Ditemukan 156038 dokumen yang sesuai dengan query
Andriko Rasta Indriantomo
"Perkembangan teknologi microfluidic telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai aplikasi biomedis. Perangkat microfluidic memungkinkan pemrosesan sampel dalam jumlah kecil dan mengurangi waktu pemrosesan. Salah satu aplikasi penting adalah dalam deteksi dini Ganoderma Boninense, patogen utama pada kelapa sawit. Teknologi deteksi DNA berbasis lab-on-chip telah dikembangkan untuk mendeteksi patogen ini secara cepat dan akurat di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi micropump piezoelektrik dalam sistem microfluidic dengan berbagai variasi pembebanan menggunakan eksperimen langsung dan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD). Micropump piezoelektrik dipilih karena ukurannya yang kecil, ringan, dan mampu dikendalikan dengan presisi tinggi. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan Bartel mp6 micropump dan variasi chip microfluidic seperti Rhombic Chamber Chip, Reaction Chamber Chip, dan Open Membrane Chip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa micropump piezoelektrik memiliki hubungan linear antara flow rate dan amplitude voltage. Pada kasus pembebanan dengan Rhombic Chamber Chip dan Reaction Chamber Chip, flow rate yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan hasil simulasi CFD. Perbedaan yang cukup besar ditemukan pada pembebanan menggunakan Open Membrane Chip. Faktor penyebab perbedaan ini termasuk pengabaian tekanan hidrostatik dan pemodelan parameter membran yang tidak akurat. Secara keseluruhan, penelitian ini berhasil menunjukkan performa micropump piezoelektrik dalam berbagai kondisi pembebanan dan memberikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam aplikasi biomedis lainnya.
The development of microfluidic technology has had a significant impact on various biomedical applications. Microfluidic devices allow for the processing of small sample volumes and reduce processing times. One important application is the early detection of Ganoderma Boninense, the main pathogen in oil palm. Lab-on-chip DNA detection technology has been developed to quickly and accurately detect this pathogen in the field. This research aims to characterize piezoelectric micropumps in a microfluidic system under various loading conditions using direct experiments and Computational Fluid Dynamics (CFD) simulations. Piezoelectric micropumps were chosen for their small size, lightweight, and high precision control. Experiments were conducted using the Bartel mp6 micropump and different microfluidic chip variations such as the Rhombic Chamber Chip, Reaction Chamber Chip, and Open Membrane Chip. The research results show that piezoelectric micropumps have a linear relationship between flow rate and amplitude voltage. In loading cases with the Rhombic Chamber Chip and Reaction Chamber Chip, the generated flow rate was smaller than the CFD simulation results. Significant differences were found in the loading using the Open Membrane Chip. Factors contributing to these differences include the neglect of hydrostatic pressure and inaccurate modeling of membrane parameters. Overall, this research successfully demonstrated the performance of piezoelectric micropumps under various loading conditions and provides a foundation for further development in other biomedical applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
KGS. M. Ismail
"Mikrofluidik merupakan ilmu yang mengacu pada bidang sains dan teknologi untuk memanipulasi fluida dalam suatu jaringan di dalam channel yang dimensinya antara 5 - 500 μm. Tahapan proses yang dilakukan pada teknologi microfabrication yaitu desain, microstucturing dan back-end processes. Desain adalah bentuk dari channel yang diinginkan. Microstucturing adalah metode teknologi yang digunakan untuk pembentukan mikrofluidik, sedangkan back-end processes merupakan proses untuk joining material yang telah dilakukan pembentukan channel.
Dalam penelitian ini, proses desain channel menggunakan software autodesk inventor. Untuk proses microstucturing menggunakan laser CO2 daya rendah. Penggunaan laser CO2 sebagai alat pemotong untuk pembentukan mikrofluidik pada material acrylic menggunakan beberapa parameter yang dapat mempengaruhi hasil pemotongan, yaitu daya laser, kecepatan pemotongan dan pengulangan pemotongan (pass), kemudian dilakukan pengamatan terhadap hasil pemotongan tersebut yaitu kekasaran permukaan (surface roughness) microchannels.
Tahapan terakhir dari microfabrication adalah back-end processes, proses joining dengan menggunakan metode thermal bonding untuk membuat mikrofluidik yang dibentuk dapat berfungsi dengan baik. Dari hasil penelitian pembentukan perangkat mikrofluidik dan percobaan pengaliran cairan pada channel yang merupakan bagian dari perangkat mikrofluidik telah berhasil dilakukan.
