Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
995.4 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kamakaula, Yohanes
"Salah satu kekayaan sumberdaya hayati Indonesia adalah hutan mangrove. Provinsi Papua memiliki 77,1% dari seluruh luasan hutan mangove di Indonesia. Kota Sorong dan Kabupaten Sorong adalah dua wilayah yang terdapat di provinsi tersebut, yang memiliki hutan mangrove seluas 10.354 km2. Kawasan hutan mangrove di wilayah ini semula dimanfaatkan oleh masyarakat setempat secara subsistem. Selaras dengan perkembangan penduduk dan pembangunan serta perubahan corak ekonomi masyarakat, maka kawasan ini mendapat tekanan yang cenderung semakin meningkat, dengan meningkatnya permintaan terhadap hasil-hasil kawasan hutan mangrove baik berupa kayu maupun non kayu. Namun pengambilan hasil hutan mangrove tersebut menunjukkan tendensi lebih cepat daripada kemampuan regenerasinya. Kondisi ini dalam j angka waktu tertentu, akan menimbulkan dampak negatif yang semakin meluas bagi kawasan ekosistem hutan mangrove setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi masyarakat setempat dengan- kawasan hutan mangrove, ketergantungan ekonomi masyarakat setempat dan faktor sosial ekonomi masyarakat sebagai pemicu terhadap pemanfaatan kawasan hutan mangrove. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai informasi ilmiah dan sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam membuat kebijakan perencanaan pengelolaan lingkungan.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara dengan responder sebanyak 60 KK. Penelitian dilaksanakan sejak bulan September-Desember 2003 di Kelurahan Remu Selatan, Kota Sorong dan tiga kampung di Kabupaten Sorong yakni; Kampung Konda, Wersar dan Seyolo. Analisis data yang digunakan adalah tabulasi, uji Chi Square dan koefisien kontingensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang kawasan hutan mangrove 43,33 % menyatakan agak rusak dimana kerusakan tersebut 65,% disebabkan oleh manusia. Hasil tangkapan masyarakat terutama ikan dan kepiting mengalami penurunan. Masyarakat setempat/lokal masih menghormati lingkungan alam karena kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya/kawasan hutan mangrove. Interaksi masyarakat lokal dengan kawasan hutan mangrove 50,% tergolong dalam kategori sedang. Faktor sosial ekonomi seperti jumlah tenaga kerja keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan formal, dan pasar memiliki nilai hitung lebih tinggi daripada nilai tabel X2. Sedang fait-tor jumlah anggota keluarga dan keari.fan tradisional nilai hitungnya lebih rendah daripada nilai tabel X2.
Kesimpulan hasil penelitian adalah; (1) Interaksi masyarakat di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong terhadap kawasan hutan mangrove tergolong sedang; (2) Perekonomian masyarakat lokal masih tergantung pada kawasan hutan mangrove yang ada di sekitar tempat tinggalnya; (3) Ketergantungan perekonomian masyarakat lokal yang hidup di sekitar kawasan hutan mangrove terbagi menjadi tiga yakni; (a) ketergantungan terbatas (Kota Sorong); (b) ketergantungan penuh (Kabupaten Sorong); dan (c) tidak mempunyai ketergantungan (Kepulauan Raja Ampat) dan (4) Jumlah tenaga kerja keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan formal, dan pasar memiliki dependensi terhadap interaksi masyarakat dengan hutan mangrove. Sedang jumlah anggota keluarga dan kearifan tradisional tidak memiliki dependensi terhadap Interaksi masyarakat dengan kawasan hutan mangrove.

Interaction of People with Mangrove Forest Areas (Case Study in Sorong Town and Sorong Regency of Papua Province)One of the richness of Indonesia's biological resources are the mangrove forests. Papua Province has 77.1% of all mangrove forest in Indonesia. Sorong Town and Sorong Regency are two areas existing in the said province, having mangrove forests as large as 10,354 km2. Mangrove forests in this area initially were used by the local people for their subsistence. In line with the progress of population and development as well as changes on the economic pattern of the people, this area is incurred with pressure and then tend to increase caused , by the increased on demands for the mangrove forest products such as wood or non-wooden products. Nevertheless the taking of the said mangrove forest products showed a faster tendency beyond the regenerating capability of mangrove. This condition at certain periods of time, will result in the widening the negative impacts to the local mangrove forest ecosystem.
This research aims at a study of the interaction of the local people with the mangrove the forest area. Studied the economic dependency of the local people on the mangrove forests and the social economic factors of the people, as triggerred by the use of mangrove forest areas. The benefits expected from this research is scientific information and as the substance of consideration for the local government in making policies for regional planning and environmental management.
This research is descriptive and uses the case study approach. The data collecting techniques used questionnaires and interviews to 60 KK (head a families).respondents. This research was carried are since the month of September to December 2003 at kelurahan/sub-district of Remu Selatan, the town of Sorong and three villages in the Sorong Regency being: Konda, Wersar and Seyolo. The data analysis studied used tabulations, Chi- square test and contingency coeficient.
