Ditemukan 186359 dokumen yang sesuai dengan query
Farah Annisa Rizcher
"Penelitian ini mengkaji sikap bahasa mengenai penggunaan kata ganti aku dan kamu dalam komunikasi dengan teman sebaya. Penelitian ini berangkat dari sebuah pertanyaan: bagaimana pandangan mahasiswa FIB UI terhadap penggunaan kata ganti aku dan kamu dalam berkomunikasi kepada teman sebaya? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ke mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia yang juga menjadi subjek penelitian. Berdasarkan hasil kuesioner, ditemukan bahwa responden cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. Namun, dalam pemilihan dan penggunaan kata ganti, responden cenderung menggunakan kata ganti gua dan lu. Dari hasil kuesioner juga didapat sikap bahasa yang diberikan oleh responden terkait pemilihan dan penggunaan kata ganti. Sikap bahasa digunakan untuk menjawab dan menganalisis pertanyaan penelitian. Hasil analisis memperlihatkan adanya sikap positif yang dihasilkan responden terkait pemilihan dan penggunaan kata ganti aku dan kamu.
This research examines the language attitudes concerning the use of the first-person pronouns “aku” and “kamu” in communication among peers. This research came from a question: How do students in FIB UI perceive the pronouns “aku” and “kamu” when they communicate with the peers? This research use the quantitative method. The data are obtained by distributing questionnaires to students of Faculty of Humanities,, Universitas Indonesia, which also became a research subject. Based on the results, the respondents are mostly use Bahasa Indonesia to daily communicate. However, in they used “gua” and “lu” pronouns. From the questionnaires, there are also attitudes related the choice and use of pronouns. Language attitudes analysis are used to answer the research question. The results shows t positive attitudes towards the choice and use of “aku” and “kamu”."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Aqgil Waskito Hadi
"Penggunaan media belajar yang tepat dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pembelajar bahasa asing. Dalam proses belajar mengajar bahasa asing, termasuk bahasa Belanda, kamus merupakan salah satu media pembelajaran yang dibutuhkan. Penelitian ini membahas penggunaan kamus elektronik dalam pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa asing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dari mahasiswa Belanda yang pada tahun ajaran 2020/2021 merupakan mahasiswa tingkat I, II, dan III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebagian besar Mahasiswa Program Studi Belanda menggunakan kamus elektronik; (2) Tingkat ketergantungan mahasiswa Program Studi Belanda termasuk dalam kategori tinggi, karena intensitas penggunaan kamus elektronik sebagai alat bantu utama dalam kegiatan belajar termasuk tinggi; (3) Tingkat kepuasan penggunaan kamus elektronik termasuk kedalam kategori tinggi; dan (4) Menurut mahasiswa Program Studi Belanda kamus elektronik lebih efektif dibandingkan kamus nonelektronik dalam menunjang pembelajaran bahasa Belanda khususnya pada mata kuliah Bahasa Belanda Terpadu (BBT).
The right utilization of learning media can generate the motivation and stimulation to learn, moreover bringing psychological effects on students when learning foreign languages. In the process of teaching and learning foreign languages, including Dutch, a dictionary is a primary needs as a learning media. This study discusses the usage of electronic dictionaries in the process of learning Dutch as a foreign language. This study is conducted with a quantitative method using several data collection techniques in the questionnaires form from Dutch students class in 2020/2021 academic year that are students of level I, II, and III. This study’s results showed that (1) the majority of Dutch Studies Program students use electronic dictionaries; (2) the level of student’s dependences is in the high category because of the intensity of dictionaries usage as the main tool in learning; (3) the level of satisfaction of dictionaries usage also in in the high category; lastly, (4) according to Dutch Studies’s students, electronic dictionaries are more effective than the non-electronic one in supporting language learning, especially in an integrated Dutch Courses (BBT)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhamad Dili Ardiyanto
"Kamus merupakan alat belajar wajib dalam pembelajaran bahasa asing. Seiring dengan perkembangan media digital di masyarakat, bermunculan format kamus berbasis digital. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana peran kamus kertas di era digital ini. Penelitian ini bertujuan untuk menelisik bagaimana kamus kertas berperan dalam pembelajaran mahasiswa Program Studi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Data penelitian yang digunakan adalah isian kuesioner oleh mahasiswa Program Studi Belanda pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kamus kertas masih tetap digunakan oleh sebagian besar mahasiswa untuk kebutuhan literasi tulis seperti membaca, menulis, serta menerjemahkan.
