Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfan Alifi Anwar
"Pengukuran menggunakan metode ground-penetrating radar (GPR) dilakukan pada area dengan potensi keberadaan laterit nikel di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode GPR memanfaatkan perbedaan permitivitas dialektrik material penyusun lapisan-lapisan pada zona laterit untuk mendelineasi batas antar lapisan. Berdasarkan interpretasi dari data penampang GPR pada area penelitian ditemukan zona yang terindikasi sebagai lapisan limonit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas berbentuk lapisan paralel dengan nilai amplitudo yang lemah, zona yang terindikasi sebagai lapisan saprolit yang ditunjukkan dengan pola reflektifitas hummocky dengan nilai kontras amplitudo yang tinggi. Topografi batas antar lapisan limonit-saprolit dan saprolit-bedrock kemudian digunakan untuk membuat model estimasi kontur batas lapisan bawah permukaan dengan bantuan data DEM Lidar. Dari data model estimasi kontur batas lapisan, nilai estimasi volume zona saprolit berhasil didapatkan.

A measurment using ground-penetrating radar method was done on an area with nickel laterite potential in Asera Subdistrict, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. GPR Method utilizes the difference between dielectric permittivity of constituent materials consisting each layer in the laterite zone to delineate boundaries between layers. Based on the interpretation of the GPR data slices in the research area, an indicated limonite zone was found shown in the radargram by paralleled layer reflectivity pattern with low amplitude, while the indicated saprolite zone was found shown in the radargram by hummocky reflectivity pattern with high amplitude contrast. The topography of layer boundaries between limonite-saprolite and saprolite-bedrock was used to create an estimation of subsurface layer boundary contour model with the help of Lidar DEM data. From the subsurface layer boundary contour model, an estimated value of saprolite zone volume was acquired."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Nugroho
"Pulau Sulawesi, terutama Halmahera, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah, merupakan daerah dengan sumber daya alam mineral nikel melimpah di Indonesia. Salah satu wilayah di Sulawesi Tenggara yang memiliki prospek nikel laterit adalah Konawe Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas persebaran zona nikel laterit dengan menggunakan metode resistivitas yang dikorelasikan dengan data bor. Metode resistivitas yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger yang memiliki kemampuan penetrasi hingga zona batuan dasar. Pengolahan resistivitas dilakukan dengan melakukan penggabungan data hasil sounding dilanjutkan dengan inversi data sehingga didapatkan penampang true resistivity 2-D. Hasil inversi ini kemudian akan dimodelkan dan dikorelasikan dengan data bor untuk menentukan batas zona laterit. Analisis resistivitas berdasarkan korelasi data bor pada 3 jalur interpretasi mengungkapkan adanya zona topsoil dengan resistivitas 177-2021 ?m, limonite dengan resistivitas 30-1245 ?m, saprolite dengan resistivitas 4-518 ?m, dan bedrock dengan resistivitas 55-927/m. Kedalaman topsoil terletak pada 0 m, limonite 1-6 m, saprolite 8-38 m, dan bedrock pada kedalaman 28-38 m. Selain itu, ketebalan lapisan topsoil adalah 1 m, limonite 1-5 m, dan saprolite 4-36 m. Dalam penelitian ini juga terdapat zona batuan dasar dengan nilai resistivitas rendah, yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi air.

