Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunun Hidayah
"Online travel agent merupakan platform yang menyediakan berbagai jenis layanan perjalanan yang bisa dipesan melalui internet. Adanya permasalahan terkait usability pada aplikasi online travel agent menyebabkan penggunaan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi masalah usability yang ditemukan pada aplikasi online travel agent yang diteliti. Aplikasi dipilih berdasarkan jumlah pengguna terbanyak di Indonesia, yakni Traveloka dan Tiket.com. Pemilihan kedua aplikasi ini bertujuan untuk mewakili aplikasi online travel agent  di Indonesia dalam penilaian usability untuk mencari permasalahan dari sisi antarmuka aplikasi. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner PSSUQ oleh 100 responden. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara kontekstual dengan partisipan 8 orang per aplikasi dan evaluasi heuristik oleh 4 orang ahli dengan setiap aplikasi dievaluasi oleh 3 orang. Analisis kuesioner menghasilkan nilai usability dengan nilai rata-rata z-score keseluruhan bernilai -0,000892061 untuk Traveloka dan -0,003723701 untuk Tiket.com. Hal ini menjadikan usability kedua aplikasi ini sudah tergolong baik. Pada Traveloka, ditemukan sebanyak 4 temuan masalah dari wawancara kontekstual dan 19 temuan masalah dari evaluasi heuristik. Pada Tiket.com, ditemukan sebanyak 10 temuan masalah dari wawancara kontekstual dan 15 temuan masalah dari evaluasi heuristik. Triangulasi dilakukan untuk menemukan kelompok masalah masing-masing aplikasi dari wawancara kontekstual dan evaluasi heuristik. Traveloka memiliki 6 kelompok masalah, sedangkan Tiket.com memiliki 8 kelompok masalah. Hasil triangulasi dipetakan pada analisis usulan perbaikan kedua aplikasi yang selanjutnya digabung menjadi 11 rekomendasi panduan desain yang sejenis.

Online travel agent is a platform that provides various types of travel services that can be booked via the internet. The existence of usability issues in the online travel agent application causing the use of the application to be less than optimal. This research aims to evaluate the usability problems found in the researched online travel agent applications. The application was selected based on the highest number of users in Indonesia, which are Traveloka and Tiket.com. The selection of these two applications aims to represent online travel agent applications in Indonesia in terms of usability assessment and to identify interface problems. Furthermore, quantitative data collection was carried out through the PSSUQ questionnaire by 100 respondents. Qualitative data was collected through contextual interviews with 8 participants per application and heuristic evaluation by 4 experts with each application being evaluated by 3 individuals. The Questionnaire analysis resulted in usability scores with an overall average z-score of -0.000892061 for Traveloka and -0.003723701 for Tiket.com. This indicates that the usability of these both applications is considered good. For Traveloka, 4 problem findings were found from contextual interviews and 19 problem findings from the heuristic evaluation. For Tiket.com, 10 problem findings were found from contextual interviews and 15 problem findings from the heuristic evaluation. Triangulation was conducted to find groups of problems for each application from contextual interviews and heuristic evaluations. Traveloka has 6 problem groups, while Tiket.com has 8 problem groups. The triangulated results were mapped to the analysis of proposed improvements for both applications which are then combined into 11 similar design guide recommendations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Fauzan Jamaludin
"Situs Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) adalah sistem informasi
perpustakaan digital akademik yang dimiliki oleh Universitas Indonesia atau bisa disebut juga Library Automation and Digital Archive (LONTAR), yang digunakan oleh mahasiswa Universitas Indonesia sebagai salah satu unit pendukung pengajaran dan penelitian. Dikembangkan mulai dari tahun 2003, situs Perpustakaan UI hingga saat ini belum pernah dilakukannya penelitian terkait evaluasi usability. Selain itu, situs Perpustakaan UI memiliki bounce rate yang tinggi apabila dibandingkan dengan perpustakaan digital Perguruan Tinggi Negeri lainnya, sehingga perlunya diadakan evaluasi pada situs Perpustkaan UI. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pengguna dan kesulitan apa saja yang dimiliki oleh pengguna selama menggunakan situs Perpustakaan UI. Pengguna yang akan diteliti di penelitian ini adalah mahasiswa dan juga alumni dari Universitas Indonesia. Evaluasi usability dan perancangan desain perbaikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan User-Centered Design. Evaluasi dilakukan dengan survei daring, usability testing, dan juga contextual interview dengan metode kuantitatif dan kualitatif yang selanjutnya dihubungkan dengan prinsip Eight Golden Rules of Interface Design. Hasil penelitian dari survei daring dan usability testing serta contextual interview dapat menghasilkan tiga persona dan menunjukkan bahwa usability dari situs Perpustakaan UI yang sekarang perlu dilakukannya perbaikan. Rancangan desain perbaikan yang telah dibuat terbukti menyelesaikan permasalahan usability yang ada, diukur dari completion rate dan time-based efficiency yang meningkat secara signifikan pada situs Perpustakaan UI.

