Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Pancaran Kebajikan
"Popularitas kata sepuh pada bulan September 2023 menimbulkan pertanyaan lebih lanjut terkait makna dari kata tersebut. Penelitian ini menganalisis perubahan makna kata sepuh dalam bahasa Indonesia yang terjadi di media sosial X. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif-kualitatif. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komponen makna (Nida, 1979) dan pendapat Chaer (2002) terkait jenis-jenis perubahan makna. Data penelitian ini adalah 90 kalimat yang mengandung kata sepuh yang terdapat pada laman teratas media sosial X dari tahun 2018—2023. Dari analisis data ditemukan  11 variasi makna kata sepuh dan 3 makna di antaranya adalah makna yang paling sering dipakai, yaitu makna ‘orang yang tua’, ‘orang yang tua dan tidak bugar’, serta ‘orang yang berpengalaman’. Dari ketiga makna tersebut,  makna yang paling sering digunakan adalah makna yang telah berubah dari makna baku kata sepuh dalam makna kedua dalam lema sepuh KBBI VI, yaitu makna‘orang yang berpengalaman’.

The popularity of word sepuh in September 2023 raised further questions regarding the meaning. This research analyzes changes in the meaning of the word sepuh in Indonesian that occur on social media X. Research using descriptive-qualitative methods. The main theory used in this research is Nida's analysis of meaning components and Chaer's opinion regarding types of meaning changes. Data that are  used in this research is the word sepuh in Indonesian which is found on the top page of social media X. This research collect 90 data in total from 2018–2023 to see the changes that sepuh undergoes. From the results, 11 variations meaning of the word sepuh were found and 3 of them are the most frequently used, namely the meaning of 'old person', 'old and vulnerable person', and 'experienced person'. From 1 out of 3 most frequently used meanings are meaning that have changed from the conventional meaning of the word sepuh in KBBI VI meaning 2 from lema sepuh, that is meaning ‘experienced person’."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Shafa Fatiha
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kolokasi kata asease dalam media sosial Twitter, atau yang sekarang disebut X. Penelitian ini menggunakan teori kolokasi oleh Benson, Benson, & Ilson (2010) untuk mengklasifikasi tipe kolokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kategori kolokasi yang terdapat dalam kata asease berdasarkan data dari Twitter, yaitu kolokasi dengan kata, kolokasi dengan tanda nonverbal. Keduanya memiliki kecenderungan letak kolokat yang berada sebelum kata asease. Kolokasi kata yang ditemukan pada asease adalah tipe adverbia + adjektiva dan verba +adverbia. Kolokasi asease dengan tanda nonverbal yang ditemukan adalah kolokasi dengan kaomoji dan emoji. Tanda nonverbal yang berkolokasi dengan kata asease memiliki makna yang sesuai dengan kata asease itu sendiri, yaitu perasaan gelisah, terburu-buru, tidak nyaman, dan perjuangan. Selain itu, penggunaan tanda nonverbal yang berkolokasi dengan asease berfungsi sebagai penegasan terhadap situasi atau perasaan penutur.

This study aims to explain the collocation of the word asease on the social media Twitter, or now called as X. This study uses collocation theory by Benson, Benson, & Ilson (2010) to classify collocation types. The results show that there are two categories of collocation found in the word asease based on data from Twitter, those are collocation with words and collocation with nonverbal signs. Both have a tendency to be located before the word asease. The type of word collocations found in asease are adverb + adjective and verb +adverb. Collocations of asease with nonverbal signs found are collocations with kaomoji and emoji. The nonverbal signs that collocate with the word asease correspond to the meaning of the word asease itself, which are feelings of anxiety, hurry, discomfort, and struggle. In addition, the use of nonverbal signs that collocate with asease functions as an emphasis of the situation or feelings of the speaker."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Happy Sumanti
"Tesis ini membahas Usulan Rencana Strategis RSUD Kota Bekasi Tahun 2018 – 2023 dalam mengidentifikasikan faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan untuk menentukan posisi rumah sakit agar dapat menentukan strategi terpilih yang akan digunakan untuk menentukan rencana strategis lima tahun kedepan berdasarkan pendekatan SWOT Balances Scorecard. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi peneliti, wawancara mendalam dengan para informan, pengambilan keputusan melalui forum CDMG ( Consensus Decision Making Group) serta data sekunder yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), data Profil RSUD Kota Bekasi, data Profil Dinas Kesehatan Kota Bekasi, laporan tahunan keuangan RSUD Kota Bekasi. Hasil penelitian ini adalah posisi RSUD Kota Bekasi ada di Future Quadrant menurut Matriks SWOT dan pada sel V menurut Matriks IE, yaitu Hold and Maintain. Strategi yang terpilih untuk dikembangkan adalah Product Development dan Market Penetration. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk melakukan implementasi dan evaluasi strategi agar dapat dicapai tujuan, visi dan misi RSUD Kota Bekasi.

