Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harya Samudra
"Laporan magang ini bertujuan untuk menganalisis manajemen persediaan barang dagang di suatu perusahaan e-commerce, yaitu PT ASD. PT ASD adalah salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV). Selain sebagai platform, PT ASD juga memiliki dan menjual persediaan barang dagangnya sendiri. Persediaan barang dagang PT ASD berjumlah 12.000 jenis yang terdiri dari 700.000 unit barang. Berdasarkan hasil pelaksanaan tiga stock opname pada bulan Oktober 2018 hingga Desember 2018, ditemukan terdapat tiga masalah pada manajemen persediaan barang dagang PT ASD. Ketiga masalah tersebut yaitu: (1) selisih (discrepancies) antara jumlah barang yang tercatat pada sistem dengan jumlah aktual, (2) slow-moving inventories, (3) backlog pada pengiriman barang dari gudang. Kemudian penulis menganalisis dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari masalah tersebut dengan menggunakan kerangka manajemen risiko dan pengendalian internal, serta melakukan benchmarking dengan best practice manajemen persediaan barang dagang dari DiCentral Inc. (2017). Hasil analisis menunjukkan bahwa PT ASD telah menerapkan prosedur manajemen persediaan barang dagang yang sesuai dengan panduan dari DiCentral (2017). Namun, masih terdapat kelemahan pada pengawasan dan faktor sumber daya manusia sehingga terjadi masalah-masalah seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Karena itu penulis memberikan rekomendasi untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut.

The purpose of this internship report is to analyze the inventory management of PT ASD, an e-commerce company. PT ASD is one of the biggest e-commerce company in Indonesia based on Gross Merchandise Value (GMV). Aside of being a platform, PT ASD also owns and sells their own merchandise inventory. PT ASD have 12.000 type of inventories which comprised of 700.000 units. According to the results of 3 stock opnames conducted on October 2018 to December 2018, the author found that there are three problems in PT ASD inventory management. These three problems are: (1) discrepancies between the number of goods recorded in the system and the number of goods that are actually stored in the warehouse, (2) slow-moving inventories, (3) backlog at the shipping process from warehouse. Afterwards, the author analyzed and identified the possible source of the problems by using risk management and internal control frameworks and performing benchmarking analysis with inventory management best practice from DiCentral Inc. (2017). The result of the analysis showed that PT ASD have implemented its inventory management in accordance to the guidance from DiCentral (2017). However, there are still some weaknesses in their monitoring and human resources so that the problems previously stated occur. For that reason, the author provided recommendations on how to address the problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Widyasari
"The internship report aims to evaluate the expenditure cycle in inventory purchasing at PT ABC. PT ABC is a company which acts as a general distributor of a sandwich spread brand in Indonesia. The expenditure cycle at PT ABC starts from the process of purchasing inventory, receiving ordered items, receiving and reviewing vendor invoices, and disbursing cash. This internship report focuses on the explanation of each activity, threats in each activity, and controls to mitigate the threats in the expenditure cycle in inventory purchasing at PT ABC. The evaluation process is based on the assigned work during the internship period. The evaluation is carried out referring to the theory of expenditure cycle in Romney and Steinbart (2016). Overall, the practice of expenditure cycle at PT ABC has been in accordance with the theory of expenditure cycle in Romney and Steinbart (2016). PT ABC has also identified the threats that may occur from each activity in the expenditure cycle and implemented adequate control to mitigate the threats. However, there are still several obstacles which cause the expenditure cycle at PT ABC to not run effectively. The internship experience has facilitated the author to have a selfreflection regarding hard and soft skills which has been going well, as well as those which still need to be improved. There are several plans as follow-up actions of the author’s self-reflection, such as improving technical skills through online course for Microsoft Excel and real-life practice by working at consulting firm, broadening accounting knowledge by pursuing a master’s degree abroad, and taking certifications once eligible.

Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi siklus pengeluaran dalam pembelian barang persediaan pada PT ABC. PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi selai di Indonesia. Siklus pengeluaran PT ABC terdiri dari tahap pemesanan, penerimaan barang, verifikasi invoice, dan pengeluaran kas. Fokus pembahasan laporan ini adalah tahapan, kendala, dan pengendalian untuk memitigasi kendala pada siklus pengeluaran dalam pembelian barang di PT ABC. Proses evaluasi didasarkan pada pekerjaan yang diberikan selama proses magang dilaksanakan. Evaluasi dilakukan mengacu kepada teori siklus pengeluaran Romney dan Steinbart (2016). Secara keseluruhan, praktek siklus pengeluaran di PT ABC sudah sesuai dengan teori siklus pengeluaran Romney dan Steinbart (2016). PT ABC juga telah mengetahui kendala yang mungkin terjadi dari setiap tahapan siklus pengeluaran, dan mengimplementasi pengendalian internal ke dalam sistem mereka saat ini. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang menyebabkan siklus pengeluaran di PT ABC belum berjalan secara efektif. Pengalaman magang membantu penulis sadar akan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki dan yang masih perlu untuk dikembangkan. Terdapat beberapa rencana sebagai bentuk tindak lanjut dari refleksi diri penulis, yaitu meningkatkan kemampuan teknis melalui kursus daring Microsoft Excel dan praktek langsung dalam dunia kerja di perusahaan konsultan, memperluas pengetahuan mengenai akuntansi dengan mengambil pendidikan magister di luar negeri, dan mengambil sertifikasi setelah memenuhi syarat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sipota, Belinda Larisa
"Perusahaan dari seluruh dunia terkena dampak gangguan rantai pasokan global selama pandemi, salah satunya adalah IKEA Indonesia. Perusahaan ini mengimplementasikan proses inventory sharing yang bertujuan untuk menyeimbangkan inventory antar toko serta mencapai target product availability dan overstock, sehingga mampu menunjang komersialitas perusahaan dan tingkat inventory meskipun memiliki pengaturan inventory secara desentralisasi. Beberapa bulan dijalankan secara rutin, proses stock balancing membutuhkan cycle time yang panjang serta tidak memberikan dampak yang signifikan pada struktur inventory karena kerap terjadi inventory discrepancy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi masalah dalam proses stock balancing, menganalisis dampaknya terhadap inventory, dan juga merancang perbaikan proses bisnis sehingga menghasilkan cycle time yang lebih singkat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data lewat wawancara dan observasi. Penelitian dimulai dengan menganalisis proses stock balancing saat ini untuk mengidentifikasi penyebab utama masalah. Kemudian, merancang perbaikan proses melalui sepuluh tahapan business process improvement termasuk teknik seperti eliminate, reduce cycle time, dan automation. Hasil penelitian memproyeksikan bahwa proses stock balancing dapat menjadi lebih efisien dengan mengeliminasi empat aktivitas duplikasi dan cycle time dapat dipersingkat 50% dari 28 hari menjadi 14 hari. Selain itu, penelitian ini menyarankan faktor pendukung seperti integrasi sistem dan dedicated manpower untuk mendukung penuh proses stock balancing.

