Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Moses
"Proyek reparasi kapal merupakkan aktivitas kompleks yang memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang cermat untuk memastikan penyelesaian tepat waktu dan sesuai anggaran. Penelitian ini mengkaji evaluasi proyek reparasi kapal MT Sinar Labuan dengan menggunakan metode Fuzzy Critical Path Method (FCPM) yang dikembangkan dari metode pendahulu, yaitu Critical Path Method (CPM) dan Fuzzy Logic dan metode Crashing sebagai pengendali waktu dan biaya menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu kerja sebagai pengendalinya. Tahapan penelitian meliputi pembuatan jaringan kerja, perhitungan jalur kritis menggunakan FCPM, identifikasi dua lintasan kritis, dan pengujian crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan waktu kerja pada aktivitas kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek dapat diselesaikan dalam rentang 35 hingga 77 hari, dengan waktu optimal 56 hari dengan menggunakan FCPM. Pengujian crashing menunjukkan penambahan tenaga kerja lebih efektif dalam memangkas durasi proyek dengan biaya lebih rendah dibandingkan penambahan waktu kerja (jam lembur). Dari hasil perhitungan, estimasi waktu penyelesaian proyek berkisar antara 32 hingga 54 hari dengan penerapan FCPM dan Crashing, menunjukkan efisiensi dalam peerencanaan proyek reparasi kapal.

Ship repair projects are complex activities that require careful planning and management to ensure completion on time and within budget. This research examines the evaluation of the MT Sinar Labuan ship repair project using the Fuzzy Critical Path Method (FCPM) which was developed from predecessor methods, namely the Critical Path Method (CPM) and Fuzzy Logic and the Crashing method as a time and cost controller using alternative methods of additional labor and additional working time as a control. The research stages include creating a work network, calculating the critical path using FCPM, identifying two critical paths, and crashing testing with alternatives for adding labor and working time to critical activities. The analysis results show that the project can be completed in the range of 35 to 77 days, with an optimal time of 56 days using FCPM. Crash testing shows that additional labor is more effective in reducing project duration at lower costs than additional working time (overtime hours). From the calculation results, the estimated project completion time ranges from 32 to 54 days with the application of FCPM and Crashing, showing efficiency in planning ship repair projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo Dhanu Saputra
"Penelitian ini bertujuan mencari metode yang paling tepat pada manajemen proyek pembangunan menara telekomunikasi untuk itu dilakukan komparasi antara metode critical chain dengan metode critical path. Dilakukan penelitian manajemen waktu proyek pada pembangunan menara telekomunikasi, dimana dibuat penjadwalan dengan dua metode berdasarkan Project Management Body of Knowledge dan hasilnya diperbandingkan dengan faktor pembanding triple constraint dan faktor umum.
Didapatkan hasil total durasi untuk metode critical chain adalah 197,75 hari sedangkan metode critical path mencapai 207 hari, dan disimpulkan bahwa metode critical chain lebih unggul pada faktor ruang lingkup, waktu dan output. Sedangkan metode critical path lebih unggul pada faktor input dan proses.