This thesis discusses The Proposed Strategic Plan of RSUD Kota Bekasi 2018 – 2023 in identifying the opportunity, threat, strength and weakness factor to determine the position of the hospital in order to determine the chosen strategy that will be used to determine the strategic plan for the next five years based on SWOT Balanced Scorecard. This research is qualitative research with data collecting method through researcher’s observation, in depth interview with informant, decision making through CDMG (Consensus Decision Making Group) forum and secondary data obtained from BPS ( Statistic Central Bureau), data of RSUD Kota Bekasi Profile, annual financial report of RSUD Kota Bekasi. The result of this research is the position of RSUD Kota Bekasi is in Future Quadrant according SWOT Matrix and on cell V according to IE Matrix, that is Hold and Maintain. The strategies chosen to be developed are Product Development and Market Penetration. From the result of this study, researchers suggest to implement and evaluate strategies in order to achieve goals, vision and mission RSUD Kota Bekasi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiela Zhafira
"

Investasi kini menjadi salah satu mata pencaharian di tengah masyarakat Indonesia. Meski dilanda ketidakpastian pada pasar terlebih setelah kehadiran COVID-19, jumlah investor justru kian meningkat. Merespon kondisi ini, penting bagi investor untuk mengetahui dan memilih instrumen investasi safe haven dan hedge. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai safe haven dan hedge selama COVID-19. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi return cryptocurrency dengan return aset finansial lainnya serta mengetahui apakah Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai safe haven dan/ hedge. Penelitian ini menggunakan data harian dari aset finansial diantaranya IHSG, ISSI, Emas, Obligasi, dan Sukuk serta cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum selama periode 2018-2023. Dalam melakukan regresi data untuk pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan Quantile Regression dengan software Eviews 10. Berdasarkan dari hasil uji dan analisa bahwa Bitcoin dan Ethereum dapat berperan sebagai hedge atas Emas pada periode keseluruhan. Serta, Ethereum menjadi hedge atas IHSG, Obligasi, dan Sukuk pada periode sebelum COVID-19. Selain itu juga Bitcoin dapat menjadi safe haven atas Obligasi dan Ethereum sebagai safe haven atas Emas saat COVID-19. Ethereum juga dapat berperan sebagai hedge atas Sukuk pada periode sesudah COVID-19<


Nowadays investment is becoming a source of income in Indonesia. Even though facing the uncertainty especially after the COVID-19 outbreak, the number of investors keeps on rising. Response to this, it’s important for investors to know and choose instruments in the form of safe haven and hedge. Previously, some studies stated that Bitcoin and Ethereum behave as a safe haven and hedge amidst COVID-19. Therefore, this study aims to analyse the correlation between return of cryptocurrency and return on financial assets, also to find out whether Bitcoin and Ethereum can play a role as safe haven and/ hedge. This study used daily return data on financial assets such as IHSG, ISSI, Sukuk, and Gold, also cryptocurrency such as Bitcoin and Ethereum during the period of 2018-2023. During the process of data regression for testing the hypothesis, this study used a Quantile Regression supported with Eviews 10 software. Based on our testing and analysing, Bitcoin and Ethereum can play a role as a hedge towards gold in the whole period. Also, Ethereum can play a role as a hedge towards IHSG, Bonds, and Sukuk before COVID-19. Besides, Bitcoin can play a role as a safe haven towards bonds and Ethereum as safe haven towards Gold amidst COVID-19. Ethereum also can play a role as a hedge towards Sukuk after COVID-19.

 

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Adiputra
"Penelitian ini berupa business coaching yang dilakukan pada UMKM Big Apparel House, proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara, hasil yang terkumpul akan dilakukan analisa menggunakan metode analisis internal dan eksternal yang bertujuan untuk mendapatkan intisari dari masalah. Dalam prosesnya, terdapat masalah Inkonsistensi pada logo, Big Apparel House menggunakan tiga logo yang berbeda sebagai penanda pada produk, kemasan dan toko online. Selain itu, kegiatan pemasaran dilakukan secara impulsif tanpa perencanaan yang matang. Penelitian ini bertujuan untuk membantu Big Apparel House dalam merencanakan perubahan logo, hal ini dilakukan dengan mendesain ulang logo serta seluruh perangkat pendukung perushaan, setelah mengubah citra yang ada selanjutnya proses transformasi pemasaran digital akan dilakukan, terdapat 4 tahap transformasi yang akan dilakukan yaitu perbaikan foto produk, optimasi tampilan instagram, pembuatan web dan perancangan Instagram serta Facebook Ads. Dengan proses business coaching ini diharapkan dapat membantu Big Apparel House dan UMKM lain untuk dapat meningkatkan produktivitas.