Companies worldwide were impacted by global supply chain disruption during the pandemic. IKEA Indonesia executes inventory sharing process called as stock balancing aims to balance inventory levels between stores and reaching goals for availability and overstock level that affects company’s commerciality and stock holding despite the centralized inventory management. After months of implementation, cycle time of weekly execution was too long up to one month and didn’t contribute a significant impact on inventory structure due to inventory discrepancy. This study aims to investigate and identify issues in current stock balancing process, to analyse the impact to total inventory level, and also to design business process improvement in shorter cycle time. Qualitative method is conducted in this research and data collection through interviews and observations. The research began with analysing current process to identify the root cause. Then, proposing process improvements through ten steps of business process improvement including techniques such as eliminate, reduce cycle time, and automation. The result projecting that stock balancing process can be improved by eliminating four duplicating activities and the cycle time could be shortened by 50% from 28 days to 14 days. In addition, this study suggests supporting factors such as system integration and dedicated manpower to fully support on stock balancing process."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusia Lilik Budhi S.
"Tugas akhir ini membahas tentang salah satu teori tentang pengadaan safety stock dan pengalokasiannya sesuai dengan biaya safety stock yang telah di tetapkan oleh perusahaan dengan tujuan meminimumkan total jumlah unit short (unit-unit yang tidak tersedia pada saat deman datang ) per tahun. Dan penerapannya pada perusahaan pembuatan kain ban (tyre cord) di PT Andayani Megah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Yudhistira
"Penelitian ini membahas pengelolaan persediaan yang ada di PT. Foseco Indonesia, sebuah perusahaan global yang memiliki kantor pusat di London, Inggris. Ada tiga jenis barang yang dimiliki oleh PT. Foseco Indonesia yaitu raw material, finished goods dan trading goods, dimana trading goods berkontribusi sebesar 50% dari total nilai barang. Dalam pengelolaan persediaan trading goods belum tersedia klasifikasi sehingga pengelolaan persediaan belum dilakukan dengan optimal. Selain itu tidak tercapainya target perusahaan untuk OTIF, NSMI, trade working capital serta inventory days menjadikan pengelolaan trading goods menjadi krusial. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan klasifikasi terhadap persediaan trading goods dengan pendekatan ABC-XYZ analysis. Kemudian menyusun kebijakan persediaan sesuai klasifikasi dari setiap trading goods, dan melakukan simulasi terkait hasil ABC-XYZ analysis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja persediaan trading goods. Metode yang digunakan adalah integrated ABC-XYZ Analysis dengan menggunakan data primer berupa hasil wawancara dengan pihak yang terlibat dalam pengelolaan persediaan serta data sekunder perusahaan pada tahun 2019 terhadap 160 jenis trading goods. Hasil pengelompokan menunjukkan ada 22 barang termasuk kelompok AX, 10 barang termasuk kelompok AY, 5 barang termasuk kelompok AZ, 8 barang termasuk kelompok BX, 27 barang termasuk kelompok BY, 15 barang termasuk kelompok BZ, 6 barang termasuk kelompok CY dan 66 barang termasuk kelompok CZ. Pengelompokan tersebut kemudian digunakan sebagai panduan dalam menentukan periode review dalam pembelian di masa depan. Dan hasil simulasi menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan di PT.Foseco Indonesia masih belum efektif dan diperlukan perbaikan kebijakan persediaan dan kerjasama pihak yang terlibat.

This study discusses inventory management at PT. Foseco Indonesia, a global company headquartered in London, England. There are three types of goods owned by PT. Foseco Indonesia, namely raw materials, finished goods and trading goods, where trading goods contribute 50% of the total value of goods. There is no classification for trading goods inventory so that inventory management cannot be carried out optimally. In addition, the company's failure to achieve its targets for OTIF, NSMI, trade working capital and inventory days makes the management of trading goods crucial. The purpose of this research is to classify the inventory of trading goods with the ABC-XYZ analysis approach. Then formulate an inventory policy according to the classification of each trading goods, and perform simulations related to the results of ABC-XYZ analysis to determine its effect on the performance of the trading goods inventory. The method used is the integrated ABC-XYZ Analysis using primary data in the form of interviews with parties involved in inventory management as well as company secondary data in 2019 on 160 types of trading goods. The grouping results show that there are 22 items including group AX, 10 items including group AY, 5 items including group AZ, 8 items including group BX, 27 items including group BY, 15 items including group BZ, 6 items including group CY and 66 items including CZ group. The grouping is then used as a guide in determining the review period for future purchases of goods. And the simulation results show that inventory management at PT. Foseco Indonesia is still not effective, so improvements are needed on inventory policies and cooperation from the parties involved."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Amani Yapono
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persediaan di UMKM X dan menjabarkan fakta-fakta terkait fungsi pengelolaan pada proses perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pencatatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, obervasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan dalam pengelolaan persediaan di UMKM X. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pengelolaan persediaan pada tahap perencanaan berupa analisis klasifikasi ABC. Analisis klasifikasi ABC (Always, Better, Control) merupakan metode Pareto yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas penanganan tanaman hias sehingga UMKM X dapat berfokus pada jenis tanaman yang kritis. Penelitian ini juga merekomendasikan pengelolaan persediaan pada proses selanjutnya dengan menggunakan metode peramalan Moving-Average, SKU, safety stock dan reorder point. Hasil penelitian belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain dengan pola permintaan maupun pada perusahaan dengan industri berbeda. Selain itu, keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang digunakan hanya persediaan tanaman hias sebagai barang dagang.