Dictionary is a compulsory study material in the foreign language learning. Digital-based dictionarieshave emerged, and it is in line with the increasing penetration of digital media in society. This raises the question about the role of paperbased dictionaries in today's digital era. This study aims to investigate the role of paperbaseddictionaries in the Dutch learning by the students of the Dutch Studies FIB UI. the method used in this research is survey. The population of this research is all active students of Dutch Studies FIBUI in the study year 2020-2021. This study concludes that the majority of paperbased dictionaries are still used for written literacy needs such as reading, writing, and translating."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Manurung, Cathrine
"Masyarakat non-Muslim di Indonesia kurang memiliki minat terhadap bahasa Arab. Salah satu indikasinya terlihat dari rendahnya jumlah mahasiswa non-Muslim yang berminat pada jurusan yang berkaitan dengan bahasa Arab, di perguruan tinggi. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang banyak digunakan di dunia, selain itu keterampilan bahasa Arab juga memberikan banyak manfaat di era globalisasi saat ini. Diduga masyarakat non-Muslim di Indonesia memiliki persepsi yang kurang tepat terhadap bahasa Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi persepsi mahasiswa nonmuslim FIB UI angkatan 2020-2021 terhadap bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan paparan deskriptif. Digunakan teori mengenai persepsi manusia untuk mengamati permasalah dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa non-Muslim FIB UI angkatan 2020-2021 yang menempuh pendidikan pada jurusan yang tidak berkaitan dengan bahasa Arab, dengan sampel sebanyak 53 mahasiswa. Dalam pengolahan data penelitian digunakan metode analisis faktor eksploratif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi persepsi. Ditemukan bahwa terdapat 5 faktor yang memengaruhi persepsi mahasiswa nonmuslim FIB UI angkatan 2020-2021 terhadap bahasa Arab. Faktor-faktor tersebut adalah faktor pengalaman, faktor ciri kebahasaan, faktor penilaian/asumsi, faktor identitas bahasa sebagai agama dan faktor stereotip terhadap umat Islam.
Non-Muslim societies in Indonesia have less interest in Arabic. One of these indications can be seen in the low number of non-Muslim students who are interested in majors related to the Arabic language, in universities. Arabic is one of the most widely spoken languages in the world, besides Arabic language skills also provide many benefits in the current era of globalization. It is suspected that non-Muslim societies in Indonesia have an inaccurate perception towards the Arabic language. The purpose of this study is to determine the factors that influence the perception of non-Muslim students at FIB UI class of 2020-2021 towards the Arabic language. This research is quantitative research with descriptive exposure. The theory of human perception is used to observe the problem. The population in this study were non-Muslim students at FIB UI class of 2020-2021 who studied in majors that were not related to Arabic, with a sample of 53 students. In processing the research data, the exploratory factor analysis method is used to identify the factors that influence perception. It was found that there are 5 factors that influence the perception of non-Muslim students at FIB UI class 2020-2021 towards Arabic. Those factors are the experience factor, the language characteristic factor, the assessment/assumption factor, the language as religious identity factor and the stereotype towards Muslims factor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dominika Arthalia Ayunda Putri
"Pendidikan inklusif telah mulai diimplementasi hingga ke jenjang perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus mempersiapkan berbagai hal untuk menerima mahasiswa berkebutuhan khusus sebagai bagian dari civitas akademika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah sikap dari warga kampus, terutama dari sesama mahasiswa terhadap individu berkebutuhan khusus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi terhadap teman sebayanya yang berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan
mixed method dengan kuesioner MAS serta wawancara untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan memiliki sikap yang tergolong positif. Dimensi kognitif dari sikap memiliki skor sikap yang paling tinggi, sementara dimensi sikap yang terendah berada di dimensi afektif. Adapun latar belakang partisipan yang bervariasi juga tidak nampak memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap penyandang disabilitas. Beberapa latar belakang yang dilihat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jenjang pendidikan, status perguruan tinggi, adanya pengalaman, serta ada tidaknya teman mahasiswa berkebutuhan khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menerima penyandang disabilitas sebagai warga kampus. Penelitian ini memberikan manfaat untuk pengembangan alat ukur dan penelitian yang akan datang, serta akomodasi untuk pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas baik dari pemerintah maupun dari penyelenggara pendidikan tinggi
