Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Eduardo Meyrianso
"The increased volcanic activity of Mount Anak Krakatau has raised the awareness of the potential tsunami impact for the construction of National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Project. This research is aimed to evaluate the tsunami impact on the outer sea dike of NCICD. The 1883 Krakatau tsunami was used as reference to evaluate the coastal infrastructure. Time series data from the 1883 Krakatau tsunami is extracted as an input to calculate the wave force. There are three different methods used such as Rule of Thumb (wave force is twice that of hydrostatic force), Linear Theory, Sainflou method. The results show that the tsunami will hit the outer sea dike with at least force about 70 kN. The outer sea dike OSD-1A is the least impacted sea dike while OSD-3A is the most impacted. For OSD-1A, Rule of Thumb and Linear Theory estimate 303.30 kN of wave force while Sainflou method predicts only 73.45 kN. On the other hand, OSD-3A endured wave force of 131.91 kN (Sainflou method) or 531.91 kN (Rule of Thumb and Linear Theory). Sainflou method is for efficient design while the other methods have the benefit of safety factor."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Shidqi
"Gunung Slamet merupakan gunung aktif tipe A, dengan catatan sejarah letusan terbaru yaitu pada Mei 2009. Sejarah letusan memiliki tempo yang berulang. Sejarah letusan Gunung Slamet ditandai dengan letusan abu vulkanik, cinder, dan juga dapat menyemburkan lava. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi deformasi dan magmatisme pada tahun 2019-2021 dengan data Sentinel-1 menggunakan metode InSAR dan analisis petrografi. Hasil data olahan InSAR terbagi menjadi tiga citra yaitu citra koherens, citra interferogram dan citra displacement yang menentukan inflasi dan deflasi permukaan Gunung Slamet. Berdasarkan data kondisi deformasi Gunung Slamet pada Januari 2019 hingga Desember 2021 mengalami penurunan sebesar -0.020 m. Terdapat lima sampel batuan yang selanjutnya dilakukan analisis sayatan tipis untuk mengetahui kandungan mineral menggunakan point counting dan juga tekstur mineral. Hasil analisis sayatan tipis didominasi oleh kandungan mineral plagioklas yang memiliki mikrotekstur seperti Coarse-Sieve, Fine-Sieve, Fine-scale oscillatory zoning, Resorption surface, Synneusis, Glomerophyric, Shallow-tail, Microlites, dan Broken plagioclase crystal. Berdasarkan mineral dan tekstur yang berada pada mineral dapat diinterpretasikan bahwa, magma ini mengalami perpindahan dari dasar menuju dapur magma dangkal dan mengalami proses fraksinasi yang bersatu membentuk satu kesatuan mineral secara spasial, setelah itu magma mengalami proses pemanasan. Diinterpretasikan terjadi magma mixing selanjutnya ada proses konveksi sehingga terjadi diferensiasi magma yang mengganggu keseimbangan unsur kimia, lalu magma mengalami proses undercooling sehingga terjadi pelepasan tekanan.

