Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Restu Dwi Khairani
"Penulisan laporan tugas khusus praktik kerja profesi Apoteker (PKPA) di PT. Farmasia Inovasi Megatrading bertujuan untuk mengidentifikasi alur proses pengadaan dan menganalisis dokumentasi pengadaan impor yang ada di PT. Farmasia Inovasi Megatrading. Penulisan laporan ini menggunakan alur proses pengadaan yang digunakan oleh PT. Farmasia Inovasi Megatrading kemudian akan dikembangkan sesuai dengan hasil analisis alur proses tersebut secara efektif dan efisien serta diimplementasikan di kemudian hari dengan mempertimbangkan berbagai aspek sesuai dengan PT. Farmasia Inovasi Megatrading. Hasil yang didapatkan adalah alur proses yang ada di perusahaan dimulai dari customer akan menghubungi sales perusahaan (untuk customer lama) hingga pengiriman barang sampai ke tangan customer. Dari alur proses tersebut, diambil contoh bahan baku yang bersifat fast moving di Indonesia, yaitu amlodipin besilat. Dari 10 industri farmasi yang masuk ke dalam industri farmasi terbesar di Indonesia, 9 (sembilan) diantaranya menggunakan zat aktif amlodipin besilat. Oleh karena itu, disarankan untuk pengadaan bahan baku yang bersifat fast moving sebaiknya dilakukan secara stok buffer dengan mempertimbangkan riwayat pembelian pelanggan dan menggunakan metode penerapan fuzy tsukamoto. Namun dikarenakan perusahaan masih terbilang perusahaan baru, maka untuk pengadaan bahan baku masih tidak bersifat ready stock karena pasar penjualan bahan baku tidak stabil.

A special assignment report pharmacist professional internship is writing at PT. Farmasia Inovasi Megatrading with the purpose to identified the procurement process flow and to analyzed the existing import procurement documentation at PT. Farmasia Inovasi Megatrading. The writing of this report was used the procurement process flow of PT. Farmasia Inovasi Megatrading and will be developed according to the results of the analysis of the process flow effectively and efficiently that will be implemented in the future by considering various aspects according to PT. Farmasia Inovasi Megatrading. The results was obtained that the process flow of the company started from the customer will contact the company’s sales (for old customers) until the delivery of goods to the customer’s hand. From the process flow, an example of fast moving raw materials is Indonesia is amlodipine besylate. From the 10 pharmaceuticals company industries that make up the largest pharmaceutical industry in Indonesia, 9 of them is used the active substance amlodipine besylate. Therefore, it’s recommended that the procurement of fast moving raw materials should be done in b buffer stock by considering customer purchasing history and using the fuzy tsukamoto application method. However, because the company is still a new company the procurement of raw materials is still to doing a buffer stock applicable because the raw materials sales market is not stable.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Champaca Firdausi
"Dokumen elektronik yang dimiliki instansi harus dapat dikelola dengan baik layaknya dokumen fisik. Tujuan dari pembuatan laporan tugas khusus ini adalah membuat suatu inovasi terkait sistem pendokumentasian di PBF Farmasia Inovasi Megatrading yang efektif dan efisien. Metode pelaksanan dilakukan secara kualitatif, yang dilakukan dengan melakukan tinjauan pustaka dan wawancara langsung kepada karyawan PBF Farmasia Inovasi Megatrading. Sebuah PBF harus mampu menyimpan dokumen-dokumen mulai dari adanya PO hingga barang diterima oleh customer. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah melakukan arsip dokumen secara digital menggunakan fitur Google Document dan Google Drive yang dapat diakses melalui link https://bit.ly/Dokumenfarmasia. Sistem pengelolaan dokumen sangat diperlukan oleh suatu PBF, dengan adanya sistem yang terstruktur dapat mempermudah dalam mengolah suatu data dan dapat digunakan sebagai media komunikasi antar divisi sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Mengoptimalkan suatu sistem dokumentasi yang efektif dan efisien agar dapat mendokumentasikan kegiatan di PBF dengan lebih terstruktur.

