Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsul Rizal
"The zero accident policy is a priority of the Indonesian Air Force to reduce accidents and incidents in the aircraft operations of the Indonesian Air Force. Implementation of the policy can reduce the number of accidents and incidents that can cause casualties and Air Force Weapon System. However, policy implementation is still done manually so that interoperability cannot be realized in implementing the policy. Using the interoperability business process approach, an analysis of the implementation of the zero accident policy is carried out. This study uses a qualitative research design with primary data sources through purposive sampling. The results showed that the implementation of the policy using a system that interoperability in the zero accident policy had not been carried out by the Air Force sub organizations. This study recommends the use of applications in order to realize interoperability in the implementation of the zero accident policy."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maura Emillia Kirana
"Bekerja di ketinggian merupakan aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Kasus jatuh dari ketinggian berkontribusi atas 38% dari 105.182 kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Pada tahun 2020 dan 2021, PT.X memiliki dua kecelakaan jatuh dari ketinggian. Pengaruh organisasi menjadi kontributor paling besar dalam kedua kasus yang ada. Studi ini membahas secara mendalam terkait analisis kecelakaan bekerja di ketinggian yang terjadi pada PT.X pada tahun 2020-2021 menggunakan aspek human factors. Pada analisis kecelakaan, akan digunakan salah satu teori human factors yaitu Swiss Cheese Model dengan tools turunan yaitu Human Factors Analysis and Classification. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder serta wawancara dengan pihak PT.X. Penggunaan aspek human factors pada kecelakaan bekerja di ketinggian akan menemukan kondisi laten dan kegagalan aktif yang dapat menjadi faktor-faktor kontributor terhadap kecelakaan. Kondisi laten yang ditemukan antara lain kurangnya kesadaran manajemen dalam menegakkan aspek keselamatan, belum tersedianya fasilitas pendukung safety yang optimal, dan lainnya. Sedangkan kondisi aktif yang berkontribusi antara lain pengetahuan dan pelatihan yang kurang dari pekerja tentang bahaya serta pengendalian di tempat kerja, pelanggaran aturan kerja, dan lainnya. Peneliti menyarankan untuk PT.X melakukan perbaikan atas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan khususnya di level manajemen dan organisasi.

Working at heights is a high-risk activity. Falls from heights accounted for 38% of the 105,182 work accidents in the construction sector. In 2020 and 2021, PT.X had two falls from a height. Organizational influence is the biggest contributor in both cases. This study discusses in depth the analysis of work accidents at the height that occurred at PT.X in 2020-2021 using human factors aspects. In the accident analysis, one of the theories of human factors will be used, namely the Swiss Cheese Model with derivative tools, namely Human Factors Analysis and Classification. The research method used is a case study using secondary data and interviews with PT.X. The use of human factors aspects in accidents at work will find latent conditions and active failures that can be contributing factors to accidents. Latent conditions found include lack of management awareness in enforcing safety aspects, unavailability of optimal safety support facilities, and others. While active conditions that contribute include lack of knowledge and training of workers about hazards and controls in the workplace, violation of work rules, and others. Researchers suggest PT.X make improvements to the factors that contribute to the incidence of accidents, especially at the management and organizational levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Tri Wahyuni
"Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia atau benda. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis kecelakaan crane pada pabrik CRM PT Krakatau Steel dengan menggunakan metode FMEA. Penelitian ini menggunakan kerangka teori ILCI Loss Causation Model.
Variabel yang diteliti adalah jenis kecelakaan crane yang terjadi, faktor-faktor penyebab kecelakaan dan analisis dengan menggunakan FMEA (Failur mode effect analysis) yaitu perkalian antara severity, occurance dan detection. Setelah dianalisis didapatkan nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil penelitian yaitu didapatkan nilai RPN tertinggi yaitu pada faktor kerusakan mesin (immediat cause) dan unsafe act.

Accident is an unexpected events and undesirable and can cause losses of human victims or objects Many factors that cause accidents. In this study the authors will analyze crane accident at the CRM plant of PT Krakatau Steel using the FMEA method This study uses a theoretical framework ILCI Loss causation model.
