Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudolfus Rivaldo Raharja
"Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan bekisting untuk pekerjaan struktur beton mengalami peningkatan yang signifikan, memicu pengembangan berbagai sistem dan metode bekisting dengan menggunakan berbagai jenis material, termasuk kayu, logam, dan polimer HDPE. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengevaluasi kinerja bekisting berbahan dasar polimer HDPE pada elemen struktur beton vertikal dalam proyek konstruksi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui observasi lapangan dan dokumentasi proyek, serta data sekunder dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan bekisting Polimer HDPE mampu memberikan hasil pengecoran yang baik. Kapasitas produksi menggunakan papan bekisting Polimer HDPE mendekati atau sesuai dengan standar kapasitas pekerja bekisting metode semi sistem dinding, menunjukkan efektivitas dalam mempertahankan efisiensi kerja. Analisis biaya menunjukkan bahwa meskipun Polimer HDPE memiliki biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan multipleks dan polyfilm, biaya jangka panjangnya lebih ekonomis karena ketahanannya yang tinggi dan biaya pemakaian yang konsisten. Secara keseluruhan, bekisting berbahan dasar Polimer HDPE adalah pilihan yang efektif dan efisien untuk pekerjaan bekisting dalam proyek konstruksi yang memerlukan material tahan lama dan ekonomis dalam jangka panjang.

In recent years, the demand for formwork for concrete structures has significantly increased, prompting the development of various formwork systems and methods using different materials, including wood, metal, and HDPE polymer. This research aims to observe and evaluate the performance of HDPE polymer-based formwork in vertical concrete structural elements in construction projects in Indonesia. The research utilizes primary data collected through field observations and project documentation, as well as secondary data from literature studies. The results show that HDPE polymer formwork panels can provide good casting results. The production capacity using HDPE polymer formwork panels is close to or in line with the standard capacity of workers using the semi-system wall formwork method, demonstrating effectiveness in maintaining work efficiency. Cost analysis indicates that although HDPE polymer has a higher initial cost compared to multiplex and polyfilm, its long-term cost is more economical due to its high durability and consistent usage costs. Overall, HDPE polymer-based formwork is an effective and efficient choice for formwork work in construction projects that require durable and long-term economical materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Brian
"Bekisting yang merupakan penyumbang limbah konstruksi terbesar, dan sampah plastik di Indonesia yang terus meningkat tiap tahunnya memerlukan solusi penanganan yang tepat. Dapat digunakan limbah plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene) di Indonesia sebagai bahan baku untuk produk bekisting. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan analisa properti mekanik kuat lentur balok bekisting HDPE dengan tambahan metode DIC (Digital Image Correlation) dengan pemodelan numerik menggunakan ABAQUS. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif bahan bekisting dari HDPE yang kuat dan lebih ramah lingkungan.

Formwork, which is one of the largest contributors to construction waste, and plastic waste in Indonesia, which continues to increase every year, require appropriate handling solutions. HDPE (High-Density Polyethylene) waste in Indonesia can be used as raw material for formwork products. This study will compare the mechanical properties, specifically the flexural strength of HDPE formwork beams, using the Digital Image Correlation (DIC) method and numerical modeling with ABAQUS. The results of this study are expected to provide an alternative solution for formwork materials from HDPE that are strong and more environmentally friendly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Herzanita Yufrizal
"Fabric formwork merupakan metode pembentukan konstruksi beton menggunakan membran sebagai cetakannya, terbuat dari serat sintesis (nilon, poliester, polypropylene). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor dan menghitung besaran efisiensi serta resiko yang mempengaruhi efisiensi dari pemakaian fabric formwork. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dan analisa simulasi pemodelan penggunaan fabric formwork dibandingkan dengan bekisting konvensional. Dari penelitian ini, penggunaan fabric formwork lebih efisien dibandingkan dengan bekisting konvensional, faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah penggunaan kayu yang sedikit, n-kali pakai dan metode kerja yang tepat. Resiko yang mempengaruhi efisiensi adalah jumlah n-kali pakai yang tidak tercapai, pekerja yang kurang memahami metode, perawatan yang salah.