Electronic documents owned by agencies must be managed as well as physical documents. The aim of making this special assignment report is to create an innovation related to the documentation system at PBF Farmasia Innovation Megatrading that is effective and efficient. The implementation method was carried out qualitatively, which was carried out by conducting a literature review and direct interviews with PBF Farmasia Innovation Megatrading employees. A PBF must be able to store documents starting from the PO until the goods are received by the customer. One method that can be used is to archive documents digitally using the Google Document and Google Drive features which can be accessed via the link https://bit.ly/Dokumenfarmasia. A document management system is very necessary for a PBF, with a structured system it can make it easier to process data and can be used as a communication medium between divisions so that it can be more effective and efficient. Optimizing an effective and efficient documentation system to be able to document activities at PBF in a more structured manner.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Primaningtyas
"Pasar batu bara global mengalami turbulensi signifikan pada tahun 2022 akibat konflik Rusia-Ukraina, yang mengakibatkan kelangkaan energi dan lonjakan harga. Ini menguraikan pertimbangan strategis untuk mendukung rencana pemanas batu bara baru Remondis, dengan menyoroti Polandia, Indonesia, dan Jerman sebagai tujuan utama dalam pengadaan batu bara. Polandia diunggulkan karena biayanya yang efisien dan transportasinya yang efektif, dengan Indonesia sebagai sumber tambahan untuk mempersiapkan permintaan saat musim dingin. Jerman diidentifikasi sebagai pilihan cadangan untuk mengatasi kebutuhan batu bara yang tak terduga. Tujuannya adalah memberikan wawasan strategis dan rekomendasi untuk strategi pengadaan yang efektif dan efisiensi operasional. Untuk mendukung operasional rencana pemanas batu bara baru Remondis, Polandia, Indonesia, dan Jerman diusulkan sebagai destinasi yang layak untuk memperoleh batu bara. Polandia menjadi opsi pertama karena biaya batu bara dan transportasinya yang efisien. Impor batu bara dari Indonesia dipertimbangkan untuk persiapan musim dingin karena waktu transportasi yang lebih lama dan Jerman sebagai cadangan untuk mengatasi permintaan batu bara yang tak terduga. Dengan negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk menghentikan penggunaan batu bara dan menerapkan strategi kredit karbon, hal ini juga memengaruhi pasar batu bara, terutama di Eropa di mana transisi hijau sedang berlangsung dengan cepat. Analisis ini mencakup berbagai aspek kritis, termasuk pemahaman mendalam tentang tren batu bara global, dinamika pasokan dan permintaan, serta pemeriksaan mendalam tentang pengadaan batu bara dari wilayah kunci seperti Jerman, Polandia, Indonesia, Tiongkok, dan Kolombia. Temuan dan rekomendasi yang disajikan di sini bertujuan untuk mendukung Remondis dalam mencapai operasi yang berkelanjutan dan efisien dalam lanskap yang kompleks dari industri batu bara global.

