Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Listyani R.A
"Penelitian ini merupakan kegiatan survei hidrogeologi dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik geologi airtanah daerah Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, tentang pola aliran airtanah maupun kualitas air di daerah tersebut. Daerah penelitian bagian utara termasuk dalam wilayah non CAT Kubah Kubah Progo, sedangkan bagian selatan termasuk dalam CAT Wates. Metode penelitian berupa survei hidrogeologi lapangan, untuk memperoleh data geologi maupun airtanah. Analisis pola aliran dan kualitas airtanah dilakukan berdasarkan data muka airtanah dan nilai pH, TDS serta EC. Airtanah dapat diperoleh dari mataair maupun sumur gali, dengan muka airtanah yang relatif dangkal. Pola aliran airtanah pada umumnya ke selatan, dengan batas cekungan bertipe H4/H5. Kualitas airtanah cukup baik, dengan nilai pH 6,2 -7; TDS 191 – 558 ppm, dan EC berkisar 279-783 µS/cm."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fetter, C. W. (Charles Willard), 1942-
"This text gives an examination of how each facet of hydrology is related to other geologic fields. The text stresses the application of mathematics to problem solving rather than derivation of theory. Numerous case studies cultivate student understanding of the occurrence and movement of ground water in a variety of geologic settings"
Upper Saddle River, N.J: Prentice-Hall, 2001
551FETA001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raditya Mahendra Putra
"Daerah penelitian berada pada daerah Mangkauk, Kalimantan Selatan, Indonesia dan terletak pada Formasi Tanjung Cekungan Barito. Area penelitian memiliki luas sebesar 4,92 km2 . Tersebar 32 data titik bor pada daerah penelitian dan menunjukkan orientasi strike dengan arah Timur Laut – Barat Daya (NE - SW) yang didukung oleh pengukuran orientasi perlapisan secara langsung dilapangan didapatkan nilai Strike & Dip N 225°E / 25°. Kondisi Geologi daerah penelitian tergolong kedalam kondisi geologi sederhana dikarenakan daerah penelitian tidak dipengaruhi oleh struktur geologi. Kemudian lapisan batu bara pada kelompok ini memiliki karakteristik yang relatif landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter hanya saja memiliki beberapa percabangan (B1, B2, B3, C1, C2, & D1) dan memiliki ketebalan yang bervariasi. Jarak acuan titik pengamatan dengan jarak estimasi terukur x ≤ 500 m, tertunjuk 500 m ≤ x ≤ 1.000 m dan tereka dengan jarak 1000 m ≤ x ≤ 1500 m menurut SNI-5015 (2019). Seam yang dilakukan pengestimasian yaitu Seam C1, C2, & D1 karena seam lain tidak memiliki data kualitas batu bara. Berdasarkan hasil akumulasi jumlah estimasi sumber daya batu bara yang terdeposit pada daerah penelitian yaitu estimasi terukur dengan jumlah 9.318.280,95 ton, estimasi tertunjuk dengan jumlah 3.846.800,86 ton, dan estimasi tereka dengan jumlah 567.529,04 ton.

Research area is located in the Mangkauk area, South Kalimantan, Indonesia and is located in the Tanjung Formation of the Barito Basin. The research area has an area of 4.92 km2. There are 32 data points of drill points in the study area and show a kick beam in the direction of Northeast - Southwest (NE - SW) which was recorded by direct measurements of the layering emission in the field which obtained a Strike & Dip N value of 225°E / 25°. The geological conditions of the study area are classified into simple geological conditions because the study area is not influenced by geological structures. Then the coal seams in this group have the characteristics of being relatively sloping, continuing laterally for thousands of meters but having several branches (B1, B2, B3, C1, C2, & D1) and having varying thicknesses. The reference distance of the observation point with the estimated distance is measured x ≤ 500 m, indicated 500 m ≤ x ≤ 1,000 m and inferred with a distance of 1000 m ≤ x ≤ 1500 m according to SNI-5015 (2019). The seams that were estimated were Seams C1, C2, & D1 because the other seams did not have data on coal quality. Based on the accumulated estimates of the amount of coal resources deposited in the study area, namely measured estimates of 9,318,280.95 tonnes, indicated estimates of 3,846,800.86 tonnes, and inferred estimates of 567,529.04 tonnes."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Surya Madani
"Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman geologi dengan nilai ilmiah yang tinggi. Oleh karena itu, terdapat banyak lokasi di Indonesia yang dikembangkan menjadi geopark. Salah satu projek geopark yang akan dikembangkan adalah Geopark Rajamandala dengan beragam titik lokasi yang menyebar mulai dari Kabupaten Bandung hingga Kabupaten Bandung Barat. Salah satu situs yang ditawarkan sebagai geosite pada projek ini adalah Tebing Citatah yang berlokasi di Desa Citatah, Kecamatan Cipatatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Tebing Citatah merupakan tebing karst (kapur) yang berada di bukit Padalarang yang memiliki nilai keindahan. Situs ini juga merekam nilai sejarah geologi yakni permukaan laut yang telah mengalami penurun hingga saat ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian analisis kemampuan geologi teknik pada objek wisata Tebing Citatah untuk dilakukannya pengembangan rekayasa geologi teknik infrastruktur. Pada