Substitusi Mg pada site-La material LaFeO3 (La1-xMgxFeO3, dengan x=0.0, 0.1, 0.2 dan 0.3) telah dilakukan dengan metode sintesis sol-gel. Sifat struktur material perovskite La1-xMgxFeO3 dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, BET, SEM dan EDX. Analisis XRD material La1-xMgxFeO3 menunjukkan struktur Orthorhombic dengan space group Pnma. Terjadi penurunan crystallite size seiring dengan meningkatnya konsentrasi Mg. Analisis BET menunjukkan terjadinya peningkatan surface area seiring penambahan konsentrasi Mg. Hasil SEM menunjukkan bahwa ukuran grain terlihat semakin menurun dan terjadi aglomerasi. XRF dan EDX mengkonfirmasi adanya unsur La, Mg, Fe dan O pada material perovskite La1-xMgxFeO3. Sifat optik dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, Raman spectroscopy dan UV-Vis. FTIR mengkonfirmasi adanya stretching vibration La/Mg−O, Fe−O dan bending vibration Fe−O−Fe. Hasil karakterisasi UV-Vis menunjukkan penurunan nilai energi band gap dengan rentang 2.14–2.05 eV. Sifat listrik material diuji menggunakan RLC-meter dengan metode Impedance Spectroscopy (IS) pada temperatur ruang dan temperatur tinggi (30oC-200oC).
Mg substitution on La-site at LaFeO3 (La1-xMgxFeO3, with x=0.0, 0.1, 0.2, and 0.3) has been done by sol-gel method. The structural properties of La1-xMgxFeO3 perovskite material were characterized using XRD, XRF, BET, SEM and EDX. XRD analysis of La1-xMgxFeO3 material shows the Orthorhombic structure with the Pnma space group. There was a decrease in crystallite size with increasing Mg concentration. BET analysis shows an increased surface area with the increase of Mg concentration. SEM analysis shows that the grain size appears to decrease and agglomeration occurs. XRF and EDX confirmed the presence of La, Mg, Fe and O element in La1-xMgxFeO3 perovskite material. Optical properties were characterized using FTIR, Raman spectroscopy and UV-Vis. FTIR confirmed the presence of stretching vibration of La/Mg−O, Fe−O and bending vibration of Fe−O−Fe. The results of UV-Vis characterization showed a decrease in the band gap energy value with a range of 2.14–2.05 eV. The electrical properties were characterized by RLC-meters using Impedance Spectroscopy (IS) method at room temperature and high temperatures (300C-2000C).
"Penelitian sifat mekanik dalam struktur perovskite manganite (Nd0,67Pb0,33MnO3 (NPbMO) dan Nd0,67Sr0,33MnO3 (NSMO)) menggunakan Density Functional Theory (DFT) dengan kode Cambridge Majelis Serial Total Energy Package (CASTEP). Pemodelan struktur menggunakan kelompok ruang kubik ððÌ 3ð (221) dan parameter kisi setiap struktur 3,78 à , parameterisasi PBE-GGA dan pendekatan BFGS. Ketentuan pemodelan ini diterapkan pada semua struktur yaitu NdMnO3 (NMO), PbMnO3 (PMO), dan SrMnO3 (SMO). Pada NPbMO, masing-masing NMO dan PMO memiliki energi cutoff 500 eV dan k-point 7×7×7. Sedangkan pada NSMO, NMO memiliki energi cutoff 400 eV dan SMO memiliki energi cutoff 10 eV dengan nilai k-point yang sama yaitu 1 × 1 × 1. Ketentuan diatas menghasilkan kenaikan parameter kisi dan volume sel yang berakibat pada kenaikan jari-jari atom, melemahnya gaya ikatan antar inti atom dan elektron sehingga mengurangi tingkat keelektronegatifan ion dan penurunan keelektronegatifan. Sifat mekanik menunjukkan karakteriktik material NPbMO dan NSMO berupa kekakuan, ketahanan terhadap kemunduran, dan keuletan. Subsitusi Sr menggantikan Pb pada Nd menunjukkan bahwa NSMO lebih memiliki karakteristik berupa tikat elastisitas yang lebih tinggi, ketahanan terhadap kelahiran yang lebih rendah, dan tingkat keuletan yang lebih rendah dari NPbMO.
Investigasi sifat mekanik pada struktur manganit perovskit (Nd0.67Pb0.33MnO3 (NPbMO) dan Nd0.67Sr0.33MnO3 (NSMO)) menggunakan teori fungsional densitas (DFT) dengan kode Cambridge Majelis Serial Total Energy Package (CASTEP). Pemodelan struktur menggunakan kelompok ruang kubik Pm Ì 3m (221) dan parameter kisi masing-masing struktur sebesar 3,78 Ã , parameterisasi PBE-GGA, dan pendekatan BFGS. Aturan pemodelan ini diterapkan pada semua struktur yaitu NdMnO3 (NMO), PbMnO3 (PMO), dan SrMnO3 (SMO). Pada NPbMO, masing-masing NMO dan PMO memiliki energi cutoff sebesar 500 eV dan titik k sebesar 7×7×7. Sedangkan pada NSMO, NMO memiliki cutoff energi sebesar 400 eV dan SMO memiliki cutoff energi sebesar 10 eV dengan nilai kpoint yang sama yaitu 1×1×1. Ketentuan di atas menyebabkan peningkatan parameter kisi dan volume sel, yang meningkatkan jari-jari atom, melemahkan gaya ikatan antara inti atom dan elektron, sehingga mengurangi tingkat keelektronegatifan ion, dan mengurangi kesenjangan keelektronegatifan. Sifat mekanik menunjukkan karakteristik material NPbMO dan NSMO dalam hal kekakuan, ketahanan terhadap deformasi, dan keuletan. Substitusi Sr dengan Pb pada Nd menunjukkan bahwa NSMO memiliki sifat elastisitas yang lebih tinggi, ketahanan deformasi yang lebih rendah, dan keuletan yang lebih rendah dibandingkan NPbMO.
"