Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitinjak, Batara Yusup Fidel
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang masih besar, seperti pembangunan rumah susun. Namun industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang tingkat risiko kecelakaannya lebih besar dari pekerjaan di sektor lain. Kecelakaan kerja tentu menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pihak perusahaan yang mengalami kerugian, melainkan para pekerja pun dapat mengalami kerugian. Angka pertumbuhan kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena dapat memberi dampak yang signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Sedikit sekali pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun. Proses manajemen risiko memiliki peran penting selama masa konstruksi berlangsung untuk mengurangi terjadinya kecelakaan konstruksi. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 mencantumkan metode penilaian risiko dengan menunjukan nilai parameter berdasarkan tingkat kekerapan dan keparahannya. Dengan adanya penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek rumah susun. Penilaian risiko tersebut nantinya menjadi dasar dalam pembuatan pengendalian risiko sehingga bahaya dari aktivitas pekerjaan khususnya pada struktur bawah proyek rumah susun dapat diminimalisir. Pengendalian risiko dibuat berdasarkan hirarki penilaian risiko. Setelah itu pengendalian risiko diuraikan dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi. Dalam penelitian ini, dibuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun dengan metode analisis penelitian yang digunakan adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Paket pekerjaan pada struktur bawah proyek rumah susun meliputi pekerjaan fondasi, pile cap, dan tie beam. Terdapat 17 aktivitas pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun. Identifikasi bahaya yang berpotensi timbul dikelompokan berdasarkan 4 tipe, yaitu pekerja, peralatan, material, dan lingkungan. Pada paket pekerjaan fondasi terdapat 25 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan pile cap terdapat 34 identififkasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan tie beam terdapat 18 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Terdapat 29 faktor bahaya dengan tingkat risiko kecil, 44 faktor bahaya dengan tingkat risiko sedang, dan 4 faktor bahaya dengan tingkat risiko besar untuk penilaian risiko awal Melalui penerapan metode tersebut dalam tahap penilaiain risiko dapat membuat pengendalian risiko yang lebih baik, efektif, dan hemat biaya sehingga mamp meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Indonesia, as a developing country, possesses significant potential for infrastructure investment, including the construction of high-rise apartments. However, the construction industry is one of the most hazardous sectors, with higher accident rates compared to other industries. Work-related accidents undoubtedly result in substantial losses, affecting not only companies but also workers. The rising number of construction accidents warrants special attention due to its detrimental impact on workers' safety and health, company productivity, and the overall economy. Construction safety in high-rise apartments remains an underexplored topic. Risk management processes play a pivotal role during construction to mitigate construction accidents. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 outlines a risk assessment method, assigning parameter values based on frequency and severity levels. By implementing construction safety planning, Indonesia, particularly in high-rise apartment projects, can reduce construction accident rates. Risk assessments form the foundation for developing risk controls, minimizing hazards associated with work activities, especially in high-rise apartment substructure projects. Risk controls are established based on the risk assessment hierarchy and subsequently elaborated into construction safety goals and programs. This research employs a structured approach to construction safety planning in high-rise apartment substructure projects. The research methodology involves expert validation through questionnaire surveys and data processing using descriptive analysis. The substructure work packages in high-rise apartment projects include foundation, pile cap, and tie beam works. Seventeen work activities within these packages pose potential hazards. Hazard identification is categorized into four types: workers, equipment, materials, and the environment. Foundation work packages identified 25 potential hazards and risks, while pile cap work packages identified 34, and tie beam work packages identified 18. The initial risk assessment revealed 29 low-risk hazards, 44 medium-risk hazards, and 4 high-risk hazards. Implementing this method during the risk assessment stage enables the development of more effective, efficient, and cost-saving risk controls, consequently enhancing construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Chandra