The variables studied were the type of crane accidents that occur the factors that cause accidents and analysis using FMEA Failur mode effect analysis is multiplication of severity occurance and detection Having analyzed the value obtained RPN Risk Priority Number The results of the study are the highest RPN values obtained on factors immediate cause aand unsafe act
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Rizal
"Kebijakan zero accident merupakan program prioritas TNI AU untuk mengurangi kecelakaan(accident)dan insiden (incident) dalam operasional pesawat TNI AU. Implementasi kebijakan dapat menekan jumlah kecelakaan maupun insiden yang dapat menimbulkan korban jiwa dan Alutsista TNI AU. Namun demikian, implementasi kebijakan masih dilakukan secara manual sehingga belum dapat diwujudkan interoperability dalam implementasi kebijakan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan interoperability business process dilakukan analisis terhadap implementasi kebijakan zero accident. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan sumber data primer melalui narasumber terpilih (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan dengan menggunakan sistem yang interoperability dalam kebijakan zero accident belum dilakukan oleh sub organisasi TNI AU. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan aplikasi agar dapat mewujudkan interoperability dalam pelaksanaan kebijakan zero accident."
Bogor: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evanti Kusumawardani
"Angka penyalahgunaan NAPZA masih tinggi di Indonesia. Terlebih di kota besar seperti Jakarta, yang memiliki angka insidensi terbesar di Indonesia yaitu 350.000 kasus. Penggunaan tertinggi adalah pada kelompok usia produktif. Terlebih menurut data Badan Narkotika Nasional, pemakaian NAPZA merupakan penyebab kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas ini telah menyebabkan kerugian sosial ekonomi hingga Rp217 triliun pertahunnya. Diperburuk dengan jumlah kecelakaan tertinggi adalah korban berusia produktif yaitu 20-50 tahun. Untuk itu pada studi ini akan diteliti bagaimana Penyalahgunaan NAPZA dan Hubungannya dengan Faktor Usia pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jakarta 2012-2014.
Penelitian ini menggunakan studi cross sectional, dan data diambil dari data skunder post-mortem berupa Laporan Pemeriksaan Forensik Departemen Forensik dan Medikolegal RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta. Dari 1.415 kasus kecelakaan lalu lintas didapatkan 56 subjek yang melakukan uji toksikologi, Rapid Test. Delapan puluh tujuh persen (n=47) adalah laki-laki. Kelompok usia terbanyak subjek adalah 21-30 tahun, dengan mean 32±12,4 (S.D).
Hasil positif pada uji toksikologi adalah 12,5% (n=7), dan hasil terbanyak adalah kelompok usia 31-40 tahun. Mayoritas uji positif adalah pada laki-laki yaitu 5 dari 7 subjek. Zat yang paling banyak adalah methamfetamin (n=4), benzodiazepin (n=3), dan opioid (n=2). Terdapat 2 subjek yang menunjukan hasil positif lebih dari 1 substans. Pada uji Mann-Whitney pada usia dan penggunaan NAPZA, didapatkan nilai p=0,799.
Dapat didapat kesimpulan bahwa faktor usia tidak berhubungan secara statistik terhadap penggunaan NAPZA pada korban kecelakaan lalu lintas di Jakarta. Walaupun demikian, penggunaan NAPZA masih mungkin secara klinis menyebabkan kecelakaan. Dibutuhkan penggalakan mengenai penyalahgunaan NAPZA terlebih untuk keamanan berkendara, tanpa memandang usia.

Drug abuse could still be considered as a big issue in Indonesia, especially in Jakarta. Jakarta has the highest number for incidenced for drug abuse in Indonesia, 350,000 case per year. In this case, the most drug user age are in productive age. Based on Badan Narkotika Nasional (BNN)’s data, drug abuse is one of the main cause of traffic accident. This traffic accident cause national economic and social loss up to Rp217 billions per year. This is worsen by the victim of traffic accident age group is 20-50 years old. In this study, will see the relationship between age and drug abuse in traffic accident victim in Jakarta between 2012-2014.
This is a cross sectional study with secondary data using Department Forensic and Medicolegal RSUPN Cipto Mangunkusumo's postmortem data. From 1,415 case of traffic accident, there are 56 subject that performed Rapid Test for toxicology. Men 87% (n=47) are majority of subjects. Whereas the main age group in the subject are 21-30 years old, with the mean age is 32±12.4.
