Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shagova Maulana Khalafiano
"Paper ini meneliti dampak dari rekayasa ulang proses bisnis dalam mengurangi waktu tunggu dokter di rumah sakit. Dengan menerapkan strategi dan teknologi inovatif, studi ini bertujuan untuk mencapai pengurangan waktu yang signifikan dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan di rumah sakit, mengacu pada indikator kualitas nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Melalui analisis menyeluruh terhadap proses saat ini dan integrasi metodologi baru, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana rekayasa ulang proses bisnis dapat menghasilkan peningkatan hasil pasien, pengurangan waktu tunggu, dan peningkatan efisiensi operasional.

This paper examines the impact of business process reengineering on reducing doctor waiting time in a hospital. By implementing innovative strategies and technology, the study aims to achieve significant time reduction and enhance overall efficiency in hospitals, referring to the Indonesian national quality indicator set by the ministry of health. Through a thorough analysis of current processes and the integration of new methodologies, this research explores how business process reengineering can lead to improved patient outcomes, reduced wait times, and increased operational efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Perwita Sari
"Sebagian rumah sakit sangat berorientasi pada profit. Sampai saat ini kasus yang sering terjadi pada bisnis rumah sakit adalah banyaknya biaya yang terbuang karena proses yang kurang efisien. Lamanya waktu tunggu, proses yang kurang ramping, informasi yang disampaikan kepada pasien kurang jelas menjadi masalah yang sering terjadi. Tujuan dari  penelitian ini  untuk merancang perbaikan proses pada pelayanan rawat jalan di rumah sakit dengan mengidentifikasi proses yang dapat ditingkatkan untuk mengurangi proses manual dan kendala waktu agar lebih efisien dan efektif.  Penelitian ini menggunakan pendekatan Business Process Re-engineering (BPR) dengan mengkolaborasikan Internet of Things (Iot).  Pertimbangan risiko implementasi dan alternatif perbaikan dengan menggunakan Best Worst Method (BWM) and Complex Propotionanl Assessment (COPRAS). Hasil perbaikan dengan menggunakan gabungan ketiga alternatif dengan penguranan waktu dari 4,59 jam menjadi sebesar 1,3 jam

Some hospitals are very profit oriented. Until now, the case that often occurs in the hospital business is many wasted coast because the processes uneficien. The long waiting time, less lean processes, and unclear information is a problem that often occurs. This study aims to design process improvement  an outpatien servicess in hospital using identify processes that can be improved to reduce manual processes and time constraints to be more efficient and effective. This reaserch using business process reengineering (BPR) approach with colaboration Internet of Thing (IoT). The consideration implementing risk and selection repairing alternatives using Best Worst Method (BWM) and Complex Propotionanl Assessment (COPRAS) method. The results of this study indicate that using a combination of the three alternatives with a time reduction from 4.59 hour to 1.3 hours"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nashira Nattaya
"Waktu tunggu yang lama merupakan masalah yang kerap terjadi pada pelayanan publik di berbagai negara. Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan publik tidak seharusnya memberatkan pasien dengan waktu tunggu yang lama, terutama pada lansia. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dan prevalensinya terus meningkat seiring pertambahan usia. Proyeksi peningkatan populasi lansia yang signifikan di Indonesia merupakan tantangan bagi unit kardiologi di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi layanannya.
Penelitian ini bertujuan merancang perbaikan proses layanan rawat jalan pada unit kardiologi (poliklinik jantung) untuk mendapatkan optimalisasi waktu keseluruhan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Business Process Reengineering dan mempertimbangkan peluang dari perkembangan teknologi dalam perancangan solusi perbaikan proses.
Studi kasus dilakukan pada suatu rumah sakit swasta di Tangerang Selatan, Indonesia. Empat skenario rancangan perbaikan proses disimulasikan dengan software iGrafx BPMN dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan Internet of Things (IoT) untuk penangkapan data Rekam Medis Elektronik (RME) menghasilkan proses yang paling efisien, dengan penurunan waktu keseluruhan kunjungan pasien rawat jalan sebesar 46,94%.