Mount Slamet is an active volcano type A, with the most recent historical eruption recorded in May 2009. The history of Mount Slamet eruptions is marked by eruptions of volcanic ash, cinders, and can also lava. This study is to determine the conditions of deformation and magmatism in 2019 – 2021 with Sentinel-1 data using the InSAR method and petrographic analysis. The results of InSAR processed data are divided into three images, coherence images, interferogram images and displacement images. This three images, its possible to determine inflation and deflation on the surface of Mount Slamet. Based on data on the deformation conditions of Mount Slamet from January 2019 to December 2021 it has decreased by -0.020 m.. There are five rock samples subjected to thin section analysis to determine mineral content using point counting and also mineral texture. The results of thin section analysis are dominated by plagioclase mineral content which has microtextures such as Coarse-Sieve, Fine-Sieve, Oscillatory zoning, Resorption, Synneusis, Glomerophyric, Shallow-tail, Microlites, and Broken crystals. Based on minerals and textures, it can be interpreted that magma has moved from the deep magma chamber to shallow magma chamber and has being fractionation process that unites to form a spatial unit of minerals, after which the magma have heating process. It is interpreted that magma mixing occurs the convection process causes differentiation magma which disrupts the balance of chemical elements, then the magma has being undercooling process so that pressure is released."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldin Faturrahman
"Klasifikasi tipe gunungapi di Indonesia dibagi menjadi tiga berdasarkan sejarah letusannya, yaitu tipe A, B , dan C. Lokasi penelitian merupakan Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang merupakan gunungapi tipe B. Selain itu, ditambahkan gunungapi tipe A untuk melihat perbedaan penggunaan metode, yaitu Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Lalu, untuk melihat perubahan deformasi pada gunung tersebut dari tahun 2015 hingga 2020 digunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan teknik InSAR menunjukan bahwa di Gunung Karang dari tahun 2015 hingga 2020 tidak menunjukan adanya deformasi yang terbentuk. Teknik ini akan lebih baik digunakan pada daerah yang minim vegetasi, karna citra interferogram yang terbentuk tidak akan menunjukan informasi jika digunakan pada daerah yang memiliki vegetasi yang tinggi.

Classification of volcanic types in Indonesia is divided into three based on the history of eruptions, namely types A, B, and C. The research location is Mount Karang, Pandeglang Regency, Banten Province which is a type B volcano. In addition, type A volcano is added to see the differences in the use of the method, namely Mount Raung, Banyuwangi Regency, Bondowoso Regency, and Lumajang Regency, East Java Province. Then, to see changes in deformation on the mountain from 2015 to 2020, the method was used Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). The results of data processing using the technique InSAR show that at Mount Karang from 2015 to 2020 there is no deformation formed. This technique would be better used in areas with minimal vegetation, because the formed interferogram image will not show information if used in areas with high vegetation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adittya Atmadja
"Pada tahun 2018, Merapi kembali memperlihatkan tanda keaktifannya. Letaknya yang dekat dengan area penduduk membuat Gunung Merapi perlu dipantau sebagai langkah mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas vulkanik yang terjadi dengan metode gravitasi-mikro. Melalui gravitasi-mikro dapat dilihat perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu, mencerminkan perubahan massa ataupun densitas yang terjadi. BPPTKG telah melakukan pengukuran menggunakan gravimeter Scintrex CG-5 pada 10 titik dari utara ke selatan di bulan April dan Desember 2018; Maret dan Desember 2019; serta Agustus 2020. Analisis hasil perubahan gravitasi juga dikorelasikan dengan catatan kejadian erupsi, data seismisitas, deformasi EDM, emisi gas SO2 serta informasi pendukung lainnya dari Laporan Aktivitas Mingguan. Didapati perubahan nilai gravitasi dari waktu ke waktu akibat aktivitas vulkanik yang terjadi sepanjang April 2018 – Agustus 2020, dengan nilai paling fluktuatif pada area relatif dari puncak ke sisi utara dan diduga sebagai kantung magma dangkal. Kemudian dilakukan juga estimasi perubahan massa material vulkanik pada area tersebut dari setiap periodenya. Pada Desember 2018 terjadi pengurangan massa sebesar 9,148 megaton akibat ekstrusi material vulkanik dari erupsi sebelumnya serta peristiwa pertumbuhan kubah lava. Pada Maret 2019 terjadi proses kristalisasi magma dan pelepasan gas, menyebabkan penambahan massa sebesar 0,658 megaton. Pada Desember 2019 terjadi pengurangan massa sebesar 8,867 megaton setelah kejadian erupsi. Pada Agustus 2020, terjadi penambahan massa akibat injeksi suplai magma baru sebesar 7,13 megaton. Injeksi ini diduga berkaitan erat dengan aktivitas Merapi di tahun 2021.

