Ditemukan 61338 dokumen yang sesuai dengan query
Gita Indah Permatasari
"Film animasi Prancis Le Tableau (2011) karya Jean-François Laguionie mengisahkan kehidupan dalam sebuah lukisan yang belum diselesaikan oleh pelukisnya. Terdapat pengelompokkan tokoh-tokoh dalam lukisan yang didasarkan oleh progres pelukisan. Artikel ini mendalami bagaimana pengelompokkan sosial dalam film menimbulkan konflik ketidaksetaraan dan mendorong gerakan penghapusan kelas sosial. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan perspektif kritik Marxis sebagai kerangka teoretis dalam menginterpretasikan konflik ketidaksetaraan dan konsep penghapusan kelas sosial dalam narasi visual film animasi Le Tableau serta mengkritisinya dengan realitas kehidupan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data yang digunakan berupa unsur naratif, efek visual pada tokoh dan latar serta kutipan langsung dari tokoh. Analisis aspek naratif ditunjang dengan konsep teori A.J. Greimas dalam bentuk skema aktan dan struktur fungsional, kemudian pemaknaan simbol dari pengembangan animasi didukung teori film animasi dari Boggs dan Petrie. Hasil analisis menunjukkan konsep Marxisme terkait penghapusan kelas sosial yang tercermin dalam film sebagai pertentangan struktur kelas sosial menjadi sebuah wacana utopis untuk diimplementasikan dalam kehidupan.
The French animated film Le Tableau (2011) by Jean-François Laguionie portrays life within an unfinished painting by its painter. The characters in the painting are grouped based on the progress of the painter's work. This article delves into how social categorization in the film gives rise to conflicts of inequality and propels a movement toward the dismissal of social class. The research aims to apply a Marxist critical perspective as a theoretical framework in interpreting the inequality conflicts and the concept of dismissal of social class in the visual narrative of the animated film Le Tableau, and to critically analyze it concerning the reality of social life. The research methodology used is qualitative descriptive. The data utilized includes narrative elements, visual effects on characters and settings, as well as direct quotes from characters. Narrative aspect analysis is supported by A.J. Greimas' theory in the form of actant schemes and functional structures, with symbol interpretation from animation development supported by animation film theories from Boggs and Petrie. The analysis results reveal Marxist concepts related to the dismissal of social class reflected in the film as a resistance to social class structures, becoming a utopian discourse to be implemented in real life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nuzulul Rachmadien
"Skripsi ini membahas kritik sosial yang terdapat pada film Wadjda. Film tersebut merupakan film yang disutradarai oleh Haifaa al Mansour, menceritakan seorang anak perempuan dari Arab Saudi bernama Wadjda, berusia 10 tahun yang ingin memiliki sepeda sendiri agar bisa balapan dengan teman laki-lakinya yang bernama Abdullah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan objektif. Penelitian dimulai dengan memaparkan fakta-fakta yang terdapat pada cerita, kemudian dianalisis. Pendekatan objektif yang dimaksud adalah penelitian ini berfokus pada analisis unsur-unsur intrinsik cerita yang terdapat pada film. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tema, alur, latar, tokoh dan amanat. Unsur-unsur intrinsik tersebut digunakan untuk melihat adanya pesan yang ingin disampaikan melalui cerita dalam film Wadjda. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kritik sosial terhadap pemerintah, masyarakat, sistem keluarga dan sistem sekolah pada film Wadjda. Hal itu merupakan sebuah representasi dari kebudayaan Arab Saudi saat ini yang disampaikan melalui film.
