Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soleh Arifin
"Syngonium podophyllum memiliki warna daun yang bervariasi. Variasi warna tersebut terdiri dari merah muda, kombinasi merah muda-hijau, dan hijau. Warna-warna yang terdapat pada daun dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal tanaman. Intensitas cahaya diduga merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap variasi warna daun S. podophyllum. Penelitian dilakukan menggunakan naungan paranet berbentuk kubus pada berbagai variasi kerapatan sebagai representasi intensitas cahaya yang diterima tanaman. Sistem naungan dan jumlah sampel tanaman di dalam naungan disusun menggunakan metode purposive sampling. Terdapat tiga perlakuan kerapatan paranet, yaitu 45%, 65%, dan 85% serta kontrol. Studi anatomi dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap tampilan jaringan mesofil pada berbagai variasi warna daun yang dimiliki oleh S. podophyllum. Preparat anatomi berupa sayatan segar yang disayat melintang (cross section) dengan metode hand section. Data yang diambil bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa tampilan morfologi warna daun dan struktur anatomi jaringan mesofil daun, sedangkan data kuantitatif berupa ketebalan jaringan mesofil daun dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi warna daun berkorelasi dengan struktur anatomi jaringan mesofil. Meski demikian, belum ditemukan korelasi secara langsung antara struktur anatomi mesofil daun dengan variasi intensitas cahaya. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan khususnya dalam menentukan area daun yang menjadi sumber sayatan, frekuensi pembuatan preparat yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, serta metode sayatan yang menunjang keakuratan hasil pengukuran ketebalan jaringan.

Syngonium podophyllum has a variety of leaf colors. The variations include pink, pink-green combination, and green. Plant internal and external factors influence leaf color. Intensity of sunlight is believed to be the most impactful factor that affect leaf color variations of S. podophyllum. The study was conducted using cube shaped shade net on several densities to represent received light intensity. Shade type and number of samples for each shade were arranged using purposive sampling method. Three shade net densities were used as treatments: 45%, 65%, and 85% along with control. Anatomical study was conducted to observe the effect of light intensity towards the appearance of mesophyll tissue in the different leaf color variations of S. podophyllum The anatomy slide was fresh sectioned in cross section with free-hand sectioning method. Data were collected for each plant, including qualitative data such as leaf color and mesophyll tissue anatomy, and quantitative data such as mesophyll tissue thickness and environmental parameters. The research results indicated that leaf color correlated with the anatomical structure of mesophyll tissue. Nevertheless, the direct correlation between mesophyll anatomy structure with variation of shade net densities has yet to be found. Further studies were required particularly on determining leaf area used in anatomy slide, frequencies of anatomy slide preparation in accordance to environment condition, as well as sectioning method which support the accuracy of mesophyll thickness measurement results."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aqmal Danish
"Syngonium podophyllum memiliki warna daun yang bervariasi. Variasi tersebut antara lain warna merah muda, kombinasi merah muda-hijau, dan hijau. Warna-warna yang terdapat pada daun dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal tanaman. Studi anatomi dilakukan untuk melihat bagaimana tampilan jaringan mesofil pada berbagai variasi warna daun yang dimiliki oleh S. podophyllum. Metode yang digunakan adalah metode sayatan segar dan metode parafin. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tampilan jaringan mesofil pada tiap warna daun. Daun berwarna merah muda dari S. podophyllum memperlihatkan jaringan mesofil yang tidak berdiferensiasi menjadi palisade. Daun berwarna hijau menunjukkan jaringan mesofil yang terdiferensiasi menjadi palisade. Sementara itu, daun berwarna kombinasi merah muda-hijau menunjukkan adanya jaringan mesofil yang berdiferensiasi menjadi palisade maupun tidak. Penelitian menunjukkan hasil bahwa warna daun berkorelasi dengan struktur anatomi jaringan mesofil. Namun, perubahan warna yang terjadi pada daun S. podophyllum tidak memengaruhi struktur jaringan mesofil. Cahaya diduga merupakan salah satu faktor lingkungan yang memengaruhi variasi dan perubahan warna daun S. podophyllum, yang masih perlu dikaji lebih lanjut.

