Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farizio Kautsar Heruzy
"Pencatatan kehadiran pelajar di banyak instansi pendidikan masih dilakukan secara manual dan tradisional. Hal tersebut menimbulkan berbagai macam masalah dalam akurasi pencatatan kehadiran pelajar. Hadir adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu pengajar, pelajar, dan administrator instansi pendidikan dalam mencatat kehadiran kelas. Sistem dirancang melalui tahap-tahap DSR (design science research), yaitu menganalisis kebutuhan pengguna, pembuatan persona, perancangan desain aplikasi, usability testing, pengembangan aplikasi, dan pengujian aplikasi. Bentuk dari aplikasi Hadir adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan menggunakan smartphone dan aplikasi web yang dapat digunakan melalui browser. Hadir menggunakan arsitektur client-server dimana server akan menyediakan dan mengelola data yang diminta oleh client (aplikasi mobile dan web). Setelah merancang dan membangun aplikasi Hadir, pengujian dilakukan melalui UAT dan simulasi kelas. Setelah dievaluasi dan diuji, dapat dinyatakan bahwa aplikasi Hadir dapat bermanfaat dalam pencatatan dan pengelolaan kehadiran pelajar dalam kelas.

Recording student’s class attendances in many educational institutions is still done manually and traditionally. This raises various kinds of problems in the accuracy of student attendance records. Hadir is an application designed to assist teachers, students, and administrators of educational institutions in recording class attendance. The system is designed through DSR (design science research) stages, namely analyzing user’s requirements, creating personas, designing application prototype, usability testing, application development, and application testing. Hadir comes in two forms: a mobile application that can be used using a smartphone and a web application that can be used via a web browser. Hadir was built using a client-server architecture where the server will provide and manage the data requested by the client (mobile and web applications). After designing and developing Hadir, testing is carried out through UAT and a class simulation. After being evaluated and tested, it can be stated that Hadir can be useful in helping teachers and administration in recording and managing student attendances in class."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farizio Kautsar Heruzy
"Pencatatan kehadiran pelajar di banyak instansi pendidikan masih dilakukan secara manual dan tradisional. Hal tersebut menimbulkan berbagai macam masalah dalam akurasi pencatatan kehadiran pelajar. Hadir adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu pengajar, pelajar, dan administrator instansi pendidikan dalam mencatat kehadiran kelas. Sistem dirancang melalui tahap-tahap DSR (design science research), yaitu menganalisis kebutuhan pengguna, pembuatan persona, perancangan desain aplikasi, usability testing, pengembangan aplikasi, dan pengujian aplikasi. Bentuk dari aplikasi Hadir adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan menggunakan smartphone dan aplikasi web yang dapat digunakan melalui browser. Hadir menggunakan arsitektur client-server dimana server akan menyediakan dan mengelola data yang diminta oleh client (aplikasi mobile dan web). Setelah merancang dan membangun aplikasi Hadir, pengujian dilakukan melalui UAT dan simulasi kelas. Setelah dievaluasi dan diuji, dapat dinyatakan bahwa aplikasi Hadir dapat bermanfaat dalam pencatatan dan pengelolaan kehadiran pelajar dalam kelas. 

Recording student’s class attendances in many educational institutions is still done manually and traditionally. This raises various kinds of problems in the accuracy of student attendance records. Hadir is an application designed to assist teachers, students, and administrators of educational institutions in recording class attendance. The system is designed through DSR (design science research) stages, namely analyzing user’s requirements, creating personas, designing application prototype, usability testing, application development, and application testing. Hadir comes in two forms: a mobile application that can be used using a smartphone and a web application that can be used via a web browser. Hadir was built using a client- server architecture where the server will provide and manage the data requested by the client (mobile and web applications). After designing and developing Hadir, testing is carried out through UAT and a class simulation. After being evaluated and tested, it can be stated that Hadir can be useful in helping teachers and administration in recording and managing student attendances in class. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hilmy Noerfatih
"Kehadiran mahasiswa merupakan aspek penting dalam kegiatan perkuliahan. Sistem kehadiran yang banyak digunakan saat ini masih menggunakan kertas, smart card, RFID, dan fingerprint, yang sering kali memerlukan kontak fisik, rentan terhadap manipulasi, atau implementasi yang kompleks. iBeacon dipilih sebagai alternatif karena kemampuannya untuk mendeteksi keberadaan perangkat melalui sinyal Bluetooth Low Energy (BLE), yang memungkinkan pemantauan kehadiran tanpa kontak fisik serta biaya implementasi dan perawatan yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pencatatan dan pemantauan kehadiran siswa otomatis berbasis teknologi iBeacon. Sistem yang dibentuk menggunakan metode pemantauan proximity iBeacon untuk penentuan pola masuk atau keluar mahasiswa. Machine learning (ML) berperan penting dalam mendeteksi pola kehadiran mahasiswa dengan memproses data proximity yang diterima dari iBeacon untuk menentukan status kehadiran. Penelitian ini memberikan rekomendasi peletakan iBeacon serta model yang dapat digunakan, menunjukkan bahwa iBeacon yang diletakkan dengan jarak pemisahan sebesar 5 meter memberikan hasil terbaik. Model Random Forest menunjukkan akurasi tertinggi pada jarak 5 meter dengan akurasi 0.9727, F1-score 0.9731, precision 0.9735, dan recall 0.9727. Model ini juga kemudian diuji coba pada ruangan lain yang memiliki layout dan luas yang serupa, dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Sistem diuji menggunakan beberapa skenario yang mencakup berbagai kemungkinan yang terjadi saat penggunaan aplikasi sistem kehadiran. Selain itu, sistem ini juga menerapkan verifikasi random checking untuk memastikan validitas kehadiran mahasiswa secara acak, yang meningkatkan keakuratan dan mengurangi kemungkinan manipulasi data. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kehadiran berbasis iBeacon ini mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan kehadiran siswa.

