Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Bale Kajian Tafsir Al-Quran Pase, 2001
297.122 7 TAF
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Fahrurrozy
"Verba trikonsonantal derivatif dalam bahasa arab merupakan verba yang kata asalnya terdiri dari tiga konsonan yang diberi proses morfologis berupa afiksasi imbuhan, baik imbuhan satu konsonan, dua konsonan, atau pun tiga konsonan. Surah Qaf merupakan salah satu surah dalam Al-Qur’an yang tersusun oleh beberapa jenis verba, termasuk verba trikonsonantal derivatif. Penelitian ini akan menganalisis verba mana saja yang termasuk ke dalam jenis verba trikonsonantal derivatif dalam Surah Qaf, identifikasi jenis afiksasi yang digunakan, serta perilaku sintaktis dari verba trikonsonantal derivatif tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain kajian pustaka. Data dalam penelitian ini yaitu berupa verba trikonsonantal derivatif yang bersumber dari Al-Qur’an, Surah Qaf, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi Arab dan teori sintaksis Arab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Al-Qur’an Surah Qaf ditemukan: 29 verba trikonsonantal derivatif, yaitu 12 verba pola IV, 11 verba pola II, 3 verba pola VIII, 2 verba pola V, dan 1 verba pola III.

Triconsonantal derivative verbs in Arabic are verbs whose root words consist of three consonants and undergo morphological processes such as affixation, with either one consonant, two consonants, or three consonants. Surah Qaf is one of the chapters in the Qur’an that contains various types of verbs, including triconsonantal derivative verbs. This study will analyze which verbs in Surah Qaf are classified as triconsonantal derivative verbs, identify the types of affixation used, and examine the syntactic behavior of these triconsonantal derivative verbs. The research method used in this study is a qualitative method with a literature review design. The data in this study consist of triconsonantal derivative verbs sourced from the Qur’an, Surah Qaf, with data collection techniques in the form of documentation. The theories used in this research are Arabic morphology theory and Arabic syntax theory. The results of this study show that in the Qur’an, Surah Qaf, 29 triconsonantal derivative verbs were found: 12 verbs of pattern IV, 11 verbs of pattern II, 3 verbs of pattern VIII, 2 verbs of pattern V, and 1 verb of pattern III."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ghazy Muhyiyuddin Subarkah
"Penelitian ini membahas tentang analisis sintaksis terhadap partikel الالم/ al-lām/ dalam Surat Al-Kahfi. Partikel /lām/ dalam urutan هجائية/ hijā’iyyah/ menempati ke-22 dari total 28 partikel /hijā’iyyah/. Partikel /lām/ dalam ranah sintaksis memiliki tiga penanda, yaitu fatḥah, kasrah, dan sukūn, dan penggunaan masing-masing penanda dapat berbeda tergantung sesuatu yang terdapat pada sebelum partikel dan sesudah partikel. Penelitian ini menganalisis dengan sudut pandang sintaksis terhadap partikel /lām/ dalam Surat Al-Kahfi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori sintaksis yang dikemukakan oleh Dawud dan AdDaḥdaḥ dan dilengkapi penjabaran tentang 31 jenis partikel /lām/ yang dijabarkan oleh Az-Zajjājiy. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah membagi dan menganalisis partikel /lām/ menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan fungsi dan letak partikel. Partikel /lām/ berdasarkan fungsi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu العاملة الالم/ al-lām al- ‘āmilah/ yang dapat mengubah modus dari verba atau kasus dari nomina dan املهملة الالم/ al-lām al-muhmilah/ yang tidak dapat mengubah modus dan kasus. Adapun kategori berdasarkan letak partikel /lām/, telah penulis bagi menjadi tiga kategori, yaitu sebelum verba (pra-verba), sebelum nomina (pra-nomina), dan sebelum partikel lain (pra-partikel).

