Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Anggito Arissaputro
"Bikunku merupakan suatu aplikasi penunjang informasi bis kuning (bikun); sarana transportasi di lingkungan Universitas Indonesia; yang dibuat oleh Alamsyah et al. melalui penelitiannya pada tahun 2022. Salah satu fitur penting yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah tracking lokasi bikun yang sedang beroperasi secara real-time. Meskipun secara keseluruhan sistem ini dapat menjalankan tugas- nya melakukan tracking lokasi bikun, sistem yang menggunakan frontend React, komunikasi WebSocket, dan database PostgreSQL ini kurang optimal untuk menangani data lokasi yang dikirim oleh driver bikun dan dibaca oleh ribuan sivitas akademik Universitas Indonesia.
Penelitian ini bertujuan melakukan improvement berupa peningkatan performa pada sistem tracking bikun pada aplikasi Bikunku yang meliputi pengukuran end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS dan rendering speed. Penelitian terdiri dari pengembangan dari sisi backend protokol komunikasi menggunakan gRPC dengan Kafka, sisi database menggunakan Firebase Cloud Firestore sebagai Realtime Database pada backend, dan sisi frontend menggunakan Flutter sebagai aplikasi mobile. Implementasi frontend Flutter pada akhirnya diinkorporasikan dengan pilihan implementasi backend dengan hasil performa yang terbaik.
Dengan pengembangan menggunakan teknologi tersebut, improvement yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengubahan cara penyaluran data lokasi tracking dan database dari sistem polling menjadi sistem pushing, pengubahan arsitektur sistem yang lebih performant, digunakannya protokol komunikasi yang lebih unggul, perbaikan implementasi pada autentikasi driver sebagai salah satu penyebab bottleneck, pengubahan aplikasi menjadi mobile app, dan digunakannya implementasi maps yang lebih siap untuk production.
Pengetesan dilakukan dengan load testing membandingkan performa masing-masing sistem implementasi baru terhadap sistem terdahulu Alamsyah. Skenario pengetesan sistem backend dan database meliputi request pengiriman lokasi oleh 11 driver bikun, disertai 1800 concurrent user di sisi client untuk membaca simulasi data lokasi terbaru bikun yang beroperasi. Sementara pada sisi frontend dilakukan pengetesan dengan resource profiling dan observasi terhadap simulasi bikun yang berjalan di frontend.
Hasil pengetesan menunjukkan sistem gRPC-Kafka lebih cepat sebesar 96% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 216% dibandingkan dengan sistem Alamsyah, sistem Firebase lebih cepat sebesar 91% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 127% dibandingkan sistem Alamsyah. Dari hasil yang didapat, sistem gRPC-Kafka kemudian dipilih sebagai sistem backend yang diinkorporasikan dengan implementasi Flutter.
Hasil pengetesan sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mendapatkan hasil yang lebih baik pada OS Android di semua skenario dengan peningkatan performa metrik CPU usage, max CPU usage, memory usage, dan rendering speed sebesar 27%, 18%, 42%, dan 33%. Sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mayoritas lebih baik pada OS iOS di semua skenario, yakni pada metrik memory usage, FPS, dan rendering speed dengan peningkatan performa sebesar 40%, 28%, dan 16%. Sementara dari segi CPU usage dan max CPU usage, sistem Alamsyah lebih baik sebesar 9% dan 0,3% dari sistem Flutter dengan gRPC- Kafka.

Bikunku is an information system application for bikun, a bus transportation facility within the University of Indonesia environment, developed by Alamsyah et al. through their research in 2022. One of the important features offered in this application is real-time tracking of the bikuns' location. Although the overall system is capable of tracking the bikun's location, the system, which utilizes React for the frontend, WebSocket for communication, and PostgreSQL for the database, it is not optimized to handle the location data sent by bikun drivers and accessed by thousands of University of Indonesia stakeholders.
This research aims to improve the performance of the bikun tracking system in the Bikunku application, including measuring end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS, and rendering speed. The research consists of the development of backend communication protocol using gRPC with Kafka, development of backend using Firebase Cloud Firestore as Realtime Database, and development of the frontend mobile application using Flutter. The implementation of Flutter frontend is then integrated with the best performing backend implementation.
With the development using technologies listed, improvements made in this research include changing the method of location tracking data delivery and database from a polling system to a pushing system, modifying the system architecture for better performance, utilizing superior communication protocol, improving the implementation of driver authentication as one of the bottleneck causes, transforming the application into a mobile app, and utilizing a more production-ready maps implementation. Load testing is conducted to compare the performance of each new implementation with Alamsyah's previous system.
