Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183297 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kunto Adi Wicaksono
"Perhatian global terhadap isu-isu keberlanjutan terus meningkat, salah satunya dilatarbelakangi kekhawatiran mengenai dampak negatif dari perubahan iklim yang ekstrem. Untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2050, investasi yang signifikan diperlukan dan pembiayaan melalui instrumen green bond adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana proyek hijau. Di satu sisi, faktor ESG sering digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi komitmen dan tindakan perusahaan dalam membantu pencapaian target NZE. Walau demikian, apakah penerbitan green bond dan kinerja ESG dapat meningkatkan profitabilitas masih menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Studi ini menerapkan model Difference-in-Difference (DID) untuk menguji dampak penerbitan green bond dan kinerja ESG terhadap profitabilitas perusahaan menggunakan data panel perusahaan yang terdaftar di Cina, Korea Selatan dan Thailand dari tahun 2016-2022. Selain itu, data panel regression digunakan untuk menguji pengaruh penerbitan green bond terhadap kinerja ESG. Hasil analisis DID menemukan bahwa penerbitan green bond tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA maupun ROE. Selain itu, dari hasil regresi DID tersebut ditemukan bahwa kinerja ESG (esg_1t) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (pada significance level 10%). Pada hasil analisis data panel regression, penelitian ini menemukan bahwa penerbitan green bond (green_bond) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja ESG perusahaan.

Concerns about the detrimental effects of catastrophic climate change are one reason for the increased global attention to sustainability issues. Significant investment is required to achieve carbon neutrality by 2050, and financing through green bonds is one approach for firms to fund those green projects. On the other side, ESG criteria are frequently used as a measure to assess corporations' commitment and actions toward net zero emission targets. Using panel data from listed firms in China, South Korea, and Thailand from 2016 to 2022, this study employs the Difference-in-Difference (DID) model to investigate the impact of green bond issuance and ESG performance on firm profitability. Furthermore, panel data regression is used to examine the impact of green bond issuance on ESG performance. According to the findings of the analysis, the issuance of green bonds had no significant impact on ROA or ROE. However, according to the DID regression results, ESG performance (esg_1t) had a positive and significant effect on ROE (at a 10% significance level). This study also discovered that issuing green bonds (green_bond) had a negative and significant impact on the company's ESG performance.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irbah Nisrina Tania
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja ESG terhadap inovasi hijau perusahaan, pengaruh kinerja ESG terhadap kendala pembiyaaan perusahaan, dan peran mediasi kendala pembiayaan dalam hubungan antara ESG dan inovasi hijau. Metode penelitian menggunakan metode estimasi fixed-effect model dengan data panel pada 57 perusahaan publik sektor manufaktur di negara Cina, Jepang, dan Korea Selatan dari tahun 2017-2021. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG yang lebih baik dapat secara signifikan mendorong inovasi hijau, namun tidak dapat meringankan kendala pembiayaan, serta kendala pembiayaan tidak memediasi hubungan antara ESG dan inovasi hijau.