This study discusses the syntactic analysis of the particle الالم/ al-lām/ in Surah Al-Kahf. The particle /lām/ in هجائية /hijā’iyyah/ order occupies the 22 nd place out of 28 /hijā’iyyah/ particles. The particle /lām/ in the topic of syntax has three markers, namely fatḥah, kasrah, and sukūn, and the use of each marker can be different depending on something that exists before the particle and after the particle. This study analyzes the particle /lām/ in Surah AlKahf from a syntactic point of view and using a qualitative descriptive method. The theory used in this study is the syntactic theory by David dan Ad-Daḥdaḥ and completed it with the explanation of 31 types of /lām/ particles by Az-Zajjājiy. Based on those, the researcher has divided and analyzed the /lām/ particle into two categories, which are based on the function and location of the particle. Particle /lām/ based on function can be divided into two types, namely العاملة الالم/ al-lām al-‘āmilah/ which can change the mood from the verb or the case from the noun and املهملة الالم/ al-lām al-muhmilah/ which cannot change the mood and cases. As for the categories based on the location of the particle /lām/, the author has divided them into three categories, which are before the verb (preverb), before the noun (pre-noun), and before the othe particles (pre-particle)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Permasalahan yang terjadi terkait makna idiom dapat dijabarkan oleh peneliti dalam sebuah rumusan masalah, yaitu bagaimana makna idiom yang terdapat pada Al-Qur`an di Surat Yusuf. Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan makna idiom yang tersebar dalam Al-Qur`an di Surat Yusuf. Metodologi yang peneliti terapkan dalam penyusunan penelitian ini adalah pertama mengumpulkan idiom-idiom yang tersebar di Surat Yusuf, kedua mengidentifikasi dan menganalisis bentuk dan makna idiom tersebut, dan ketiga menjabarkan hasil identifikasi tersebut dengan metode deskriptif. Jadi, penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode analisis-deskriptif. Pada Surat Yusuf, peneliti menyimpulkan makna idiom dapat diklasifikasikan menjadi idiom mutlak dan idiom transparan. Makna-makna yang terdapat pada idiom akan berbeda dengan konstruksi pembentuknya. Jika makna idiom berbeda secara keseluruhan dari konstruksi pembentuknya, maka itu termasuk idiom mutlak. Namun, jika salah satu makna idiom mirip dengan konstruksi pembentuknya, maka itu termasuk ke dalam idiom transparan.

The problems that occur related to the meaning of idioms can be described by the author in a formulation of the problem, namely how the meaning of idioms is contained in the Qur`an in Surah Yusuf. Departing from the formulation of the problem, the purpose of this study is to describe the meaning of idioms that are found in the Qur`an in Surah Yusuf. The methodology used by the author in the preparation of this research is to firstly collect arabic idioms which are scattered in Surah Yusuf, secondly to identify the form and meaning of these idioms, and thirdly to describe the results of these identifications using a descriptive method. So, this research method is categorized as qualitative with descriptive-analytic method. Western, Arabic and Indonesian linguists agree that idioms have a construction form formed from phrases, clauses or sentences. If one of the elements of the idiom is changed or reversed in its composition, then the meaning will change or even become meaningless. In Surah Yusuf, the writer concludes the meaning of idioms can be classified into absolute idioms and transparant idiom. The meanings contained in the idiom will be different from the construction of its shaper. If the meaning of the idiom differs as a whole from its forming construction, then it belongs to the absolute idiom. However, if one of the meanings of an idiom is similar to its forming construction, then it belongs to the transparant idiom."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haidar Izzuddin
"Penelitian ini memaparkan hasil analisis morfosemantik Surah Al-Fatihah terjemahan bahasa Ibrani pada versi Haquran Uri Rubin yang diterbitkan oleh Tel Aviv University pada 2005. Penelitian ini dilatar belakangi dekatnya hubungan bahasa Arab sebagai bahasa sumber dan Ibrani sebagai bahasa sasaran dalam bentuk struktur dan kosakata. Adapun batasan penelitan terfokus pada analisis morfosemantik kosakata yaitu nomina, verba, dan partikel. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan bentuk dan makna kosakata dalam Surah Al-Fatihah dan terjemahannya dalam versi Haquran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Adapun teori-teori yang digunakan adalah teori teori morfologi bahasa Ibrani Schwarzwald (2009) dan Schneider (2010). Hasil yang didapat dari analisis menyatakan bahwa kosakata dalam versi bahasa Ibrani lebih banyak dari bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki 28 bentuk nomina, 4 verba, dan 7 partikel, sedangkan bahasa Ibrani memiliki 28 nomina, 5 verba, dan 19 partikel. Bentuk nomina versi Ibrani dan Arab didominasi dari derivasi akar dan pola yang juga melibatkan formasi kata linear dengan tambahan afiks. Kosakata pada Surah Al-fatihah terjemahan versi Haquran Uri Rubin juga menyesuaikan bentuk dan makna menggunakan pola-pola yang setara dengan bahasa Arab.

