Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Sakti Aditya
"Masalah kemacetan yang terjadi jalur Utara Jawa berasal dari truk yang dengan muatan angkutan yang tinggi atau sekedar membawa kontainer kosong, hal tersebut dapat memberikan beban jalan yang tinggi yang dikemudian hari dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan maupun kecelakaan. Short Sea Shipping (SSS) dapat menjadi solusi dari kemacetan. Dengan memindahkan kargo dari moda darat menuju moda perairan dangkal, dengan kapal tipe Self-propelled Container Barge (SPCB). Perencanakan armada yang akan digunakan untuk operasi SSS dilakukan menggunakan model matemtika jenis Mixed Integer Linear Programming (MILP) yang diselesaikan dengan software MATLAB. Hasil yang didapat berupa jumlah kapal tipe dengan 12.000 DWT mendominasi kapal dalam armada yang direncanakan. Penelitian ini menyelesaikan masalah strategic fleet planning, hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk pemerintah, pelaku usaha logistik, dan meningkatkan kepekaan tentang SSS.

The congestion issues on the North Java route stem from trucks carrying high loads or even empty containers, resulting in high road burdens that can lead to road damage and accidents. Short Sea Shipping (SSS) offers a solution to congestion by shifting cargo from road transport to shallow water transport using Self-propelled Container Barges (SPCB). Fleet planning for SSS operations is conducted using Mixed Integer Linear Programming (MILP) models solved with MATLAB software. The results indicate that vessels with 12,000 DWT dominate the planned fleet. This research addresses strategic fleet planning issues, and its findings are beneficial for governments, logistics stakeholders, and raise awareness about SSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terry George Abisay
"Container allocation problem selama ini identik dengan sistem dorong (push system) karena kegiatan mengalokasikan kontainer tersebut biasanya dirancang di depot kontainer laksana titik origin. Sistem dorong memiliki kekurangan dimana pengguna tidak fleksibel dalam mengontrol kapabilitas dan laju produksi di gudang selaku titik tujuan. Penelitian container allocation problem di titik tujuan dengan sistem tarik (pull system) adalah merancang sebuah model alokasi kontainer kargo dari depot kontainer ke gudang yang lebih hemat dengan metode mixed integer linear programming (MILP). Studi kasus dilakukan pada remote area pertambangan dengan data 306 kontainer kargo di depot kontainer yang akan di alokasikan ke 4 gudang. Setiap gudang memiliki kendala kapasitas area pembongkaran kontainer dan kapabilitas manpower dalam menerima jumlah line items dalam suatu kontainer kargo. Waktu tunggu (dwell time) dan biaya sewa kontainer per hari mulai dihitung ketika kontainer kargo pindah dari kapal menuju depot kontainer. Hasil perancangan model alokasi kontainer kargo menggunakan MILP dengan sistem tarik berhasil memaksimalkan penghematan biaya gudang sebesar 41,17% dan menuntaskan 306 kontainer kargo lebih cepat 7 hari dibandingkan dengan model alokasi kontainer kargo sebelumnya.