This thesis aimed to analyze inventory management in MSME X and describe facts related to inventory management in the planning, receiving, storage, distribution and recording processes. This research uses a case study approach with research methods in the form of literature studies, observations and interviews. The results show that there are still weaknesses in inventory management in MSME X. Therefore, this study recommends improving inventory management at the planning stage in the form of ABC classification analysis. ABC (Always, Better, Control) classification analysis is a Pareto method that can be used to determine priorities for handling ornamental plants so that MSME X can focus on critical plant species. This study also recommends inventory management in the next process using the Moving-Average, SKU, safety stock and reorder point forecasting methods. The research results may not necessarily be applied to other companies with demand patterns or to companies with different industries. In addition, the limitation of this study is that the sample used is only supplies of ornamental plants as merchandise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Yoga Iswara
"

Manajemen persediaan dan ketersediaan persediaan merupakan hal yang sangat penting dalam industri, terlebih lagi dalam industri manufaktur. Oleh karena itu, suatu kebijakan manajemen persediaan yang teratur dibutuhkan agar perusahaan dapat mengatur ketersediaan dari persediaan produknya, sehingga produksi dan penjualan dari produknya dapat terlaksana dengan teratur dan tidak terhambat oleh kekurangan persediaan. Penerapan model (R, Q) dapat membantu perusahaan untuk mengatur persediaannya dengan teratur melalui penetapan titik pemesanan kembali dan jumlah pemesanan barang, sehingga pengadaan persediaan dapat dijalankan dengan sistematis. Penerapan model (R, Q) juga dapat digunakan dengan mempertimbangkan kebijakan pemeriksaan persediaan secara periodik, kebijakan backlog, kapasitas gudang penyimpanan bahan baku, kekurangan persediaan, dan pemesanan berlebih untuk persediaan barang tersebut. Penelitian ini menghasilkan nilai titik pemesanan kembali untuk bekuan karet mentah pada posisi persediaan sebesar 72 ton dan jumlah pemesanan sebesar 55,09 ton. Nilai-nilai tersebut akan menghasilkan biaya total manajemen persediaan sebesar Rp23.830.692,95 per siklus, yaitu biaya total manajemen persediaan dengan nilai terkecil berdasarkan nilai titik pemesanan kembali dan jumlah pemesanan yang digunakan.