The testing scenarios for the backend and database systems involve location request submissions by 11 bikun drivers, along with 1800 concurrent users on the client side to simulate reading the latest location data of operating bikuns. On the frontend side, testing is performed using resource profiling and observation of the running bikun simulations.
The test results show that the gRPC-Kafka system is 96% faster with a 216% better throughput compared to Alamsyah's system, while the Firebase system is 91% faster with a 127% better throughput compared to Alamsyah's system. Based on these findings, the gRPC-Kafka system is then chosen as the backend system to be integrated with the Flutter implementation.
The testing results of Flutter with gRPC-Kafka demonstrate better performance on Android OS in all scenarios, with improvements in CPU usage, max CPU usage, memory usage, and rendering speed by 27%, 18%, 42%, and 33%, respectively. The Flutter with gRPC-Kafka system performs better on iOS OS in all scenarios for the majority, which are in terms of memory usage, FPS, and rendering speed, with performance improvements of 40%, 28%, and 16%, respectively. However, in terms of CPU usage and max CPU usage, the Alamsyah system performs better by 9% and 0.3% to the Flutter with gRPC-Kafka system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Serano
"Bikunku merupakan suatu aplikasi penunjang informasi bis kuning (bikun); sarana transportasi di lingkungan Universitas Indonesia; yang dibuat oleh Alamsyah et al. melalui penelitiannya pada tahun 2022. Salah satu fitur penting yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah tracking lokasi bikun yang sedang beroperasi secara real-time. Meskipun secara keseluruhan sistem ini dapat menjalankan tugas- nya melakukan tracking lokasi bikun, sistem yang menggunakan frontend React, komunikasi WebSocket, dan database PostgreSQL ini kurang optimal untuk menangani data lokasi yang dikirim oleh driver bikun dan dibaca oleh ribuan sivitas akademik Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan melakukan improvement berupa peningkatan performa pada sistem tracking bikun pada aplikasi Bikunku yang meliputi pengukuran end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS dan rendering speed. Penelitian terdiri dari pengembangan dari sisi backend protokol komunikasi menggunakan gRPC dengan Kafka, sisi database menggunakan Firebase Cloud Firestore sebagai Realtime Database pada backend, dan sisi frontend menggunakan Flutter sebagai aplikasi mobile. Implementasi frontend Flutter pada akhirnya diinkorporasikan dengan pilihan implementasi backend dengan hasil performa yang terbaik. Dengan pengembangan menggunakan teknologi tersebut, improvement yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengubahan cara penyaluran data lokasi tracking dan database dari sistem polling menjadi sistem pushing, pengubahan arsitektur sistem yang lebih performant, digunakannya protokol komunikasi yang lebih unggul, perbaikan implementasi pada autentikasi driver sebagai salah satu penyebab bottleneck, pengubahan aplikasi menjadi mobile app, dan digunakannya implementasi maps yang lebih siap untuk production. Pengetesan dilakukan dengan load testing membandingkan performa masing-masing sistem implementasi baru terhadap sistem terdahulu Alamsyah. Skenario pengetesan sistem backend dan database meliputi request pengiriman lokasi oleh 11 driver bikun, disertai 1800 concurrent user di sisi client untuk membaca simulasi data lokasi terbaru bikun yang beroperasi. Sementara pada sisi frontend dilakukan pengetesan dengan resource profiling dan observasi terhadap simulasi bikun yang berjalan di frontend. Hasil pengetesan menunjukkan sistem gRPC-Kafka lebih cepat sebesar 96% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 216% dibandingkan dengan sistem Alamsyah, sistem Firebase lebih cepat sebesar 91% dengan throughput yang dihasilkan lebih baik 127% dibandingkan sistem Alamsyah. Dari hasil yang didapat, sistem gRPC-Kafka kemudian dipilih sebagai sistem backend yang diinkorporasikan dengan implementasi Flutter. Hasil pengetesan sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mendapatkan hasil yang lebih baik pada OS Android di semua skenario dengan peningkatan performa metrik CPU usage, max CPU usage, memory usage, dan rendering speed sebesar 27%, 18%, 42%, dan 33%. Sistem Flutter dengan gRPC-Kafka mayoritas lebih baik pada OS iOS di semua skenario, yakni pada metrik memory usage, FPS, dan rendering speed dengan peningkatan performa sebesar 40%, 28%, dan 16%. Sementara dari segi CPU usage dan max CPU usage, sistem Alamsyah lebih baik sebesar 9% dan 0,3% dari sistem Flutter dengan gRPC- Kafka.

