Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriela Angeline Budhiyanto
"Saat ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan. Sayangnya, biaya kesehatan semakin mahal akibat inflasi medis, yang umumnya lebih tinggi dibandingkan inflasi ekonomi. Pengeluaran kesehatan yang terlalu besar menyebabkan sebagian orang berada dalam kemiskinan. Namun, beberapa temuan menemukan bahwa peningkatan cakupan asuransi kesehatan mungkin berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengeluaran kesehatan out-of-pocket (OOP) dan kepemilikan asuransi kesehatan terhadap kemiskinan di Indonesia, dengan fokus pada korelasinya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan asuransi kesehatan dalam mencapai cakupan 100% dan berkontribusi terhadap UHC (Universal Health Coverage). Untuk analisisnya, penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan data Susenas 2019-2021 dan metodologi Regresi logistik. Analisis kualitatif menggunakan penelitian primer dengan menggunakan wawancara mendalam dan survei konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OOP belanja kesehatan dan kemiskinan mempunyai korelasi negatif yang berarti penurunan OOP belanja kesehatan tidak signifikan dalam menurunkan kemiskinan karena yang memiliki OOP belanja kesehatan lebih tinggi adalah kelompok non-miskin. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepemilikan asuransi kesehatan dan kemiskinan mempunyai korelasi negatif yang berarti kepemilikan asuransi kesehatan terbukti signifikan dalam mengurangi kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi Indonesia untuk mencapai cakupan asuransi kesehatan 100% untuk memastikan semua masyarakat mendapatkan akses kesehatan dasar yang diperlukan.

Kata kunci: Out-of-pocket health expenditure, asuransi kesehatan, kemiskinan, Universal Health Coverage (UHC)


Nowadays, people are becoming more aware of the importance of having access to healthcare. Unfortunately, healthcare costs are getting more expensive due to medical inflation, which is generally higher than economic inflation. Having out-of-pocket health expenditures is driving some people to be in poverty. However, some findings find that increasing coverage of health insurance might contribute to poverty reduction. This study aims to study the effect of out-of-pocket (OOP) health expenditures and health insurance ownership on poverty in Indonesia, focusing on its correlation. Moreover, this study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of health insurance companies in achieving 100% coverage and contributing to UHC (Universal Health Coverage). For the analysis, this study adopts quantitative and qualitative study. Quantitative analysis uses data from Susenas 2019-2021 and methodology Logistic regression. Qualitative analysis uses primary research using in-depth interviews and consumer surveys. The study found that OOP health expenditure and poverty have a negative correlation, which means a decrease in OOP health expenditure is not significant in reducing poverty because those who have higher OOP health expenditure are the non-poor. This study also found that health insurance ownership and poverty have a negative correlation, which means it is proven that owning health insurance is significant in reducing poverty. This shows that it is important for Indonesia to reach 100% health insurance coverage to ensure all people are covered with basic necessary healthcare access.

Keywords: Out-of-pocket health expenditure, health insurance, poverty, Universal Health Coverage (UHC)"

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Puspita Haerani
"Insurance Coverage is one solution that is often used by the government both in developed and developing countries to improve the level of public health. Therefore, the Indonesian government began to implement the National Health Insurance program (JKN) in 2014 to improve the health rate of Indonesian society. This study aims to see how the behavior of Indonesian people who have health insurance on using health facilities one year before JKN is implemented. Results from this study indicate the existence of an increase in the utilization of health facilities in the community who have health insurance, the difference in the choice of health facilities for inpatients and outpatients as well as the types of health insurance held has a role in the choice of insurance facilities to be used.