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi besar dalam investasi infrastruktur, seperti pembangunan rumah susun. Namun, industri konstruksi adalah salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri yang lain. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan berbagai kerugian, baik bagi perusahaan maupun pekerja. Oleh karena itu, peningkatan angka kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena berdampak signifikan pada keselamatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Namun, pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun masih sangat minim. Kurangnya informasi mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) pada konstruksi rumah susun menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja. Dalam industri konstruksi, terdapat beberapa upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan, salah satunya melalui penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi. Penyusunan perencanaan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja di Indonesia. Pada penelitian ini, disusun perencanaan keselamatan konstruksi untuk pekerjaan struktur atas proyek rumah susun. Adapun metode yang digunakan adalah validasi pakar. Hasilnya teridentifikasi 5 paket pekerjaan dan 28 aktivitas pekerjaan dalam Work Breakdown Structure (WBS), 29 potensi risiko dengan kategori bahaya besar dari 133 bahaya dan risiko yang teridentifikasi, 17 sasaran dan program pengendalian. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur atas proyek rumah susun berbasis Work Breakdown Structure (WBS) yang mencakup empat aspek kecelakaan kerja: tenaga kerja, alat, material, dan lingkungan

As a developing country, Indonesia has significant potential for infrastructure investment, such as the construction of flats project. However, the construction industry is one of the sectors with a higher risk of accidents compared to other industries. Workplace accidents can cause various losses for both companies and workers. Therefore, the increasing number of workplace accidents must be given special attention due to its significant impact on worker safety, company productivity, and the economy. However, discussions about construction safety in flats project are still very limited. The lack of information regarding the implementation of SMKK in flats project construction leads to a high number of workplace accidents. In the construction industry, several efforts are made to reduce accident risks, one of which is through the development of a construction safety plan. This planning is expected to reduce the number of workplace accidents in Indonesia. In this study, a construction safety plan is developed for the superstructure work of flats projects. The method used is expert judgement The results identified 5 work packages and 28 work activities within the Work Breakdown Structure (WBS), 29 potential risks categorized as major hazards out of 133 identified hazards and risks, and 17 targets along with control programs. All of these efforts aim to improve construction safety performance in the superstructure work of apartment building projects based on the WBS, which encompasses four aspects of workplace accidents: worker, equipment, materials, and environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Jiemas
"Dalam beberapa tahun terakhir (2018 – 2023), Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam sektor industri konstruksi. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang menjanjikan, termasuk dalam pembangunan rumah susun. Namun, industri konstruksi juga dikenal sebagai salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan yang tinggi dibanding sektor lainnya. Kecelakaan kerja tidak hanya membahayan tenaga kerja, tetapi juga dapat merugikan perusahaan. Pertumbuhan angka kecelakaan kerja yang terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia menjadi perhatian serius karena dapat berdampak pada keselamatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian bidang konstruksi secara keseluruhan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan adalah dengan menyusun perencanaan keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan arsitektur proyek rumah susun (bangunan baru) di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode validasi pakar. Dari hasil penelitian ini, dirumuskan sasaran dan program untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada proyek rumah susun (bangunan baru) khususnya pada pekerjaan arsitektur berdasarkan uraian pekerjaan dengan empat aspek kecelakaan kerja, yaitu tenaga kerja, alat, material, dan lingkungan.

