Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Fitri Puspitawati
"Tesis ini membahas mengenai Implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Pada Ekspor Perdagangan Rumput Laut Dan Ganggang Di Indonesia, kemudian penelitian ini juga bersifat yuridis normatif. Selanjutnya, penulisan ini juga didapati bahwa hasilnya ialah Ekspor Perdagangan Rumput Laut dan Ganggang di Indonesia setelah Indonesia meratifikasi RCEP dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2022 Tentang Pengesahan Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement “RCEP” (Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional) meningkat karena manfaat dari RCEP itu sendiri ialah dengan memberikan suatu keuntungan yang nyata bagi negara-negara RCEP melalui peningkatan akses pasar, fasilitasi perdagangan yang lebih koheren dan menggagas adanya peraturan-peraturan yang saling menguntungkan yang selanjutnya dapat diharapkan untuk mampu memberikan suatu kepastian dan keseragaman dari aturan perdagangan serta dapat meningkatkan ekspor barang terutama dalam rumput laut dan juga ganggang yang memiliki berbagai manfaat untuk bahan pangan, kosmetik, obat-obatan dan rumput laut dan ganggang juga merupakan komoditi yang unggul di dalam perdagangan dunia terutama ekspor dari indonesia terhadap negara-negara ASEAN dan mitra RCEP, peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan RCEP ini ialah dengan memudahkan bagi suatu negara anggotanya untuk mendapatkan suatu bahan baku industri yang lebih efesien serta dalam hal ini liberalisasi perdagangan barang dalam lingkup ASEAN juga akan menjamin adanya kelancaran suatu arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non tarif sudah tidak ada. Dalam hal ini akses pasar pada RCEP mengenai ekspor perdagangan Rumput laut dan ganggang ialah RCEP dapat bertambah peluang dan kesempatan pada akses pasar produk-produk Indonesia, maka akan bertambah peluang dan kesempatan akses pasar produk-produk Indonesia salah satu negara di Asia yaitu Tiongkok merupakan negara paling banyak menerima ekspor Rumput laut dan ganggang dari Indonesia.

This thesis discusses the Implementation of the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) on the Export Trade of Seaweed and Algae in Indonesia, then this research is also normative juridical in nature. Furthermore, this writing also found that the result was that the Export Trade of Seaweed and Algae in Indonesia after Indonesia ratified the RCEP in Law Number 24 of 2022 Concerning Ratification of the Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement "RCEP" (Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement) increased due to the benefits of RCEP itself is to provide a real advantage for RCEP countries through increasing market access, facilitating trade that is more coherent and initiating mutually beneficial regulations which can then be expected to be able to provide certainty and uniformity of trade rules and can increase exports of goods, especially in seaweed and algae which have various benefits for food, cosmetics, medicines and seaweed and algae are also superior commodities in world trade, especially exports from Indonesia to ASEAN countries and RCEP partners, the opportunity for Indonesia to take advantage of this RCEP is to make it easier for a member country to obtain a more efficient industrial raw material and in this case the liberalization of trade in goods within the scope of ASEAN will also ensure a smooth flow of goods for the supply of raw materials and finished materials in the region ASEAN because tariff and non- tariff barriers no longer exist. In this case, market access to RCEP regarding the export trade of seaweed and algae is that RCEP can increase opportunities and opportunities for market access for Indonesian products, so there will be increased opportunities and opportunities for market access for Indonesian products, one of the countries in Asia, namely China is a country Indonesia receives the most exports of seaweed and algae."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Haniva Dwihandini
"Fasilitasi perdagangan merupakan faktor penting bagi negara-negara di dunia dalam efisiensi perdagangan. Penelitian ini menganalisis dampak fasilitasi perdagangan dan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja ekspor terhadap industri pengolahan makanan Indonesia ke kawasan RCEP. Sektor industri pengolahan Indonesia merupakan sektor penyumbang terbesar ekspor Indonesia dan kawasan RCEP merupakan negara tujuan utamanya. Namun, trend pertumbuhan ekspor industri pengolahan makanan Indonesia ke kawasan RCEP dari tahun 2012 sampai 2019 cenderung menurun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode 2012 – 2019 dengan pendekatan gravity model data panel. Variabel fasilitasi perdagangan yang menjadi interest variable yaitu kualitas infrastruktur transportasi, penyerapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), hambatan prosedur bea cukai, (BOCP) dan kualitas lingkungan bisnis negara RCEP. Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel fasilitasi perdagangan yang sangat memengaruhi nilai ekspor industri pengolahan makanan Indonesia ke kawasan RCEP adalah persentase penyerapan teknologi dan komunikasi (ICT) negara RCEP dan kualitas lingkungan bisnis negara RCEP. Negara RCEP yang memiliki persentase penyerapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) terbesar yaitu Korea Selatan dan Selandia baru memiliki lingkungan bisnis yang terbaik. Selain itu, variabel ekonomi yang memengaruhi nilai ekspor industri pengolahan makanan Indonesia ke kawasan RCEP adalah jarak ekonomi Indonesia dengan negara RCEP dan jumlah populasi negara RCEP.