The positive result is given by 7 subjects (12,5%). Gender majority in positive result are men (n=5) and the main age group is 31-40 years old. The most detected subtance are methamphetamine (n=4), benzodiazepine (n=3), and opioid (n=2). Mann-Whitney test was performed towards the age variable, which result is p=0.799.
By this result, there are no statistically significant relationship between age and drug abuse in traffic accident victim in Jakarta. Despite this result there is still a chance that drug abuse can cause traffic accident. Therefore, there still need more precaution and policy about drug abuse especially for driving safety in Indonesia, regardless of age.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliqa Impuni Dewi
"Proses penyidikan dalam kejadian kecelakaan lalu lintas menjadi bagian penting untuk menentukan penyelesaian yang berkeadilan. Akan tetapi, polisi menyatakan bahwa memori mengenai kecelakaan yang diperoleh dari kesaksian sangat umum, tidak akurat, dan tidak lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan usia terhadap memori korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Penelitian menggunakan desain eksperimental randomized factorial design 2 (metode wawancara: cognitive interview vs standard interview) x 2 (usia: remaja 14-16 tahun vs dewasa muda 20-25 tahun). Sebanyak 30 pengendara sepeda motor dewasa muda dan 27 pengendara sepeda motor remaja, diwawancarai baik dengan menggunakan metode cognitive interview atau metode standard interview. Memori diukur dari tiga kategori detail informasi yaitu event related details, central details, dan peripheral details. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari metode cognitive interview dan usia terhadap memori. Penggunaan metode cognitive interview menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan pada event related details daripada metode standard interview, terlepas dari kelompok usia. Selanjutnya, kelompok dewasa muda menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan daripada kelompok remaja. Kemudian, metode wawancara berinteraksi dengan usia dalam mempengaruhi memori pada event related details dan peripheral details. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu memperhatikan faktor kelelahan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, sudut pandang, dan jenis kecelakaan partisipan dalam menggali informasi peristiwa kecelakaan lalu lintas.

The investigation process in traffic accident incidents is an important part of determining a fair settlement justice. However, the police stated that the memory of the accident obtained from the testimony was very general, inaccurate, and incomplete. This study aims to examine the effect of the interview method and age on the memory of traffic accident victims on motorcycle riders. The study used a randomized factorial design experimental design 2 (interview method: cognitive interview vs standard interview) x 2 (age: adolescents 14-16 years old vs young adults 20-25 years old). A total of 30 young adult motorcycle riders and 27 adolescents motorcycle riders were interviewed using either the cognitive interview method or the standard interview method. Memory is measured by three categories of detailed information, namely event related details, central details, and peripheral details. The results showed that there was a significant effect of the cognitive interview method and age on memory. The use of the cognitive interview method resulted in significantly higher information detail on event related details than the standard interview method, regardless of age group. Furthermore, the young adult group produced significantly higher information detail than the adolescent group. Then, the interview method interacts with age in influencing memory on event related details and peripheral details. The implication of this research is that it is necessary to pay attention to the fatigue factor, education level, gender, point of view, and type of accident of participants in digging up information on traffic accident events."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candraditya Dwaya Putra
"ABSTRAK
Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi kegiatan ekonomi, oleh karena itu
kesehatan dan keselamatan manusia saat bekerja harus di lindungi. Keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan hak para pekerja dan merupakan hak asasi manusia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji kecelakaan kerja menggunakan analisis spasial di perusahaan
tambang PT X dengan bantuan analisis statistik spasial yaitu Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*)
merupakan salah satu metode statistik spasial untuk menentukan hotspot pada suatu area
berdasarkan pengelompokkan spasial dari data insiden. Hasil penelitian menunjukkan insiden
paling sering terjadi di jalan hauling yang paling sering disebabkan oleh buruknya
maintenance dengan nilai z score 3,21 dan operator tidak mentaati peraturan yang telah
ditetapkan dengan nilas z score 3,022.

ABSTRACT
Labor is a valuable asset for economic activity, therefore human health and safety work must
protected. Occupational safety and health is the right of workers and is a basic human right.
