Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farli Elnumeri
"Pengelolaan jurnal membutuhkan keseriusan dan komitmen yang tinggi dari lembaga yang menerbitkannya. Salah satu profesi yang terlibat dalam pengelolaan jurnal adalah pustakawan. Artikel ini membahas tentang peran aktif pustakawan dalam pengelolaan dan penerbitan jurnal di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di lembaga masing-masing. Metode yang digunakan bersifat deskriptif-kualitatif yang bersumber dari pengalaman dan pengamatan penulis, berbagi pengetahuan, dan studi literatur. Peran pustakawan dalam pengelolaan jurnal yang menjadi lembaga induknya bisa berbeda-beda. Kondisi ini tergantung dari keadaan internal di setiap lembaga. Ada dua peran yang biasanya dikelola oleh pustakawan, yaitu administrasi jurnal dan administrator jurnal elektronik.Administrasi jurnal biasanya disebut redaktur pelaksana, sekretaris redaksi atau managing editor. Adapun administrator jurnal biasanya lebih kepada teknologi informasi yang berkaitan dengan jurnal tersebut. Ke dua peran ini dapat dikatakan jantungnya manajemen jurnal. Ada beberapa kegiatanlpekerjaan pustakawan yang dapat diklaim sebagai angka kredit ketika menjadi pengelola jurnal, antara lain: membuat kata kunci, menyusun indeks artikel, menyusun abstrak artikel, dan menyusun direktori penulis jumal. Kegiatan seperti membuat literatur sekunder misalnya indeks, kumpulan abstrak; membuat paket informasi aktual; membuat kajian bibliometrik, dan lain-lain dapat juga dilakukan pustakawan dalam kapasitasnya sebagai pengelola jurnal. Pustakawan sebagai pengelola jurnal dapat berkesempatan berjejaring dengan anggota asosiasi pengelola jurnal yang lain, baik nasional maupun internasional. Pustakawan juga dapat aktif membantu pengelola jurnal lain, khususnya berkaitan dengan sistem teknologi informasi yang digunakan dalam pengelolaan jurnal ilmiah. Pustakawan sebagai mitra peneliti dan sivitas akademika dapat menerapkan pengetahuannya berkaitan dengan literasi informasi. Pustakawan dapat juga membantu menjawab dan menangani segala permasalahan yang terkait dengan pendaftaran ISSN dan manajemen terbitan jurnal Perpustakaan Nasional perlu memasukan dalam pekerjaan pustakawan terlibat sebagai pengelola jurnal. Terlebih saat ini tidak ada jabatan fungsional khusus yang menangani pengelolaan jurnal ilmiah. Peran pustakawan sebagai pengelola jurnal ilmiah perlu pula masuk dalam kompetensi pustakawan karena berkaitan dengan keahlian pustakawan dalam memberikan layanan informasi. Dengan demikian, adanya peran aktif pustakawan di berbagai lembaga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal ilmiah di Indonesia"
Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan IPI, 2017
020 JIPIN 2:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
"Perpustakaan merupakan unit yang bertugas untuk menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan informasi dan atau literatur kepada masyarakat di lingkungannya. Menurut definisi ini jelas bahwa semua yang berkaitan dengan pengelolaan informasi yang dapat berupa karya tulis, karya cetak dan karya rekam dimandatkan kepada perpustakaan. Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Sedangkan peneliti adalah orang yang melakukan penelitian . Proses penelitian di satu pihak memerlukan sumber-sumber informasi untuk dijadikan referensi, namun di lain pihak juga menghasilkan laporan yang akan menjadi sumber informasi bagi penelitian lain. Informasi berupa hasil penelitian tentunya sudah sangat banyak, baik yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal ilmiah maupun yang tidak dipublikasikan dan hanya ditulis dalam bentuk laporan."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Nashihudin
"Journal accreditation program aims to improve the quality and quantity of publications in the scientific community so as to competitiveness on the international scientific periodicals. This study aims to: (1) describe the journals that have been accredited by LIPI and Higher Education, which is viewed from the aspect field of science, the agency issuing, and the city of an issue; and 2) know the effort in preparing for publication journal managers become accredited and reputable international journals. Data sourced from literature studies, in the form of regulatory documents, articles, papers and presentations related to the accreditation of scientific periodicals. The data were analyzed descriptively. The conclusion of this study, namely: (1) 362 accredited journals, from LIPI total of 190 journals and 172 journals a number of Higher Education; the number of accredited journals is considered still relatively very small (only about 5.17%) when compared to the total number of indexed journals Indonesia ISJD (about 7000 journals); (2) accredited journals LIPI and DIKTI mostly from the city of Jakarta (of 113 journals, or 31.22%) to the science of Agriculture Veterinary Medicine and the Environment (43 accredited journals LIPI) and the health sector (34 accredited journal Higher Education); (3) the agency issuing the journal mostly from ministries agencies (134 journals or 70.53%) and university (99 journals or 57.56%); and (4) journal managers should immediately publish the journal in electronic version by paying attention to scientific principles in order to get the title of accredited and reputable international journals."