The Universitas Indonesia Digital Library website is an academic digital library information system owned by the Universitas Indonesia (UI) or can be called the Library Automation and Digital Archive (LONTAR), which is used by the Universitas Indonesia students as one of the learning and research support units. Developed since 2003, the UI Digital Library website has never been done any research on usability evaluation, to date. In addition, the UI Library website has a high bounce rate when compared to the other Public Universities Digital Library, so there is a need to conduct an evaluation on the UI
Library website. This research was conducted to find out what is needed by the user and what kind of difficulties that user has while using the UI Library website. Users who will be examined in this research are the students and the alumni of Universitas Indonesia. Usability evaluation and design improvements is carried out using the User-Centered Design Approach. Evaluations are carried out with the online survey, usability testing and also contextual interviews with quantitative and qualitative methods which are then linked to the principle of Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. The results of the online survey, usability testing and contextual interview produced three personas of users and show that the usability of the UI Library website needs to be improved. The design improvements that have been made, has been proven to solve the existing usability problem measured by completion rate and time-based efficiency which have increased significantly on the UI Library website.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Earlene Shefila
"Aset kripto merupakan aset digital yang memiliki nilai investasi dan diakui sebagai komoditas oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Aset kripto diperdagangkan dalam bursa aset kripto, yang sebagian tersedia dalam platform mobile. Ulasan pengguna terkait kurangnya usability dalam aplikasi pertukaran aset kripto di Indonesia banyak ditemukan pada Apple App Store. Sejumlah ulasan mengatakan bahwa fitur-fitur pada aplikasi sulit dan rumit digunakan sehingga menjadi penghalang bagi mereka untuk menggunakan aplikasi pertukaran aset kripto dengan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis isu-isu terkait usability dan mungkin ditemukan pada aplikasi pertukaran aset kripto yang diteliti. Untuk memulai penelitian, pemilihan aplikasi yang diteliti dilakukan dengan mengurutkan peringkat dan jumlah unduhan aplikasi, yang menghasilkan tiga aplikasi: Indodax, Tokocrypto, dan Pintu. Aplikasi ini kemudian dianalisis dan dibandingkan terkait arsitektur informasi dan halaman setiap fitur utama yang ada saat ini. Selanjutnya, dilakukan wawancara kontekstual dan usability testing dengan kelompok partisipan pengguna dan non-pengguna yang masing-masing terdiri dari lima peserta, serta heuristic evaluation dilakukan oleh tiga ahli berdasarkan Nielsen’s Ten Usability Heuristics Principles. Hasil completion rate untuk setiap aplikasi dari partisipan adalah 83% untuk Indodax, 86% untuk Tokocrypto, dan 87% untuk Pintu dan menghasilkan tujuh permasalahan usability sementara evaluator ahli menemukan 41 masalah usability dengan sebagian besar pelanggaran ditemukan terhadap prinisip aesthetic and minimalist design. Data ini kemudian dikelompokkan dan ditriangulasi untuk menentukan prioritas masalah. Seperangkat rekomendasi desain dan low-fidelity mock up dibangun sebagai solusi dari permasalahan yang ditemukan. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi pertukaran aset kripto di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek learnability.