This study employs a business coaching technique in the Big Apparel House (BAH), an MSME that focuses on large-size men’s clothing. We initially examine the MSME using the business internal and external analysis methods. The data is collected through field observations and interviews. We find two primary problems: inconsistent logo and impulsive unplanned marketing activities. BAH uses three different logos as product markers, packaging, and online stores. This study focuses on assisting BAH in redesigning the logo and aligning all the company’s marketing tools. We follow Meriless’ guidelines to explore and develop the BAH redesign strategy. Digital marketing transformation process is carried out through four stages of transformation. Subsequently, we improve product photos, optimize Instagram display, and web creation, as well as design the Instagram and Facebook Ads. The redesigned logo and its implementation have shown substantial improvement in BAH’s brand and marketing. We expect Big Apparel House will increase its productivity in the future following the business couching process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Emmanuella
"Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya berbagai tingkatan stigma yang dialami oleh transpuan, sehingga terdapat kesulitan untuk melakukan afirmasi diri secara aman. Ruang afirmasi virtual dilihat sebagai alternatif ruang afirmasi diri yang dapat digunakan oleh transpuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai makna eksistensi diri transpuan dalam menggunakan Twitter/X sebagai ruang afirmasi. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan strategi penelitian fenomenologi deskriptif. Subjek penelitian dari penelitian ini adalah transpuan Indonesia yang menggunakan Twitter/X dalam masa afirmasi gendernya, memiliki lebih dari 1000 pengikut pada platform Twitter/X, serta pernah mengalami diskriminasi/stigmatisasi terhadap identitas gendernya di dunia nyata. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumen pendukung lainnya. Tema-tema yang ditemukan terkait pengalaman transpuan menggunakan Twitter/X antara lain adalah membangun hubungan, mendapatkan informasi, mengedukasi pengikut, memvalidasi eksistensi dirinya, serta mengalami diskriminasi/stigmatisasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengungkapan identitas diri menjadi kekhasan pengalaman transpuan yang menjadi makna eksistensi dirinya dalam ruang afirmasi virtual, yaitu pilihannya untuk membukakan identitasnya sebagai seorang transpuan. Pengungkapan identitas diri menimbulkan rasa nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain, adanya validasi terkait femininitasnya, serta otonomi untuk mengatur batasan privasi, yang pada akhirnya membantu transpuan dalam proses afirmasi diri.

The background of this study is trans women experience various levels of stigma, which pose challenges to self-affirmation in a safe manner. Affirmative virtual spaces are seen as an alternative space for self-affirmation that can be used by trans women. The purpose of this study is to understand the meaning of trans women’s self-existence in using Twitter/X as an affirmative space. The research employs a qualitative approach with a descriptive phenomenology strategy. The study participants are Indonesian trans women who use Twitter/X during their gender affirmation processes, have more than 1000 followers on the platform, and have experienced discrimination or stigmatization related to their gender identity in the real world. Data were collected through interviews, observations, and supporting documents. The key themes identified regarding trans women’s experiences on using Twitter/X include building relationships, obtaining information, educating followers, validating self-existence, and experiencing discrimination/stigmatization. The findings suggest that the disclosure of self-identity is central to the trans women’s experience, and that this disclosure constitutes the meaning of their existence in affirmative virtual spaces. The process of self-identity disclosure creates comfort in interacting, validation of their femininity, and the autonomy to set privacy boundaries, which ultimately helps transgender women in self-affirmation processes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Lukito Dewi
"Internet saat ini menjadi sebuah media bagi setiap manusia untuk memperoleh atau mengakses informasi, serta berkomunikasi dengan mudah. Dari internet juga muncul berbagai media sosial dan teknologi digital. Istilah dan kata dalam media sosial dan teknologi digital yang sebagian besar berasal dari bahasa Inggris banyak diserap oleh bahasa lain, seperti bahasa Belanda. Permasalahan mengenai proses morfologis pembentukan kata serapan dari bahasa Inggris dalam bahasa Belanda dan penyesuaian kata tersebut dalam konteks gramatikal bahasa Belanda menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hal yang menjadi fokus utama pada penelitian ini adalah proses morfologis pembentukan kata serapan tersebut. Selain itu, penggunaan kata tersebut dalam konteks kaidah gramatikal bahasa Belanda juga menjadi hal lain yang menarik dalam skripsi ini. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris tersebut dapat menjadi kata bahasa Belanda yang disesuaikan dengan aturan morfologis Belanda, sehingga dari hal tersebut dapat ditarik simpulan bahwa kata-kata serapan yang mengalami perubahan bentuk dalam bahasa Belanda tersebut sebagian besar merupakan loanwords atau vreemde woorden yang dapat menjadi bastaardwoorden setelah mengalami penyesuaian kaidah morfologis bahasa Belanda.