This study aims to analyze the effect of ESG performance on corporate green innovation, the effect of ESG performance on corporate financing constraints, and the mediating role of financing constraints in the relationship between ESG and green innovation. The research method uses the fixed-effect model estimation method with panel data on 57 listed companies in the manufacturing sector in China, Japan and South Korea from 2017-2021. The results of this study found that better ESG performance can significantly encourage green innovation, but cannot alleviate financing constraints, and financing constraints do not mediate the relationship between ESG and green innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Hyun Joong
"ABSTRAK
Tiongkok mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat sejak melakukan reformasi ekonomi pada bulan Desember 1978. Menanggapi peningkatan pesat Tiongkok, Korea Selatan telah secara aktif berusaha untuk memperluas hubungan perdagangan,sosial, dan politik dengan Tiongkok sejak normalisasi hubungan diplomatik kedua negara tersebut pada tahun 1992. Namun, terlepas dari interaksi ekonomi di antara kedua negara yang terus tumbuh, Korea Selatan memandang Tiongkok sebagai sumber permasalahan, terutama terkait dengan isu-isu sejarah, perdagangan, dan militer. Penulisan kajian literatur ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok. Sebagai akibat, hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok dipengaruhi oleh persengketaan sejarah Koguryo, hubungan perdagangan, dan hubungan militer. Persengketaan sejarah Koguryo adalah persengketaan yang terjadi antara Korea Selatan dan Tiongkok terhadap sejarah Koguryo yang merupakan salah satu kerajaan kuno Korea yang meliputi sebagian besar Korea Utara dan sebagian besar wilayah timur laut Tiongkok pada saat ini, khususnya Manchuria. Hubungan perdagangan antara Korea Selatan dan Tiongkok dipengaruhi persengketaan perdagangan dan upaya untuk memulihkan hubungan seperti perjanjian perdagangan bebas FTA . Hubungan militer antara Korea Selatan dan Tiongkok dipengaruhi persengketaan militer dan upaya untuk normalisasi hubungan seperti kunjungan Menteri Pertahanan Korea Selatan ke Tiongkok pada tahun 2011. Dengan demikian, hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok dipengaruhi oleh persengketaan sejarah Koguryo, hubungan perdagangan, dan hubungan militer. Pemahaman terhadap situasi hubungan antara Korea Selatan dan Tiongkok yang dibahas dari tulisan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah atau aktor lainnya dalam membangun hubungan kedua negara tersebut baik secara perdagangan, militer maupun sosial budaya.

ABSTRACT
China has achieved rapid economic growth since its economic reforms in December 1978. In response to China's rapid rise, South Korea has been actively seeking to expand trade, social, and military ties with China since the normalization of the two countries' diplomatic relations in 1992. However, despite their growing economic interactions, South Korea views China as the source of the problem, especially with regard to historical, trade, and military issues. This literature review aims to explain the dynamics of the relationship between South Korea and China. It found that their relations are influenced by historical dispute of Koguryo, trade relations and military relations. Historical dispute of Koguryo is a dispute between South Korea and China over the history of Koguryo, which is one of the ancient Korean empires that covers most of North Korea and most of the northeastern China today, in particular Manchuria. Trade relations between South Korea and China are influenced by trade disputes and efforts to recover trade relations such as the Free Trade Agreement (FTA). Military relations between South Korea and China are influenced by military disputes and efforts to normalize relations such as the visit of South Korean Minister of National Defense to China in 2011. In conclusion, the China-South Korea relationship is mainly influenced by the historical dispute of Koguryo, trade relations, and military relations. The understanding of the relationship between South Korea and China discussed on this paper has the potential to be a reference for the government or other actors in building relations between the two, both in trade, military and socialcultural fields."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Adninta
"Kuil Yasukuni merupakan kuil Shinto yang terletak di Tokyo. Dalam Perang Dunia II, dipercaya bahwa kuil Yasukuni memiliki peran penting dalam membangun moral baik kaum militer, maupun sipil. Kuil ini juga dipercaya sebagai simbol pengabdian kepada Kaisar. Berkaitan dengan perannya sebagai simbol pengabdian pada kaisar, kuil ini dianggap kontroversial karena dipercaya sebagi representasi ideologi Shinto Negara (Kokka Shinto). Mengunjungi dan berziarah di kuil Yasukuni dianggap melegitimasi sejarah militer Jepang karena di kuil Yasukuni disemayamkan 14 penjahat perang kelas A. Melegitimasi sejarah dan mangabaikan kejahatan yang pernah militer Jepang lakukan adalah aksi merevisi sejarah atau historical revisionism. Kunjungan Perdana Menteri ke kuil Yasukuni selalu menuai kritikan dan kecaman dari negara lain, terutama Cina dan Korea, dua negara yang pernah diokupasi oleh Jepang. Meskipun kuil ini memiliki banyak kontroversi, beberapa Perdana Menteri Jepang tetap mengunjungi kuil ini, termasuk Shinzo Abe yang memang dikenal memiliki pandangan revisionis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan Abe mengunjungi Yasukuni dan mengungkapkan implikasi yang diterima oleh Jepang karena sikap revisionis Abe. Teori Historical Revisionism digunakan untuk mengungkapkan sikap-sikap politik Abe. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif anailtis yang menggunakan prosedur studi pustaka. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa Abe memiliki stabilitas politik yang baik dan pemikiran revisionis sehingga dia mengunjungi kuil tersebut. Faktor kunjungan Abe ke Yasukuni menyebabkan ruang diplomatik Jepang dengan Cina dan Korea menjadi terbatas sepanjang tahun 2014.