Crypto assets are digital assets that have investment value and are recognised as commodities by the Indonesian Commodity Futures Trading Regulatory Agency (Bappebti). Crypto assets are sold in crypto assets exchanges, with some being available in mobile platforms. Numerous reviews concerning the lack of usability in using crypto assets exchange were found in app stores, mostly saying that difficult and complicated feature hinder them from using the app to trade crypto assets efficiently. This study aims to evaluate the usability issues that crypto assets exchange applications in Indonesia may have. To approach the study, applications are chosen by sorting the ratings and number of downloads, which comes down to three apps: Indodax, Tokocrypto, and Pintu. These apps are then analysed and compared for their information architecture and main feature pages. Next, contextual interviews and usability testing are conducted with a user and non-user group consisting of five participants each and heuristics evaluation done by three experts based on Nielsen’s Ten Usability Heuristics. The completion rate for each apps from the users are 83% for Indodax, 86% for Tokocrypto, and 87% for Pintu while expert evaluators found 41 usability problems with most violating the eighth principle which is aesthetic and minimalist design. These data are then clustered and triangulated to make a prioritization of problems. A set of design recommendations and low-fidelity mock ups are constructed as a solution to the problems found. This study found that crypto exchange mobile applications in Indonesia still have plenty of room for improvement, especially in the learnability aspect. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajendra Daniel Saksono
"Penelitian ini didasari oleh tampilan antarmuka aplikasi Maxim sebagai aplikasi penyedia layanan ride-hailing yang belum memenuhi kebutuhan penggunanya di Indonesia dari segi usability. Aplikasi ini telah hadir di Indonesia sejak 2018 dengan misi membantu masyarakat melakukan perjalanan secara berkelanjutan. Namun, aplikasi yang relatif baru digunakan ini memiliki tingkat usability yang lebih rendah jika dibandingkan dengan aplikasi serupa lainnya, seperti Gojek atau Grab. Oleh karena itu, penelitian berupa evaluasi usability ini dilakukan dengan tujuan menemukan permasalahan yang dialami pengguna dan mengembangkan solusi dalam bentuk desain antarmuka alternatif untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada aspek usability. Penelitian ini menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dengan dua iterasi yang masing-masing menghasilkan desain high-fidelity. Berdasarkan survei (n = 132) dan wawancara daring (n = 10), teridentifikasi 77 kelompok masalah berdasarkan prinsip Usability Heuristic yang kemudian dikaitkan dengan 93 solusi desain berdasarkan prinsip Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Selanjutnya, usability hasil pengembangan solusi desain berdasarkan temuan iterasi tersebut dievaluasi menggunakan moderated usability testing (UT) dan penyebaran kuesioner System Usability Scale (SUS) secara daring. Hasil akhir evaluasi kuantitatif UT pada iterasi kedua menunjukkan peningkatan rata-rata keberhasilan responden menyelesaikan skenario secara sempurna, dari 64,24% menjadi 90,48%, dengan penurunan rata-rata waktu pengerjaan dari 41,25 detik menjadi 26,69 detik. Hasil tersebut juga didukung oleh skor SUS sebesar 88,97, menunjukkan desain yang sangat baik dan dapat diterima oleh pengguna. Hasil evaluasi kualitatif dari UT juga selaras dengan perolehan tersebut, mayoritas responden merasa lebih mudah memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan aplikasi. Dengan demikian, penelitian ini mampu meningkatkan usability dari desain aplikasi dan menjadi rekomendasi untuk perbaikan serta landasan penelitian lebih lanjut.

