Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafrie Muhammad Hawari
"E-waste, or electronic waste, encompasses electrical and electronic equipment (EEE) that is outdated, faulty, or approaching the end of its operational lifespan. This matter presents significant environmental and economic challenges. The research objective is to understand the influence of value, reasons for, and reasons against Indonesian consumers’ attitudes towards e-waste recycling. The research method is to conduct a research model test using a survey, which was previously explicated to comprehensively comprehend and establish the impact of ‘reasons for recycling’, ‘reasons against recycling’, value, and attitude towards e-waste recycling on e-waste recycling. This study encompasses 12 hypotheses using SPSS and SmartPLS. The results of the thesis have shown that the connection of reasons for recycling, value, attitude towards recycling, reasons against recycling, and intention to recycle have mixed result towards e-waste recycling in Indonesia.

Limbah elektronik, atau e-waste, mencakup peralatan listrik dan elektronik (EEE) yang sudah ketinggalan zaman, rusak, atau mendekati akhir masa operasionalnya. Masalah ini menimbulkan tantangan lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh nilai, alasan mendukung, dan alasan menolak terhadap sikap konsumen Indonesia terhadap daur ulang limbah elektronik. Metode penelitian ini melakukan uji model menggunakan survei, yang sebelumnya dijelaskan untuk memahami dan menetapkan dampak dari 'alasan mendukung', 'alasan menolak', nilai, dan sikap terhadap daur ulang limbah elektronik, terhadap daur ulang limbah elektronik. Studi ini mencakup 12 hipotesis menggunakan SPSS dan SmartPLS. Hasil dari tesis ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara alasan mendukung, nilai, sikap terhadap daur ulang, alasan menolak, dan niat untuk mendaur ulang memiliki hasil bervariasi terhadap daur ulang limbah elektronik di Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrie Muhammad Hawari
"E-waste, or electronic waste, encompasses electrical and electronic equipment (EEE) that is outdated, faulty, or approaching the end of its operational lifespan. This matter presents significant environmental and economic challenges. The research objective is to understand the influence of value, reasons for, and reasons against Indonesian consumers’ attitudes towards e-waste recycling. The research method is to conduct a research model test using a survey, which was previously explicated to comprehensively comprehend and establish the impact of ‘reasons for recycling’, ‘reasons against recycling’, value, and attitude towards e-waste recycling on e-waste recycling. This study encompasses 12 hypotheses using SPSS and SmartPLS. The results of the thesis have shown that the connection of reasons for recycling, value, attitude towards recycling, reasons against recycling, and intention to recycle have mixed result towards e-waste recycling in Indonesia.

Limbah elektronik, atau e-waste, mencakup peralatan listrik dan elektronik (EEE) yang sudah ketinggalan zaman, rusak, atau mendekati akhir masa operasionalnya. Masalah ini menimbulkan tantangan lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh nilai, alasan mendukung, dan alasan menolak terhadap sikap konsumen Indonesia terhadap daur ulang limbah elektronik. Metode penelitian ini melakukan uji model menggunakan survei, yang sebelumnya dijelaskan untuk memahami dan menetapkan dampak dari 'alasan mendukung', 'alasan menolak', nilai, dan sikap terhadap daur ulang limbah elektronik, terhadap daur ulang limbah elektronik. Studi ini mencakup 12 hipotesis menggunakan SPSS dan SmartPLS. Hasil dari tesis ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara alasan mendukung, nilai, sikap terhadap daur ulang, alasan menolak, dan niat untuk mendaur ulang memiliki hasil bervariasi terhadap daur ulang limbah elektronik di Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Fahria Srihanania Srihartoyo
"Kemajuan teknologi meningkatkan konsumsi elektronik, sehingga timbulan limbah di Pulau Jawa melonjak pesat, menyumbang 56% dari total limbah nasional, dan mengandung bahan berbahaya serta logam mulia dengan nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan limbah elektronik, khususnya WPCB, di Pulau Jawa, meliputi timbulan limbah, potensi ekonomi daur ulang, kapasitas pengolahan, serta lokasi optimal fasilitas pengolahan dan TPSSS-B3. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data sekunder tentang timbulan limbah elektronik di Pulau Jawa dan data primer dari PT TES AMM Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, yang menjadi lokasi penelitian utama karena memiliki sistem pengolahan terstandarisasi. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Jawa menghasilkan 56% dari total timbulan nasional, dengan proyeksi timbulan WPCB mencapai 44.104 ton pada 2045. Potensi ekonomi dari daur ulang WPCB sangat besar, dengan estimasi total pendapatan Rp 2.543 triliun selama 20 tahun, terdiri dari Rp 2.425 triliun melalui proses pyrometallurgy dan Rp 52 triliun dari manual dismantling. Kapasitas pengolahan yang dibutuhkan sebesar 8.648 kg/jam dengan teknologi Pyrometallurgy Furnace Rotary Type ZL-Z2000. Semarang ditetapkan sebagai lokasi centralized facility, sedangkan TPSSS-B3 direkomendasikan di DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten untuk mendukung pengumpulan limbah secara efisien.

