Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeong, Seon Yong
"Belajar tentang uang dan ekonomi sama halnya dengan mempelajari dasar kehidupan. Janganlah menjalani kehidupan yang mengharuskanmu bergantung pada orang lain karena tidak memiliki uang. Tetapi, kendalikanlah hidupmu secara mandiri. Semoga kehidupanmu bisa berdiri tegak di atas dasar permukaan yang kokoh.—Kutipan dari Bab "Nak, Pernikahan adalah Perjanjian Menyangkut Ekonomi" Buku adalah hadiah terhangat yang bisa Ayah berikan. Buku ini berisi ketulusan hati Ayah, dengan cara mengungkapkan segala yang ada di hati Ayah sejak lama. Ayah dan ibumu hingga sekarang selalu berusaha untuk memberikan hidangan terhangat untukmu. Demi menyajikan hidangan hangat tersebut, dengan rela mereka hidup sederhana. Tetapi, hidangan tersebut hanya ada ketika kamu masih bersama orang tuamu. Ini alasan kenapa Ayah menganjurkanmu untuk belajar tentang ekonomi sendiri.—Kutipan dan Bab "Tetaplah Buka Matamu di Malam Hari" Buku yang hangat ini hadir untuk memotivasi kamu menghadapi dunia yang penuh kapitalisme dengan cara menyajikan pembahasan ekonomi yang tidak biasa. Dibandingkan sebagai buku ekonomi, buku ini bahkan terasa lebih menyentuh hati layaknya sebuah karya sastra. Buku ini dirancang agar pembaca dari segala kalangan tidak merasa canggung untuk memahami topik ekonomi."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
658.15 JEO n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Bernhard
Jakarta: Margaretha Pustaka, 2011
658.15 LIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisno Aji
"Keberhasilan suatu perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk valuta asing diantaranya ditentukan oleh keberhasilan perusahaan tersebut dalam mengetahui besarnya risiko dan memperkirakan return dari masing-masing mata uang. Dengan mengetahui besamya risiko dan return suatu mata uang akan membantu perasahaan dalam membuat rencana dan keputusan dalam berinvestasi dalam bentuk valuta asing tersebut.
Untuk mengetahui risiko suatu mata uang dapat dilakukan dengan mengetahui variance mata uang tersebut. Variance ini dibedakan menjadi unconditional variance dan conditional variance. Conditional variance ini dapat diformulasikan dengan menggunakan model ARCH/GARCH. Model Autoregresive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) adalah model time series untuk kondisi heteroscedasticity yang didasarkan pada conditional variance dimana variance adalah fungsi dari variance sebelumnya. Generalized Autoregresive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) yang merupakan pengembangan dari model ARCH adalah teknik permodelan time series yang menggunakan peramalan variance niasa lalu untuk meramalkan variance masa depan.
Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui profil resiko dari mata uang di kawasan Asia khususnya pasca krisis moneter 1997, juga untuk mengetahui besamya pengaruh dari faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhinya, yaitu tingkat bunga yang berlaku di negara tersebut, indeks harga saham gabungan masing-masing negara serta kurs mata uang Yen Jepang.
Penelitian ini menggunakan beberapa mata uang di Asia Tenggara yang menggunakan kurs mengambang, yaitu Rupiah, Peso Filipina, Baht Thailand, serta Dollar Singapura. Skala data yang digunakan adalah data harian mulai 1 Januari 1996 sampai dengan 31 Desember tahun 2001 sebagai sumber data.
Metodologi penelitian dilakukan dengan melakukan analisa pergerakan nilai mata uang regional terhadap dollar US dengan dua cara yaitu Time Series dengan melakukan analisis deret waktu atas pergerakan dan volatilitas nilai tukar masing-masing mata uang regional atas US$ harian dengan mencari besarnya conditional variance dengan menggunakan model GARCH, serta menganalisis hubungan antara nilai tukar mata uang regional dengan beberapa variabel yang mempengaruhinya yaitu tingkat suku bunga, indeks harga saham gabungan masing-masing negara, serta pergerakan nilai mata tukar mata uang regional utama yaitu nilai tukar mata uang Yen Japan terhadap USS.