The global coal market experienced significant turbulence in 2022 due to the Russia-Ukraine conflict, resulting in energy scarcity and soaring prices. This outlines strategic considerations for supporting Remondis' new coal heating plans, highlighting Poland, Indonesia, and Germany as key coal sourcing destinations. Poland is favored for its cost-effectiveness and efficient transportation, with Indonesia serving as a supplementary source to prepare for winter demand. Germany is identified as a backup option to address unexpected coal requirements. The objective is to provide strategic insights and recommendations for effective procurement strategies and operational efficiency. To support the running of Remondis’ new coal heating plans, Poland, Indonesia, and Germany are suggested to be the viable destinations to source coal from. Poland is the first option due to low cost of coal and transports. Coal imports from Indonesia are considered to prepare for winter due to long transport time and Germany as backup for unexpected coal demand. With global nations joining arms by committing to coal phase out and implementing carbon credit strategies, it also affects the coal market, especially in Europe where green transition has been progressing rapidly. The analysis encompasses various critical aspects, including a deep dive into global coal trends, supply and demand dynamics, and a thorough examination of coal sourcing from key regions such as Germany, Poland, Indonesia, China, and Columbia. The findings and recommendations presented herein aim to support Remondis in achieving sustainable and efficient operations within the complex landscape of the global coal industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) termasuk fasilitas distribusi yang harus memenuhi aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang ditetapkan oleh pemerintah. CDOB termasuk ketentuan yang komprehensif yang akan digunakan sebagai panduan dalam distribusi obat, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi obat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Bab IV CDOB dijelaskan secara khusus mengenai penyimpanan obat dan/atau bahan obat yang harus disesuaikan dengan rekomendasi oleh industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Farmasia termasuk distributor bahan baku obat yang sudah mendapatkan sertifikat CDOB sehingga sudah ditetapkan dapat mempertahankan kualitas mutu dalam proses penyimpanan dan pendistribusian bahan baku obat. Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun oleh PT Farmasia, sistem penyimpanan menggunakan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO). Sistem penyimpanan bahan baku di PT Farmasia belum diterapkan secara sistematis, karena proses keluar masuk barang yang sangat cepat dan barang yang tersedia masih belum banyak. Oleh karena itu, SOP sistem penyimpanan bahan baku perlu disusun. Barang yang masuk berdasarkan permintaan dari customer dapat menggunakan sistem penyimpanan FIFO, sedangkan yang ditujukan sebagai persediaan dapat menggunakan sistem penyimpanan FEFO. Selain itu, diperlukan sistem digitalisasi untuk mendukung sistem penyimpanan yang lebih baik. Sistem digitalisasi yang disarankan adalah media google spreadsheet yang akan digunakan untuk pendokumentasian dan pengarsipan bahan baku yang masuk dan keluar di PT Farmasia Inovasi Megatrading.

Pharmaceutical Wholesalers are among the distribution facilities that must fulfill aspects of the Good Distribution Practices (GDP) set by the government. GDP includes comprehensive provisions that will be used as a guide in drug distribution, starting from procurement, storage, and distribution of drugs to health service facilities. Chapter IV of GDP specifically describes the storage must be adjusted to recommendations by the pharmaceutical or non-pharmaceutical industry that produces pharmaceutical quality standard drug ingredients. Farmasia is a distributor of medicinal raw materials that have obtained a GDP certificate so it has been determined that it can maintain quality in the process of storing and distributing medicinal raw materials. Based on the Standard Operating Procedure that has been prepared by PT Farmasia, the storage system uses the First Expired First Out (FEFO) and First In First Out (FIFO). The raw material storage system at PT Farmasia has not been implemented systematically, because the process of moving in and out of goods is very fast and there are still not many goods available. Therefore, the SOP of the raw material storage system needs to be prepared. Raw materials that enter based on requests from customers can use the FIFO storage system, while those intended as inventory can use the FEFO storage system. In addition, a digitization system is needed to support a better storage system. The suggested digitization system is Google Spreadsheet which will be used for documenting and archiving incoming and outgoing raw materials at PT Farmasia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Ariyanti
"Pengadaan barang/jasa merupakan salah satu bentuk pelayanan publik. Namun dalam pelaksanaannya, kasus korupsi di bidang pengadaan barang/jasa menempati peringkat kedua jenis perkara yang ditangani oleh KPK. Selain itu anggaran dalam APBN setiap tahunnya tidak kurang 30 % dialokasikan untuk pengadaan barang/jasa. LKPP melakukan reformasi administrasi melalui pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik (eprocurement) di Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivis dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan e-procurement di Universitas Indonesia, transparansi belum terlaksana dengan baik karena informasi pengadaan belum seluruhnya dipublikasikan. Sedangkan untuk akuntabilitas telah terlaksana dengan baik. E-procurement di Universitas Indonesia menghasilkan efisiensi waktu, biaya, dan sumber daya manusia. Pelaksanaan e-procurement juga meningkatkan persaingan antar penyedia. Selain itu e-procurement juga dapat meningkatkan keamanan dalam prosesnya melalui kontrol akses dan aplikasi pengamanan dokumen.