ontainer allocation problem so far is identical to the push system because the activity of allocating containers is usually designed at container depot as point of origin. The push system has a disadvantage where users are not flexible to control the capability and rate of production that occurs at warehouse as point of destination. Research on container allocation problem at point of destination with a pull system is to design a model to allocate cargo containers from container depot to warehouse which is more efficient using the mixed integer linear programming (MILP) method. The case study was conducted in a remote mining area with data on 306 cargo containers at the container depot which will be allocated to 4 warehouses. Each warehouse has constraints on unloading area capacity and manpower capability in receiving the number of line items in cargo containers. Dwell time and container rental cost per day start to be calculated when the cargo containers move from vessel to container depot. Results for the design of cargo container allocation model using MILP with a pull system successful to maximize warehouse cost savings of 41,17% and completing 306 cargo containers 7 days faster than the previous cargo container allocation model."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ingrid Rosalyn Indriana
"Indonesia telah dikenal sebagai sebuah negara maritim karena sekitar 67% dari wilayah negara Indonesia adalah laut dan Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Menurut fakta, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun kerjasama dengan negara-negara ASEAN lain, terutama dalam pembangunan sektor ekonomi melalui pembangunan infrastruktur maritim. Mengingat peluang besar ini, Indonesia perlu memiliki strategi yang kuat dalam menghadapi tantangan pasar global untuk meningkatkan nilai saing dalam wilayah gerak logistik di antara negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu area yang perlu ditingkatkan adalah fasilitas maritim. Faktanya, fasilitas maritim di Indonesia belum cukup optimal dalam kekuatan arus perdagangan dari dan ke Indonesia, sehingga Indonesia membutuhkan perbaikan dalam sistem operasional di pelabuhannya untuk meningkatkan efisiensi kegiatan bongkar-muat kontainer. Jika sistem yang diterapkan lebih efisien daripada sistem konvensional, pelabuhan dapat menghemat waktu proses bongkar-muat kontainer dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini akan memberikan pendekatan analisa potensi desain sistem operasional bongkar-muat kontainer untuk mengoptimalkan pergerakan kontainer di pelabuhan dengan studi kasus JICT dan Terminal Teluk Lamong, sistem lalu lintas transportasi darat yang dikombinasikan dengan teknologi magnetik dalam sebuah terminal pelabuhan, serta dampak ekonomis dan teknis dari infrastruktur maritim ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, studi literatur serta analisa kualitatif dan kuantitatif akan menjadi metode yang tepat untuk digunakan.Sistem usulan pada penelitian ini memiliki total waktu 82.01% lebih cepat dari JICT dan 69.47% dari TTL dan total biaya operasional 39.68% lebih kecil dari JICT dan 24.53% lebih kecil dari TTL. Selanjutnya, sistem ini adalah sistem ramah lingkungan karena sistem tersebut menggunakan mesin yang tidak menghasilkan polusi udara secara berlebihan serta bekerja dengan lebih aman dan cepat secara teknis. Secara keseluruhan, diharapkan sistem ini, jika diterapkan di pelabuhan Indonesia bersama dengan analisa kualitatif dan kuantitatif berdasarkan studi literatur dalam penelitian ini, akan memberikan wawasan yang luas mengenai sistem bongkar- muat kontainer serta menjadi pertimbangan untuk digunakan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

Indonesia has known as a maritime country since approximately 67% of the country?s area is ocean and Indonesia also has the 2nd longest coastline in the world. According to the facts, Indonesia has great opportunities to build cooperation with another ASEAN countries, especially in economic sector development through maritime infrastructure development. Considering these great opportunities, Indonesia must have a great plan to face global market challenges to improve its competitiveness value within the logistics movement area compared to the other ASEAN countries. One area to improve is maritime facilities. In fact, maritime facilities in Indonesia are not well operated to enhance the power of trade flows from and to Indonesia, therefore Indonesia requires improvement within the operational system in Indonesian ports to increase the efficiency of container loading-unloading activities. If the implemented system is more efficient rather than conventional system, the port may save its time in doing the process of loading-unloading the container. Further, it may also reduce the cost incurred. This study would provide an approach of analyzing operational system design of container loading-unloading to optimize the movement of containers in the port especially in JICT and Port of Lamong Bay, the land transportation traffic system, combined with magnetic technology used by the ports and its economical and technical impacts of this maritime infrastructure.
To achieve the goal, study of literature and SWOT analysis will be the proper method to use. The system proposed in this study has a total time 82.01% faster than JICT and 69.47% faster than TTL with a total operational cost 39.68% cheaper than JICT and 24.53% cheaper than TTL. Moreover, this system is an environmental-friendly system because the system using machineries that not produce excessive air pollution and it will work safer and faster in terms of technical work. Overall, it is expected that this system, if applied in Indonesian ports along with the qualitative and quantitative analyses based on study of literature in this study, will provide broad insight on the system of container loading-unloading as well as a consideration for the use at Indonesian ports.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gifani Kinanti Nadia Putri
"Super freeze container merupakan suatu media penyimpanan berpendingin yang dapat mencapai temperatur sangat rendah hingga -60ᴼ C. Tuna merupakan komoditas yang memanfaatkan kontainer ini di dalam pengirimannya sebagai komoditas ekspor beku. Dengan adanya kontainer ini memungkinkan tuna mencapai kualitas nomor 1 yang sangat disyaratkan oleh negara Jepang sebagai pengkonsumsi tuna terbesar. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil tuna terbesar di dunia seharusnya sudah memanfaatkan super freeze container. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu studi baik dari konstruksinya hingga sistem pendinginnya. Studi ini dimulai dengan perhitungan konstruksi dasar dan dilanjutkan dengan perhitungan cooling load. Cooling load total yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan parameter-parameter siklus refrigerasi dan terakhir adalah pemilihan komponen sistem refrigerasi. Pada sistem ini digunakan sistem refrigerasi kompresi uap bertingkat atau cascade dengan menggunakan refrigeran R-404a dan R-23.

