Ditemukan 152991 dokumen yang sesuai dengan query
Nanik Handayani
"Gosip merupakan hal yang menarik untuk dibahas. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, pembawa acara harus mampu untuk berironi dan berkelakar agar acara yang dipandunya tetap berlangsung dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk ironi dan kelakar dalam acara Rumpi di TransTV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah tuturan dari pembawa acara dan bintang tamu yang mengandung tindak ironi dan kelakar. Metode penggumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat dan rekam. Hasil dari pembahasan penelitian ini adalah ditemukannya tindak tutur ironi dan kelakar pada pembawa acara yang bersifat deklaratif dan sering melanggar maksim penghargaan, sedangkantindak ironi dan kelakar pada bintang tamu bersifat deklaratif yang melanggar maksin kuantitas. Adapun batasan antara ironi dan kelakar adalah bila tuturan yang diucapkan oleh penutur masih dapat ditanggapi oleh petutur, maka tuturan itu bersifat kelakar tetapi sebaliknya bila tuturan itu tidak respons oleh petutur maka tuturan itu bersifat ironi.
Gossip is an interesting thing to discuss. To obtain the required information, the presenter must be able to rhyme and joke so the program he was guiding will continue well. The purpose of this study was to describe the forms of irony and jokes in the Rumpi program on TransTV. This research used a descriptive qualitative method. The data source was a speech of the host and guest stars containing acts of irony and jokes. The data collection method used was the method of listening with note-taking techniques. The discussion’s result discovered the irony and joke acts on declarative hosts who often broke the award maximal. The acts of irony and jokes on guest stars were declaratively breaking the maximum quantity. The gap between irony and joke was when the speech spoken by a speaker could still be responded to by a speaker called Jokes. Or her wise, when the speech was not responded to by a speaker called ironic."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fiqi Khoiriyan Wanhar
"Dalam kehidupan sehari-hari manusia terlibat dalam interaksi dan komunikasi secara verbal. Dalam hal ini tentunya Bahasa mempunyai kaitan yang erat dengan proses komunikasi karena tidak ada satupun peristiwa komunikasi yang tidak melibatkan bahasa. Film merupakan cerita penggambaran kehidupan sehari-hari yang menyajikan konflik kehidupan tertentu. Dialog dalam film merupakan sarana verbal utama yang digunakan untuk mengungkapkan pesan melalui film salah satunya mengenai ungkapan tuduhan. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan strategi tindak ilokusi tuduhan yang dilakukan tokoh Bu Tedjo pada dialog film pendek Tilik karya Ravacana Film. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis penggunaan bahasa dalam tuturan dialog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak ilokusi menuduh disampaikan dengan menggunakan kategori tindak tutur expressive accusing yang disertai dengan tindak tutur assertive stating sebagai wujud dari upaya meyakinkan tuturan tuduhan. Tuturan tuduhan tokoh Bu Tedjo disampaikan dalam dua bentuk tuturan, yakni tindak tutur langsung yang dengan mematuhi prinsip kerjasama Grice dan tindak tutur taklangsung yang tidak mematuhi prinsip kerjasama Grice. Penggunaan tindak tutur taklangsung yang produktif mencapai 62.5% dalam dialog menunjukkan ciri-ciri strategi tutur menuduh pada orang Jawa yang bergosip dalam film Tilik.