Fabric formwork is constructed using textile sheets made of synthetic fibers (tipicallly nylon, polyesters, polypropylene). The objectives of this study are to identify the factors, calculate the magnitude, and risk that affect the efficiency of the use of fabric formwork. The research method is simulation modeling experiments and analysis of the use of fabric formwork compared to conventional formwork. From this research, the use of fabric formwork more efficient than conventional formwork, the factors that affect the efficiency is the use of a little wood, n-times the wear and appropriate working methods. Risks that affect the efficiency is the number of n-times the wear that is not achieved, workers who lack an understanding of the method, the wrong treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T36348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Rana Zhafirah
"Kasus ditemukannya penurunan kualitas beton pada struktur bangunan umum terjadi karena banyaknya faktor yang memengaruhi kualitas beton. Maraknya penggunaan material beton sebagai struktur bangunan membuat diperlukannya pengkajian ulang mengenai pengaruh penurunan kualitas beton pada kebutuhan tulangan serta kinerja seismik struktur bangunan. Penurunan kualitas beton diatur pada SNI 2847:2019 dengan batasan ditemukannya penurunan kualitas beton maksimum sebesar 25% dari mutu desain. Penelitian ini dilakukan terhadap gedung 8 tingkat berbentang tunggal dengan variasi penurunan kualitas beton pada kolom dengan variasi penurunan 7,5%, 15%, dan 25% dari mutu desain. Objek penelitian didesain menggunakan SNI 2847:2019 menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus lalu dievaluasi menggunakan analisis berbasis ASCE 41-17 dengan menggunakan gempa desain dan gempa maksimum. Dari variasi tersebut ditemukan bahwa penurunan kualitas beton kolom sebesar 25% dari mutu desain mengakibatkan kenaikan kebutuhan tulangan kolom hingga 2 kali lipat dari tulangan desain dan sebagian kolom mengalami penurunan kinerja seismik.

Deficiency of concrete quality in building is common to find due to numerous factors affecting concrete quality. The widespread use of concrete materials as building structures necessitates a re-evaluation of the impact of deficiency of concrete quality on reinforcement requirements and structural seismic performance of buildings. The deficiency of concrete quality is regulated by SNI 2847:2019, which states that a maximum permissible deficiency found is at 25% of design strength. This research was conducted on an eight-story single-span building with variations in deficiency of concrete quality in columns at 7,5%, 15%, and 25% from design strength. The research object was designed using SNI 2847:2019 using special moment-resisting frame system then evaluated using analysis based on ASCE 41-17, incorporating design and maximum earthquake. From these variations, it was found that a 25% deficiency in column concrete quality from design strength resulted in an increase in column reinforcement requirements by up to twice the design reinforcement, and some columns experienced a reduction in seismic performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Leony
"Penggunaan Fabric Formwork dalam dunia konstruksi telah dilakukan sejak tahun 1950-an. Pada saat itu fabric formwork atau yang biasa disebut dengan bekisting kain digunakan untuk membuat sebuah bangunan terkenal yaitu Felix Candela dengan desain dan konstruksi cangkang beton bertulang. Bekisting kain (fabric formwork) merupakan teknologi yang menggunakan kain tekstil untuk membuat cetakan yang digunakan untuk pengecoran beton. Bila dibandingkan dengan cetakan konvensional yang menggunakan kayu, kayu lapis dan baja, bekisting kain lebih fleksibel, mudah digunakan, ringan, permeabel dan menggunakan biaya yang lebih murah. Dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan pada fabric formwork dalam dunia konstruksi, semua peneliti tersebut menyebutkan bahwa penggunaan fabric formwork sangat berpengaruh dalam hal biaya. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini guna membuktikan hal tersebut dan juga untuk meninjau deformasi dari fabric formwork berbahan dasar woven polyethylene dengan berbagai variasi bentang. Penulis membuktikan nilai deformasi yang paling efektif dari variasi panjang bentang dan juga tinggi bekisting. Penulis juga melakukan variasi pada pembebanan, yaitu pembebanan dengan menggunakan metode hidrostatik umum dan pembebanan dengan menggunakan metode DIN. Selain itu, penulis melakukan metode data error analysis untuk membuktikan pengaruh beban terhadap deformasi.