Insurance Coverage adalah salah satu solusi yang sering digunakan pemerintah baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyaralatnya. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mulai menerapkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014 untuk meningkatkan tingkat kesehtan masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkah laku masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan terhadap penggunaan fasilitas kesehatan pada saat satu tahun sebelum diberlakukannya JKN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan pada masyarakat yang memiliki asuransi kesehatan, adanya perbedaan pemilihan jenis fasilitas kesehatan bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta jenis asuransi kesehatan yang dimiliki memiliki peran dalam pemilihan jenis fasilitas asuransi yang akan digunakan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hindarti
"Penelitian ini akan menguji secara empiris keberadaan ex ante moral hazard di pasar asuransi kesehatan di Indonesia terhadap pilihan gaya hidup seperti merokok dan obesitas. Tantangan utama dalam memahami masalah moral hazard adalah endogenitas. Keputusan tentang memiliki asuransi dan pilihan gaya hidup adalah berurutan, bukan serentak. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini menggunakan analisis multivariate probit. Penelitian ini menggunakan tiga seri dari IFLS (Indonesian Family Life Survey) tahun 2000, 2007, dan 2014, karena ketiga seri ini memiliki informasi tentang perilaku merokok dan kondisi obesitas.
Penelitian ini menemukan bukti keberadaan ex ante moral hazard di asuransi kesehatan untuk obesitas di tingkat kepala keluarga, tapi tidak untuk perilaku merokok. Regresi dari multivariate probit menunjukkan bahwa memiliki asuransi kesehatan meningkatkan kecenderungan untuk obeitas. Dengan menggunakan sampel yang lebih luas, termasuk semua anggota keluarga, tidak ditemukan bukti keberadaan ex ante moral hazard baik untuk perilaku merokok maupun untuk obesitas.

This paper will empirically examine the existence of ex ante moral hazard in health insurance in Indonesia with respect to lifestyle choices such as smoking and obesity. A key challenge in understanding the moral hazard problem is endogeneity. Decisions regarding having insurance and lifestyle choices are arguably sequential, not simultaneous. To address this problem, this paper uses a multivariate probit analysis. This paper uses three waves from the IFLS (Indonesian Family Life Survey) over 2000, 2007, and 2014, as these have information about insurance status, smoking behaviour, and obesity condition.
This paper finds evidence of the existence of ex ante moral hazard in health insurance for obesity of the head of household, but not for smoking. The multivariate probit regression shows that having health insurance increases the propensity of being obese. Using a wider sample, including all members of households, there is not sufficient evidence of the existence of ex ante moral hazard for either smoking or obesity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joyce Margriet Tibuludji
"Alokasi pembiayaan kesehatan di Indonesia termasuk kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Keadaan ini diperberat lagi dengan adanya krisis ekonomi berkepanjangan yang menyebabkan makin tingginya beban pemerintah. Hal ini mendorong upaya mobilisasi dana masyarakat dan swasta terutama melalui sistem asuransi kesehatan dalam upaya pengendalian biaya kesehatan.
PT. ASKES Indonesia sebagai salah satu pelaku dalam jasa perasuransian di Indonesia saat ini tidak lagi hanya menyediakan paket layanan bagi PNS, pensiunan ABRI beserta keluarga, namun juga bagi karyawan BUMN dan Swasta.
Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain cross sectional yang mencoba menggambarkan dan menganalisa faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan demand perusahaan terhadap asuransi kesehatan komersial PT. ASKES Indonesia di Wilayah Jakarta Pusat tahun 200l yang diasumsikan dapat diwakili oleh pengambil keputusan dalam perusahaan. Dari 32 perusahaan yang menjadi target pemasaran PT. ASKES pada tahun 2001, sebanyak 7 perusahaan (21.9%) ada demand atau membeli produk yang ditawarkan sedangkan 25 perusahaan (78.1%) tidak ada demand atau tidak membeli produk yang ditawarkan.
Adapun faktor-faktor yang secara statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan demand pengambil keputusan perusahaan terhadap asuransi kesehatan komersial PT. ASKES yaitu paket jaminan, pelayanan dan karakteristik perusahaan. Dan uji multivariat diperoleh variabel paket jaminan sebagai variabel yang paling dominan berhubungan dengan demand pengambil keputusan perusahaan terhadap asuransi kesehatan yang ditawarkan PT. ASKES pada tahun 2001.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas sehingga disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis menggunakan variabel bebas lain untuk dapat menghasilkan model demand kelompok terhadap asuransi kesehatan yang lebih mendekati kesempurnaan.