Long waiting time is an issue in most public services around the world. Hospital as a healthcare facility should not stress its patients with long waiting time, especially when it comes to elderly. Cardiovascular disease (CVD) represents 31% of global deaths and its prevalence rate escalates as aging. Expecting a significant increase in elderly, outpatient cardiological clinics in Indonesia are facing efficiency challenge.
This study aims to design process improvement in outpatient cardiological clinic in order to gain the optimized spent by patients. This research utilizes Business Process Reengineering approach and opportunity given by latest technology in designing the improvement.
A case study is conducted at a private hospital in South Tangerang, Indonesia. Four scenarios of process improvement design are simulated using iGrafx BPMN software. The research outcome shows that using Internet of Things (IoT) for Electronic Medical Record (EMR) data capture results in the most streamlined and efficient outpatient workflow, reducing about 46.94% of time spent in one outpatient visit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davis Belmiro Satria
"Skripsi ini membahas menganai analisa yang dilakukan oleh Bengkel Techno Motor terhadap proses bisnis yang saat ini dilakukan untuk membantu perusahaan mencari tahu seberapa besar kesenjangan (gap) yang terjadi antara proses bisnis saat ini (current practice). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perbaikan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan alat Business Process Management Notation (BPMN) dengan pendekatan Business Process Re-engineering yang menghasilkan 3 strategi perbaikan, yaitu design ulang alur proses keseluruhan dengan alur yang lebih efisien (Parallelism), Penerapan sistem pembayaran menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC), dan Penerapan proses integrasi barcode dengan menggunakan bantuan Handheld Mobile Computer pada divisi gudang. Model paling mudah untuk diterapkan yaitu model proses perbaikan menggunakan strategi penerapan sistem pembayaran menggunakan mesin EDC dikarenakan penerapannya tergolong mudah dan murah. Sehingga strategi ini merupakan strategi yang paling optimal untuk dilakukan perbaikan proses bisnis.

This thesis discusses the analysis carried out by Techno Motor Workshop on business processes currently carried out to help companies find out how big the gaps (gaps) that occur between business processes conducted at this time. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that business process improvement is carried out using Business Process Management Notation (BPMN) tools with a Business Process Re-engineering approach that results in 3 improvement strategies, namely redesigning the overall process flow with a more efficient flow (Parallelism). Electronic Data Capture (EDC) machines, and the implementation of the barcode integration process using the assistance of the Handheld Mobile Computer in the warehouse division. The easiest model to implement is the process improvement model using the payment system implementation strategy using an EDC machine because its implementation is relatively easy and inexpensive. So this strategy is the most optimal strategy to do in improving business processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amaliyah Agustin
"Efisiensi proses dibutuhkan pada produksi jus kemasan untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat. Proses produksi yang dilakukan secara manual menyebabkan kerugian waktu, menimbulkan risiko bottleneck, dan menghasilkan waste karena pengerjaan proses membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses produksi jus kemasan dengan mengeliminasi waste yang terjadi sehingga produktivitas dan efisiensi proses meningkat. Process Activity Mapping dan Waste Assessment digunakan untuk pemetaan aktivitas dan identifikasi waste. Perancangan perbaikan dilakukan dengan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) melalui implementasi kombinasi BPR best practices dan simulasi menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan dilakukan pada keseluruhan proses produksi yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap pembuatan puree, tahap produksi, dan tahap pengemasan. Penelitian ini menghasilkan tiga rancangan alternatif solusi perbaikan. Model dari tiga rancangan solusi perbaikan kemudian disimulasikan dan menghasilkan waktu proses produksi yang berbeda untuk setiap solusi. Solusi ketiga menunjukan penurunan waste sebesar 47,62% yang menghasilkan peningkatan efisiensi terbaik yaitu sebesar 57,62%.

Process efficiency is required in packaged juice production to meet the greater demand of its product. The manual production process causes time loss, poses a bottleneck, and results in waste due to the time-consuming process. This study aims to design an improvement in the production process of packaged juice by eliminating the waste that occurs to increase the productivity and efficiency of processing. Process Activity Mapping and Waste Assessment are used to map the activities and identify waste. The improvement design is executed using a Business Process Reengineering (BPR) approach through implementing a combination of BPR best practices and simulation using iGrafx software. Process improvement involves the entire production process that consists of three stages, namely the stage of making puree, the stage of production, and the stage of packaging. This research resulted in three alternative designs of improvement solutions. The three models of the improvement solutions are then simulated and produce a different production process time for each solution. The third solution shows a 47.62% decrease in waste, and thus it results in the best efficiency increase of 57.62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fitri Muharommah
"Sektor jus kemasan Indonesia memiliki pasar yang besar dan berkontribusi terhadap PDB negara. Gudang berperan sebagai tempat penyimpanan dan sumber informasi ketersediaan barang untuk memenuhi permintaan konsumen. Masih terdapat tantangan di gudang yang dapat menurunkan efisiensi operasi gudang dan membuatnya kurang responsif terhadap kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan operasional pergudangan pada industri jus kemasan melalui pendekatan Business Process Reengineering (BPR) dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan dengan skenario 4 yang menggunakan automated inventory system berbasis RFID, handheld mobile computer, dan automated picking direction by voice yang memiliki efisiensi waktu paling tinggi yaitu untuk gudang bahan baku inbound (8%), outbound (25%), stock opname (35%) dan gudang barang jadi untuk inbound (3%), outbound (45%), dan stock opname (25%).

