Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarina Yosi Pratiwi
"Penguasaan seseorang terhadap bahasa asing membutuhkan proses pembelajaran yang berbeda dari pemerolehan bahasa ibu. Proses pembelajaran bahasa asing bertujuan agar seseorang dapat menggunakan kemahiran berbicaranya secara benar dan efektif dalam berkomunikasi. Pelajar yang mempelajari bahasa asing berpotensi menemukan konstruksi tata bahasa asing yang berbeda atau bahkan tidak ada di bahasa ibunya. Salah satu bentuk aturan tersebut adalah kala lampau dalam bahasa Belanda yang dipelajari oleh mahasiswa Program Studi Belanda Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kala lampau pada kemahiran berbicara mahasiswa Program Studi Belanda Universitas Indonesia yang lulus level B1 CNaVT Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data berupa transkrip rekaman audio tujuh mahasiswa Program Studi Belanda level B1 CNaVT Tahun 2023 yang dianalisis menggunakan kaidah penggunaan dan bentuk kala lampau menurut Haeseryn W. et. al. (1997). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Program Studi Belanda level B1 CNaVT Tahun 2023 masih melakukan kesalahan penggunaan dan bentuk pada kala lampau imperfectum, perfectum, maupun plusquamperfectum.
Foreign language proficiency requires a different learning process than mother tongue acquisition. Students who learn a foreign language have the potential to find foreign grammatical constructions that are different or even non-existent in their native language. One of these rules is the past tense in Dutch studied by students of the Dutch Studies Program at the University of Indonesia. This study aims to find out the use of past tense in the speaking proficiency of Dutch Study Program students at the University of Indonesia level B1. This research uses descriptive qualitative method with data in the form of transcripts of audio recordings of seven Dutch Study Program students at level B1 which are analyzed using the rules of use and past tense according to Haeseryn W. et. al. (1997). The result of this study shows that the B1 level Dutch Study Program students still make mistakes in the usage and form of the past tense imperfectum, perfectum, and plusquamperfectum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ni Luh Pratisthita
"Laki-laki yang menyukai laki-laki dikenal dengan sebutan gay (pria homoseksual) (Emka, 2004). Walaupun keberadaan gay masih menjadi hal kontroversial di masyarakat, seperti manusia pada umumnya mereka juga memiliki figur attachment / significant others yang terus mengalami perubahan dari sejak kecil hingga masa dewasa. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai gambaran attachment styles yang dialami oleh gay dalam rentang usia dewasa muda. Bowlby dan Ainsworth (dalam Colin, 1996) mendefinisikan attachment yakni kecenderungan makhluk hidup dalam membentuk ikatan afeksi yang kuat dengan orang lain yang dianggap istimewa dan bertahan dalam waktu yang lama terhadap figur tertentu yang ditandai oleh adanya keinginan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan figur tersebut, terutama pada saat-saat yang menekan, agar mendapatkan perasaan nyaman dan aman. Adult attachment style terbagi menjadi empat prototipe yakni secure, preoccupied, dissmising-avoidant dan fearful-avoidant (Colin & Feeney, 2004). Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data utama untuk menggali gambaran gay dan attachment stylesnya. Subjek dalam penelitian ini adalah gay dewasa muda dan memiliki figur attachment. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dua diantara tiga subjek gay tersebut termasuk dalam secure attachment style.

