Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Yamin
"Since the first case was reported at the end of 2019, COVID-19 has spread throughout the world and has become a pandemic. The high transmission rate of the virus has made it a threat to public health globally. Viral infections may trigger acute coronary syndromes, arrhythmias, and exacerbation of heart failure, due to a combination of effects including significant systemic inflammatory responses and localized vascular inflammation at the arterial plaque level. Indonesian clinical practice guideline stated that (hydroxy)chloroquine alone or in combination with azithromycin may be used to treat for COVID-19. However, chloroquine, hydroxychloroquine, and azithromycin all prolong the QT interval, raising concerns about the risk of arrhythmic death from individual or concurrent use of these medications. To date, there is still no vaccine or specific antiviral treatment for COVID-19. Therefore, prevention of infection in people with cardiovascular risk and mitigation of the adverse effects of treatment is necessary."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2020
610 UI-IJIM 52:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rozaliyani
"Background: Coronavirus Disease 2019 is an emerging respiratory disease that is now a pandemic. Indonesia is experiencing a rapid surge of cases but the local data are scarce. Methods: this is an analysis using data from the ongoing recapitulation of Epidemiological Surveillance (ES) by the Provincial Health Office of Jakarta from March 2nd to April 27th 2020. We evaluated demographic and clinical characteristics of all confirmed cases in association with death. Results: of the 4,052 patients, 381 (9.4%) patients were deceased. Multivariable analysis showed that death was associated with older age (odds ratio [OR] 1.03; 95% confidence interval [CI] 1.02, 1.05, per year increase; p<0.001), dyspnea (OR 4.83; 95% CI 3.20, 7.29; p<0.001), pneumonia (OR 2.46; 95%CI 1.56, 3.88; p<0.001), and pre-existing hypertension (OR 1.86; 95% CI 1.24, 2.78; p=0.003). Death was highest in the week of April 6th 2020 and declined in the subsequent weeks, after a large-scale social restriction commenced. Conclusion: older age, dyspnea, pneumonia, and pre-existing hypertension were associated with death. Mortality was high, but may be reduced by lockdown."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2020
610 UI-IJIM 52:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amilia Wahyuni
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kembali hubungan dan pengaruh antara stigma sosial terhadap kesehatan mental petugas kesehatan yang ada di indonesia. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dnegan metode survey, diperoleh responden sejumlah 284 petugas kesehatan yang tersebar di berbagai kawasan indonesia. Pengolahan data menggunakan SEM program lisrel 8.70 yang menunjukkan hasil bahwa stigma sosial memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan mental petugas kesehatan. Dalam penelitian ini juga menggunakan job demand sebagai variabel moderasi, terbukti tidak memoderasi hubungan antara stigma sosial dengan kesehatan mental petugas kesehatan. Selain itu, self-efficacy juga terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap mental health problem dan stigma sosial yang dialami oleh petugas kesehatan indonesia.

This study was conducted with the aim of re-examining the relationship and influence between social stigma on the mental health problem of health workers in Indonesia. Data collection in this study was carried out using a survey method, obtained by respondents a total of 284 health workers spread across various regions of Indonesia. Data processing using SEM program lisrel 8.70 which shows the results that social stigma has a positive influence on the mental health problem of health workers. This study also uses job demand as a moderating variable, it is proven not to moderate the relationship between social stigma and mental health problem of health workers. In addition, self-efficacy has also been shown to have a negative effect on mental health problem and social stigma experienced by Indonesian health workers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Farizka Nadhirani
"Pandemi COVID-19 yang berlangsung dari awal tahun 2020 ini telah menyebabkan banyak terbitnya kebijakan-kebijakan baru seperti mewajibkan pekerja yang awalnya work from office menjadi bekerja di rumah. Selain itu, adanya pola hidup yang berubah sehingga menyebabkan meningkatnya pekerjaan tidak dibayar bagi wanita yang bekerja. Perubahan pada situasi pekerjaan ini menambah beban ganda wanita sehari-harinya, sehingga kemungkinan wanita untuk mangkir dari kerja dan mengalami gejala depresi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan situasi pekerjaan wanita terhadap produktivitas wanita berdasarkan hari mangkirnya dan kesehatan mental berdasarkan adanya potensi gejala depresi. Temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa perubahan situasi pekerjaan berupa penurunan gaji membuat wanita berpeluang untuk tidak mangkir dari kerjanya. Selain itu, pergantian pekerjaan berpotensi menaikkan gejala depresi wanita. Wanita yang belum kawin dan belum memiliki anak juga lebih rentan untuk mengalami gejala depresi.