This research is based on the interface of the Maxim application as a ride-hailing service provider that does not meet the usability requirements of users in Indonesia. The application has been available in Indonesia since 2018 and aims to facilitate sustainable travel for the community. However, this relatively new application exhibits lower usability than similar applications such as Gojek or Grab. Therefore, this research undertakes a usability evaluation to identify user issues and develop alternative interface designs, thereby enhancing the user experience in terms of usability. The research utilized the User-Centered Design (UCD) methodology with two iterations, each yielding high-fidelity designs. Based on a survey (n = 132) and online interviews (n = 10), 77 problem groups were identified based on Usability Heuristic principles, which were subsequently linked to 93 design solutions derived from Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Furthermore, the usability of the developed design solutions, based on the findings from each iteration, was evaluated via moderated usability testing (UT) and the deployment of the System Usability Scale (SUS) online questionnaire. The quantitative evaluation of the second UT iteration demonstrates a noteworthy improvement, with respondents exhibiting an increased average success rate in completing scenarios perfectly, from 64.24% to 90.48%, accompanied by a reduction in average completion time from 41.25 seconds to 26.69 seconds. These findings are further supported by an exceptional SUS score of 88.97, indicative of a highly satisfactory and well-accepted design by users. The qualitative evaluation from UT aligns with these outcomes, as most respondents reported enhanced ease in utilizing the application's features. In conclusion, this research effectively enhances the usability of the application's design, presenting valuable recommendations for further improvements and future investigations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Sulistyorini
"Penelitian ini didasari oleh tampilan antarmuka aplikasi Maxim sebagai aplikasi penyedia layanan ride-hailing yang belum memenuhi kebutuhan penggunanya di Indonesia dari segi usability. Aplikasi ini telah hadir di Indonesia sejak 2018 dengan misi membantu masyarakat melakukan perjalanan secara berkelanjutan. Namun, aplikasi yang relatif baru digunakan ini memiliki tingkat usability yang lebih rendah jika dibandingkan dengan aplikasi serupa lainnya, seperti Gojek atau Grab. Oleh karena itu, penelitian berupa evaluasi usability ini dilakukan dengan tujuan menemukan permasalahan yang dialami pengguna dan mengembangkan solusi dalam bentuk desain antarmuka alternatif untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada aspek usability. Penelitian ini menggunakan metode User-Centered Design (UCD) dengan dua iterasi yang masing-masing menghasilkan desain high-fidelity. Berdasarkan survei (n = 132) dan wawancara daring (n = 10), teridentifikasi 77 kelompok masalah berdasarkan prinsip Usability Heuristic yang kemudian dikaitkan dengan 93 solusi desain berdasarkan prinsip Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Selanjutnya, usability hasil pengembangan solusi desain berdasarkan temuan iterasi tersebut dievaluasi menggunakan moderated usability testing (UT) dan penyebaran kuesioner System Usability Scale (SUS) secara daring. Hasil akhir evaluasi kuantitatif UT pada iterasi kedua menunjukkan peningkatan rata-rata keberhasilan responden menyelesaikan skenario secara sempurna, dari 64,24% menjadi 90,48%, dengan penurunan rata-rata waktu pengerjaan dari 41,25 detik menjadi 26,69 detik. Hasil tersebut juga didukung oleh skor SUS sebesar 88,97, menunjukkan desain yang sangat baik dan dapat diterima oleh pengguna. Hasil evaluasi kualitatif dari UT juga selaras dengan perolehan tersebut, mayoritas responden merasa lebih mudah memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan aplikasi. Dengan demikian, penelitian ini mampu meningkatkan usability dari desain aplikasi dan menjadi rekomendasi untuk perbaikan serta landasan penelitian lebih lanjut.