Super freeze container is a refrigerated storage that can reach very low temperature until -60ᴼ C. Tuna uses this container in its distribution as frozen commodity. With this container, tuna can be the most high quality tuna which is required by Japan as the largest country consuming tuna. Indonesia as the one biggest country producing tuna should apply super freeze container. Due to that reason, the study is needed from its construction until the refrigeration systems. Study is started with calculate the basic construction structure and continue with cooling load estimate. Sum of cooling load that have been calculated is uses to get refrigeration cycle parameter and the last is choosing the refrigeration equipment. This systems is using cascade compression systems with R-404a and R-23 as the working fluids.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastia Siti Deviena Widodo
"Penelitian ini membahas mengenai variable-variabel yang mempengaruhi efisiensi waktu operasional pelabuhan untuk mekanisme alokasi petikemas Terminal 1, blok 109 hingga 113 di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendapatkan optimalisasi waktu operasional untuk meminimalkan waktu yang diperlukan untuk memuat petikemas dari alokasi masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan. Alat statistik yang digunakan adalah pemrograman linier dan variable utama yang harus dipertimbangkan termasuk rencana alokasi petikemas yang sudah ada, jenis petikemas, rencana kegunaan lahan dan tata letak terminal, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan, keterampilan operator dalam menangani peralatan, produktivitas rata-rata peralatan dan waktu berlabuh masing-masing kapal yang ada pada waktu sampel. Penelitian ini membandingkan berbagai strategi dan jalur head truck untuk mendapatkan mekanisme alokasi petikemas paling optimal dengan waktu operasional paling minimum. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa hasil optimasi untuk waktu penanganan kapal mencapai hingga 400% lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang ada meskipun salah satu kapal gagal mencapai optimasi menggunakan perumusan yang diformulasikan dalam studi ini. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini juga membandingkan lokasi berlabuh kapal pada sampel data dan apakah mereka sudah ditugaskan secara strategis ke dermaga masing-masing atau tidak.

This research discusses regarding the variables that affect the port operational time efficiency of the container allocation mechanism of Terminal 1, block 109 to 113 at the Port of Tanjung Priok to obtain an operational time optimization to minimize the time required to load containers from their respective allocation blocks to their vessel. This is done in order to increase the port’s efficiency and the port’s competitiveness. The statistical tool used is linear programming and the main variables that must be considered include the existing container allocation plan, the type of containerized goods, the site layout plan of the terminal, the type and amount of the equipment used, the skill of the operator in handling the equipment, the average productivity of the equipment used and the existing berthing time of the containers. This research compares various strategies and paths in order to obtain the most optimum container allocation mechanism with the minimum operational time. Through this research, it is found that the results of the optimization for the vessels’ handling time reaches up to 400% less in operational time compared to the existing time although one of the vessels fails to obtain an optimization in the handling time. The results obtained through this research also compares the existing dock assignment of the vessels and whether or not they are already strategically assigned to their respective dock or not."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Rizky Kallista
"Skripsi ini membahas komponen biaya yang terjadi pada perusahaan yang bergerak pada jasa sewa kapal (PT. Aquaria Shipping). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Aquaria Shipping memperlakukan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan sesuai dengan teori yang ada saat ini. Biaya yang dikeluarkan oleh PT. Aquaria Shipping terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel lalu dilihat perbandingannya terhadap pendapatan. Faktor-faktor yang menentukan tinggi atau rendahnya biaya pada perusahaan jasa pelayaran adalah umur kapal yang dimiliki perusahaan, banyaknya perputaran kapal dalam satu kali transaksi, dan anak buah kapal yang dimiliki perusahaan.