Yasukuni Shrine is a Shinto shrine located in Tokyo. In World War II, it was believed that Yasukuni shrine had an important role in building morale both military and civilian. This shrine is also believed as a symbol of devotion to the Emperor. Regarding its role as a symbol of devotion to the emperor, this shrine is considered controversial because it is believed as a representation of Shinto State ideology (Kokka Shinto). Visiting the shrine is considered glorifying Japanese military history  because in Yasukuni shrine there’s 14 class A war criminals enshrined. Legitimizing history and ignoring the crimes that the Japanese military had committed was an act of revising history or historical revisionism. The Prime Minister's visit to Yasukuni shrine has always drawn criticism from other countries, especially China and South Korea, the two countries that have been occupied by Japan. Although this shrine has a lot of controversy, some Japanese Prime Ministers still visit this shrine, including Shinzo Abe who is known as a revisionist. This research aims to find out the reason Abe visited Yasukuni and revealed the implications received by Japan because of Abe's revisionist attitude. Historical Revisionism theory is used to express Abe's political attitudes. This research is an analytical descriptive study that uses a literature study procedure. Through this research it was found that Abe had good political stability and revisionist thoughts so he visited the shrine. The factor of Abe's visit to Yasukuni caused Japan's diplomatic space with China and Korea to be limited throughout 2014.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Dodi Narindra
"Sebagai bagian terpenting dari penilaian perusahaan, profitabilitas telah menjadi ukuran standar untuk dipakai sebagai proksi dari kinerja perusahaan. Banyak penelitian berusaha mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu seiring dengan dinamisnya dunia usaha.
Tugas dari manajemen adalah memaksimalkan profitabilitas perusahaan. Konsistensi dari manajemen untuk tetap menjalankan perusahaan sesuai dengan kepentingan pemilik adalah wujud dari good corporate governance. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pengaruh dari konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan publik di Indonesia dan seberapa besar pengaruh pemegang saham terhadap tingkat efisiensi perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemegang saham pada perusahaan publik di Indonesia terhadap kinerja perusahaan. Dengan menggunakan data panel dari konsentrasi kepemilikan saham dan rasio keuangan perusahaan untuk 190 perusahaan publik di Indonesia dalam periode tahun 1999-2004 , dilakukan analisa untuk mengetahui apakah konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan di Indonesia. Dalam menganalisa data, digunakan metode rerata set untuk mendapatkan rata-rata profitabilitas pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan klasifikasi struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan yang telah dibuat.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingginya konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan di Indonesia tidak menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan untuk profitabilitas RDA. Namun terdapat perbedaan yang signifikan dari rata-rata profitabilitas NPM menurut klasifikasi konsentrasi kepemilikan sahamnya dan ukuran perusahaan, dengan kepemilikan dominan terbukti memiliki peran besar dalam memberikan pengaruh yang lebih bail( terhadap profitabilitas perusahaan. Dari semua variabel yang terpilih sebagai variabel penjelas, leverage merupakan faktor terpenting dalam memengaruhi profitabilitas pada perusahaan publik di Indonesia