Student attendance is a crucial aspect of college activities. The attendance systems widely used today still rely on paper, smart cards, RFID, and fingerprints, which often require physical contact, are prone to manipulation, or involve complex implementation. iBeacon was chosen as an alternative due to its ability to detect the presence of devices through Bluetooth Low Energy (BLE) signals, enabling contactless attendance monitoring and offering lower implementation and maintenance costs. This study aims to develop and implement an automatic student attendance recording and monitoring system based on iBeacon technology. The system employs iBeacon proximity monitoring to determine student entry or exit patterns. Machine learning (ML) plays a crucial role in detecting attendance patterns by processing proximity data received from iBeacons to determine attendance status. This study provides recommendations for iBeacon placement and suitable models, demonstrating that iBeacons placed with a separation distance of 5 meters yield the best results. The Random Forest model shows the highest accuracy at a 5-meter distance with an accuracy of 0.9727, an F1-score of 0.9731, a precision of 0.9735, and a recall of 0.9727. This model was also tested in another room with a similar layout and size, yielding satisfactory results. The system was tested using several scenarios covering various possible situations during the application of the attendance system. Additionally, the system implements random checking verification to ensure the validity of student attendance randomly, increasing accuracy and reducing the possibility of data manipulation. Overall, the findings indicate that the iBeacon-based attendance system can improve the efficiency and accuracy of student attendance recording."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Sumanti
"ABSTRAK
Pendidikan menjadi bagian terpenting dalam menyiapkan generasi suatu bangsa. Keberhasilan suatu bangsa juga dapat diukur dari bagaimana pendidikan diselenggarakan. Jepang adalah salah satu negara di dunia yang memiliki reputasi baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan. Namun, dalam penyelenggaran pendidikan bukan berarti tidak terjadi masalah. Permasalahan yang menyangkut perilaku siswa juga masih terjadi di Jepang, salah satunya adalah futōkō atau ketidakhadiran siswa di sekolah dalam jangka waktu yang lama. Siswa yang tidak hadir di sekolah dalam jangka waktu lama akan menimbulkan dampak negatif, terutama dalam hal sosialisasi. Semakin banyaknya siswa yang tidak hadir di sekolah mengakibatkan keresahan para orangtua dan masyarakat, sehingga pemerintah dianggap penting untuk segera mengatasi permasalahan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Jepang melalui kementerian pendidikan merancang kebijakan yang dapat membantu siswa yang tidak hadir di sekolah agar tetap dapat mengenyam pendidikan. Selain pemerintah, pihak non profit organization atau NPO juga mengusahakan program untuk membantu para siswa tersebut. Salah satu program NPO yang mendapatkan perhatian pemerintah adalah
free-school, yaitu sekolah bagi siswa futōkō. Undang-undang terbaru yang
disahkan oleh pemerintah telah melegitimasi free-school sebagai salah satu bentuk sekolah yang dapat menyelenggarakan wajib belajar. Melalui undang-undang ini Jepang telah melakukan perubahan dalam sistem pendidikan dan semakin terbuka dengan sekolah-sekolah jenis baru pada era globalisasi.