This study aims to examine occupational accidents using spatial analysis in PT. X mining
companies with spatial statistical analysis of Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*) is one of the spatial
statistical methods for determining hotspot in an area based on spatial grouping of incident
data. The results showed that incidents were most frequent on hauling roads most often
caused by poor maintenance with z score of 3.21 and the operator did not comply with the
established rules with z score of 3.02"
2017
T47995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maharani Ardiasih
"
Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel prediktor. Model regresi yang sering digunakan adalah model regresi linier dengan asumsi variabel respon berdistribusi normal. Pengembangan dari model regresi linier adalah Generalized Linear Model (GLM). Salah satu komponen dari GLM adalah fungsi penghubung yang digunakan untuk menghubungkan variabel respon dengan prediktor linier. Pemilihan fungsi penghubung ini bergantung pada jenis variabel respon. Pada variabel respon kategorik di mana tidak ada keterurutan (nominal), salah satu GLM yang dapat digunakan adalah model dengan fungsi penghubung probit. Namun, model ini tidak dapat digunakan untuk variabel respon kategorik dengan keterurutan (ordinal). Untuk itu, dikembangkan model ordered probit untuk menganalisis variabel respon ordinal dengan fungsi penghubung probit. Namun, jika kategori 0 memiliki observasi yang lebih banyak dibandingkan kategori lainnya, maka terjadi zero-inflation pada data respon. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya overdispersi yang berakibat pada kesalahan interpretasi model dan kesalahan pengambilan kesimpulan. Untuk itu, diperlukan pengembangan dari model ordered probit, yaitu model zero-inflated ordered probit. Estimasi parameter model zero- inflated ordered probit dilakukan menggunakan metode maximum likelihood. Implementasi dari model zero-inflated ordered probit digunakan untuk memprediksi tingkat keparahan cedera akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan data kecelakaan lalu lintas. Sebagai variabel respon ordinal pada model zero-inflated ordered probit adalah tingkat keparahan cedera yang memiliki tiga kategori, yaitu tidak terjadi cedera berat, cedera serius, dan cedera fatal. Pada data tersebut, kategori tidak terjadi cedera berat (0) memiliki observasi yang lebih banyak dibandingkan kategori lainnya sehingga terjadi zero-inflation. Sebagai variabel prediktor pada model zero-inflated ordered probit adalah jumlah kendaraan yang terlibat dan jumlah korban jiwa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model zero-inflated ordered probit dengan jumlah kendaraan yang terlibat sebagai inflation variable dan jumlah korban jiwa sebagai variabel prediktor merupakan model terbaik. Model ini memberikan prediksi yang sesuai dengan nilai sebenarnya dengan akurasi 85,36%. Diperoleh pula nilai AIC dari model ini sebesar 2614,282.

Regression analysis is a statistical method used to determine the pattern of relationship between a response variable and one or more predictor variables. The regression model that is often used is the linear regression model with the assumption that the response variable is normally distributed. The development of the linear regression model is the Generalized Linear Model (GLM). One of the components of GLM is a link function which is used to connect response variables with linear predictors. The choice of this connecting function depends on the type of response variable. For categorical response variables where there is no ordering (nominal), one GLM that can be used is a model with probit link function. However, this model cannot be used for categorical response variables with ordinal order. For this reason, ordered probit model was developed to analyze ordinal response variables with a probit link function. However, if category 0 has more observations than other categories, then zero-inflation occurs in the data response. This can cause overdispersion which results in misinterpretation of the model and wrong conclusions. For this reason, it is necessary to develop ordered probit model, namely zero- inflated ordered probit model. Zero-inflated ordered probit model parameter estimation was estimated using maximum likelihood method. The implementation of zero-inflated ordered probit model is used to predict the severity of injuries resulting from traffic accidents based on traffic accident data. As an ordinal response variable in the zero- inflated ordered probit model is the severity of injury which has three categories, namely slight injury, serious injury, and fatal injury. In this data, the category of slight injury (0) has more observations than other categories, resulting in zero-inflation. As predictor variables in the zero-inflated ordered probit model are the number of vehicles involved and the number of casualties. The results of this research conclude that the zero-inflated ordered probit model with the number of vehicles involved as the inflation variable and the number of fatalities as the predictor variable is the best model. This model provides predictions that match the actual values with an accuracy of 85,36%. The AIC value of this model was also obtained at 2614,282."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Fathia