This research is based on the interface of the Maxim application as a ride-hailing service provider that does not meet the usability requirements of users in Indonesia. The application has been available in Indonesia since 2018 and aims to facilitate sustainable travel for the community. However, this relatively new application exhibits lower usability than similar applications such as Gojek or Grab. Therefore, this research undertakes a usability evaluation to identify user issues and develop alternative interface designs, thereby enhancing the user experience in terms of usability. The research utilized the User-Centered Design (UCD) methodology with two iterations, each yielding high-fidelity designs. Based on a survey (n = 132) and online interviews (n = 10), 77 problem groups were identified based on Usability Heuristic principles, which were subsequently linked to 93 design solutions derived from Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Furthermore, the usability of the developed design solutions, based on the findings from each iteration, was evaluated via moderated usability testing (UT) and the deployment of the System Usability Scale (SUS) online questionnaire. The quantitative evaluation of the second UT iteration demonstrates a noteworthy improvement, with respondents exhibiting an increased average success rate in completing scenarios perfectly, from 64.24% to 90.48%, accompanied by a reduction in average completion time from 41.25 seconds to 26.69 seconds. These findings are further supported by an exceptional SUS score of 88.97, indicative of a highly satisfactory and well-accepted design by users. The qualitative evaluation from UT aligns with these outcomes, as most respondents reported enhanced ease in utilizing the application's features. In conclusion, this research effectively enhances the usability of the application's design, presenting valuable recommendations for further improvements and future investigations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnadiati Hartatika
"Transformasi digital menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengadopsi proses tradisional menjadi digital. Upaya ini juga sedang banyak digunakan dalam pengimplementasian sistem pemerintahan, salah satunya pada layanan perpajakan di Indonesia yaitu diluncurkannya aplikasi M-Pajak. Akan tetapi, penggunaan aplikasi M-Pajak belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dilihat dari penilaian salah satu distribusi digital, aplikasi M-Pajak mendapatkan penilaian yang tergolong biasa saja atau berada di rentang rata-rata. Beberapa pengguna berpendapat aplikasi belum memiliki fitur yang lengkap, secara fungsionalitas layanan perpajakan yang diberikan belum selengkap layanan DJP Online. Keberadaan kedua layanan tersebut perlu dipertanyakan nilai kegunaan aplikasi dalam memenuhi layanan perpajakan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bagi perancang aplikasi untuk memastikan layanan dapat memberikan pengalaman yang terbaik dengan mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Wajib Pajak. Pada penelitian layanan perpajakan terdahulu lebih fokus membahas tentang layanan e-Filing pada DJP Online dan belum ada penelitian yang mengevaluasi aplikasi mobile tentang perpajakan dari sisi usability. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi usability dan melakukan perancangan ulang desain antarmuka menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dan menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Penelitian ini melibatkan partisipan yang merupakan pengguna aplikasi M-Pajak dan DJP Online pada pengumpulan data dan evaluasi usability. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara daring dengan pengguna pada tahapan pertama. Solusi perbaikan desain yang diberikan tim penulis berupa low-fidelity dan high-fidelity design. Pada evaluasi SUS tahap pertama mendapatkan skor sebesar 64,23 atau ‘OK’ dan tahap kedua mendapatkan skor final sebesar 82 atau ‘Good’. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi perbaikan sistem pada aplikasi M-Pajak dan dapat meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia.

Digital transformation is one of the efforts that has been made to adopt traditional processes into digital ones. This effort is also being massively used within the implementation of government systems, one of which is in the provision of tax services in Indonesia, namely the launch of the M-Pajak mobile application. However, the use of the M-Pajak mobile application had not fully met user needs. This could be seen from the assessment of one of the digital distributions in which M-Pajak got the application rating that was classified as average. Some users thought that the features within the application were incomplete in terms of functionality, meaning that the tax services provided were not as complete as the services provided in DGT Online platform. The usefulness of both services in fulfilling tax services in Indonesia needs to be questioned. Therefore, it is necessary for application designers to ensure that services can provide the best experience by optimizing the benefits that taxpayers would get. Previous research that had been done on tax services focused more on discussing e-Filing services at DGT Online as well as there had been no research evaluating mobile applications regarding taxation from the perspective of usability. Therefore, this research was conducted with the aim of evaluating usability and redesigning the interface design using the User-Centered Design (UCD) approach and applying the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. This study involved participants who were the M-Pajak and DGT Online users in data collection and usability evaluation. The evaluation was carried out in two stages using System Usability Scale (SUS) evaluation questions and online interviews with users in the first stage. This evaluation resulted the design improvement solution in the form of low-fidelity and high-fidelity design. In the first stage of evaluation, an SUS score of 64.23 or ‘OK’ was obtained while SUS score in the second stage was 82 or 'Good'. This research is expected to contribute to providing system improvement solutions for the M-Pajak mobile application and to improve the quality of tax services in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Amalia Sholeka