Bikunku is an information system application for bikun, a bus transportation facility within the University of Indonesia environment, developed by Alamsyah et al. through their research in 2022. One of the important features offered in this application is real-time tracking of the bikuns’ location. Although the overall system is capable of tracking the bikun’s location, the system, which utilizes React for the frontend, WebSocket for communication, and PostgreSQL for the database, it is not optimized to handle the location data sent by bikun drivers and accessed by thousands of University of Indonesia stakeholders. This research aims to improve the performance of the bikun tracking system in the Bikunku application, including measuring end-to-end response time, throughput, CPU usage, memory usage, FPS, and rendering speed. The research consists of the development of backend communication protocol using gRPC with Kafka, development of backend using Firebase Cloud Firestore as Realtime Database, and development of the frontend mobile application using Flutter. The implementation of Flutter frontend is then integrated with the best performing backend implementation. With the development using technologies listed, improvements made in this research include changing the method of location tracking data delivery and database from a polling system to a pushing system, modifying the system architecture for better performance, utilizing superior communication protocol, improving the implementation of driver authentication as one of the bottleneck causes, transforming the application into a mobile app, and utilizing a more production-ready maps implementation. Load testing is conducted to compare the performance of each new implementation with Alamsyah’s previous system. The testing scenarios for the backend and database systems involve location request submissions by 11 bikun drivers, along with 1800 concurrent users on the client side to simulate reading the latest location data of operating bikuns. On the frontend side, testing is performed using resource profiling and observation of the running bikun simulations. The test results show that the gRPC-Kafka system is 96% faster with a 216% better throughput compared to Alamsyah’s system, while the Firebase system is 91% faster with a 127% better throughput compared to Alamsyah’s system. Based on these findings, the gRPC-Kafka system is then chosen as the backend system to be integrated with the Flutter implementation. The testing results of Flutter with gRPC-Kafka demonstrate better performance on Android OS in all scenarios, with improvements in CPU usage, max CPU usage, memory usage, and rendering speed by 27%, 18%, 42%, and 33%, respectively. The Flutter with gRPC-Kafka system performs better on iOS OS in all scenarios for the majority, which are in terms of memory usage, FPS, and rendering speed, with performance improvements of 40%, 28%, and 16%, respectively. However, in terms of CPU usage and max CPU usage, the Alamsyah system performs better by 9% and 0.3% to the Flutter with gRPC-Kafka system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Lutfi Aziz
"Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek mencapai Rp.3 triliun/tahun untuk biaya operasi kendaraan dan Rp. 2,5 triliun/tahun untuk waktu perjalanan. Dalam rangka menanggulangi permasalahan transportasi, termasuk kemacetan lalu-lintas di wilayah Jabodetabek, studi SITRAMP (2004) merekomendasikan perlunya program pengembangan angkutan umum. Rekomendasi ini perlu dicermati, mengingat adanya opini sebagian masyarakat yang menganggap angkutan umum khususnya jenis minibus (angkot) tidak efisien dan merupakan biang keladi kemacetan.
Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik dan perilaku angkutan umum jenis minibus dan pengaruhnya terhadap kinerja lalu-lintas, mengkaji karakteristik desain lingkungan sekitar dan pengaruhnya terhadap perilaku lalu-lintas, serta memberikan saran/masukan dalam penanganan masalah lalu-lintas. Sebagai studi kasus diambil segmen ruas jl. Ciledug Raya depan CBD Ciledug Mall, kota Tangerang. Pengumpulan data perilaku lalu-lintas dilakukan melalui pengamatan video kamera. Metode analisa yang digunakan adalah analisa korelasi, regresi, dan analisa deskriptif.
Hasil analisa menunjukkan bahwa angkutan umum minibus memiliki perilaku lalu-lintas yang unik untuk setiap trayeknya, dan mempunyai pola berbeda untuk setiap arah pergerakannya. Motiv ekonomi, faktor kebiasaan, sistem budaya dan norma tidak tertulis yang berlaku di antara para pengemudi angkutan umum minibus, melatar belakangi perilaku lalu-lintas tersebut. Variabel load factor memiliki korelasi sedang terhadap variabel kecepatan angkutan umum minibus, dan variabel jumlah penumpang naik/turun memiliki korelasi kuat terhadap variabel rata-rata lama henti angkutan umum minibus. Pengaruh perilaku lalu-lintas angkutan umum minibus, meliputi: jumlah kendaraan berhenti, dan kecepatan ratarata angkutan umum minibus mempunyai korelasi kuat dan sedang terhadap variabel kecepatan kendaraan pribadi roda-4 arus menerus.