ABSTRACT
Education is the most important part in preparing generation of a nation. The
success of a nation can also be measured on how education is organized. Japan is one of the countries in the world with good reputation in terms of education. However, it does not mean Japan has no problemin the delivery of education. Problems concerning student behaviour also happened in Japan, one of them is futōkō or the absence of students in school for long periods of time. Students who are absent in school for a long time will have a negative impact, especially in terms of socialization. The increasing number of students who are absent from school leads to anxiety among parents and the community, so the government is considered important to address the problem immediately. Japanese government through Ministry of Education Culture, Sport, Science and Technology (MEXT), designed policies to help students who are absent in school to continue receiving education. In addition to the government, non-profit organizations or NGOs also work on programs to help these students. One of the NPO programs that get government attention is free-school, which is a school for futōkō students. Recent legislation passed by the government has legitimized free-school as one form of school that can provide compulsory education. Through this law Japan has made changes in the education system and is increasingly open to schools of a new kind
in the era of globalization."
2018
T50040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasika Ayuningtyas
"Permasalahan dalam kegiatan presensi mahasiswa cukup sering ditemukan di lingkungan UI seperti menitip presensi ke teman, antrian presensi yang panjang, dan perihal mahasiswa yang lupa untuk melakukan presensi. Tujuan penelitian ini adalah merancang antarmuka aplikasi pencatatan kehadiran dengan pendekatan user-centered design. Proses dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan pengguna dengan melakukan evaluasi kualitatif dari pengguna aplikasi serupa dengan kuesioner online sehingga menghasilkan persona dan user requirements. Proses perancangan desain dilakukan dengan mengembangkan prototipe berdasarkan studi literatur, prinsip desain interaksi, dan user requirements. Proses dilanjutkan dengan melakukan evaluasi desain. Evaluasi desain kuantitatif dilakukan dengan SUS dan UEQ untuk menyatakan kelayakan aplikasi, sedangkan evaluasi desain kualitatif dilakukan dengan usability testing untuk mendapatkan feedback langsung dari pengguna yang akan digunakan untuk pengembangan kedepannya. Rancangan antarmuka aplikasi pencatatan kehadiran berhasil dibuat dengan nilai akhir SUS 72.84 yang termasuk kategori good dan nilai akhir UEQ di atas 1.00 untuk semua aspek pengalaman pengguna.

Some problems in the student attendance system are found in the University of Indonesia, such as leaving attendance to friends, long queues, and students forgetting to attend. The purpose of this study was to design an attendance recording application interface with a user-centered design approach. The process begins with analyzing user needs by conducting a qualitative evaluation of similar applications with an online questionnaire resulting in personas and user requirements. The design process is carried out by developing a prototype based on literature studies, interaction design principles, and user requirements. The process is continued by conducting a design evaluation. Quantitative design evaluation is done with SUS and UEQ to state the feasibility of the application, while qualitative design evaluation is carried out with usability testing to get direct feedback from users that will be used for future development. The design of the attendance recording application interface has been successfully created with a final score of SUS 72.84 which is in the good category and a final UEQ score above 1.00 for all aspects of the user experience, which means it is good enough but needs further development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erithiana Sisijoan Koesnadi
"Skripsi ini membahas mengenai rancangan dan implementasi dari sistem translasi koordinat Indoor Positioning pada sistem absensi mahasiswa berbasiskan posisi. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan metode pengujian simulasi.
Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk mengimplementasikan sistem absensi tersebut, dibutuhkan kekuatan processing seratus kali lipat dari kekuatan processing sistem dimana penulis mengembangkan sistem tersebut, dan juga penekanan sistem translasi pada translasi koordinat lokal kepada koordinat global.

This research deals with the design and implementation of Indoor Positioning coordinates translation system on position based student attendance system. This research is research development with simulated testing methods.
Research results suggest that to implement the absentee system, it takes the power of processing a hundredfold of power processing system where the author developed the system, and also the emphasis on translational translational system of lokal coordinates to global coordinates.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roth, Charles H.
Australia: Cengage Learning, 2018
621.392 ROT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lasfitri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi sekolah anak berusia sekolah SLTP (13-15 tahun) dan SLTA (16-18 tahun) serta menganalisis apakah terjadi perbedaan partisipasi sekolah anak yang berusia sekolah SLTP dan SLTA antara daerah perkotaan dengan perdesaan di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Panel Triwulan III Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik (model logit) dengan alat analisis yang dipakai untuk mengolah data yaitu Program SPSS 16.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa partisipasi sekolah anak usia 13-15 tahun dipengaruhi oleh banyaknya anggota rumah tangga, jenis kelamin anak, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu. Sedangkan partisipasi sekolah anak usia 16-18 tahun dipengaruhi oleh banyaknya anggota rumah tangga, tempat tinggal (desa-kota), jenis kelamin anak, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu.
Secara statistik daerah tempat tinggal (kota-desa) berpengaruh signifikan terhadap peluang bersekolah bagi anak usia 16-18 tahun. Secara umum permasalahan tidak sekolah lebih banyak dijumpai di daerah perdesaan. Sedangkan di daerah perkotaan, masalah tidak sekolah relatif lebih kecil. Terjadi perbedaan partisipasi sekolah anak usia 16-18 tahun (jenjang SLTA) antara daerah perkotaan dengan perdesaan. Hal ini memperlihatkan terjadinya disparitas pendidikan antara daerah perdesaan dengan perkotaan pada jenjang pendidikan SLTA.