penelitian ini, zona kemampuan geologi teknik dilakukan melalui pembobotan parameter yang memiliki korelasi dengan potensi wisata antara lain tingkat kekuatan batuan dan tanah, kedalaman muka air tanah, tata guna lahan, tingkat kemudahan penggalian, kemiringan lereng, dan potensi bencana geologi. Pembobotan parameter akan diolah melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui kemampuan geologi teknik lokasi. Hasil dari analisis didapatkan bahwa lokasi penelitian dibagi ke dalam 4 zona kemampuan geologi teknik untuk pengembangan wisata. Zona kemampuan tinggi mencakup 5 % luas lokasi penelitian berada pada arah utara dan barat lokasi penelitian dengan rekomendasi konstruksi bangunan menengah. Zona kemampuan menengah mencakup 35 % lokasi penelitian yang berada pada arah utara dan barat lokasi penelitian dengan rekomendasi konstruksi bangunan menengah hingga rendah. Zona kemampuan rendah mencakup 25 % lokasi penelitian yang berada pada bagian tengah dan selatan lokasi penelitian kurang direkomendasikan untuk dilakukan pembangunan kecuali skala kecil dengan memperhatikan stabilitas lereng dan penyelidikan geologi teknik dengan skala rinci dan biaya yang cukup besar. Zona kemampuan sangat rendah mencakup 35 % lokasi penelitian yang berada pada bagian tengah yang merupakan Tebing Citatah itu sendiri yang direkomendasikan sebagai area penghijauan.

Indonesia is a country that is rich on geological diversity with high scientific value. Therefore, there are several locations in Indonesia that have been developed into geoparks. One of the geopark projects that will be developed is the Rajamandala Geopark with a wide range of locations spreading from the Bandung district to the West Bandung district. One of the sites offered as a geosite on this project is Citatah Cliff located in Citatah Village, Cipatatat District, West Bandung District, Western Java Province. Citatah cliff is a karst cliff (chalk) that is in the hill Padalarang that has a value of beauty. The site also records the geological history of the sea level that has been declining to this day. Therefore, there is a need for research and analysis of the geological capabilities of engineering at the tourist site of the coastline to do the development of geological infrastructure engineering. In this study, the Geological Engineering Capacity Zone conducted analysis through the degradation of parameters that have correlation with tourist potential among others the level of rock and soil strength, surface water depth, land use, level of excavation facility, slope inclination, and potential for geological disasters. Parameter weighing will be processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the geological capabilities of location engineering. The results of the analysis resulted that the research site was divided into four geological engineering capacity zones for tourism development. The high capacity zone covers 5% of the area of the research location in the northern and western directions of the study site with recommendations for the construction of medium buildings. The middle capacity area covers 35% of research sites that are in the Northern and Western direction of the survei site with the recommendation for the construction of medium to low buildings. The low capacity zone covers 25% of research locations in the middle and southern parts of the research site is less recommended for construction except on a small scale, taking into account the stability of the slopes and engineering geological research with a sufficiently large scale of detail and cost. The very low capacity zone covers 35% of the research site that is located in the middle of Citatah Cliff itself that is recommended as a green area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin: Springer, 2009
551.49 GRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy
"Gunung Jambu merupakan sebuah bukit karbonat terisolir. Keunikan dari bukit ini ialah pada kondisi geologinya, di mana batugamping tersingkap secara masif. Bukit ini termasuk pada Anggota Batugamping Formasi Bojongmanik yang memiliki umur Miosen dengan komposisi litologi berupa batugamping. Bukit ini terletak pada Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mikrofasies, zona fasies, serta tipe dan kualitas porositas pada sayatan tipis batugamping di daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data sayatan petrografi untuk mengetahui tekstur, kandungan fosil, serta porositas. Berdasarkan analisis mikrofasies pada daerah penelitian, ditemukan 5 tipe mikrofasies standar yang berbeda berdasarkan Flugel (2010), yaitu SMF 5, SMF 7, SMF 8, SMF 10, dan SMF 12. Setelah tipe mikrofasies diketahui, didapatkan 4 tipe zona fasies berdasarkan model Wilson (1975), yaitu FZ 2 deep shelf, FZ 4 slope, FZ 5 platform margin reefs, dan FZ 7 open marine. Terdapat 5 jenis porositas yang berkembang, yaitu vug, moldic, intraparticle, fracture, dan fenestral dengan nilai porositas berkisar antara 0 hingga 22% yang dihitung menggunakan rumus berdasarkan data grid point counting. Dari nilai porositas tersebut dapat diketahui batuan pada daerah penelitian terdapat kualitas porositas negligible hingga good, sehingga disimpulkan bahwa zona fasies mungkin memiliki hubungan terhadap kualitas batugamping tertentu.