This study discusses about components that occur in services shipping company (PT. Aquaria Shipping). This study is a descriptive qualitative research design. The results of this research showed that PT. Aquaria Shipping treats their costs that have been incurred by the company in accordance with the existing theory. Cost that occurred in PT. Aquaria Shipping consists of fix cost and variable cost compare with their revenue. The factors that determine high or low cost on shipping service company is the year of a ship belonging to the company, the number of rotation of the vessel in a single transaction, and the crew of the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyk Happy Priyamsari
"Dalam perjanjian penitipan barang tidak dibenarkan menuntut si penitip barang untuk menjunjukkan bukti bahwa memang dialah pemilik barang yang sah. Tetapi dalam praktek penimhunan peti kemas pada Divisi Usaha Terminal Peti Kemas dituntut bukti-bukti berupa D/0 (Delivery Order) asli, identitas diri/surat kuasa dan perhitungan-sewa penumpukan dan gerakan. Di dalam perjanjian penitipan barang itu juga ditetapkan bahwa barang yang dititipkan harus dikembalikan kepada orang yang menitipkan seketika apabila dimintanya sekalipun dalam perjanjian telah ditetapkan suatu waktu lain untuk pengembaliannya. Dalam prakteknya, Divisi Usaha Terminal Peti Kemas memberikan jadwal bagi peti kemas-peti kemas yang hendak diserahkan kepada pemiliknya. Dalam CI (Container Yard) sistem, dapat terjadi perubahan status peti kemas, yaitu dari CY menjadi CPS (Centainer Freight Station). Akibatnya ada barang milik orang/perusahaan lain yang terbawa oleh peti kemas yang semula berstatus CY. Demikian pula dengan peti kemas yang semula berstatus CPS (Container Freight Station) berubah status menjadi CY (Container Yard). Kemungkinan ini bisa terjadi karena ternyata pemilik barang itu hanya seorang, sehingga barang tersebut akan langsung dibawa beserta peti kemasnya. Ini menimbulkan masalah mengenai siapa yang bertanggung jawab memikul biaya pengembalian barang ke tempat semula. Penimbunan peti kemas berunsur perjanjian penitipan barang yang dianalogikan dengan pasal 1709 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Tetapi Divisi Usaha Terminal Peti Kemas tidak pengadakan perjanjian dengan pemitip/pemilik barang. Hal ini akan merugikan pihak penitip/pemilik barang dimana ia berada dalam keudukan yang lemah, sehingga bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan penitipan barang dengan penitipan barang tidak ada kepastian hukum bagi pemilik/penitip barang terebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Averina Edwina Rumenta
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas bagaimana permasalahan reposisi kontainer kosong dapat berdampak pada alokasi kargo, pemilihan rute dan alokasi kapal pada konteks Tol Laut Indonesia. Penelitian ini mencari total biaya operasi paling minimum dengan mempertimbangkan struktur hub-and-spoke dan permintaan kontainer bermuatan maupun kosong antar ke-24 pelabuhan Tol Laut Indonesia. Penelitian kemudian memodelkan permasalahan menjadi model optimasi mixed integer linear programming dan diterjemahkan ke dalam bentuk model komputer dengan bahasa pemrograman C#. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi normal, biaya mingguan yang dibutuhkan adalah sekitar $4.3 juta. Skripsi ini juga membandingkan perbedaan keputusan jika terjadi kenaikan permintaan volume kontainer bermuatan di wilayah timur Indonesia sampai lima kali kenaikan.

