Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hidayah Al Hasaniyah
"Babad Sumene karya Agung Ru'yah diperkirakan telah ditulis sejak abad ke-19 M. Naskah ini tergolong koleksi masyarakat karena hanya disimpan oleh Rasyidi di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep. Babad Sumenep tidak hanya menceritakan permasalahan internal di dalam keraton, tetapi juga memuat kisah-kisah kerjasama dan/atau perang dengan kerajaan lain, bahkan penjajahan Belanda. Dalam usaha perlawanannya, Adipati Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811-1845 M) mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, salah satunya pada upaya perlindungan Pangeran Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera, khususnya dalam misi rahasia penyelamatan Pangeran Diponegoro oleh Adipati Sumenep. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan filologi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sumenep tampak sangat mengagungkan Belanda. Namun, Sultan Abdurrachman mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, di antaranya membangun Kantor Koneng sebagai tempat rapat rahasia dan pemakaian busana adat untuk memasyarakatkan strategi tersebut. Selain itu, politik Ajala Sotra juga terbukti efektif untuk melawan politik devide et impera karena berhasil mengelabui Belanda dan menyelamatkan Pangeran Diponegoro dari hukuman pengasingan.

“Babad Sumenep” by Agung Ru'yah is thought to have been written in the 19th century. This manuscript is classified as a community collection because it is only kept by Rasyidi in Kecer Village, Dasuk District, Sumenep Regency. “Babad Sumenep” not only tells about internal problems within the palace but also contains stories of cooperation and/or war with other kingdoms, even Dutch colonialism. In his resistance efforts, the Duke of Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811–1845), initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, one of which was an effort to protect Prince Diponegoro. This research aims to describe the political effectiveness of Ajala Sotra in fighting divide et impera politics, especially in the secret mission to rescue Prince Diponegoro by the Duke of Sumenep. The method used in this research is a qualitative descriptive method with a philological and historiographic approach. The results of this research show that Sumenep seems to really glorify the Netherlands. However, Sultan Abdurrachman initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, including building the Kantor Koneng as a place for secret meetings and wearing traditional clothing to promote this strategy. Apart from that, Ajala Sotra politics also proved effective in fighting divide et impera politics because it succeeded in deceiving the Dutch and saving Prince Diponegoro from being exiled."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Warto
"The study is done to reveal heroism value heritage of Diponegoro Prince in Java War. The approach used was qualitative desciriptive focusing on library study as the main base. Data gathered through tracking various informations collected from several literatures and documents which relevant to the goal of the study. It was found that heroism value from Diponegoro Prince in Java War included extraordinary brave and strong attitude, moral glorious, mental sturdy, and always gave attitude and simple live example. Based on the finding, it is recommended that generation as development pioneers and motivators fulfil independent era, should always base on heroism value heritage of Diponegoro Prince."
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, 2016
360 MIPKS 40:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fajriana Oktasari
"Karya sastra adalah karya seni yang indah dan merupakan pemenuhan kebutuhan manusia terhadap naluri keindahan. Karya sastra dapat memberikan penghayatan bersifat penalaran, tetapi pengetahuan itu dapat menjadi hidup dalam karya sastra. Karya sastra memiliki jiwa karena dianyam dengan rasa. Jiwa dalam karya sastra dibentuk dari berbagi karakteritik tokoh-tokohnya. Hal tersebut bisa ditampakkan salah satunya dengan maskulinitas seorang laki-laki, seperti keberanian dalam kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Ramuk dalam terjemahan Babad Sumenep Karya H. Werdisastro. Pemanfaatan hasil penelitian ini secara teoritis bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran maupun referensi dalam pengajaran sastra, sedangkan pemanfaatan secara aplikatif bisa dalam bentuk kegiatan mengidentifikasi karakteristik maskulinitas dalam suatu karya sastra, baik karya sastra yang sifatnya kemaduraan maupun karya sastra yang bersifat umum. Hasil penelitian maskulinitas dalam terjemahan Babad Sumenep Karya H. Werdisastro terdapat kesimpulan meliputi: a), kepemimpinan, (b) kasih sayang, dan (c) perlindungan yang terdiri dari keberanian dan keteguhan hati."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2017