Bogor: Perpustakaan IPB, 2016
020 JPI 15:1-2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
N.P. Pramita Utami
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku knowledge sharing (KS) antar staf pustakawan. Penelitian
ini merupakan penelitian studi kasus pada perpustakaan Undiksha, subjek dari penelitian ini adalah pustakawan, tenaga
administrasi dan teknisi yang berjumlah 25 orang. Sedangkan, objek kajiannya adalah perilaku KS. Pendekatan learning audit
model digunakan dalam menentukan nilai dari informasi dan sekaligus menentukan efektifitas dari proses KS yang dilakukan.
Data dikumpulkan melalui angket, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa deskripsi perilaku KS antar staf pustakawan tergolong cukup positif dengan persentase
68,7%. Faktor pendorong perilaku KS antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi intrinsik sebesar
87,5% (sangat positif), penerimaan pengetahuan sebesar 78,8% (positif), sikap terhadap KS sebesar 78,2% (positif), loss of
knowledge power sebesar 78,1% (positif), kowledge self-efficacy sebesar 77,6% (positif) dan pengiriman pengetahuan sebesar
72,4% (positif). Selain itu, ditemukan pula beberapa aspek lain yang dapat mendorong KS seperti: kepercayaan,
kesetiakawanan, keterbukaan, kebersaman, kekeluargaan dan komunikasi. Sebaliknya, faktor-faktor penghambat perilaku KS
antar staf pustakawan pada perpustakaan Undiksha adalah motivasi eksternal sebesar 49,6% (negatif), respon balik/feedback
sebesar 69,3% (cukup positif), iklim organisasi sebesar 68,5% (cukup positif), norma subjektif sebesar 64,2% (cukup positif),
norma timbal balik sebesar 62,1% (cukup positif), motivasi introjektif sebesar 60,5% (cukup positif), teknologi informasi dan
komunikasi sebesar 59,1 % (cukup positif).