The purpose of this study was to analyze the factors that affect school participation of junior high school-aged children (13-15 years) and senior (16-18 years) and to analyze whether there are differences in the participation of school children aged between junior and senior high school urban areas with rural areas in the province of Jambi. This study uses the data of National Socioeconomic Survey (Susenas) BPS Panel Third Quarter 2012. This study uses logistic regression (logit models) with the analytical tools used to process the data that program SPSS 16.
The estimation results indicate that the participation of school children aged 13-15 years are affected by the number of household members, sex of child, education level of father and education level of mother. While the participation of school children aged 16-18 years are affected by the number of household members, place of residence (rural-urban), sex of the child, education level of father and education level of mother.
Statistically area of residence (urban-rural) significantly affects schooling opportunities for children aged 16-18 years. In general, schools are not the problem more prevalent in rural areas. Whereas in urban areas, the problem is not the school is relatively small. There is a difference in school participation of 16-18 year olds (high school level) between urban and rural areas. This shows the disparity of education between rural and urban areas at high school education level.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ayu Putri Anas
"Pada masa Pandemi Covid-19, keterlibatan siswa belajar di kelas selama berlangsungnya sistem Pembelajaran Jarak Jauh semakin menurun. Beberapa penelitian menemukan adanya pengaruh kepuasan siswa dan kehadiran guru mengajar secara aktif tehadap keterlibatan siswa. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran peran kepuasan siswa dan kehadiran pengajar pada siswa kelas 12 SMA selama masa pembelajaran jarak jauh terhadap agentic engagement atau keterlibatan agentik siswa di kelas. Kepuasan siswa mengacu pada alat ukur Online Course Student Satisfaction (OCSS), Kehadiran pengajar diukur dengan CoI (Community of Inquiry) untuk komponen teaching presence, sedangkan Agentic Engagement diukur melalui Agentic Engagement Scales (AES). Partisipan penelitian ini adalah 202 siswa kelas 12 dengan rentang usia 16-20 (M=17.68). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan siswa dan kehadiran pengajar berperan sebagai prediktor yang signifikan (= 0.358, p <0.05) atau prediktor berkontribusi sebesar 35.8% terhadap Agentic Engagement pada siswa kelas 12 SMA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin siswa puas dalam pembelajaran di sekolah dan guru hadir secara aktif dalam pengajaran, maka semakin tinggi pula keterlibatan siswa belajar di kelas. Selain itu, diketahui bahwa kehadiran pengajar di dalam kelas memprediksi lebih besar keterlibatan siswa di kelas dibandingkan kepuasan siswa dalam pembelajaran jarak jauh.

During the Covid-19 Pandemic, student involvement in learning in class during the Distance Learning system has decreased. Several studies found that there was an effect of student satisfaction and the teaching presence actively teaching on student engagement. Therefore, this study aims to describe the role of student satisfaction and teaching presence in 12th grade high school students during the distance learning period on student engagement in class. Student Satisfaction refers Online Course Student Satisfaction (OCSS) measurement tool, Teaching Presence is measured by CoI (Community of Inquiry) for the teaching presence component, while Agentic Engagement is measured through Agentic Engagement Scales (AES). The participants of this study were 202 students with an age range of 16-20 (M=17.68). The results of this study indicate that student satisfaction and teaching presence act as significant predictors (= 0.358, p <0.05) or predictors contribute 35.8% to Agentic Engagement in 12th grade high school students. This shows that the more satisfied students are in learning at school and the teacher is actively present in teaching, the higher the involvement of students in learning in class. In addition, it is known that the presence of the teacher in the classroom predicts greater student engagement in class than student satisfaction in distance learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donzellini, Giuliano
"This book has been designed for a first course on digital design for engineering and computer science students. It offers an extensive introduction on fundamental theories, from Boolean algebra and binary arithmetic to sequential networks and finite state machines, together with the essential tools to design and simulate systems composed of a controller and a datapath. The numerous worked examples and solved exercises allow a better understanding and more effective learning. All of the examples and exercises can be run on the Deeds software, freely available online on a webpage developed and maintained by the authors. Thanks to the learning-by-doing approach and the plentiful examples, no prior knowledge in electronics of programming is required. Moreover, the book can be adapted to different level of education, with different targets and depth, be used for self-study, and even independently from the simulator. The book draws on the authors’ extensive experience in teaching and developing learning materials."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502436
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>