Inventory management and inventory availability are important aspects in the industry, especially for manufacturing industry. Due to that, a regulated inventory management policy is needed so that the company can manage the availability of its product, so that the production and sales of the product can be done properly and not be disrupted by the lack of inventory. The application of (R, Q) model can help the company to properly manage its inventory through the determination of reorder point and order quantity, thus inventory procurement can be systematically done. The (R, Q) model can also be used by considering periodic inventory review policy, backlog policy, raw material storage capacity, inventory shortage, and the over-ordering of the products inventory. This research generates the value of reorder point of raw rubber lumps at 72 tons and the order quantity at 55,09 tons. Those values incur the total cost of inventory management of Rp23.830.692,95 per cycle, which is the total cost of inventory management with the lowest value based on the values of reorder point and order quantity that are used.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Armandiego Soeharto
"Dalam industri ritel, sifat kompetitif mengharuskan perusahaan untuk memiliki sistem manajemen persediaan yang efisien untuk menciptakan keunggulan kompetitif terhadap pesaing mereka. Dengan demikian pengelolaan inventori memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya, meningkatkan pergerakan inventori, mengurangi inefisiensi, dan pada akhirnya meningkatkan laba perusahaan. Salah satu cara untuk mengendalikan dan menyusun strategi ini adalah melalui sistem manajemen rantai pasokan, di mana manajemen rantai pasokan digunakan sebagai strategi keseluruhan bagi perusahaan untuk mengendalikan dan memantau tingkat persediaan mereka. Ini dapat menimbulkan beberapa tantangan dan hambatan di perusahaan yang mungkin baru dalam hal penerapan sistem manajemen ini. Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis efek dan tantangan yang terjadi di perusahaan ritel dalam hal menerapkan sistem manajemen rantai pasokan baru di perusahaan mereka dan untuk mengetahui apakah bermanfaat atau tidak bagi perusahaan untuk melakukannya. Untuk menghitung ini, makalah ini akan membandingkan kinerja aktual perusahaan yang menggunakan sistem manajemen rantai pasokan e-baru terhadap kinerja perusahaan sebelum mereka menerapkan system tersebut. Perbandingan ini akan menggunakan indikator kinerja utama (KPI) yang dievaluasi melalui laporan keuangan perusahaan. Hasil dari studi kasus ini menemukan bahwas setelah menggunakan e-SCM tersebut selama 2 tahun, perusahaan yang diteliti telah meningkatkan performa perusahaan tersebut yakni meyakinkan peneliti akan manfaat dari siste tersebut.

In the retail industry, the competitive nature requires companies to have an efficient inventory management system in order to create a competitive advantage against their competitors. The management of inventory thus allows companies to reduce costs, improve inventory movement, decrease inefficiency and ultimately improve a company’s bottom line. One way to control and strategize this is through a supply chain management system, where the supply chain management is used as an overall strategy for companies to control and monitor their inventory levels. This may pose some challenges and obstacles in companies that may be new in regards to implementing this management system. This paper aims to illustrate and analyse the effects and challenges that happen in a retail company in regards to implementing a new supply chain management system in their company, and to find out whether or not it is beneficial for the company to do so. In order to calculate this, this paper will compare the company’s actual performances with the new e-supply chain management system to the company’s performance before they implemented the system. This comparison will use the key performance indicators (KPIs) that is evaluated through the company’s financial statements. The results of the study showed that after using the system for almost 2 years, the company is able to increase their financial performances and thus showed that the use of the e-SCM system is actually beneficial for the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ammara Zulafa Wahyu
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi salah satu prosedur audit substantif, yakni stock opname, terhadap persediaan dan inventaris PT DEF yang telah dilaksanakan KAP ABC. Prosedur ini dilakukan pada laporan keuangan PT DEF tahun 2021. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur stock opname tersebut telah sesuai dan memenuhi standar audit yang berlaku, akan tetapi memerlukan rekomendasi dalam penyempurnaannya. Kegiatan magang yang mencakup prosedur stock opname tersebut telah memberikan kesempatan dan pembelajaran yang dievaluasi melalui refleksi diri.

This internship report is intended to evaluate one of the substantive audit procedures, that is stock opname, on PT DEF’s inventory and supplies that had been conducted by KAP ABC. The procedures were carried out for PT DEF’s 2021 financial statement. Based on the evaluation result, the stock opname procedures had been done in accordance with the audit standards, although recommendation is considered necessary to complete it. The internship activities including the stock opname procedures have also provided valuable opportunities and experience which were evaluated through self-reflection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hadi Harsongko
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>