Microfluidics is the science which refers to the analysis and technology for manipulating fluid inside the microchannels that dimensions 5 ? 500 μm. There are three process steps of microfabriaction technology for microfluidics device which are design, microstructuring and back-end processes. Design is the process to produce shape of microchannels. while back-end processes is joining process for material have been fabricated of channel. Microstructuring is a method that used for microfludics device fabrication. In this research, a low power CO2 laser is applied for microstructuring process. CO2 laser cutting for micrluidics device fabricated on acrylic was applicated by three parameters: power of laser, cutting speed and cutting repeatition (number of pass). In the result of cutting is observed surface roughness of microchannels. The last teps is back-end processes, to joining materials by thermal bonding method. The result of this research, microfluidics device was successfully fabricated and the fluid could flow in the microchannels of the microfluidics device."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31767
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Abram Dionisius A.
"Metode diagnosa penyakit untuk manusia yang tinggal di daerah kurang mampu selalu memiliki limitasi seperti transportasi, ketersediaan alat, sumber daya manusia, dll. Limitasi ini membuat waktu yang dibutuhkan setiap kali melakukan diagnosa penyakit-penyakit menular sangat lama. Dibutuhkan perubahan metode diagnosa yang lebih cepat, seperti lab-on-a-chip, dimana perbedaan waktu diagnosanya sangat signifikan. Salah satu bagian dari metode lab-on-a-chip adalah pompa, dimana fluida yang berupa plasma darah dan enzim nantinya akan dikirim dari satu titik ke titik lainnya untuk proses lainnya, seperti Polymerase Chain Reaction PCR. Pompa akan diuji dari kemampuannya untuk mengirim fluida ke titik akhir. Desain dibuat dengan dasar produk mini-PCR yang sudah ada, tetapi dibuat lebih simpel dan mudah difabrikasi. Rata-rata gaya tekanan 2 jari manusia 25.05 N untuk memompa fluida yang terkirim sebanyak 75.43 dari total fluida yang dimasukkan dengan volume 121.36 mikroliter.
Infectious diseases diagnostic method for people who live in the rural areas has always been limited to factors such as transportation, human resources, equipment availability, etc. These kinds of limitation causing a long time needed to do a diagnostic test. A method change is needed to produce a faster result lab on a chip is one of the possibilities, where the time difference is extremely significant. One of the parts of lab on a chip is pump, where fluids such as blood plasma and enzymes will be displaced from one spot to another to be used for another process, such as Polymerase Chain Reaction PCR . Pump will be tested by its ability to displace fluid to the end zone. Design wise, it would be similar to the existing mini PCR kit, with added simplicity and fabrication easiness. Averaging 25.05 N of force to displace fluid of 75.43 from its total volume 121.36 microliter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hamonangan, Yosua
"Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun sistem pendeteksi denyut jantung elektronik. Sistem pendeteksi denyut jantung ini bekerja dengan memanfaatkan piezoelektrik sebagai sensor. Sensor piezoelektrik diposisikan pada tiga bagian tubuh, yaitu pada tangan, dada dan diafragma. Selanjutnya sinyal yang dihasilkan oleh piezoelektrik kemudian akan diproses oleh rangkaian pengolahan sinyal, sebuah mikrokontroler Arduino Nano (ATmega328), dan sebuah komputer. Sinyal keluaran dari sistem ini ditampilkan pada komputer mengunakan sebuah software yang dikembangkan khusus agar hasilnya dapat dianalisis lebih lanjut. Dari hasil berbagai pengujian ditunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh saat pengukuran dilakukan pada pergelangan tangan untuk rentang frekuensi 0 Hz - 5 Hz (0 BPM - 300 BPM) dengan error sebesar 2,6%.
