Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tianna Dyatama Zarfani
"Faktor lingkungan seperti paparan udara, cahaya, suhu, dan kelembaban dapat mempengaruhi mutu dan kestabilan obat. Setiap produk obat memiliki spesifikasi suhu penyimpanan tertentu untuk mempertahankan kestabilan senyawa obat dan bahan baku. Kualifikasi dan validasi dilakukan dengan pemetaan atau mapping suhu yaitu suatu kegiatan memantau bagaimana perubahan atau fluktuasi suhu yang terjadi pada lemari penyimpanan sampel dengan memonitor suhu pada beberapa titik di dalam lemari penyimpanan. Penelitian ini dilakukan di PT Ferron Par Pharmaceuticals dengan tujuan untuk mengetahui fluktuasi suhu dalam lemari penyimpanan laboratorium kimia PT Ferron Par Pharmaceuticals, menentukan suhu dalam lemari penyimpanan baik yang terendah maupun tertinggi sehingga suhu dapat dimonitor dan sebagai dasar untuk meletakkan sensor suhu. dilakukan menggunakan metode deskriptif observational. Data diperoleh dengan melakukan observasi lokasi dan letak lemari penyimpanan sampel kemudian dilakukan analisis pemetaan titik suhu menggunakan Data Logger/ EDLMs. Berdasarkan hasil observasi, besar dan kecilnya temperature dalam suatu lemari penyimpanan sampel dapat dipengaruhi beberapa hal diantaranya yaitu letak pintu masuk ruangan, letak lampu, adanya barang atau benda lain yang menghalangi pintu lemari penyimpanan, supply air dan return air.

Environmental factors such as exposure to air, light, temperature and humidity can affect the quality and stability of drugs. Each medicinal product has certain storage temperature specifications to maintain the stability of the medicinal compound and raw materials. Qualification and validation are carried out by mapping or temperature mapping, which is an activity to monitor how changes or fluctuations in temperature occur in the sample storage cupboard by monitoring the temperature at several points in the storage cupboard. This research was carried out at PT Ferron Par Pharmaceuticals with the aim of determining temperature fluctuations in the storage cabinets of the chemical laboratory at PT Ferron Par Pharmaceuticals, determining both the lowest and highest temperatures in the storage cabinets so that the temperature can be monitored and as a basis for placing temperature sensors. Carried out using descriptive observational methods. Data was obtained by observing the location and location of the sample storage cupboard, then conducting temperature point mapping analysis using Data Loggers/EDLMs. Based on the results of observations, the temperature in a sample storage cupboard can be influenced by several things, including the location of the room entrance, the location of the lights, the presence of other items or objects blocking the storage cupboard door, supply air and return air."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
"ABSTRAK
Nama : Alisa Nur OctavianiProgram Studi : FarmasiJudul : Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Ferron Par Pharmaceuticals Periode Bulan Januari-Februari Tahun 2017 Industri farmasi harus memiliki paling sedikit 3 tiga Apoteker sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi dan pengawasan mutu. Selain itu, industri farmasi harus memenuhi pesyaratan CPOB dimana pemenuhan tersebut harus dibuktikan dengan adanya sertifikat CPOB yang berlaku selama 5 lima tahun selama industri farmasi tersebut memenuhi persyaratan. Selain tempat pembuatan obat/ bahan obat, industri farmasi memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat pendidikan/pelatihan dan penelitian serta pengembangan. Praktek kerja profesi di PT Ferron Par Pharmaceuticals bagian GMP Training merupakan salah satu bentuk pelatihan lapangan kepada para calon Apoteker. Peran Apoteker di GMP Training yaitu melakukan pembuatan desain matriks dan materi training lalu membuat jadwal training yang selanjutnya memberikan rekomendasi karyawan atau karyawan baru dari hasil training tersebut. Tugas Khusus yang diberikan adalah melakukan pembuatan materi training mengenai tata cara bekerja di laboratorium kimia dan manual peak integration. Pembuatan materi dilakukan dengan media presentasi dalam bentuk power point. Berdasarkan kegiatan pembuatan materi dapat disimpulkan bahwa materi training yang dibuat ditujukan terutama untuk para analis dan labtek yang berkepentingan melakukan kegiatan teknis di laboratorium kimia. Kata Kunci : CPOB Cara Pembuatan obat yang Baik , GMP Training, Industri Farmasixii 63 halaman : 1 gambar, 1 tabel, 7 lampiranAcuan : 6 2009-2013