Technological advancements have increased electronic consumption, causing electronic waste generation in Java to surge rapidly, contributing 56% of the national total, and containing hazardous materials as well as precious metals with high economic value. This study aims to analyze the management of electronic waste, particularly Waste Printed Circuit Boards (WPCB), in Java, including waste generation, economic recycling potential, processing capacity, and the optimal locations for processing facilities and TPSSS-B3. The research method involved collecting secondary data on electronic waste generation in Java and primary data from PT TES AMM Indonesia in Cikarang, West Java, which served as the main research site due to its standardized electronic waste processing system. The results show that Java produces 56% of the national electronic waste, with WPCB generation projected to reach 44,104 tons by 2045. The economic potential of WPCB recycling is significant, with estimated total revenue of IDR 2.543 trillion over 20 years, consisting of IDR 2.425 trillion from the pyrometallurgy process and IDR 52 trillion from manual dismantling. The required processing capacity is 8,648 kg/hour using the Pyrometallurgy Furnace Rotary Type ZL-Z2000 technology. Semarang is designated as the optimal centralized facility location, while TPSSS-B3 facilities are recommended in DKI Jakarta, West Java, DI Yogyakarta, East Java, and Banten to support efficient waste collection. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salmana Iffat
"Pesatnya perkembangan teknologi dapat meningkatkan kebutuhan akan logam, namun ketersediaan sumber daya primer mineral logam akan semakin menipis sehingga diperlukan sumber daya sekunder atau alternatif seperti Printed Circuit Board (PCB) yang memiliki kandungan logam tembaga, besi, dan timah dengan konsentrasi yang tinggi. Proses ekstraksi limbah elektronik haruslah ramah lingkungan, sehingga pada penelitian kali ini akan menggunakan proses hidrometalurgi dengan pelarut organik yaitu Deep Eutectic Solvent (DES) Ethaline. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku elektro-kimia dari Printed Circuit Board (PCB) dengan sampel kontrol berupa Printed Circuit Board (PCB) sintetis, pengaruh variasi temperatur, dan penambahan iodine terhadap perilaku elektro-kimia dari Printed Circuit Board (PCB) serta Printed Circuit Board (PCB) sintetis. Pada Cyclic Voltammogram dari sampel Printed Circuit Board (PCB) dan Printed Circuit Board (PCB) sintetis terdapat Ep pada potensial -0,4 V yang merupakan nilai potensial untuk reaksi anodik dengan reaksi oksidasi Cu+/Cu2+. Pada temperatur yang lebih tinggi nilai ∆Ep akan semakin kecil dan nilai peak current (ip) akan semakin tinggi karena transfer elektron yang semakin cepat. Penambahan iodine pada sampel mengakibatkan lebih banyak reaksi redoks yang terjadi sehingga terlihat potential peak untuk reaksi anoda dan katoda. Dengan mengetahui perilaku elektro-kimia dari Printed Circuit Board (PCB) didapatkan nilai potensial dan parameter optimal untuk proses elektrodeposisi logam tembaga, besi, dan timah.

