project is economically viable under the ETS Europe carbon price scenario of USD 61.3 per ton of CO2, yielding an NPV of USD 309 million, an IRR of 21.19%, and a payback period of 3.65 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harist Kusuma
"ABSTRAK
Transportasi umum berbasis kereta sekarang telah menjadi tulang punggung transportasi massal di kota besar, dan sebagian besar operasinya diintegrasikan dengan sistem angkutan massal lainnya seperti bus dan waterway. Jakarta adalah kota besar yang memiliki kekurangan di transporasi massal, sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas harian dengan kendaraan pribadi untuk membantu mereka untuk pergi ke suatu tempat dan menghindari transportasi umum karena kekurangan luas area layanan dan integrasi transportasi umum. Salah satu alasan nya adalah kurangnya sistem transportasi massal, contohnya adalah lokasi shelter. Lokasi shelter penting untuk integrasi sistem transportasi umum. Masyarakat akan memilikih transportasi umum apabila asal dan tujuan rutinitas harian mereka dekar dengan shelter dan shelternya terintegrasi dengan transportasi umum lainnya untuk akses yang mudah di kota.

ABSTRAK
Railway based public transport is now become the backbone of mass transportation in big city, and most of the operation is being integrated with another mass transportation system such as bus and waterway. Jakarta is a big city with lack of good public transportation system, most people do they daily routine activity with private vehicle to help them getting somewhere within city area and avoid public transport due to lack of coverage and integration of mass transportation. One of the reason is lack of mass transportation system, the example is shelter location. The location of shelter is important for good integrated public transport. People will chose public transport if their daily routine origin and destination is near the shelter, and the shelter is easy to access and can be integrated with other form of public transport for ease of access around the town.
"
2016
S64219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikiyar Magfur
"Lapangan Subang terletak di Desa Pelawad, Karawang, Jawa Barat termasuk wilayah kerja PT. Pertamina EP Asset 3. Berdasarkan data analisa kadar CO2 pada fase gas sangat tinggi yaitu, 50,66% mol. Pada kondisi saat ini associated gas tidak memilik nilai ekonomis karena langsung dialirkan ke flare untuk dibakar. Oleh karena itu diperlukan penangan khusus untuk memisahkan CO2 dari aliran associated gas agar kadar nilai CO2 maksimal sebesar 5% mol dan kadar air di bawah 7 lb/MMSCF sehingga dapat dikirim ke sales point. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi proses pengolahan dengan teknologi solid adsorption yang menggunakan peranti lunak Simulator Adsorption V.10 dan dibandingkan dengan simulasi proses pengolahan dengan teknologi solvent absorption yang menggunakan piranti lunak Unisim. Keluaran dari simulasi ini akan menghasilkan beberapa aspek yaitu jumlah pelarut, konsentrasi penggunaan pelarut dan dimensi dari bed adsorbent pada laju alir gas umpan. Selain itu dilakukan perbandingan secara kualitatif dari kedua teknologi pengolahan gas yang mengandung CO2 tersebut. Berdasarkan hasil simulasi AGRU diperoleh laju alir gas produk yang mengandung kadar CO2 4,49% mol dengan menggunakan larutan amine yang memiliki konsentrasi 35%wt MDEA, 9%wt MEA dan 56%wt Air. Dan hasil simulasi PSA diperoleh laju alir gas produk yang mengandung kadar CO2 4,98% mol dengan menggunakan dimensi bed adsorbent (D:H) adalah 1m:3,5m. Dan dari hasil analisis keekonomian diperoleh 9,32% IRR, NPV USD -396.119 dan payback period 11 tahun untuk teknologi AGRU. Dan 31,82% IRR, NPV USD 5.927.106 dan payback period 3,35 tahun untuk teknologi PSA. Sehingga teknologi PSA lebih ekonomis untuk diterapkan di Lapangan Subang.

