Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Einsteinius
"Konstruksi perkerasan jalan lentur (flexible Pavement), yaitu struktur yang terdiri atas campuran beraspal diatas lapis pondasi atas kemudian lapis fondasi bawah dan  tanah dasar. Perencanaan berada di ruas Jalan Simpang Sayut – Nanga Sarai Kecamatan Putusibau Kabupaten Kapuas Hulu Utara. Perencanaan ini meliputi Survey Lalu Lintas Harian Rata-rata dan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan. Tujuan dari perencanaan ini adalah menentukan desain dan tebal lapis perkerasan lentur yang sesuai pada Ruas Jalan Simpang Sayut – Nanga Sarai Kecamatan Putusibau Kabupaten Kapuas Hulu Utara.

Flexible pavement construction, namely a structure consisting of asphalt mixture on top of the top foundation layer then the bottom layer and subgrade.. The planning is on  Simpang Sayut – Nanga Sarai road section, Putusibau District, North Kapuas Hulu Regency. This planning includes an Average Daily Traffic Survey and uses the Road Pavement Design Manual method. The aim of this planning is to determine the appropriate design and thickness of the flexible pavement layer for the Simpang Sayut - Nanga Sarai Road Section, Putusibau District, North Kapuas Hulu Regency.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Arrie Priyadi
"Faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan juga faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan. Di samping faktor-faktor tersebut mungkin masih banyak faktor-faktor pengaruh lainnya. Akan tetapi, pada penulisan skripsi ini akan difokuskan kepada faktorfaktor pengaruh tesebut.
Penelitian ini menggunakan curah hujan, persentase kendaraan berat dan juga sistem drainase sebagai variabel bebas dan umur jalan sebagai variabel terikat. Analisis yang dilakukan adalah membangun suatu permodelan regresi linear untuk mengetahui tingkat korelasi antara curah hujan, persentase kendaraan berat dan sistem drainase terhadap umur jalan. Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan rata-rata bulanan tahun 2000?2006. Data curah hujan diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Disamping itu, data persentase kendaraan berat dilakukan dengan metode traffic counting berdasarkan jam-jam sibuk kendaraan berat pada masing-masing lokasi. Persentase kendaraan berat diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi dan rendah. Sedangkan untuk data kondisi sistem drainase dilakukan dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Data kondisi sistem drainase diklasifikasikan ke dalam kategori baik dan buruk. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS v.13, yaitu dengan metode regresi linear.
Dari pengolahan data didapatkan hasil berupa tingkat korelasi atau kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Tingkat korelasi antara curah hujan terhadap kerusakan jalan tidak terlalu signifikan yaitu bernilai 5,3 %. Untuk korelasi persentase kendaraan berat terhadap kerusakan jalan bernilai 37,9 % dan untuk tingkat korelasi sistem drainase terhadap kerusakan jalan bernilai 42,9 %.

The most influence factors that caused distress of the pavement such as high rainfall factors in Jabodetabek, bad drainage system factors and also heavy vehicle percentage factors. Besides of that, there are a lot of others influence factors that caused distress of the pavement, especially flexible pavement. But, in this research, will be focused on those factors.
This research use rainfall, heavy vehicle percentage and also drainage system as independent variables and influence factor in the age of the pavement as dependent variable. This research presents analysis of construct regression linear modeling to develop level of correlation between rainfalls, heavy vehicle percentage and drainage system to failure of the pavement. Rainfall data are monthly average rainfall between 2002 until 2006. This rainfall data are classified into 3 categories, such as high rainfall level, middle rainfall level and low rainfall level. Besides of that, heavy vehicle percentages data which is used in this research is traffic counting method based on heavy vehicles peak hour in each location. Heavy vehicle percentages are classified into 2 categories such as high percentage and low percentage. Drainage system condition data that used in this research is direct observation to research location. Its also are classified into 2 categories such as good drainage and bad drainage. Tabulation data in this research use software SPSS v.13.0, which is regression linear method.