Trade facilitation is an important factor for countries in the world in trade efficiency. This study aims to analyze the impact of trade facilitation to export performance on the export value of Indonesia’s food industry to the RCEP countries. Indonesia's manufacturing sector is the largest contributor to Indonesia's exports and the RCEP countries is the main destination. However, the export growth trend of Indonesia's food industry to the RCEP countries from 2012 to 2019 tends to decrease. The data used in this study is secondary data for the period of 2012 – 2019 with a gravity model panel data approach. Trade facilitation variables that become interest variables are the quality of transportation infrastructure, the absorption of information and communication technology (ICT), the burden of customs procedure (BOCP) and the quality of business environment of RCEP countries. The result of the model shows that the trade facilitation variables significantly affecting the export value of Indonesia’s food industry are the percentage of technology and communication absorption (ICT) of the RCEP countries and the quality business environment of the RCEP countries. The RCEP countries that has the largest percentage of information and communication technology (ICT) absorption is South Korea, while New Zealand has the best business environment. Besides that, the economic variables that affect the export value of Indonesia's food industry to the RCEP countries are the economic distance between Indonesia and RCEP countries and the total population of the RCEP countries"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
"Skripsi ini membahas tentang sebaran rumput laut berdasarkan faktor fisik dan alaminya dan juga wilayah intensitas budidaya rumput laut di pantai karst Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukan bahwa secara potensial terdapat tiga tingkat potensial sebaran rumput laut di daerah penelitian yaitu tingkat potensial sedang, rendah dan tidak potensial. Sedangkan secara aktual rumput laut ditemukan di seluruh daerah penelitian kecuali di perairan pantai Baron. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa secara umum tingkat intensitas budidaya rumput laut di Kabupaten Gunungkidul masih rendah.

Focus of this study in about seaweed scattered not only base on physical factors but also its natural scattered and the intensity area of seaweed culture. This is a descriptive research which uses spatial and descriptive analysis. There are three level of potential area base on physical factors. Seaweed naturally scattered almost in all beach karst in Gunungkidul except in Baron beach. This research also gives information that seaweed culture intensity in Kabupaten Gunungkidul under the standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Budidaya rumput laut di Kabupaten Rote Ndao telah mengalami pengembangan yang besar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Namun, keterbatasan ruang laut dan ketiadaan informasi mengenai kualitas perairan laut telah mempengaruhi kuantitas dan kualitas produksi rumput laut. Informasi awal yang diperoleh dari dinas kelautan dan perikanan Rote Ndao terlihat bahwa tingkat produktifitas rumput laut bervariasi antara perairan laut bagian barat dan timur. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian yang dapat menghasilkan teknologi rancangan peta informasi geografis potensi perairan untuk budaya laut. Produk lain yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah model jaring pengaman yang terbuat dari bahan tali yang berfungsi untuk menahan rumput laut dari terpaan arus agar tidak patah, tidak terbawa arus serta menjaga rumput laut dari serangan ikan dan penyu yang sangat diperlukan oleh petani rumput laut. Dengan meningkatnya produksi rumput laut baik kualitas maupun kuantitas, diharapkan kesejahteraan petani budidaya rumput laut akan meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan ketahanan ekonomi wilayah Pulau Rote Ndao, NTT."
321 LPI 17:33 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Hugo Pandu Wicaksono
"Tesis ini berusaha melihat pengaruh opini publik terhadap dalam proses perumusan kebijakan luar negeri Indonesia. Tesis ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana pro-kontra RCEP di dalam negeri mempengaruhi keputusan Indonesia menyepakati RCEP walaupun terdapat protes dari Kelompok Masyarakat Sipil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan metode pengumpulan dokumen berupa yang melaui desk study dan juga wawancara. menyepakati RCEP. Hasil Penelitian ini menyebutkan bahwa opini publik yang terbentuk di masyarakat justru didominasi positif. Walaupun demikian opini publik bukan satu-satunya yang membentuk kebijakan luar negeri Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi sistem masyarakat sipil yang lemah. Hal ini didukung dengan sistem politik yang terpusat dan juga jejaring yang kuat antar elit politik dan juga bisnis dalam konteks pembuatan kebijakan bergabungnya Indonesia di dalam RCEP.

