Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stern, Stefan
"Benarkah bekerja lebih lama membuat Anda lebih sukses? Apakah Anda benar-benar perlu menyembunyikan emosi untuk menjaga gengsi dan rasa hormat sebagai manajer? Apakah gaji yang lebih tinggi selalu menghasilkan kinerja yang memuaskan? Dunia manajemen dirusak oleh mode, fiksi, dan kebohongan. Dalam Myths of Management, Cary Cooper dan Stefan Stern membawa Anda dalam perjalanan yang menghibur melalui mitos paling terkenal seputar topik manajemen yang banyak ditulis. Mereka menyanggah asumsi yang salah, memasukkan kebenaran ke dalam penyederhanaan yang berlebihan, dan menangani kebiasaan yang merusak secara langsung. Wawasan menarik dari psikologi, teori kepemimpinan, dan perilaku organisasi memberi Anda panduan yang menarik dan praktis untuk menghindari jebakan klise, misinformasi, dan prasangka. Bacaan yang menarik ini menawarkan Anda wawasan otentik tentang realitas pekerjaan, yang diambil dari penelitian ekstensif dan contoh bisnis dunia nyata, memberi Anda pengetahuan penting yang Anda butuhkan untuk menjadi manajer yang berprestasi."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2021
158.4 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jogiyanto H.M.
Yogyakarta: BP FE , 2013
658.4 JOG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Firdauzie
"Tesis ini membahas konten, konteks dan proses pembangunan kesiapan untuk berubah pada pegawai PT Askes (Persero), yang berubah akibat penetapan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Penelitian ini adalah studi kuantitatif pada 483 orang karyawan PT Askes (Persero) dalam kurun waktu November s.d Desember tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat spiritualitas individu, budaya keterlibatan, dan konsistensi memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kesiapan untuk berubah. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa tingkat kesiapan untuk berubah memiliki pengaruh yang negatif terhadap penyimpangan perilaku organisasi.
Penelitian ini menyarankan agar PT Askes (Persero) harus membangun keterlibatan dan konsistensi karyawan melalui nilai-nilai immaterial serta posisi yang spiritual dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah individu. Peningkatan kesiapan untuk berubah penting dalam mencegah penyimpangan perilaku organisasi baik selama periode transformasi maupun dalam operasionalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mendatang.

The study discusses the content, context, and process development readiness for change on employees of PT Askes (Persero), which changed as a result of the establishment of Act No. 40 of 2004 on National Social Security System and Law No. 24 of 2011 of the Social Security Agency. This research is a quantitative study on 483 employees of PT Askes (Persero) in the period of November to December 2013.
Results showed that the level of individual spirituality, involvement culture, and consistency culture has a positive effect on the level of readiness for change. Furthermore, the study also found that the level of readiness for change has a negative effect on organizational misbehavior.
This study suggested that PT Askes (Persero) has to build employee involvement and consistency culture through immaterial values and spiritual position in increasing individuals? readiness for change. Increasing readiness for change is important in preventing the organizational misbehavior during the period of transformation as well as the operationalization of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan to come.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yongki Yeremia
"ABSTRAK
Atasan atau pemimpin dan bawahan atau pengikut merupakan dua komponen
yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia organisasi. Seorang atasan tidak hanya
memimpin sekelompok individu sebagai pekerja. Seorang atasan adalah pemimpin
organisasi. Demikian pula halnya para bawahan, bukan sekedar para pekerja yang bekerja
secara bersama-sama. Bawahan adalah pada individu yang menjadi bagian dari sebuah
organisasi, yang tidak hanya harus bekeija, tetapi memiliki kepentingan yang lebih luas
terhadap keberadaan organisasi, sebagaimana halnya seorang atasan atau pemimpin.
Efektivitas kepemimpinan seseorang dapat bergantung dari hubungan antara dirinya
dengan bawahan, pekerjaan yang harus dilaksanakan, serta persepsi tentang kekuasaan
manajer. Persepsi bawahan terhadap gaya kepemimpinan atasan atau pemimpin tersebut
dapat mempengaruhi perilaku dari para pekerja terhadap perilaku pemimpinnya dan
bahkan dapat mempengaruhi kinerja atau output dari organisasi serta pencapaian tujuan
organisasi yang banyak ditentukan oleh peran seorang atasan, apalagi bila apa yang
dipersepsikan pada kenyataan terhadap atasannya jauh berbeda dengan ekspektasi atau
apa yang diharapkan oleh bawahan. Perbedaan apa yang dipersepsikan bawahan pada
kenyataannya dalam organisasi dengan apa yang diharapkan atau menjadi ekspektasi
didalam pikiran mereka mengenai atasan mereka dapat menimbulkan konflik dalam diri
mereka dan berpengaruh terhadap sikap, perilaku dan tentu saja produktivitas mereka
dalam bekerja.