In everyday life, humans are involved in verbal interaction and communication. In this case, of course, language has a close relationship with the communication process because there is not a single communication event that does not involve language. Film is a story depicting everyday life that presents certain life conflicts. Dialogue in films is the main verbal means used to express messages through films, one of which is the expression of accusations. The purpose of this study is to describe the strategy of the illocutionary act of accusations carried out by the character of Bu Tedjo in the dialogue of the short film Tilik by Ravacana Film. This study uses a qualitative descriptive research method to analyze the use of language in dialogue. The results showed that the illocutionary act of accusing was conveyed by using the category of expressive accusing speech act accompanied by assertive stating as an effort to convince the accusation. The accusations made by Mrs. Tedjo are presented in two forms, namely direct speech acts that comply with Grice's cooperation principle and indirect speech acts that do not comply with Grice's cooperation principle. The productive use of indirect speech acts reached 62.5% in the dialogue, showing the characteristics of the accusing speech strategy of the gossiping Javanese in the film Tilik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Samuel Kaze
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental yang bertujuan untuk menguji pengaruh informasi terhadap bias zero-sum pada sumber daya tangible dan intangible. Penelitian ini menggunakan desain between subject posttest only. DV dari penelitian ini adalah bias zero-sum. IV (informasi) dimanipulasi dengan cara induksi teks. Kelompok eksperimen diberikan teks berisi informasi untuk menurunkan bias zero-sum, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan teks apa pun. Moderator pada penelitan ini adalah persepsi sumber daya yang terbagi menjadi dua, yakni tangible dan intangible. Sebanyak 124 partisipan direkrut melalui media sosial Line dan WhatsApp. Hasil cek manipulasi menunjukkan bahwa manipulasi berhasil namun hasil analisis uji beda tidak membuktikan adanya pengaruh informasi dan jenis sumber daya terhadap bias zero-sum. Melalui analisis independent sample t test ditunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan pengambilan keputusan yang mungkin mempengaruhi bias zero-sum, yaitu pengambilan keputusan dependent.
This study is a quantitative study with an experimental design with the purpose of testing the effect of information to zero-sum bias in tangible and intangible resources. This study uses a between-subject posttest only design. The dependent variable of this study is zero-sum bias. The Independent variable (information) is manipulated by text induction. The experiment group is given a text containing information to reduce zero-sum bias, meanwhile the control group is not given any text. The moderator variable in this study is the perception of resources that is divided into tangible and intangible resources. As many as 124 participants were recruited by the Line and WhatsApp social media. The result of manipulation check shows that the manipulation succeded. However, the results independent samples t test does not prove any effect of information and perception of resources. Through the further analysis, it was shown the result that there might be a difference in decision making that might influence zero-sum bias, which is the dependent decision making variable."
Depok:
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yova Ruldeviyani
"Dengan membanjirnya informasi seiring dengan makin majunya teknologi Internet, membuat manusia harus semakin cepat menyerap informasi yang diperlukan. Dengan adanya sebuah sistem ekstraksi informasi, manusia dapat memilih informasi mana saja yang diperlukan dan meminta komputer unruk mengqmbil serta menyajikan informasi tersebut dengan cepat dan ringkas. Informasi yang tidak perlu secara otomatis diabaikan dan hanya informasi penting saja yang ditampilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun kamus pola struktur kalimat yang merupakan bagian dari sebuah sistem ekstraksi informasi.