Indonesia's packaged juice sector has a large market and contributes to the country's GDP. It is necessary to have a supply chain that responds to high customer demand to meet these needs. The warehouse acts as a storage and a source of information on the availability of goods to meet consumer demand, giving a significant impact on overall business process operations. There are still challenges in the warehouse that might lower warehouse operations' efficiency and make them less responsive to customer needs. This study aims to design improvements of the warehousing operations in the packaged juice industry through a Business Process Reengineering (BPR) approach by utilizing Internet of Things (IoT) technology to improve the time efficiency. The information system model is also designed to support the results of the improvement process with scenario 4 which uses RFID-based inventory management, handheld mobile computers, and automated picking direction by voice which have the highest time efficiency, namely for raw material warehouses, inbound (8%), outbound (25%) ), and stock opname (35%) and finished goods warehouse, for inbound (3%), outbound (45%), and stock opname (25%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adita Primakurniani
"Rumah sakit X merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang melayani pasien dari berbagai lapisan masyarakat. Tarif terjangkau yang diberikan oleh rumah sakit ini menyebabkan lonjakan pasien di unit rawat jalan, terutama pada pagi hari. Permasalahan yang timbul dari lonjakan pasien adalah permintaan berkas rekam medis secara terus menerus. Saat ini proses rekam medis terhambat oleh aktivitas-aktivitas yang tidak efisien, sehingga memperlambat proses pengiriman rekam medis ke poliklinik.
Dalam penelitian ini dirancang usulan perbaikan proses distribusi rekam medis menggunakan metode perekayasaan ulang proses bisnis (Business Process Reengineering). Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi aktivitas yang perlu diperbaiki, menggunakan metode pemetaan proses bisnis. Kemudian, dengan mengacu pada desain proses awal yang sudah pernah dirancang dan proses aktual, dibuatlah proses usulan yang lebih efisien. Kemudian waktu distribusi pada proses usulan diverifikasi dengan program Promodel 4.0, lalu hasil yang diperoleh dibandingkan dengan proses awal dan proses aktual.
Rekayasa ulang pada proses ini menghilangkan proses yang tidak bernilai tambah dan memperkirakan penggunaan SDM yang optimal. Hasil simulasi menggunakan Promodel 4.0 menunjukkan bahwa proses usulan lebih cepat dan lebih efisien daripada proses aktual.

Hospital X is a state hospital which provides medical services for communities from all different kinds of economical background. As a public hospital, low medical fees offered by the hospital, has increased patients arrival rate in outpatient clinic, especially in the morning. This condition will lead to successive demand of medical records. At this time, the process of medical records distribution is constrained by several activities, which is known as non value-added activities.
This paper discussed the use of business process reengineering approach to improve the medical record distribution process. First, the non value-added activities are identified using the business process mapping (BPM) method. Then, based on the earlier design and current process, the proposed process is made with efficiency consideration. ProModel is used to simulate the earlier design, current process, and proposed process. It is used to verify the time reduction in proposed process.
It can be seen from the ProModel output that the proposed process is faster and more efficient than the current process. It can be concluded that the process reengineering eliminates non-value added activities and optimizes the resource utilization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Azzahrah Fikri
"Untuk mengatasi COVID-19, vaksin perlu didistribusikan secara masif dan cepat. Pada kenyataannya, ditemukan beberapa permasalahan dalam pendistribusian vaksin COVID-19, antara lain manajemen pemesanan yang tidak efisien, birokrasi yang memakan waktu, dan ketinggalan penerbangan yang berujung pada penarikan vaksin ke pusat distribusi. Manajemen rantai pasokan memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi distribusi vaksin COVID-19. Makalah ini bertujuan untuk merancang peningkatan distribusi outbound vaksin COVID-19 di Indonesia untuk meningkatkan kinerja logistik menggunakan Business Process Reengineering. Observasi dilakukan untuk memperoleh data primer penelitian ini, dan waktu diperoleh dari data historis. Proses tersebut dipetakan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) dan disimulasikan menggunakan software iGrafx. Kajian ini menghasilkan peningkatan radikal pada distribusi outbound vaksin COVID-19, yang mengubah waktu proses dari 74,57 jam menjadi 35,81 jam, dengan penerapan Sistem Informasi dengan Integrasi API, QR Code, dan teknologi Sign on Glass.