Sulawesi Island, particularly Halmahera, Southeast Sulawesi, and Central Sulawesi, is an area abundant in nickel mineral resources in Indonesia. One of the regions in Southeast Sulawesi with prospects for lateritic nickel is North Konawe. This research aims to identify the boundaries of the lateritic nickel zone using resistivity methods correlated with borehole data. The resistivity method employed is the Schlumberger configuration, which allows for penetration into the bedrock zone. Resistivity data processing involves merging and inverting the data using software to obtain a 2-D true resistivity cross-section. The results of this inversion will be modeled and correlated with borehole data to determine the boundaries of the lateritic zone. Resistivity analysis based on borehole data correlation reveals the presence of a topsoil zone with resistivity ranging from 177 to 2021 ?m, limonite with resistivity ranging from 30 to 1245 ?m, saprolite with resistivity ranging from 4 to 518 ?m, and bedrock with resistivity ranging from 55 to 927/m. The topsoil depth is located at 0 m, limonite at 1-6 m, saprolite at 8-38 m, and bedrock at a depth of 28-38 m. Additionally, the thickness of the topsoil layer is 1 m, limonite ranges from 1 to 5 m, and saprolite ranges from 4 to 36 m. This research also identifies a bedrock zone with low resistivity values, attributed to a high water concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasyfini Hidayah
"Secara geologi, wilayah Indonesia timur memiliki potensi besar terjadinya proses keterbentukan logam seperti Cr, Ni, Co, Fe, Pt, dan Pd. Kota Sentani Barat merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah Indoesia timur dan berpostensi menghasilkan logam, terutama nikel yang terbentuk dari hasil pengayaan mineral pada endapan nikel laterit. Faktor yang menjadikan Sentani Barat berpotensi menghasilkan endapan nikel laterit karena kota ini tersusun dari batuan ultrabasa peridotit dan dunit, serta dilalui jalur tektonik, dan memiliki iklim tropis. Deteksi keberadaan nikel di Sentani Barat dapat dilakukan salah satunya menggunakan metode ground penetrating radar yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penetrasi gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi keberadaan endapan nikel laterit. Membedakan zona bedrock, limonit, dan saprolit berdasarkan refleksi gelombang elektromagnetik, serta mengetahui sebaran dan volume nikel di Sentani Barat. Penelitian ini akan memperlihatkan bahwa endapan nikel laterit di Sentani Barat tersusun atas zona top soil, saprolit, dan limonit yang setiap zonanya memiliki nilai konstanta dielektrik berbeda dan berpengaruh terhadap respon dari gelombang radar. Hasil dari penelitian ini pun memperlihatkan sebaran nikel dengan nilai kandungan tertinggi pada wilayah ini yaitu lebih dari 5900 ppm yang terletak di zona saprolit dan persebarannya ke arah baratlaut dengan volume sebesar 1.634.300 m3.

Geologically, Eastern Indonesia has enormous potential for the mineralization process to form magnetic minerals such as Cr, Ni, Co, Fe, Pt, and Pd. West Sentani is one of the potential cities that preserved magnetic minerals, especially nickel due to the composition of the rocks by ultramafic rocks (peridotite and dunite), also passed by tectonic pathways. To detect the nickel laterite deposits, we can use ground penetrating radar methods. This method applies electromagnetic waves to detect the contrast of electrical properties in nickel laterite deposits. The goal of this research is to analyze the electromagnetic wave’s penetration for determining nickel laterite deposits. Distinguish nickel laterite’s profile (bedrock, saprolite, limonite, top soil) based on electromagnetic wave’s response on radargram. Determine nickel distribution and nickel resource estimation in West Sentani. This research will show the nickel laterite profile in West Sentani consists of top soil, limonite, and saprolite. Every profile or zone has a different relative dielectric permittivity (RDP), so it affects the response of electromagnetic waves. The result also shows the nickel distribution which has the highest value of more than 5900 ppm located on the saprolite zone and heading northwest with resource estimation around 1.634.300 m3."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdza Nurfalah
"Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor adalah terdapatnya bidang gelincir yang berada pada bawah permukaan. Bidang gelincir bisa diartikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui sebaran kerentanan gerakan tanah. Dalam menentukan peta kerentanan pergerakan tanah dapat digunakan metode overlay dengan parameter yang digunakan adalah curah hujan, kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan dan jenis tanah. Dilakukannya korelasi terhadap metode GPR yang akan menampilkan lokasi bidang gelincir dengan pengolahan data berbasis SIG yang akan menampilkan sebaran peta kerentanan gerakan tanah. Hasil yang didapat dari korelasi kedua metode adalah informasi mengenai tanah longsor wilayah akuisisi GPR. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.