The COVID-19 pandemic that has been going on since the beginning of 2020 has led to the issuance of many new policies, such as requiring workers who initially work from office to work at home. In addition, there is a changing lifestyle that causes an increase in unpaid work for working women. These changes in work situations add to the double burden of women on a daily basis, so that women are more likely to be absent from work and experience symptoms of depression. This study aims to examine the effect of changes in women's work situations on women's productivity based on days absent and mental health based on the potential for symptoms of depression. The findings of this study explain that changes in the work situation in the form of a decrease in salary make women have the opportunity not to be absent from work. In addition, job change has the potential to increase women's depressive symptoms. Women who are not married and have not had children are also more prone to experiencing symptoms of depression."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Utami
"Prosedur pencegahan infeksi merupakan cara yang paling efektif untuk menurunkan risiko tertular penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS dan hepatitis B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan faktor lain yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi bidan saat pertolongan persalinan di Korwil Barat Kabupaten Pacitan tahun 2013. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel semua bidan yang melakukan pertolongan persalinan di Korwil barat dengan jumlah 48 orang menggunakan kuesioner dan ceklis. Bidan yang berperilaku baik sebanyak 52,1%, ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan infeksi.

Infection prevention procedures is the most effective way to reduce the risk of spead dangerous disease as HIV/AIDS and hepatitis B. This study aims to know the relationship between knowledge and other factors with behavior of midwives infection prevention when aid deliveries in the West Regional Pacitan in 2013. Design in this study is cross-sectional, with samples of all the midwives who help labor in the West Regional such 48 the number of people using a questionnaire and checklist. Midwives who behave well as much as 52,10, there is a relationship between knowledge of the behavior prevention of infection."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan kontradiksi hubungan antara dispersi QT dengan kejadian takiaritmia ventrikel dan atau kematian jantung mendadak. Penelitian-penelitian itu tidak mengeluarkan pengguna obat penghambat reseptor beta, bahkan pengguna obat tersebut merupakan mayoritas pada sampel mereka. Karena penggunaan penghambat reseptor beta sebagai pencegahan sekunder yang masih rendah di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dispersi QT dengan kejadian takiaritmia ventrikel dan atau kematian jantung mendadak pada pasien pascainfark. Interval QT, dispersi QT dan variabel klinis dibandingkan antara 36 orang pasien pascainfark yang mengalami takiaritmia ventrikel dan atau kematian jantung mendadak (kelompok kasus), dengan 75 pasien pascainfark yang tidak mengalami kedua kejadian tersebut (kelompok kelola). Dispersi QT yang lebih panjang (115 + 41 msec vs 81 + 25 msec, p < 0.001). Interval QT maksimal terkoreksi juga lebih panjang pada kelompok kasus (534 + 56 vs 501 + 35 msec, p < 0.001). Analisa regresi logistik menunjukkan adanya hubungan antara pemanjangan dispersi QT dengan kejadian takiaritmia ventrikel dan atau kematian jantung mendadak dengan RO 3,2, 4, dan 5,8 masing-masing untuk nilai potong 80, 90, dan 100 mdet. Dispersi QT dapat memprediksi kejadian takiaritmia ventrikel dan atau kematian jantung mendadak pada pasien infark miokard akut. Hasil ini menunjukkan bahwa dispersi QT tetap bermanfaat pada kondisi bebas pengaruh obat penghambat reseptor beta. (Med J Indones 2005; 14: 230-6)

