Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Adiantoro
"Analisis kemampuan teknologi PT X menggunakan pendekatan Teknometrik dan Analitycal Network Process (ANP) yang hasil akhirnya adalah nilai Technology Coeficient Contribution (TCC) dan prioritas pengembangan komponen teknologi, untuk TCC mendapatkan nilai sebesar 0,5281 yang berada pada rentang nilai 0,5 < TCC ≤ 0,7 dapat dinyatakan bahwa tingkat kemampuan teknologi PT X dalam melaksanakan pembangunan kapal angkut tank dikategorikan memiliki kemampuan yang “baik” dan memiliki tingkatan teknologi “semi modern”. Sedangkan untuk prioritas pengembangan komponen teknologi menunjukkan bahwa Technoware merupakan alternatif yang menjadi prioritas pertama dengan nilai pembobotan 0,3031, komponen yang menjadi prioritas kedua adalah Orgaware dengan nilai pembobotan 0,2968, kemudian yang menjadi prioritas ketiga adalah komponen Humanware dengan nilai pembobotan 0,2007 dan yang menjadi prioritas keempat adalah komponen Infoware dengan nilai pembobotan 0,1994. Nilai Consistency Ratio (CR) sebesar 0,00720 menunjukkan bahwa penentuan prioritas alternatif yang telah dilaksanakan sudah konsisten karena memiliki nilai CR ≤ 0,1. Komponen teknologi Technoware sangat penting untuk dikembangkan karena sangat berpengaruh dalam mendukung perusahaan untuk fokus terhadap konsumen dengan didukung oleh organisasi yang solid serta personil yang profesional agar dapat bersaing diindustri galanagan kapal nasional."
Jakarta: Seskoal Press, 2019
023.1 JMI 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Reverse e-auction is a popular electronic procurement method that recently used because it produces cost saving, process eficiency, and transparency. In reverse e-auction, buyer as the auctioneer conduct an event to compete sellers as the bidders in web based auction with price as the only negotiable attribute. Thus, reverse e-auction can create loss if not used in proper condition, because of its limited power for considering more than one attribute. Case study in PTI X reveals disadvantages of reverse eauction for some products procured Therefore, multiattribute auction as the extension of reverse eauction, which enables multiattribute negotiable dimension, is needed To know the proper attributes and their weights, Analytic Network Process (ANP) is used ANP is also useful to show interdependencies between elements. According to the ANP result, price is an independence attribute, so that it does not have any weights. Other attributes that have the biggest until the smallest weights are delivery, product quality, and management quality. Multiattribute auction proposed is English auction ruled with three attributes: price, delivery, and product quality. For having an insignificant weight, management quality is only proposed to be an early consideration for buyer. Recommendations also consist of information revelation and content of user interface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-236
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kurnia Riyadi
"Jaringan tembaga POTS PT. Telkom selama ini digunakan dalam menyediakan layanan Telepon, Fax, dan Internet. VDSL2 dapat memberikan suatu solusi jaringan dimana jaringan tembaga POTS yang ada dapat memberikan keleluasaan menggelar layanan yang membutuhkan Bit Rate tinggi. Untuk penggelaran jaringan VDSL2 , dipilih lokasi rumah ? rumah penduduk yang telah tercatu dengan layanan kabel tembaga. Serta lokasi tersebut juga digolongkan daerah pemukiman berskala menengah ke atas. Untuk penelitian ini dipilih daerah pemukiman dibawah STO Slipi. Desain Jaringan yang optimal harus mempertimbangkan faktor ? faktor seperti : kualitas layanan, ketersediaan alat produksi , tidak ruwet serta masuk akal (dapat diwujudkan). Dukungan komputasi algoritma dapat berperan menggantikan analisa manusia , sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih cepat dalam memproses paramater ? parameter jaringan yang banyak. Tesis ini ditujukan untuk menciptakan desain jaringan yang mendekati optimal menggunakan algoritma heuristik Pencarian Scatter, Pohon Steiner dan Djikstra. Hasil yang ingin didapatkan adalah antara lain : desain jaringan yang dapat diterapkan pada RA dan RAV , jumlah RK baru , dan letak RK baru. Pencarian Scatter digunakan untuk membuat pengelompokan pada DP , prinsip pengelompokan ini menggunakan analogi PRKB (Problem Rute Kendaraan Berkapasitas). Setelah pengelompokan terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan Pohon Steiner untuk membentuk skema cabang pohon. Untuk menyempurnakan jalur kabel agar menyusuri tepi jalan , digunakan algoritma Djikstra.