Syngonium podophyllum has a variety of leaf colors. The variations include pink, pink-green combination, and green. Internal and external factors influence leaf color. An anatomical study was conducted to observe the appearance of mesophyll tissue in the different leaf color variations of S. podophyllum. The methods used were fresh sectioning and paraffin methods. The research results indicated differences in the appearance of mesophyll tissue for each leaf color. Pink-colored leaves of S. podophyllum showed undifferentiated mesophyll tissue in the palisade. Green-colored leaves exhibited differentiated mesophyll tissue in the palisade. Meanwhile, leaves with a pink-green combination showed both differentiated and undifferentiated mesophyll tissue in the palisade. The study revealed that leaf color correlated with the anatomical structure of mesophyll tissue. However, the color changes that occur in S. podophyllum leaves do not affect the structure of mesophyll tissue. Light is thought to be one of the environmental factors that influence variation and changes in the leaf color of S. podophyllum, which still needs to be studied further."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Maharani Rosa Wibowo
"Tanaman hias syngonium podophyllum menunjukkan variasi warna daun yang terbagi menjadi tiga, yaitu merah muda, kombinasi merah muda-hijau, dan hijau. Berdasarkan ketiga variasi tersebut, merah muda adalah warna daun yang paling diminati masyarakat. Intensitas cahaya matahari diduga berpengaruh terhadap variasi warna daun S. podophyllum. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap variasi warna daun S. podophyllum. Syngonium podophylllum ditanam di dalam naungan paranet berbentuk kubus dengan kerapatan berbeda sebagai representasi intensitas cahaya yang diterima tanaman. Terdapat tiga perlakuan kerapatan paranet, yaitu 45%, 65%, dan 85%. Ketiga tanaman perlakuan dibandingkan terhadap tanaman kontrol yang ditumbuhkan tanpa naungan paranet. Pengambilan data berupa data kualitatif dan data kuantitatif dilakukan terhadap setiap tanaman. Data kualitatif berupa variasi bentuk dan warna daun, sedangkan data kuantitatif berupa pertumbuhan tanaman, kadar pigmen daun, dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh naungan paranet terhadap kemunculan warna daun S. podophyllum. Naungan paranet 85% memiliki tanaman dengan jumlah daun berwarna merah muda yang paling banyak dan laju pertumbuhan yang paling tinggi. Sementara itu, naungan paranet 65% menunjukkan peluang paling besar pada kemunculan daun berwarna kombinasi merah muda-hijau. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui faktor internal yang paling berpengaruh terhadap perubahan warna daun S. podophyllum

The ornamental plant Syngonium podophyllum displays leaf color variations that are divided into three categories: pink, pink-green combination, and green. Among these variations, the pink color is the most preferred by the community. It is believed that the intensity of sunlight affects the leaf color variations of S. podophyllum. A study was conducted to determine the effect of light intensity on the leaf color variations of S. podophyllum. Syngonium podophyllum plants were grown under cube-shaped shade nets with different densities to represent the received light intensity. Three shade net densities were used as treatments: 45%, 65%, and 85%. These three treatment plants were compared to a control plant grown without shade net. Data were collected for each plant, including qualitative data such as leaf shape and color variations, and quantitative data such as plant growth, leaf pigment content, and environmental parameters. The research results indicate that shade nets have an influence on the appearance of leaf colors in S. podophyllum. The 85% shade net density resulted in the highest number of pink-colored leaves and the fastest growth rate. Meanwhile, the 65% shade net showed the highest probability of the pink-green combination leaf color. Further research is needed to determine the internal factors that have the most significant impact on the leaf color changes in S. podophyllum"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khonsa Rana Nabila
"Syngonium podophyllum memiliki variasi warna daun, yaitu merah muda, merah muda-hijau, dan hijau. Daun berwarna merah muda adalah yang paling diminati masyarakat. Spektrum warna cahaya diduga berperan dalam kemunculan beragam warna daun S. podophyllum. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh spektrum warna cahaya terhadap warna daun dan pertumbuhan S. podophyllum. Penelitian dilakukan dengan menggunakan naungan warna (coloured shade cloth) berbentuk kubus dari plastik mika PVC transparan berwarna biru, hijau, dan merah yang masing-masing berisi empat polybag S. podophyllum. Data kualitatif berupa bentuk dan warna daun, serta data kuantitatif yang diukur, yaitu intensitas cahaya, intensitas UV-B, suhu, dan kelembapan. Hasil penelitian menunjukkan naungan warna berpengaruh terhadap kemunculan warna daun S. podophyllum. Naungan merah paling berpengaruh terhadap kemunculan daun berwarna merah muda. Selain warna daun, naungan warna juga berpengaruh terhadap pertumbuhan S. podophyllum. Naungan warna yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan S. podophyllum adalah biru. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa S. podophyllum tidak hanya mengalami perubahan warna daun, tetapi juga mengalami perubahan bentuk daun. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengetahui nilai panjang gelombang spesifik guna memvalidasi spektrum warna yang paling berpengaruh terhadap kemunculan warna dan pertumbuhan S. podophyllum.