Internet has now become a media for people to access information and to communicate with ease. Through internet many social medias and digital increase. Terms and words in social medias and digital technologies that are mostly from English are borrowed by other foreign languages, like Dutch. The problems of the morphological word formation of the English loanwords in Dutch and the adaptation of the words in Dutch grammatical context are interesting to be researched. The method used in this research is qualitative. The main focus in this research is the morphological processes of word formation of those loanwords. Furthermore, the use of the words in the the Dutch grammatical context is another interesting case. The result of this research indicates that the English loanwords would be adopted in Dutch after the morfphological adjustment. The conclusion of this research is that the borrowed words in Dutch are mostly loanwords or vreemde woorden lsquo foreign words rsquo that would become bastaardwoorden lsquo hybrid words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rizky Utami
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat pengaruh dari e-WOM dalam media sosial Path™ terhadap intensi membeli pada konsumen restoran “baru”. Penelitian ini didasari oleh fenomena maraknya penggunaan internet untuk mencari informasi mengenai restoran “baru”. Informasi yang didapatkan dari orang lain mengenai sebuah restoran melalui internet disebut sebagai electronic word-of-mouth. Hennig-Thurau dkk (2004) mendefinisikan e-WOM sebagai pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen yang potensial, aktual, dan terdahulu mengenai produk atau perusahaan via internet. Penelitan ini merupakan field experiment yang dilakukan kepada 64 partisipan yang tergolong sebagai konsumen emerging well-off-youth; 30 partisipan pada kelompok kontrol; 34 partisipan pada kelompok eksperimental.
Manipulasi berupa e-WOM mengenai restoran diberikan selama lima hari melalui media sosial Path™. Setelah itu, intensi membeli partisipan diukur melalui alat ukur Intensi Membeli (Ko, 2012). Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh e-WOM dalam media sosial Path™ terhadap intensi membeli pada konsumen restoran “baru” (F = 7.182; p < 0.01). Dengan demikian, pemilik bisnis restoran “baru” dapat menggunakan e-WOM untuk melakukan promosi dan juga konsumen restoran dapat menjadikan e-WOM sebagai sarana untuk mencari informasi mengenai restoran “baru”.

The objective of this study was to determine the effect of e-WOM on Path™ social media towards “new” restaurant consumer’s purchase intention. This study is based on the phenomena of the use of internet to seek information about a “new” restaurant. The information from the other people about restaurant which obtained through the internet was called electronic word-of-mouth (e-WOM). Hennig-Thurau et al (2004) defines e-WOM as “any positive or negative statement made by potential, actual, or former customers about a product or company, which is made available to a multitude of people and institutions via the Internet”. This study was a field experiment and conducted to 64 participants which all of them were classified as into well-off-youth consumers; 30
participants was in control group; 34 participants was in experimental group.
Manipulation in this study was e-WOM about a “new” restaurant that given for five days straight on Path™. Afterward, purchase intention was measured by purchase intention scale (Ko, 2012). The result of this study shows that there was an effect of e-WOM on Path™ social media towards “new” restaurant consumer’s purchase intention (F = 7.182; p < 0.01). Thus, “new” restaurant owners could use e-WOM for promoting their restaurant and also consumers could use e-WOM as a tool for searching informations about a “new” restaurant.;"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Adibah
"Beberapa pilar Pedoman Gizi Seimbang, seperti konsumsi sayur dan buah serta aktivitas fisik, apabila tidak dilakukan sesuai anjuran yang ada dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tidak menular. Penerapan pilar-pilar Pedoman Gizi Seimbang masih tergolong rendah baik di Indonesia maupun dunia, terutama pada golongan remaja. Perubahan perilaku, seperti mengikuti Pedoman Gizi Seimbang, dapat terjadi apabila beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti pengetahuan, sikap, dan efikasi diri mengalami perubahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perubahan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri antara media leaflet dan video pada siswa SMP X dan Y di DKI Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan pada 64 siswa kelas VII di MTs Nurussaadah dan MTs Daarusalaam. Kelompok leaflet berjumlah 31 siswa, dan kelompok video berjumlah 33 siswa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pre-test dan 3 kali post-test dalam jangka waktu yang berbeda untuk melihat perubahannya. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk analisis perubahan dalam tiap media dan uji t independen untuk analisis perbandingan antar media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan pengetahuan setelah intervensi berupa peningkatan pada kelompok leaflet (p=0,00) dan video (p=0,00), tidak terjadi perubahan sikap dan efikasi diri pada kelompok leaflet, serta terjadi penurunan sikap siginifikan (p=0,023) dan tidak ada perubahan efikasi diri pada kelompok video. Perbandingan antar kedua media menunjukkan perubahan yang terjadi pada sikap, pengetahuan, dan efikasi diri tidak berbeda secara signifikan antar kedua kelompok namun memiliki kecenderungan bahwa leaflet lebih baik.