PT. Telkom's POTS copper network up to now is commonly used for Telephony, Fax and Internet. VDSL2 is used as network solution where existing POTS copper network can give breathing room for higher Bit Rate services. To deploy VDSL2 houses location which were already had copper network coverage should be chosen. These location is also classified as middle up dwelling neighbourhood. For this Thesis , dwelling neighbourhood under Central Office Slipi is chosen. An Optimal Network Design must have QoS, availability of production equipment simplicity and make sense (deployable) as factors of consideration. Computer Algorithm support can be used to replace human analysis , resulting must lesser time in processing so many network parameter. This Thesis is meant for creating an almost optimal network design using heuristic algorithm Scatter Search, Steiner Tree and Djikstra. Expected results are : network design which can be implemented on RA and RAV, number of new RK and the location of the new RK. Scatter Search is used to create clusters of customer, the principle of forming these cluster is an analogy of CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem).After the clusters has been established , then followed by Steiner Tree to form tree branch scheme. To perfect the cable course so it surfs the side of the road, Djikstra algorithm is used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Ramdhana Sargani
"ABSTRAK
Teknologi hari ini memegang peranan penting di masyarakat. Begitu pula laboratorium sebagai situs terciptanya teknologi. Actor-network theory (ANT) merupakan pendekatan sosiologi yang mencoba meneliti relasi teknologi dan masyarakat. Namun pendekatan ANT di Indonesia masih minim diterapkan secara spesifik untuk studi laboratorium. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jejaring-aktor di Laboratorium Struktur dan Material Teknik Sipil Universitas Indonesia menggunakan pendekatan ANT dengan konsep translasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa laboratorium disusun baik oleh aktor manusia ?ahli yang otoritatif, juga aktor non-manusia di antaranya gedung dan peralatan atau mesin. Selain itu dalam menjalankan performanya, laboratorium menjalin asosiasi dengan jejaring-aktor lainnya seperti pihak publik/bisnis dan institusi akademik. Dengan menggunakan ANT, dapat diidentifikasi aktor-aktor dalam laboratorium juga interplay-nya dengan asosiasi lain. Hal tersebut beguna untuk strategi ke depan untuk mengembangkan laboratorium, sekaligus ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

ABSTRACT
Today technology holds a crucial role within society. So does laboratory as the site where technology is being made. Actor-network theory (ANT) comes as one of the sociological approaches that analyzes the technology-society relations. However, ANT as an approach is rarely being used to specificly study laboratories. Therefore, this research aims to describe actor-network at Laboratorium Struktrur dan Material Teknik Sipil Universitas Indonesia using ANT approach with the concept of translation. The reasearch approach in this study is qualitative method. This research found that laboratory assembled not only by human actors ?authoritative experts, but also non-human actors such as building and equipments or machines. Besides, in its performance, laboratory is establishing an association with other actor-networks like public/business and academic institution. By using ANT, laboratory actors and its interplay with other associations can be identified. Those findings are useful to formulte further strategy in developing laboratories, technology and sciences in Indonesia.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Putri Ratna
"Dewasa ini pemakaian pemrosesan dengan sistem paralel semakin meningkat terutama untuk proses yang memerlukan kecepatan perhitungan yang tinggi. Pada sistem multiprosesor, yaitu salah satu sistem pada proses paralel, peranan jaringan interkoneksi atau jaringan penghubung sangat penting untuk menghubungkan sejumlah sumber daya yang ada dengan sejumlah prosesor. Ada beberapa Jenis jaringan penghubung yang digunakan pada sistem multiprosesor, diantaranya adalah sistem shared bus. Jaringan penghubung ini dapat berupa single shared bus dan multiple shared bus. Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan analisa dan simulasi dari unjuk kerja jaringan penghubung yang menggunakan single shared bus dan multiple shared bus, dimana unjuk kerja yang diukur adalah waktu tunda antrian rata-rata, waktu rata-rata response sistem, throughput jaringan dan utilisasi sumber daya. Unjuk kerja jaringan penghubung dengan multiple shared bus secara analisis didapatkan dengan pendekatan ke jaringan penghubung dengan single shared bus."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zidan Arsyad
"Pandemi global COVID-19 mendorong digitalisasi di seluruh dunia. Digitalisasi di berbagai aktivitas memicu pertambahan pengguna internet dengan pesat. Penambahan pengguna meningkatkan kebutuhan akan aplikasi pengecekan performa layanan internet. Pada saat ini, terdapat beberapa aplikasi untuk melakukan pengukuran performa internet, misalnya aplikasi Speedtest. Aplikasi tersebut menguji parameter konektivitas internet, seperti ping, jitter, serta kecepatan download dan upload. Namun, aplikasi itu tidak menyediakan penjelasan terkait istilah teknis yang dapat dipahami pengguna awam. Aplikasi Network Checker berbasis Java yang penulis kembangkan menggunakan fitur pengukuran performa internet dari LibreSpeed. Penulis juga menyediakan penjelasan mengenai istilah-istilah teknis tersebut dalam halaman bantuan. Selain itu, aplikasi ini memiliki fitur untuk mendeteksi persentase throughput. Fitur tambahan tersebut diterapkan dengan basis packet sniffer TCPDUMP. Besar data hasil tangkapan TCPDUMP per detiknya diubah menjadi persentase terhadap kecepatan download maksimal. Hasil pengujian Network Checker dengan aplikasi resmi LibreSpeed memiliki perbedaan di bawah 15% untuk ping dan download speed; perbedaan 21,9% dan 39,5% untuk jitter dan upload speed. Pengujian persentase throughput menunjukkan perbedaan hanya sebesar 0,29%. Pembandingan Network Checker dengan Speedtest memperlihatkan perbedaan ping dan download speed tidak lebih dari 8%; jitter dan upload speed sebesar 25,68% dan 58,16%. Aplikasi Network Checker unggul dalam segi fitur dibandingkan dengan Speedtest, namun dengan server yang terbatas.