Data tabulation shows level of correlation or contribution between independent variables and dependent variable. Level of correlation between rainfall and distress of the pavement is not quite significant. That is just only 5,3 %. For level of correlation between heavy vehicle percentage and distress of the pavement is 37,9 %. Besides of that, level of correlation between drainage systems and distress of the pavement is 42,9 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghemal Ramadhan
"ABSTRAK
Menggenangnya air di permukaan jalan menyebabkan beberapa kerugian seperti kemacetan, penyakit, hingga kerusakan jalan. Pada tahun 2014, Kementrian PUPR menyiapkan dana perbaikan jalan akibat genangan, banjir, dan tanah longsor sebesar Rp 2,12 Triliun. Selain kerugian finansial, kejadian ini juga menandakan bahwa kurang baiknya pengelolaan limpasan air hujan serta kurangnya daerah penyerapan air pada suatu daerah. Untuk menambah daerah penyerapan air, dapat dilakukan penelitian mengenai beton berpori sebagai perkerasan jalan, yang mana beton berpori adalah beton spesial yang memiliki porositas tinggi yang dapat memungkinkan air hujan menembus beton, yang kemudian akan mengurangi limpasan dan menambah muka air tanah. Penelitian yang dilakukan adalah menganalisis sifat mekanis beton berpori dengan melihat pengaruh tingkat porositas beton berpori sebesar 15% dan 20% serta pengaruh ukuran agregat yang digunakan sebesar 10 mm dan 20 mm. Sifat mekanis yang diteliti adalah kuat tekan, kuat belah, kuat lentur, serta susut dari beton berpori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton berpori dengan ukuran agregat sebesar 10 mm memiliki nilai kuat belah dan kuat lentur yang lebih besar, serta proses penyusutan yang lebih lambat dibanding 20 mm. Kemudian, beton berpori dengan tingkat porositas 15% memiliki nilai kuat tekan, kuat belah, dan kuat lentur yang lebih besar, serta proses penyusutan yang lebih cepat dibanding 20%. Setelah itu, dapat dibuat rekomendasi desain beton berpori yang menyesuaikan dengan data hujan serta kondisi tanah suatu daerah, yang mana untuk penelitian ini digunakan Kota Depok sebagai contoh kasus, sehingga diperoleh desain dengan ketebalan lapisan beton berpori 200 mm, lapisan subbase 225 mm, pipa HDPE diameter 100 mm, serta lapisan impervious liner 0,38 mm.

ABSTRACT
Puddles on the road surface causes several losses such as congestion, disease, and road damage. In 2014, the Ministry of PUPR prepared funds to repair puddles, floods and landslides totaling Rp 2.12 Trillion. In addition to financial losses, this incident also indicates that the runoff management were not good enough and there were lack of water catchment areas. To increase the water cathcments area, research can be carried out on porous concrete as a road pavement, where porous concrete is concrete that has high porosity that can allow rain water to penetrate the concrete, which will then reduce runoff and increase ground water level. The research conducted was to analyze the mechanical properties of porous concrete by looking at the influence of porosity of porous concrete by 15% and 20% as well as the influence of aggregate sizes used by 10 mm and 20 mm. Mechanical properties that would be analyzed are compressive strength, splitting strength, flexural strength, and shrinkage of porous concrete. The results showed porous concrete with an aggregate size of 10 mm having a splitting tensile strength and flexural strength greater than the 20 mm, as well as a shrinking process faster than the 20 mm. Then, porous concrete with a porosity level of 15% has a compressive strength, splitting tensile strength, and flexural strength greater than the 20%, and the shrinkage process faster than 20%. After that, a discussion on porous concrete design can be made that adjusts to the rain and soil data, which for this study is used in Depok City as an example, so a design is obtained with 200 mm thickness of porous concrete layer, 225 mm thickness of subbase layer, HDPE pipe with 100 mm diameter, and 0.38 mm thickness of impervious liner."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Indah Purnama Sari
"Pembangunan dapat merusak sistem ekologi tata air seperti peningkatan puncak banjir yang semakin sulit diprediksi. Dengan demikian, peningkatan pembangunan akan memperparah permasalahan lingkungan yang terjadi. Peningkatan pembangunan tercermin dari semakin meluasnya kawasan dengan lahan kedap air. Untuk menjembatani kepentingan pembangunan dan daya dukung lingkungan, perkerasan jalan permeabel hadir sebagai solusi alternatif.
Penelitian ini akan bertujuan untuk merancang alat ukur untuk mengetahui technical properties dari permeable pavement untuk kelas jalan lingkungan dengan penggunaan material-material yang tersedia di Indonesia. Alat ini didesain untuk mengukur kapasitas infiltrasi dan perubahan daya dukung jalan seteah terjadinya infiltrasi hujan. Untuk itu, akan dibuat model fisik struktur jalan untuk pengukuran, baik dengan hujan alami maupun hujan simulasi dengan rakitan instalasi simulator hujan. Selain itu, rancangan desain juga dikembangkan untuk pengukuran daya dukung jalan agar diketahui penurunan daya dukungnya antara sebelum dan sesudah terjadi infiltrasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alat ukur rancangan ini dapat mengukur kapasitas infiltrasi dan daya dukung jalan permeabel dengan cukup baik sehingga dapat diketahui efektifitas jalan tersebut sebagai mediator infiltrasi. Untuk pengukuran daya dukung setelah infiltrasi tidak dapat diukur karena kesalahan prosedur dan keterbatasan perlengkapan. Namun, perubahan daya dukung tidak dapat disajikan karena tidak adanya data daya dukung jalan setelah terjadinya infiltrasi sehubungan dengan kesalahan prosedur pengerjaannya. Untuk permasalahan ini telah disajikan beberapa usulan berupa manual pembuatan model fisik jalan permeabel yang dapat diukur kapasitas infiltrasi dan daya dukungnya.