In 2018, Merapi volcano begin to show volcanic activity. It is located near densely populated area and need to be monitored for mitigation. The purpose of this research is to analyze the volcanic activities using microgravity method. Changes in gravity values from time-to-time reflecting changes in subsurface mass and density, can be seen through microgravity. A total of 10 stations measurement from north to south were acquired by BPPTKG using Scintrex CG-5 gravimeter in April 2018 and December 2018; March 2019 and December 2019; and August 2020. Analysis of changes in gravity value also corelated to eruption log, seismic activities, emission of SO2 gas, EDM deformation, and other supporting information stated in Weekly Activity Report. Changes in gravity values were found from time-to-time due to volcanic activities during April 2018 - August 2020 with the most fluctuating values found in the area relative from the peak to the northside and suspected to be a shallow magma pocket. Then the estimation of changes in the mass of volcanic material in that area also conducted from each period. In December 2018, there was a 9,148 megatons mass deficit due to the extrusion of volcanic material following to prior eruptions and growth of the lava dome. Magma crystallization and degassing process occurred in March 2019, lead to 0,658 megatons increased mass. 8,867 megatons mass deficit occurred in December 2019, following to the prior eruptions. In August 2020, there was a 7,13 megatons mass increased due to injection of new magma supply. This injection is expected correlate to Merapi activity in 2021.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Anisa Amalia
"Gunung Krakatau merupakan salah satu gunungapi di Indonesia yang memiliki sejarah erupsi panjang dan mematikan. Anak Krakatau sebagai kelanjutan proses vulkanik Gunung Krakatau memiliki potensi akan adanya erupsi besar terjadi kembali. Mitigasi bencana erupsi Gunungapi Anak Krakatau perlu ditingkatkan, salah satunya dengan mengetahui sejarah erupsi yang pernah terjadi pada Gunung Krakatau. Erupsi eksplosif yang terjadi pada Gunung Krakatau menghasilkan produk berupa endapan piroklastik dengan fragmen berupa pumice. Endapan tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi sejarah erupsi di masa lampau dengan menggunakan metode stratigrafi, sebaran ukuran butir, komponentri, petrografi, dan geokimia. Analisis sebaran ukuran butir menujukkan bahwa endapan piroklastik mengalami mekanisme aliran dan jatuhan. Komponen penyusun pada endapan piroklastik tediri atas lima jenis pumice (Krakatau White Pumice – Kwp, Krakatau Transparent Pumice – Ktp, Krakatau Grey Pumice – Kgp, Krakatau Pink Pumice – Kpp, dan Krakatau Banded Pumice – Kbp) dan dua jenis litik (Krakatau Litik Beku – Klb dan Krakatau Litik Alterd – Kla). Kelima pumice tersebut tersusun atas gelas dan mineral plagioklas, pyroxene, serta opak. Hasil dari analisis geokimia diketahui bahwa magma penyusun pumice memiliki tipe rhyolite.

Mount Krakatau is one of the volcanoes in Indonesia that has a long and deadly eruption history. Anak Krakatau as a continuation of the volcanic process of Mount Krakatau has the potential for a major eruption to occur again. Disaster mitigation of the eruption of Anak Krakatau volcano needs to be improved, one of which is by knowing the history of eruptions that have occurred on Mount Krakatau. Explosive eruptions that occur on Mount Krakatau produce products in the form of pyroclastic deposits with pumice fragments. These deposits can be used to identify the history of past eruptions using stratigraphic, grain size distribution, componentry, petrographic, and geochemical methods. Analysis of grain size distribution shows that pyroclastic deposits experienced flow and fall mechanisms. The constituent components in pyroclastic deposits consist of five types of pumice (Krakatau White Pumice - Kwp, Krakatau Transparent Pumice - Ktp, Krakatau Grey Pumice - Kgp, Krakatau Pink Pumice - Kpp, and Krakatau Banded Pumice - Kbp) and two types of lithics (Krakatau Litik Beku - Klb and Krakatau Lithik Alterd - Kla). The five pumices are composed of glass and the minerals plagioclase, pyroxene, and opaque. The results of the geochemical analysis showed that the magma that formed the pumice was of the rhyolite type."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Taviana