This paper analyze the morphosemantic aspect of Surah Al-Fatihah in the Hebrew version of the Haquran by Uri Rubin that was published by Tel Aviv University in 2005. The study was motivated by the close relationship, in terms of structure and vocabulary, between Arabic (as the source language) and Hebrew (as the target language). The focus of the study is the morphosemantic analysis of the vocabulary (nouns, verbs, and particles) in Surah Al-Fatihah. The purpose of the study is to explain the form and meaning of said vocabulary and its translation in the Haquran. Descriptive and qualitative methods were used with literature study as the data collection technique. Schwarzwald (2009) and Schneider (2010) theory on Hebrew morphological were used in the study. The results obtained from the analysis states that the amount of vocabulary that was used in the Hebrew version is greater than the Arabic version. Arabic has 28 noun forms, 4 verbs, and 7 particles; while Hebrew has 28 nouns, 5 verbs, and 19 particles. The nouns in Hebrew and Arabic are dominated by root-derivation nouns and pattern nouns which also involve linear word formation with additional affixes. The Hebrew vocabulary also adapts its form and meaning using Arabic equivalent patterns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuh Miqdad
"ABSTRAK
Nuh Miqdad. Abstrak sbb. Penelitian ini membahas tentang Prep bi dalam al-Quran surah al-Baqarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan padanan makna Prep bi pada surah al-Baqarah, serta melihat unsur-unsur yang mempengaruhi perpadanan Prep bi dalam bahasa sasaran yang dalam penelitian ini adalah bahasa Indonesia. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif analitis berdasarkan pada teori terjemahan dan teori sintaksis. Teori terjemahan digunakan untuk mengetahui makna dan padanan makna Prep bi dalam bahasa sasaran. Sedangkan teori sintaksis digunakan untuk melihat struktur kalimat yang di dalamnya terdapat Prep bi untuk membandingkan teks bahasa sumber dengan teks bahasa sasaran. Hasil analisis mengungkapkan bahwa makna Prep bi yang terdapat dalam surah al-Baqarah berdasarkan makna Prep bi yang diajukan oleh al-Anshariy adalah al_ilsha:q _kelekatan_, al-muqa:balah _penyetaraaan_, at-ta`diyyah _transitifitas_, at_tawki:d _penegasan_, al-isti`a:nah _instrumentalitas_, al-musha:habah _kesertaan_, azh-zharfiyyah _adverbial_, dan al-gha:yah _tujuan_. Makna-makna tersebut mempengaruhi perpadanan Prep bi ketika diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Bentuk padanan yang muncul pun tidak hanya sama-sama berbentuk preposisi, tetapi mengalami pergeseran bentuk menjadi nomina, verba, adverbia dan konjungtor, pergeseran kelas menjadi frase preposisional dan frase verbal dan pergeseran intra-sistem menjadi zero"
2010
S13339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Milzam Karami
"Tulisan ini membahas tentang verba trilateral atau fi’il tsulatsi, yaitu verba khas bahasa Arab yang terdiri dari tiga huruf asliserta klasifikasi verbadalam bahasa Arab dan menganalisis verba trilateral dalam al-Qur’an surat al-A’la.Metodologi yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif analitis dengan tahapan-tahapan :(1) mencari semua verba yang terdapat dalam surat al-A’la; (2) mengelompokkan verba-verba tersebut ke dalam klasifikasi verba trilateral atau verba quadrilateral; (3) mencatat verba-verba yang termasuk ke dalam verba trilateral; (4) menganalisis verba-verba trilateral tersebut sesuai klasifikasi verba pada subbab kerangka teori; serta (5) menulis hasil analisis ke dalam jurnal. Hasil dari penelitian verba trilateral dalam surat al-A’la ini, penulismenemukan26 verba yang semuanya merupakan verba trilateral dengan rincian : 14 verba trilateral asli tanpa penambahan huruf atau fi’il tsulatsi mujarrad, 10 verba trilateral yang mengalami penambahan satu huruf atau fi’il tsulatsi mazid ruba’i, dan 2 verba trilateral yang mengalami penambahan dua huruf atau fi’il tsulatsi mazid khumasi.