"Transformasi digital menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengadopsi proses tradisional menjadi digital. Upaya ini juga sedang banyak digunakan dalam pengimplementasian sistem pemerintahan, salah satunya pada layanan perpajakan di Indonesia yaitu diluncurkannya aplikasi M-Pajak. Akan tetapi, penggunaan aplikasi M-Pajak belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dilihat dari penilaian salah satu distribusi digital, aplikasi M-Pajak mendapatkan penilaian yang tergolong biasa saja atau berada di rentang rata-rata. Beberapa pengguna berpendapat aplikasi belum memiliki fitur yang lengkap, secara fungsionalitas layanan perpajakan yang diberikan belum selengkap layanan DJP Online. Keberadaan kedua layanan tersebut perlu dipertanyakan nilai kegunaan aplikasi dalam memenuhi layanan perpajakan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan bagi perancang aplikasi untuk memastikan layanan dapat memberikan pengalaman yang terbaik dengan mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Wajib Pajak. Pada penelitian layanan perpajakan terdahulu lebih fokus membahas tentang layanan e-Filing pada DJP Online dan belum ada penelitian yang mengevaluasi aplikasi mobile tentang perpajakan dari sisi usability. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi usability dan melakukan perancangan ulang desain antarmuka menggunakan metode pendekatan User-Centered Design (UCD) dan menerapkan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Penelitian ini melibatkan partisipan yang merupakan pengguna aplikasi M-Pajak dan DJP Online pada pengumpulan data dan evaluasi usability. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) dan wawancara daring dengan pengguna pada tahapan pertama. Solusi perbaikan desain yang diberikan tim penulis berupa low-fidelity dan high-fidelity design. Pada evaluasi SUS tahap pertama mendapatkan skor sebesar 64,23 atau ‘OK’ dan tahap kedua mendapatkan skor final sebesar 82 atau ‘Good’. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan solusi perbaikan sistem pada aplikasi M-Pajak dan dapat meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia.

Digital transformation is one of the efforts that has been made to adopt traditional processes into digital ones. This effort is also being massively used within the implementation of government systems, one of which is in the provision of tax services in Indonesia, namely the launch of the M-Pajak mobile application. However, the use of the M-Pajak mobile application had not fully met user needs. This could be seen from the assessment of one of the digital distributions in which M-Pajak got the application rating that was classified as average. Some users thought that the features within the application were incomplete in terms of functionality, meaning that the tax services provided were not as complete as the services provided in DGT Online platform. The usefulness of both services in fulfilling tax services in Indonesia needs to be questioned. Therefore, it is necessary for application designers to ensure that services can provide the best experience by optimizing the benefits that taxpayers would get. Previous research that had been done on tax services focused more on discussing e-Filing services at DGT Online as well as there had been no research evaluating mobile applications regarding taxation from the perspective of usability. Therefore, this research was conducted with the aim of evaluating usability and redesigning the interface design using the User-Centered Design (UCD) approach and applying the principles of Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. This study involved participants who were the M-Pajak and DGT Online users in data collection and usability evaluation. The evaluation was carried out in two stages using System Usability Scale (SUS) evaluation questions and online interviews with users in the first stage. This evaluation resulted the design improvement solution in the form of low-fidelity and high-fidelity design. In the first stage of evaluation, an SUS score of 64.23 or ‘OK’ was obtained while SUS score in the second stage was 82 or 'Good'. This research is expected to contribute to providing system improvement solutions for the M-Pajak mobile application and to improve the quality of tax services in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wigo Prasetya
"

Salah satu kriteria sebuah aplikasi dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik adalah memiliki kualitas usability yang baik dan antarmuka yang ramah pengguna. Sebagai aplikasi pembelajaran Tajwid berbasis mobile, sampai saat ini belum pernah dilakukan satu pun penelitian untuk mengevaluasi bagaimana kualitas usability dan antarmuka pada aplikasi Learn Quran Tajwid. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk evaluasi usability dan desain antarmuka aplikasi Learn Quran Tajwid serta memberikan rekomendasi desain perbaikan berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) di mana data yang berasal dari pengguna menjadi acuan utama dalam pembuatan desain perbaikan. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode campuran yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dan Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ), wawancara kontekstual, serta analisis penerapan prinsip desain antarmuka Schneidermans Eight Golden Rules of Interface Design pada aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PSSUQ aplikasi Learn Quran Tajwid sudah cukup baik dengan ratarata nilai 2,47 (n=162) di mana semakin kecil nilai maka semakin baik. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kesulitan yang dialami pengguna serta penerapan prinsip desain antarmuka yang masih dapat ditingkatkan lagi. Maka dari itu, dibuatlah rekomendasi desain perbaikan pada aplikasi Learn Quran Tajwid. Terdapat 16 desain perbaikan yang meliputi sejumlah bagian pada aplikasi. Kemudian, desain perbaikan tersebut dievaluasi kembali kepada pengguna dan menunjukkan bahwa pengguna menyukai perubahan desain antarmuka yang lebih terlihat fresh dan lebih modern dari desain antarmuka sebelumnya. Pengguna juga merasakan desain perbaikan yang dibuat dapat membantu proses pembelajaran Tajwid mereka dalam aplikasi menjadi lebih baik.