"Potensi material vulkanik hasil letusan Gunung Sinabung memberikan manfaat bear untuk pemenuhan pembangunan infrastruktur. Material vulkanik secara kualitas memiliki kandungan silika yang relatif kuat sebagai material pengisi dan sudah memenuhi standard kualitas sebagai bahan pengisi campuran betan. Dalam proses pengerasan beton dari umur 1 hari sampai dengan mencapai umur 28 hari perlu adanya perlakuan pada beton sehingga kekuatan yang diharapkan akan tercapai. Hal tersebut dikarenakan terjadinya proses hidrasi pada semen akibat adanya penguapan air dengan temperatur di atas 10 C."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Andrian Sidiyanto
"Erupsi gunung api merupakan salah satu bencana alam yang umum terjadi di Indonesia dan telah memakan korban jiwa serta kerugian yang cukup besar. Oleh karena dampak yang mungkin terjadi dari erupsi cukup besar, maka perlu dilakukan pemantauan yang berkelanjutan pada gunung api. Adanya aktivitas gunung api akan mengubah kondisi fisik medium batuan sehingga parameter fisis kecepatan gelombang seismik dan amplitudonya akan berubah. Pengaruh terhadap kecepatan gelombang seismik dan amplitudo dapat dipantau melalui analisis variasi kecepatan semu dengan ambient seismic noise dan Realtime Seismic Amplitude Measurement (RSAM). Pada studi kasus di Gunung Agung Bali pada periode 2017-2019 terdapat tiga rentang waktu yang menunjukkan adanya aktivitas gunung api yang ditandai dengan adanya penurunan pada nilai kecepatan seismik serta peningkatan pada nilai amplitudo. Perubahan pada nilai kecepatan serta amplitudo disebabkan oleh adanya tekanan dari aktivitas magmatik sehingga akan menyebabkan stress dan/atau teraktifkannya rekahan (crack) pada medium. Sehingga, dengan mengetahui adanya perubahan pada nilai kecepatan seismik dan amplitudo dapat dijadikan indikator terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik dan sebagai prekursor sebelum terjadinya erupsi.

Volcanic eruption is one of the most common natural disasters in Indonesia and has taken significant casualties and losses. Because the impact of the eruption was quite large, ongoing volcano monitoring was carried out. The existence of volcanic activity will change the physical condition of the rock medium so that the physical parameters such as seismic wave velocity and amplitude will change. The effect on seismic wave velocity and amplitude can be monitored through apparent velocity variation analysis with ambient seismic noise and Realtime Seismic Amplitude Measurement (RSAM). In the case study on Gunung Agung Bali in the period of 2017-2019, there were three time periods that showed the existence of volcanic activity which was marked by a decrease in the seismic velocity value and an increase in the amplitude value. Changes in the velocity and amplitude values are caused by pressure from magmatic activity that will cause stress and / or crack activity on the medium. Thus, knowing changes in seismic velocity and amplitude values can be used as indicators of an increased in volcanic activity and as precursors before an eruption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Sekar Ulima
"ABSTRAK
Gunung Endut merupakan salah satu wilayah kerja panas bumi prospektif di Provinsi Banten, Indonesia. Namun, karakteristik batuan vulkanik di daerah ini relatif masih jarang diketahui, terutama untuk batuan piroklastiknya, karena minimnya kegiatan eksplorasi. Karakteristik batuan piroklastik yang telah diidentifikasi, seperti jenis dan ukuran material, distribusi ukuran butir, tekstur, dan tekstur mikro dalam plagioklas, dapat digunakan sebagai data tambahan untuk kegiatan eksplorasi di daerah ini. Dari penelitian ini, ada dua puluh tujuh sampel batuan piroklastik, dengan lima sampel dari Formasi Bojongmanik, sembilan sampel dari Formasi Genteng, dan tiga belas sampel dari Satuan Batuan Gunung Endut. Semua sampel telah dianalisis dengan pendekatan petrologi dan petrografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik utama yang secara efektif membedakan batuan piroklastik dari tiga formasi yang berbeda adalah jenis material batuan piroklastik dan tekstur mikro dalam plagioklas. Distribusi tuf vitrik, tuf litik, dan tuf kristal di area penelitian meluas dengan orientasi barat-timur. Diperkirakan bahwa batuan piroklastik di tiap formasi memiliki proses magmatik yang berbeda berdasarkan analisis tekstur mikro dalam plagioklas.