Landslide is the movement of slope-forming material in the form of rock, debris, soil, or mixed material that moves down or out of the slope. One of the causes of landslides is the presence of slip fields under the surface. The slip zone can be interpreted as a zone that limits the movement of the soil mass to the stationary soil mass. Ground penetrating radar (GPR) is one of geophysical methods that can be used to identify the subsurface. Amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the cause of landslides. Geographic Information System (GIS) is used to determine the distribution of ground movement susceptibility. In determining the susceptibility map to soil movement, the overlay method can be used with the parameters used are rainfall, slope, altitude, land use and soil type. Correlation is carried out with the GPR method which will display the location of the slip plane with GIS-based data processing which will display the distribution of the landslide susceptibility map. The results obtained from the correlation of the two methods are information about landslides in the GPR acquisition area. The result of this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for vulnerable landslide areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Al Farouq
"Dalam pertambangan bawah tanah, caving merupakan fenomena yang sangat lumrah terjadi pada area pertambangan bawah tanah. Caving sendiri dapat memberikan dampak yang berbahaya terhadap aktivitas maupun infrastruktur di area penambangan. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan rutin geoteknik atau geotechnic monitoring terhadap perkembangan zona caving di area penambangan. Salah satu pemeriksaan rutin tersebut dapat dilakukan dengan metode GPR. Pada penelitian ini diharapkan GPR dapat memberikan informasi terkait letak dari batas zona caving pada setiap titik pengukuran data. Lokasi penelitian bertempat pada middle acces area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave atau GBC dengan panjang lintasa ±240 meter dengan 13 titik pengukuran. Akan dilakukan pula tiga analisis yang berbeda yaitu analisis amplitudo, frequency mapping, dan average spectrum pada setiap data yang didapat agar batas zona caving dapat teridentifikasi dengan jelas. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa GPR dapat mengidentfikasi batas zona caving serta batas dari seismogenic zone dengan zone of loosening. Hal ini didapati dari analisis amplitudo dan frequency mapping yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan amplitudo yang signifikan serta distribusi energi yang ditampilkan dalam domain frequensi menunjukkan batas-batas pada zona tersebut. Model batas zona caving yang dibuat oleh PT Freeport Indonesia pun berbeda dengan bebeda dengan model yang dibuat oleh peneliti.

In underground mining, caving is a phenomenon that commonly occurs in underground mining areas. Caving itself can have dangerous impacts on activities and infrastructure in the mining area. Therefore, routine geotechnical monitoring is necessary to monitor the development of the caving zone in the mining area. One such routine inspection can be carried out using the GPR method. This study expects that GPR can provide information related to the location of the caving zone boundaries at each data measurement point. The research location is in the middle access area of the underground mine Grasberg Block Cave or GBC with a track length of ±240 meters and 13 measurement points. Three different analyses will also be carried out, namely amplitudo analysis, frequency mapping, and average spectrum on each data obtained so that the boundaries of the caving zone can be clearly identified. The results show that GPR can identify the boundaries of the caving zone and the boundaries of the seismogenic zone with the zone of loosening. This is found from the amplitudo analysis and frequency mapping conducted by the researcher. Significant changes in amplitudo and the distribution of energy displayed in the frequency domain indicate the boundaries of that zone. The model of the caving zone boundary made by PT Freeport Indonesia is different from the model made by the researcher."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Amalia Oliviani Putri
"Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau dengan deposit nikel laterit terbesar di Indonesia, yang berkaitan erat dengan keberadaan East Sulawesi Ophiolite (ESO). Deposit nikel laterit merupakan hasil dari pelapukan batuan ultramafik yang ditemukan pada sekuen ofiolit, sehingga mengalami pengayaan unsur tertentu pada setiap profil laterit. Penelitian mengenai hubungan antara batuan induk terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang dihasilkan masih jarang ditemukan sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batuan induk serta kaitannya terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang terdapat di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tepatnya di lapangan DS. Penelitian diawali dengan klasifikasi batuan induk berdasarkan data geokimia XRF dengan menggunakan pembelajaran mesin tersupervisi yang kemudian dilanjutkan dengan analisis petrografi dan mikro XRF pada setiap tipe batuan dasar yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersusun atas batuan ultramafik harzburgit tipe 1, 2 dan 3 yang dibedakan berdasarkan komposisi mineral utama. Dari hasil analisis data XRF setiap zona, didapatkan hasil bahwa persentase nikel tertinggi ditemukan pada profil saprolit lunak pada zona harzburgite tipe tiga yang didukung oleh kondisi kemiringan lereng.