Pengolahan data menggunakan alat bantu software Hviews version 3.0, serfangkan untuk pembuatan grafik menggunakan alat bantu Microsoft Excell 2000.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa volatilitas nilai tukar mata uang negara-negara Asia Tenggara yaitu Rupiah, Peso Philipina, Dolar Singapura, serta Baht Thailand sampai dengan bulan Juni 1997 cendcrung relatif stabil. Setelah bulan Juli 1997 nilai tukar mata uang keempat negara Asia tersebut sungat volatile. Volatilitas nilai tukar ini menunjukkan risiko untuk memegang mala uang tersebut.
Dari keempat mata uang yang diamati. Setelah terjadinya krisis moneter mata uang Rupiah mengalami depresiasi yang paling besar, disusul mata uang Baht Thailand, Peso Philipina dan Dollar Singapura. Volatilitas nilai tukar mata uang Rupiah juga paling tinggi dibandingkan mata uang lainnya, terulama pada tahun 1998, sedangkan volatilitas mata uang Singapura selama 1996 -2001 cenderung paling kecil dibandingkan mata uang lainnya.
Pergerakan nilai tukar mata uang Rupiah selama masa penelitian yaitu antara tahun 1996 sanipai dengan tahun 2001 kecuali tahun 1997 dipengaruhi oleh indeks harga saham gabungan Jakarta (JCI). Selain faktor tersebut nilai Rupiah pada tahun 1997 juga dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang Yen Jepang dan pada tahun 2001 dipengaruhi oleh lag sebelumnya.
Pergerakan nilai tukar mata uang Peso Philipina pada tahun 1997 dan 1998 dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang Yen Jepang dan lag sebelumnya. Faktor lain yang berpengaruh adalali indeks harga saham gabungan Philipina yang berpengaruh pada tahun 1998 dan 2000.
Pergerakan nilai tukar mata uang Dollar Singapura dalam periode penelitian yaitu antara tahun 1996 sanipai dengan tahun 2001 dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang Yen Jepang. Faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang Dollar singapura pada tahun 1998 adalah indeks harga saham gabungan Singapura (STI) dan pada tahun 1996 dan 1997 juga dipengaruhi oleh lag hari sebelumnya.
Pergerakan nilai tukar mata uang Baht Thailand selama masa penelitian yaitu antara tahun 1996 sanipai dengan tahun 2001 dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor lag sebelumnya berpengaruh pada tahun 1996 dan 1997. Faktor Yen Jepang berpengaruh pada tahun 1996 dan 2001, sedangkan indeks harga saham Thailand (SET) pada tahun 1998 berkorelasi negatif terhadap mata uang Baht Thailand.
Dari ketiga variabel tak bebas yang dipergunakan pada umumnya kurs mata uang Yen Jepang berkorelasi positif dengan mata uang Asia Tenggara, sedangkan indeks harga saham gabungan masing-masing negara berkorelasi negatif dengan kurs mata uang nagara-negara tersebut, dimana menguatnya indeks harga saham gabungan berkorelasi dengan menguatnya nilai mata uang masing-masing negara. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat bunga antar bank di masing-masing negara tidak berkorelasi dengan naik turunnya nilai mata uang di negara-negara Asia Tenggara tersebut.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmin
Jakarta: CV Genep Jaya Baru, 1982
658.15 SUD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lorenz, Christopher
Jakarta: Gramedia, 2000
658.15 LOR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Radho Jordan Kurnia
"Industri fashion global, khawatir akan dampak aktivitas bisnis mereka terhadap lingkungan, telah mengimplementasikan prinsip dan praktis yang meningkatkan performa fashion berkelanjutan dan perfoma finansial. Penelitian ini menganalisa hubungan antara performa Environmental, diukur melalui Environmental rating of ESG performance dan performa Finansial, diukur melalui Return On Assets (ROA) perusahaan. Walau hubungan antar kedua variabel ini sudah pernah diteliti, penelitian tentang efek moderasi dari Paris Climate Agreement, khususnya di level industri, masih belum pernah dieksplorasi. Studi ini menggunakan sampel dari 100 perusahaan apparel dan textile internasional, yang diperoleh dari database Thomson Reuters Refinitv Eikon, saya menggunakan metode cross-sectional regression. Saya memprediksi hubungan positif antara antara performa Environmental dan performa Financial, dan juga efek moderasi positif dari NDC dari Paris Climate Agreement. Namun, hasil temuan empirikal dari studi saya tidak bisa mendukung teori yang sudah dikumpulkan. Namun, penelitian saya menyediakan temuan baru di hubungan antara performa Environmental-Financial di industri fashion global dan bagaimana komitmen negara terhadap Paris Climate Agreement memengaruhi industri spesifik.