ABSTRACT
Endut Mountain is one of the prospective geothermal working areas in Banten Province, Indonesia. However, the characteristic of volcanic rocks in this area are still less known, particularly for its pyroclastic rocks, due to its low exposure and minimum exploration activities. The characteristics of pyroclastic rocks that have been identified, such as type and size of material, grain-size distribution, texture, and micro-texture in plagioclase, can be used as an additional data for the exploration activities in this area. From this study, there are twenty seven samples of pyroclastic rocks, with five samples from Bojongmanik formation, nine samples from Genteng formation, and thirteen samples from Endut Mountain formation. All samples have been analyzed by petrology and petrography approaches. The results show that the main characteristics that effectively distinguish the pyroclastic rocks from the three different formations are the type of pyroclastic rocks material and micro-texture in plagioclase. The distribution of vitric tuff, lithic tuff, and crystal tuff in the research area extends by running west-east. It is predicted that pyroclastic rocks in each formation have different magmatic processes based on micro-textures analysis in plagioclase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Bimo Pratama
"Gunung api Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia. Lokasi gunung api berada diantara pulau sumatera dan jawa memiliki potensi bencana alam yang menimbulkan dampak besar, maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi Magma chamber. Identifikasi Magma chamber dilakukan untuk pengembangan pengawasan serta mitigasi bencana, khususnya erupsi dan tsunami pada area gunung api anak krakatau dan selat sunda. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan data gravitasi topex. Metode gravitasi digunakan karena metode ini dapat mecitrakan bawah permukaan berdasarkan densitas batuan. Data topex digunakan karena area penelitian yang berupa kepulauan dan perairan, data topex memiliki pengukuran yang lebih baik serta lebih mudah untuk area yang cukup besar dan berada di perairan. Hasil penelitian ini. terdapat empat lapisan yaitu Lapisan pertama merupakan lapisan lava andesit dengan densitas 2.8g/cm3. Lapisan kedua merupakan lapisan piroklastik dengan densitas 2.4g/cm3. Lapisan ketiga merupakan Lapisan produk aktivitas gunung anak krakatau dengan densitas 2.6g/cm3 dan lapisan keempat merupakan basement dengan densitas 2.9g/cm3. Dari hasil penelitian ini Magma chamber gunung api anak krakatau memiliki densitas 2.5g/cm3. Lokasi area Magma chamber berada disebelah barat dayadari gunung api dengan kedalaman tiga hingga tujuh Km dari permukaan laut yang merupakan magma chamber zona shallow dari Gunung Api Anak Krakatau

Anak Krakatau volcano is one of the active volcanoes in Indonesia. The location of this volcano is between the islands of Sumatra and Java, has the potential for natural disasters that can have a big impact. Research is needed to identify magma chambers from volcanoes. This magma chamber identification is carried out to develop monitoring and mitigation of disasters, especially eruptions and tsunamis in Anak Krakatau Volcano and Sunda Strait. This research uses the gravity method with Topex gravity data. Topex data is used because it have better measurements and is easier for areas that are quite large and located in body of waters. The results of this research is there are four layers, the first one is lava andesitic layer with density of 2.8g/cm3. the second layer is pyroclastic layer with density 2.4g/cm3. The third layer is a volcanic product layer of Mount Anak Krakatau with density of 2.6g/cm3. The fourth layer is a basement layer with density of 2.9g/cm3. From the result of this research the magma chamber of Anak Krakatau Volcano have density of 2.5g/cm3. The location of the magma chamber is to the southwest of the volcano with a depth of three to seven km and its a shallow magma chamber area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>