Fund allocation for health sector in Indonesia is relatively low compared to other countries in Asia region. This condition even worse due to the long economic crisis whereby government's burden more multifaceted. This situation has also encouraged mobilizing public and private funds especially through health insurance's system as well as control the health expenditure.
PT. ASKES Indonesia as a player in insurance services in Indonesia provides not only benefit package for the government employee, retired armies and their family, but also for BUMN and private company employees.
This research is an analytical survey with cross sectional design aimed to describe and to analyze the factors related to demand for commercial health insurance from PT. ASKES Indonesia, using unit analysis company's decision makers in Central Jakarta.
Out of 32 companies that become marketing's target of PT. ASKES in year 2001, 7 company's decision makers (21.9%) demanded or they bought the product offered, whereas 25 decision makers (78.1%) have no demand or they didn't buy the product.
The result of statistical analysis showed that the company's characteristics, services and benefit are the independent variables that have significant relation with demand for health insurance. From multivariate analysis, benefit package is the most dominant factor in relation to the demand of health insurance offered by PT. ASKES in year 2001.
Variables used in this research are still limited; it is suggested for the other researchers to perform such research using other independent variable to answer what are other factors that may influence demand for health insurance package.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T9295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Himawan
"Akses kesehatan yang merata merupakan hak asasi bagi setiap manusia, namun akses kesehatan yang merata masih menjadi masalah sehingga salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyediakan asuransi kesehatan nasional seperti program Askeskin. Mengingat kebanyakan masyarakat Indonesia masih rentan terhadap shock dari kesehatan karena biaya kesehatan yang tinggi, maka mereka akan melakukan pinjaman dan menggunakan tabungan untuk membiayai biaya tersebut. Studi ini akan membahas hubungan program Askeskin dengan tingkat pinjaman dan tabungan rumah tangga menggunakan data IFLS 2000 dan 2007. Dengan menggunakan metode PSM-DID, hasil estimasi menunjukan bahwa program Askeskin menyebabkan tingkat pinjaman dan tabungan rumah tangga menurun secara signifikan. Namun, untuk hubungan antara program Askeskin terhadap tingkat tabungan rumah tangga yang berpendapatan rendah tidak ditemukan dampak secara signifikan.

Equal distribution of healthcare access is a human right, but it is still a problem and have some issues. One example to overcome this problem is to provide national health insurance such as the Askeskin program. Given that most Indonesians are still vulnerable to health shocks due to high health costs, they will borrow and use their savings to finance these costs. This study will discuss the relationship between the Askeskin program and the level of household loans and savings using IFLS 2000 and 2007. Using the PSM-DID method, the estimation results show that the Askeskin program causes the level of household loans and savings to decrease significantly. However, the relationship between the Askeskin program and the savings rate of low-income households was not found and do not have a significant impact."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Israviza Notaria
"Sistem kesehatan merupakan salah satu isu global yang telah terjadi di banyak negara di dunia sejak lama. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya yang salah satunya yaitu dengan menerapkan undang-undang baru. Salah satu mekanisme yang diterapkan dari undang-undang tersebut yang digunakan oleh pemerintah adalah disebut juga sebagai sistem jaminan sosial. Skripsi ini menjelaskan penelitian mengenai perbandingan dan analisis antara Obamacare di Amerika Serikat dan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia dibawah kelola skema BPJS Kesehatan. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk membandingkan skema Obamacare di Amerika Serikat dan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia. Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan normatif untuk mengelaborasi perbandingan dan analisis dalam hal keanggotaan, perawatan medis dan layanan yang dicakup, penyedia perusahaan asuransi, subsidi pemerintah, dan penyedia jaringan layanan kesehatan. Hasil penelitian skripsi ini menyajikan kesamaan yang signifikan dalam dasar pemikiran jaminan kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar. Namun, terdapat juga perbedaan signifikan dalam hal skema, konsep, peratutan, dan pasar jaminan kesehatan.