This paper discusses the trilateral verbs or fi'il tsulatsi, which is typical of Arabic verbs consisting of three original letters and classification of verbs in Arabic and analyze the trilateral verbs in the Qur'an al-A'la.Metodologi letters used in this journal is a descriptive analytical method with stages: (1) search for all verbs contained in the letter of al-A'la; (2) classifying verbs into verb classification trilateral or quadrilateral verbs; (3) noted the verbs that belong to the trilateral verbs; (4) analyzing the trilateral verbs according to the classification of verbs in Section theoretical framework; and (5) writing the results of the analysis in the journal. The results of the study trilateral verbs in the letter of al-A'la, the authors found 26 verbs which are all trilateral verbs with details: 14 original trilateral verbs without the addition of the letter or fi'il tsulatsi mujarrad, 10 trilateral verbs that has the addition of the letter or fi 'il tsulatsi mazid ruba'i, and 2 trilateral verbs that undergo addition of two letters or fi'il tsulatsi mazid khumasi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramaditya
"ABSTRAK
Tindak tutur memuji merupakan tuturan yang mengandung ekspresi positif terhadap apa yang terjadi dengan mitra tutur. Dalam Alquran Surat Yusuf, terdapat sejumlah tindak tutur memuji yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah konteks cerita dalam Surat Yusuf. Tindak tutur memuji yang terdapat dalam Surat Yusuf merupakan tindak tutur yang terstruktur. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai tindak tutur memuji dalam Surat Yusuf. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan tindak tutur pujian bahasa Arab dalam Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik studi pustaka dan literatur untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana tindak tutur memuji disampaikan dalam bahasa Arab pada Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakan teori dari Holmes dan Nelson, El Bakary, dan Al Batal mengenai jenis tindak tutur memuji. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat empat jenis tindak tutur memuji dalam Surat Yusuf yaitu pujian terhadap penampilan mitra tutur, pujian terhadap kemampuan, prestasi atau perbuatan baik mitra tutur, pujian terhadap benda yang dimiliki mitra tutur, dan pujian terhadap kepribadian atau keramahan mitra tutur.

ABSTRACT
Speech act of compliment are utterance that contain a positive response to what is happening with the interlocutor. In the Quran Surah Yusuf, there are a number of speech act of compliment that are used to explain some contexts of the story in Surah Yusuf. Speech act of compliment contained in Surah Yusuf are structured speech act. Based on that, this study discusses the speech act of compliment in Surah Yusuf. The purpose of this study is to explain speech act of compliment in Arabic in Surah Yusuf. This study uses descriptive research methods using library research techniques to find out and explain how speech act of compliment delivered in Arabic in Surah Yusuf. This study uses theories from Holmes and Nelson, El Bakary, and Al Batal about the types of speech act of compliment. This study found that there were four types of speech act of compliment in Surah Yusuf that is appearance compliment, ability/performance compliment, possesions compliment, and personality traits/friendliness compliment."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Gholib
"Penelitian ini  membahas mengenai tindak tutur direktif yang terdapat pada Al-Qur’an Surat Yusuf.  Surat Yusuf merupakan surat yang isinya menceritakan kisah hidup dari Nabi Yusuf. Surat ini memiliki latar, alur, tokoh dan dialog-dialog tutur. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi apa saja bentuk dan fungsi tindak tutur direktif yang ada pada ayat-ayat di dalam  dialog-dialog yang terdapat dalam Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakakn metode content analysis yaitu Teknik penilitian untuk membuat kesimpulan yang sah berdasarkan konteksnyaPenulis menggunakan Teori Bach dan Harnish yang mengatakan bahwa fungsi dari tindak tutur direktif terbagi atas 6 fungsi yaitu: 1.) Requestives, 2.) Questions, 3.) Requirements, 4.)  Prohibitives, 5.) Permissives, dan 6.) Advisories. Penulis menemukan 46 tindak tutur direktif dalam Surat Yusuf dengan fungsi-fungsi yang ditunjukan pada teori Bach dan Harnis di atas.  Sedangkan bentuk tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi tindak tutur direktif literal langsung dan tindak tutur direktif literal tidak langsung.

This study discusses the directive speech acts contained in the Al-Qur'an Letter of Yusuf. The Letter of Yusuf is a letter whose contents tell the life story of the Prophet Yusuf. This letter has a background, plot, characters and speech dialogues. This study intends to identify what forms and functions of directive speech acts exist in the verses in the dialogues contained in Surah Yusuf. This research uses content analysis method, namely research technique to make valid conclusions based on the context. The author uses Bach and Harnish's theory which says that the function of directive speech acts is divided into 6 functions, namely: 1.) Requestives, 2.) Questions, 3.) Requirements, 4.) Prohibitives, 5.) Permissives, and 6.) Advisories . 46 directive speech acts is found in the Letter of Yusuf with the functions shown in Bach and Harnis's theory above. Whereas the speech act forms found in this study include direct literal directive speech acts and indirect literal directive speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>