Subang Field is located in Pelawad Village, Karawang, West Java, including the working area of PT. Pertamina EP Asset 3. Based on the analysis data, the CO2 content in the gas phase is very high, 50.66% mol. In the current condition, the associated gas has no economic value because it is directly release to the flame to be burned. Therefore a special handler is needed to separate CO2 from the gas stream so that the maximum CO2 content is 5% mol and the water content is below 7 lb/MMSCF so that it can be sent to sales gas point. In this study, a simulation process devide on two (2) solid adsorption technology that will simulated by Simulator Adsorption V.10 software and compared with the separation process solvent absorption technology that will simulated by Unisim software. The output of this simulation will result several aspects such as quantity of solvent, concentration of solvent and bed adsorbent dimensinon at feed gas flow rates. In addition, a qualitative comparison was made of the two gas processing technologies containing CO2. Based on the AGRU simulation, the gas product have a content of 4.49% mol CO2 by using an amine solution that has a concentration of 35%wt MDEA, 9%wt MEA and 56%wt water. Meanwhile PSA simulation, gas product have a content of 4.98% mol CO2 by using bed dimensions of the adsorbent (D:H) is 1m:3.5m. And then, from economic analysis obtained 9.32% IRR, NPV USD -396,119 and a payback period of 11 years for AGRU technology. And 31.82% IRR, NPV USD 5,927,106 and payback period of 3.35 years for PSA technology. So that PSA technology is more economical to be applied in the Subang Field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrain Munir
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pipa bawah laut milik PT. AZ yang terdampak proyek reklamasi kilang PT. XY berlokasi di perairan Jawa Barat. Menggunakan penilaian risiko proteksi pipa bawah laut DNVGL-RP-F107, penelitian memperhatikan Skenario Bahaya Besar yang teridentifikasi, yaitu: kejatuhan jangkar (dropped anchor) dan pengerukan tanah (soil excavation). Objek penelitian difokuskan pada pipa bawah laut berdiameter 12” dari GG A ke OPF (Onshore Processing Facilities) dalam kondisi terkubur dengan tingkat kedalaman 2 meter dari KP 24,6 ke KP 34,713 dekat area Reklamasi kilang seluas 280 Ha. Penelitian menggunakan data sekunder yang melingkupi karakteristik dan properti pipa bawah laut, karakteristik kapal serta jangkar yang melintas, dan aktivitas pengerukan tanah. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analitik yang mengutamakan indepth-analysis. Hasil penelitian menunjukkan konsekuensi dropped anchor mendapat level kerusakan pipa D1, yang artinya tidak diperlukan tambahan safeguard untuk menurunkan residual risk. Untuk penilaian risiko soil excavation nilai initial risk yang dihasilkan adalah 9 (medium) dengan tingkat kerusakan D3 sehingga direkomendasikan safeguard tambahan untuk menurunkan residual risk menjadi Tolerable (ALARP). Beberapa saran ditambahkan untuk menjamin keselamatan operasi pasca proyek.

This study aims to analyze the risk on subsea pipeline of PT. AZ affected by the PT. XY refinery reclamation project located on West Java Coastal. Using the DNVGL-RP-F107 subsea pipeline protection risk assessment, the study pays attention to the identified Major Accident Event, i.e., dropped anchor and soil excavation. The object of this research is focused on the 12” diameter subsea pipeline from GG A to OPF (Onshore Processing Facilities) with 2 meters burial depth from KP 24.6 to KP 34,713 near the 280 Ha refinery vii Universitas Indonesia reclamation area. This study uses secondary data covering the characteristics and properties of the subsea pipeline, the passage ships/tugboat and deployed anchors, and the soil excavation activity. The approach used is quantitative descriptive analytic which prioritizes in-depth analysis. The results shows that the consequence of dropped anchor is with pipe damage level of D1 which means that no additional safeguard is needed to further reduce the residual risk. On soil excavation risk assessment, the initial risk value generated is 9 (medium) with pipe damage level of D3, therefore some additional safeguards recommended so that the residual risk becoming Tolerable (ALARP). Some additional advises are provided to ensure post-project operational safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Rakau Brilliwan
"Peningkatan produksi minyak bumi di Indonesia menjadi hal mendesak mengingat target produksi 1 juta barrel perhari pada tahun 2030 di tengah penurunan produksi. Permasalahan tersebut memberikan insentif untuk menelusuri metode EOR non-konvensional, biopolymer flooding. Xanthan Gum merupakan biopolimer dengan ketahanan salting effect yang sangat baik sehingga memberikan potensi digunakan bersama air laut sebagai campuran driving fluid dalam metode injeksi kontinuous. Selain itu, HCPV injeksi meningkatkan performa pemulihan jika flooding berhasil . Maka dari itu, penelitian ini menganalisis pengaruh penggunaan air laut sebagai fluida pendorong dan HCPV injeksi terhadap displacement sweep efficiency, recovery factor, serta harga minyak dan gas untuk IRR 15% mengikuti skema bisnis gross split. Penelitian dengan permodelan reservoir sintetik sandstone heterogen, dilanjutkan dengan permodelan EOR dengan membandingkan berbagai strategi injeksi EOR biopolymer flooding terhadap waterflooding, dan analisis ekonomi cashflow mengikuti skema bisnis gross split. Peningkatan HCPV injeksi dapat meningkatkan recovery factor hingga 22.26% dan displacement sweep efficiency 21.27%. Penggunaaan air laut sebagai campuran fluida pendorong mengurangi recovery factor hingga 0.55% dan displacement sweep efficiency 0.54%. Harga minyak minimum proyek dapat mencapai 45.75$ per barrel dengan cost of EOR sebesar 4.52$ per barrel. 