Recent studies showed contradictive results of the relation between QT dispersion and the occurrence of ventricular tachyarrhythmias and/or sudden cardiac death. In addition, beta adrenoreceptors blocking agents, which are known to decrease the incidence of lethal arrhythmias after myocardial infarction, administered to the majority of patients in those studies population. Since b-blocker as secondary prevention drug was underutilized at National Cardiovascular Center Harapan Kita, this study was performed to find out the relation between QT dispersion and ventricular tachyarrhythmias and/or sudden cardiac death after previous myocardial infarction. The QT interval duration, QT dispersion and clinical variables of 36 postinfarction patients with history of sustained ventricular tachyarrhythmias and/or sudden cardiac death (event group) were compared with 75 postinfarction patients without such events (control group). QT dispersion differed significantly between study groups and was increased in the event group (115 ± 41 msec vs 81 ± 25 msec, p < 0.001). Corrected maximal QT interval duration was also prolonged in the event group (534±56 vs 501±35 msec, p < 0.001). Regression analysis showed that increasing QT dispersion was related to the occurrence of ventricular tachyarrhythmias and/or sudden cardiac death with OR of 3.2, 4, and 5.8 for cut-off point of 80, 90, and 100 msec respectively. The QT dispersion could predict the occurrence of ventricle tachyarrhythmias and/or sudden cardiac death in patient with AMI. This study confirmed that the QTd remain useful in free of beta blocking agents state. (Med J Indones 2005; 14: 230-6)"
Medical Journal Of Indonesia, 14 (4) October December 2005: 230-236, 2005
MJIN-14-4-OctDec2005-230
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sunaryo
"Dalam artikel ini penulis mecoba memahami pandemi covid-19 dalam pendekatan kapabilitas yang diajukan amartya k.sen. Kapabilitas dipahami sebagai kemampuan aktual untuk meraih satu capaian bernilai yang sudah dipertimbangan alasannya secara rasional. "
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2020
300 RJES 25:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Nurhayati
"Corona virus Disease (COVID-19)
telah ditetapkan statusnya sebagai pandemi oleh WHO karena penyebarannya keberbagai negara dalam waktu yang sama. Perpustakaan pun tidak luput dari dampak wacana pandemi COVID19 karena harus ditutup sebagai upaya yang dilakukan secara bersama sama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Melalui studi literatur terutama dari jurnal ilmiah, penulis mencoba mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan penutupan perpustakaan dikarenakan krisis, untuk kemudian dapat diketahui hal-hal yang dapat dilakukan perpustakaan ditengah pandemi COVID-19. Hasil studi menunjukkan selama masa pandemi COVID-19 perpustakaan harus menentukan kebijakan terkait layanan seperti buka atau tidak dan pembebasan denda. Perlunya mempertimbangkan mengenai tindakan disinfektan terhadap gedung dan koleksi secara keseluruhan. Perpustakaan harus menjadi pusat informasi tepercaya sebagai upaya memperlambat penyebaran virus dan informasi yang salah. Perpustakaan juga seyogyanya menyediakan sumber informasi yang dapat diakses pemustak amelalui electronic resources. Perpustakaan dan pustakawan selama masa pandemi dapat terlibat sebagai gugus tugas COVID-19 yakni gedung perpustakaan dapat digunakan sebagai gudang logistik untuk pendistribusian masker, alat uji dan alat pelindung diri(APD).Terakhir, perpustakaan dapat mengadakan program yang bermanfaat untuk pemustaka melalui konsep layanan“boutique”dan webinar. Hasil studi dapat dijadikan panduan dan lesson learned kedepannya untuk dapat diterapkan oleh perpustakaan dan pustakawan saa tmasa krisis"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Misiyah
"Tulisan ini membahas urgensi perspektif gender dalam mitigasi pandemi di Indonesia. Ini penting dilakukan karena perspektif gender dalam penanganan pandemi di Indonesia masih minim dan mengakibatkan ketimpangan gender makin menajam. Hal ini dapat dirasakan pada penanganan dampak pandemi yang spesifik dialami perempuan pada isu-isu gender lintas sektoral (ekonomi, kesehatan, pendidikan), serta keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan. Data-data selama pandemi menunjukkan bahwa pandemi mempunyai dampak serius terhadap kehidupan perempuan. Oleh karena itu, data dan analisis gender dibutuhkan agar penanganan pandemi dapat menjawab masalah perempuan dan kelompok rentan lainnya. Tulisan ini akan mengungkap data global, nasional dan pengalaman lapangan dari Institut KAPAL Perempuan bersama organisasi mitra lokal yang selama ini bekerja sama secara intensif di 6 (enam) provinsi. Tulisan ini juga merujuk pada dokumentasi pengalaman beberapa pihak dalam mengintegrasikan perspektif gender untuk mitigasi bencana alam yang pernah terjadi di Yogyakarta, Sumatera Barat, Palu, dan Lombok."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 25:4 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>