The use of Fabric Formwork in the construction world has been carried out since the 1950s. At that time, fabric formwork or commonly called fabric formwork was used to make a famous building, Felix Candela, with the design and construction of reinforced concrete shells. Fabric formwork is a technology that uses textile fabrics to make molds used for concrete casting. When compared with conventional molds that use wood, plywood and steel, fabric formwork is more flexible, easy to use, lightweight, permeable and uses lower costs. With studies that have been carried out on formwork fabric in the construction world, all the researchers mentioned that the use of formwork fabric is very influential in terms of cost. Therefore, the authors conducted this study to prove this and also to review the deformation of woven polyethylene fabric formwork with a variety of span. The author proves that the greatest deformation occurs in the longest span. Thus the author can show the most efficient span both in terms of the magnitude of the deformation and the costs used in making formwork. The author also makes variations on loading, namely loading using the general hydrostatic method and loading using the DIN method. In addition, the authors conducted a data error analysis method to prove the effect of the burden on deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Gama Subarkah
"ABSTRAK
Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan konstruksi adalah pekerjaan beton. Oleh karena itu, diperlukan suatu cetakan untuk membentuk elemen struktur yang direncanakan dalam suatu proses konstruksi, yakni biasa disebut dengan bekisting atau formwork. Dalam pengerjaannya, harus diambil keputusan yang ekonomis terhadap pemilihan material bekisting agar dapat menguntungkan baik dari segi biaya, maupun waktu. Fabric formwork bisa menjadi alternatif solusi untuk material pada bekisting. Salah satu jenis fabric formwork yang bisa digunakan sebagai alternatif bekisting adalah bekisting berbahan dasar woven polyethylene. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai kinerja bekisting berbahan dasar woven polyethylene dan membandingkannya dengan bekisting konvensional, mengidentifikasi dan menganalisa kefektifan penggunaan bekisting bekisting berbahan dasar woven polyethylene jika dibandingkan dengan material kayu, batako, dan precast berdasarkan parameter-parameter yang ditentukan, serta menganalisa kelebihan dan kekurangan kinerja bekisting berbahan dasar woven polyethylene jika dibandingkan dengan material kayu, batako, dan precast. Dilakukan observasi lapangan dan eksperimen di laboratorium untuk menjawab tujuan tersebut. Maka didapatkan rata-rata waktu pemasangan nya adalah 214,65 s/m2. Biaya investasi sebesar Rp75.000. Rata-rata sisa material yang dihasilkan oleh bekisting berbahan dasar woven polyethylene adalah sekitar 5% dari luas pekerjaannya. Serta, semakin tinggi bekisting yang diuji, maka akan semakin besar kehilangan volume saat dilakukan pemadatan dan semakin besar kelebihan volume pengecorannya.