Increasing Indonesian oil production is an urgent issue due fulfilling Indonesian production target of one million barrels per day in 2030 amidst production decline. This problem gives an incentive to explore non-conventional EOR method, biopolymer flooding. Xanthan gum biopolymer is resistant toward salting effect which has the potential to be used alongside brine as driving fluid mixture in a continuous injection. Moreover, HCPV injection increases oil field’s recovery rate only if the flooding succeeds. Therefore, this research’s purpose is to analyze the usage of brine as driving fluid and HCPV Injection toward partially depleted sandstone reservoir’s displacement sweep efficiency, recovery factor and oil and gas price in reaching IRR 15% following Indonesian gross split scheme. Research methodology includes modelling of synthetic partially depleted heterogenous sandstone reservoir, continued with EOR modelling comparing different biopolymer flooding injection strategy with waterflooding, and cashflow economic analysis following gross split scheme. The increase of HCPV injection could increase recovery factor up to 22.26% dan displacement sweep efficiency up to 21.27%. The usage of sea water as mixture in driving fluid could decrease recovery factor up to 0.55% and displacement sweep efficiency 0.54%. The minimum project oil price reaches 45.75$ per barrel with the cost of EOR 4.52$ per barrel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hidayat
"Modernisasi Pertanian menjadi salah satu bagian yang penting dalam sasaran PDB sisi produksi pada transformasi struktural untuk peningkatan kesejahteraan, dimana perlu adanya peningkatan infrastruktur sumber daya air. Di Jawa Tengah, terjadi penurunan produksi pertanian yang cukup signifikan. Pembangunan Irigasi Karangnongko di Jawa Tengah akan menjadi infrastruktur sumber daya air untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Skema Unsolicited pada Public-Private Partnership dapat membantu pemerintah untuk pembiayaan proyek, baik dari proses desain, pelaksanaan konstruksi, hingga operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kelayakan dan risiko Proyek Pengembangan Irigasi Karangnongko Jawa Tengah sebagai rekomendasi kepada Special Purpose Vehicle (SVP), yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Data yang akan dianalisis dikumpulkan dari beberapa referensi, antara lain Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, dan lainnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan pemodelan keuangan dengan menggunakan capital budgeting dan analisis risiko yang meliputi analisis skenario, analisis sensitivitas dan monte carlo. Hasil dari penelitian ini adalah Proyek Pengembangan Irigasi Karangnongko dapat dilaksanakan jika dukungan pemerintah dapat diakses, seperti Dana Kesenjangan Kelayakan dan Pembayaran Ketersediaan.

Modernization of agriculture is an important part of the production-side from the GDP target in structural transformation to improve prosperity, where it is necessary to increase water resource infrastructure. In Central Java, there has been a significant decrease in agricultural production. The Karangnongko Irrigation Development in Central Java will become a water resource infrastructure to increase agricultural production. The Unsolicited scheme in the Public-Private Partnership can support government to finance the project, from the design process, construction implementation, and operation. The goal of this study is to evaluate the feasibility and risks of the Karangnongko Irrigation Development Project in Central Java as a recommendation to the Special Purpose Vehicle, specifically PT Waskita Karya (Persero) Tbk. The data to be analysed was collected from references, including Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, and other relevant references. The methodology used in this study is a feasibility analysis of financial modeling using capital budgeting and risk analysis including scenario analysis, sensitivity analysis and monte carlo. The result of this study is that it is possible to undertake the Karangnongko Irrigation Development Project under the condition that government support is accessible, such as the Viability Gap Fund and Availability Payment."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Nugroho
"ABSTRAK
Patirthān merupakan peninggalan arsitektur bangunan atau kolam penampungan
air yang memiliki fungsi profan yakni sebagai pemenuh kebutuhan air dan sakral
yakni sebagai sarana pendukung kegiatan keagamaan. Patirthān muncul dan
berkembang dari masa klasik tua hingga masa klasik muda. Berbeda dengan
bangunan candi, bangunan patirthān tidak memiliki pedoman pembangunan yang
baku, sehingga tidak diketahui ciri, gaya serta penataan dari bangunan tersebut.
