Ditemukan 128581 dokumen yang sesuai dengan query
Annisa Rizky Shadrina
"Penyimpanan obat merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian yang diaplikasikan di apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Kriteria yang perlu diperhatikan terkait dengan penyimpanan obat yaitu obat yang disimpan harus ditempatkan dalam kondisi yang sesuai untuk meminimalisir kontaminasi sehingga mutu dari suatu obat tersebut dapat terjamin. Penyimpanan obat yang baik dapat memudahkan dalam pencarian sediaan pada saat pelayanan kefarmasian. Penyimpanan obat yang tidak sesuai dengan standar yang ada dapat menimbulkan beberapa masalah, di antaranya yaitu sulit dalam melakukan penelusuran atau pencarian sediaan farmasi sehingga dapat memperlambat proses dispensing. Melihat permasalahan tersebut, maka dilakukan manajemen terkait dengan penyimpanan obat ethical di Apotek Kimia Farma 0267 Bintaro yang bertujuan untuk mengoptimalisasi manajemen penyimpanan obat ethical, dan mempermudah pencarian obat ethical sehingga waktu pelayanan obat pasien lebih cepat. Metode yang dilakukan ialah dengan mencatat obat-obatan atau vitamin yang belum memiliki tempat untuk disimpan, menyusun obat secara alfabetis di setiap kelas terapi yang sudah ada sebelumnya, dan membuat list atau menyantumkan daftar nama obat di tempat penyimpanan (lemari) stock obat guna mempermudah dalam pencarian, pengambilan, dan penyimpanan stock obat. Pengelolaan penyimpanan sediaan farmasi di Apotek Kimia Farma 0267 Bintaro dikategorikan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, obat khusus, dan kestabilan obat yang disusun berdasarkan alfabetis dan diberi label berwarna pada kotak obat guna memudahkan dalam pencarian obat dan membedakan satu kelas terapi dengan yang lainnya. Penyimpanan obat juga ditandai dengan sticker LASA dan terdapat daftar obat yang ditempel di pintu lemari kecil penyimpanan obat bertujuan untuk memudahkan pencarian stock obat.
Proper drug storage is essential in upholding pharmaceutical service standards within pharmacies, aligning with the Indonesian Regulation of the Minister of Health No. 73/2016. This regulation aims to ensure that drugs are stored optimally, minimizing contamination risks and preserving their quality. Effective storage not only maintains medication quality but also streamlines pharmacy operations by facilitating efficient drug retrieval for dispensing. Failure to comply with storage standards can lead to challenges in locating and tracking medicines, resulting in delays in the dispensing process. Addressing these issues, Kimia Farma 0267 Bintaro Pharmacy has implemented strategic practices for ethical medicine storage, aiming to improve storage management and expedited patient services. The pharmacy utilizes a systematic approach involving recording unallocated medicines, arranging them alphabetically within therapy classes, and creating a comprehensive drug list within the storage area. Their storage management strategy categorizes medicines based on therapeutic class, dosage form, specific drug, and stability. These categories are organized alphabetically and color-coded on medicine boxes, simplifying drug retrieval and differentiation. The pharmacy also employs a "Look-Alike Sound-Alike" (LASA) sticker system and attaches a drug list to the storage cabinet door, further enhancing efficient drug stock searching. In conclusion, adhering to proper drug storage practices is crucial for maintaining pharmaceutical quality and expediting patient care. Kimia Farma 0267 Bintaro Pharmacy's strategic approach to drug storage management stands as a noteworthy model for optimizing pharmaceutical services through organized and efficient storage protocols."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Misbahul Fitri Hanifah
"Pemusnahan obat merupakan bagian dari standar pelayanan kefarmasian yang harus diterapkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan lagi baik karena kedaluwarsa maupun rusak harus dilakukan dengan tata cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemusnahan obat yang tidak layak pakai penting untuk dilakukan dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menjaga keamanan lingkungan. Pengelolaan limbah sediaan farmasi yang tidak benar dapat membahayakan lingkungan, yakni dapat menyebabkan kontaminasi pada air dan tanah. Untuk itu, pada laporan ini akan dibahas mengenai pemusnahan obat sediaan solid dan antibiotik yang terdapat di Apotek Kimia Farma sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Pedoman Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rumah Tangga (2020).