Sulawesi is one of the islands with the largest nickel laterite deposits in Indonesia, which is closely related to the existence of East Sulawesi Ophiolite (ESO). Laterite nickel deposit is the result of weathering of ultramafic rocks found in ophiolite sequences, with certain element enrichment in each laterite profile. Research on the relationship between the source rock and the characteristics of the laterite nickel deposit is still rarely found, so it is very interesting for further research. This study aims to determine the source rock and its relation to the characteristics of laterite nickel deposits in Konawe Regency, Southeast Sulawesi, precisely in the DS field. The study began with the classification of the bedrock based on XRF geochemical data using supervised machine learning which was continued with petrographic and micro XRF analysis for each type of bedrock. Based on the research results, it is known that the research area is consisted of ultramafic harzburgite rocks types 1, 2 and 3 which are differentiated based on the composition of the major minerals. From the analysis of XRF data for each zone, the result shows that the highest percentage of nickel was found in the soft saprolite profile in the Harzburgite zone type three which was supported by morphological conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muflih Abdul Halim
"Penelitian dilakukan pada daerah di Sumedang desa Cilayung, kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat. Investigasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi bidang gelincir dan retakan vertikal pada bawah permukaan yang menjadi faktor terjadinya bencana tanah longsor dengan menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) data pendukung pada studi ini adalah data curah hujan dari Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station data (CHIRPS) dan data DEMNAS metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui intensitas curah hujan dan kemiringan lereng pada daerah penelitian. Pada hasil penampang GPR diidentifikasi adanya bidang gelincir pada kedalaman 4-5 meter pada penampang 1, kemudian 5-6 meter pada penampang 2, 3-4 meter pada penampang 3, 3-5 meter pada penampang 4, dan pada penampang 5 tidak terdapat bidang gelincir. Serta retakan vertikal yang menjadi jalur masuk fluida memiliki penerusan pada kedalaman 2-3 meter pada penampang 1, 4-5 meter pada penampang 2, 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 3, dan 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 4. Hasil pengolahan SIG menunjukkan bahwa pada desa Cilayung memiliki intensitas curah hujan yang sedang dan hasil dari pengolahan data DEMNAS didapat mulai dari datar sampai agak curam. Kesimpulan dari penelitian ini desa Cilayung terkategori sebagai daerah yang memiliki potensi tanah longsor hal ini disebabkan dari 5 lintasan GPR yang diukur didapati bidang gelincir didukung dengan keberadaan retakan vertikal, intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng yang bisa menjadi faktor untuk memicu tanah longsor.