In many cases, expansion of impervious area in the process urban development is inevitable. To overcome the impact of excessive surface run off increment the use of a new construction method utilizing permeable pavement is proposed.
The objective of this study are designing device to measure technical properties of permeable pavement used for residential access road utilize local materials. The device is designed to measure infiltration and bearing capacity change due to natural rain as well as simulated rainfall.
Trial run showed that the device able to measure both infiltration and surface run off fairly adequate. However, CBR test after rainfall can not be performed due to protocol error. A way to fix the problem has been proposed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feizal Manaf
"Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil stabilitas tanah yang lebih baik (dengan menambahkan bahan Additive Kapur dan Abu Sekam Padi.
Dengan menggunakan beberapa macam komposisi campuran Additive yaitu : 2,5% ; 5% dan 7,5%, maka dapat dibandingkan Sifat Mekanik, Sifat Fisik dan Sifat Kimiawi tanah campuran tersebut dengan tanah aslinya.
Pengujian Sifat Mekanik, memperlihatkan hasil Kekuatan Geser (Direct Shear), Kuat Tekan Bebas, Pemadatan (Compaction), serta Daya Dukung (CBR).
Pengujian Sifat Fisik, memperlihatkan hasil Batas-batas Atterberg (Batas Cair, Batas Plastis, Batas Susut dan Indeks Plastisitas) Specific Gravity dan Morfologi.
Pengujian Sifat Kimiawi, memperlihatkan hasil Unsur-unsur kimia dan mineral yang terkandung serta reaksi kimia yang terjadi.
Dari hasil pengujian-pengujian tersebut dapat dibandingkan sifat-sifat tersebut diatas antara tanah asli dan tanah yang telah dicampur dengan bahan Kapur atau Abu Sekam Padi dengan komposisi 2,5%, 5% dan 7,5%.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ya`foor Sulaiman
"Secara umum perkerasan jalan raya dibagi dalam dua jenis perkerasan, yaitu perkerasan lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Jenis perkerasan yang akan dipakai tergantung pada banyak hal, salah satunya adalah ketersediaan sumber daya. Semakin mudah sumber daya untuk suatu jenis perkerasan diperoleh, makin sedikit biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk suatu lokasi yang akan dibangun prasarana jalan, harus diketahui kebutuhan sumber daya tiap jenis pekerasan sehingga dapat ditentukan jenis perkerasan yang efisien untuk lokasi tersebut.
Untuk menghitung kebutuhan biaya terlebih dahulu harus diketahui ketebalan perkerasan yang dibutuhkan. Banyak metode perhitungan tebal perkerasan yang dapat dipakai. Di Tugas Akhir ini penulis memakai metode perhitungan oleh Bina Marga. Dengan melakukan modelisasi ruas jalan dan karakteristik perencanaan, didapat hasil perbandingan tebal perkerasan kaku dengan perkerasan lentur dalam rentang LHR yang telah ditentukan, yaitu 10 sampai 5.000.
Dari hasil perhitungan tebal perkerasan, dilakukan identifikasi pekerjaan dan analisa biaya kebutuhan. Dengan menggunakan contoh lokasi tempat pekerjaan, didapat biaya pekerjaan masing-masing perkerasan. Kemudian biaya untuk perkerasan kaku dibandingkan dengan perkerasan lentur. Biaya yang dihitung adalah biaya pembangunan perkerasannya saja (initial cost) tanpa melihat kebutuhan biaya pemeIiharaan selama usia rencana jalan.