Penelitian ini membandingkan disposisi dua kelompok pemimpin dari asal negara
yang berbeda untuk melihat persepsi dan ekspektasi dari para pekerja lokal terhadap gaya
kepemimpinan mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian karena pada era globalisasi ini,
dunia kepemimpinan di Indonesia tidak hanya di kuasai oleh pemimpin-pemimpin lokal,
semakin banyak pemimpin asing masuk ke Indonesia sejalan dengan masuknya investasi
dan perdagangan bebas ke Indonesia. Partisipasi dalam kelompok-kelompok kerja lintasbudaya
pun telah menjadi hal yang lumrah terjadi sehari-hari di era globalisasi ini.
Semakin baik dan sesuai perilaku atau gaya kepemimpinan pemimpin yang mereka
persepsikan dan sesuai dengan ekspektasi dan nilai-nilai budaya mereka, maka semakin
besar kemungkinannya untuk mengikuti dan menerima pengaruh kepemimpinan atas
mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dengan
desain Ex Posi Facio Fieid Studi es. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dengan menggunakan kuesioner persepsi dan kuesioner ekspektasi bawahan terhadap gaya kepemimpinan atasan yang telah di susun sendiri oleh peneliti berdasarkan
lima tipe gaya kepemimpinan Managerial Grid dari Blake dan Mouton.
Uji coba kuesioner persepsi dan kuesioner ekspektasi bawahan terhadap gaya
kepemimpinan atasan dilakukan sebanyak dua kali pada partisipan dengan karakteristik
yang sesuai kedua dengan kelompok partisipan penelitian. Kedua uji coba diolah dengan
metode korelasi poin! biserial dan memang masih terdapat beberapa item yang memiliki
korelasi yang masih kurang baik namun telah dapat membedakan kelima gaya
kepemimpinan tersebut.
Uji lapangan dilakukan di CNOOC SES, Ltd, sebuah perusahaan industri minyak
yang berkantor pusat di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
bawahan memiliki ekspektasi akan seorang pemimpinan lokal maupun ekspatriat dengan
dimensi tugas maupun hubungan yang tinggi dalam memimpin atau gaya kepemimpinan
Team Leader (9,9). Pada kenyataannya, sebagian besar atasan atau pemimpin asing dan
lokal di CNOOC SES,Ltd memang dipersepsikan memiliki dimensi tugas maupun
hubungan.yang tinggi. Hal ini terlihat dengan 56,67% atasan ekspatriat China dan
83,33% atasan lokal dipersepsikan menerapkan gaya kepemimpinan Team Leader (9,9)
oleh para pekerja lokal. Menurut peneliti hasil penelitian tersebut kemungkinan
disebabkan oleh sistem kerja team work yang membuat ciri gaya kepemimpinan Team
Leader (9,9) berlaku pula pada sebagain besar pemimpin di CNOOC SES, Ltd.
Dominansi gaya kepemimpinan ini pada kedua kelompok pemimpin yang berbeda bangsa
juga membuktikan bahwa nampaknya fimctional culiure atau budaya bekerja di CNOOC
SES.Ltd lebih kuat pengaruhnya dari pada budaya nasional masing-masing pemimpin.