Goods/services procurement are considered as form of public services. However, during the implementation process, corruption case in goods/services procurement takes second place as the biggest corruption case handled by KPK. Every year, around 30% of state budget are allocated for goods/services procurement. Therefore LKPP was trying to reform the administration process through goods/services electronic procurement (e-procurement). The main purpose of this research is to analyze the implementation of goods/services electronic procurement (e-procurement) in University of Indonesia. Post positivis approach was used in this research and data was collected from in-depth interview.
The research result shown that not all the procurement information was published causing lack of transparancy in electronic procurement implementation. On the other side, accountability in electronic procurement were accomplished during implementation. E-procurement implementation provides time, cost, as well as human resource efficiency. Implementation of e-procurement also increase the competition amongs suppliers. Moreover, e-procurement increase the security in procurement process through access control and safety document application.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antasena Naga Perkasa
"ABSTRAK
Perubahan di dunia telah mendorong maraknya perekonomian global dan ketatnya
persaingan di pasar global. Perusahaan harus secara selektif menentukan negara tujuan
pemasarannya dan cara memasuki pasar internasional sesuai dengan kondisi perusahaan
sendiri. Salah satu alternatif untuk memasuki pasar global adalah dengan melakukan
ekspor sebagai alternatif entry yang sederhana dengan resiko yang relatif kecil.
Di dalam pelaksanaan ekspor akan banyak ditemuì hal-hal yang dapat
menghainbat kegiatan ekspor perusahaan. Hambatan-hanibatan tersebut dapat dibagi
menjadi 2 kategori, yaitu hambatan internal (hambatan finansial, manaj erial, market
riset dan distribusi) dan hambatan eksternal (hambatan bahasa dan budaya, pemerintah,
prosedur ekspor, kompetisi, perbedaan spesifikasi produk, fluktuasi nilai tukar Rupiah
Dollar AS dan hainbatan promosi).
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap perusahaan
perusahaan yang berorientasi ekspor terhadap hambatan-hambatan yang akan dihadapi
sehingga dapat dipersiapkan strategi yang tepat dan akurat untuk kesuksesan ekspor
perusahaan.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif. Sumber data adalah
data primer yang diperoleh dan survei dengan wawancara langsung dan data sekunder
dan literature. Survel dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan metode quota
Sampling terhadap 34 perusahaan dengan 3 bidang usaha yaitu perusahaan garmen,
sepatu dan farmasi.
Hal yang utama dalam kuesioner adalah pertanyaan-peitanyaan mengenai
hambatan-hambatan ekspor dengan meaggunakan pengukuran skala 1 sampai dengan 5,
dimana kn1& I berarti sangat tidak mcnghambat dan skala 5 berarti sangat menghainbat
kegiatan ekspor perusahaan.
Analisa yang digunakan dengan menggunakan tabulasi frekuensi, mean dan top
two boxes (jumlah responden yang menjawab ?menghambat dan ?sangat menghambat?)
dan juga tabulasi silang. Kemudian dilakukan uji one-way anova dan analisa faktor.
Dari hasil analisa data dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
Hambatan yang paling dirasakan menjadi kendala utama ekspor perusahaan
Adalah faktor fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika dengan mean 3.81
yang diikuti faktor prosedur ekspor yang runut (mean 3.57) dan kurangnya kapabilitas
sumber daya manajemen (mean 3.42). Dilihat dan analisa top two boxes maka juga
diperoleh faktor fluktuasi tillai tukar sebagal faktor yang paling menghambat yang
dijawab oleh 64.52% responden. Diikuti faktor prosedur ekspor yang rumit (50%
responden) dan hambatan persaingan yang ketat (45.16% responden).