ABSTRACT
Name Alisa Nur OctavianiStudy Program PharmacyTitle Internship at PT Ferron Par Pharmaceuticals month period January February 2017 Pharmaceutical industry should have minimum 3 Pharmacist as person in charge or manager for quality assurance, production and quality control. In addition, pharmaceutical industry must meet the requirement of GMP which is evidenced by the existence of a certificate of GMP that last up to 5 years As long as the pharmaceutical industry still meets the requirements. Pharmaceutical industry not only a place for manufacturing of drugs or raw material but also has other function as a place of education training and research and development. Internship at sub departement GMP Training of PT Ferron Par Pharmaceuticals is a way of learning about the real world of work for apothecary student. The role of pharmacist in GMP Training is to make matrix design and training materials then create a training schedule which further gives recommendations of new employees or employees of the training results. The special assignment is to make training material about how to work in chemical laboratory and manual of peak integration. Training material was done with the media presentation in the form of power point. Based on the material making activities, it can be concluded that the training materials that are made are aimed primarily for analysts and laboratory technician who are interested in doing technical activities in chemical laboratories. Keywords Good Manufarcturing Practice, GMP Training, Pharmaceutical Industryxii 63 pages 1 pictures, 1 tables, 7 appendixesBibliography 6 2009 2013 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
"ABSTRAK
Industri farmasi harus memiliki paling sedikit 3 tiga Apoteker sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi dan pengawasan mutu. Selain itu, industri farmasi harus memenuhi pesyaratan CPOB dimana pemenuhan tersebut harus dibuktikan dengan adanya sertifikat CPOB yang berlaku selama 5 lima tahun selama industri farmasi tersebut memenuhi persyaratan. Selain tempat pembuatan obat/ bahan obat, industri farmasi memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat pendidikan/pelatihan dan penelitian serta pengembangan. Praktek kerja profesi di PT Ferron Par Pharmaceuticals bagian GMP Training merupakan salah satu bentuk pelatihan lapangan kepada para calon Apoteker. Peran Apoteker di GMP Training yaitu melakukan pembuatan desain matriks dan materi training lalu membuat jadwal training yang selanjutnya memberikan rekomendasi karyawan atau karyawan baru dari hasil training tersebut. Tugas Khusus yang diberikan adalah melakukan pembuatan materi training mengenai tata cara bekerja di laboratorium kimia dan manual peak integration. Pembuatan materi dilakukan dengan media presentasi dalam bentuk power point. Berdasarkan kegiatan pembuatan materi dapat disimpulkan bahwa materi training yang dibuat ditujukan terutama untuk para analis dan labtek yang berkepentingan melakukan kegiatan teknis di laboratorium kimia.

ABSTRACT
Pharmaceutical industry should have minimum 3 Pharmacist as person in charge or manager for quality assurance, production and quality control. In addition, pharmaceutical industry must meet the requirement of GMP which is evidenced by the existence of a certificate of GMP that last up to 5 years As long as the pharmaceutical industry still meets the requirements. Pharmaceutical industry not only a place for manufacturing of drugs or raw material but also has other function as a place of education training and research and development. Internship at sub departement GMP Training of PT Ferron Par Pharmaceuticals is a way of learning about the real world of work for apothecary student. The role of pharmacist in GMP Training is to make matrix design and training materials then create a training schedule which further gives recommendations of new employees or employees of the training results. The special assignment is to make training material about how to work in chemical laboratory and manual of peak integration. Training material was done with the media presentation in the form of power point. Based on the material making activities, it can be concluded that the training materials that are made are aimed primarily for analysts and laboratory technician who are interested in doing technical activities in chemical laboratories. "
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Septia Bintang Kinanti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Ferron Par Pharmaceuticals Periode 5 Januari- 29 Februari 2016 bertujuan untuk melihat langsung aktivitas yang berlangsung dalam suatu industri farmasi, memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait di industri farmasi terutama dalam hal penerapan CPOB di PT. Ferron Par Pharmaceuticals dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai peran dan tugas apoteker di industri farmasi.. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah mampu menganalisis resiko yang mungkin terjadi bila tidak dilakukan uji mikrobiologi pada produk-produk yang tidak terdapat persyaratan uji mikrobiologi.