Drug destruction is part of pharmaceutical service standards that must be implemented in all health service facilities. Destruction of pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials that cannot be used because they are expired or damaged must be carried out in a right way that follows the provisions of applicable laws and regulations. It is important to destroy drugs that are not suitable for use properly by applicable regulations to maintain environmental safety. Improper management of pharmaceutical waste can harm the environment, like it can cause contamination of water and soil. For this reason, this report will discuss the destruction of solid preparation drugs and antibiotics found in Kimia Farma Pharmacy in accordance with the provisions of the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and guidelines for Managing Damaged and Expired Medicines in Health and Home Care Facilities (2020)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fatiya Nur Afida
"Pelayanan kefarmasian di apotek berperan dalam menjamin kualitas, manfaat, keamanan, dan khasiat dari obat agar dapat melindungi pasien dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien. Salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yaitu penyimpanan obat. Ketidaksesuaian pada tahap penyimpanan dapat menimbulkan potensi terjadinya medication error yang berisiko membahayakan pasien. Pengkajian tugas khusus ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan secara deskriptif-evaluatif untuk menganalisis kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 003. Observasi dan wawancara yang telah dilakukan kemudian dibandingkan dengan standar penyimpanan obat berdasarkan literatur kemudian dihitung persentase kesesuaian penyimpanan terhadap standar. Berdasarkan hasil penelitian, persentase kesesuaian hasil observasi penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 003 terhadap standar sebesar 80,77%. Secara keseluruhan, penyimpanan obat sudah tergolong kategori “Baik”.
Pharmaceutical services in pharmacies play a role in ensuring the quality, benefits, safety and efficacy of drugs in order to protect patients in order to improve patient safety. One of the pharmaceutical service activities is drug storage. Incompatibility at the storage stage can give rise to the potential for medication errors which risk endangering patient safety. This special task assessment was carried out observationally with a descriptive-evaluative approach to analyze the suitability of drug storage at Kimia Farma 003 Pharmacy. The observations and interviews that were carried out were then compared with drug storage standards based on the literature and then the percentage of storage conformity to the standards was calculated. Based on the research results, the percentage of conformity of the results of observations of drug storage at Kimia Farma 003 Pharmacy to standards was 80.77%. Overall, drug storage is classified as "Good"."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Imadera Intan Jatu Pangestika
"PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma (Tbk). PT. KFA saat ini bertransformasi menjadi healthcare provider company. Dengan keberadaan Apotek Kimia Farma yang tersebar luas di seluruh Indonesia, Apotek Kimia Farma menjadi salah satu tujuan utama masyarakat saat hendak berbelanja Vitamin salah satunya Vitamin D. Apotek Kimia Farma khususnya Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir menyediakan berbagai macam kebutuhan suplemen dan starter kit sebagai COVID-19 prevention. Analisis terkait dengan hubungan kasus COVID 19 harian di Jakarta terhadap penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir penting dilakukan untuk dapat membantu menentukan strategi penjualan Vitamin D di apotek. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan kasus COVID 19 harian di Jakarta terhadap penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan korelasi atau hubungan penjualan Vitamin D dengan peningkatan kasus COVID-19 harian di Jakarta dengan menggunakan analisis korelasi atau uji korelasi. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Pearson Product Moment. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistics 21. Kasus COVID 19 harian di Jakarta dan penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir menunjukkan adanya korelasi sedang dari kedua variabel. Apabila kasus harian COVID-19 di Jakarta meningkat maka berhubungan dengan peningkatan penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir dan berlaku sebaliknya karena kedua variable saling mempengaruhi.