The purpose of this research is looking for appropriate method in Telecommunication Tower Construction Project Management by doing comparison between critical chain and critical path method. Researching in project time management of telecommunication tower construction which researcher made two scheduling, critical chain and critical path, base on Project Management Body of Knowledge and compare the result with triple constraint factor and general factor as comparator factors.
The result of this research are total of duration of critical chain method is 197,75 days and total of duration critical path method is 207 days. Conclusion of comparison is critical chain method is better in scope, time and output factors whereas critical path method is better in input and process factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Aziz Putra
"Suatu proyek dalam pengerjaan tentu terdapat keterlambatan pekerjaan biasa dikarenakan adanya faktor manusia dan juga faktor alam yang tentunya sangat diperlukan tindakan pengendalian dari segi biaya dan waktu. Akan tetapi sebelum dilakukan tindakan pengendalian biaya dan waktu, perlu diperhatikan terlebih dahulu kinerja suatu proyek yang telah berlangsung. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek adalah metode earned value analysis. Metode earned value analysis memadukan unsur jadwal dan biaya. Analisa earned value ini akan diterapkan pada proyek reparasi kapal BG MKR. Kinerja proyek didapatkan berdasarkan perhitungan cost performance index dan schedule performance index. Perhitungan didasarkan pada planned value, earned value dan actual cost. Pengontrolan kinerja ditinjau pada 1 Februari 2022, 4 Februari 2022 dan 7 Februari 2022. Hasil analisa pada 7 Februari 2022 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari biaya yang dianggarkan tetapi waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CPI = 1.05 (CPI > 1) dan SPI = 0.97 (SPI<1). Kebutuhan man power dalam pengerjaan hull cleaning juga didapat bahwa dibutuhkan kurang lebih 16 man power. Pengerjaan bisa dilakukan lebih cepat dengan menambah man power

A project in progress, of course there is a delay in ordinary work due to human factors and also natural factors which are of course very control measures are needed in terms of cost and time. But before cost and time control measures need to be considered first performance of an ongoing project. One way to know the performance project is the earned value analysis method. The earned value analysis method combines schedule and cost elements. This earned value analysis will be applied to the repair project the BG MKR ship. Project performance is obtained based on cost performance calculations index and schedule performance index. Calculation is based on planned value, earned value and actual cost. Performance controls reviewed on February 1, 2022, 4 February 2022 and February 7, 2022. The results of the analysis on February 7, 2022 show that the costs incurred are lower than the budgeted costs but time implementation later than the planned schedule. This is indicated by the value CPI = 1.05 (CPI > 1) and SPI = 0.97 (SPI<1). The need for man power in the process hull cleaning also found that it takes approximately 16 man power. Processing can be done faster by adding man power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Putri Hidayat
"Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kebutuhan tinggi dalam pengembangan industri aviasinya. Sekitar 270 juta penumpang diprediksikan untuk terbang dari dan dalam Indonesia pada tahun 2034, yaitu tiga kali lipat lebih besar dibandingkan kondisi pasar sekarang ini. Karena kompleksitas yang cukup tinggi dari proyek pengembangan pesawat terbang, manajemen untuk proyek desain pesawat terbang buatan Indonesia yang baik perlu dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penjadwalan proyek desain struktur sayap pesawat terbang buatan Indonesia dengan membandingkan Design Structure Matrix DSM dan Critical Path Method CPM.
Hasil penjadwalan dengan alokasi sumber daya menggunakan metode CPM dapat menghasilkan durasi penjadwalan yang lebih pendek. Sedangkan, metode DSM dapat menunjukkan skenario-skenario pada berbagai kejadian proyek. Kombinasi dari kedua metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan penjadwalan proyek desain struktur sayap pesawat turboprop yang lebih baik.

As an archipelagic country, Indonesia has a high needs for its aviation development. About 270 million people are predicted to fly from and within Indonesia in 2034, which is three times larger than current market conditions. Due to the complexity of aircraft development projects, management of a well designed Indonesian aircraft design project needs to be implemented.
The purpose of this research is to analyze the scheduling of aircraft wing structure design project made in Indonesia by comparing the Design Structure Matrix DSM and Critical Path Method CPM.
Results from resource allocation using the CPM method can yeild shorter project durations. Meanwhile, the DSM method can show scenarios on various condition. The combination of these two methods can be used to generate a better schedule for aircraft wing structure design project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Firmansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metodologi untuk menerapkan prinsip-prinsip manufaktur bersandar di industri Jasa Courier Express. Bea Cukai adalah proses utama dalam industri kurir Ekspres dan tujuan di sini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip yang ramping untuk menghilangkan proses yang tidak memiliki nilai tambah dan parameter yang umum antara proses dan optimalisasi sumber daya manusia atau alokasi pekerja. Value Stream Mapping VSM digunakan untuk mengidentifikasi berbagai waste yang ada pada kondisi saat ini dan Critical Path Method CPM mengidentifikasi jalur kritis pada proses yang berlangsung saat ini. Model simulasi Current Value Stream Mapping dan Future State Mapping dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip lean dalam model simulasi. Desain proses perbaikan penjadwalan dilakukan dengan menganalisa jalur kritis proses Customs Clearance, dengan analisa jalur kritis kita dapat menentukan proses yang paling prioritas dan paling berpengaruh terhadap perbaikan menyeluruh. Perpaduan metode Value stream mapping dan Cricital Path Method didukung dengan metode benchmarking untuk mencari best practice yang telah dilakukan pada industri tersebut dan melakukan simulasi perbaikan sehingga diperoleh future state map dengan dengan jalur kritis baru yang lebih cepat yaitu percepatan waktu total proses customs clearance dari 936 menit sebelum diakukan perbaikan menjadi 389.6 menit setelah dilakukan perbaikan.