Sedangkan dari hasil perbandingan dengan perhitungan Chi-Square disimpulkan bahwa
asal negara atau bangsa atasan (Indonesia dan China) dalam penelitian ini tidak
berpengaruh terhadap kesesuaian persepsi-ekspektasi bawahan terhadap mereka. Namun,
bila dicermati perbedaan kesesuaian persepsi-ekspektasi bawahan yang lebih redah pada
kelompok atasan ekspatriat China dibanding kelompok atasan Indonesia,
mengindikasikan bahwa potential problem antara atasan-bawahan sepertinya memang
lebih besar terjadi pada atasan asing yang berbeda latar belakang budaya. Implikasinya
tingkat kepercayaan dan kekuatan followership terhadap pemimpin lokal pun lebih besar
dibanding terhadap pemimpin asing atau ekspatriat.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian awal yang perlu dikembangkan
lagi dengan mengambil sampel yang lebih besar agar dapat digeneralisasikan lagi pada
populasi yang lebih luas. Agar penelitian ini lebih baik, peneliti juga menyarankan untuk
menambah variasi kelompok penelitian pada kelompok pimpinan ekspatriat yang
memiliki ciri budaya nasional yang secara signifikan berbeda dengan Indonesia, seperti
negara-negara barat. Selain itu untuk memperkaya dan memperkuat hasil penelitian
alangkah baiknya jika pada penelitian berikutnya bila memungkinkan dikombinasikan
dengan metode kualitatif."
2004
S3437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Parakitri T.
Jakarta: Kompas, 2006
959.8 SIM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Parakitri T.
Jakarta: Kompas, 2007
959.8 SIM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Parakitri T.
Jakarta: Kompas, 2006
959.8 Sim m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwi Mudrikah
Yogyakarta: CV. Halaman Indonesia, 2019
808.81 YAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reita Amelia
"PT. ZZZ adalah perusahaan farmasi yang mengutamakan keunggulan kinerja di mana kunci sukses perusahaan terletak pada kualitas dan motivasi SDM. Dalam hari ini, karyawan PT. ZZZ tidak dapat bekerja sendiri namun harus bekerjasama sehingga keadaan interdependensi ini membuat kepercayaan antara bawahan dan atasan sangat penting dalam membentuk tim kerja yang kompak. Kepemimpinan transformasional memotivasi karyawan untuk berprestasi melampaui harapan sehingga karyawan merasa percaya kepada pemimpinnya dan termotivasi untuk mencapai kinerja superior. PT. ZZZ adalah salah satu perusahaan yang ingin menerapkan kepemimpinan transformasional.
Pelatihan adalah suatu usaha untuk meminimalkan kesenjangan antara kinerja yang dituntut dengan kinerja yang dimiliki oleh seorang karyawan. Agar kesenjangan tersebut dapat diminimalkan atau dihilangkan maka memberikan program pelatihan yang cocok dengan kebutuhan karyawan sangat penting dilakukan oleh Departemen SDM. Namun masalah yang terjadi di PT. ZZZ adalah turn over karyawan tinggi karena ketidakpuasan pada hubungan bawahan dan atasan atau tingkat kepercayaan bawahan terhadap atasan rendah. Karyawan yang mengundurkan diri berjumlah 10% dari 500 orang dan mereka memiliki kinerja yang outstanding sehingga merugikan bagi perusahaan karena terjadi peningkatan biaya perekrutan, biaya penyeleksian, biaya pelatihan dan pengembangan, biaya akibat atasan membangun system dari awal lagi, biaya membina hubungan dan komunikasi, dan lain-lain.
Untuk mengeliminasi hal ini dan untuk meningkatkan penerapan kepemimpinan transformasional maka Departemen SDM diminta untuk melakukan suatu desain pelatihan efektif yang diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Dari hasil analisis diketahui bahwa karyawan membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan bawahan terhadap atasan agar tercapai tim kerja yang kompak (team bonding). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara terhadap bawahan (Direktur, Manajer Senior, Manajer Yunior, Supervisor, dan Ketua Tim). Dari hasil pengumpulan data diperoleh bahwa masih terdapat kesenjangan antara kondisi ideal yang diharapkan bawahan terhadap atasan dengan kondisi aktual para atasan.
Oleh karena itu, penulis menyusun rekomendasi terhadap hasil yang diperoleh dan pengumpulan data. Pelatihan pembentukan tim yang kompak untuk meningkatkan kepercayaan bawahan terhadap atasan akan fokus kepada pengenalan beberapa materi yang berhubungan dengan kebutuhan yang ada ditambah tugas atau simulasi yang mengarah kepada penerapan materi. Sistem pelatihan yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, menyusun sasaran pelatihan, mendesain program pelatihan, mengimplementasi program pelatihan, serta mengevaluasi dan menindaklanjuti pelatihan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam rangka penyelesaian masalah yang terjadi di PT. ZZZ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>