In this work, an electronic heartbeat detection system is designed. This heartbeat detection circuit works with piezoelectric as a sensor. This piezoelectric sensor is placed on three position: wrist, chest, and diaphragm. Then, the signal that is received from the piezoelectric is processed by signal processing circuit, an Arduino Nano (ATmega328) microcontroller, and a computer. The output of the system will be displayed on the computer using a developed software for further analysis. Experiments showed that the best result is produced when the measurement take place on wrist for the range of frequecy of 0 Hz - 5 Hz (0 BPM - 300 BPM) with error of 2,6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64963
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pandya Dhira
"Dengan tingginya jumlah orang yang bepergian di seluruh dunia setiap harinya, membuat penyakit yang hanya tersedia di bagian dunia tertentu menyebar sangat cepat, seperti: Malaria, HIV, dan TB (TBC) - yang dikategorikan sebagai penyakit trifecta di negara tropis. Indonesia saat ini menghadapi beban penyakit yang sangat tinggi. Oleh karena itu sangat penting untuk menegaskan deteksi dini dan mudah semua penyakit itu, untuk memastikan tindakan penyembuhan yang tepat secepat mungkin. Kebutuhan ini dapat dicakup oleh ketersediaan kit In Vitro Diagnostic (IVD). IVD yang baru dikembangkan akan memiliki kualitas untuk menjadi point-of-care-testing (POCT), dengan lab-on-a-chip (LOC), memberikan hasil analisis cepat dan akurat dengan kebutuhan volume rendah untuk analisis sampel. Proyek ini sedang menyelesaikan masalah dengan, mengembangkan saluran Microfluidic plastik sebagai salah satu komponen kit In Vitro Diagnostic (IVD). Pembuatan mikro saluran Microfluidic menggunakan teknik Hot Embossing membutuhkan parameter yang terkontrol secara tepat dan keseragaman terkontrol di setiap siklus, dan membutuhkan cetakan dengan spesifikasi mikro-fabrikasi. Hasil karena alat minimal mekanisme Embossing Panas menghasilkan penyimpangan kecil dalam set parameter dan keseragaman. Memproduksi bagian produk dari dimensi chip Microfluidic untuk menyimpang dari cetakan dan membengkokkan atau membelokkan menciptakan cacat produk.
With a high number of people traveling across the world everyday, it has made the diseases which was only available in certain part of the world spreading very fast e.g. Malaria, HIV, and TB (tuberculosis) – which categorized as trifecta disease in tropical countries. Indonesia is currently facing a high burden of those diseases. It is therefore very important to affirm earlier and easier detections of all those diseases, to ensure the right curing actions as quick as possible. These needs could be covered by the availability of In Vitro Diagnostic (IVD) kit. The newly develop IVD will have the quality to be point-of-care-testing (POCT), with lab-on-a-chip (LOC), giving rapid analysis result and accurately with low volume requirement for samples analysis. This project is solving the problem by, developing plastic Microfluidic channel as one of In Vitro Diagnostic (IVD) kit components. Micro-fabricating of Microfluidic channel using Hot Embossing technique demands precisely controlled parameter and controlled uniformity in each cycle, and needs a mold with micro-fabrication specification. Results due to minimal tools of Hot Embossing mechanism resulting minor deviations in the parameter set and uniformity. Producing product part of Microfludic chip dimensions to deviate from the mold and to bent or deflected creating a product defect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Taufik Ariesta Hakim
"Merancang dan membuat perangkat mikofluida yang dapat dioperasikan melalui meremas jari sederhana memberikan keuntungan untuk kit diagnostik tanpa bantuan daya ekstra seperti listrik atau baterai. Namun, aplikasi manual ini harus melakukan hasil yang cepat namun akurat. Aliran mikofluida dalam chip diagnostik dikontrol melalui jaringan katup periksa yang dioptimalkan dan pompa peredam atau katup diafragma dalam kasus ini. Namun, buat desain paling sederhana yang bisa, tetapi sistem memberikan fungsi adalah titik fokus dari pekerjaan ini.