The research was conducted in the Sumedang area of Cilayung village, Sumedang district, West Java province. This investigation was carried out to identify slip planes and vertical subsurface cracks, which are factors in the occurrence of landslides, using the Ground Penetrating Radar (GPR) method. The supporting data for this study are rainfall data from the Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station Data (CHIRPS) and DEMNAS data using the Geographic Information System (GIS) method to determine rainfall intensity and slope in the study area. In the results of the GPR cross-section, it was identified that there was a slip plane at a depth of 4-5 meters at cross-section 1, then 5-6 meters at cross-section 2, 3-4 meters at cross-section 3, 3-5 meters at cross-section 4, and no plane slip at cross-section 5. as well as soil cracks that become fluid entry routes and have a continuation at a depth of 2-3 meters at cross section 1, 4-5 meters at section 2, 1-2 meters and 3-4 meters at section 3, and 1-2 meters and 3-4 meters in cross section 4. The GIS processing results show that the Cilayung village has moderate rainfall intensity, and the results from DEMNAS data processing range from flat to slightly steep. The conclusion from this research is that Cilayung village is categorized as an area that has the potential for landslides. This is due to the fact that the five measured GPR tracks found that the slip plane is supported by the presence of soil cracks, rainfall intensity, and slope, which can be factors for triggering landslides."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict Avner
"Bidang gelincir adalah penyebab terjadinya bencan Gerakan tanah. Bidang gelincir bisa di artikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Gerakan tanah yang terjadi di Desa Pairsuren memberikan dampak kerusakan bagi permukiman dan area persawahan di sekitar lokasi bencana. Untuk mengantisipasi adanya gerakan tanah susulan, maka dilakukan analisis mengenai penyebab gerakan tanah dan identifikasi bidang gelincir menggunakan metode geofisika. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Metode Resistivitas DC digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bidang gelincir pada area gerakan tanah berdasarkan tahanan jenis batuan. Pengukuran kedua metode tersebut dilakukan pada satu lintasan yang sama. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.

The slip plane is the cause of the ground motion disaster. The slip plane can be interpreted as a field which is the boundary for the movement of the soil mass against the stationary soil mass. The ground movement that occurred in Pairsuren Village had a damaging impact on settlements and rice fields around the disaster site. To anticipate any subsequent ground motions, an analysis of the causes of ground motions is carried out and identification of slip planes using geophysical methods. Ground penetrating radar (GPR) is one of the geophysical methods that can be used to identify the subsurface. The amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the causes of landslides. The DC resistivity method is used to obtain information about the slip planes in the ground motion area based on the rock resistivity. Measurements of both methods are carried out on the same trajectory. The result of conducting this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for landslide-prone areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Anka
"Candi Gana adalah salah satu candi di Jawa Tengah yang kondisi nya belum sepenuhnya ditata ulang. Pemugaran candi perlu dilakukan untuk mengembalikan tampilan candi ke bentuk aslinya. Banyak batuan candi atau objek candi yang masih banyak terkubur di sekitar Candi Gana. Dengan melakukan pemrosesan dan analisis data GPR dalam penelitian ini, objek bawah permukaan dapat diidentifikasi. Penelitian ini dapat membantu proses pemugaran candi dan candi dapat direstorasi dan kembali ke bentuk awalnya. Penelitian ini dilakukan di dalam dan di luar Candi Gana dengan mengakuisisi data GPR pada 6 lintasan. Akuisisi data dilakukan dengan alat CBD Cobra dengan menggunakan triple frequency yaitu 200 MHz, 400 MHz, dan 800 MHz dalam satu pancaran. Penampang di dalam Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali berupa batuan candi, logam, dan juga pipa PVC. Sedangkan penampang di bagian selatan luar Candi Gana memperlihatkan anomali-anomali batuan candi, logam, tugu candi, pipa PVC berisi air, pipa PVC kosong, dan pipa metal.

Candi Gana in Central Java is one of temple that has not been completely restored. Restoration is essential to return the temple to its original appearance. Numerous temple stones and other temple objects remain buried around Candi Gana. This research aims to identify subsurface objects by processing and analyzing Ground Penetrating Radar (GPR) data. The findings of this study can assist in the restoration process and restore Candi Gana to its original form. The research was conducted both inside and outside Candi Gana by acquiring GPR data along six tracks. Data acquisition was performed using the CBD Cobra device, employing triple frequencies of 200 MHz, 400 MHz, and 800 MHz in a single emission. Inside Candi Gana, the profiles reveal anomalies such as temple stones, metals, and PVC pipes. Meanwhile, profiles from the southern exterior of Candi Gana display anomalies such as temple stones, metals, temple pillars, PVC pipes with water, empty PVC pipes, and metal pipes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>