Apothecary Professional Practice in PT. Ferron Par Pharmaceuticals Period 5th January- 29th February 2016 aims to know directly the activity that takes place in a pharmaceutical industry, gain knowledge and insight about all relevant aspects in the pharmaceutical industry, especially in terms of the application of GMP in PT. Ferron Par Pharmaceuticals and has a deep understanding of the role and duties of the pharmacist in pharmaceutical industry. The purpose of the special task is able to analyze the possible risks if not done microbiological tests on products that are not available microbiology test requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Putri Intan Pratiwi
"Industri farmasi bertanggung jawab dalam menghasilkan produk obat yang bermutu, aman dan berkhasiat. Industri farmasi di Indonesia tidak hanya harus memenuhi aspek CPOB saja melainkan juga harus sesuai dengan aspek CDOB. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) adalah suatu cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi yang sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Perlu adanya perhatian saat melakukan pengiriman produkagar mutu dan kualitas produk setelah sampai di tujuan sama dengan sebelum dilakukan pengiriman atau tidak berubah. Pengiriman obat jadi yang mengandung prekursor farmasi perlu diberikan perhatian untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan obat terutama saat proses pengiriman obat. Tujuan dilakukan tugas khusus ini untuk meningkatkan pemahaman terkait produk prekursor ke distributor dan membandingkan kesesuaian alur proses pengiriman produk prekursor di PT Ferron Par Pharmaceuticals dengan regulasi yang terkait. Pelaksanaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dengan melakukan pengamatan terhadap alur kegiatan pengiriman produk prekursor yang sedang berlangsung dan wawancara dengan Admin Warehouse lalu dibandingkan dengan regulasi yang terkait. Hasil yang didapat yakni secara keseluruhan proses pengiriman produk prekursor farmasi di PT. Ferron Par Pharmaceuticals sudah sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia.

The pharmaceutical industry is responsible for producing quality, safe and efficacious medicinal products. The pharmaceutical industry in Indonesia not only has to comply with CPOB aspects but also has to comply with CDOB aspects. Good Medicine Distribution Method (CDOB) is a method of distributing/distributing medicines and/or medicinal substances which aims to ensure quality along the distribution route in accordance with the requirements and intended use. Care needs to be taken when sending products so that the quality and quality of the product after it arrives at its destination is the same as before delivery or does not change. Delivery of finished medicines containing pharmaceutical precursors needs to be given attention to minimize the occurrence of drug abuse, especially during the drug delivery process. The aim of this special task is to increase understanding regarding precursor products to distributors and compare the suitability of the precursor product delivery process flow at PT Ferron Par Pharmaceuticals with the relevant regulations. The implementation of this special task is carried out observationally by observing the ongoing flow of precursor product delivery activities and interviews with the Warehouse Admin and then comparing it with the relevant regulations. The results obtained are the overall process of sending pharmaceutical precursor products to PT. Ferron Par Pharmaceuticals is in accordance with existing regulations in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Salma Mutmainah
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian memperlihatkan perlunya pembaruan secara berkala terhadap kompendia sebagai acuan dalam pengawasan mutu obat. Farmakope Indonesia, sebagai kompendia utama di Indonesia, secara terus-menerus diperbaharui untuk mengakomodasi jenis dan sediaan obat terbaru serta memastikan kesesuaian dengan standar internasional. Sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak, pengawasan ketat terhadap sediaan farmasi, khususnya dalam bentuk likuid, diperketat oleh BPOM. Oleh karena itu, PT Ferron Par Pharmaceuticals perlu mengevaluasi dan menyesuaikan spesifikasi serta metode uji mereka dengan kompendia terkini guna memastikan kepatuhan dan keamanan produk. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam spesifikasi dan metode analisis serta menekankan pentingnya validasi metode analisis yang tepat guna memastikan produksi obat yang berkualitas dan aman bagi pasien. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam spesifikasi dan metode analisis antara produk yang digunakan oleh PT. Ferron Par Pharmaceuticals dengan kompendia yang berlaku. Ketika terdapat perbedaan detail spesifikasi, diprioritaskan yang lebih ketat, dan parameter yang belum diuji akan dianalisis tambahan. Validasi atau verifikasi protokol metode analisis menjadi krusial untuk menghasilkan prosedur yang eksplisit, tidak ambigu, dapat dieksperimentasikan, efektif, dan dapat direproduksi guna memastikan hasil uji yang akurat dan relevan bagi industri farmasi.