This undergraduate thesis discusses the social criticism contained in the film Wadjda. The film directed by Haifaa al Mansour, which tells of a girl from Saudi Arabia named Wadjda, 10 years old who want to have her own bike in order to race with her male friend named Abdullah. The method used in this research is descriptive analytical with an objective approach. The study begins by describing the facts contained in the story, and then analyzed. Objective approach in question is the study focuses on the analysis of the intrinsic elements contained in the story of the film. Intrinsic elements are analyzed include the theme, plot, setting, character and moral value. Intrinsic elements are used to seeing the message to be conveyed through the story in the film Wadjda. The study found that there is a social critique of the government, the civil society, the family system and the school system on the film Wadjda. It is a representation of the current Saudi Arabian culture conveyed through the film.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66032
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zahirah Karamatullah
"Penelitian ini akan membahas sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Nadine Labaki, yang berjudul Capernaum. Film ini mendapatkan standing ovation selama lima belas menit, karena berhasil menyentuh emosional para penontonnya di Cannes Festival Film pada bulan Mei 2018 di Prancis. Film Capernaum merupakan salah satu film yang menarik perhatian penulis karena di dalamnya menggambarkan realita kehidupan para pengungsi di Lebanon yang dikemas dalam sudut pandang anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Dimulai dari memaparkan unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur/plot, tokoh, dan moral. Unsur-unsur intrinsik akan diaplikasikan dalam menganalisis kritik sosial yang terdapat pada film Capernaum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unsur-unsur intrinsik dan menganalisis tentang kritik sosial yang terkandung dalam film Capernaum. Hasilnya, terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan terkait pemerintah, keluarga, dan masyarakat pada film Capernaum.
This research will discuss a film written and directed by Nadine Labaki, entitled Capernaum. This film received a standing ovation for fifteen minutes, because it managed to touch the emotions of the audience at the Cannes Film Festival in May 2018 in France. The film Capernaum is one of the films that has caught the attention of the author because it depicts the reality of the lives of refugees in Lebanon, packaged from the perspective of children. This study uses a descriptive-analysis method with an objective approach. In this research, the writer used Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The first is from the presentation of intrinsic elements including themes, settings, plots, characters, and morals. Intrinsic elements will be applied in the analysis of social criticism contained in the film Capernaum. The purpose of this research is to know the intrinsic elements and to analyze the social criticism contained in Capernaum's film. As a result, there is social criticism to be conveyed regarding the government, family and society in the film Capernaum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Adelia Rizki Widyasandra
"Film Barakah Yuqabil Barakah merupakan film yang disutradarai oleh Mahmoud Sabbagh dan diproduksi di Arab Saudi pada tahun 2016. Film ini mendapat penghargaan di ajang festival film internasional paling bergengsi di dunia sebagai pemenang film kategori berbahasa asing terbaik dalam Academy Awards ke-89 tahun 2017 di Los Angeles. Film bergenre komedi romantis ini menceritakan tentang pria kelas menengah yang bertemu seorang gadis dari kelas sosial atas dan mereka saling jatuh cinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Penelitian ini menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tema, plot (alur), latar, tokoh, dan moral. Unsur intrinsik tersebut digunakan untuk melihat adanya pesan dan kritik sosial yang ingin disampaikan melalui cerita di film Barakah Yuqabil Barakah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kritik sosial terhadap pemerintah, masyarakat, sistem keluarga, dan masalah gender pada film Barakah Yuqabil Barakah.
The film Barakah Yuqabil Barakah is a film directed by Mahmoud Sabbagh and produced in Saudi Arabia in 2016. This film received an award at the most prestigious international film festival in the world as the winner of the best foreign language film category at the 89th Academy Awards 2017 in Los Angeles. This romantic comedy genre film tells of a middle-class man who meets a girl from the upper social class and they fall in love. The method used in this research is descriptive-analytical with an objective approach. This study uses Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The intrinsic elements analyzed include the theme, plot, setting, characters, and morals. This intrinsic element is used to see the existence of messages and social criticism to be conveyed through the story in the film Barakah Yuqabil Barakah. The results of this study indicate that there is social criticism of the government, society, family system, and gender issues in the film Barakah Yuqabil Barakah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Nur Solekhan
"Penelitian ini membahas fenomena-fenomena kehidupan sosial yang erat kaitannya dengan budaya dan agama yang terdapat pada film Maroko, berjudul Razzia. Film hasil garapan sutradara ternama, Nabil Ayouch, ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam karena merefleksikan keadaan sosial budaya di negara Maroko dengan membawa pesan yang mengkritik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah film berbahasa Arab-Perancis yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris yang berjudul Razzia tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pesan di balik fenomena-fenomena yang dianggap kontroversial yang terdapat di dalam adegan-adegan film. Untuk menjelaskan makna dan pesan yang disampaikan, film Razzia ini menggunakan analisis teori semiotika Roland Barthes dan teori kebebasan bereskpresi di ruang sosial milik Bonaventure Rutinwa. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat mitos-mitos kebebasan berekspresi di ruang sosial yang tergambar di dalam adegan film, seperti pengekangan penggunaan bahasa asli Berber di dalam pendidikan dan pembatasan kebebasan berekspresi bagi perempuan dalam berbusana, serta adanya pembatasan ruang gerak bagi minoritas Yahudi.