Ruang Lingkup dari penelitian ini hanya sebatas pembangunan kamus pola struktur kalimat untuk ekstraksi item informasi Tujuan, Ruang I.ingkup, metode dan Kesimpulan dari dokumen sumber berupa abstrak skripsi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan abstrak tesis Program Studi Ilmu Komputer Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kamus pola struktur kalimat memang dapat dihasilkan secara otomatis dan hasil ekstraksi informasi relatif lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan metode pencocokkan kata kunci."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
"The research aims to describe the public consultation process in the arrangement of distric regulation No. 15/2008 concerning the retribution of Bus Terminal Passengers Magelang. The research use description qualitative method. The result shows that : first, both government and society involved in the public consultation process without the presence of academics/experts, second the presence of security agency affected to the psychological condition of the subjects who come from the society : third, the implementation of information from the public consultation result influenced the quality of information accepted by the society : fourth, there was no follow - up from the public consultation result; fifth, public consultation process has been peristed on both sides, there was feedback from both the government and society; sixth, the work ahievement has not been optimaly reached yet, the limitation of time and discussion which was held in groups and not in depth made the work achievement of the public consultation process less optimal, seventh,the discussion has been held, but the agreement has not been achieved completely, the agreement was the main result which was intended to be reached in the public consultation process, however the goal was not yet achieved."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"In this paper i would try to study about inter-departemental information system planning that is concern with how to use the information to supporting the business process of company with enterprises characteristic. ..."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Arnanti fajariani
"Sebelum mengonsumsi suatu produk, konsumen harus mencari informasi baik dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar (eksternal) mengenai produk tersebut Besarnya pencarian informasi eksternal ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya adalah tingkat pendidikan dan keterbukaan pikiran. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan pencarian informasi ekstemal. Demikian pula dengan keterbukaan pikiran. Mahasiswa yang berpikiran terbuka dan sedang menjalani pendidikan tinggi seharusnya melakukan pencarian informasi eksternal yang tinggi. Namun, dalam penelitian sebelumnya terlihat bahwa mahasiswa dalam mengonsumsi ayam goreng siap saji tidak melakukan pencarian informasi eksternal yang tinggi. Timbul suatu kesenjangan antara hasil penelitian dengan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya. Hal ini ditambah pula dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya juga sangat memperhatikan kesehatannya temasuk pola makannya. Rendahnya pencarian informasi eksteral ini menjadi suatu masalah yang dirancangkan solusinya dalam tugas akhir ini. Pencarian informasi eksternal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya dipengaruhi oleh besarnya risiko yang dipersepsikan. Risiko dalam mengonsumsi ayam goreng cepat saji yang paling terlihat adalah risiko fisik. Risiko ini muncul ketika konsumsi ayam goreng siap saji berlangsung secara rutin akan mengganggu kesehatan seperti antara Iain obesitasi dan hipertensi. Risiko fisik yang tinggi ini seharusnya disadari oleh mahasiswa sehingga pencarian informasi eksternal menjadi tinggi. Namun, ada kalanya walaupun risiko sudah dipersepsikan tinggi, konsumen memiliki cara untuk menghadapi risiko. Sehingga suatu produk dianggap aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu dalam solusi yang diajukan untuk menyadarkan mahasiswa pentingnya pencarian informasi eksternal, hal-hal telsebut perlu diperhitungkan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38437
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Felix Tawaang
"This paper discusses about the phenomenon of mediation representation of political actors in media agenda. The focus is how and what issues the actor was mediated. Newspapers samples are Media Indonesia; Kompas; Rakyat Merdeka; and Republika. Data were collected through content analysis in the tradition of agenda setting. The findings show the communication process through media agenda by media organizations is based on the phenomenon showed a relatively complete communications process. Media seems trying to show who the communicator and who became a communicant in the communication process. Related to this, in the context of the political system, the political superstructure components communicator element is more dominant than communicators in infra component of the political structure. While the elements of the communicant, according the findings indicate that the component supra political structures that (the government) was also more than the infra component of the political structure (non-government). There are five types of predicate actors that were targeted communication by communicator earlier. However, it seems the level from the Ministry institutions to village became the most widely mediated editor. Academically, for the implementation of similar future studies should include a review of related phenomena involving the public agenda so that the relevance of the phenomenon of mediating between two actors can be known. Practically, the study's findings are expected to help increase media literacy among readers of the newspaper media.