PT. Kimia Farma Apotek is a subsidiary of PT. Kimia Farma (Tbk). PT. KFA is currently transforming into a healthcare provider company. With the existence of Kimia Farma Pharmacies that are widely spread throughout Indonesia, Kimia Farma Pharmacy is one of the main destinations for people when they want to shop for Vitamins, one of which is Vitamin D. Kimia Farma Pharmacy, especially Kimia Farma Pharmacy 298 Bendungan Hilir provides various kinds of supplements and starter kit needs as COVID -19 precautions. Analysis related to the relationship of daily COVID 19 cases in Jakarta to sales of Vitamin D at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy is important to be able to help determine the sales strategy of Vitamin D at pharmacies. The purpose of this study is to determine the relationship between daily COVID-19 cases in Jakarta and Vitamin D sales at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy. This research was conducted to find a correlation or relationship between Vitamin D sales and an increase in daily COVID-19 cases in Jakarta by using a correlation analysis or correlation test. The correlation technique used in this study is the Pearson Product Moment Correlation. Data analysis in this study used IBM SPSS Statistics 21. Daily COVID-19 cases in Jakarta and sales of Vitamin D at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy showed a moderate correlation of the two variables. If the daily cases of COVID- 19 in Jakarta increase, it is related to an increase in Vitamin D sales at the Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy and vice versa because the two variables influence each other."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Melia
"Definisi Look Alike Sound Alike (LASA) adalah obat yang terlihat mirip dan terdengar mirip. Masalah kemiripan harus diperhatikan karena dapat menimbilkan kesalahan obat dan memberikan dampak yang serius kepada pasien yang mengonsumsinya apabila terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Oleh karena itu, sebaiknya diberikan penanganan khusus dengan membedakan penyimpanannya dengan cara diselingi dengan minimal dua obat dengan kategori LASA di tengahnya. Selain diberi selingan obat di antara LASA, juga pada obat yang termasuk dalam kategori LASA diberikan suatu tanda sehingga petugas dapat lebih memperhatikan obat yang diambil. Apotek Kimia Farma 0001 Garuda, saat ini sedang menjalani renovasi yang membuat penyimpanan obat menjadi tidak tersusun sesuai pedoman. Sehingga hal ini akan diatasi dengan menyusun penyimpanan obat-obat di apotek tersebut. Penelitian menggunakan metode non eksperimental yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana menggambarkan keadaan objek penelitian pada masa saat ini. Rak penyimpanan obat di apotek tersusun berdasarkan farmakologi nya, namun dari bentuk sediaan masih ada yang tidak sesuai dengan panduan LASA. Oleh karena itu, penyimpanan obat LASA dilakukan secara alfabetis, disusun berdasarkan urutan kekuatan sediaan dari kecil hingga besar, dan di jeda dengan satu jenis obat untuk menghindari salah pengambilan obat. Obat-obat yang tergolong LASA diberikan penandaan sticker LASA dengan warna biru untuk dosis terkecil, kuning untuk dosis tengah, dan hijau untuk dosis tertinggi. Setelah itu, diberikan daftar nama-nama obat LASA yang di tempelkan pada bagian depan rak penyimpanan obat.
The definition of Look Alike Sound Alike (LASA) is a drug that looks similar and sounds similar. The problem of similarity must be considered because it can lead to medication errors and have serious impacts on patients who consume them if errors occur in their use. Therefore, special handling should be given by differentiating the storage by alternating with at least two drugs with the LASA category in the middle. Apart from being given medication between LASA, a sign is also given to drugs that are included in the LASA category so that officers can pay more attention to the medication they are taking. Kimia Farma Pharmacy 0001 Garuda is currently undergoing renovations which means medicine storage is not arranged according to guidelines. So this will be overcome by arranging the storage of medicines in the pharmacy. The research uses non experimental methods which are descriptive in nature using a qualitative approach which describes the current state of the research object. Medicine storage shelves in pharmacies are arranged based on their pharmacology, but there are still dosage forms that do not comply with LASA guidelines. Therefore, LASA drug storage is carried out alphabetically, arranged in order of dosage strength from small to large, and separated by one type of drug to avoid taking the wrong drug. Medicines classified as LASA are marked with a LASA sticker with blue for the smallest dose, yellow for the middle dose, and green for the highest dose. After that, a list of the names of LASA drugs is given which is attached to the front of the drug storage shelf."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Syerliana
"