Balanced Diet Guidelines pillars, such as consuming fruit and vegetables and physical activity, if not practiced as the recommendation can increase the risk of severals non-communicable disease. The practice of Balanced Diet Guidelines pillar is still relatively low in both Indonesia and the world, especially in adolescent. Changes in behavior, like following the Balanced Diet Guidelines, can occur if some influencing factors such as knowledge, attitude, and self-efficacy also change.
This study aims to compare the changes in knowledge, attitude, dan self-efficacy between leaflet and video on X and Y middle school students in Jakarta 2019. This study was conducted on 64 7-grade students at MTs Nurussaadah and MTs Daarusalaam. The leaflet group consists of 31 students and the video group 33 students. The study data was taken using a self administered questionnaire 4 times, 1 pre-test and 3 post-test on different periods of times to see the changes. The statistical test used in this study was paired t-test to see the changes in each media and independent t-test to compare the changes between the two media.
The result shows that there are significant increase of knowledge after intervention on leaflet (p=0,00) and video group (p=0,00), no changes of attitude and self-efficacy on leaflet group, significant decrease of attitude (p=0,023) and no self-efficacy changes on video group. The comparison between the two media shows that changes of knowledge, attitude, and self-efficacy dont differ significantly between the two but shows the tendency that leaflet is slightly better.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhargo
"Penelitian ini mengkaji ekspresi kebahasaan dalam tulisan elektronik di media sosial X yang berpotensi melanggar hukum pidana berupa penghinaan dan pencemaran nama baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bentuk ekspresi kebahasaan dalam media sosial X terhadap Kemkominfo yang berpotensi untuk melanggar hukum pidana penghinaan serta pencemaran nama baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tulisan elektronik dalam media sosial X yang merujuk kepada pihak Kemkominfo sebanyak tiga data sebagai representasi dari data lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak yang dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik mencatat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori linguistik forensik yang didukung oleh teori semantik dan pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat data yang memiliki potensi untuk melanggar hukum pidana penghinaan dan pencemaran nama baik dalam salah satu subbagian semantik atau pragmatik dan data yang memiliki potensi melanggar hukum pidana penghinaan dan pencemaran nama baik dalam kedua subbagiannya. Potensi tersebut terlihat dari aspek relasi makna, praanggapan, implikatur, dan kondisi felisitas dari tulisan elektronik yang terindikasi mengandung penghinaan serta pencemaran nama baik terhadap pihak Kemkominfo.

This research examines linguistic expressions in electronic writing on social media X which have the potential to violate criminal law in the form of insults and defamation. This research aims to describe various forms of linguistic expression on social media X towards the Ministry of Communication and Information which have the potential to violate the criminal law of insult and defamation. This research uses a qualitative approach with analytical descriptive methods. The data used in this research comes from electronic writing on social media X which refers to the Ministry of Communication and Information as much as three data as a representation of other data. The data collection technique used in this research was a listening technique followed by a free, skillful listening technique and a note-taking technique. The theory used in this research is forensic linguistic theory which is supported by semantic and pragmatic theories. The results of the research show that there is data that has the potential to violate the criminal law for insult and defamation in one of the semantic or pragmatic subsections and data that has the potential to violate the criminal law for insult and defamation in both subsections. This potential can be seen from the aspects of meaning relations, presuppositions, implicatures and felicity conditions of electronic writing which is indicated to contain insults and defamation of the Ministry of Communication and Information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>