ABSTRACT
This research aims to develop a methodology for applying the principles of lean manufacturing in the service industry Courier Express. Customs is the main process in the industry express courier and the objective here is to apply lean principles to eliminate processes that have no added value and common parameters between the processes and optimization of resources humans or the allocation of workers. Value Stream Mapping VSM is used to identify a variety of waste on the current conditions and the Critical Path Method CPM identify the critical path in the process that takes place at this time. Model simulation of the Current Value Stream Mapping and Future State Mapping developed by using lean principles in the model simulation. The design of the repair process scheduling is done by analyzing the critical path process of Customs Clearance, with a critical path analysis we can determine the most process priority and most influential against the thorough repairs. A fusion method of Value stream mapping and Cricital Path Method supported by the method of benchmarking to finding best practice that has been done in the industry and doing the improvement so that the simulation generate a future state map with with the new critical path with faster acceleration time of customs clearance process from a total of 936 minutes before improvement and only required 389.6 minutes after improvements. "
2018
T51600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Muhafidzah
"Sistem pembayaran yang kokoh dan andal menjadi salah satu sistem terpenting di era digitalisasi, terutama di masa pandemi COVID-19. Sebagai bagian dari Critical Infrastructure Information (CII), diperlukan strategi untuk melindungi sistem pembayaran untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul. Namun sepengetahuan penulis, di Indonesia, tidak ada referensi yang menggambarkan interdependensi sektor Critical Infrastructure Information (CII), terutama pada sistem pembayaran yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pembuatan strategi untuk mengurangi risiko pada semua sektor CII yang mempengaruhi sistem pembayaran. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy-based DEMATEL ANP (FDANP) berdasarkan perspektif multi-expert terhadap pengaruh antar sektor untuk mengidentifikasi interdependensi dan prioritas sektor CII dengan studi kasus pada sistem pembayaran. Kontribusi penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang interdependensi dan prioritas sektor CII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor teknologi informasi dan komunikasi, sektor energi dan sumber daya mineral, dan sektor keuangan merupakan tiga sektor prioritas yang paling banyak mempengaruhi sektor CII lainnya. Sehingga ketiga sektor tersebut harus mendapat perhatian lebih karena berdampak pada banyak sektor