ABSTRACT
This thesis discusses the impact of repositiong empty containers to cargo routing, route selection, and fleet deployment in the context of Indonesia Maritime Highway. This research seeks to minimize the total liner shipping operating costs in respect to the hub-and-spoke network structure with laden and empty container demand from all 24 ports of Indonesia Maritime Highway. A mixed integer linear programming model is then developed and translated into computer model using C# programming language. Results show that approximately $4.3 million is spent for weekly liner shipping operating costs. This thesis also compares the difference in decision if the total volume of laden container demand in Eastern hemisphere of Indonesia is increased up to five times of its normal demand."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Irfan Hajid
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 56/PERMEN-KP/2014 tentang pembekuan perizinan usaha pengangkutan ikan dan 57/PERMEN-KP/2014 tentang transshipment di laut, usaha kapal angkut ikan berhenti beroperasi. Salah satu perusahaan pengangkutan ikan swasta yang beroperasi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hendak merubah bisnisnya dari kapal ikan menjadi kapal angkut dengan konsep liner shipping. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk mengetahui rute yang menguntungkan perusahaan dengan menggunakan metode meta-heuristik. Hasilnya didapatkan rute dengan profit Rp 2,385,280,596,-, yaitu Ketapang-Larantuka-Bima-Labuhan Lombok-Ketapang.

In honor to policy made by Minister of Maritime Affairs and Fisheries Republic of Indonesia Number 56 / PERMEN-KP / 2014, and Number 57 / PERMEN-KP / 2014, fish carrier?s vessels stop to operate. One of private fish carrier?s firm which operates in Jawa, Bali, and Nusa Tenggara, wants to convert its business from fish carrier to liner shipping carrier. therefore, it is needed to generate a study of the profitable route. By using meta-heuristics method, the near-optimal route will be determined. A profitable route was found, which was Ketapang-Larantuka ? Bima - Labuhan Lombok ? Ketapang, with a margin of Rp2,385,280,596,-.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Pratama Putra
"Industri pelayaran merupakan salah satu industri yang sedang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan fakta bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, kebutuhan akan transportasi laut semakin tidak terbantahkan.. Di samping itu, regulasi semakin membuat berkembangnya industri pelayaran Indonesia khususnya industri pelayaran nasional yang ditandai dengan peningkatan pangsa pasar angkutan laut dalam negeri yang diangkut oleh perusahaan angkutan laut nasional. Kondisi tersebut membuat PT Timah, Tbk. selaku produsen timah di Indonesia berencana untuk mendirikan usaha pelayaran (shipping line) di Pulau Bangka sebagai bentuk diversifikasi usaha. Upaya pendirian usaha pelayaran (shipping line) memiliki nilai investasi yang cukup tinggi dan membutuhkan studi kelayakan untuk menilai kelayakan investasi. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kelayakan investasi usaha pelayaran (shipping line) dalam tiga aspek, yaitu aspek pasar, aspek operasional, dan aspek finansial. Hasil dari penelitian ini meyatakan bahwa usaha layak untuk didirikan dengan nilai NPV mencapai Rp 95.907.390.179 dengan IRR 16,70% dan payback period delapan tahun dua bulan.

Shipping industry is one of developing industry nowadays. With the fact that Indonesia is the largest archipelago in the world, the demand for marine transportation is getting inevitable. In addition, regulation makes shipping industry growing over time especially for domestic shipping industry since they are getting larger market share. Based on those conditions, PT Timah, Tbk. as tin producer is planning to establish a shipping company in Bangka Island as a diversification effort. Those plan has high investment value and need a feasibility study to analyze the investment's feasibility. This study including feasibility analysis on market aspect, operational aspect, and financial aspect. The output of this study concluded that the shipping company is feasible to establish with value of NPV Rp 95.907.390.179, IRR 16.70%, and eight years two months in payback period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>