Analisa tabulasi silang antara perusahaan sukses ? kurang sukses dengan faktor
hambatan ekspor. cliperoleh bahwa pcrusahaan sukses memiliki mean sebesar 2.79 dan
perusahaan kurang sukses mempunyai mean 3.31. Dengan demikian hanibatan-hambatan
ekspor lebih dirasakan oleh perusahaan yang kurang sukses. Seteleh dilakukan uji one-
way anova terdapat perbedaan yang signifikan untuk hambatan market riset, distribusi,
bahasa dan budaya serta hanibatan regulasi promosi, sementara pada hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan ekspor tersebut dapat dibagi menjadi 4 faktor utama, yaitu
hambatan modal dan peraturan pemerintah, hambatan karakteristìk manajemen
perusahaan. faktor distribusi dan kelompok faktor perbedaan spesifikasi produk,
kompetisi serta bahasa dan budaya
Dalam 3 tahun terakhir ini, ada sebanyak 46.67% responden yang menyatakan
babwa hambatan ekspor yang diaiami relatif sama dan 14 responden (4667%) optimis
bahwa 51%-75% jenis hambatan yang ada dapat diatasi dengan baik di masa mendatang.
Sebagai saran dari penelitian ini dapat dianjurkan, pertamaa, menitikberatkan pada
hal-hal yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah-Dollar AS, antara lain apabila
memungkinkan perusahaan dapat menggunakan kandungan lokal pada produk untuk
mengliindaii peningkatan biaya dan penentuan harga jual yang tepat agar tidak selalu
berubah-ubah dipengaruhi fluktuasi kurs dan tetap memberikan profit bagi perusahaan
Kedua, mempersiapkan sumber daya rnanajemen sehingga dapat meningkatkan daya
saing perusahaan seda memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai prosedur ekspor ke
negara tujuan termasuk apabila ada persyaratan khusus dan keadaan persaingan disana
sehingga perusahaan dapat memposisikan produknya dengan tepat. Ketiga, perusahaan
harus selalu mencari informasi-informasi baik melalui Internet, jurnal maupun informasi
dari Badan Ekspor Internasional untuk selalu mengetahui trend perdagangan dunia dan
dapat menetapkan strategi yang tepat dalam menangkap peluang pasar yang ada.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Anta Triputra Milala
"Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) adalah lembaga pemerintah di bawah Kementerian Keuangan, yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pengawasan lalu lintas barang dan pemungutan bea masuk dan bea keluar. Mengingat bea masuk merupakan penerimaan perpajakan, maka pengaturan dan pemungutannya seyogianya diatur dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 23A UUD 1945. Meskipun menggunakan prinsip self assesment dalam menyampaikan pemberitahuan pabean, namun DJBC tetap mengawasi importasi dengan skema pengawasan pabean, yaitu dengan melaksanakan fungsi intelijen, penindakan, dan penyidikan. Apabila DJBC menduga ada pelanggaran atau kejanggalan atas pemberitahuan pabean, maka DJBC akan mencegat importasi dan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan yang diinisiasi DJBC tersebut berpotensi meningkatkan dwelling time dan biaya terkait importasi yang ditanggung oleh importir. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan bea masuk dalam bentuk Peraturan Menteri bertentangan dengan Pasal 23A UUD 1945, kewenangan intelijen DJBC belum memiliki kepastian hukum, dan kontribusi pengawasan pabean dalam importasi belum maksimal.