400 BEBASAN 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Kamalia
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah studi kasus yang bertujuan untuk menggambarkan peran kultur dan pemahaman agama terhadap politik perempuan Madura di Sumenep dengan menggunakan metode feminis yang menjadikan pengalaman perempuan sebagai pngetahuan maka penelitian ini bersifat kualitatif yang menggunakan wawancara mendalam observasi dan studi dokumen sebagai teknik pencarian data hasil penelitian lapangan kemudian dilakuka analisa yang menghailkan beberapa kesimpulan yang garis besarnya sebagai berikut Politik perempuan tidak hanya dipahami sebagai kegiatan demokrasi melalui isitem pemilu namun juga bermakna sebagai relasi kekuasaan di ruang domestik suami istri di ruang publik perempuan masyarakat dan di ruang politik Antar sesama perempuan hal tersebut tidak bisa dipiahkan dari peran kultur dan agama di Sumenep dalam menentukan terjadinya relasi kekuasaan di ruang ruang tersebut selain itu penelitian ini juga menyimpulkan bahwa demokrasi yang terjadi di Sumenep pada akhirnya menggerus kekuatan kultur dengan kalahnya para nyai sebagai pelopor gerakan perempuan Sumenep oleh perempuan perempuan kelas menengah keatas yang memiliki keuatan modal ekonomi pada pemilu 2009 kemarin

ABSTRACT
This studi is a case study that aims to describe the role of culture dan religion understanding to woman s political Madura in Sumenep using the feminist method to be experience of women as knowledge so this study using a qualitative with in depth interviews observations and document study as search techniques data The result of field research then conducted an analysis that produces some of the conclusions Woman s Political activities are not only understood as democracy through the election system but also serves as the power relation in domestic sphere husband wife public spaces Woman society and in political space relationships among fellow woman it can be separated from the role of culture and religion understanding Sumenep in determining the power relations in these spacesin addition this study also concludes that democracy is happening in Sumenep ultimately erode the power of culture with the defeat of the Nyai as a pioneer of the woman s movement Sumenep by woman of middle and upper class that has the power of economic capital in the 2009 election yesterday "
2013
T33183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carey, Peter
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2018
959.802 CAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Agtamas Fidyawan
"Pemerintah Kabupaten Sumenep adalah salah satu pemerintah daerah ada di dalam koordinasi pemerintah provinsi Jawa Timur. Pada saat ini, pemerintah Kabupaten Sumenep sedang mengembangkan smart city, sehingga manajemen data menjadi salah satu pilar penting untuk mendukung adanya smart city. Manajemen data menjadi salah satu indikator yang terdapat dalam indeks SPBE. Indikator tingkat kematangan data yang tidak mencapai target menjadi permasalahan di Pemerintah Kabupaten Sumenep. Belum adanya tata kelola data menjadi akar permasalahan, sehingga perancangan strategi tata kelola data diperlukan dalam menerapkan manajemen data di Kabupaten Sumenep. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang strategi tata kelola data yang dapat mendukung pemerintah Kabupaten Sumenep dalam pengelolaan data. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data yang dikumpulkan dari wawancara dan studi literatur peraturan terkait. Analisis internal dan eksternal dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor SWOT. Penyusunan strategi dilakukan menggunakan analisis SWOT dan menghasilkan strategi pertumbuhan, pengembangan internal, pengembangan eksternal, dan bertahan. Analisis kebutuhan menghasilkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan tata kelola data. Hasil penelitian ini adalah rancangan strategi tata kelola data yang terdiri dari charter, kerangka kerja operasional, peta jalan implementasi, dan rencana keberhasilan operasional tata kelola data. Visi tata kelola data Pemerintah Kabupaten Sumenep tahun 2024-2026 adalah mewujudkan manajemen data berkelanjutan dalam mendukung pembuatan kebijakan berbasis data layanan SPBE Kabupaten Sumenep untuk pelayanan publik yang responsif dan efisien. Visi didukung oleh misi, tujuan dan proses tata kelola data. Model operasi yang diusulkan adalah federated, dengan melibatkan peran data governance executive sponsor, steering committee, chief data officer, executive data stewards, enterprise data stewards, dan business unit. Peta jalan disusun berdasarkan 10 aktivitas yang dilaksanakan selama satu tahun secara berkelanjutan. Rencana keberhasilan operasional menjadi indikator dan target dalam pelaksanaan tata kelola data. Rancangan dapat menjadi rujukan Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam membuat peraturan manajemen data.