Desain bukaan median/simpang di lokasi studi tidak sesuai dengan standar geometri simpang yang ada, dan mengakibatkan konflik ruang gerak antara jalur lalu-lintas belok kanan dengan garis henti (stop line) arus lalu-lintas terlawan. Desain bukaan median juga tidak sejalan dengan adanya rambu dilarang belok kanan dan berputar bagi arus lalu-lintas dari arah jalan Ciledug Raya (Timur). Disarankan penutupan bukaan median, rehabilitasi fungsi terminal dan halte, evaluasi sistem perizinan trayek, dan penataan ulang trayek/rute angkutan umum.

Annual economic loss caused by traffic congestion in Jabodetabek region could be as much as Rp. 3,000 billion for vehicle operating costs and Rp. 2,500 billion for travel time. To overcome transportation problem, including traffic congestion in Jabodetabek region, study SITRAMP (2004) recommending the importance of public transport development program. This recommendation require to be applied neglectlessly, considering of some people opinion assuming that public transport especially for minibus type (angkot) is inefficient and represent the major cause of traffic congestion problem.
This study aim to identify characteristic and traffic behavior of angkot and its influence to traffic performance, identify characteristic of engineering design and its influence to traffic behavior, and give suggestion in handling of traffic problem. As case study one segment of jl. Ciledug Raya front of CBD Ciledug Mall, Tangerang was chosen.Data collecting was conducted by video camera observing. The analysis use method of correlation, regression, and decriptive analysis.
Result of analysis showed that minibus public transport has unique traffic behavior to each its route, and has pattern differ to each flow direction. Economic motivation, habit factor, cultural system and unwritten norm among driver of minibus public transport represent background of their traffic behavior. Variable of load factor have medium correlation to variable speed of angkot, and variable of number of loading/unloading passenger have strong correlation to variable mean of stopped time. Influence of minibus (angkot) traffic behavior which represented by variable: number of stopped vehicle and mean speed of angkot, have strong and medium correlation to variable mean speed of private vehicle (4 wheels) of through traffic.
Design of existing median opening (intersection) in study area disagree with intersection geometry standard, and result conflict between lane of right turn traffic and stopping line of opposed traffic. Design of median opening was also disagree with traffic sign of prohibited right turn and prohibited u-turn for traffic from jl. Ciledug Raya (Eastbound). It is suggested to close of median opening, rehabilitation of terminal and shelter function, evaluation of public transport route permit system, and rearrange public transport route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Muhammad
"Bikunku adalah aplikasi untuk mendukung transportasi bus kuning di Universitas Indonesia, dibuat oleh Alamsyah et al. pada tahun 2022 yang melakukan tracking lokasi terhadap bikun secara real-time. Sistem awal dibuat dengan React, WebSocket, dan PostgreSQL, namun kurang optimal dalam mengirim data lokasi bikun yang banyak. Penelitian ini bertujuan meningkatkan performa sistem dengan teknologi baru, seperti gRPC dengan Kafka untuk komunikasi backend, Firebase Cloud Firestore untuk database real-time, dan Flutter untuk aplikasi mobile. Hasil pengetesan menunjukkan peningkatan performa sistem gRPC-Kafka sebesar 96% dalam response time dan 216% dalam throughput dibandingkan sistem lama. Sistem Firebase juga menunjukkan peningkatan, dengan response time lebih cepat 91% dan throughput 127% lebih baik. Sistem Flutter terintegrasi dengan gRPC-Kafka memberikan kinerja yang lebih baik pada Android, dengan peningkatan 27% dalam CPU usage, 18% max CPU usage, 42% memory usage, dan 33% rendering speed. Pada iOS, sistem juga lebih baik dalam memory usage (40%), FPS (28%), dan rendering speed (16%), meskipun CPU usage dan max CPU usage sistem lama unggul sedikit (9% dan 0,3%).