The sturdy and reliable payment system is one of the most important systems in the digitalization era, especially in the pandemic COVID-19 period. As part of Critical Infrastructure Information (CII), a strategy to protect the payment system is needed to reduce risks that may arise. But the author's best knowledge, in Indonesia, no reference describes the interdependency of the CII sector that could be used as input on strategy making for reducing the risk on all CII sectors which are influencing the payment system. This research uses the Fuzzy-based DANP (FDANP) Framework based on a multi-expert perspective on inter-sector influences to identify the interdependency and priority of the CII sector with a case study on the payment system. The contribution of this research is to provide information about the interdependency and priority of the CII sector. The results of this study indicate that the information and communication technology sector, the energy and mineral resources sector, and the financial sector are the three priority sectors that have the most influence on other CII sectors. So that these three sectors should receive more attention because they have an impact on many sectors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Wulandari
"ABSTRAK
Produksi pesawat terbang sendiri menjadi sangat penting untuk memfasilitasi banyaknya penumpang pesawat terbang di Indonesia. Indonesia memiliki sejumlah insinyur pesawat dalam membuat dan merancang komponen utama pesawat terbang yang kompleks. Namun, banyak insinyur pesawat Indonesia yang lebih memilih bekerja pada produsen pesawat dunia, termasuk para insinyur pesawat baru. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia dalam mendesain pesawat di Indonesia menjadi terbatas. Desain pesawat terbang yang sangat kompleks dan jumlah sumber daya manusia yang terbatas membutuhkan manajemen proyek yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan penjadwalan berdasarkan CPM dan CCPM untuk proses desain struktur ekor pesawat terbang berdasarkan sumber daya yang terbatas. Hasil analisis perbandingan menunjukan bahwa penjadwalan CPM dan CCPM memiliki ruang lingkup dan kualitas yang sama. Dalam constraint penjadwalan, CPM memiliki proses perhitungan yang lebih sederhana dibandingkan CCPM. Penjadwalan CCPM dapat lebih dapat meminimalisasi biaya, menggunakan sumber daya manusia lebih optimal, dan dapat lebih mengantisipasi risiko dibandingkan penjadwalan CPM.

ABSTRACT
AbstractThe production of the aircraft in Indonesia becomes very important to facilitate many passengers of airplanes in Indonesia. Indonesia has a number of aircraft engineers in making and designing the main components of a complex aircraft. However, many Indonesian aircraft engineers prefer to work on the world 39 s aircraft manufacturers, including new aircraft engineers. This causes the human resources in designing of aircraft in Indonesia to be limited. The design of a very complex aircraft and the limited number of human resources requires good project management. This study aims to analyze scheduling comparisons based on CPM and CCPM for the design process of tailplane structure based on limited resources. The result of comparison analysis shows that the scheduling of CPM and CCPM have the same scope and quality. In the scheduling constraint, CPM has a simpler calculation process than CCPM. CCPM scheduling can further minimize costs, use more optimal human resources, and be more risk anticipating than CPM scheduling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Bayu Sejati
"Penelitian ini dilakukan pada proyek Packing Plant PT.Semen dimana terjadi deviasi progress. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh perbandingan waktu dan biaya akhir jika melakukan tindakan korektif dengan tanpa tindakan korektif. menggunakan metoda Earned Value Management (EVM) untuk mengukur waktu dan biaya akhir dan metoda Crashing sebagai pengendali waktu dan biaya menggunakan penambahan jam kerja sebagai alternatif pengendalianya.
Hasil pengukuran dengan metoda Earned Value Management terjadi penyimpangan durasi dari 412 hari menjadi 499 hari dengan biaya akibat denda penalti perhari adalah Rp 74.861.670.482,00, setelah menerapkan metoda Crashing durasi menjadi 474 hari dan biaya menjadi Rp. 73.291.760.982,00, sehingga dapat disimpulkan perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp.1.569.909.500,00.