The Sumenep Regency Government is one of the local governments within the coordination of the East Java Provincial Government. Currently, the Sumenep Regency Government is developing a smart city, it means that making data management is one of the important pillars to support the existence of a smart city. Data management is one of the indicators in the SPBE index. Data maturity level indicators that do not reach targets are a problem for the Sumenep Regency Government. The absence of data governance is the root of the problem, so designing a data governance strategy is needed in implementing data management in Sumenep Regency. The aim of this research is to design data governance strategy that can support the Sumenep Regency Government in data management. This research is qualitative study, with data collected from interviews and literature studies on relevant regulations. Internal and external analysis is carried out to obtain SWOT factors. Strategy formulation is carried out using SWOT analysis and produces strategies for growth, internal development, external development, and survival. Requirements analysis produces strategies that suit data governance needs. The result of this research is a data governance strategy design consisting of a charter, operational framework, implementation roadmap, and operational success plan for data governance. The data governance vision of the Sumenep Regency Government for 2024-2026 is to realize sustainable data management in supporting data-based policy making for Sumenep Regency SPBE services for responsive and efficient public services. The vision is supported by the mission, goals, and data governance processes. The proposed operating model is federated, involving the roles of data governance executive sponsor, steering committee, chief data officer, executive data stewards, enterprise data stewards, and business unit. The roadmap is prepared based on 10 activities carried out continuously for one year. Operational success plans become indicators and targets in implementing data governance. The design can be a reference for the Sumenep Regency Government in making data management regulations."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi A.W.
Yogyakarta: Diva press, 2010
928 YUD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Adipati Cakranagara
"Naskah ini berisi teks Babad Dipanagara dengan jumlah pupuh 74 buah. Pupuh 1-17 sama dengan beberapa pupuh pada teks Babad Dipanagara karangan R. Adipati Cakranagara (LOr 2115, KBG 5). Tentang teks ini, yang juga dikenal dengan judul Buku Kedhung Kebo, lihat Carey 1974,1981. Teks diawali dengan cerita tentang keadaan Kraton Ngayogyakarta menjelang kelahiran Pangeran Dipanagara. Secara garis besar naskah bercerita tentang perjuangan Pangeran Dipanagara ketika melawan bala tentara Belanda, beliau baru bisa ditaklukkan melalui siasat Gubernur Jenderal De Kock yang menginginkan perundingan empat mata di Magelang. Dalam menghadiri perundingan tersebut, sebagai hasil tipu muslihat De Kock, Dipanagara berhasil ditangkap tanpa perlawanan. Tidak ditemukan keterangan tentang penyalinan naskah ini, tetapi berdasarkan gaya tulisan dan jenis kertas, dapat diperkirakan bahwa naskah disalin di Kraton Surakarta sekitar tahun 1870an (?), semasa pemerintahan Pakubuwana DC. Pigeaud memperoleh naskah ini di Surakarta pada tahun 1930. Tahun 1932 dibuatkan daftar pupuhnya, yang sekarang disimpan bersama naskah induk di FSUI. Daftar pupuh ini dimikrofilm bersama naskah induk."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.52-NR 218
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Previany Annisa Rellina
"ABSTRAK
Pemalsuan merek terkenal banyak terjadi di Indonesia, salah satu contohnya adalah pemalsuan merek Crocs. Merek Crocs palsu dapat kita jumpai di toko-toko tidak resmi dari Crocs. Maraknya pemalsuan merek yang terjadi di Indonesia dikarenakan faktor ekonomi. Para konsumen biasanya untuk membeli produk tertentu dengan melihat dari mereknya, karena menurut konsumen bahwa merek yang dibeli berkualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi sebagai reputasi dari merek.
Penulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang digunakan untuk mengkaji atau menganalisis data sekunder yang berupa bahanbahan hukum, terutama bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder.
Pengaturan perlindungan merek terkenal diatur dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93 dan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan oleh pemilik merek terkenal jika terjadinya pemalsuan adalah dengan pengaduan ke polisi, meminta Perintah Penangguhan Sementara, meminta Penetapan Sementara dan gugatan pembatalan merek kepada Pengadilan Niaga.

ABSTRACT
There are a lot of counterfeiting of well-known trademark in Indonesia, one example is Crocs. We can find counterfeit Crocs in stores that is not official Crocs store. A lot of counterfeiting trademark in Indonesia due to economic factors. The consumer is usually buy a particular product with the look of the trademark, because according to the consumer that purchased the trademark of high quality and safe for consumption as the reputation of the trademark.
This research is using normative juridical to analyze secondary data in the form of legal materials, especially primary legal materials and secondary legal materials.
Well-known trademark protection is regulated in Article 90, Article 91, Article 92, Article 93 and Article 94 of Law No. 15 of 2001 regarding Trademark. Legal Effort that can be done by the owner of well-known trademark if the occurrence of counterfeiting is by report it to the police, asking for injunction, provisional measures and lawsuit to the Commercial Court.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Wahyu Agustin
"Setiap pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dan lainnya. Jenis kepemimpinan yang populer di Jawa adalah Astha Brata. Konsep kepemimpinan Astha Brata kemudian digunakan untuk melihat etika kepemimpinan seorang tokoh bernama Pangeran Mangkubumi dalam Babad Giyanti. Pemilihan konsep Astha Brata didasari oleh ciri kepemimpinan Jawa yang bersifat sinkretis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan laku atau etika kepemimpinan Pangeran Mangkubumi serta melihat konsepsi dan relevansi kepemimpinan Astha Brata hingga masa kini. Kerangka teori yang digunakan antara lain konseptual kepemimpinan Astha Brata dalam Serat Ajipamasa, kepemimpinan etis Gary Yukl, dan teori etika perspektif filsafat dari Franz Magnis Suseno. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif dari Abrams dalam buku Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan berasal dari hasil transliterasi naskah Babad Giyanti yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Hasilnya, Pangeran Mangkubumi memiliki semua sifat Astha Brata yang menunjukkan keseimbangan Pangeran Mangkubumi sebagai seorang pemimpin. Keberhasilan penerapan konsep Astha Brata dalam Pangeran Mangkubumi menunjukkan bahwa Astha Brata dapat menciptakan pemimpin yang ideal dan etis bagi manusia Jawa. Adapun kepemimpinan Astha Brata masih eksis dan relevan untuk digunakan hingga saat ini.

Every leader has a leadership style that is different from one another. One of the more popular leadership type in Java is Astha Brata. Astha Brata's leadership concept is then applied to analyze the leadership ethics of a character named Pangeran Mangkubumi in Babad Giyanti. The choice of the Astha Brata concept was based on the syncretic characteristics of Javanese leadership. This research aims to reveal Pangeran Mangkubumi's leadership behavior or ethics, as well as to look at the conception and relevance of Astha Brata's leadership in the present. The leadership conceptual framework used is Astha Brata in Serat Ajipamasa, also leadership ethics from Gary Yukl. This research employs Abrams’ objective approach based from the book Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi with descriptive and qualitative methods. This research employs a framework of ethical theory from the philosophical perspective Franz Magnis Suseno. The data used comes from the transliteration of the Babad Giyanti manuscript published by Balai Pustaka. This research has shown that Pangeran Mangkubumi has all the characteristics of Astha Brata which shows Pangeran Mangkubumi's balance as a leader. This successful application of the Astha Brata concept in Pangeran Mangkubumi shows that Astha Brata can create ideal and ethical leaders for Javanese people. Astha Brata's leadership archetype is still relevant until the present.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>