The rapid development of technology can increase the need for metal, but the availability of primary metal mineral resources will be depleting so that secondary or alternative resources are needed such as Printed Circuit Board (PCB) which contain copper, iron, and tin with high concentration. The electronic waste extraction process must be environmentally friendly, so in this study we will use a hydrometallurgical process with an organic solvent, namely Deep Eutectic Solvent (DES) Ethaline. This study aims to determine the electrochemical behavior of the Printed Circuit Board (PCB) with a control sample in the form of a synthetic Printed Circuit Board (PCB), the effect of temperature variations, and the addition of iodine to the electrochemical behavior of the Printed Circuit Board (PCB) and the synthetic Printed Circuit Board (PCB). In the Cyclic Voltammogram of the synthetic Printed Circuit Board (PCB) and Printed Circuit Board (PCB) samples, there is Ep at a potential of -0.4 V which is the potential value for the anodic reaction with the Cu+/Cu2+ oxidation reaction. At higher temperatures, the value of ∆Ep will be smaller, and the value of peak current (ip) will be higher because of the faster electron transfer. The addition of iodine to the sample resulted in more redox reactions that occurred so that potential peaks was seen for the anode and cathode reactions. By knowing the electrochemical behavior of the Printed Circuit Board (PCB), the potential values ​​and optimal parameters for the electrodeposition process of copper, iron, and tin metals are obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book presents an overview of the characterization of electronic waste. In addition, processing techniques for the℗ℓrecovery of℗ℓmetals, polymers and ceramics are described. This book serves as a source of information and as an educational technical reference for practicing scientists and engineers, as well as for students"
New York: Springer, 2015
621.381 ELE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Defiana Darmastuti
"Timbulan sampah di Tempat Rekreasi terus meningkat akibat pertambahan jumlah pengunjung wisata yang semakin meningkat setiap tahunnya. Ancol merupakan tempat rekreasi yang telah memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu TPST sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daur ulang serta alur perjalanan material sampah daur ulang di TPST Ancol. Untuk pemerolehan data dapat dilakukan dengan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan. Dari pelaksaan penelitian diperoleh recovery rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 89,94 , dan untuk nilai recycling rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 20,17 walaupun nilai recycling rate dari penjualan material daur ulang mencapai 5,89. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap harinya adalah Rp 131.900,- namun tidak termasuk keuntungan kompos. Perjalanan material daur ulang sampah, dimulai dari TPST Ancol, lapak besar, dan indsutri daur ulang. Residu sampah yang diperoleh di TPST Ancol, terdiri dari popok bayi, pembalut, tekstil, sterefoam, plastik kemasan, tisu, debu, kayu, serta ayakan kompos. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah dari segi kinerja TPST Ancol, pelaku daur ulang dan kualitas sampah yang dijual. Melalui nilai recycling rate eksisting menunjukkan TPST Ancol belum optimum mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaiaan nilai ekonomi belum maksimum.

Solid waste generation amusement park continues to increase due to the increasing number of visitors are increasing every year. Ancol is a recreation place that has owned Material Recovery Facility MRF as an effort to reduce solid waste generation. This research was conducted to find out recycling rate with recycling of recycle waste material at Ancol s MRF. To obtain data can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and observation. From the research, the recovery rate based on US EPA literature, 1994 was 89,94 , and for the recycling rate based on US EPA literature, 1994 was 20,17 although the recycling rate of recycled material sales reached 5,89. Economic profit earned per day is Rp 131.900, but excludes compost benefits. Flow of waste recycling materials, starting from Ancol s MRF, large stalls, and recycling industries. The waste residue obtained at the Ancol s MRF, consisting of baby diapers, bandages, textiles, sterefoam, plastic packaging, tissue, dust, wood, and compost sieve. While efforts to increase recycling is from the aspect of performance of Ancol TPST, recycling agents and quality of waste sold. Through the existing recycling rate, the Ancol TPST is not yet optimum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hermina Rudi
"Penelitian ini menggambarkan penerapan teori Planned Behavior (Fishbein & Ajzen, 1988) tcrhadap pcningkatan perilaku pada komunitas ibu-ibu dalam mendaur ulang sampah rumah tangganya.
Penelitian ini merupakan tindakan intervcnsi lanjutan dari intervensi yang pertama kali dilakukan karcna untuk mcmpcrtahankan pcrilaku yang sudah tcrbcntuk dan lebih jauhnya lagi untuk meningkatkan perilaku tersebut diperlukan tindakan intervensi yang terus menems. Sasaran intervensi adalah pengurus dari organisasi
Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) yang telah terbentuk pada intervensi pertama kali, dan komunitas ibu-ibu di 4 RT, RT Ol s/d 04, RW 08 PPI sebagai change target yang merupakan percontohan dalam program intervensi lanjutan. Strategi
intcrvcnsi yang digunakan dalam program intervensi ini adalah tiga tcknik intervensi yang dikombinasikan, yaitu injimrmation, incentives dan community management.