The research results show that 44.33 percent of the respondents had perception on mangrove forests, being sufficiently damaged; where of 65.00 percent the said damage was said to be the result of human being using carelessly of the surroundings. The results of people's catch ( especially fish and prawns) is decrease. The local people still respect the natural environment because their lives depend on the natural surrounding mangrove forest area. The interaction of the local people with the mangrove forest area 50.00 percent is categories on medium. The social economic factor such as the number of family workforce, family income, formal education and market, have been calculated valued as higher than the value of table X2. As for the factor on the number of the family members and traditional wisdom, this study calculated the value give by the respondent is lower than the value in the table X2.
The conclusions as a result of the study are; (1) Interaction of the people in town of Sorong and Sorong Regency towards the mangrove forest has to be categorized as medium; (2) Economic the local people depend on the mangrove forest area existing around their homes; (3) The economic dependency of the local people living around the mangrove forests is divided into three categories being; (a) limited dependency (town of Sorong); (b) full dependency (Sorong Regency); and (c) not at all dependent (Raja Ampat/Four Kings Islands); (4) The number of a family workforce, family income, formal education and market influence the interaction of people with their mangrove forests. As for the number of family members and traditional wisdom there seems to be no influence on the interaction of people with mangrove forest areas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Fauzan Putrajy
"Pembangunan infrastruktur di Sorong merupakan salah satu kebijakan pemerintah pusat yang tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020. Aspek pembangunan yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Berdasarkan kondisi geologi, lokasi pembangunan yang baik merupakan lokasi yang tidak ditemukannya struktur patahan dan dengan pondasi bangunan mencapai batuan keras. Penerapan metode Ground Penetrating Radar dan resistivitas yang dikorelasikan dengan data bor dalam penelitian ini mampu menggambarkan kondisi geologi tersebut di lingkungan aluvial. Pengukuran metode GPR dilakukan sebanyak 3 lintasan sepanjang 900 meter di atas aliran sungai dengan menggunakan frekuensi tengah 56 MHz. Sedangkan pengukuran resistivitas dilakukan sebanyak 4 lintasan sejajar lintasan GPR pada jarak 665 – 900 meter. Pengukuran metode resistivitas dengan panjang lintasan 235 meter dengan 48 elektroda menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Dari hasil pengukuran GPR dapat dipetakan zona yang teridentifikasi sebagai struktur patahan bawah permukaan pada jarak 500 – 650 meter. Sedangkan, hasil metode resistivitas dan data bor menunjukkan adanya persebaran jenis litologi di lokasi penelitian berupa tanah (250 – 1700 Ωm), breksia gamping (25 – 100 Ωm), konglomerat breksia (2 – 20000 Ωm), dan andesit (>20000 Ωm). Pada lintasan resistivitas jarak 0 – 80 meter didapatkan kemenerusan persebaran batuan konglomerat breksia resistivitas tinggi dan batuan andesit pada ketinggian 30 – 70 meter.

Infrastructure development in Sorong is one of the policies of the central government as stated in Instruksi Presiden Number 9 of 2020. The aspect of development that needs to be considered is location. Based on geological conditions, a good construction site is a location where no fault structures are found and the building foundation reaches hard rock. The application of the Ground Penetrating Radar and resistivity methods correlated with drill data in this study is able to describe the geological conditions in the alluvial environment. Measurement of the GPR method is carried out in 3 tracks along 900 meters above the river flow using a center frequency of 56 MHz. While the resistivity measurements were carried out in 4 parallel lines to the GPR track at a distance of 665 – 900 meters. Measurement of resistivity method with a track length of 235 meters with 48 electrodes using the Wenner-Schlumberger configuration. From the results of GPR measurements, zones identified as subsurface fault structures can be mapped at a distance of 500 – 650 meters. Meanwhile, the results of the resistivity method and drill data indicate the distribution of lithological types at the research site in the l,form of soil (250 – 1700 m), limestone breccia (25 – 100 m), breccia conglomerate (2 – 20000 m), and andesite (> 20000 m). . On the resistivity trajectory at a distance of 0 – 80 meters, the distribution of high resistivity breccia conglomerate rocks and andesite rocks is found at an altitude of 30 – 70 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Alumni, 1991
720.9 JAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
BJADIB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu topik yang menjadi perdebatan filsafat di akhir abad 20 adalah persoalan 'jati diri' (self). Sejalan dengan surutnya peran metafisika, hilangnya subjek, keraguan pada supremasi rasio, dan runtuhnya pengandaian-pengandaian dasar dalam filsafat, muncul pula kebimbangan mengenai arti 'jatidiri'. Karangan ini hanya mencoba membuat skema kecil untuk menjelaskan dan membedakan konsep jati diri sebagai batasan yang berakibat pada pengayaan tuntutan perilaku etis."