Bikunku is an application to support the bus transportation at the University of Indonesia called bikun, created by Alamsyah et al. in 2022, which tracks the location of bikun in real-time. The initial system, built with React, WebSocket, and PostgreSQL, was less than optimal in handling the large volume of bus location data. This research aims to enhance system performance with new technologies such as gRPC with Kafka for backend communication, Firebase Cloud Firestore for real-time database, and Flutter for the mobile application. Testing results showed a performance increase in the gRPC-Kafka system of 96% in response time and 216% in throughput compared to the old system. The Firebase system also showed improvements, with a 91% faster response time and a 127% better throughput. The Flutter system integrated with gRPC-Kafka performed better on Android, with increases of 27% in CPU usage, 18% in max CPU usage, 42% in memory usage, and 33% in rendering speed. On iOS, the system also improved in memory usage (40%), FPS (28%), and rendering speed (16%), although the old system was slightly better in CPU usage and max CPU usage (9% and 0.3%)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Budi Ghafara
"Transportasi umum saat ini menjadi pilihan favorit masyarakat dalam melakukan perpindahan dengan selamat dan efisien. Salah satu transportasi umum pilihan masyarakat Jakarta adalah kereta Mass Rapid Train (MRT). Keselamatan kereta MRT merupakan isu yang penting untuk diperhatikan agar dapat menjaga keselamatan baik masinis maupun penumpang. Dalam pengoperasian kereta MRT, dilakukan oleh seorang masinis. Menurut data Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), di tahun 2016 sebanyak 45% kecelakaan disebabkan oleh masinis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fatigue serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kelelahan pada masinis seperti faktor terkait pekerjaan dan faktor tidak terkait pekerjaan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari-Juni 2023 di PT. XYZ. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) dalam mengukur kelelahan, dan Sound Level Meter dalam mengukur kebisingan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 67 masinis kereta MRT yang aktif mengoperasikan kereta. Hasil dari data kuesioner dianalisis menggunakan uji statistic chisquare. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 41,8% mengalami kelelahan. Dari penelitian ini diketahui bahwa pada faktor risiko terkait pekerjaan, terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kelelahan pada masinis. Pada faktor risiko tidak terkait pekerjaan, terdapat hubungan yang signifikan antara commuting time, dan kualitas tidur terhadap kelelahan pada masinis.

Public transportation is currently people's favorite choice for moving safely and efficiently. One of the public transportation choices for the people of Jakarta is the Mass Rapid Train (MRT). MRT train safety is an important issue to pay attention to maintain the safety of both the driver and the passengers. In operating the MRT train, it is carried out by a train driver. According to data from the National Transportation Safety Commission (KNKT), in 2016 as many as 45% of accidents were caused by train drivers. This study aims to analyze fatigue and factors related to the occurrence of fatigue in train drivers such as work-related factors and non-work related factors. This research was conducted from January to June 2023 at PT XYZ. The tools used in this study were the Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to measure fatigue, and the Sound Level Meter to measure noise. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The sample in this study was 67 MRT train drivers who actively operated trains. The results of the questionnaire data were analyzed using the chi-square statistical test. The results of this study showed that 41.8% experienced fatigue. From this study, it is known that on work-related risk factors, there is a significant relationship between work shifts and driver fatigue. In non-work related risk factors, there is a significant relationship between commuting time and sleep quality on driver fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T40631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Savitri
"Angkutan umum/bis merupakan salah satu mode angkutan umum yang sangat dibutuhkan oleh sejumlah besar masyarakat terutama golongan menengah ke bawah. Permasalahan pokok yang dihadapi oleh pemakai jasa /user adalah tidak adanya waktu keberangkatan angkutan umum/bis yang tepat, sehingga mempengaruhi waktu perjalanan, waktu tunggu dan sebagainya, Berta cenderung akan mengharapkan jumlah bis yang beroperasi lebih banyak, karena semakin banyak bis yang beroperasi akan semakin cepat waktu keberangkatannya dan semakin kecil waktu tunggunya. Sedangkan permasalahan dari pihak operator/pengelola angkutan umum, akan cenderung untuk membatasi jumlah angkutan umum/bis pada tingkat pelayanan yang paling menguntungkan.
Pendekatan model yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah dengan melakukan optimasi pada proses penjadualan angkutan umum/bis berdasarkan waktu keberangkatan bis yang optimal dengan proses yang dinamik. Dengan mengetahui waktu keberangkatan bis yang optimal, maka didapat besar probabilitas penumpang yang dapat naik pada bis yang pertama kali datang di suatu pemberhentian, setelah kedatangannya penumpang tersebut di suatu pemberhentian tersebut.