Syngonium podophyllum has a variety of leaf colors, including pink, pink-green, and green. Pink-colored leaves are the most desirable to the public. The spectrum of light colors is believed to play a role in the appearance of diverse leaf colors in S. podophyllum. The research was conducted to determine the main factors causing the formation of leaf color variations in S. podophyllum. The study was conducted to determine the effect of the light color spectrum on the leaf color and growth of S. podophyllum. The study used colored shade cloth in the form of cubes of transparent blue, green, and red PVC mica plastic, each containing four polybags of S. podophyllum. The qualitative data observed were the shape and color of the leaves. The quantitative data measured were light intensity, UV-B intensity, temperature, and humidity. The study results showed that the color shade influenced the appearance of leaf colors in S. podophyllum. The red shade had the most significant effect on the emergence of pink-colored leaves. In addition to leaf color, the color shade also affected the growth of S. podophyllum. The blue shade had the most significant impact on the growth of S. podophyllum. The results also revealed that S. podophyllum not only undergoes changes in leaf color but also changes in leaf shape. Further research is still needed to determine specific wavelength values in order to validate the color spectrum that has the most significant effect on the appearance of colors and the growth of S. podophyllum."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1985
S2486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Sintia Dewi Banteng
"Fenomena yang berkembang di masyarakat Provinsi Gorontalo sekarang ini, menjadi alasan untuk meneliti tentang apa sebenarnya persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Fenomena tersebut adalah adanya anggapan masyarakat terhadap belum maksimalnya program unggulan Provinsi Gorontalo menaikkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, serta pada tingkat pelayanan. Fenomena lainnya secara positif memandang pembangunan Provinsi Gorontalo lewat Program Unggulan membawa dampak baik dan peningkatan kesejahteraan serta pelayanan.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apa persepsi masyarakat terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari program peningkatan sumber daya manusia (SDM), agropolitan dan etalase perikanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan pengumpulan data lewat cara : kuisioner pada masyarakat dan wawancara berpedoman atau focus discusion kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan LSM.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata tidak terdapat perbedaan persepsi dan pengetahuan terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo pada masyarakat perkotaan dan perdesaan. Secara umum persepsi masyarakat terhadap program unggulan ini sangat bagus, karena 107 responden dari 201 responden atau 53,2% menyatakan dengan adanya program unggulan ini etos kerja masyarakat Provinsi Gorontalo meningkat dan 53 responden atau 26,4 % menyatakan etos kerja masyarakat jadi lebih baik. Namun di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap konsep program unggulan masih sangat dangkal.
Jika program ini akan terus dilakukan, maka sosialisasi program harus lebih mendalam pada tingkat konsep dan pencapaian ukuran/standar keberhasilan dan target program jangka pendek, menengah dan jangka panjang perlu disesuaikan antara masyarakat dan pemerintah, agar bisa mengakomodir kepentingan semua pihak, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo.
Daftar Pustaka : 35 (1978-2003)

There were growing perception in some part of Gorontalo communities that current leading programs of Gorontalo government did not live up to its expectation. The communities perceived that the prosperity and income of the people of Gorontalo were still in the lower side. In contrast, some other communities thought that these programs gave benefit and increase the service and wealthy.
The aim of this study is to clear up that conflicting perception on those leading programs, which were developing human resource, agropolitan and fishery.
The study used qualitative and quantitative methods. Data collected using questioner to the communities, government officials, staffs of non-government organization and the local legislative representatives.
The study found that in our samples, there was no different perception and understanding to the Government program between urban and rural communities. Most of the people perceived that the program was in excellent shape. Half of them stated that the program could increase the mood of the people. One fourth of them said that community spirit became better. However, while the people understood on the program as the Gorontalo brand, the substances underlying the concept were not understood.
The study recommends that to sustain the program, socialization of concept must be carried out. People should understand the concepts. Standard achievement should be clearly spelled for the short term, the middle term and the long-term period.
Bibliography: 35 (1978-2003)
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistijono
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikha Arifah
"Adanya fenomena yang berkembang pada masyarakat Indonesia seperti tren pelajar dan mahasiswa melakukan seks diluar nikah dan anggapan bahwa tidak perlu menikah hanya untuk mendapat legalitas untuk melakukan hubungan seks seolah-olah menjadi pemicu maraknya pernikahan dini di masyarakat Indonesia. Tetapi tidak semua orang melakukan pemikahan dini sebagai solusi terhadap kehamilan diluar nikah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi mahasiswa Universitas Indonesia terhadap prilaku menikah dini. Desain peneIitian ini adalah deskriptif sederhana.