This study discusses the phenomenon of social life which is closely related to culture and religion contained in the Moroccan film entitled Razia. The film, which was directed by the well-known director Nabil Ayouch, is very interesting to study more deeply because it reflects the socio-cultural situation in Morocco by bringing a message of criticism. This research is a qualitative research with a descriptive design. The data source of this research is an Arabic-French film translated into English entitled Razzia in 2017. The purpose of this research is to explain the message behind the phenomenon that is considered controversial in the film scene. To explain the meaning and message conveyed, this Razzia film uses the analysis of Roland Barthes' semiotic theory and the theory of freedom of expression in Bonaventure Rutinwa's social space. The results of this study are that there are myths of freedom of expression in social spaces depicted in film scenes, such as restrictions on the use of the Berber native language in education and restrictions on freedom of expression for women in dress, as well as restrictions on movement space for the Jewish minority."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Putri Anindita
"Film CJ7 《长江七号》 adalah film bertemakan fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Stephen Chow. Film ini mengambil latar belakang Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang dan secara garis besar menceritakan hubungan ayah dan anak yang tengah berjuang hidup dalam kemiskinan. Baik ayah maupun anak, Zhou Tie dan Xiao Di kerap menerima perlakuan diskriminasi. Sebagai seorang ayah, Zhou Tie tetap menasehati Xiao Di agar tetap terus memiliki integritas dan bersikap baik meskipun memiliki keterbelakangan sosial. Di tengah-tengah kemelaratan, hadir seekor alien kecil bernama CJ7 yang serba bisa. Pada klimaks film, Zhou Tie meninggal akibat kecelakaan maut di pusat konstruksi. Peneliti mengumpulkan informasi dan penelitian terdahulu, serta melakukan analisis terhadap kritik sosial. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa setelah melalui interaksi dengan tokoh-tokoh lain dan hilangnya tembok diskriminasi pada akhir film, film ini membuktikan bahwa fungsi film tidak hanya sebagai hiburan melainkan juga membawa pesan moral dan edukasi.
CJ7 《长江七号》 is a science fiction movie directed by Stephen Chow. The movie is set in Ningbo City, Zhejiang Province and is mainly about the relationship between a father and son who are struggling to live in poverty. Both father and son, Zhou Tie and Xiao Di often receive discrimination. As a father, Zhou Tie still advises Xiao Di to continue to have integrity and be kind despite his social retardation. In the midst of squalor, a little alien named CJ7 comes along who is versatile. At the climax of the film, Zhou Tie dies in a deadly accident at the construction center. The researcher collected information and previous research and analyzed social criticism. The results revealed that after going through interactions with other characters and the disappearance of the wall of discrimination at the end of the movie, this movie proves that the function of movies is not only as entertainment but also carries moral and educational messages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Danish Syahputra
"Film One Second (2020) merupakan film yang disutradarai oleh Zhang Yimou. Penelitian ini akan membahas tentang simbolisasi reels celluloid sebagai kritik sosial saat berlangsungnya Revolusi Kebudayaan. Film One Second mengisahkan tentang seorang buron yang kabur dari kamp kerja paksa untuk menonton putrinya yang terdapat dalam sebuah film, dalam prosesnya tersebut ia bertemu dan mengalami konflik dengan Gadis Liu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pada penelitian akan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pertama adalah pengumpulan data, tahap kedua adalah pengolahan data, dan tahap terakhir adalah menganalisis pembahasan dan membuat kesimpulan akhir penelitian. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa dalam film One Second, terdapat kritik sosial terhadap Revolusi Kebudayaan yang berdampak pada hubungan ayah-anak melalui simbolisasi reels celluloid gulungan warta berita nomor 22 dan Putra Putri Pahlawan. Revolusi Kebudayaan menimbulkan dampak buruk terhadap keutuhan sebuah keluarga.