Man who loves man or also known as gay (homosexual) (Emka, 2004). Although the existance of the gay community still become a controvesial matter in our people, like the people in general they had a figure attachment / significant others too which is experienced a continuously alteration from childhood to mature age. This research will examine about the description of attachment styles which is experienced by young adulthood gay. Bowbly and Ainsworth (in Colin, 1996) make a definition of attachment that is the tendency of living creature in making a strong bound affection with the other people who is special and last longer to a certain figure which is marked by the will to search and rise that propinquity with that figure, especially when in underpressure momment, so he/she got a good and secure feeling. Adult attachment style consists of four prototypes that is secure, preoccupied, dissmissing and fearful-avoidant (Colin & Feeney, 2004). The researcher uses a qualitative method as the main method to collect data then interview and observation as part of collecting data method for digging up the figure of the gay and attachment styles. Subject in this research is a young adulthood gay and have a figure attachment. From this research?s result shows that two of three gay subjects considered as secure attachment style."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
155.418 PRA a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamanda Kesumaratih Moeljosoedjono
"Studi ini bertujuan untuk melihat gambaran attachment style pada wanita yang mengalami shopping addiction. Attachment style merupakan bentuk kelekatan hubungan orangtua dengan anak. Attachment style terbagi menjadi dua yaitu secure attachment dan insecure attachment. Dampak dari individu dengan insecure attachment adalah adanya strategi coping yang maladaptif dalam menghadapi permasalahan, salah satunya adalah dengan perilaku adaptif. Shopping addiction merupakan suatu perilaku adaptif, yaitu perilaku berbelanja yang kronis, berlebihan, repetitif dan dapat merusak kehidupan seseorang. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Subjek yang didapatkan sebanyak 54 responden berjenis kelamin wanita.
Hasil dari penelitian ini didapatkan 10 responden yang tergolong high compulsive buying dimana 6 responden memiliki secure attachment dan 4 responden dengan avoidant attachment. Kemudian 36 responden yang tergolong medium compulsive buying dimana 26 responden memiliki secure attachment, 9 responden memiliki avoidant attachment dan 1 responden memiliki anxious attachment. Terdapat 8 responden tergolong low compulsive buying dimana 7 responden memiliki secure attachment, dan 1 orang memiliki avoidant attachment.
Dalam penelitian ini juga dilihat hubungan attachment style dengan shopping addiction, dan juga ingin melihat hubungan shopping addiction dengan variabel dari data kontrol yaitu limit kartu kredit, hubungan dengan tempat tinggal masa kecil, dengan kebahagiaan masa kecil dan status pernikahan orangtua. Perhitungan hubungan ini dengan menggunakan chi - square. Untuk penelitian kualitiatif, dilakukan wawancara dengan dua subjek yaitu subjek pertama tergolong high compulsive buying yang memiliki secure attachment dan subjek keda tergolong high compulsive buying yang memiliki avoidant attachment.

The purpose of this study is to see the attachment style on women whose experiencing shopping addiction. Attachment style is a form of parents and children closeness relationship. Attachment style is divided into two kinds of attachments, which are secure attachment and insecure attachment. The impact of an individual with an insecure attachment is a maladaptive coping strategy in solving problems, which is addictive behavior. Shopping addiction is one of the addictive behaviors, which is a chronic, binge, repetitive that can cause a disruptions in someone?s life. The research methods are using quantitative and qualitative approach. 54 women respondents were gathered.
The research results shows 10 respondents who are classifieds as high compulsive buying, six respondents have secure attachment and four respondents have avoidant attachment. 36 respondents are classified as a medium compulsive buying, where 26 respondents have secure attachment, nine respondents have avoidant attachment and one respondent have anxious attachment. There are eight respondents classified as low compulsive buying where seven of them have secure attachment and one of them have avoidant attachment.
This research also studies the relations between attachment style and shopping addiction, and also studying about the relations between shopping addiction and the variables of the data control which are credit card limit, childhood place of stay, childhood happiness, and parent marital status. The counting process of these relations is using chisquare. The qualitative approach is by doing interviews with two subjects, the first subject is classified as high compulsive buying who has secure attachment and the second subject is classified as high compulsive buying who has avoidant attachment."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Semua orang tua menginginkan anak-anak mereka aman di sekolah, dan semua pendidik dan penyelenggara pendidikan juga ingin menyediakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak yang belajar di sekolah tersebut. Suatu hal yang agak ganjil yakni ketika nampaknya hampir semua orang merasa tahu tentang bullying, namun seringkali justru membiarkannya terjadi. Mereka memberikan perkecualian terhadap kasus bullying di sekolah, seakan-akan bullying berbeda dengan kasus kekerasan dan abuse lainnya. Artikel ini mencoba untuk mengkaji permasalahan bullying dari beberapa sudut pandang, untuk mencoba menghadirkan alternatif jawaban mengenai bagaimana cara menghadapi problematika bullying baik dari sisi orang tua, pendidik, maupun anak-anak yang terkait dengan permasalahan bullying tersebut."
MPUNAIR 14:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"When we learn a language,therea are four skillls-listening,speaking,reading and writing.These four language kills are related to each other in two ways: the direction of communication and the method of communication
..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
George, Jehan W.
Jakarta: Gunung Jati, 1979
808.51 GEO pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiska Wina
"Penelitian ini membahas kesalahan berbicara bahasa Belanda mahasiswa semester 7 Program Studi Belanda UI tahun 2023. Topik ini berkaitan dengan bidang studi linguistik-Pengajaran Bahasa Belanda sebagai Bahasa Asing. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa semester 7 Program Studi Belanda UI tahun 2023 untuk membentuk kalimat dengan konstruksi verba akhir dan konstruksi inversi dalam berbicara bahasa Belanda. Dari hasil rekaman 10 mahasiswa semester 7, terdapat 53 kalimat dengan konstruksi verba akhir dan 34 kalimat dengan konstruksi inversi. Persentase kalimat yang benar adalah 45,283% untuk kalimat verba akhir dan 55,882% untuk kalimat inversi. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih kesulitan dan melakukan kesalahan dalam memproduksi kalimat dengan konstruksi verba akhir dan inversi dalam kegiatan berbicara. 