Profitability is a very important aspect of business. The task of management is maximization of profit. The management consistency to run firm on behalf of owner's interests is the implication of good corporate governance. This paper is, focused to the influence of ownership concentration and size of the firm on firm profitability in Indonesia public firms.
Management objective is to maximize firm's profitability. Conducting good corporate governance on behalf pf owner's interest would drive firm to be consistent to pursue firm's objective. This study focus on how ownership concentration and scale of the firm influence on firm's profitability. For some extend, ownership concentration would influence the efficiency of the firm.
This study investigates the effect of large block shareholders on publicly listed firms in Indonesia by examining the impact of different patterns of ownership structure on performance. Using a panel data of ownership concentration and accounting ratio of 190 public firms in Indonesia for 1999-2004 period, I analyze weather large block holder and size of the firm are related to firm profitability. Cell mean model is used to analyze the collected data in order to obtain profitability mean of each group of firm in terms of ownership and size of the firm.
The result evidence that highly concentrated of ownership in Indonesia and size of the firm are not significantly affect firm's return on assets (ROA). On the contrary, other performance measurement, ?VP Ad, is found significantly different for each of classified firms in terms of ownership and size of the firm. From all chosen explanatory variables, leverage is the most influencing variable on firm profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Han Seung
"Bantuan luar negeri merupakan topik penting dalam kajian pembangunan maupun ilmu hubungan internasional. Hingga saat ini, sebagian besar penelitian mengenai bantuan luar negeri berfokus pada motif dari negara donor, hubungan antara negara pemberi dan penerima, dan efektivitas bantuan sendiri. Tidak banyak penelitian dilakukan untuk membandingkan kebijakan ODA negara dengan negara lain padahal kebijakan ODA setiap negara memiliki ciri khas yang menonjol. Khususnya, ketiga negara di Asia Timur yakni Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan mempunyai karakteristik masing-masing dalam kebijakan ODA mereka.
Dalam ulasan literatur ini, kebijakan ODA Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan akan dibandingkan. Proses membandingkannya dapat dibagi menjadi dua bagian secara garis besar. Pertama, secara kronologis, sejarah perkembangan kebijakan ODA dari ketiga negara akan diperkenalkan. Kedua, melalui taxonomy karakteristik kebijakan ODA masing-masing akan dijelaskan.
Ulasan literatur ini memiliki signifikansi pada realita maupun akademis. Dengan membandingkan pola-pola kebijakan ODA dari ketiga negara Asia Timur, para stakeholder kebijakan ODA di negara lain dapat memahami ODA secara lebih mendalam. Selain itu, ulasan literatur ini juga dapat berkontribusi pada dunia akademis karena hampir tidak ada penelitian yang membandingkan kebijkan ODA Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.

Foreign aid is an important topic in study of International Relation. However, majority of the study tend to focus on motives of donor countries, relations between donors and recipients, and efectivities of aid. In other words, not many studies have been done for comparing Official Development Assistance (ODA) of donor countries eventhough every donors has their own characteristics in the ODA policies. Likewise, China, Japan, and Republic of Korea have their own characteristics in their ODA policies.
This literature review will compare the characteristics of the three countries. The comparing process will be conducted in two ways. Firstly, the historical development of Chinese, Japanese, and Korean ODA policies will be studied in chronological method. Secondly, each countries' ODA policies characteristics will be explained through taxonomy.
This literature review has academic and practical significance. Academically, this literature review has significance as almost no studies have been conducted for comparing China, Japan, Republic of Korea's ODA policies. Practically, this literature review also has significance as stakeholders of ODA policies can understande deeply regarding East Asian's ODA policies characteristics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Riswan Roy
"Penelitian ini mengidentifikasi bank efficiency yang dipengaruhi oleh penetrasi bank asing terhadap risk taking pada bank-bank konvensional di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Jepang dan Korea Selatan Tahun 2010-2016. Penelitian ini menggunakan teori efisiensi yang diukur dengan pendekatan Data Envolment Analysis DEA untuk mengukur bagaimana efisiensi bank terhadap risiko yang dikhawatirkan sejak krisis 2008, yakni liquidity rik, credit risk dan capital risk.
Penelitian ini juga memperkirakan bagaimana pengaruh bank asing yang memasuki sebuah negara terhadap keputusan bank-bank domestik untuk memilih ataupun mengambil risiko yang akan dihadapi di masa yang akan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini disebabkan bank asing yang memiliki aset yang lebih besar dibandingkan dengan bank-bank domestik baik aset lancar maupun tetap.
Karya Akhir ini menggunakan generalized least square yang mengoreksi masalah heterokedastisitas. Saya menemukan penetrasi bank asing berpengaruh secara signifikan terhadap technical efficiency dan cost efficiency melibatkan bank untuk memilih risk taking pada liquidity rik, credit risk dan capital risk.