Model yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah pengembangan model yang dikemukanan oleh Yosef Sheffi dan Morihisa Sugiyama, yang dikembangkan kembali oleh Dr.Ir. Sutanto Soehodho, MEng (1992). Pengembangan model tersebut mencakup metode untuk penjadualan waktu keberangkatan bis pada rute tunggal. Masalah formulasi program matematika dibatasi dengan kapasitas angkutan umum/bis, jumlah pemberhentian/halte dan jumlah armada yang dibutuhkan. Sedangkan tingkat kedatangan penumpang disetiap pemberhentian/halte, probability perpindahan anal tujuan penumpang dan waktu perjalanan armada dari suatu pemberhentian ke pemberhentian lain dibuat secara asumsi data.
Sebagai solusinya digunakan prosedur dari "Dynamic Programming. Sehingga didapat optimasi penjadualan berdasarkan permintaan stokastik (Stochastic Demand).
Studi kasus dalam pemecahan masalah dipilih Angkutan umum/bis dengan rute tunggal dengan jumlah bis yang optimal didapat sebesar 3 bis. Hasil analisa menunjukan bahwa waktu keberangkatan yang optimal yang didapat dengan menggunakan "Dynamic Programming" adalah sebagai berikut :
Untuk bis yang pertama mempunyai selang waktu selama 23 menit dari waktu yang dijadualkan. Sedangkan untuk bis yang kedua mempunyai selang waktu 14 menit dari bis yang pertama dan untuk bis yang ketiga mempunyai selang waktu 23 merit dengan bis yang kedua.
Adapun hasil dari Program Dinamik tersebut, maka didapatkan waktu keberangkatan yang menghasilkan harga Probabilitas Kejadian X yang optimal yaitu kejadian dimana penumpang dapat naik pada bis yang pertama kali datang di suatu pemberhentian, setelah kedatangannya penumpang tersebut di suatu pemberhentian tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Toni
"Angkutan umum sampai saat ini belum mendapat perhatian yang layak dari pemerintah. Indikasinya terlihat pada hal-hal seperti dijadikannya pelayanan jasa angkutan umum ini menjadi ajang persaingan sehingga berdampak pada ketidakefisienan layanan jasa tersebut dalam mencapai tujuannya sebagai barang publik. Soal pelayanan angkutan umum ini terlihat pula pada angkutan antar kota antar provinsi (AKAP). Contoh buruknya layanan jasa ini terlihat pada adanya rute yang tumpang tindih, ketidakseragaman jarak yang ditempuh setiap bus, tidak adanya penjadwalan, kondisi bus yang sudah tidak layak dan lain sebagainya. Belum adanya sistem pendanaan dan kontrol yang pasti membuat masalahmasalah tersebut di atas tidak pernah teratasi.
Perubahan dari sistem persaingan bebas menjadi monopoli negara atas barang publik seperti diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2 akan meningkatkan kinerja dan kualitas layanan terhadap pengguna jasa angkutan kota antar provinsi. Rancangan sistem berupa penggabungan kepemilikan aset-aset pemilik Perusahaan Otobus (PO) menjadi hanya satu perusahaan otobus perlu dirumuskan untuk menghindari benturan-benturan kepentingan. Penggabungan tersebut dimodelkan dalam penggabungan neraca keuangan.
Dalam tesis ini akan dirancang sebuah PO sebut saja, PO Kuda Terbang, hasil akuisisi atas berbagai PO yang ada dengan kepemilikan bersama pemerintah. Rancangan ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan sisi keuangan dan teknik dalam angkutan umum antara kota antar provinsi, serta penilaian atas kelayakannya.

Public transportations still not have proper attention from our government until nowdays. The main indicator of this problem is the condition of making the public transportation service as a competition stage that, has been impacting to inefeciency in achieving its goals as the public service. The problem in this public transportations is also seem in intercity and interprovince transportations (AKAP). The overlapping route, unfair route distance for every public bus, no scheduling, the bad condition(sparepart) of the bus, and many others, are strong evidence about the negative aspects of this service. Because there is no a monetery system and strict control in the public service, so far, the problems never be solved.
The change of free competition system to nation monopoly on public goods as determined in Indonesia Constitution (UUD 1945 psl. 33 ayat 2) will improve performance and quality service to intercity interprovince transportation users. A system design that merging all assets ownership in this outobus business (PO) into one business company should be formulated in order to overcome any clash of interests. The merger is modelling in a merger of balance sheet.
In this thesis, an outobus business company was disigned, suppose it?s name PO Kuda Terbang, as a result of an acquisition of some outobus business companies (PO) into an ownership together with the goverment. This design concluding things that concern with monetery and technical aspects in public transportation intercity, interprovince, and also an assesment to it?s properness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilvy Hanriany
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>