This research addresses the difficulty in speaking Dutch for 7th-semester students at the Dutch Studies Program Universitas Indonesia in 2023. This topic is related to Linguistics-Teaching Dutch as a Foreign Language. Using a descriptive research method and a quantitative approach, this research aims to find out the Dutch-speaking ability of 7th-semester students at the Dutch Studies Program in producing sentences with final verb and inversion in Dutch. From the recordings of 10 students of the 7th semester, there are 53 sentences with final verb construction and 34 sentences with inversion construction. The percentages of correct sentences are 45.283% for final verb sentences and 55.882% for inversion sentences. This research concludes that students still have difficulties and make mistakes in producing sentences with final verb construction and inversion in speaking activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Inderaswari Dina Astuti
"Penelitian ini melihat perbedaan gaya penyelesaian konflik yang digunakan oleh siswa sekolah-rumah dan siswa sekolah-formal yang sedang berada pada tahapan perkembangan remaja. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 89 orang, yaitu 67 siswa sekolah formal dan 22 siswa sekolah rumah, kesemuanya adalah siswa SMA. Pengambilan partisipan penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling Alat ukur penelitian ini mengadaptasi kuesioner Rahim dan Mager (1995). Berdasarkan uji signifikansi menggunakan independent sample t-test didapatkan hasil signifikansi dua ujung (2-tailed) dan signifikan pada l.o.s 0,05 yaitu gaya penyelesaian konflik jenis collaboration sebesar 0,009, gaya penyelesaian konflik jenis competition sebesar 0,002, gaya penyelesaian konflik jenis avoidance sebesar 0,022, dan gaya penyelesaian konflik jenis accommodation sebesar 0,048. Pada gaya penyelesaian konflik jenis compromise didapatkan hasil sebesar 0,892. Maka didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada gaya penyelesaian konflik jenis collaboration, competition, avoidance, dan accomodation antara siswa sekolah-rumah dengan siswa sekolah-formal dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada gaya penyelesaian konflik jenis compromise antara siswa sekolah-rumah dengan siswa sekolah formal yang berusia remaja.

This research investigate the differences of resolution conflict styles between adolescents? homeschoolers and formal school students. This research use quantitative method. Participants whose involved in this research were 89 adolescents, which consists of 67 adolescents? formal school students and 22 adolescents? homeschoolers. This research use incidental sampling technique. Instrument to measure conflict resolution styles in this research was adapted from Rahim and Mager (1995) conflict resolution questionnaire. Based on independent sample t-test technique, was found a significance 0,009 on collaboration style, 0,002 on competition style, 0,022 on avoidance style, and 0,048 on accommodation style. Those scores significance on l.o.s 0,05, means there is a significance differences on those styless between adolescents? homeschoolers and formal school students. On compromise type t score was 0,892 and was not found significance on this category between two groups of participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sellina Desnawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya pengasuhan orang tua dengan regulasi emosi pada anak usia 3-6 tahun. Gaya pengasuhan diukur menggunakan PSDQ short version (Parenting Styles & Dimensions Questionnaire) (Robinson dkk., 2001), sedangkan regulasi emosi diukur menggunakan ERC (Emotion Regulation Checklists) (Ann & Cicchetti, 1997). Penelitian dilakukan terhadap 126 orang tua dari anak usia 3-6 tahun. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ketiga tipe gaya pengasuhan memiliki hubungan yang signifikan dengan regulasi emosi. Tipe pengasuhan otoritatif berkorelasi positif dengan regulasi emosi, sedangkan tipe pengasuhan otoritarian dan permisif berkorelasi negatif dengan regulasi emosi. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan gaya pengasuhan yang dominan dilakukan. Perbedaan signifikan ditemukan pada tingkat pendidikan sarjana dibandingkan dengan pendidikan di SD hingga SMA.

The aim of this study was to investigate the relationship between parenting styles and the emotion regulation of children ages 3 to 6 in Jabodetabek. Parenting style was measured by PSDQ short version (Parenting Styles & Dimensions Questionnaire) (Robinson dkk., 2001), while child emotion regulation was measured by ERC (Emotion Regulation Checklists) (Ann & Cicchetti, 1997). The participants of this study were 126 parents of children ages 3 to 6. The results of the study showed that all of the three parenting styles correlated significantly with child emotion regulation; authoritative parenting styles correlated possitively, while both authoritarian and permissive parenting style correlated negatively. Further analysis indicated a possitive correlation between parent?s level of education and authoritative parenting styles. Significant difference was found in level of bachelor compared to the education level of primary to high school."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>