In recent years (2018 - 2023), Indonesia has experienced significant progress in the construction industry sector. As a developing country, Indonesia has promising potential for infrastructure investment, including in the construction of flats. However, the construction industry is also known as one of the sectors with a high level of accident risk compared to other sectors. Work accidents not only harm the workforce, but can also harm the company. The growth in the number of work accidents that continues to increase every year in Indonesia is a serious concern because it can have an impact on worker safety, company productivity, and the construction sector economy as a whole. One of the efforts made to reduce the risk of accidents is to develop construction safety planning. This research aims to create a construction safety plan for architectural work in flats projects (new buildings) throughout Indonesia using the expert validation method. From the results of this research, targets and programs will be formulated to improve construction safety performance in flats (new buildings) projects, especially in architectural work based on job descriptions with four aspects of work accidents, namely workers, tools, materials, and the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tharissa Amallia Azzahra
"Industri konstruksi merupakan sektor industri yang paling berbahaya dengan tingkat kecelakaan yang meningkat tiap tahunnya. Penggunaan teknologi BIM (Building Information Modeling) dalam perencanaan keselamatan konstruksi merupakan cara efektif dalam penyelesaian permasalahan ini dan berpotensi meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Meskipun diketahui manfaatnya, penggunaan BIM masih tergolong rendah, terutama untuk proyek konstruksi jembatan beton precast di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi paket pekerjaan dan aktivitas, potensi bahaya dan risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, sasaran dan program keselamatan konstruksi, serta menganalisis pengaruh perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM terhadap kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan responden para ahli dalam bidang keselamatan konstruksi dan BIM. Hasil dari penelitian ini menyatakan adanya 198 potensi bahaya dengan 249 potensi risiko pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Potensi bahaya dengan risiko besar terdiri atas bahaya tersengat listrik, terjatuh dan tertimbun ke dalam galian, tertimpa tiang pancang, tertabrak atau terkena crane, dan jatuh dari ketinggian. Perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM yang dihasilkan adalah pemodelan safety plan berupa integrasi dokumen perencanaan K2 dan safety visual berupa visualisasi APK. Diharapkan perencanaan tersebut memberikan manfaat positif terhadap peningkatan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah proyek konstruksi jembatan beton precast.

The construction industry is the most dangerous industrial sector, with accident rates increasing every year. The use of BIM (Building Information Modeling) technology in construction safety planning is an effective way to adress this problem and has the potential to improve construction safety performance. Even though its benefits are known, the use of BIM is still relatively low, especially for precast concrete bridge construction projects in Indonesia. This research aims to identify work packages and activities, potential hazards and risks, risk assessment, risk control, construction safety targets and programs, as well as analyze the influence of BIM-based construction safety planning on construction safety performance in preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. This research is a survey with respondents who are experts in the fields of construction safety and BIM. The results of this research indicate that there are 198 potential hazards with 249 potential risks in the preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. Potential hazards with high risks include electric shock, falling and being buried in excavations, being hit by piles, being hit by cranes, and falling from heights. The developed BIM-based construction safety planning includes safety plan modeling in the form of integration of K2 planning documents and safety visuals in the form of APK visualization. It is expected that this BIM-based construction planning will provide positive benefits in improving construction safety performance in preparatory, soil, and substructure work of precast concrete bridge construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Dimas Brahmantyo Satria
"The construction industry presents notable risk, especially in mechanical and electrical (M&E) work. This research will develop a construction safety plan with the aim of preventing and mitigating possible accidents caused by M&E work during the construction of residential flats in Indonesia. The quantitative research is carried out by conducting surveys in the form of questionnaires to various persons, such as professionals who are knowledgeable in the field of construction safety, in order to validate on the variables that the Author has chosen to focus on. A comprehensive safety plan that includes a thorough risk assessment, including appropriate safety target and program, will contribute to the development of effective construction safety plan for mechanical and electrical work in Indonesian residential flat constructions, ultimately improving the safety and well-being of the construction industry and the workers.