The global COVID-19 pandemic was driving digitalization around the world. Digitization in various activities triggered the rapid increase in internet users. In addition to users increases, the need for internet service performance checking applications also grew. Currently, there are several applications to measure internet performance, such as the Speedtest application. This application tests internet connectivity parameters, such as ping, jitter, and download and upload speeds. However, the application does not provide explanations related to technical terms that can be understood by ordinary users. The Java-based Network Checker application that the author developed uses the internet performance measurement feature of LibreSpeed. The author also provides explanations of these technical terms in the help page. Furthermore, this application has a feature to detect the throughput percentage. These additional features are implemented on the basis of the TCPDUMP packet sniffer. The size of the TCPDUMP captured data per second is converted into a percentage of the maximum download speed. The test results of Network Checker with the official LibreSpeed application have a difference of under 15% for ping and download speeds; difference of 21.9% and 39.5% for jitter and upload speed. Throughput percentage testing shows a difference of only 0.29%. Comparison of Network Checker with Speedtest shows the difference in ping and download speed is not more than 8%; jitter and upload speed of 25.68% and 58.16%. The Network Checker application excels in features compared to Speedtest, but with limited servers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Penelitian ini akan membahas proses pengujian terhadap serangan DDoS Attack pada jaringan virtual Software Define Network (SDN). Software Defined Network merupakan sebuah arsitektur jaringan yang memisahkan antara control plane dan data plane, berbeda dengan arsitektur jaringan pada umumnya. Pengujian dilakukan pada jaringan SDN memanfaatkan fitur OpenFlow switch, menggunakan aplikasi Mininet dan POX sebagai controller untuk OpenFlow switch dengan beberapa skenario dan arsitektur, yang menguji keamanan jaringan dengan protokol OpenFlow switch serta pencegahan dari controller POX.
Pengujian tersebut akan membuktikan bahwa controller dapat mendeteksi traffic yang masuk dengan cara menganalisis traffic pada OpenFlow switch, serta mencegah penyerangan dengan melakukan drop paket pada OpenFlow switch. Dengan menggunakan metode ini, sistem deteksi dan mitigasi mendapatkan hasil yang cukup akurat dengan waktu rata-rata deteksi sekitar 17 detik untuk arsitektur 1 dan 48 detik untuk arsitektur 2. Sistem mitigasi ini juga memungkinkan pemantauan lebih mudah karena penurunan nilai entropi yang cukup signifikan ketika terdeteksi serangan, sebesar 15% - 22% pada arsitektur 1 dan 3% - 18% pada arsitektur 2.

This research will discuss the testing process for DDoS Attack attacks on the virtual network Software Define Network (SDN). Software Defined Network is a network architecture that separates between control plane and data plane, in contrast to network architecture in general. Tests were performed on SDN networks utilize the OpenFlow switch feature, using the Mininet and POX applications as controllers for OpenFlow switches with several scenarios and architectures, which test network security with OpenFlow switch protocols and prevention from POX controllers.