The global fashion industry, concerned about their activity’s impact towards the environment, has integrated responsible principles and practices to improve its sustainability and financial performance. This study analyzes the relationship between environmental performance and financial performance, in this case measured through firms’ Return on Assets (ROA). While this relationship has been studied, the study of the moderating effect of the Paris Climate Agreement, especially in the context of industrial level effect in the fashion industry, remains to be explored. Using a sample 100 multinational firms in the apparel and textile industry, taken from Thomson-Reuters refinitiv eikon database, I conducted a cross-sectional regression. I predict a positive relationship between environmental performance and financial performance, and also a positive moderating effect of NDC commitment to the Paris Climate Agreement. Nonetheless the empirical findings of this paper could not support the theories gathered. However, my study provides some insights, specifically towards the Environmental Performance-Financial Performance relationship in the global fashion industry and how countries' commitment toward the Paris Climate Agreement affects specific industries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Winoto
"Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai industri Securities Crowdfunding (SCF) dengan menemukan pilar-pilar penopang lainnya yang dapat mendukung platform SCF memaksimalkan layanannya untuk menyediakan pendanaan keuangan bagi UMKM di Indonesia serta alur praktik bisnis SCF khususnya di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah Pendekatan Multikasus Kualitatif (Qualitative Multicase Approach) dimana dapat dinyatakan dalam 2 proposisi, yaitu proposisi pertama adalah pilar-pilar penopang dalam industri SCF di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya karena SCF di Indonesia menjadi bagian dari industri pasar modal dimana di Indonesia industri ini sangat perlu diatur dan diawasi secara ketat (highly regulated) dan proposisi kedua adalah, alur bisnis SCF dalam pendanaan UMKM dalam praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya lebih kompleks karena banyak pilar yang terlibat sehingga proses bisnisnya semakin detail karena adanya hubungan saling ketergantungan satu sama lain dengan tujuan melindungi risiko atas investasi yang mungkin dialami oleh investor. Studi ini memiliki implikasi praktis, dimana kita bisa melihat lebih mendalam industri SCF dan bagaimana praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya agar kita sebagai masyarakat Indonesia bisa turut serta berkontribusi dalam memajukan industri SCF di Indonesia. Penelitian ini juga membawa keterbaharuan karena selain menjelaskan pilar-pilar selain 3 pilar utama yang menopang berjalannya proses pendanaan SCF terhadap UMKM dan alur bisnis pendanaan SCF yang terjadi di Indonesia, juga membahas tentang mitigasi risiko investor di industri SCF.

This research aims to delve deeper into the Securities Crowdfunding (SCF) industry by finding other supporting pillars that can support the SCF platform to maximize its services in providing financial funding for MSMEs in Indonesia and the business practices of SCF, especially in Indonesia. The methodology used is a Qualitative Multicase Approach, which can be stated in 2 propositions, which the first proposition is the supporting pillars in the SCF in Indonesia will be more compared to other countries because SCF in Indonesia is part of the capital market industry where this industry needs to be highly regulated and supervised in Indonesia. The second proposition is, the SCF business flow in practice in Indonesia compared to other countries more complex because many pillars are involved that makes the business processes are increasingly detail because of the interdependence relationship each other in protecting the risks of investment that may be experienced by investors. This study has practical implications, where we can see depper the SCF industry and how it is practiced in Indonesia compared to other countries so that we as the Indonesian community can contribute to advancing the SCF industry in Indonesia. This study also brings novelty because besides explaining about the other pillars exclude the 3 main pillars that support SCF funding process for MSMEs and its business flow that occurs in Indonesia, but it also discusses about risk mitigation in the SCF industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bach, David
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
332.024 BAC st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kanina Anindita Pramono