Advancements in pharmaceutical science and technology necessitate periodic updates to compendia as standards for drug quality control. The Indonesian Pharmacopoeia, a primary reference in Indonesia, is continually revised to accommodate new drug types and formulations and to ensure alignment with international standards. In response to the increasing cases of Atypical Progressive Acute Kidney Failure (GGAPA) in children, stringent monitoring of pharmaceuticals, particularly liquid formulations, has been enforced by the Indonesian FDA. Therefore, PT Ferron Par Pharmaceuticals needs to evaluate and align their specifications and testing methods with current compendia to ensure compliance and product safety. This study aims to identify gaps in specifications and analytical methods and underscores the importance of validating analytical methods to ensure the production of quality and safe drugs for patients. The conclusion of this study shows that there are gaps in specifications and analysis methods between the products used by PT Ferron Par Pharmaceuticals and the applicable compendia. When there are differences in specification details, the more stringent ones are prioritized, and parameters that have not been tested will be additionally analyzed. Validation or verification of analytical method protocols is crucial to produce procedures that are explicit, unambiguous, experimentable, effective, and reproducible to ensure accurate and relevant test results for the pharmaceutical industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Fajar Hasanah
"Praktek Kerja Profesi (PKP) di industri farmasi dilaksanakan di Departemen
Quality PT. Ferron Par Pharmaceuticals. Kegiatan ini berlangsung selama delapan
minggu dari tanggal 6 Juli sampai dengan tanggal 28 Agustus 2015. PKP di
industri farmasi bertujuan agar mahasiswa apoteker mengerti peranan apoteker,
memiliki wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, memahami
penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dan memiliki gambaran
nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.
Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa peran
apoteker penting untuk menghasilkan obat-obatan yang aman, bermutu, dan
berkhasiat. Apoteker di Departemen Quality berperan dalam pemastian kesesuaian
setiap proses dari awal hingga akhir. Mahasiswa apoteker telah berhasil
memperoleh gambaran umum dari pelaksanaan pekerjaan kefarmasian di PT.
Ferron Par Pharmaceuticals., khususnya di bidang Stability Study. Berdasarkan
pengamatan, PT. Ferron Par Pharmaceuticals telah menerapkan seluruh aspek
CPOB dengan baik.
Profession Internship at pharmaceutical industry was held at Quality Department
of PT. Ferron Par Pharmaceuticals. This activity was held for eight weeks from
July 6
th
until August 28
th
2015. Profession internship at pharmaceutical industry
was intended to make apothecary student understand the role of pharmacist, have
insight into the implementation of pharmaceutical practice, understand the
implementation of Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), and know the issues
in pharmaceutical practice in pharmaceutical industry. Based on the activities,
pharmacists in Quality Department play a role in ensuring compliance at every
stage of the process, especially in Stability Study. Based on the observation, PT.
Ferron Par Pharmaceuticals have applied all aspects of CPOB.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kristien Juni Thandwi Jonathan
"Apoteker merupakan profesi yang memiliki peranan penting dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan obat dan merupakan sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Salah satu bentuk pembelajaran untuk mencapai standar berupa kemampuan akademik dan kemampuan profesi dalam mengaplikasikan pekerjaan kefarmasian yaitu praktik kerja profesi. Profesi apoteker salah satunya berperan dalam industri farmasi dan apotek yang dimana keduanya memerlukan profesi apoteker sebagai posisi kunci. Hal ini menuntut calon apoteker untuk dapat mengenal dan memahami lebih dekat peran apoteker di industri farmasi dan apotek. Oleh karena itu, Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. Ferron Par Pharmaceuticals dan Apotek Roxy Jatikramat dalam rangka memenuhi standar pembelajaran bagi para calon apoteker sehingga nantinya calon apoteker dapat memenuhi seluruh standar kompetensi seorang apoteker.