ABSTRAK Praktek Kerja Profesi PKP di apotek bertempat di Apotek Kimia Farma No 298 Bendungan Hilir Jakarta Pusat PKP bertujuan agar mahasiswa apoteker memahami peran dan tanggung Apoteker memiliki wawasan pengetahuan keterampilan dan pengalaman praktis tentang pelaksanaan pekerjaan kefarmasian serta memiliki gambaran nyata permasalahan dan mempelajari strategi untuk pengembangan praktek kefarmasian di apotek Berdasarkan kegiatan PKP yang dilakukan Apoteker di Apotek Kimia Farma No 298 memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai professional manager dan retailer Secara umum praktek dan pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma No 298 telah sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di Apotek yang diatur dalam Permenkes No 35 tahun 2014 tetapi masih ada beberapa pelayanan farmasi klinis yang belum dilaksanakan seperti konseling yang masih jarang home pharmacy care pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat sehingga peran Apoteker dalam pelayanan farmasi klinis perlu ditingkatkan Kegiatan PKP berlangsung selama kurang lebih empat minggu dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 30 November 2015 dengan tugas khusus analisis resep obat artritis reumatoid
ABSTRACT Profession internship at pharmacy was held at Kimia Farma pharmacy No 298 Bendungan Hilir Central Jakarta It was intended to make apothecary students understand the roles and responsibilities of Pharmacist have insight knowledge skills and practical experience of the pharmaceutical practice and know the issues of pharmaceutical care in pharmacy Based on the activities Pharmacist at Kimia Farma No 298 has roles and responsibilities as professional manager and retailer In general pharmaceutical care at Kimia Farma No 298 has standardized with the Permenkes No 35 in 2014 but there are some clinical pharmacy services that has not been implemented such as counseling that is still rare to do home pharmacy care therapeutic drug monitoring and adverse drug reactions monitoring so the role of pharmacists need to be improved here Profession internship was held for approximately four weeks from November 2nd until November 30th 2015 in a special assignment that is identification of medication prescription for rheumatoid arthritis ;ABSTRACTProfession internship at pharmacy was held at Kimia Farma pharmacy No 298 Bendungan Hilir Central Jakarta It was intended to make apothecary students understand the roles and responsibilities of Pharmacist have insight knowledge skills and practical experience of the pharmaceutical practice and know the issues of pharmaceutical care in pharmacy Based on the activities Pharmacist at Kimia Farma No 298 has roles and responsibilities as professional manager and retailer In general pharmaceutical care at Kimia Farma No 298 has standardized with the Permenkes No 35 in 2014 but there are some clinical pharmacy services that has not been implemented such as counseling that is still rare to do home pharmacy care therapeutic drug monitoring and adverse drug reactions monitoring so the role of pharmacists need to be improved here Profession internship was held for approximately four weeks from November 2nd until November 30th 2015 in a special assignment that is identification of medication prescription for rheumatoid arthritis "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghina Sylvarizky
"PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar seusai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur sediaan farmasi, PBF perlu menerapkan pedoman CDOB dalam setiap aspek dan rangkaian distribusi obat. Pada pelaksanaannya, masih terdapat kekurangan pada sistem penyimpanan yang berlaku di gudang eceran PBF PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bogor, seperti klasifikasi kategori belum jelas, prinsip alfabetis belum diterapkan, penempatan yang belum sesuai, adanya campur baur, pemisahan produk LASA belum diterapkan dan pemanfaatan rak serta fasilitas yang belum optimal. Pemetaan ulang tata letak (layout) penyimpanan obat di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan, dan alfabetis untuk menjaga keamanan dan kualitas dari sediaan farmasi serta meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan menghindari kesalahan pengambilan sediaan farmasi. Tugas khusus ini dilakukan untuk menata ulang layout penyimpanan obat di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan, dan alfabetis. Penataan ulang layout dilaksanakan dengan mendata ulang seluruh produk obat yang terdapat pada area peyimpanan gudang eceran, menyesuaikan jumlah produk obat dengan rak obat yang tersedia, mengelompokkan dan menata produk obat berdasarkan ketentuan. Rencana pemetaan ulang layout penyimpanan di area gudang eceran, 20 rak yang tersedia dan dimanfaatkan secara optimal. Pemetaan ulang layout penyimpanan di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan dan juga secara alfabetis dilakukan untuk meningkatkan penjaminan mutu dan kualitas produk obat, suplemen dan juga kosmetik yang tersedia.
PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar seusai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur sediaan farmasi, PBF perlu menerapkan pedoman CDOB dalam setiap aspek dan rangkaian distribusi obat. Pada pelaksanaannya, masih terdapat kekurangan pada sistem penyimpanan yang berlaku di gudang eceran PBF PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Bogor, seperti klasifikasi kategori belum jelas, prinsip alfabetis belum diterapkan, penempatan yang belum sesuai, adanya campur baur, pemisahan produk LASA belum diterapkan dan pemanfaatan rak serta fasilitas yang belum optimal. Pemetaan ulang tata letak (layout) penyimpanan obat di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan, dan alfabetis untuk menjaga keamanan dan kualitas dari sediaan farmasi serta meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan menghindari kesalahan pengambilan sediaan farmasi. Tugas khusus ini dilakukan untuk menata ulang layout penyimpanan obat di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan, dan alfabetis. Penataan ulang layout dilaksanakan dengan mendata ulang seluruh produk obat yang terdapat pada area peyimpanan gudang eceran, menyesuaikan jumlah produk obat dengan rak obat yang tersedia, mengelompokkan dan menata produk obat berdasarkan ketentuan. Rencana pemetaan ulang layout penyimpanan di area gudang eceran, 20 rak yang tersedia dan dimanfaatkan secara optimal. Pemetaan ulang layout penyimpanan di area gudang eceran berdasarkan suhu penyimpanan, bentuk sediaan dan juga secara alfabetis dilakukan untuk meningkatkan penjaminan mutu dan kualitas produk obat, suplemen dan juga kosmetik yang tersedia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadira Putri Krisandy
Praktik Kerja di Apotek Kimia Farma Periode 3 - 30 April 2023, Evaluasi Penyimpanan Obat LASA untuk Obat Golongan Antibiotik, Antihistamin, Kortikosteroid, Antidiabetes, dan Obat Gangguan Kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 = Internship at Apotek Kimia Farma, April 3-30 2023, Evaluation of Drug Storage of LASA Drugs for Antibiotics, Antihistamines, Corticosteroids, Antidiabetics, and Cardiovascular Disease Drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2
"Dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien di Apotek, seorang apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan harus mampu menjamin bahwa pasien memperoleh pengobatan yang aman, bermutu, dan berkhasiat sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Salah satu upaya untuk menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, seorang farmasis diharapkan mampu memperkecil potensi terjadinya medication error dalam melakukan praktik kefarmasian. Medication error didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang bisa dicegah, yang bisa menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau harm pada pasien ketika obat itu berada dalam pengendalian profesional pelayanan kesehatan, pasien, atau konsumen. Salah satu bentuk medication error yang mungkin terjadi yaitu kesalahan seorang farmasis dalam penyimpanan dan peletakan obat LASA (Look Alike Sound Alike) atau NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) yaitu obat-obatan yang memiliki bentuk, rupa, dan penguacapan yang mirip dengan obat lainnya. Dalam laporan tugas khusus ini, akan dilakukan observasi langsung dan evaluasi penyimpanan obat LASA untuk obat golongan antibiotik, antihistamin, kortikosteroid, antidiabetes, dan obat gangguan kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 dengan pedoman yang berlaku. Hasil observasi didokumentasikan dan dilakukan tindakan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian pada penyimpanan obat LASA. Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan obat LASA, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa penyimpanan obat LASA yang masih belum sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan telah dilakukan tindakan perbaikan dengan menyetak ulang label obat, menyusun ulang penyimpanan obat LASA, dan penambahan stiker LASA pada kotak penyimpanan obat.
providing pharmaceutical services to patients in pharmacies, a pharmacist as one of the health workers must be able to ensure that patients obtain safe, quality and efficacious treatment in accordance with the mandate stated in Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009. One of the efforts to implement pharmaceutical service is the pharmacists are expected to be able to minimize the potential for medication errors in carrying out pharmaceutical practices. Medication error is defined as any preventable event that can cause or lead to inappropriate use of medication or harm to a patient when the medication is in the control of a health care professional, patient, or consumer. One form of medication error that may occur is a pharmacist's error in the storage and placement of LASA (Look Alike Sound Alike) or NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) drugs, which are drugs that have a shape, appearance, and pronunciation that are similar to other drugs. In this article, direct observation and evaluation of LASA drug storage for antibiotics, antihistamines, corticosteroids, antidiabetics, and cardiovascular disorders drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 will be carried out with applicable guidelines. The results of the observations are documented and corrective action is taken if there are discrepancies in the storage of LASA drugs. Based on the results of the evaluation of LASA drug storage, it can be concluded that there are still some LASA drug storage that is still not in accordance with the Guidelines of Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and corrective action has been taken by reprinting drug labels, rearranging LASA drug storage, and adding LASA stickers to drug storage boxes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadira Putri Krisandy