300 RJES 19:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mashadi Said, 1961-
Jakarta: Prodeleader, 2016
305.8 MAS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Alumni, 1991
720.959 8 JAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Dwiyanti
"Penelitian mengenai budaya konsumen dan permasalahan jati diri kaum perempuan Jepang dalam masyarakat kontemporer, dengan latar belakang gejala maraknya pemanfaatan praktek bedah kosmetik. Penelitian difokuskan kepada kaum perempuan (tanpa pembedaan usia) yang tinggal di perkotaan di Jepang, dengan latar belakang kurun waktu tahun 1990-an hingga tahun 2003. Konsep dan teori dalam penelitian ini mengacu pada paham posmodern. Tujuannya untuk melihat latar belakang maraknya bisnis bedah kosmetik dilihat dari konsep budaya konsumen serta hubungannya dengan pandangan mengenai jati diri yang berlaku dalam masyarakat di kota-kota besar di Jepang dan pengaruhnya terhadap kaum perempuan.Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan. Data empiris yang digunakan berupa artikel-artikel dan ikian-iklan dari majalah Jepang tahun 2000-2003 mengenai bisnis bedah kosmetik.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa maraknya bisnis bedah kosmetik terbukti didukung oleh budaya konsumen, melalui sikap konsumsi perempuan Jepang di perkotaan yang memiliki kebebasan dalam memilih produk, memiliki gaya hidup konsumtif, dan memiliki kekuatan mikro ekonomi. Faktor pendukung yang lain adalah komodifikasi bedah kosmetik yang dengan gencar menjadikan bedah kosmetik sebagai suatu komoditas yang begitu mudah dijangkau dan dapat diperoleh dengan biaya relatif terjangkau. Pandangan masyarakat kontemporer Jepang mengenai pentingnya penampilan menyebabkan adanya segmentasi kelompok sosial berdasarkan penampilan fisik. Akibatnya muncul hasrat dari sebagian kaum wanita Jepang yang merasa kurang dalam penampilan fisiknya untuk mengubah bentuk tubuh mereka melalui bedah kosmetik, agar mereka dapat memperoleh kepercayaan diri untuk memasuki kelompok sosial yang mereka inginkan.
Berdasarkan konsep jati diri dan presentasi tubuh dalam posmodernisme, cara mengkonsumsi bedah kosmetik dengan tujuan memenuhi kepuasan batin dan mendapatkan kedudukan sosial yang mereka inginkan merupakan suatu ekspresi diri menuju proses penemuan jati diri. Dengan dimulai dengan memperbaiki bentuk tubuh, harapan yang ada adalah bahwa hal itu juga dapat memperbaiki pandangan akan karakter mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanu Budhi Dharmika
"Analisis terhadap penerapan pengelolaan air terproduksi minyak bumi dengan menerapkan sumur injeksi sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan terutama dampak yang ditimbulkan dari penerapan pengelolaan air terproduksi Tujuan dari riset ini untuk menganalisis apakah penerapan dari pengelolaan air terproduksi dari usaha migas yang telah dilakukan oleh perusahaan yang berada di Pulau Salawati berdampak terhadap perusahaan lingkungan dan masyarakat Penelitian ini menggunakan metode kuesioner untuk melihat pengelolaan terhadap limbah air terproduksi lingkungan kerja lingkungan sekitar tempat kerja komitmen perusahaan dan persepsi pekerja dan masyarakat Metode lain juga dilakukan untuk mengukur beban lingkungan dan menganalisis keekonomian perusahaan yang merupakan dampak dari penerapan sumur injeksi Penelitian ini juga membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari komitmen perusahaan terhadap penerapan pengelolaan air terproduksi dan lingkungan kerja Pengelolaan air terproduksi yang dilakukan perusahaan memiliki pengaruh terhadap lingkungan kerja dan lingkungan sekitar tempat kerja dan lingkungan tempat kerja berpengaruh terhadap persepsi pekerja dan masyarakat Penerapan sumur injeksi berpengaruh terhadap keekonomian perusahaan dengan cara peningkatan produksi minyak dan tekanan dari sumur sumur produksi serta mengurangi dampak pencemar ke lingkungan.

Analysis of the application of petroleum produced water management by wells injection has not been implementation until now especially the impact of the implementation of the produced water management The purpose of this research was to analyze whether the application of the produced water management from oil and gas operations which have been carried out by companies that are on the Salawati Island give an impact to the company the environment and society This research uses a questionneire to see to the produced water waste management workplace environment outside of workplace environment commitment of the company and the perception of workers and the society Other methods are also performed to see the environmental burden and the economic impact of the company 39 s which the wells injection implementation The study also proves that there is significant influence of the company 39 s commitment to the implementation of the produced water management and the working environment Produced water management has a influence with the work environment and the workplace environment and the workplace environment gives affects to the perception of workers and the society Implementation of well injection gives affect to the economics of the company by increasing oil production and maintain the pressure of production wells and reduce the impact of pollutants into the environment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>