Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Doel, Wim van den
"Salah seorang tokoh besar telah diambil dari kita', demikian tajuk utama De Telegraaf ketika Christiaan Snouck Hurgronje meninggal dunia. Snouck menjalani aneka kehidupan yang penuh pertualangan. Waktu mudanya dia meneliti dan hidup di Makkah sebagai muslim dan menempuh pelajaran di Masjidil Haram. Kemudian dia menjadi penasihat pemerintahan kolonial di Hindia Belanda dan merancang kebijakan pemerintahannya berkaitan dengan Islam. Bersama dengan Jenderal Van Heutsz dia memperjuangkan penaklukan Aceh. Sekembalinya di Belanda dia menjadi guru besar di Leiden dan sosok yang memperjuangkan pengakhiran penjajahan Hindia. Dia dipandang sebagai salah seorang ilmuwan besar pada zamannya. Siapa laki-laki ini yang di Hindia menikah dua kali dengan wanita Sunda dan memperoleh lima anak, yang kemudian di Belanda menikah sekali lagi dengan wanita Belanda? Wim van den Doel melukiskan kehidupan Snouck yang luar biasa aktif dan kompleks. Relief itu dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa drastis yang terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia; peristiwa-peristiwa yang menorehkan sejarah dari berbagai temuan, perang, penjajahan, emansipasi, dan keinginan mendapatkan kebebasan."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
925 DOE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: INIS, 1995
297.67 DEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irfan
"Richard Rorty, berasal dari Amerika yang kental dengan tradisi pragmatismenya menjadi sorotan dalam tulisan ini.There is no view from no where nampaknya dapat menjadi sebuah kalimat yang menjadi pintu menuju ruang-ruang pemikiran Rorty. Dengan sebuah penolakan terhadap kebenaran Tunggal, ia menyatakan pentingnya sebuah perspektif. Bahwa kita tidak dapat berbicara dari sebuah sudut pandang Tuhan memberi penekanan pada pentingnya historisitas dan lokalitas (contingency). Pemikirannya menjadi lebih menarik ditelusuri dengan usahanya mempertahankan Demokrasi Liberal, walau pada saat yang sama ia menolak teori metafisis yang melahirkan tradisi tersebut.
Mempertahankan demokrasi berarti memberi ruang bagi perbedaan. Dalam demokrasi perbedaan ini diterima bahkan diakomodasi dalam sebuah ruang civil society. Rorty menyatakan bahwa manusia selalu berada dalam ketegangan antara proyek privat realisasi diri (self realization and self creation) dan tugas untuk menyumbangkan sesuatu pada komunitasnya atau berpatisipasi dalam perwujudan sebuah keadilan. Dalam tradisi pencerahan civil society merupakan wilayah di mana keduanya disintesiskan secara sempuma lewat pencarian hakekat Kebenaran, Otonomi individu, dan Kebebasan. Namun bagi Rorty, hubungan antara keduanya tidak harus disatukan dalam sebuah kerangka metafisis. Demokrasi itu dapat dipertahankan tanpa sebuah asumsi metafisis, melainkan dengan bertahan pada sebuah nilai pragmatis.
Masyarakat demokratis adalah masyarakat di mana setiap anggotanya merupakan sosok Liberal Ironis dapat menyingkirkan identitas religius dan etnisnya dan dapat berimajinasi tentang petualangannya sebagai dari sebuah komunitas dunia. Kemampuan imajinasi tersebut merupakan sebuah bentuk kepekaan terhadap penderitaan orang lain. Kepekaan bahwa mereka (they) bisa menjadi kita (us). Dengan kata lain Rorty mengajukan elemen sentimentalitas sebagai bagian dari visinya akan sebuah global civil society. Elemen sentimentalitas tersebut menjelaskan bagaimana Rorty yang sudah keluar dari tradisi epistemologi pencerahan, berusaha untuk mewujudkan ikatan solidaritas tanpa ikatan metafisis. Baginya, solidaritas merupakan sesuatu yang dibangun melalui kepekaan terhadap apa yang dialami oleh orang lain, bukannya penemuan esensi manusia dan pengukuhannya pada sebuah inalienable rights."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
920.71 GUN (1);920.71 GUN (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wiryanti Teguh
Jakarta: UI-Press, 1990
920.71 RAT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Bung Hatta was the proclaimer of independence, first vice president of the Republic of Indonesia. He was also a scientist and a very prolific writer with his work in various fields of study. His works discuss economic issues, cooperation, politics, law, philosophy, religion, and others. Out of 163 titles of his writings, 69 titles (4.2(X) are available in Hatta Corner, not including translations and works that may still be issued. Bibliographic data of his works are largely obtained from the online catalog of various institutions; i.e. OCLC World Cat 46 titles, Bibliography by the Idayu Foundation 26 titles, NLA 8 titles, Hathitrust 5 titles, the National Library of the Republic of Indonesia 4 titles, JSTOR 4 titles, and Bihliotheek Arnhem 1 title. There are 8 titles ofBung Hatta's works that have been translated into various languages, including Bung Hatta defense manuscript while he was in jail and would face the Hague trihunal, in March 1928, entitled 7ndonesie Vrij!". His most productive period was in the decade of 1951-1960, aged 49-58, with as many as 47 titles of writing. His greatest contributions were in the field of human rights, political and social economy. His works became guide for the governance of the Republic ofIndonesia."
BIPI 11 :2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasril Chaniago
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
925 HAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hurgronje, Christiaan Snouck, 1857-1936
Jakarta: INIS , 1996
297.099 2 HUR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Algadri, Hamid
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1984
959.802 Alg c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dasman Djamaluddin
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
920 DAS g (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>