ABSTRACT
One of the most important component in construction execution is concrete works. Therefore, formworks are important to form the structural elements planned in a construction process. Therefore, an economical alternative needs to be taken in regarding of choosing formwork material in order to benefit both in terms of cost and time. Fabric formwork can be the alternative solution for formwork material. An example of a feasible formwork material alternative is woven polyethylene - based formwork. The purpose of this research is to calculate the performance value of woven polyethylene formworks and compare it with conventional formwork, identify and analyze the efficiency of woven polyethlene performance if compared with wood and brick materials based on determined parameters, and analyze the advantages and disadvantages of woven polyethylene-based formwork performance if compared with wood and brick materials. Field observations and laboratorium experiments have been done to answer these questions. The average installation time is 214,65 s/m2. The investment cost of the installation is IDR 75,000/m2. The average remaining material produced by woven polyethylene is about 5% of the total work area.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirzan Gani
"Outrigger ditujukan untuk memberikan kekangan rotasi pada dinding geser dan kolom-kolom eksternal yang diperkaku belt truss merupakan komponen penahan aksial akibat aksi dari outrigger. Penelitian Lee (2008), Taranath (2010), Fawzia (2011) dan peneliti lainnya menunjukkan aksi outrigger ini dapat mereduksi momen nominal dinding geser dan meminimalisir simpangan lateral bangunan. Namun akibat kekangan outrigger ini menimbulkan tegangan tambahan pada dinding geser pada lokasi dimana outrigger terpasang. Selanjutnya beban aksial tambahan dari aksi outrigger pada kolom-kolom perimeter cenderung akan mempengaruhi kapasitas kolom pada kondisi kritis.
Dalam penelitian ini perilaku non-linier struktur shearwall-outrigger-belt truss 50 lantai yang didisain tanpa dan dengan faktor pembesar Ωo 2,5 dan modifikasi respon R sebesar 6 sesuai SNI 03-1726-2010 dievaluasi menggunakan analisis non-linier pushover.
Hasil penelitian menunjukkan untuk struktur tanpa penggunaan faktor pembesar Ωo mencapai damage index melebihi batas safety limit state yang diakibatkan oleh tercapainya secara dini sendi plastis pada bresing outrigger maupun pada couple beam. Sementara untuk struktur yang menggunakan faktor pembesar Ωo memberikan hasil yang lebih baik namun belum mampu mencapai kinerja struktur sesuai yang ditentukan FEMA 440. Modifikasi dilakukan pada couple beam di lokasi outrigger terpasang menggunakan disain rangka baja untuk memperbaiki kinerja struktur yang menggunakan faktor pembesar Ωo. Hasil modifikasi memberikan kinerja struktur yang meningkat.

Outrigger intended to provide rotational restraint at shear wall and external columns stiffened by belt truss are axial bearing components due to the action of the outrigger. Lee (2008), Taranath (2010), Fawzia (2011) and others shows outrigger can reduce nominal moment of shear wall and building lateral drift. But the consequences of this outrigger restraints afford additional stresses to the shear wall at the location where outrigger attached. Furthermore additional axial load by outrigger action to the perimeter columns likely would affect the capacity of the column in critical condition.
In this study the behaviour of non-linear 50 story shearwall-outrigger-belt truss structure designed with and without magnifying factor Ωo 2,5 and response modification factor 6 required by SNI 03-1726-2010 evaluated using non-linear pushover analysis.
The results showed for the structure without magnifying factor Ωo reached damage index beyond safety limit state, caused by plastic hinge formed early at the outrigger bresing and couple beam. As for the structure that uses a magnifying factor Ωo give better results but have not been able to achieve the specified performance of the structure in accordance FEMA 440. Modification made to the couple beam at the location where the outrigger attached using steel frame design to improve the performance of a structure that using magnifying factor Ωo. Modified structures provide increased performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Rizkiyana Khalawi
"Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengenai susut sebatas susut pada beton arah horizontal. Tes susut ASTM C157/ C157M-08 adalah tes susut pada arah horizontal. Sedangkan pada keadaan dilapangan, tidak semua beton ada pada kondisi horizontal, dapat diambil contoh yaitu kolom pada bangunan. Penulis ingin melihat apakah ada pengaruh dari perubahan letak beton tersebut terhadap susut beton dengan meneliti susut beton pada arah vertikal. Penelitian yang dilakukan adalah beton berkinerja tinggi menggunakan Ordinary Portland Cement (OPC), silikafume, dan High Range Water Reducing (HRWR) yaitu sika viscocrete 10. Untuk uji kuat tekan beton, benda uji akan dibuat dalam silinder kecil berdiameter 100mm dan tinggi 200mm yang dites pada hari 3,7,14,dan 28 hari. Uji modulus elastisitas menggunakan silinder besar berdiameter 150mm dan tinggi 300mm. Sedangkan untuk pengujian susut menggunakan balok berukuran 150mm x 150mm x 600mm berdasarkan ASTM C78-94 karena sebagian besar elemen struktur menderita lentur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susut yang terjadi pada arah vertikal lebih kecil dibandingkan susut yang terjadi pada arah horizontal dan lebih kecil dibandingkan susut menurut ACI 209R-92.