This thesis aims to see the influence of Indonesian public opinion in Indonesian foreign policy making. This thesis attempts to answer the question how various domestic opinions about RCEP affect Indonesia position to involve in RCEP. This research based on qualitative method by collecting documents by doing desk study and interviews. The results of this study finds that public opinion towards RCEP is dominantly positive. This caused by weak civil society system. This is supported by a centralized political system and also strong relationship between domestic business and political elites in the context of policy making for Indonesia's agreeing the RCEP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Aditya
"ABSTRAK
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berkhaslat untuk melancarkan pencemaan manusia. Rumput laut itu sendiri dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan pangan, seperti manisan, agar-agar, bahkan dodol. Dodol rumput laut yang kami buat berbeda dengan dodol rumput laut pada umumnya. Do-Doll (Indonesia Dodol dengan doll yang berarti juga boneka), menawarkan beberapa keleblhan berupa bentuk bonekanya yang dapat menarik minat konsumen, tekstur yang lembut dan lebih kenyal serta kemasan unik yang mengandung informasi budaya serta stiker baju adat Indonesia sehingga konsumen tidak hanya mendapat kepuasan atas dodol itu sendiri, tetapi juga mendapatkan ilmu mengenai budaya-budaya Indonesia yang saat inl sudah mulai tersisihkan oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Dengan keunikan-keunikan tersebut serta promosi yang dilakukan secara offline maupun online, diharapkan Do-Doll dapat menjadi altematif jajanan sehat untuk masyarakat yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga membuka wawasan mengenai budaya nusantara."
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Axel Gilbert Logan
"Dalam keberlangsungan budidaya rumput laut, terdapat dua faktor penting yang dapat memengaruhi keberhasilannya, yaitu pemilihan lokasi dan kondisi musim. Perairan Desa Sumberkima dan Desa Pemuteran dipilih dalam penelitian karena kawasan ini merupakan bagian dari kecamatan dengan garis pantai terpanjang se-Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Buleleng sendiri merupakan kawasan dengan nilai produktivitas perikanan tertinggi se-Provinsi Bali, namun sayang rumput laut belum menyumbang angka yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran dari kualitas air di Perairan Desa Sumberkima dan Desa Pemuteran, dan mengkaji kesesuaian perairannya terhadap aktivitas budidaya rumput laut dalam dua kondisi curah hujan, yaitu bulan basah dan bulan kering. Dalam penelitian ini, algoritma Laili et al. (2015) digunakan untuk estimasi nilai materi padatan tersuspensi (MPT), algoritma Wouthuyzen (2008) digunakan untuk estimasi nilai salinitas, algoritma Arief et al. (2015) digunakan untuk estimasi nilai suhu permukaan laut (SPL), dan algoritma El-Battay et al. (2014) digunakan untuk estimasi nilai konsentrasi oksigen terlarut. Dalam proses klasifikasi kesesuaian, penelitian ini menggunakan pendekatan faktor pembatas guna mengetahui parameter yang berperan sebagai pembatas dari aktivitas budidaya rumput laut di lokasi penelitian. Penelitian ini terdiri atas dua analisis yaitu analisis spasial dan analisis deskriptif yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebaran kualitas air pada bulan kering dan basah cenderung rendah di kawasan pesisir dan tinggi di kawasan mendekati perairan lepas. Selain itu, ditemukan juga bahwa nilai rata-rata sebaran materi padatan tersuspensi (MPT) pada bulan kering lebih rendah dari pada bulan basah, nilai rata-rata sebaran salinitas pada bulan kering lebih tinggi dari pada bulan basah, nilai rata-rata sebaran suhu permukaan laut (SPL) pada bulan kering lebih tinggi dari pada bulan basah, dan nilai rata-rata sebaran oksigen terlarut pada bulan kering lebih rendah dari bulan basah. Pada bulan kering, luas kawasan sesuai di Perairan Desa Sumberkima dan Pemuteran yaitu 407 ha, dan pada bulan basah yaitu 1.628 ha. Di mana ditemukan bahwa luasan kesesuaian di wilayah penelitian pada bulan basah lebih besar dari pada bulan kering.