Designing and fabricating a microfluidic device that can be operated through a simple finger squeezing gives the advantage for a diagnostic kit without any aid of extra power i.e electricity or battery. However, this manual application shall perform a fast nevertheless accurate result. Microfluidic flow in a diagnostic chip is controlled through an optimized network of check valves and squeeze pumps or the diaphragm valve in this case. However, create the simplest design as it can, but the system delivers function is the focal point of this work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Muhadiyantoro
"Fabrikasi mikro adalah sebuah teknologi yang memakai beberapa metode dalam aplikasinya. Terdapat 3 metode dalam fabrikasi mikro, yaitu proses fisik, proses kimia, dan proses biologi. Pada aplikasi untuk pemakanan material digunakan milling, chemical etching, dan biomachining sebagai metode utama dalam penelitian. Pada masing-masing metode tersebut akan dihasilkan sebuah nilai kekasaran permukaan yang akan diaplikasikan untuk membuat nilai kekasaran pada channel microfluidic menjadi tinggi, sehingga mendapatkan proses aliran yang turbulen. Penelitian ini menganalisis nilai kekasaran permukaan pada masingmasing metode. Nilai ini dibandingkan antara satu nilai dengan nilai lainnya untuk melihat nilai kekasaran permukaan terbaik dalam aplikasi mold microfluidic. Terdapat 2 metode yang dibandingkan, yaitu biomachining dan etching. Metode tersebut memiliki sebuah keunggulan dalam aplikasi kekasaran permukaan, yaitu bersifat alami dan acak karena kekasaran yang dihasilkan tidak memiliki pola yang jelas. Bahwa pada Pada metode etching dilakukan penelitian dengan membuat variasi waktu yaitu 6, 8, 10, dan 12 menit, sedangkan pada biomachining dilakukan variasi waktu 12 dan 24 jam berdasarkan penelitian sebelumnya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ldquo;SURFCOM rdquo; dan Mikroskop Euromex untuk melihat nilai kekasaran , kedalaman channel yang dibuat masing-masing metode, dan bentuk permukaan hasil pemakanan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil optimum untuk masing-masing metode, yaitu waktu 8 menit pada metode etching dengan nilai kekasaran permukaan Ra 2.03 m kedalaman sebesar 31.89 m dan waktu 24 jam untuk biomachining dengan nilai kekasaran yang didapatkan adalah 2.02 m dan kedalaman sebesar 43.10 m. Berdasarkan data pada nilai optimum metode tersebut, didapatkan hasil optimum dengan menggunakan etching dengan nilai kedalaman yang dihasilkan lebih kecil daripada biomachining.
Micro fabrication is a technology that uses multiple methods in their applications. There are three methods in the micro fabrication physical processes, chemical processes, and biological processes. In the applications of material removal, milling, chemical etching, and biomachining are used as the main method in the study. Each of these methods will produce a surface roughness value that will be applied to make the roughness value on microfluidic channel becomes high, so get turbulent flow process. This research analyze the surface roughness value of each method. These values will be compared each other to determine the best roughness value in a microfluidic mold application. There are two methods that are compared, those are biomachining and etching. This method has an advantage in the application of surface roughness, which is natural and due to the roughness generated random has no clear pattern. The research in etching method is done by making variation of time between 6, 8, 10, and 12 minutes, while in biomachining is done in 12 and 24 hours based on previous research. Data were collected by using Surfcom and Euromex Microscope to see the value of roughness, depth of channels created each method, and the surface shape ingestion results. Based on the research, the optimum result was obtained for each method, ie 8 minutes on etching method with surface roughness value Ra 2,03 m depth 31,89 m and 24 hours for biomachining with roughness value obtained is 2.02 m and Depth of 43,10 m. Based on the optimum values of these methods, the optimum value obtained by etching is smaller than biomachining."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68963
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rayzi Rizqika
"Pengembangan metode fotolitografi dengan metode UV LED telah berkembang secara massif dalam satu dekade ini. Teknologi ini telah sangat dikenal untuk melakukan pembuatan pola dari suatu photo-mask yang selanjutnya akan ditransfer ke sebuah spesimen atau substrat dengan cara pencahayaan memakai sinar UV LED. Saat ini, teknologi fotolitografi telah dikembangkan secara lebih masif lagi untuk melakukan fabrikasi sebuah kanal mikro pada perangkat mikrofluidik. Untuk melakukan fabrikasi yang optimal pada sebuah kanal mikro yang terwujud dari desain photo-mask, maka parameter terbaik dibutuhkan untuk membuat kanal mikro yang sempurna. Pada bagian akhir riset ini, kami mendefinisikan karakteristik performa fotolitografi untuk parameterparameter yang telah ditetapkan.