This study identifies the bank efficiency that is influenced by the penetration of foreign banks against risk taking in conventional banks in Indonesia, Malaysia, Singapore, Vietnam, Thailand, Japan and South Korea 2010 2016. This study uses efficiency theory as measured by Data Envolment Analysis DEA approach to measure how bank efficiency against risk that has been feared since the 2008 crisis, namely liquidity rik, credit risk and capital risk.
This study also discusses how the influence of foreign banks entering a country against the decisions of domestic banks to choose or take risks that will be faced in the future will be both in the short and long term. This is due to foreign banks that have larger assets compared to domestic banks, both current and fixed assets.
This Final Work uses generalized least square that corrects the problem of heterokedastisitas. I found the penetration of foreign banks significantly influenced technical efficiency and cost efficiency involving banks to choose risk taking on liquidity rik, credit risk and capital risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Kurnia Febriani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh manajemen modal kerja dan komponennya terhadap profitabilitas perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016. Pengujian dilakukan dengan model regresi data panel dengan metode random effect dengan estimator generalized least square GLS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa komponen manajemen modal kerja receivable collection period memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

ABSTRACT
The research is aimed to analize the effect of working capital management on firm profitability of manufacturing company that listed in Indonesia Stock Exchange within period of 2012 2016. This study using panel data with random effect methods generalized least square estimator to test the model. The results of this research found that working capital management have influence on firms profitability."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yustika
"Dalam menghadapi keadaan darurat global akibat perubahan iklim dan kekurangan sumber daya vital, diperlukan komitmen internasional untuk menghentikan kerusakan planet dan penurunan kesejahteraan sosial. PBB melahirkan konsep Environmental, Social, dan Governance (ESG) dengan tujuan sebagai standar kinerja perusahaan dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola, dengan tindakan seperti pengurangan emisi karbon, investasi lingkungan, dan program pelatihan ramah lingkungan. Namun belum ada yang meneliti hubungan ESG performance dan ESG controversy terhadap volatility perusahaan. Penelitian ini menggunakan GMM untuk melihat keterkaitan antara variabel. Sampel penelitian ini mencakup ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina) dengan periode 2018 sampai 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ESG performance yang memiliki dampak yang signifikan terhadap volatility, sedangkan ESG controversy tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap volatility

In the face of a global emergency due to climate change and the shortage of vital resources, international commitment is needed to stop the planet's degradation and the decline in social welfare. The UN introduced the concept of Environmental, Social, and Governance (ESG) as a standard for corporate performance with criteria covering environmental, social, and governance aspects, including actions such as carbon emission reduction, environmental investment, and eco-friendly training programs. However, no research has yet examined the relationship between ESG performance and ESG controversy on corporate volatility. This study uses GMM to explore the correlation between these variables. The research sample includes ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, the Philippines) for the period from 2018 to 2022. The results of this study indicate that ESG performance has a significant impact on volatility, whereas ESG controversy does not have a significant impact on volatility"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Friska Stefanie
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan yang termasuk di dalam industri ?dosa?, dengan citra baik perusahaan sebagai variabel mediasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab social perusahaan (dengan proksi oleh GRI G4 kategori sosial), marketing investment, return-on-asset ratio, dan total aset.
Penelitian ini menggunakan 145 sampel observasi, dari 29 sampel perusahaan yang terklasifikasikan sebagai industri ?dosa? yang terdaftar dalam BEI, Philippines Stock Exchange, dan Singapore Exchange dalam kurun periode 5 tahun (2011-2015).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap citra baik perusahaan. Selain itu, tanggung jawab sosial juga berpengaruh positif terhadap profitabilitas melalui citra baik perusahaan. Sehingga citra baik merupakan variabel yang memediasi pengaruh antara tanggung jawab sosial terhadap profitabilitas.

This thesis is discussed about the effect of corporate social responsibility disclosure reporting towards corporate profitability for companies that classified as sin industry, with the corporate image as a mediation variable. Variables used are corporate social responsibility reporting (with the proxy of GRI GR social category), marketing investment, and return-on-asset ratio.
This thesis is using 145 observation sample, from 29 companies that classified as sin industry that are listed in Indonesian Stock Exchange, Phillipines Stock Exchange, and Singapore Exchange in 5 year periods (2011-2015).
The result of this thesis implies that CSR reporting has a positive effect on corporate image. Besides, CSR reporting also has a positive effect on profitability through the corporate image. So corporate image is a variable that mediates the effect of CSR reporting on profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>