Health system is a global issue that has occurred in many countries around the world since long time ago. Various attempts have been made by the government to improve health care for its citizens, one of which is by implementing new laws. One of prominent mechanism used by the government is called as social security system. The research elaborate the comparison and analysis between Obamacare and National Health Insurance (JKN) under Healthcare Social Security (BPJS Kesehatan) scheme. The objectives of this research are to compare the scheme of Obamacare in the United States and National Health Insurance (JKN) in Indonesia. The research use the normative approach to elaborate the comparison and analysis in respect of membership, medical treatment and services covered, insurance company providers, government subsidies, and network health providers. In conclusion, this research presents the significant similarities in the rationale of health security and basic health services. Thus, the significant differences also presented in the matters of schemes, concept, regulations, and the market of health security.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azriel Carisha Saleh Herdiansyah
"Skripsi ini membahas mengenai peningkatan efektivitas layanan asuransi kesehatan jiwa di Indonesia melalui perbandingan dengan Singapura. Pokok permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana pengaturan dan penyelenggaraan layanan asuransi kesehatan jiwa di Indonesia dalam asuransi wajib oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan asuransi komersial oleh perusahaan asuransi swasta?; dan 2. Bagaimana peningkatan efektivitas layanan asuransi kesehatan jiwa yang dapat dilakukan di Indonesia melalui perbandingan dengan Singapura?. Metode penelitian yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah yuridis-normatif dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diolah dan dianalisis secara kualitatif. Adapun hasil penelitian skripsi ini adalah: 1. Pengaturan layanan asuransi kesehatan jiwa di Indonesia diatur dalam: UU SJSN, UU BPJS, UU Kesehatan Jiwa, dan UU Perasuransian, dan
diselenggarakan baik dalam mekanisme asuransi wajib oleh BPJS Kesehatan maupun dalam mekanisme komersial oleh perusahaan asuransi swasta; dan 2. Terdapat (6) cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas layanan asuransi kesehatan jiwa di
Indonesia melalui perbandingan dengan Singapura. Saran dari Penulis adalah bagi Pemerintah Indonesia dirasa perlu untuk membuat regulasi yang secara akomodatif, praktis, dan komprehensif terkait program jaminan kesehatan jiwa bagi penderita gangguan jiwa di Indonesia.

This thesis discusses ways on how to improve the effectiveness of mental health insurance services in Indonesia through comparison with Singapore. The main issues examined in this thesis are: 1. How is the regulation and implementation of mental health insurance services in Indonesia in terms of compulsory insurance by the BPJS Kesehatan and commercial insurance by private insurance companies?; and 2. How to increase the effectiveness of mental health insurance services that can be done in Indonesia through comparison with Singapore?. The research method used in this thesis is juridicalnormative with the type of data used is secondary data which is processed and analyzed
qualitatively. The results of this thesis research are: 1. Mental health insurance services in Indonesia are regulated in: UU SJSN, UU BPJS, UU Kesehatan Jiwa, dan UU Perasuransian, and are carried out both in mandatory insurance mechanism by BPJS Kesehatan and in commercial mechanism by private insurance companies; and 2. There are (6) ways that can be done to increase the effectiveness of mental health insurance services in Indonesia through comparison with Singapore. The author's suggestion is that the Government of Indonesia needs to make regulations that are accommodative, practical and comprehensive regarding the mental health insurance program for people with mental disorders in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricard Rivaldo Pasalli
"Terealisasinya keadaan sehat merupakan keinginan semua orang, juga dari keluarga, perkumpulan dan masyarakat. Perusahaan asuransi dan lembaga asuransi adalah lembaga ekonomi, yaitu lembaga pengalihan risiko. Tingkat risiko dapat diukur dengan nilai produk dimana peristiwa itu terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyelesaian klaim asuransi kesehatan nasional. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Pada pencarian studi menggunakan tiga online database yaitu PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Ada 7 studi yang terinklusi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dalam menyelesaikan klaim terdapat bentuk-bentuk penyelesaian klaim asuransi kesehatan nasional, faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung diantaranya adalah ketepatan penyelesaian klaim, tingkat penyelesaian klaim, klaim rasio dan keluhan ganti rugi. Adapun faktor penghambat klaim diantaranya adalah staf yang kurang memenuhi kualifikasi dalam memproses klaim, tata cara pengecekan yang kurang jelas dan peserta asuransi baru menyadari saat membuat klaim bahwa tidak mencakup penyakit tertentu.