To tackle COVID-19, the vaccine needs to be distributed massively and rapidly. In reality, some problems are found in COVID-19 vaccine distribution, including inefficient order management, time-consuming bureaucracy, and missed flights that lead to the withdrawal of vaccines to the distribution center. Supply chain management plays a significant role in ensuring the distribution efficiency of the COVID-19 vaccine. This paper aims to design the improved outbound distribution of the COVID-19 vaccine in Indonesia to increase logistics performance using Business Process Reengineering. Observation is conducted to gain primary data of this research, and time is obtained from historical data. The process is mapped using Business Process Model and Notation (BPMN) and simulated using iGrafx software. This study results in a radical improvement of the COVID-19 vaccines' outbound distribution, which changes the process time from 74,57 hours to 35,81 hours, with implementation Information Sistem with API Integration, QR Code, and Sign on Glass technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Riantiarno
"Sebagai negara dengan kondisi geografis kepulauan dan memiliki banyak sungai besar, Indonesia memerlukan banyak jembatan sebagai infrastruktur penghubung guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Rencana peningkatan jumlah jembatan oleh pemerintah tidak lepas dari pelaksanaan proyek konstruksi jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaan proyek EPC jembatan baja. Pendekatan business process reengineering dan teknik pemodelan IDEF0 digunakan dalam mencapai penurunan waktu proses bisnis pada fase procurement proyek jembatan baja.
Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses baru berupa 4 skenario perbaikan. Untuk menguji efektivitas masing-masing skenario, dilakukan simulasi menggunakan bantuan software iGrafx. Menggunakan parameter waktu, hasil simulasi menunjukkan skenario 3 menjadi skenario perbaikan terbaik dengan penurunan waktu mencapai 46.64%.

As an archipelagic state, Indonesia needs a lot of bridges as connective infrastrucuture to support its economic growth. The government program to increase the number of bridges can not be separated from the implementation of the bridge construction project. The purpose of this research is to reduce delays of steel bridge EPC project. Business Process Reengineering approach and IDEF0 modelling technique are used in achieving business process time reduction in the procurement phase of the steel bridge project.
This study resulted in the design of a new process improvement in the form of 4 scenarios. To test the effectiveness of each of these scenarios, a simulation is conducted using iGrafx software. The simulation results show that scenario 3 give the most significant result in time reduction, with a percentage reduction up to 46.64%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwyneth Christina
"Industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia telah mengalami penurunan pendapatan dalam 3 tahun terakhir, namun mengalami pertumbuhan per kuartal pada tahun 2021. Adapun pasar komponen piano sebagai salah satu produk akhir industri kayu dan barang dari kayu didorong oleh beberapa faktor seperti berkembangnya industri hiburan dan media, meningkatnya pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan, dan tumbuhnya preferensi konsumen untuk produk berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan perbaikan proses produksi sound board piano dengan memanfaatkan Internet of Things untuk mengotomasi manajemen proses produksi, meningkatkan kualitas produksi, serta meningkatkan efisiensi waktu proses dan alokasi sumber daya. Metode Business Process Reengineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses produksi sound board piano menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dirancang dengan simulasi tiga skenario perbaikan proses produksi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario perbaikan proses produksi sound board piano dengan perubahan paling baik adalah skenario 3 yang menggabungkan vacuum drying, automated monitoring system, dan automated grading system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 79,28% dari 1256,27 jam menjadi 260,33 jam. Namun, skenario perbaikan yang paling memungkinkan secara finansial untuk diterapkan perusahaan adalah skenario 2 yang menggabungkan vacuum drying dan automated monitoring system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 73,83% dari 1256,27 jam menjadi 328,71 jam. Biaya investasi awal untuk proses perbaikan yang dilakukan adalah sebesar Rp13,55 miliar dengan waktu pengembalian selama 1,8 tahun. Perancangan manajemen sistem informasi dilakukan dengan membuat entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, dan data flow diagram untuk mendukung proses bisnis perbaikan.

The wood and wood products industry in Indonesia has experienced a decline in revenue in the last 3 years, with quarterly growth observed in 2021. The piano component market growth as one of the end products of the wood and wood products industry is driven by several factors such as the development of the entertainment and media industry, rising disposable income per capita, and growing consumer preference for high-quality products. This study aims to design improvements to the piano sound board production process by utilizing Internet of Things to automate production process management, to improve production quality, and to increase process time efficiency and resource allocation. The Business Process Reengineering (BPR) method is used to design improvements to the piano soundboard production process using iGrafx software. The reengineering is designed by simulating three production process improvement scenarios. The simulation results show that the scenario for improving the piano soundboard production process with the best change is scenario 3 which combines vacuum drying, automated monitoring system, and automated grading system with the result of a change in cycle time of 79.28% from 1256.27 hours to 260.33 hours. However, the most financially feasible improvement scenario for the company to implement is scenario 2 which combines vacuum drying and automated monitoring system with the result of a 73.83% change in cycle time from 1256.27 hours to 328.71 hours. The initial investment cost for the scenario implementation was Rp13.55 billion with a payback period of 1.8 years. Design of the management information system is carried out through entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, and data flow diagram to support business process improvements.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>