The Directorate General of Customs and Excise (DJBC) is a government agency under the Ministry of Finance, which has the duties and functions to supervise the traffic of goods and collect import and export duties. Considering that import duties are tax revenues, its arrangement and collection should be regulated by laws and regulations as mandated in Article 23A of the 1945 Constitution. Although using the self-assessment principle in submitting customs declatarion, DJBC still supervises import with a customs control scheme, namely by carrying out the functions of intelligence, enforcement and investigation. If DJBC suspects that there is a violation or irregularity in the customs declaration, DJBC will intercept the importation and carry out an inspection. The inspection initiated by DJBC has a potential to increase dwelling time and import-related costs borne by the importer. The research method used is normative juridical. The data obtained then analyzed by qualitative methods. The results of the study indicate that the regulation of import duties in the form of a Ministerial Regulation contradicts Article 23A of the 1945 Constitution, DJBC intelligence authority does not yet have legal certainty, and the contribution of customs supervision in importation has not been maximized"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Fizriani
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT. Farmasia Inovasi Megatrading bertujuan untuk menelaah pengelolaan dokumen di PT Farmasia Inovasi Megatrading dan melakukan inovasi pengelolaan dokumen menjadi lebih efektif. Kajian dilakukan dengan menggunakan metode observasi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap pengelolaan dokumen di PT Farmasia Inovasi Megatrading sebelum dilakukan inovasi pengelolaan dokumen yang lebih efektif dan efisien. Kemudian disusun rancangan inovasi untuk membuat pengelolaan dokumen menjadi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan ketidaksesuaian pengelolaan dokumen di PT Farmasia Inovasi Megatrading dengan CDOB yaitu dokumen pengelolaan dan pengadaan berada pada satu bundle yang sama dan bundle tidak diurutkan berdasarkan metode sistem pengarsipan. Dilakukan beberapa inovasi pengelolaan dokumen untuk memenuhi persyaratan CDOB dan membuat penelusuran dokumen menjadi lebih efektif dengan menyusunnya berdasarkan sistem penyimpanan alphabetis dan mengurutkannya sesuai dengan no. surat pesanan.

Pharmacist Professional Work Practices at PT. Farmasia Innovation Megatrading aims to examine document management at PT Farmasia Innovation Megatrading and innovate document management to be more effective. The study was carried out using the observation method. Data collection was carried out based on observations and recording of document management at PT Farmasia Innovation Megatrading before more effective and efficient document management innovations were implemented. Then an innovation plan was prepared to make document management more effective and efficient. Based on the results of observations, there was a discrepancy in document management at PT Farmasia Innovation Megatrading with CDOB, namely that management and procurement documents were in the same bundle and the bundles were not sorted based on the filing system method. Several document management innovations were carried out to meet CDOB requirements and make document tracking more effective by arranging them based on an alphabetical storage system and sorting them according to no. mail order.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Guesvidha Nurhidayat As Putera
"Mematuhi CDOB merupakan peranan yang sangat penting untuk memastikan bahwa bahan obat dan produk obat disimpan, dikelola, dan didistribusikan dengan standar yang tinggi untuk menjaga kualitas dan keselamatan. Gudang yang menerapkan CDOB membantu mempertahankan integritas bahan baku obat. Proses penyimpanan yang tepat, termasuk pengendalian suhu, kelembaban, dan penanganan yang benar, dapat mencegah perubahan kimia atau fisik yang dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan bahan baku obat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bahan baku obat tetap efektif dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Penerapan CDOB di gudang pedagang besar farmasi bahan baku obat juga membantu membangun kepercayaan pelanggan. Pelanggan, seperti produsen obat jadi, membutuhkan jaminan bahwa bahan baku obat yang mereka beli aman, berkualitas, dan memenuhi persyaratan regulasi. Gudang yang memenuhi standar CDOB memberikan bukti komitmen terhadap kualitas dan keamanan produk, yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperkuat hubungan bisnis. Metode pelaksanaan dilakukan secara kualitatif, yang dilakukan dengan melihat tinjauan pustaka dan wawancara secara langsung kepada yang bersangkutan terhadap gudang PBF Farmasia Inovasi Megatrading.PT . Farmasia Inovasi Megatrading memiliki ruang gudang dengan tiga jenis rak penyimpanan bahan baku obat yang meliputi rak A (Bahan Aktif Obat / Active Pharmaceuticals Inggredients), rak B (Bahan Vitamin, Mineral dan Ekstrak) dan rak C (Bahan Tambahan/ Eksipient). Selain itu terdapat juga beberapa ruangan khusus bahan baku obat seperti ruangan bahan baku obat beta laktam, ruangan bahan baku obat suhu terkontrol dan ruangan reject. Selain memperhatikan ruangan yang memadai, beberapa faktor juga sangat perlu diperhatikan karena juga sangat mempengaruhi kualitas bahan baku obat. Beberapa faktor ini bersumber kepada regulasi sediaan farmasi seperti CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) untuk memastikan bahwa distribusi, penyimpanan, dan penanganan obat dilakukan dengan cara yang aman, terpercaya, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ruangan gudang bahan baku obat pada PT. Farmasia Inovasi Megatrading pada umumnya sudah sesuai dengan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik), Namun pada sisi pencahayaan walaupun sudah merata dan memadai, belum diketahui satuan intensitas cahaya yang digunakan.