Dari hasil perbandingan tersebut ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya bahwa sampai LHR ± 130 perkerasan kaku lebih tebal daripada perkerasan lentur dan biaya untuk perkerasan lentur lebih mahal daripada perkerasan kaku untuk setiap besaran LHR yang ditinjau."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Irawan
"Tingkat pelayanan suatu konstruksi perkerasan sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan dari konstruksi perkerasan tersebut. Suatu manajemen tindakan pemeliharaan yang baik diperlukan agar tingkat pelayanan ini tetap terjaga dalam kondisi seoptimal mungkin. Untuk memilih tindakan pemeliharaan yang akan dilakukan serta untuk menentukan anggaran yang dibutuhkan oleh tindakan pemeliharaan tadi, diperlukan adanya suatu perkiraan terhadap tingkat kerusakan yang mungkin terjadi pada konstruksi perkerasan (daur hidup perkerasan) dan efek tindakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tingkat pelayanan. Submodel penurunan kondisi dan efek pemeliharaan (RDME) yang merupakan bagian dari model HDM-4 merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan tingkat kerusakan suatu konstruksi perkerasan dan akibat tindakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tingkat pelayanan suatu konstruksi perkerasan. Perbandingan dan analisa penurunan kondisi dan efek pemeliharaan pada submodel penurunan kondisi dan efek pemeliharaan dilakukan dengan bantuan program komputer. Untuk melakukan pemrograman submodel ini, hubungan-hubungan yang ada dalam submodel diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic untuk aplikasi. Dari analisa didapatkan bahwa tidak semua modus kerusakan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap ketidakrataan. Namun berpengaruh terhadap modus kerusakan lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakrataan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Nurfil'ard
"Di Indonesia, rasio pertumbuhan penduduk per tahun rata-rata sebesar 1 persen, dengan jumlah saat ini sebanyak 280 juta orang. Data dari PUPR menyebutkan angka kebutuhan rumah di Indonesia sebesar 12,7 juta unit yang berpotensi tumbuh seiring dengan hadirnya 700 sampai 800 ribu rumah tangga baru setiap tahunnya. Permen PUPR No. 11 tahun 2008 menyebutkan kewajiban developer menyediakan infrastruktur di kawasan perumahan. Setiap developer diwajibkan membuat infrastruktur yang memenuhi standar-standar teknis yang ditetapkan dan aspek keinsinyuran. Bagi pengguna, infrastruktur harus aman dan nyaman, sedangkan bagi perusahaan harus efisien dan direncanakan dengan baik sampai dengan pemeliharannya sehingga umur pemakaian sesuai dengan umur rencana. Hasil Aspek keinsinyuran kode etik insinyur dan profesionalisme sudah diperhatikan dan dijalankan dengan baik pada perencanaan infrastruktur jalan dan drainase real estate proyek bogor city. Bahaya dan risiko Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkngan (K3L) dapat diidentifikasi dan dapat dicegah dengan tindakan prefentif dan mitigative.

In Indonesia, the population growth ratio per year averages 1 percent, with a current number of 280 million people. Data from PUPR states that the number of housing needs in Indonesia is 12.7 million units, which has the potential to grow along with the presence of 700 to 800 thousand new households every year. PUPR Regulation No. 11 of 2008 states the obligation of developers to provide infrastructure in residential areas. Each developer is required to create infrastructure that meets the established technical standards and engineering aspects. For users, the infrastructure must be safe and comfortable, while for the company it must be efficient and well planned until its maintenance so that the service life is in accordance with the life of the plan. The results of the engineering aspects of the engineer's code of ethics and professionalism have been considered and carried out properly in the planning of road infrastructure and drainage of the Bogor City project. Hazards and risks of Safety, Occupational Health, and Environment (K3L) can be identified and can be prevented with preventive and mitigative measures. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Fricilia
"Salah satu hal yang menyebabkan cepatnya kerusakan perkerasan jalan yaitu akibat kurang terpeliharanya sistem drainase jalan. Sistem drainase jalan berfungsi untuk mengeringkan perkerasan jalan atau mengalirkan air agar secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping menuju pembuangan akhir. Kerusakan perkerasan akan mengganggu kenyamanan dan keselamatan kendaraan, keindahan dan pula mempengaruhi kinerja dan kualitas struktur perkerasan. Metode Pavement Condition Index PCI adalah salah satu metode penilaian kinerja perkerasan digunakan untuk melakukan evaluasi kondisi perkerasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk pengaruh dari kondisi drainase terhadap kerusakan permukaan jalan struktur perkerasan metode PCI dengan wilayah tinjauan DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survey kerusakan jalan yang akan dievaluasi dengan metode PCI dan dilakukan analisis pengaruh drainase dengan metode analisis desain eksperimen faktorial terhadap komponen kondisi saluran drainase, keberadaan air permukaan perkerasan, dan nilai PCI sebagai nilai kerusakan perkerasan yang terjadi dalam satu segmen jalan.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Desain Eksperimen didapatkan faktor utama yang paling berpengaruh dalam kerusakan permukaan perkerasan jalan adalah faktor kondisi saluran drainase kemudian faktor nilai PCI dan yang terakhir adalah faktor kondisi air permukaan. Interaksi yang paling berpengaruh dalam kerusakan permukaan perkerasan jalan adalah interaksi antara kondisi saluran drainase PCI, kemudian interaksi antara kondisi air permukaan saluran drainase, kemudian interaksi antara kondisi ketiga faktor saluran drainase air permukaan PCI dan yang terakhir yaitu interaksi antara kondisi PCI air permukaan. Pada seluruh wilayah tinjauan didominasi dengan nilai Pavement Condition Index PCI 'Good' dan jenis pemeliharaan yang mendominasi adalah 'Routine Maintance'.