Mount Jambu is an isolated carbonate hill. The uniqueness of this hill is in its geological conditions where the limestone is exposed massively. This hill belongs to the Limestone Member of the Bojongmanik Formation which has a Miocene age with a lithological composition of limestone. This hill is located in Leuwisadeng District, Bogor Regency, West Java. This study aims to determine the microfacies, facies zones, and the type and quality of porosity in thin sections of limestone in the study area. The method used is in the form of qualitative and quantitative analysis using petrographic incision data to determine texture, fossil content, and porosity. Based on microfacies analysis in the study area, 5 different types of standard microfacies were found according to Flugel (2010), namely SMF 5, SMF 7, SMF 8, SMF 10, and SMF 12. After the microfacies type was known, 4 types of facies zones were obtained based on the Wilson model. (1975), namely FZ 2 deep shelf, FZ 4 slope, FZ 5 platform margin reefs, and FZ 7 open marine. There are 5 types of porosity that develop, namely vug, moldic, intraparticle, fracture, and fenestral with porosity values ​​ranging from 0 to 22% calculated using a formula based on grid point counting data. From the porosity value, it can be seen that the rock in the study area has a negligible to good porosity quality, so it can be concluded that the facies zone may have a relationship with certain limestone qualities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Wira Perdana Hia
"Kawasan Gunung Endut memiliki manifestasi panas bumi yang potensial dan
pengembangannya sedang dalam tahap eksplorasi. Oleh sebab itu diperlukan data geologi teknik sebagai parameter yang digunakan untuk melakukan analisis kelayakan daerah penelitian dalam pembangunan infrastruktur wellpad. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi geomorfologi, karakteristik geologi teknik tanah dan batuan,
serta analisis kelayakan daerah penelitian. Dalam tahapan penelitian ini dilakukan pemetaan geologi teknik untuk mengidentifikasi dan mengamati parameter geologi teknik yang meliputi deskripsi geologi teknik batuan dan tanah, aspek morfogenesa yang bekerja, tingkat pelapukan, kekuatan batuan, dan bidang diskontinuitas pada batuan.
Dilakukan juga pengolahan data digital untuk analisis aspek geomorfologi dan uji mekanika tanah untuk mengetahui karakteristik tanah. Selain parameter geomorfologi dan geologi teknik batuan dan tanah, dalam analisis kelayakan dilakukan juga identifikasi kesesuaian lahan dalam aspek aksesibilitas jalan dan konektivitas dengan sumber air.
Berdasarkan analisis kondisi geomorfologi, didapatkan dua satuan yang terdiri dari Satuan Perbukitan Vulkanik Sangat Landai-Agak Curam dan Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam-Sangat Curam. Ditinjau dari karakteristik geologi teknik, diperoleh 4 satuan
yang terdiri dari Satuan Andesit Lapuk Rendah (ALR), Satuan Tuf Lapuk Kuat (TLK),
Satuan Endapan Koluvium (EK), Satuan Tanah Pasir Gradasi Baik (SW). Akses jalan berjarak sekitar 300 meter dari daerah penelitian, sedangkan untuk sumber air dapat diperoleh dari sungai yang berada di dalam daerah penelitian. Berdasarkan integrasi data
geomorfologi, karakteristik geologi teknik, dan kesesuaian lahan, daerah penelitian dinyatakan kurang layak untuk pembangunan wellpad panas bumi.