One of the criteria for an application can be said to have good quality is to have a good quality of usability and a user-friendly interface. As a Tajwid mobile-based learning application, no research has been conducted to evaluate how the quality of the usability and interface of the Learn Quran Tajwid application. Therefore, this research was conducted to evaluate the usability and interface design of the Learn Quran Tajwid application and to provide improvement design recommendations based on the results of the evaluation. This study uses a User-Centered Design (UCD) approach in which data from users is the main reference in making improvements design. The research method used for data collection is a mixed method that combines quantitative and qualitative methods. Data were collected using online questionnaires and Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ), contextual interviews, and analysis about the use of Schneidermans Eight Golden Rules of Interface Design principles in applications. The results showed that the PSSUQ value of the Learn Quran Tajwid application was good enough with an average value of 2.47 (n = 162) where the smaller the value the better. However, there are still some difficulties experienced by users and the use of interface design principles that can still be improved. Therefore, an improvement design recommendation was made for the Learn Quran Tajwid application. There are 16 improvement design that spread over some parts of the application. Then, the improvement design was reevaluated to the users and showed that the users liked the change to the interface design that look was fresher and more modern than the previous interface design. Users also feels that the improvements design made can help their Tajweed learning process in the application to be better.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Athallah Yudiva
"Sudah banyak aplikasi yang menggunakan sistem akun Single Sign-On (SSO) sebagai opsi registrasi akun. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), selaku pengurus registri (.id) Indonesia, membuat sistem akun SSO yang dinamakan u.id. Aplikasi u.id adalah sistem SSO yang menggunakan Nomor Induk Kependudukan sebagai validalitas pengguna dan memastikan akun yang dibuat unik. Namun, aplikasi u.id menurut stakeholders PANDI memiliki tingkat kegunaan yang kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi usability dan perumusan solusi dari hasil evaluasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi u.id, serta memberikan solusi desain antarmuka alternatif menggunakan metode User-Centered Design. Batasan penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang mempunyai koneksi internet dan memiliki Kartu Tanda Penduduk. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode mixed-methods, yaitu menggabungkan analisis data kuantitatif dengan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS) yang didistribusikan secara daring, sedangkan data kualitatif diperoleh dengan menggunakan wawacara kontekstual. Hasil dari evaluasi tersebut diperoleh tiga persona dan menunjukkan bahwa usability aplikasi u.id kurang baik. Pemetaan kebutuhan perbaikan dilakukan terhadap Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Rancangan desain alternatif dibuat berdasarkan solusi dari kebutuhan perbaikan yang kemudian dievaluasi kembali menggunakan usability testing, SUS, dan Single Ease Question (SEQ). Hasil evaluasi desain alternatif memberikan penilaian baik dari perhitungan success rate usability testing, SUS, dan SEQ.