Research carried out recently about the extent of shrinkage in concrete shrinkage horizontal direction. Shrinkage test ASTM C157 / C157M-08 is a test shrinkage in the horizontal direction. While the state of the field, not all concrete there is in the horizontal condition, the sample can be taken on the building columns. The author would like to see if there is the influence of changes in the location of the concrete to the shrinkage of concrete by examining the concrete shrinkage in the vertical direction. The research conducted is of high-performance concrete using Ordinary Portland Cement (OPC), silikafume, and High Range Water Reducing (HRWR) is Sika Viscocrete 10. For concrete compressive strength test, the test object will be created in a small cylinder of 100mm diameter and 200mm high to be tested on day 3,7,14, and 28 days. Modulus of elasticity test using a cylinder of 150mm diameter and 300mm high. As for the shrinkage test using a beam size of 150mm x 150mm x 600mm according to ASTM C78-94 because most of the structural elements suffer from flexure. The results showed that the shrinkage that occurs in the vertical direction is smaller than the shrinkage that occurs in the horizontal direction and smaller than the shrinkage according to ACI 209R-92."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42900
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas Alvin
"Bekisting merupakan salah satu komponen penting yang banyak digunakan khususnya pada konstruksi bangunan beton. Penggunaan kayu sebagai material penyusun bekisting masih sangat umum digunakan di Indonesia dan menimbulkan limbah konstruksi yang tidak dapat digunakan kembali. Dalam upaya mengurangi limbah kayu tersebut, pemanfaatan limbah plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene) sebagai bahan baku untuk produk bekisting dapat menjadi sebuah solusi. Penelitian ini mengamati pengaruh bukaan pada balok rangka polimer HDPE dan perbandingannya dengan balok solid tanpa bukaan. Dilakukan perbandingan analisa properti mekanik kuat lentur dari balok bekisting HDPE dengan metode DIC (Digital Image Correlation) dengan pemodelan numerik menggunakan ABAQUS.

Formwork is one of the essential components widely used, especially in concrete building construction. The use of wood as the material for formwork is still very common in Indonesia and generates construction waste that cannot be reused. In an effort to reduce wood waste, utilizing HDPE (High-Density Polyethylene) plastic waste as a raw material for formwork products can be a solution. This study observes the effect of openings in HDPE polymer truss beams and compares them with solid beams without openings. A comparison of the mechanical flexural properties of HDPE formwork beams is carried out using the DIC (Digital Image Correlation) method with numerical modeling using ABAQUS software."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmaniar
"Daur ulang botol plastik HDPE putih tanpa botol oli dicampur serat metal staples sebagai bahan baku pembuatan agregat kasar ringan pada beton ringan. Agregat kasar ringan dihasilkan dari pembakaran botol plastik HDPE dengan campuran serat staples dan dilakukan pengujian terhadap agregat kasar ringan tersebut antara lain didapatkan hasil berat jenis 0,953, penyerapan air 1,937%, berat isi 500 kg/m3, rongga udara antar agregat 48,207%, abrasi 11,66%, serta 9,903 MPa kuat tekan silinder (15_30) cm. Pengujian beton ringan umur 28 hari didapatkan hasil sebagai berikut berat isi beton segar 1625 kg/m3, slump 7 cm, kuat tekan 12,902 MPa, kuat tarik belah 1,299 MPa, modulus elastisitas 9175,917 MPa, dan rasio poisson 0,2544.

Recycled white plastic bottle HDPE with no oil bottle mixed alloy metal (staples) fiber as raw material on processing the lightweight coarse aggregate in lightweight concrete. Lightweight coarse aggregate produced by burning the plastic bottle HDPE with staples fiber and testing the lightweight coarse aggregate resulted specific gravity 0,953, absorption 1,937%, unit weight 500 kg/m3, void between aggregate 48,207%, abrasion 11,66%, and 9,903 MPa cylinder (15_30) cm compressive strength. In lightweight concrete testing at average air dry 28-day obtained result as unit weight fresh concrete 1625 kg/m3, slump 7 cm, compressive strength 12,902 MPa, splitting tensile strength 1,299 MPa, modulus of elasticity 9175,917 MPa, and poisson's ratio 0,2544."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>