Sampel yang diambil adalah mahasiswa reguler 2006 Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan menggunakan metode simple random sampling. Ala! yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Data dianalisa menggunakan metode deskriptif univariat yaitu menggunakan rumus mean, median, modus dan persentase. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mahasiswa yang memiliki persepsi positif terhadap perilaku menikah dini sebanyak 52% sedangkan mahasiswa yang memiliki perspsi negatif sebanyak 48%. Perbedaan persepsi ini disebabkan persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman, harapan, cara berpikir, minat, kebutuhan, nilai dan keyakinan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5271
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Triwardani
"Salah satu faktor situasional yang mempengaruhi perilaku anak belajar adalah lingkungan keluarga dan pola asuhnya. Baumrind (dalam Berk, 1994) menjabarkan teori mengenai dua dimensi dalam pola asuh, yaitu: demandingness dan responsiveness, kombinasl dua jenis dimensi ini, dapat menjadi empat jenIs pola asuh, namun jenis yang terakhir tidak dibahas dalam penelitian ini karena pola asuh jenis tersebut (uninvolved) jarang diterapkan oleh orang tua, Ketiga jenis pola asuh, yaitu; pola asuh authoritative, pola asuh authoritarian, dan pola asuh permissive. Orang tua yang menerapkan pola asuh authon'tative memiliki karakteristik: cenderung menuntut anak (demanding), namun menyeimbangkan dengan perhatian akan kebutuhan anak (responsive).
Penerapan pola asuh authoritarian, akan membuat orang tua cenderung menuntut anak (demanding), tanpa anak boleh mempertanyakan dan menolak kemauan orang tua, sedang kebutuhan anak tidak diperhatikan orang tua (unresponsive). Sedang jenis pola asuh permissive memiliki ciri: kontrol terhadap anak sangat lemah (undemanding), dan orang tua tidak memperhatikan kebutuhan anak (unresponsive).
Perilaku belajar juga dipengaruhi oleh goal orientation. Teori mengenai goal orientation yang dikemukakan oleh Meece, Blumenfeld & Hoyle (1998) menjabarkan orientasi siswa dalam bentuk seperangkat intensi perilaku yang menentukan bagaimana siswa terlibat dalam proses belajar. Teori ini dibagi ke dalam 2 bagian besar, yaitu: mastery orientation (Ames & Acher. 1988 dalam Solmon, 1996), dan performance orientation (Dweck & Leggett, 1988; Elliot & â–¡week, 1988, dalam Solmon, 1996). Siswa yang mengacu pada mastery orientation akan mementingkan proses belajar, penguasaan materi, menggunakan strategi belajar untuk mengatasi tugas yang sulit dan hasil akhir akan dibandingkan dengan hasil diri sendiri di masa lalu. Sedang siswa yang menerapkan performance orientation, akan menitikberatkan pada hasil pembelajaran, yaitu hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan orang lain, tidak mau dianggap tidak mampu oleh penilaian eksternal, dan menerapkan strategi belajar yang dangkal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap pola asuh orang tua dengan goal orientation siswa, Penelitianpenelitian, antara lain penelitian Steinberg et al, (1992) menemukan bahwa orang tua authoritative berdampak positif dalam memacu prestasi remaja di sekolah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel siswa SMP St. Antonius, diperoleh hasil penelitian: ada hubungan antara pola asuh authoritBtive berhubungan positif signifikan dengan mastery orientation (r= 0,495 p<0,05), pola asuh authoritarian berhubungan positif dan signifikan dengan mastery orientation (r=0,219 p<0,05), dan pola asuh permissive berhubungan positif signifikan dengan performance orientation (p=0,301 p<0,05).
Dari hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempersepsikan poia asuh orang tua adalah authoritative, maka goal ohentationnya mengarah pada mastery orientation. Siswa dengan pola asuh authoritarian menginternalisasi keinginan orang tua ke dalam dlrinya, sehingga siswa memiliki goai ohentation mengarah pada mastery orientation. Sedang siswa yang mempersepsi pola asuh yang diterima adalah permissive, akan memiliki goal orientation mengarah pada performance orientation.
Hubungan yang semula dihipotesakan dan ditolak adalah: adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara pola asuh authoritative dengan performance orientation, hubungan yang negatif dan signifikan antara pola asuh authon'tarian dengan performance orientation, dan hubungan yang negatif dan signifikan antara pola asuh permissive dengan mastery orientation. Ditoiaknya hipotesis mungkin disebabkan sampel yang homogen (berasal hanya dari satu sekolah saja), instrumen yang kalimatnya membingungkan subyek dalam menjawab (waiau sudah diperbaiki, mungkin saja kaiimat tetap sulit dimengerti subyek). pada saat pengambilan data peneliti tidak dapat mendampingi subyek dalam mengisi kuesioner sehingga tidak memungkinkan subyek bertanya dan meminta penjeiasan pada peneliti.
Kesimpulan ini dibahas dalam diskusi dan diikuti oleh saran-saran: pengambilan data dilakukan di berbagai sekolah (swasta dan negeri) agar variasi data lebih kaya, penyusunan kaiimat dalam item alat ukur diperhatikan lagi keringkasan dan kejelasannya agar tidak menyulitkan subyek dalam menjawab, dan peneliti sebaiknya hadir dan mendampingi subyek dalam menjawab kueisoner, agar pertanyaan subyek mengenai kuesioner dapat langsung dijawab."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>