A pharmacist is a profession which has an important role in many areas related to drugs and is a pharmacy undergraduate which had graduated as a Pharmacist and had said the pharmacist oath. One form of learning to achieve the standard that is academic skills and professional skills to apply pharmaceutical practice is in the form of an internship. One of the pharmacist roles is in the pharmaceutical industry and in pharmacy retail in which both of those need the profession of a pharmacist as a key position. This requires the prospective pharmacist to be able to identify and comprehend the roles of a pharmacist in the pharmaceutical industry and pharmacy retail. Thus, a pharmacist internship was held at PT. Ferron Par Pharmaceuticals and Apotek Roxy Jatikramat to fulfil the learning standard for prospective pharmacist and so could fulfil all competency standard of a pharmacist."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Fairuztsana Nugraha
"CKD-OTTO Pharmaceuticals merupakan perusahaan industri farmasi yang berfokus pada obat sitostatika. Obat sitostatika merupakan sediaan steril yang dapat diproduksi menggunakan proses aseptik. Media fill atau uji simulasi proses merupakan salah satu validasi proses aseptik yang dilakukan semirip mungkin den proses produksi rutin dengan menggunakan media pertumbuhan mikroba untuk mengevaluasi kepatutan pembuatan produk steril farmasi secara aseptik. Hasil proses media fill akan dilakukan inspeksi visual pra-inkubasi dan pasca-inkubasi untuk melihat pertumbuhan mikroba. Inspeksi visual harus dilakukan dengan semaksimal mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang memengaruhi produksi sehingga diperlukan kualifikasi personil inspeksi visual media fill yang memumpuni dan sesuai dengan CPOB. Sebelum melakukan kualifikasi, personil yang terlibat harus memiliki pendidikan, pelatihan, pengalaman yang sesuai, dan memenuhi syarat dalam menginspeksi unit media fill. Nilai kelulusan kualifikasi personil inspeksi visual media fill adalah harus mampu mengidentifikasi semua kit/test tube dengan akurasi 100% untuk wadah yang keruh atau jernih. Personil inspeksi visual media fill dinyatakan telah terkualifikasi apabila lulus tiga kali kualifikasi.

CKD-OTTO Pharmaceuticals is a pharmaceutical industry company that focuses on cytostatics. Cytostatic drugs are sterile preparations that can be manufactured using an aseptic process. Media fill or process simulation test is one of the aseptic process validations carried out as closely as possible to the routine production process using microbial growth media to evaluate the appropriateness of making sterile pharmaceutical products aseptically. The results of the media fill process will be subjected to pre-incubation and post-incubation visual inspection for microbial growth. Visual inspection must be carried out as much as possible to avoid errors that affect production, so it is necessary to qualify of personnel visual media fill inspection in accordance with GMP. Before qualifying, the personnel involved must have appropriate education, training, experience, and be qualified to inspect the fill media unit. The pass mark for the qualification of media fill visual inspection personnel is to be able to identify all kits/test tubes with 100% accuracy for turbid or clear containers. Media fill visual inspection personnel are qualified if they pass three qualifications.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erli Susanti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di Apotek Safa, mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi, manajemen keuangan, pengadaan, penyimpanan, dan penjualan perbekalan farmasi serta mempraktekkan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika yang berlaku dalam sistem pelayanan kefarmasian di Indonesia. Pelayanan kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelayanan obat di Apotek Safa terdiri dari pelayanan resep, pelayanan non resep, swamedikasi dan komunikasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Penjualan Obat Secara Pareto (ABC) di Apotek Safa Periode Januari - Juni 2012. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengelompokkan item obat ethical dan OTC menjadi kelompok A, B dan C. Selain itu juga untuk menentukan item obat ethical dan OTC yang menjadi pareto selama periode Januari - Juni 2012.

Apothecary Internship Reports in Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Jl. Matraman Raya No 218 aimed to to understand the duties and functions of Health East Jakarta Sub-dept. This activity is carried out in the section in charge of the Health Resources Coordinator Pharmaceutical Food and Beverage. In this case, pharmacists are expected to understand the duties and functions of the Health Resources and Services section to understand licensing procedures, and guidance, supervision and control of pharmaceutical food and beverage facilities. Means pharmaceutical food and drinks covered include pharmacies, drug stores, small industrial traditional medicine (IKOT), branch distributors of medical devices, and food industry was the household (domestic worker). Special assignment given use of psychotropic report entitled Summary of Unit Area Health Services in East Jakarta Municipality Period of January and February 2012. Special assigment aims to identify health service unit had sent a report of psychotropic use, the type most widely used psychotropic drugs and health services are the most widely used psychotropic drugs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>