The Mount Endut area has potential geothermal manifestations and its development
is in the exploration stage. Therefore , engineering geological data is needed as a
parameter used to analyze the feasibility of the research area in the wellpad. The purpose
of this study is to determine the geomorphological conditions, geological characteristics
of soil and rock engineering, and analysis of the feasibility of the research area. In this
research stage, engineering geological mapping is carried out to identify and observe
technical geological parameters which include descriptions of rock and soil engineering
geology, working morphological aspects, weathering levels, rock strength, and
discontinuity areas in rocks. Digital data processing is also carried out for analysis of
geomorphological aspects and soil mechanics tests to determine soil characteristics. In
addition to the geomorphological and engineering geology parameters of rock and soil,
the feasibility analysis also identifies land suitability in terms of road accessibility and
connectivity with water sources. Based on the analysis of geomorphological conditions,
two units were obtained consisting of a Very Sloping-Slightly Steep Volcanic Hills Unit
and a Slightly Steep-Very Steep Volcanic Hills Unit. In terms of technical geological
characteristics, 4 units were obtained consisting of Slightly Weathered Andesite Unit
(SWA), Strongly Weathered Tuff Unit (SWT), Coluvium Deposits Unit (CD), Well
Gradient Sand Soil Unit (SW). Road access is about 300 meters from the research area,
while water sources can be obtained from rivers located within the research area. Based
on the integration of geomorphological data, characteristics of engineering geology, and
land suitability, the research area was declared unfit for geothermal wellpad.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezialie
"Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang kebutuhan batubara negara dalam jumlah yang cukup besar. Formasi Muara Enim merupakan salah satu cekungan di Sumatera Selatan yang menghasilkan sumberdaya batubara. Salah satu metode untuk menghitung estimasi sumberdaya batubara yaitu menggunakan metode pemodelan geologi 3 dimensi (3D Geological Modelling) untuk membentuk model struktur geologi dan bagaimana bentuk dan volume seam batubara itu terlihat. Untuk perhitungan volume sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan metode circular yang kemudian mengacu kepada prinsip SNI 5012:2011, berdasarkan kondisi geologi pada daerah penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Model seam batubara menunjukkan luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°, dan ketebalan rata-rata batubara sebesar 3.7 meter dari seluruh titik bor. Berdasarkan model yang dihasilkan dan pembuatan subcrop, persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Timur Laut – Barat Daya. Estimasi sumber daya batubara dari model seam batubara mencapai 16211.03 ton. Sementara itu, metode circular menghasilkan tonase batubara sebanyak 8492.97 ton untuk sumber daya terukur, 4904.15 ton untuk sumber daya tertunjuk, dan 2813.91 ton untuk sumber daya tereka dalam IUP daerah penelitian.

South Sumatra is one of the provinces in Indonesia which contributes quite a large amount to the country's coal needs. The Muara Enim Formation is one of the basins in South Sumatra that produces coal resources. One method for calculating coal resource estimates is using the 3-dimensional geological modeling method (3D Geological Modeling) to create a model of the geological structure and how the shape and volume of the coal seam looks. Calculating the volume of coal resources can be done using the circular method which then refers to the principles of SNI 5012:2011, based on the geological conditions in the research area. The results obtained from this research are that the coal seam model shows an area of 617,859.514 m2 with a strike/dip of N317°E/10°, and an average coal thickness of 3.7 meters from all drill points. Based on the model produced and the subcrop made, the distribution of coal in the research area has a Northeast – Southwest orientation. The estimated coal resources from the coal seam model reached 16211.03 tons. Meanwhile, the circular method produces coal tonnage of 8492.97 tons for measured resources, 4904.15 tons for indicated resources, and 2813.91 tons for inferred resources in the research area of IUP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elmo Widi Nugraha
"ABSTRAK
Kawasan Geopark Ciletuh saat ini mulai berkembang menjadi kawasan pariwisata karena dianggap memiliki Geomorfologi amphitheater yang tergolong unik, Jenis batuan yang unik, dan memiliki beberapa jalur patahan. Penelitian ini ingin mengetahui apakah pola penggunaan tanah yang ada di Geopark Ciletuh juga memiliki keunikan tersendiri. Pola penggunaan tanah yang akan dihasilkan merupakan hasil dari analisis overlay penggunaan tanah dengan faktor-faktor yang berpengaruh lalu dikaji secara spasial deskriptif. Pola penggunaan tanah di sekitar Geopark Ciletuh berdasarkan struktur geologinya memiliki tiga jenis pola berdasarkan ketinggian jalur patahan. Berdasarkan litologinya terdapat pola yang cenderung menyebar dan cenderung mengelompok berdasarkan jenis litologi dan jumlah litologi di suatu wilayah.

ABSTRACT
"Ciletuh Geopark region nowdays began to develop into a tourism area because it has"
"an unique Geomorphology feature that shaped like an amphitheater , unique rock type, and has some fault lines. This study investigates whether the existing land use patterns in the Geopark Ciletuh also has its own uniqueness. Land use patterns to be generated is a result of land use that being overlay with factors that influence land use and then analyzed with spatial descriptive. Land use patterns around Geopark Ciletuh based geological structure has three types of patterns based on height of fault lines. Based litologinya there are any patterns that tend to spread out and tend to cluster on the basis of lithology and lithology in a number of"
"regions.""
2016
S64779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>