One Second (2020) is a film directed by Zhang Yimou. This research will discuss the symbolization of celluloid reels as social criticism during the Cultural Revolution. The film One Second tells the story of a fugitive who escapes from a forced labor camp to watch his daughter in a film, in the process he meets and experiences conflict with Miss Liu. The method used in this research is a qualitative research method. The research will consist of three stages, namely the first stage is data collection, the second stage is data processing, and the last stage is analyzing the discussion and making the final conclusions of the research. The results of this study found that in the film One Second, there was social criticism of the Cultural Revolution which had an impact on father-daughter relationships through the symbolization of celluloid reels news bulletin number 22 and Heroic Sons and Daughters. The Cultural Revolution had a negative impact on the integrity of a family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rafah Arumaisha
"Film Zahrotus Shobbār merupakan film yang disutradarai oleh Hala Al-Qusy yang dirilis pada tahun 2017 di Mesir. Tokohnya, Manha Al-Batrawy, yang berperan sebagai Samiha, mendapatkan penghargaan kategori aktris terbaik di Festival Film International Dubai pada tahun 2017. Film Zahrotus Shobbār memiliki genre drama. Film ini menceritakan tentang perjalanan tiga orang yang tidak saling kenal lalu dipertemukan karena persamaan nasib. Mereka mencoba bertahan di Kota Kairo yang saat itu sedang dalam masa siaga karena pembatasan darurat oleh pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan objektif yang dimulai dengan memaparkan fakta-fakta yang terdapat dalam film, yang kemudian dianalisis. Pendekatan objektif yang dimaksud adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada film. Teori yang digunakan adalah teori kritik sosial Oksinata. Untuk mendapatkan kritik sosial melalui unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, latar, tokoh, dan amanat. Unsur intrinsik tersebut digunakan untuk menelaah pesan yang disampakan melalui cerita dalam film Zahrotus Shobbār. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan yang terkait dengan tema dan judul film, yaitu masalah pemerintah.
Zahrotus Shobbār is a film directed by Hala Al-Qusy which was released in 2017 in Egypt. Her character, Manha Al-Batrawy, who plays Samiha, won the best actress category award at the Dubai International Film Festival in 2017. The film Zahrotus Shobbār is in the drama genre. This film tells about the journey of three strangers who are brought together because of a common fate. They tried to survive in Cairo City, which was on alert at that time due to emergency restrictions. The method used in this study is descriptive-analytical with an objective approach that begins by describing the facts contained in the film, which are analyzed later. The objective approach in question is to analyze the intrinsic elements contained in the film. The theory used is the theory of social criticism of Oksinata. To get social criticism through intrinsic elements which include themes, plots, settings, characters, and mandates. This intrinsic element is used to examine the message conveyed through the story in the film Zahrotus Shobbār. The results of this study are that there is social criticism to be conveyed related to the theme and title of the film, namely government problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tasya Dmitrivirgia
"Penelitian ini mengkaji sebuah film dari Lebanon berjudul Ghada el Eid karya Lucien Bourjeily yang dirilis pada tahun 2017. Film ini bercerita tentang jamuan makan siang sebuah keluarga yang dialog dalam adegan-adegan film tersebut merefleksikan situasi faktual sosial-politik di negara Lebanon. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur dalam film Ghada el Eid yang mengandung kritik sosial terhadap kondisi sosial-politik Lebanon. Teori strukturalisme dan teori kritik sosial digunakan dalam penelitian ini untuk memaparkan kritik sosial yang terdapat dalam struktur film Ghada el Eid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dikaji dengan pendekatan analisis struktural-politis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa film Ghada el Eid merupakan sebuah autokritik yang disampaikan oleh Bourjeily terhadap permasalahan sosial-politik yang terjadi di Lebanon. Kritik sosial yang tergambar dalam film ini di antaranya adalah praktik jual-beli suara menjelang pemilihan umum, sektarian dalam masyarakat Lebanon, emigrasi di kalangan pemuda, dan kekerasan terhadap asisten rumah tangga imigran di Lebanon.