"Studi ini bertujuan untuk membahas pengaruh peranan analis keuangan terhadap manajemen laba berdasarkan penelitian-penelitian dalam 10 tahun terakhir. Metode pencarian penelitian dilakukan dengan memasukkan kata kunci analyst coverage, analyst forecast, dan earnings management di Perpustakaan Universitas Indonesia online. Penelitian yang digunakan memiliki peringkat Q1, Q2, Q3 atau Q4, sesuai dengan peringkat di Scimago Journal & Country Rank. Kemudian, penelitian dikelompokkan berdasarkan hasil dan negara yang menjadi latar penelitian. Pertama, pengelompokkan penelitian berdasarkan hasil menunjukkan bahwa 50% penelitian membuktikan bahwa peranan analis keuangan menurunkan manajemen laba, 25% membuktikan bahwa peranan analis keuangan meningkatkan manajemen laba, 15% membuktikan bahwa peranan analis keuangan memiliki lebih dari satu pengaruh terhadap manajemen laba, dan 10% menunjukkan bahwa peranan analis keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Kedua, pengelompokkan penelitian berdasarkan negara menunjukkan bahwa penelitian paling banyak dilakukan di Amerika Serikat. Jumlah penelitian di Amerika Serikat yang membuktikan bahwa peranan analis keuangan mengurangi manajemen laba sama dengan jumlah penelitian yang membuktikan bahwa peranan analis keuangan meningkatkan manajemen laba. Pengelompokkan penelitian di Cina, Prancis, dan Brazil menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak penelitian yang menyatakan bahwa peranan analis keuangan mengurangi manajemen laba. Sedangkan, penelitian di Inggris dan Australia membuktikan bahwa peranan analis keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Secara umum, hasil studi ini membuktikan bahwa peranan analis keuangan, melalui analyst coverage, mengurangi manajemen laba, khususnya manajemen laba akrual. Namun, tetap perlu diketahui bahwa analyst forecast dapat menjadi tekanan yang mendorong perusahaan untuk meningkatkan manajemen laba
.The purpose of this study is to discuss the effect of financial analysts’ role on earnings management. It is done by examining earlier literatures from the past 10 years. The methodology used to find the literatures is by entering the keywords analyst coverage, analyst forecast and earnings management on the online library of Universitas Indonesia. Each literature has a rank of either Q1, Q2, Q3 or Q4, based on its respective journal’s rank on Scimago Journal & Country Rank. The literatures are then classified based on their results and sample country. Firstly, classification based on results showed that 50% of the literatures proved that the role of financial analysts reduces earnings management. Another 25% of the literatures proved that the role of financial analysts increases earnings management. Another 15% of the literatures proved that the role of financial analysts has more than one effect on earnings management. The remaining 10% of the literatures proved that the role of financial analysts has no effect on earnings management. Secondly, country classification showed that the topic is most popular in the United States, with an equal amount of literatures proving that the role of financial analysts reduces earnings management and that the role of financial analysts increases earnings management. The classification in China, Brazil and France showed that there are more literatures, which prove that the role of financial analysts reduces earnings management. On the other hand, the classification in the United Kingdom and Australia showed that the role of financial analysts has no effect on earnings management. So, the overall result of this study concluded that the role of financial analysts, through analyst coverage, reduces earnings management, especially the accruals. However, it is worth noting that analyst’s forecast can be a pressure to the management, which may encourage the increase of earnings management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rahmat E.
"Tesis ini membahas pengaruh pemberlakuan PP Nomor 56 Tahun 2005 terhadap penetapan dan penyampaian Perda APBD mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menganalisis data sekunder berupa tanggal penetapan dan penyampaian Perda APBD. Hasil penelitian menyarankan bahwa diperlukan kajian lebih lanjut mengenai batas waktu penetapan dan penyampaian Perda APBD untuk meningkatkan kedisiplinan pemerintah daerah dalam hal tersebut; kerja sama antarinstansi pemerintah perlu ditingkatkan dalam hal evaluasi rancangan Perda APBD; kasus-kasus mengenai penetapan Perda APBD tahun 2009 yang sudah ada perlu diteliti lebih lanjut sebagai ekomendasi bagi proses penetapan Perda APBD daerah lain di masa mendatang.

This study discusses the impact of Government Regulation Number 56 Year 2005 on the establishment and submission of local government budget from year 2007 to 2009. This study use descriptive methode to analyze secondary data from the approval and submission date of local government budget. The results suggest that further study is needed regarding the deadlines of local government budget approval and submission date to increase local governments discipline; cooperation of government agencies need to be improved in terms of local government budget evaluation draft; the existing cases of the establishment of local government budget year 2009 should be investigated as recommendations for further establishment process of local governmet budget."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27646
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>