Praktik Kerja di Apotek Kimia Farma Periode 3 - 30 April 2023, Evaluasi Penyimpanan Obat LASA untuk Obat Golongan Antibiotik, Antihistamin, Kortikosteroid, Antidiabetes, dan Obat Gangguan Kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 = Internship at Apotek Kimia Farma, April 3-30 2023, Evaluation of Drug Storage of LASA Drugs for Antibiotics, Antihistamines, Corticosteroids, Antidiabetics, and Cardiovascular Disease Drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2
"Dalam memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien di Apotek, seorang apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan harus mampu menjamin bahwa pasien memperoleh pengobatan yang aman, bermutu, dan berkhasiat sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Salah satu upaya untuk menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, seorang farmasis diharapkan mampu memperkecil potensi terjadinya medication error dalam melakukan praktik kefarmasian. Medication error didefinisikan sebagai setiap peristiwa yang bisa dicegah, yang bisa menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau harm pada pasien ketika obat itu berada dalam pengendalian profesional pelayanan kesehatan, pasien, atau konsumen. Salah satu bentuk medication error yang mungkin terjadi yaitu kesalahan seorang farmasis dalam penyimpanan dan peletakan obat LASA (Look Alike Sound Alike) atau NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) yaitu obat-obatan yang memiliki bentuk, rupa, dan penguacapan yang mirip dengan obat lainnya. Dalam laporan tugas khusus ini, akan dilakukan observasi langsung dan evaluasi penyimpanan obat LASA untuk obat golongan antibiotik, antihistamin, kortikosteroid, antidiabetes, dan obat gangguan kardiovaskuler di Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 dengan pedoman yang berlaku. Hasil observasi didokumentasikan dan dilakukan tindakan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian pada penyimpanan obat LASA. Berdasarkan hasil evaluasi penyimpanan obat LASA, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa penyimpanan obat LASA yang masih belum sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan telah dilakukan tindakan perbaikan dengan menyetak ulang label obat, menyusun ulang penyimpanan obat LASA, dan penambahan stiker LASA pada kotak penyimpanan obat.
providing pharmaceutical services to patients in pharmacies, a pharmacist as one of the health workers must be able to ensure that patients obtain safe, quality and efficacious treatment in accordance with the mandate stated in Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009. One of the efforts to implement pharmaceutical service is the pharmacists are expected to be able to minimize the potential for medication errors in carrying out pharmaceutical practices. Medication error is defined as any preventable event that can cause or lead to inappropriate use of medication or harm to a patient when the medication is in the control of a health care professional, patient, or consumer. One form of medication error that may occur is a pharmacist's error in the storage and placement of LASA (Look Alike Sound Alike) or NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirim) drugs, which are drugs that have a shape, appearance, and pronunciation that are similar to other drugs. In this article, direct observation and evaluation of LASA drug storage for antibiotics, antihistamines, corticosteroids, antidiabetics, and cardiovascular disorders drugs at Apotek Kimia Farma M. Kahfi 2 will be carried out with applicable guidelines. The results of the observations are documented and corrective action is taken if there are discrepancies in the storage of LASA drugs. Based on the results of the evaluation of LASA drug storage, it can be concluded that there are still some LASA drug storage that is still not in accordance with the Guidelines of Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and corrective action has been taken by reprinting drug labels, rearranging LASA drug storage, and adding LASA stickers to drug storage boxes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Felicia Natalia Kurniadi
"Apoteker berperan penting dalam proses pembuatan obat hingga obat dapat digunakan oleh pasien. Apoteker yang baik memerlukan sikap profesional serta kompetensi dalam bekerja yang harus diterapkan dalam proses pembuatan obat hingga proses obat didistribusikan kepada pasien dengan aman dan tepat. Salah satu cara untuk melatih sikap profesional dan kompetensi seorang apoteker dalam bekerja adalah dengan melakukan praktik kerja keprofesian di industri farmasi dan apotek. Praktik Kerja Profesi Apoteker di industri dilakukan di Sanofi Indonesia PT. Aventis Pharma periode Januari – Maret 2022 sedangkan Praktik Kerja Profesi Apoteker di apotek dilakukan di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan hilir periode April 2022. Pengalaman bekerja di industri farmasi dan apotek dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, serta sikap profesional yang dibutuhkan sebagai seorang apoteker.
Pharmacists have important roles from drug manufacturing process until the drugs can be used by patients. Good pharmacists must have a professional and competent attitude in their work which must be applied in drug manufacturing process until the drugs are distributed to the patients safely and accordingly. One of the ways to train pharmacists’ professional and competent attitude is by experiencing professional practice in pharmaceutical industry and pharmacy. The Professional Practice of Pharmacist in pharmaceutical industry is held at Sanofi Indonesia PT. Aventis Pharma in January – February 2022 while Professional Practice of Pharmacist in pharmacy is held at Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir in April 2022. The experience of internship in pharmaceutical industry and pharmacy can increase the knowledge, insight, as well as the professional attitude that is required as a pharmacist."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library