In the sustainability of seaweed cultivation, there are two important factors that can influence its success, which are location selection and weather conditions. Desa Sumberkima and Desa Pemuteran in Gerokgak sub-district was chosen in the study because this area is located in the sub-district that has the longest coastline in Buleleng Regency, and Buleleng Regency itself is an area that has the highest fishery productivity value in the entire Bali Province, but unfortunately seaweed has not contributed a significant figure. This study aims to map the distribution of water quality in Desa Sumberkima and Desa Pemuteran, and examine the suitability of its waters for seaweed cultivation activities in two condition of rainfall, which are the wet month and the dry month. In this study, the algorithm of Laili et al. (2015) was used to estimate the total of suspended solid matter (TSS), the algorithm of Wouthuyzen (2008) was used to estimate the value of salinity, the algorithm of Arief et al. (2015) was used to estimate sea surface temperature (SST) values, and the algorithm of El-Battay et al. (2014) was used to estimate the value of dissolved oxygen concentrations. In the suitability classification process, this study used a limiting factor approach to determine the parameters that act as a barrier to seaweed cultivation activities at the study site. This study consists of two analyses, which are spatial analysis and descriptive analysis used to answer research questions. The results of the study show that the distribution of water quality in the dry and wet seasons tends to be low in coastal areas and high in areas close to open waters. In addition, it was also found that the average value of the total of suspended solids matter (TSS) in the dry season is lower than in the wet season, the average value of the distribution of salinity in the dry season is higher than in the wet season, the average value of the distribution of surface temperature sea ​​level (SST) in the dry season is higher than in the wet season, and the average value of dissolved oxygen distribution in the dry season is lower than the wet season. In the dry season, the area corresponding to the waters of the Gerokgak District is 407 ha, and in the wet season it is 1.628 ha. Where it was found that the area of ​​suitability of the waters of the research location in the wet season is greater than in the dry season."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Para pemimpin Negara-negara ASEAN dan 6 negara mitra FTA ASEAN (Australia, Cina, India, Japan, Korea dan Selandia Baru) meluncurkan negosisasi Regional Economic Comprehensive Partnership (RCEP) pada Akhir November 2012 dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan kemitraan ekonomi yang modern, komprehensif, bermutu tinggi, dan saling menguntungkan antara Negara-negara Anggota ASEAN dan mitra FTA ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan prediksi dampak keikutsertaan Indonesia dalam RCEP. Dengan menggunakan analisis Revelead Comparative Advantage (RCA), penelitian ini fokus menganalisis daya saing produk ekspor di antara anggota RCEP termasuk Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan daya saing produk Indonesia masih termasuk lemah dibandingkan dengan sebagian besar Negara-negara anggota RCEP lainnya. Di sisi makro, hasil simulasi menggunakan aplikasi Global Trade Analysis Project (GTAP)  dengan agregasi 17 negara/ regional dan 43 produk menunjukkan  bahwa dengan diberlakukannya kesepakatan RCEP, diperkirakan akan meningkatkan kinerja perdagangan, GDP dan kesejahtaraan sebagian besar Negara-negara anggota RCEP termasuk Indonesia.

The leaders of ASEAN countries and the six partner countries of the ASEAN FTA (Australia, China, India, Japan, Republic of Korea and New Zealand) launched the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) negotiations in November 2012 with the aim of reaching a modern, comprehensive, high-quality, beneficial among ASEAN Member States and ASEAN FTA partners. This study aims to analyze the competitiveness and impact prediction of Indonesia's participation in the RCEP. Using Revealed Comparative Advantage (RCA) analysis, this study focused on analyzing of competitiveness of the export products among RCEP members including Indonesia. The results of this study show that the competitiveness of Indonesian products is still weak compared to most other RCEP member countries. Therefore, the Government of Indonesia should enhance the competitiveness of products in order to compete and take advantage of its participation in the RCEP. Furthermore, impact prediction analysis uses Global Trade Analysis Project (GTAP) application, with 17 countries/regional and 43 products aggregations. The simulation results show that with the enforcement of the RCEP agreement, it is predicted to increase trade performance, GDP and the welfare of most Member States including Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rumput laut merupakan plasma nutfah yang berperan sebagai persediaan bibit dalam kegiatan budidaya. Saat ini rumput laut telah menjadi komoditas budidaya penting di berbagai provinsi di Indonesia. Penelitian tentang rumput laut di perairan pesisir Konawe Selatan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 dengan tujuan untuk mengetahui kepadatan rumput laut di Teluk Kolono, Konawe Selatan, Sulawesi tenggara. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei di lima stasiun pengamatan dengan jarak antara stasiun 1000 m. Transek kuadrat ditarik 100 m dari pantai tegak lurus tubir, frame 1x1m diletakkan di setiap 10 meter sampai ke tubir. Kekayaan jenis, kepadatan dan dominasi dihitung dari data lapangan yang berupa biomassa rumput laut. Enam spesies rumput laut ditemukan di lokasi penelitian. Tiga spesies dari Class Chlorophytaceae dan tiga spesies dari Class Phaeophytaceae. Kepadatan total rumput laut dari seluruh stasiun diperoleh 239,55 g/m dan padina australia memiliki kepadatan tertinggi diantara spesies lainnya yakni 37,30 g/m dengan nilai dominasi 11,69. Rumput laut bernilai ekonomis yang ditemukan di lokasi pengamatan adalah Caulerpa dan Sargassum."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>