Paper ini membahas fenomena representasi mediasi aktor politik dalam pengagendaan media. Fokusnya pada bagaimana dan pada isu apa saja para aktor itu dimediasikan. Suratkabar sampelnya adalah Media Indonesia ; Kompas; Rakyat Merdeka; dan Republika. Data dikumpulkan melalui metode content analysis dalam tradisi agenda setting. Temuan memperlihatkan proses komunikasi melalui pengagendaan media oleh organisasi media berdasarkan fenomenanya memperlihat sebuah proses komunikasi yang relatif lengkap. Media tampak berupaya menunjukkan siapa yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi komunikan dalam suatu proses komunikasi itu. Terkait dengan ini, maka dalam konteks sistem politik, unsur komunikator komponen suprastruktur politik itu lebih dominan ketimbang komunikator dalam komponen infra struktur politik. Sementara pada unsur komunikan, sesuai temuan menunjukkan bahwa komponen supra sruktur politik (pemerintah) itu juga lebih banyak dari pada komponen infra struktur politik (non pemerintah) . Ada lima jenis predikat aktor yang menjadi sasaran komunikasi komunikator tadi. Namun demikian tampaknya predikat Lembaga pemerintah setingkat Kementerian s/d Kelurahan) menjadi paling banyak dimediasi redaksi. Secara akademik, untuk pelaksanaan penelitian yang sejenis ke depannya hendaknya menyertakan telaah terkait fenomena agenda publik agar relevansi menyangkut fenomena mediasi aktor di antara keduanya dapat diketahui. Secara praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan literasi media di kalangan pembaca media suratkabar."
Peneliti Bidang Studi Komunikasi dan Media pada Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Jakarta, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Situs ini merupakan situs yang memberikan informasi bagi mereka yang sedang mencari kerja.Informasi yang terkandung di dalamnya berkaitan secara langsung dengan proses pencarian kerja seperti bagaimana cara membuat resume dan surat lamaran,proses wawancara,proses pencarian kerja dan juga saran-saran pengembangan karir....."
SEBUPUI
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nurul Khadijah Az-Zahra
"Tugas akademik yang diberikan guru dapat menimbulkan kebutuhan informasi siswa. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, siswa dapat melakukan pencarian informasi dengan cara yang berbeda-beda satu sama lain. Diketahui pada SMAIT As-Syifa Boarding School yang merupakan sekolah berbasis Islami, terdapat tambahan mata pelajaran mengenai ajaran Islam yang dapat menimbulkan kebutuhan informasi yang lebih luas dan beragam. Ditemukan pula bahwa kebutuhan dan perilaku pencarian informasi siswa belum diketahui dengan pasti. Adapun literatur yang tersedia tentang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi di sekolah berasrama berbasis Islami masih belum banyak. Penelitian ini mencakup bahasan kebutuhan informasi siswa SMAIT As-Syifa dalam memenuhi tugas, perilaku pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut, serta hambatan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi literatur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memenuhi tugas, mayoritas siswa membutuhkan informasi untuk mata pelajaran IPA atau IPS, membutuhkan internet dan situs internet, memanfaatkan buku referensi, serta melakukan pencarian informasi mendalam dan menyusun hasil temuan informasi yang relevan. Selain itu, siswa merasa kebingungan ketika tidak dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, serta kesulitan dalam mengakses komputer atau laptop.
Academic tasks from teachers can stimulate students’ information needs. To fulfill it, students can search for information in different ways amongst the students. It is known at SMAIT As-Syifa Boarding School which is an Islamic-based boarding school, there are additional subjects of Islamic teachings which can lead to more diverse and broad information needs for students. It was also found that students’ needs and behavior in seeking information to fulfill tasks were not known. Moreover, the literature on information needs and information-seeking behavior in Islamic boarding schools that available is still quite a few. This study discussed the information needs of SMAIT As-Syifa students in fulfilling academic tasks, information-seeking behavior conducted to meet these information needs, as well as barriers when seeking information to meet these information needs. The method used descriptive quantitative, and the data collection techniques used questionnaires, literature studies, and documentation. The sampling technique used random sampling technique. The findings revealed that in fulfilling the tasks, the majority of students needed information on science or social studies subjects, needed the internet and internet sites, used reference books, conducted in-depth searches and compiled information search results. Apart from that, they felt confused when they did not find the information needed, and troubled to access computers or laptops."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library