"Tesis ini bertujuan untuk mengestimasi premi murni terhadap data zero inflated klaim asuransi kecelakaan melalui Generalized Linear Model (GLM). Penelitian ini berfokus pada pemodelan data frekuensi klaim dengan zero inflated melalui regresi Zero Inflated Poisson (ZIP) untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Berdasarkan peneltian-penelitian terdahulu, frekuensi klaim kerap diasumsikan berdistribusi Poisson dalam perhitungan premi murni dengan GLM tanpa memperhatikan kehadiran excess zeros. Sedangkan estimasi parameter severity (besar klaim) ditentukan melalui regresi Gamma. Selajutnya premi murni diestimasi dengan melakukan perkalian antara frekuensi dan severity atas asumsi independensi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT ABC sebagai asuransi kecelakaan kerja. 1000 sample data terdiri dari tahun 2017, meliputi frekuensi klaim dan severity yang merupakan variabel dependen, serta data tertanggung yang diataranya adalah usia, jenis kelamin, kelompok lingkungkan kerja, dan masa aktif polis asuransi (exposure) sebagai variabel independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi ZIP sesuai untuk mengestimasi frekuensi klaim pada data zero inflated PT ABC. Model regresi Gamma juga menunjukkan kesesuaian dalam mengestimasi severity data PT ABC. Estimasi premi murni yang dihasilkan menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap besar premi murni. Usia dan kelompok risiko lingkungan kerja merupakan variabel yang paling signifikan terhadap besar premi murni. Frekuensi klaim kecelakaan kerja tertinggi dimiliki tertanggung dengan usia 18 tahun. Frekuensi klaim menurun seiring pertambahan usia baik pada tertanggung wanita maupun pria, namun kembali meningkat di usia akhir 50 tahun hingga 56 tahun pada tertanggung pria. Besar severity tidak selalu sejalan dengan premi murni sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi klaim merupakan komponen yang lebih berpengaruh terhadap pergerakan premi murni. Premi murni yang dihasilkan lingkungan kerja dengan risiko rendah lebih besar dari pada lingkungan kerja dengan risiko sedang.

This thesis aims to estimate pure premium towards zero inflated claim data of accident insurance through the Generalized Linear Model (GLM). This study focuses on modeling the claim frequency data with excess zeros through the Zero Inflated Poisson (ZIP) regression to bridge the gap between previous studies where it is generally assumed to be distributed in Poisson. Gamma regression is used to estimate the parameter of severity. Pure premiums are estimated by multiplying the frequency and severity in assumption of independence. The data is obtained from accident insurance company PT ABC. 1000 data samples consist of 2017, including the claim frequency and severity as dependent variable, as well as age, sex, occupational environment, and the active period of the insurance policy (exposure) as independent variables.
The results indicate that ZIP regression model is suitable for estimating the claim frequency. The Gamma regression model also shows conformity in estimating the severity. The estimation of pure premiums shows that gender does not have a significant effect on its ammount, while age and occupational environment is the most significant variable. The severity is not always in line with pure premium so it can be concluded that the frequency of claims is a component that has more influence on the movement of pure premiums. Pure premiums produced by a work environment with a low risk are greater than those in a medium-risk work environment. The highest amount of pure premium is on 18 years insureds. Pure premium decline on age, both for the insured women and men, and increased on the end of 50 years to 56 years in the insured man.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finski Oktodela
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Setiap tahunnya rata-rata 30.000 nyawa melayang di jalan raya. Indonesia duduk di peringkat ke tiga negara di ASEAN yang jumlah kecelakaan lalu lintasnya paling tinggi. Berdasarkan hasil penelitian empiris terhadap jumlah korban kecelakaan tersebut diketahui bahwa pada tahun 2007 jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 49.553 orang dengan jumlah korban meninggal 16.955 orang. Tahun 2008 angka tersebut meningkat lagi, dari 59.164 korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.188 di antaranya meninggal dunia. Tahun 2009 angka korban kecelakaan lalu lintas sebesar 62.960 orang, 19.979 di antaranya meninggal dunia. Tahun 2010 jumlah kecelakaan 66.488, 19.873 korban meninggal dan pada tahun 2011 jumlah korban meninggal sebanyak 31195.