The test will prove that the controller can detect incoming traffic by analyzing traffic on the OpenFlow switch, and preventing attacks by dropping packets on the OpenFlow switch. Using this method, the detection and mitigation system gets quite accurate results with an average detection time of about 17 seconds for architecture 1 and 48 seconds for architecture 2. This mitigation system also allows easier monitoring because of a significant decrease in entropy value when detected attacks, by 15% - 22% on architecture 1 and 3% - 18% on architecture 2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhimo Bhaskoro
"Penerapan teknologi informasi sudah menjadi hal yang jamak dilakukan oleh berbagai perusahaan. Begitu juga dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Dalam penelitian ini dijelaskan lebih detil proses bisnis yang berhubungan dengan nasabah asuransi, yaitu proses bisnis pembuatan polis dan pengajuan klaim asuransi. Penerapan teknologi informasi diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan terhadap kompetitor. Untuk memaksimalkan penerapan teknologi informasi yang dilakukan, perusahaan membutuhkan rencana penerapan teknologi informasi yang salah satunya melalui rancangan arsitektur enterprise. Penelitian ini menitikberatkan pada masalah penumpukkan pertanyaan yang tidak teratasi dengan baik di Biro Humas. Masalah tersebut timbul karena proses pemonitoran polis dan klaim asuransi belum berjalan dengan baik. Hal tersebut diakibatkan belum adanya arsitektur enterprise yang mampu mendukung pemonitoran polis dan klaim asuransi. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang rancangan arsitektur enterprise untuk layanan pemonitoran polis dan klaim asuransi yang ada di Jasindo. Perancangan infrastruktur tersebut dilakukan secara bertahap mengacu pada kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti TOGAF Architecture Development Method (ADM) sampai dengan fase opportunities and solutions. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi perancangan infrastruktur untuk layanan monitoring klaim dan polis asuransi yang ada di Jasindo.

The implementation of information technology has conducted by various companies in this era. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) as a company engaged in the field of insurance is also use information technology. In this study described in detail the business processes related to insurance customers, namely the business process of making policy and filing insurance claims. The application of information technology is expected to enhance the company's competitiveness against competitors. To maximize the implementation of information technology, the company requires the application of information technology plan is one of them through the design of Enterprise Architecture. This study focuses on the problem of accumulation of questions that are not well resolved in the Bureau of Public Relations. The problem arises because the process of policy monitoring and insurance claims have not been going well. This is due to the lack of Enterprise Architecture that can support policy monitoring and insurance claims. Therefore, this research will be discussed about the design of infrastructure for information technology services and insurance claims monitoring policy that is in Jasindo. The design is done in stages infrastructure refers to the framework of The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Steps being taken in this study follows the TOGAF Architecture Development Method (ADM) to the opportunities and solutions phase. This study is expected to provide a solution for the design of infrastructure monitoring services and insurance claims is in Jasindo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan sekumpulan mobile wireless node yang membentuk jaringan sementara secara dinamis tanpa infrastruktur jaringan yang tetap. Fungsi jaringan ad hoc sangat tergantung pada protokol routing yang digunakan. Routing protocol proaktif, Destination Sequenced Distance Vector (DSDV), dan routing protokol hybrid, Zone Routing Protocol (ZRP) sudah diimplementasikan. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan parameter Quality of Services (de/ay, jitter, throughput, dan packet loss) antara DSDV dan ZRP serta melihat pengaruh penambahan algoritma ant pada masing-masing protocol. Dari hasil simulasi menggunakan NS2, penambahan algoritma ant pad a protokol DSDV meningkatkan performansi QoS."
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zakaria Zata Adikusna
"ABSTRAK
Penelitian pada tesis ini membahas mengenai perumusan strategi operasi dari Divisi Jaringan Teknologi Informasi terkait adanya investasi dengan melakukan integrasi vertikal infrastruktur jaringan komunikasi. Divisi Jaringan Teknologi Informasi sebagai unit kerja yang dibentuk terkait adanya integrasi vertikal ini belum memiliki prioritas dan tahapan implementasi strategi operasi yang dapat dijadikan acuan untuk mengoptimalkan dukungan terhadap layanan bisnis dalam mencapai efisiensi operasional. Perumusan strategi operasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan model strategi operasi Slack and Lewis. Hasil dari perumusan strategi operasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan strategi operasi Divisi secara formal dalam bentuk matriks strategi operasi dan tahapan implementasi untuk digunakan sebagai arahan dalam kegiatan operasional unit kerja.

ABSTRACT
The research on this thesis discusses the formulation of the operation strategy of the Information Technology Network Division related to the investment by doing vertical integration of communications network infrastructure. The Division of Information Technology Network as a work unit that is formed related to the existence of vertical integration has no priority and implementation stage of operational strategy yet which later can be used as a reference to optimize support for business services in achieving operational efficiency. The formulation of an operating strategy is done using the Slack and Lewis strategy model approach. The results of the operation strategy formulation of this research are expected to give the Division 39 s strategic strategy formally in the form of operational strategy matrix and implementation stages to be used as a direction in the operational activities of the work unit."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>