The photolithography with UV LED has been greatly developed since the last decade. This technology is widely known to create a pattern from a photo-mask to the substrate with exposing the UV LED to the targeted specimen. In the recent years, this technology has been massively used to create a pattern of micro-channel on microfluidic devices. In order to fabricate such an optimum desired micro channel design from the mold or mask, a finest parameter is demanded to create a faultless microfluidic channel. At the end of the research, we define photolithography characteristics to perform for a predetermined parameter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Yunita Sari
"Energi listrik telah menjadi kebutuhan mendasar manusia di seluruh dunia termasuk bagi rakyat Indonesia. Pencarian energi baru makin mencuat karena didorong oleh situasi global yang mengindikasikan cadangan energi fosil khususnya minyak bumi karena sifatnya yang tak terbarukan. Sebagai alternatif dari keterbatasan energi fosil, banyak yang mencoba untuk menciptakan beberapa energi harvesting. Energi harvesting adalah proses dimana energi berasal dari sumber eksternal energi gelombang laut, energi panas, energi angin dsb dikonversikan menjadi energi listrik.
Salah satu media konversi energi harvesting yang dikembangkan saat ini adalah material piezoelectric. Lalu muncul sebuah pemikiran untuk membuat sebuah generator yang memanfaatkan pergerakan dari gelombang laut. Generator ini menggunakan sistem Oscillation Water Column OWC yang di desain dengan sistem osilasi untuk mengakumulasi energi gelombang laut untuk memberikan gaya eksternal pada piezoelektrik untuk berkerja sebagai konverter. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini diharapkan menjadi sebuah alternatif dari energi yang terbarukan.
Hasil dari penelitian ini adalah purwarupa sistem PLTGL dengan tegangan maksimum 3.67 V , potensi energi gelombang laut maksimum 15.04 Joule, efisiensi daya piezoelektrik 9.3 sebesar pada rangkaian seri dengan ketinggian air rata ndash; rata 25 cm dan periode gelombang 10 detik.
An electrical energy has been become basic human need in the world, especially in Indonesia. A renewable energy search is crucial because the fosil energy resource isn rsquo t a renewable property. As an alternative, several researches conduct an energy harvesting. An energy harvesting is a process where the energy comes from external source such as sea wave, heat energy, wind energy, etc. and that source will be converted into electrical energy. One of the conversion energy harvesting media that has been developed at recent days is a piezoelectric media. Then, we developed a generator which use a sea wave movement. This generator uses an Oscillation Water Column OWC system which designed with an oscillation system to accumulate a seawave energy to give an external force for piezoelectric as a converter. A seawave based power plant is expected to become an alternative of renewable energy. The result of this research is a prototype with seawave powerplant with maximum voltage of 3.67 V, ocean wave energy potensial of 15.04 Joule power efficiency 9.3 at serial circuit with average water height is 25 cm and wave period is 10 s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67165
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Deteksi infeksi HIV-1 dengan teknologi microfluidic chip-based nucleic acid menggunakan cairan krevikular gingiva. Tingginya resiko transmisi infeksi oleh individu dengan infeksi HIV-1 yang masih dalam periode jendela dan tidak terdiagnosis positif HIV-1 oleh alat deteksi yang lain, akan menjadi masalah serius yang timbul dalam masyarakat. Beberapa metode diagnosis yang ada saat ini memiliki beberapa kekurangan seperti dibutuhkannya peralatan laboratorium khusus, antibodi terhadap HIV-1, waktu yang spesifik untuk pemeriksaan, memerlukan sampel pemeriksaan yang diambil secara invasif, waktu pemeriksaan yang lama sampai kurang dapatnya metode ini diakses oleh daerah-daerah yang lokasinya sulit. Sudah banyak dilakukan upaya untuk memecahkan masalah ini untuk mendapatkan suatu teknik deteksi baru. Studi pustaka ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perkembangan teknologi deteksi infeksi HIV-1 yang menggunakan microfluidic chip-based nucleic acid testing (mChip NAT). Studi pustaka ini juga membahas tentang kemungkinan penggunaan cairan krevikular gingival (GCF) sebagai sampel pemeriksaan yang dapat diambil secara takinvasif.
Transmission of HIV-1 infection by individuals in window period who are tested negative in conventional HIV-1 detection would pose the community with serious problems. Several diagnostic tools require specific laboratory equipment, perfect timing of diagnosis, antibody to HIV-1, and invasive technique to get sample for examination, until high amount of time to process the sample as well as accessibility of remote areas. Many attempts have been made to solve those problems to come to a new detection technique. This review aims to give information about the current development technique for detection of HIV infection. Microfluidic Chipbased Nucleic Acid Testing is currently introduced for detection of HIV-1 infection. This review also cover the possible usage of gingival crevicular fluid as sample specimen that could be taken noninvasively from the individual."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, 2011
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library