The realization of a healthy condition is the desire of everyone, also from families, associations and communities. Insurance companies and insurance institutions are economic institutions, namely risk transfer institutions. The level of risk can be measured by the value of the product where the event occurs. This study was conducted to determine the settlement of national health insurance claims.method literature review. The study search used three online databases , namely PubMed, Google Scholar, and Science Direct. There are 7 studies included in this study. The results showed that in resolving claims there are forms of settlement of national health insurance claims, supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors include the accuracy of claim settlement, level of claim settlement, claim ratio and compensation complaints. The factors inhibiting claims include staff who do not meet the qualifications in processing claims, procedures for checking that are not clear and insurance participants only realize when making a claim that it does not cover certain diseases. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Safira Nisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik coordination of benefit yang terjadi dienam negara, yaitu Prancis, Swedia, Belanda, Turki, China, dan Indonesia. Metode yang digunakan adalah literature review dengan sumber data pada penelitian ini berasal dari website, buku, grey literature dari Library Universitas Indonesia, dan database online melalui Google Scholar, ProQuest, Science Direct, Sage Publications, Scopus, SpringerLink, Oxford Journals. Pengkajian penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahapan metode PRISMA. Hasil penelitian menyatakan bahwa sistem asuransi kesehatan sosial di berbagai negara berbeda-beda, tergantung pada model asuransi Kesehatan yang digunakan oleh negara tersebut, yang dalam pelaksanaannya melibatkan peran pemerintah baik sebagai pengelola asuransi Kesehatan sosial secara langsung, maupun sebagai pembuat kebijakan dan pengawas. Out of pocket tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, namun dapat ditekan, dengan kebijakan coordination of benefit antara asuransi kesehatan sosial dengan asuransi kesehatan komersial dapat mengurangi besaran out of pocket. Mekanisme coordination of benefit yang berlaku di keenam negara menunjukkan, asuransi kesehatan sosial sebagai pembayar pertama dan asuransi kesehatan komersial sebagai asuransi kesehatan tambahan yang memberikan penggantian terhadap layanan kesehatan yang tidak dicakup maupun yang dicakup sebagian dan manfaat yang di carve out oleh asuransi kesehatan sosial.

This study aims to analyze the practice of benefit coordination that occurs in six countries France, Sweden, the Netherlands, Turkey, China, and Indonesia. This research used literature review as a method with the data sources coming from websites, books, gray literature from Library of Universitas Indonesia, and online databases via Google Scholar, ProQuest, Science Direct, Sage Publications, Scopus, SpringerLink, Oxford Journals. This research review was carried out by following the steps of the PRISMA method. The results of the study indicate that the social health insurance system in various countries is different, depending on the health insurance model used by the country, which in its implementation involves the role of the government both as a direct health insurance manager, as well as policy makers and supervisors. Going out of pocket cannot be eliminated, but it can be emphasized, with a policy of coordinating benefits between social health insurance and commercial health insurance can reduce costs. The benefit coordination mechanism in force in the country shows that health insurance is the first payer and health insurance is additional health insurance that provides reimbursement for both paid health services and benefits provided by social health insurance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai Jaminan kesehatan Nasional (JKN). Namun, sebagian besar pendanaan kesehatan masih didominasi oleh rumah tangga melalui out-of-pocket (OOP). Pengeluaran biaya kesehatan katastrofik rumah tangga akan mengganggu konsumsi rumah tangga dan dapat mengakibatkan kemiskinan. Menggunakan data sekunder Survei Sosial Nasional (Susenas) tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik rumah tangga di Indonesia tahun 2012. Penelitian dengan desain studi potong lintang ini, menggunakan pendekatan ekonometrik dengan model probit dan bivariat probit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik sebesar 12.97% pada ambang batas 10% dari total pengeluaran dan sebesar 18.42% pada ambang batas 20% total pengeluaran non-makanan. Kepemilikan jaminan kesehatan memberikan perlindungan terhadap belanja kesehatan katastrofik di Indonesia pada Tahun 2012.

Indonesia's health development geared to achieve national health insurance scheme (JKN). However, funding of health in Indonesia is still dominated by domestic funding through out-ofpocket (OOP). Catastrophic health expenditure of households will disrupt household consumption and can lead to poverty. By using secondary data of the National Social Surveys (Susenas) 2012.
This study aims to prove health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure of households in Indonesia in 2012. This study used a cross-sectional study design with models probit and bivariate probit.
The results found that the health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure in the amount 12.97% at the threshold 10% of total expenditure and 18.42% at 20% of total non-food expenditure. Health insurance ownership provides protection for catastrophic health expenditure in Indonesia in 2012.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>