Penelitian ini membahas 11 patirthān yang ada di wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta guna mengetahui ciri, gaya serta penataan dari bangunan patirthān
dan membandingkannya dengan patirthān masa klasik muda di Jawa Timur.

ABSTRACT
Patirthān is one of architectural remains or a sacred pool which believed having
profane function as a daily needs and sacred function as part or ritual. In ancient
Javanese period, Patirthān can be found both in early classic and late classic
period. Patirthān can be distinguished from Candi, especially in guiding aspect
and manual books, Most of Patirthān do not have some sort of manual book. This
concept, then implicate the form and style of Partithān’s architecture. This
undergraduate thesis will deliberate 11 Patirthān located in Central Java and
Yogyakarta for the purpose acquiring characteristic, style, and placing from
Patirthān and comparing from Patirthān in Ancient Javanese Late Period."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufi Saraswati
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas tinggalan arkeologis keagamaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Batang Jawa Tengah. Sejumlah seratus lima belas (115) tinggalan arkeologis keagamaan yang tersebar di sebelas (11) Situs/Kecamatan, Kabupaten Batang menarik untuk dikaji tidak hanya dalam jumlahnya yang banyak, tetapi tinggalan arkeologis keagamaan tersebut tersebar hampir di seluruh Situs/Kecamatan yang menempati Lansekap berupa daratan Pantai, Perbukitan sampai dengan Pegunungan. Sebaran tinggalan arkeologis keagamaan yang terletak pada Lansekap Kabupaten Batang dari tingkat yang paling rendah sampai pada tingkat yang paling tinggi dihubungkan dengan aspek Kosmologi, bahwa alam semesta tersusun dari beberapa tingkat alam.
Atas dasar latar belakang masalah tentang keberadaan/letak sebaran tinggalan arkeologis keagamaan yang ditemukan di Kabupaten Batang, dapat dirumuskan masalah, 1. Bagaimanakah pola sebaran tinggalan arkeologis keagamaan pada Lansekap Kabupaten Batang Jawa Tengah, 2. Bagaimanakah letak sebaran tinggalan arkeologis keagamaan dalam hubungannya dengan konsep keagamaan pada Lansekap di Wilayah Kabupaten Batang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi pola sebaran tinggalan arkeologis keagamaan, dalam hubungannya dengan konsep keagamaan pada Lansekap Kabupaten Batang Jawa Tengah. Manfaat penelitian adalah pengembangan pengetahuan tentang hubungan antara tinggalan arkeologis keagamaan pada suatu ruang Lansekap dengan konsep keagamaan sebagai hasil budaya dalam suatu kurun waktu.
Pendekatan Arkeologi Lansekap digunakan untuk menganalisis tinggalan arkeologis keagamaan berupa, Prasasti, Pathirtān, Sisa-sisa Bangunan Candi, Arca, Relief, Punden Berundak, Lumpang Batu, Batu Bulat, dan Batu Kenong. Data tinggalan arkeologis keagamaan sebagai teks, selanjutnya ditempatkan pada konteks ruang, waktu dan budaya. Berdasarkan Perspektif Arkeologi Lansekap dapat dinyatakan bahwa, Lansekap di wilayah Kabupaten Batang tidak hanya dimaknai sebagai Lansekap alami, melainkan juga sebagai Lansekap keagamaan. Masyarakat Batang pada awal perkembangan Hindu di Nusantara (abad VII-IX Masehi), telah memaknai atau mempresentasikan bentang wilayahnya sebagai gambaran imajiner tata ruang surga, yang dikenal dalam pandangan Hindu yaitu Saptaloka, meliputi, 1. Bhuhloka/Bhurloka, 2. Bhuwahloka/Bhuarloka, 3. Swahloka/Swarloka, 4.Tapaloka, 5. Janaloka, 6. Mahaloka, dan 7. Satyaloka.