Industri konstruksi memiliki risiko yang cukup besar, terutama pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dengan tujuan mencegah dan memitigasi kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh pekerjaan mekanikal dan elektrikal selama pembangunan rumah susun di Indonesia. Perencanaan keselamatan yang komprehensif yang mencakup penilaian risiko menyeluruh, termasuk sasaran dan program keselamatan yang tepat, akan berkontribusi pada pengembangan rencana keselamatan konstruksi yang efektif untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada konstruksi rumah susun di Indonesia untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan industri konstruksi dan para pekerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Ramanda Buzaar
"Sektor konstruksi memiliki banyak aspek, dengan banyak bisnis yang bekerja sama dalam organisasi proyek jangka pendek. Untuk menjamin keselamatan pekerja, penting untuk memiliki sistem perencanaan, koordinasi, pelatihan, dan komunikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang efisien. Meskipun terdapat banyak pilihan transportasi, pesatnya perkembangan kota seperti Jakarta telah mengakibatkan peningkatan kemacetan lalu lintas komuter. Kemacetan di persimpangan jalan besar dapat dikurangi dengan membangun infrastruktur seperti jembatan layang, meskipun permasalahan pada jalur sekunder mungkin masih ada. Meskipun terdapat banyak orang yang berkecimpung dalam bisnis konstruksi di Indonesia, industri ini mulai menggunakan lebih banyak teknologi, sehingga meningkatkan kemungkinan bahaya karena ketidaktahuan mereka. Lokasi konstruksi sering mengalami kecelakaan kerja; pada tahun 2015 saja, terdapat lebih dari 100.000 insiden. Untuk mengidentifikasi risiko dan mencegah kecelakaan, diperlukan struktur organisasi dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang kuat. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan cara meningkatkan keselamatan melalui kolaborasi entitas proyek, perencanaan, pelatihan, dan struktur organisasi.

The construction sector is a multifaceted one, with numerous businesses working together on short-term project organizations. To guarantee worker safety, it is essential to have efficient work health and safety (WHS) planning, coordination, training, and communication systems in place. Despite the availability of multiple transportation options, the rapid development of cities such as Jakarta has resulted in a rise in commuter traffic congestion. Congestion at large crossroads can be lessened by constructing infrastructure like flyover bridges, although issues on secondary routes might still exist. Although there are many people in Indonesia's construction business, the industry is beginning to use more technology, which raises the possibility of dangers because of unfamiliarity. Construction sites frequently have work accidents; in 2015 alone, there were over 100,000 incidents. To identify risks and prevent accidents, strong organizational structures and occupational safety and health (OSH) management are required.  Further study is required to determine how to increase safety through project entity collaboration, planning, training, and organizational structures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Putri Nurindra
"Proyek konstruksi merupakan sektor berisiko tinggi dan kecelakaan kerja yang terjadi bernilai hampir tiga kali lipat dari rata-rata sektor lainnya. Penggunaan BIM atau Building Information Modeling ke dalam perencanaan konstruksi dapat membantu dan meningkatkan keselamatan konstruksi menjadi lebih efisien dan efektif. Namun, menurut beberapa penelitian terdahulu, tingkat implementasi BIM di Indonesia masih tergolong rendah akibat beberapa faktor. Oleh karena itu, pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM pada pekerjaan jembatan beton precast akan dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa pada pekerjaan struktur atas, perkerasan, drainase, dan aksesoris jembatan beton precast memiliki 180 potensi bahaya serta 269 potensi risiko. Adapun potensi bahaya dengan tingkat risiko tinggi, antara lain jatuh dari ketinggian, girder terjatuh atau runtuh, putusnya sling crane maupun segment terjatuh dari crane, serta tertimpa material dan alat selama proses konstruksi. Perencanaan keselamatan konstruksi yang dilakukan pada penelitian ini, akan diintegrasikan ke dalam BIM berupa safety plan dengan tujuan penyedia informasi perencanaan K2 dan mengidentifikasi kebutuhan K2 serta safety visual dengan tujuan mengidentifikasi kebutuham sumber daya APK dan mengestimasi jumlah kebutuhan maupun lokasi penempatannya. Pengembangan perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM ini dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi pada jembatan beton precast.