Many applications using Single Sign-On (SSO) as their methods for user registrasion. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), as Indonesia registry (.id) manager, build a SSO account system using identity number as user validation to make sure the account is unique. However, u.id application according to PANDI stakeholders have low usability. Therefore, there is a need for usability evaluation and solutions from the evaluations. The study aims to find out user experience on using u.id application and provide alternative design using User-Centered Design approach. Study limitations are peoples from Indonesia whose have an internet connection and identity card. Evaluation is done using mixed-methods, by combining quantitative data with qualitative data. Quantitave data obtained using online questionnaire with System Usability Scale (SUS), while qualitative data obtained using contextual interview. Result from the evaluation obtained three personas and shows that u.id application have low usability. Mapping of improvement needs is carried out on Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Alternative design made using solutions from mapping of improvement needs and then re-evaluate using usability testing, SUS, and Single Ease Question (SEQ). Results from alternative design evaluation obtained a good result from calculation in usability testing success rate, SUS, and SEQ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhael Natalnael
"mHealth merupakan sarana alternatif untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi mobile. mHealth dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kondisi kesehatan, salah satunya yaitu kehamilan. Masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, aplikasi kehamilan memiliki kekurangan dalam bidang usability yang menghambat penggunaan aplikasi tersebut sehingga pemanfaatan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah terkait usability yang mungkin ditemukan pada aplikasi kehamilan di Indonesia yang diteliti. Aplikasi dipilih melalui seleksi urutan peringkat dan jumlah unduhan pada layanan distribusi aplikasi mobile dan ditemukan lima aplikasi, yaitu: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator Pro, dan Ruangmom. Pemilihan lima aplikasi populer ini bertujuan untuk mewakili aplikasi kehamilan yang dikembangkan di Indonesia dengan jumlah pengguna yang tinggi sebagai acuan dalam menilai usability yang telah baik diterapkan maupun yang belum baik. Selanjutnya, dilakukan proses pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner mHealth App Usability Questionnaire (MAUQ) oleh 139 responden. Pengumpulan data kualitatif melalui sesi wawancara kontekstual diikuti oleh lima partisipan dan evaluasi heuristik oleh ahli berdasarkan prinsip Nielsen’s Ten Usability Heuristics melibatkan lima evaluator. Analisis kuesioner menghasilkan skor usability dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 5,826 yang dinilai baik karena sudah berada di atas nilai netral, yaitu 4. Analisis wawancara kontekstual menghasilkan 10 permasalahan. Evaluasi heuristik menghasilkan 127 permasalahan. Triangulasi dilakukan untuk mengelompokkan temuan masalah dari hasil wawancara dengan evaluasi heuristik sehingga ditemukan total 14 kelompok masalah untuk kemudian dipetakan ke usulan perbaikan dan dibentuk 17 butir panduan desain umum bagi aplikasi kehamilan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi mHealth kehamilan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek usefulness dan visibility.

mHealth is an alternative way to obtain health services through the implementation of technologies, especially mobile technology. mHealth can support many life and health conditions, including pregnancy. During pregnancy, it is essential to keep the health of both the mom and the child. But, the state of the applications still needs to be improved in usability, which hinders usage and becomes non-optimal. This study aims to analyze and evaluate usability problems found in selected pregnancy apps for research. Applications were chosen based on rankings and total downloads from the app distribution platform: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator App, and Ruangmom. These popular apps were chosen to represent pregnancy apps developed in Indonesia with a high number of users to indicate what aspects of usability are implemented well or not. Quantitative data are collected using the mHealth App Usability Questionnaire, with 139 respondents participating. Qualitative data are collected with contextual interviews with the participation of five users and heuristic evaluation according to Nielsen's Ten Usability Heuristics with five evaluators. Results were found from the questionnaire with an average usability score of 5,826 above the neutral score of 4, which is rated good. Results from contextual interviews found ten usability problems. The heuristic evaluation found 127 usability problems. All findings from contextual interviews and heuristic evaluation were triangulated into 14 groups with improvement recommendations, and 17 design guidelines were formed for the development of pregnancy apps in Indonesia. The study found that mHealth pregnancy apps in Indonesia still have a lot of room for improvement, specifically in usefulness and visibility."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>