ABSTRACT
This dissertation discusses religious archaeological remains scattered in the district of Batang, Central Java. Some one hundred and fifteen (115) archaeological remains of religious spread across eleven (11) Site / District, Batang interesting to study not only the numbers that much, but the archaeological remains of the religion spread almost throughout Site / District who occupy the landscape in the form of land beaches, hills up to the mountains. Distribution of religious archaeological remains located at Batang Landscape from the lowest level to the highest level associated with aspects of Cosmology, the universe is composed of several natural level.
On the basis of the background of concerns about the presence / location of the distribution of religious archaeological remains found in Batang, can be formulated problem, 1. how the distribution pattern of religious archaeological remains on Landscape Batang, Central Java, 2. how the location of the distribution of the archaeological remains religious in conjunction with the concept Landscape Territory religious in Batang ?. The purpose of this study is to reconstruct the distribution pattern of religious archaeological remains, in conjunction with a religious concept in landscaping, Batang, Central Java. The benefits of the research is the development of knowledge about the relationship between religious archaeological remains on a space Landscape with religious concepts as culture results in a time series.
Archeology Landscape perspective is used to analyzis the religious archaeological remains be, Prasasti, Pathirtān, Remains of Candi buildings, Arca, Relief, Punden Berundak, Lumpang Batu, Batu Bulat, and Batu Kenong. Data religious archaeological remains as text, then placed in the context of space, time and culture. Under the Archaeological Landscape Perspectives can be stated that, in the district of Batang Landscape is not only meant as a natural landscape, but also as a religious landscape. Trunk at the beginning of the development community in the Nusantara Hindu (VII-IX century AD), have to interpret or territory spans presented as imaginary spatial depiction of heaven, which is known in the Hindu view that Saptaloka, covers, 1. Bhuhloka/Bhurloka, 2. Bhuwahloka/ Bhuarloka 3. Swahloka/Swarloka, 4. Tapaloka, 5. Janaloka, 6. Mahaloka and 7. Satyaloka."
2018
D2609
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titius Kurnia Dinata
"ABSTRAK
Propinsi Jawa Barat secara umum mewakili bentang Budaya Sunda dan Jawa Tengah mewakili bentang budaya Jawa. Namun Kabupaten Kuningan, Cirebon dan Brebes yang berada di Perbatasan perbatasan, ternyata bentang budaya tidak selalu sesuai dengan kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas bentang budaya, dan menjelaskan terjadinya keunikan bentang budaya tersebut. Metode yang digunakan dengan melakukan eksplorasi, wilayah topografi, toponimi dan sejarah, serta wawancara dan menyimak, bahasa yang digunakan. Metode tersebut bertujuan untuk mencari dan menemukan masalah-masalah baru dalam mengisi kekosongan atau kekurangan dari pengetahuan, baik yang belum maupun yang telah ada sehingga sangat cocok digunakan untuk mencari sebuah pola bentang budaya suku Jawa dan suku Sunda di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah berbukit dengan akses yang tertutup dan dalam sejarah merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sunda, masih menunjukkan kecenderungan bentang budaya Sunda, meskipun letaknya di Jawa Tengah. Wilayah yang relatif datar dengan akses yang terbuka, pengaruh sejarah menunjukkan pernah berhubungan dengan kerjaan Jawa, meskipun letaknya di Jawa Barat cenderung memiliki bentang budaya Jawa.

ABSTRACT
West Java Province in general represent landscapes and Culture in Central Java Java represents a cultural landscape. However Regency Kuningan, Cirebon and Brebes who were in Border border, turns cultural landscape does not always correspond with the condition. This study aims to determine the boundary cultural landscape, and explain the uniqueness of the cultural landscape. The method used to carry out exploration, the area topography, toponymy and history, as well as interviews and listening, the language used. This method aimed to search and find new problems in filling the void or lack of knowledge, either has not or who have been there so it is suitable to look for a pattern of cultural landscape Javanese and Sundanese in the border region of Central Java and West Java. The result shows that the hilly area with access to the closed and in the history of the Sunda kingdom 39 s territory, it still shows a tendency Sundanese cultural landscape, even though it is located in Central Java. Areas that were relatively flat with open access, influence history has shown once associated with Java work, even though it is located in West Java Java tend to have cultural landscape."
2017
S65793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>