Angkutan umum sebagai salah satu penggerak roda ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Masyarakat sering mengeluhkan pelayanan angkutan umum, baik dalam bentuk fisik kendaraan maupun perilaku pengemudi angkutan umum yang kurang mentaati peraturan lalu lintas. Perilaku angkutan umum di jalan sering atau sangat mengganggu pengguna jalan lain dan kelancaran arus lalu lintas. Salah satu perilaku pengemudi angkutan umum yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas adalah menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, terlebih lagi jalan yang dilalui angkutan umum volume lalu lintasnya padat dan geometrik simpangnya sangat sempit., jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun meningkat cukup tajam, sebesar 7,8 kali pada mobil penumpang.
Menurut data Polda metro jaya dari tahun 2008-2010 adanya peningkatan kasus kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum yaitu untuk 2008 terjadi 642 kasus dan untuk tahun 2010 terjadi 719 kasus kecelakaan, hingga tahun 2014 jumlah kasus kecelakaan angkutan bus umum di Jakarta sebanyak 338. Kasus kecelakaan angkutan bus umum cenderung turun namun tetap harus menjadi perhatian khusus karena ratarata setiap hari terjadi satu kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum. Dari data polda metro jaya juga dapat dilihat faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan adalah faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan angkutan bus umum yang terjadi di Jakarta, selian itu juga bertujuan melihat distribus frekuensi faktorfaktor penyebab kecelakaan seperti faktor manusi, kendaraan dan lingkungan.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa faktor kendaraan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan dengan 3607 kasus kecelakaan atau sebesar 92.3% dari total kecelakan ang terjadi. Dari faktor pengemudi, faktor pengemudi lengah adalah faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan dibandingkan dengan faktor lainnya yaitu sebesar 1463 kasus kecelakaan atas sebesar 37.5% dari total kecelakaan yang terjadi.

Traffic accidents are the third cause of death in Indonesia. Each year, an average of 30,000 lives lost on the highway. Indonesia sits in rank to the three countries in ASEAN that the amount of the highest traffic accident. Based on the results of empirical research on the number of victims of the accident is known that in 2007 the number of traffic accidents in Indonesia as many as 49 553 people with the death toll 16 955 people. In 2008 that number increased again, from 59 164 traffic accident victims as much as 20 188 of them died. In 2009 the number of victims of traffic accidents amounted to 62 960 people, 19 979 of whom died. In 2010 the number of accidents 66 488, 19 873 deaths and in 2011 the death toll as much as 31 195.
Public transport as one of the driving wheels of the economy both directly and indirectly affect the life of society. People often complain of public transport services, both in physical form and behavior of drivers of vehicles of public transport less obey traffic rules. The behavior of public transport on the road often or very disturbing other road users and the smooth flow of traffic. One of the behaviors that disrupt public transport drivers smooth flow of traffic is increasing and decreasing passenger in any place, moreover the path of public transport heaviest traffic volume and the adverse geometric very narrow., The number of vehicles involved in traffic accidents every year increased quite sharply, by 7.8 times in passenger cars.
According to data from the Polda Metro Jaya in 2008-2010 to an increase in cases of accidents involving public transport ie buses for 2008 was 642 cases and for the year 2010 occurred 719 cases of accidents, by 2014 the number of accident cases public bus transportation in Jakarta as many as 338. The case of an accident Public bus transport tends to fall but still should be of particular concern because the average daily occurrence of accidents involving public transport bus. Polda Metro Jaya data can also be seen the factors that caused the accident is the human factor, vehicle factors and environmental factors.
This study aims to look at the picture of public bus transport accidents which occurred in Jakarta, selian it also examines the frequency distribus factors that cause accidents as a factor for human, vehicle and environment. From the results of this study can be found in the vehicle factor is the most dominant factor caused the accident with the 3607 case of accident or by 92.3% of the total accidents which occurred. From the driver factors, factors careless driver is the...
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>