ABSTRACT
The aims of this study were to describe the behavior of knowledge sharing (KS) among librarian. This research was a case
study in the library of Undiksha, so that the subjects of this study are librarians, administrative staff and technicians, totaling
25 persons. Meanwhile, the object of the study was the behavior of KS. Audit learning approach model was used in
determining the value of the information and also to determine the effectiveness of the process undertaken KS. Data were
collected through questionnaires, interviews and observation. The collected data were analyzed descriptively. The results
showed that the description of the KS behavior among librarian was quite positive with a percentage of 68.7%. The driving
factors of KS behavior among librarian at the library of Undiksha were the intrinsic motivation of 87.5% (very positive), the
reception of knowledge by 78.8% (positive), attitude towards KS amounted to 78.2% (positive), loss of knowledge
power amounted to 78.1% (positive), knowledge self-efficacy of 77.6% (positive) and delivery of knowledge 72.4%
(positive). In addition, there were also some other aspects found that can encourage KS such as: trust, solidarity, openness,
collaboration, family and communication. Conversely, factors inhibiting KS behavior among librarian at the library of
Undiksha were external motivation of 49.6% (negative), feedback of 69.3% (quite positive), organizational climate 68.5%
(quite positive), subjective norm by 64.2% (quite positive), the norm of reciprocity amounted to 62.1% (quite positive),
introjective motivation by 60.5% (quite positive), and the information technology and communications at 59.1% (quite
positive)."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andi Khaerun Nisa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kewajiban pustakawan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar terhadap profesinya yang diwujudkan dalam riset, reformasi dan hormat terhadap profesi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kewajiban pustakawan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar terhadap profesinya. Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumen terkait kewajiban pustakawan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar terhadap profesinya. Hasil temuan pada penelitian ini adalah kewajiban pustakawan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar terhadap profesinya diwujudkan dalam riset, reformasi dan hormat terhadap profesi. Kegiatan riset di UIN Alauddin Makassar tidak terlihat signifikan. Reformasi di lingkungan pustakawan UIN Alauddin Makassar mencakup berbagai usulan seperti peningkatan mutu layanan perpustakaan, koleksi, dan minat pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan. Marwah profesi sebagai hal penting yang harus dijaga, diwujudkan oleh pustakawan di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar melalui kepatuhan mereka terhadap kode etik pustakawan yang dijadikan acuan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

ABSTRACT
This thesis discusses about the librarian 39 s obligations at UIN Alauddin Makassar Library to the profession which is realized in research, reformation and respect for the profession. The purpose of this research is to identify and analyze the obligations of librarians at UIN Alauddin Makassar Library to the profession. The approach used in this research is a qualitative approach with case study research. The data was collected by direct observation, in depth interview, and document analysis related to librarian 39 s obligations at UIN Alauddin Makassar Library to the profession. The results of this research are the obligations of librarians at UIN Alauddin Makassar Library to the profession embodied in research, reform and respect for the profession. Research activities at UIN Alauddin Makassar do not look significant. Reforms within UIN Alauddin Makassar librarians include various proposals such as improving the quality of libraries, collections and interests of the librarian to visit the library. Respect for the profession as the important thing to be maintained, manifested by librarians at UIN Alauddin Makassar Library through their compliance with the code of ethics librarians used as a reference in carrying out daily work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrita Maharani
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan terhadap kinerja pustakawan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam penelitian ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan sebuah aplikasi manajemen pengetahuan untuk membantu secara teknis pekerjaan para pegawainya. Rumusan masalah penelitian ini mengungkapkan bagaimana penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan ini dapat mempengaruhi kinerja pustakawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi penggunaan aplikasi manajemen pengetauan dalam meningkatkan kinerja pustakawan yang dilihat dari indikator penilaian kinerja dari Prawirosentono. Penggunaan konsep Prawirosentono dalam penelitian ini dapat membantu menilai kinerja pustakawan BPPT. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling terhadap para pustakawan BPPT dan terpilih informan yang bergelut langsung dengan aplikasi KM ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi KM ini dapat meningkatkan kinerja pustakawan yang bersifat teknis saja, seperti penugasan, komunikasi antar pustakawan, absensi, memberikan pendapat, dan perencanaan jadwal kerja. Walaupun ada beberapa indikator yang tidak sesuai, tetapi indikator yang tidak sesuai ini merupakan sebuah sikap yang tidak dapat diubah walau dengan suatu aplikasi.