Construction projects are high-risk sectors, and the rate of workplace accidents is nearly three times higher than the average in other sectors. The use of BIM or Building Information Modeling in construction planning can help improve construction safety to be more efficient and effective. However, according to several previous studies, the level of BIM implementation in Indonesia is still relatively low due to several factors. Therefore, the development of BIM-based construction safety planning for precast concrete bridge work will be carried out in this research. The method used in this research is a qualitative method. The results of the study found that in the work on the superstructure, pavement, drainage, and accessories of precast concrete bridges, there are 180 potential hazards and 269 potential risks. High-risk potential hazards include falling from heights, falling or collapsing girders, broken crane slings, segments falling from cranes, and being hit by materials and tools during the construction process. The construction safety planning carried out in this research will be integrated into BIM in the form of a safety plan aimed at providing Safety Construction planning information and identifying Safety Construction needs as well as safety visuals aimed at identifying the need for PPE resources and estimating the amount needed and their placement locations. The development of BIM-based construction safety planning can improve construction safety performance in precast concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardho Muhammad Ratuprawiranegara
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi yang sangat gencar masih terdapat banyak korban dalam konstruksinya. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan sistem perlindungan untuk meminimalkan kerugian dan kecelakaan pada industri konstruksi. Kesehatan dan keselamatan konstruksi merupakan aspek yang sangat penting di seluruh industri konstruksi. Berbagai metode dan praktik inovatif telah dikembangkan dalam tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam industri konstruksi. Green Construction merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi. Dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction, maka identifikasi bahaya dan risiko serta pengendaliannya dapat terintegrasi dengan baik sehingga keselamatan konstruksi dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berupa rencana keselamatan konstruksi penerapan green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi yang berbasis pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021.

The intensive construction of high-rise buildings still results in many casualties. The Construction Safety Management System is a protective system aimed at minimizing losses and accidents in the construction industry. Construction health and safety are crucial aspects throughout the construction industry. Various innovative methods and practices have been developed to improve the health and safety of workers in the construction industry. Green Construction is one of the innovations expected to enhance worker health and safety. This study aims to develop construction safety planning in the implementation of green construction for upper structure of high-rise buildings. By developing construction safety planning in the implementation of green construction, hazard and risk identification and its control can be well-integrated, thus improving construction safety. The method used in this research involves expert validation through questionnaire surveys and data processing via descriptive analysis. The findings of this research include a safety construction plan for green construction implementation in the upper structures of high-rise buildings, based on Permen PUPR No. 10 Tahun 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaidan Ferro Althaf Faried
"In Indonesia, there were 332 construction accidents between 2012 and 2014. In that period, construction projects had the highest accident rate (47%), followed by housing projects (42%) and other projects (11%). Based on data from 2015 to 2020, there have been twenty-five construction incidents. The construction industry in Indonesia has the highest accident rate compared to other industries, namely 32% of the total accidents in this country. Work-related deaths from accidents, slips and falls increased by 5.6 percent in 2021, from 805 deaths in 2020 to 850 in 2021. Falls, slips and ends caused 370 deaths on construction and extraction jobs in 2021, a an increase of 7.2% from 345 deaths in 2020. Despite the increase, this figure is still 9.3 percent lower than in 2019, when 408 construction and extraction workers died as a result of these events (BLS 2021). Flyovers are an important infrastructure component in modern transportation systems, especially in urban areas where space is limited and traffic congestion is a significant problem. In Indonesia, flyovers are becoming increasingly important due to rapid urbanization and the need to increase transport efficiency and reduce pollution. However, there are major concerns during the construction and operation stages of Elevated Railway construction in Indonesia. The complexity of Elevated Railway projects, with elevated structures, complex engineering, and heavy equipment, requires more safety protocols and procedures to protect workers, passengers, and the surrounding environment. Implementing safety planning on elevated routes can effectively mitigate the occurrence of accidents by identifying and dispersing potential hazards, as well as implementing appropriate mitigation to overcome them. This research has 5 objectives, namely: (1) Identifying what activities occur in the structure above the route laying; (2) Identifying hazards and risks from structural work activities on laying lines; (3) Analyze identified risks and hazards; (4) Develop targets and programs based on identified risks and dangers; (5) Submit a construction safety plan based on identified activities, risks and hazards, as well as targets and programs, to improve construction safety performance. The method used is validation from experts in the field of construction safety.