Dari tindakan intcrvcnsi lanj utan ini mcnghasilkan 4 (cmpat) tim kadcr sosialisasi program GPL dalam mendaur ulang sampah rumah tangganya, kelengkapan peralatan untuk simulasi dalam program sosialisasi, community management yang dilengkapi dengan website (www.gp(@kavon.com) dan peningkalau pada komunitas ibu-ibu yang mendaur ulang sampahnya dari 36 yang belum mengompos terdapat 22 (61 ,1%) yang melakukan uji coba mendaur ulang sampah setelah dilakukan program intervensi. Dari penerapan teori Planned Behavior
dalam program intentensi ini ditemukan bahwa ada perbedaan determinan yang signiiikan antara komunitas ibu-ibu yang belum dan sudah mengompos. Pada komunitas ibu-ibu yang sudah mengompos, detenninan munculnya pcrilaku
mendaur ulang sampah rumah tangganya adalah detenninan norma subjektif
dengan beta 0.680 (p<0.05) sedangkan determinan munculnya perilaku tidak mendaur ulang sampahnya pada komunitis ibu-ibu adalah deterrninan sikap dengan beta 0.450 (p<0.05). Dan setelah dilakukan program intervensi, determinan Perceived Behavioral Control (PBC) menjadi determinan yang signitikan dalam munculnya perilaku mendaur ulang sarnpah organik pada komunitas ibu-ibu yang baru melakukan pengomposan dengan beta 0,717 (p<0,05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifa Tariqa Imani
"Sampah telah menjadi sebuah permasalahan yang semakin tersorot untuk diselesaikan di Indonesia, serta rumah tangga merupakan sumber penghasil sampah terbesar. Layanan curbside recycling muncul sebagai solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan juga memiliki peran yang penting dalam pengimplementasian ekonomi sirkular. Studi ini bertujuan untuk mengestimasi kesediaan membayar (WTP) rumah tangga atas layanan curbside recycling di DKI Jakarta, Indonesia, didukung dengan meneliti faktor apa saja yang memengaruhi kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam pemilahan sampah, kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam layanan curbside recycling, dan nilai WTP rumah tangga atas layanan curbside recycling. Dengan menggunakan metode valuasi kontingensi, ditemukan bahwa rata-rata rumah tangga bersedia membayar sebesar 107.265 rupiah (7,34 dolar AS) per bulan untuk layanan curbside recycling. Perempuan (gender) memiliki pengaruh positif terhadap kemauan rumah tangga untuk berpartisipasi dalam pemilahan sampah dan layanan curbside recycling. Untuk nilai WTP rumah tangga, perempuan (gender) memiliki pengaruh negatif, sementara pengeluaran rumah tangga dan perilaku pemilahan sampah memiliki pengaruh positif.

Waste problems have become one of the most critical issues that need to addressed in Indonesia, and households contribute the most to the national waste production. The curbside recycling service is introduced as a solution to household waste management, while it is also having an essential role in the circular economy implementation. This study aims to estimate the households' WTP value for the curbside recycling service in Jakarta, Indonesia, supported by the assessment of factors affecting the households' willingness to participate in the waste separation activity, the households' willingness to participate in the curbside recycling service, and the households' WTP value for the curbside recycling service. Using a contingent valuation method (CVM), we found that households' average WTP value for the curbside recycling service in Jakarta is 107,265 rupiahs or about 7.34 dollars per household per month. Moreover, gender (female) positively affects households' willingness to participate in the waste separation activity and curbside recycling service. Factors affecting households' WTP value are female (negative effect), expenditure (positive effect), and waste-separating behaviour (positive effect)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiana Darmastuti
"Timbulan sampah di Tempat Rekreasi terus meningkat akibar pertambahan jumlah pengunjung wisata yang semakin meningkat setiap tahunnya. Ancol merupakn tempat rekreasi yang memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu TPST sebagai upaya mengurangi timbulan samah. Penelitian ini dlakukan untuk mengetahui potensi daur uang serta alur perjalanan material sampah daur ulang di TPST Ancol. Untuk pemerolehan data dpat dilakukan dengan menggunakan pemilahan sampah sesuai SNI 19-3964-1994, wawancara serta survey lapangan. Dari pelaksanaan penelitian diperoleh recovery rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 89,94 dan untuk nilai recycling rate berdasarkan literatur US EPA, 1994 adalah 5,89. Keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap hanya adalah Rp 131.900,- namun tidak termasuk keuntungan kompos. Perjalanan material daur ulang sampah dimulai dari TPST Ancol, lapak besar, dan industri dar ulang. Residu sampah yang diperoleh di TPST Ancol terdiri dari popok bayi, pembalut, tekstil, sterofoam, plstik kemasan, tisu, dbu,kayu, serta yakan kompos. Sedangkan upaya peningkatan daur ulang adalah dari segi kinerja TPST Ancol, pelaku daur ulang dan kualitas sampah yang dijual. Melalui nilai recycling rate eksisting menunjukan TPST Ancol elum optimum mencapai nilai recycling rate yang seharusnya bisa diperoleh, sehingga pencapaiaan nilai ekonomi belum maksimum.