This study examines a Lebanese film entitled Ghada el Eid by Lucien Bourjeily which was released in 2017. This film tells the story of a family luncheon whose dialogue in the film's scenes reflects the socio-political factual situation in Lebanon. This study aims to describe the elements of the film which contain social criticism of Lebanon’s socio-political conditions. Structuralism theory and social criticism theory are used in this study to describe social criticism contained in the structure of Ghada el Eid. This study uses a qualitative descriptive research method and structural-political analysis approach. The results of this study found that the film Ghada el Eid is an autocritic presented by Bourjeily towards the socio-political problems that occur in Lebanon. The social criticisms depicted in this film include the practice of vote buying near the general election, sectarianism in Lebanese society, emigration among the youth, and violence against migrant domestic workers in Lebanon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Mochamad Reza Aryaswara
"Isu diskriminasi sosial terhadap kaum minoritas masih menjadi permasalahan sensitif yang masih sulit untuk diselesaikan. Selaras dengan hal itu, Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat diskriminasi rasial yang masih terbilang tinggi (RFI, 2023) Kery James, seorang rapper, kerap kali mengangkat isu rasisme dalam lagunya, seperti dalam “Le Poète Noir” yang secara implisit menampilkan kritik terhadap diskriminasi rasial terhadap kaum minoritas. Dalam hal ini, musik dapat menjadi media penyampaian kritik atas isu sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk permasalahan diskriminasi rasial. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan adanya resistensi wacana diskriminasi sosial melalui pemilihan diksi dan penggunaan gaya bahasa sebagai media fokalisasi kaum minoritas yang terdiskriminasi di dalam lirik lagu “Le Poète Noir” karya Kery James. Melalui metode kualitatifdengan teknik studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan teori struktural puisi Schmitt & Viala (1982), teori analisis komponen makna Leech (1982), dan teori aktivitas diskriminasi Baron & Byrne (1997). Ditemukan bahwa eksistensi kritik sosial atas diskriminasi ditunjukkan melalui dominasi penggunaan aliterasi, asonansi, dan metafora pada lagu untuk mendukung pemberian makna penderitaan dan perjuangan sebagai bentuk kritik atas tindakan diskriminasi rasial.
The issue of social discrimination against minorities is still a sensitive issue that is still difficult to resolve. In line with this, France is one of the countries with a high level of racial discrimination (RFI, 2023) Kery James, a rapper, often raises issues of racism in his songs, such as in "Le Poète Noir" which implicitly criticizes racial discrimination against minorities. In this case, music can be a medium to convey criticism of social issues that occur in society, including the problem of racial discrimination. This research aims to show the resistance of social discrimination discourse through the selection of diction and the use of language styles as a medium of focalization of discriminated minorities in the lyrics of the song "Le Poète Noir" by Kery James. Through qualitative method with literature study technique, this research uses Schmitt & Viala's structural theory of poetry (1982), Leech's theory of componential analysing of meaning (1982), and Baron & Byrne's theory of discrimination activity (1997). It was found that the existence of social criticism of discrimination is shown through the dominant use of alliteration, assonance, and metaphor in the song to support the meaning of suffering and struggle as a form of criticism of acts of racial discrimination."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library