Di Indonesia, terdapat 332 kecelakaan konstruksi antara tahun 2012 dan 2014. Pada periode tersebut, proyek konstruksi memiliki tingkat kecelakaan tertinggi (47%), diikuti oleh proyek perumahan (42%) dan proyek lainnya (11%). Berdasarkan data tahun 2015 hingga 2020, telah terjadi lima puluh insiden konstruksi. Industri konstruksi di Indonesia memiliki tingkat kecelakaan tertinggi dibandingkan industri lainnya, yaitu sebesar 32% dari total kecelakaan di negara ini. Kematian terkait pekerjaan akibat kecelakaan, terpeleset, dan tersandung meningkat sebesar 5,6 persen pada tahun 2021, dari 805 kematian pada tahun 2020 menjadi 850 pada tahun 2021. Jatuh, terpeleset, dan tersandung menyebabkan 370 kematian pada pekerjaan konstruksi dan ekstraksi pada tahun 2021, sebuah meningkat sebesar 7,2% dari 345 kematian pada tahun 2020. Meskipun meningkat, angka ini masih lebih rendah 9,3 persen dibandingkan tahun 2019, ketika 408 pekerja konstruksi dan ekstraksi meninggal akibat peristiwa ini (BLS 2021). Jalur layang merupakan komponen infrastruktur penting dalam sistem transportasi modern, khususnya di wilayah perkotaan dimana ruang terbatas dan kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan yang signifikan. Di Indonesia, jalur layang menjadi semakin penting karena pesatnya urbanisasi dan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi polusi. Namun, terdapat kekhawatiran besar selama tahap konstruksi dan pengoperasian konstruksi jalur layang di Indonesia. Kompleksitas proyek jalur layang, dengan struktur layang, teknik rumit, dan alat berat, memerlukan lebih banyak protokol dan prosedur keselamatan untuk melindungi pekerja, penumpang, dan lingkungan sekitar. Penerapan perencanaan keselamatan di jalur layang dapat secara efektif memitigasi terjadinya kecelakaan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya, serta menerapkan mitigasi yang sesuai untuk mengatasinya.Pada penelitian ini memiliki 5 tujuan yaitu: (1) Mengidentifikasi kegiatan apa saja yang ada pada struktur atas jalur laying; (2) Mengidentifikasi bahaya dan risiko dari kegiatan pekerjaan struktur atas jalur laying; (3) Menganalisis risiko dan bahaya yang telah teridentifikasi; (4) Menyusun sasaran dan program berdasarkan risiko dan bahaya yang telah teridentifikasi; (5) Mengembangkan rencana keselamatan konstruksi berdasarkan aktivitas, risiko dan bahaya yang teridentifikasi, serta target dan program, untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan adalah validasi dari ahli pada bidang keselamatan konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Alam Sari
"Gedung apartemen merupakan salah satu pekerjaan yang sangat kompleks dan harus direncanakan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. Oleh karena itu, harus direncanakan detail-detail pekerjaan yang tepat agar proses konstruksi dapat dikerjakan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan. Agar proses konstruksi tidak mengalami kebingungan, maka dibuatlah standar Work Breakdown Structure sebagai alat bantu berjalannya suatu proyek. Dalam penelitian ini, dibuat standar WBS pekerjaan struktur bawah, dimana pembuatan standar WBS ini telah melalui proses validasi pakar yaitu dengan menggunakan teknik Delphi. Selain itu, penelitian ini membahas tentang perencanaan sumber daya proyek pada pekerjaan struktur bawah, dimana sumber daya ini diidentifikasi melalui elemen-elemen WBS yang sudah di standarisasi.

Apartement building is a very complex job and should be well planned to avoid mistakes. Therefore, must be planned details right job so that the construction process can be done with a clear and fit for purpose. So that the construction process does not become confused, then be made to the standard Work Breakdown Structure as aids the passage of a project. In this study, the authors make the standard WBS of substructure work, where the making of this WBS standard has been through the process of expert validation is by using Delphi technique. In addition, this study discusses the planning of project resources at substructure work, where these resources are identified through standardized WBS elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>