One of the things that cause rapid destruction the pavement that is due to lack of maintenance of the road drainage system. Road drainage system serves to dry the pavement or water flow in order as quickly as possible out of the road surface and then flowed through the channel next to the final disposal. The damage pavement will interfere with the comfort and safety of the vehicle, the beauty and also affects the performance and quality of the pavement structure. Pavement Condition Index PCI is one of the pavement performance assessment methods used to evaluate the condition of the pavement.
This research is aimed to identify and analyze the shape of influence of drainage conditions to damage the road surface pavement structures PCI method with the territory of reviews DKI Jakarta.The method used is a field research with primary data in the form of survey of road damage that will be evaluated by the method of PCI and carried out analysis of the effect of drainage analysis method experimental design factorial of the components of the condition of drainage channels, the existence of the water surface pavement, and the value of PCI as the value of damage pavement.
Based on the research results obtained using Design of Experiments main factors that greatly influence the surface damage is a factor pavement drainage channel conditions and then factor the value of PCI and the last is a factor of the condition of the surface water. Interactions were most influential in damage to the surface of the pavement is the interaction between the condition of the drainage channel PCI, then the interaction between the condition of surface water drainage channel, then the interaction between the condition of the three factors drainage channel Surface water PCI and the latter is the interaction between conditions PCI water surface. The entire region of reviews is dominated by the value of PCI Good and the type of maintenance that dominates is routine maintance .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Anastasia Lembang
"Penilaian permukaan jalan adalah proses untuk mengevaluasi kondisi jalan yang ada, mendeteksi semua jenis kerusakan jalan. Kondisi jalan menjadi hal yang penting mengingat salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Metode penilaian permukaan jalan saat ini mahal, memakan waktu, dan padat karya. Sebagian besar pendekatan penilaian permukaan jalan saat ini menggunakan kendaraan bergerak yang disesuaikan secara unik untuk setiap karakteristik guna memantau permukaan jalan dan hanya memeriksa sejumlah lokasi tertentu. Proyek penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan metode penilaian permukaan jalan saat ini menjadi lebih fleksibel, efektif, murah, dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja. Selain itu, ini akan menghubungkan prosedur penilaian permukaan jalan saat ini dengan deteksi berbasis Smartphone dengan menghasilkan referensi yang komprehensif. Selain itu, tinjauan literatur algoritma pendeteksian berbasis Smartphone dan metode penelitian hadir untuk memfasilitasi tautan tersebut. Deteksi berbasis smartphone memberikan peluang baru untuk meningkatkan metode penilaian jalan karena kemampuannya untuk mengevaluasi area yang lebih luas dan membutuhkan lebih sedikit tenaga, biaya, dan waktu. Namun, pendeteksian berbasis smartphone tidak dapat menggantikan keseluruhan metode penilaian jalan, tetapi memberikan peluang untuk memperkecil ukuran area yang perlu dikunjungi.

Road surface assessment is a process to evaluate the existing road condition, it detects all kinds of road defects. Road condition is important knowing that it is one of the factors that cause road accidents. The current road surface assessment method is expensive, time consuming, and labour intensive. The majority of the current road surface assessment approach use a moving vehicle that is uniquely tailored for each characteristic to monitor the road surface and examines just a limited number of locations.This research project aims to improve the current road surface assessment method to be more flexible, effective, inexpensive, and requires less labour work. Moreover, it will link the current road surface assessment procedure with Smartphone based detection by generating a comprehensive reference. In addition, literature review of Smartphone based detection algorithms and research method is present to facilitate the link. Smartphone based detection gives a new opportunity to improve the road assessment method due to its ability to evaluate larger area and it requires less labour, cost, and time. However, Smartphone based detection cannot replace the entire road assessment method, but it gives the chance to lessen the size of areas that need to be visited."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>