Complying with the CDOB is a critical role in ensuring that drug substances and drug products are stored, managed, and distributed to high standards to maintain quality and safety. Warehouses that implement CDOB help maintain the integrity of medicinal raw materials. Proper storage processes, including controlling temperature, humidity, and correct handling, can prevent chemical or physical changes that can affect the quality and safety of medicinal raw materials. This is important to ensure that medicinal raw materials remain effective and comply with established specifications. The implementation of CDOB in the warehouses of pharmaceutical wholesalers of medicinal raw materials also helps build customer trust. Customers, such as finished drug manufacturers, need assurance that the drug raw materials they purchase are safe, of good quality and meet regulatory requirements. A warehouse that meets CDOB standards provides evidence of commitment to product quality and safety, which can increase customer confidence and strengthen business relationships. The implementation method was carried out qualitatively, which was carried out by looking at literature reviews and direct interviews with those concerned with the PBF Farmasia Innovation Megatrading.PT warehouse. Farmasia Innovation Megatrading has a warehouse space with three types of storage shelves for medicinal raw materials which include shelf A (Active Drug Ingredients / Active Pharmaceutical Ingredients), shelf B (Vitamins, Minerals and Extracts) and shelf C (Additional Ingredients/Excipients). Apart from that, there are also several special rooms for medicinal raw materials, such as the beta lactam medicine raw material room, the controlled temperature medicine raw material room and the reject room. Apart from paying attention to adequate space, several factors also really need to be considered because they also greatly influence the quality of medicinal raw materials. Some of these factors originate from pharmaceutical preparation regulations such as CDOB (Good Medicine Distribution Method) to ensure that the distribution, storage and handling of medicines is carried out in a safe, reliable manner and in accordance with applicable regulations. Drug raw material warehouse room at PT. Farmasia Innovation Megatrading is generally in accordance with CDOB (Good Method of Distribution of Medicines), however, in terms of lighting, although it is even and adequate, the unit of light intensity used is not yet known.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Midi Candra
"Pedagang besasr farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyalran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apoteker penanggung jawab memiliki tanggung jawab terhadap proses pengadaan, penyimpanan, hingga penyaluran ke tempat pelayanan kefarmasian. Praktik kerja profesi yang dilaksanakan di PT Farmasia Inovasi Megatrading dilakukan untuk membantu calon apoteker mendapat pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan pengalaman praktik untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi. Pada praktik kerja ini dilakukan pelaksanaan tugas khusus yaitu pemasangan tirai PVC untuk meningkatkan kebersihan area penyimpanan.

Pharmaceutical wholesalers are companies in the form of legal entities that have permits to procure, store, distribute drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. The pharmacist in charge is responsible for the procurement process, storage, and distribution to pharmaceutical service locations. Professional work practices carried out at PT Farmasia Inovasi Megatrading are carried out to help prospective pharmacists gain knowledge, insight, skills and practical experience to carry out pharmaceutical work at pharmaceutical wholesalers. In this internship, a specific task is carried out the installation of PVC curtains to improve storage area cleanliness.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>