This research focused to discuss the impact of the usage of knowledge management application on the performance of Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)’s staff. In this research, BPPT developed a knowledge management application to help the technical issues faced by their staff. This research’s question is to reveal how the usage of the knowledge management application is affecting the staff’s performance. The purpose of this research is to find out and identify the usage of the application in increasing the staff’s performance seen from the indicator of staff’s performance by Prawirosentono. This research is done by conducting a qualitative approach and descriptive method. To gather the data, the researcher did an in-depth interview and the source was selected with snowball sampling technique towards the librarian of BPPT. The chosen sources are using the application firsthand. The result of this research is to know that the knowledge management application can improve the performance of the staff in terms of technical work such as for assignments, communication between the staff, attendance, sharing a comment, and work schedule. Nonetheless, there are a few missed indicators, but it is part of the behavior that can’t be changed through an application."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
MAPEINF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ellien Trias Puspita
"Pesan mengenai perpustakaan dan pustakawan dalam buku bacaan anak dapat membantu anak memahami dan mengenal pustakawan di perpustakaan. Tujuan penelitian ini untuk memahami gambaran mengenai peran pustakawan dan perpustakaan kepada anak melalui tema, sudut pandang, penokohan dan ilustrasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah peran pustakawan dan perpustakaan. Objek dalam penelitian ini buku bacaan anak berjudul "Semua Terkendali, Ms Wiz?" karangan Terence Blacker. Hasil penelitian menunjukkan perpustakaan bergantung pada peran pustakawan serta pengguna, bahwa pustakawan yang dibutuhkan sekarang adalah pustakawan yang serba bisa. Perlu adanya buku bacaan anak mengenai perpustakaan dan pustakawan di perpustakaan umum.

Message about libraries and librarians in the children reading books can help children understand and know about librarian in the library. The purpose of this study is to understand overview of the role of librarians and libraries to the children through themes, perspectives, characterizations and illustrations. This study uses a method of discourse analysis with a qualitative approach. Subjects in this study are the role of librarians and library. Object in this study is a children reading book titled "In Control, Ms Wiz?" by Terrence Blacker. The results showed the library depends on the role of librarians and users, librarians that are needed now is an all round librarian. It is necessary the availability reading books for kids about libraries and librarians at public library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rewynda Eka Frestira
"K-drama Sumer Strike merupakan serial drama Korea yang mengangkat pustakawan sebagai profesi pemeran utama laki-laki. Penelitian ini membahas resepsi (penerimaan) penonton terhadap pustakawan laki-laki dalam K-Drama Summer Strike serta stereotip yang digambarkan di dalamnya. Drama ini menampilkan beberapa adegan yang menunjukkan perpustakaan dan pustakawan sebagai sebuah profesi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis menggunakan teori resepsi Stuart Hall untuk mengetahui posisi penonton dalam menerima penggambaran pustakawan laki-laki yang ada di K-drama Summer Strike. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan adegan yang dianalisis, mayoritas informan berada pada posisi hegemoni dominan. Informan berada pada posisi hegemoni mutlak pada empat adegan, yaitu adegan satu, empat, lima, dan enam, sedangkan pada adegan dua dan tujuh, mayoritas informan berada pada posisi oposisi. Pustakawan laki-laki dalam K-drama Summer Strike digambarkan sebagai pustakawan yang telah memiliki kompetensi pustakawan, menjalankan pelayanan prima serta kode etik pustakawan. K-drama ini memberikan penggambaran stereotip positif dan negatif. Pada sisi positif, pustakawan digambarkan sebagai seorang yang rajin, sederhana dan sigap. Pada penggambaran stereotip negatif yaitu kaku dan pendiam.

K-drama Sumer Strike is a Korean drama series that raises the role of librarian as a profession with the main male character. This drama features several scenes that show libraries and librarians as professionals. This study discusses the audience's reception of male librarians in the K-Drama Summer Strike and the stereotypes depicted in it. This research was conducted with qualitative methods. Data collection techniques were conducted using in-depth interviews, then analyzed using Stuart Hall's reception theory to determine the audience's position in accepting the depiction of male librarians in the K-drama Summer Strike. The results showed that most informants were in a dominant hegemonic position in the eight scenes analyzed. The informants are in a position of absolute hegemony in four scenes, namely scenes one, four, five, and six, while in scenes two and seven, most are in an oppositional position. The male librarian in the K-drama Summer Strike is described as a competent librarian who carries out excellent service and has a librarian code of ethics. The K-drama Summer Strike provides both positive and negative stereotyped portrayals. On the positive side, male librarians are described as diligent, modest, and swift in doing their job. The negative stereotypical depiction of being rigid and reserved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>