Solid waste generation amusement park continues to increase due to the increasing number of visitors are increasing every year. Ancol is a recreation place that has owned Material Recovery Facility MRF as an effort to reduce solid waste generation. This research was conducted to find out recycling rate with recycling of recycle waste material at Ancol's MRF. To obtain data can be done by sorting waste according to SNI 19 3964 1994, interview and observation. From the research, the recovery rate based on US EPA literature, 1994 was 89,94, and for the recycling rate based on US EPA literature, 1994 was 20,17 although the recycling rate of recycled material sales reached 5,89. Economic profit earned per day is Rp 131.900, but excludes compost benefits. Flow of waste recycling materials, starting from Ancol's MRF, large stalls, and recycling industries. The waste residue obtained at the Ancol's MRF, consisting of baby diapers, bandages, textiles, sterefoam, plastic packaging, tissue, dust, wood, and compost sieve. While efforts to increase recycling is from the aspect of performance of Ancol TPST, recycling agents and quality of waste sold. Through the existing recycling rate, the Ancol TPST is not yet optimum to reach the recycling rate that should be obtained, so that the economic value is also not maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafael Setiawan
"Daur ulang limbah elektronik merupakan sebuah prospek yang menarik dalam industri pengolahan logam. Kandungan logam yang tinggi terutama pada bagian printed circuit board menjadi objek yang dapat diolah menjadi sumber bahan baku sekunder. Daur ulang limbah elektronik perlu dilakukan dengan hati-hati dengan metode yang aman bagi lingkungan. Deep Eutectic Solvent menjadi sebuah alternatif untuk permasalahan ini. Sifatnya yang non-aqueous, kemampuan elektrolitik yang baik, serta tersusun dari senyawa organik yang ramah lingkungan membuatnya menjadi sebuah prospek yang menjanjikan. Riset ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan Deep Eutectic Solvent Ethaline (Choline Chloride 1:2 Ethylene Glycol) dalam menjadi media pelarut proses daur ulang logam tembaga, besi dan timah dari limbah elektronik, serta pengaruh variasi temperatur dan penambahan iodin (I2) sebagai oksidator terhadap hasil proses pelindian dan elektrodeposisi. Karakterisasi sifat elektrokimia melalui metode cyclic voltammetry menunjukkan nilai jendela potensial elektrokimia DES Ethaline sebesar 2,2 V serta tembaga, besi, dan timah tereduksi pada potensial masing-masing -0,6 V, -1,2 V, dan -0,6 V vs Ag/AgCl. Spektrum EDS mapping dari deposit yang terbentuk pada katoda menunjukkan adanya deposit tembaga (29,3 wt%), besi (12,2 wt%), dan timah (5,7 wt%). Uji statistik dengan ANOVA univarian menunjukkan massa deposit yang terbentuk dipengaruhi oleh faktor temperatur dan penggunaan I2 sebagai oksidator. Hasil riset ini diharapkan dapat semakin membuka peluang untuk daur ulang logam dari limbah elektronik sehingga dapat menjadi sumber daya material sekunder yang berkelanjutan.

Electronic waste recycling is an attractive prospect in the metal processing industry. The high metal content, especially in the printed circuit board, becomes an object that can be processed as a source of secondary raw materials. E-waste recycling needs to be done carefully with environmentally safe methods. Deep Eutectic Solvent is an alternative to this problem. Its non-aqueous nature, good electrolytic ability, and is composed of environmentally friendly organic compounds makes it a promising prospect. This research aims to study the ability of Deep Eutectic Solvent Ethaline (Choline Chloride 1:2 Ethylene Glycol) as a solvent medium for the recycling process of copper, iron, and tin from electronic waste, as well as the effect of temperature variations and the addition of iodine (I2) as an oxidizing agent on the leaching and electrodeposition processes. Characterization of electrochemical properties through cyclic voltammetry showed that the electrochemical potential window of DES Ethaline was 2.2 V, also copper, iron, and tin were reduced at potentials of -0.6 V, -1.2 V, and -0.6 V vs Ag/AgCl, respectively. The EDS spectrum mapping of the deposits formed on the surface of cathode showed deposits of copper (29.3wt%), iron (12.2 wt%), and tin (5.7 wt%). Statistical test using univariant ANOVA showed th at the mass of the deposit formed was influenced by temperature and the use of I2 as an oxidizing agent. The results of this research are expected to open up more opportunities for metal recycling from electronic waste so it can become a sustainable secondary material resource."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>