The research was conducted on the project PT.Semen Packing Plant, where the deviation occurs. The purpose of this research is to obtain time and cost comparisons end if corrective action or without corrective action. using the method Earned Value Management (EVM) to measure the time and cost and method controlling Crashing as time and cost, using the additional working hours as an alternative controller.
The results of measurements by the method of Earned Value Management deviation occurs during the working time of 412 days to 499 days with the amount of the estimated cost per day due to a penalties is Rp 74,861,670,482.00, after controlled by the application of the Crashing method time reduced into 474 days and costs Rp. 73,291,760,982.00, it can be concluded that company could save costs by Rp.1.569.909.500, 00
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Gumelar Ekaputra
"Critical Path Method (CPM) adalah metode manajemen proyek yang digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis dalam suatu proyek. Jalur kritis adalah serangkaian tugas yang memiliki dampak langsung pada waktu penyelesaian keseluruhan proyek. CPM membantu manajer proyek dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi proyek dengan mengidentifikasi tugas-tugas yang paling kritis dan memperkirakan waktu penyelesaiannya. Metode ini melibatkan pembuatan diagram jaringan yang menggambarkan urutan tugas dan ketergantungan antartugas dalam proyek. Setiap tugas diberi estimasi waktu penyelesaian yang meliputi waktu paling awal dan paling lambat. Dengan menggunakan teknik perhitungan, CPM dapat menentukan jalur kritis, yaitu serangkaian tugas yang memiliki waktu penyelesaian terpanjang dan tidak boleh mengalami keterlambatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Dengan mengetahui jalur kritis, manajer proyek dapat fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mengatur prioritasnya. Mereka juga dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang dapat dipercepat dengan mengalokasikan sumber daya tambahan atau mengubah urutan tugas. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan menghindari keterlambatan yang tidak diinginkan. Dalam kesimpulannya, Critical Path Method adalah metode yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan proyek. Dengan mengidentifikasi jalur kritis, manajer proyek dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu. CPM memberikan pemahaman yang lebih baik tentang waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang efisien dan efektif dalam mengelola proyek

The Critical Path Method (CPM) is a project management method used to identify the critical path in a project. The critical path is a series of tasks that have a direct impact on the completion time of the entire project. CPM assists project managers in planning, controlling and monitoring projects by identifying the most critical tasks and estimating their completion time. This method involves creating a network diagram that depicts the sequence of tasks and dependencies between tasks in a project. Each task is given an estimated completion time which includes the earliest and the latest time. By using calculation techniques, CPM can determine the critical path, namely the series of tasks that have the longest completion time and must not experience delays without affecting the project completion time. By knowing the critical path, the project manager can focus on the most important tasks and set their priorities. They can also identify tasks that can be expedited by allocating additional resources or changing the order of tasks. This allows project managers to optimize project turnaround times and avoid unwanted delays. In conclusion, the Critical Path Method is an effective method for planning and controlling projects. By identifying the critical path, the project manager can take the necessary actions to ensure the timely completion of the project. CPM provides a better understanding of the overall project turnaround time, enabling managers to make efficient and effective decisions in managing projects"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suryo Wicaksono
"Dalam dunia industri maritim saat ini, galangan reparasi kapal berperan penting dalam menjaga efisiensi dan keamanan operasional kapal. Dalam proses reparasi, berbagai jenis alat berat seperti crawler crane kerap digunakan untuk memfasilitasi pemindahan komponen besar serta material. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi potensi risiko kecelakaan kerja tinggi dan tindakan preventifnya dari kegiatan pengoperasian crawler crane di galangan reparasi kapal. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah metode efektif yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi kegagalan dalam sistem atau proses. Pada analisis penelitian ini terdapat 6 kegiatan pengoperasian crawler crane yang berpotensi risiko kecelakaan kerja. Selanjutnya didapat potensi risiko bahaya yang tinggi pada kegiatan pengangkatan sistem kemudi dan sistem propulsi yang memilliki  mode kegagalan yaitu tertabrak as yang memiliki risiko terhadap keselamatan pekerja di galangan. Selanjutnya ditentukan tindakan preventifnya untuk mengurangi risiko kecelakaan kerjanya.

In today's maritime industry, ship repair yards play a crucial role in maintaining the efficiency and safety of ship operations. In the repair process, various types of heavy equipment such as crawler cranes are often used to facilitate the movement of large components and materials. The purpose of this research is to identify potential high-risk occupational hazards and preventive measures in the operation of crawler cranes in ship repair yards. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is an effective methods that can be used to identify and mitigated possibility of failure mode in a system or process. In the analysis of this study, there are six crawler crane operations that pose a risk of occupational accidents. Further, it identifies high potential hazard risks in the activities of lifting the steering system and propulsion system, which have failure modes collision with the shaft, both of which pose risks to worker safety in the yard. Subsequently, preventive measures are determined to reduce the risk of occupational accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>