Inclusive education has begun to be implemented up to the university level. Universities must prepare various things to accept students with special needs as part of the academic community. One of the things to be considered is the attitude of campus residents, especially from fellow college students towards these individuals with special needs. This study aims to describe the attitude of students in the higher education environment towards their peers with special needs. This study uses a mixed method with the MAS questionnaire and interviews to obtain quantitative and qualitative data. The results showed that on average the participants had a positive attitude. The cognitive dimension of attitude has the highest attitude score, while the lowest attitude dimension is in the affective dimension. The various backgrounds of the participants also did not appear to have an influence on attitudes towards persons with disabilities. Some of the backgrounds seen in this study are gender, level of education, university status, experience, and the presence or absence of student friends with special needs. The results of this study indicate that students can accept persons with disabilities as campus residents. This research provides benefits for the development of measuring instruments and future research, as well as accommodation to meet the needs of persons with disabilities, both from the government and from higher education providers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Chairunnisa Syafira
"Bahasa Indonesia dan bahasa Belanda memiliki khazanah bunyi yang berbeda, seperti bunyi diftong yang berbeda. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong, yaitu: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi], sedangkan bahasa Belanda memiliki vokal diftong [œy], [εi], dan[ɑu]. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan ciri akustik bunyi vokal diftong bahasa Belanda oleh mahasiswa/i Program Studi Belanda dengan penutur jati sebagai subjek pembanding dan menjelaskan kemungkinan faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan pelafalan itu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan kuantitatif yakni pengukuran nilai forman F1 dan F2 yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan pelafalan di setiap bunyi diftong Belanda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i merealisasikan bunyi diftong Belanda dengan cara yang beragam. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan diftong dan posisi bunyi pada bahasa Belanda dan Indonesia, dan juga pengaruh penulisan terhadap cara baca mahasiswa.
Indonesian and Dutch have a different sound inventory, such as different diphthong. In Indonesian, there are four diphthong vowels, namely: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi]. Meanwhile the Dutch language has diphthong vowels [œy], [εi], and [ɑu]. The aim of this study is to describe the differences in the acoustic characteristics of the Dutch diphthong spoken by students of the Dutch Study Program and by native speakers as comparison and to explain the possible factors behind the occurrence of these differences. Based on the purpose of this study, descriptive qualitative method is used to describe the pronunciation of the students in each Dutch diphthong sound. Quantitative approach is applied by measuring the formant values of the dipthongs. The conclusion of this study is that students realize the sound of Dutch diphthong in various ways. These occur due to several factors, such as differences in diphthongs and letter positions in Dutch and Indonesian, as well as the influence of writing on students' reading methods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Benita Alia Amiartapura
"Setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda dalam menyusun kalimat kala lampau. Dalam bahasa Belanda terdapat seperangkat aturan linguistik yang perlu diperhatikan untuk dapat membuat kalimat kala lampau dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kalimat kala lampau bahasa Belanda imperfectum dan perfectum oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data berupa transkrip hasil berbicara 8 mahasiswa semester 4 tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI, yang dianalisis menggunakan teori surface strategy taxonomy oleh Dulay, dkk (1982) beserta aturan pembentukan kalimat imperfectum dan perfectum oleh Ridwansyah (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tipe kesalahan yang dilakukan yaitu kesalahan penghilangan, penambahan, dan kesalahan bentuk, dengan frekuensi kesalahan terbanyak berupa kesalahan bentuk. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan adalah kecenderungan mahasiswa yang mengacu pada aturan tata bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia dan bahasa asing pertama yaitu bahasa Inggris, serta kurangnya perhatian pada kata kerja tidak teratur dan kesesuaian kata kerja bantu.
Every language has a set of distinguished systems in constructing past tense sentences. There’s a set of linguistic rules that need to be considered in order to produce a correct form of past tense sentences in Dutch language. This study aims to understand the usage of imperfectum and perfectum of students in the Dutch past tense sentences. Using a descriptive method with data in the form of speaking transcripts by 8 students of the 4th semester Dutch Study Program FIB UI academic year 2021/2022, analyzed using the surface strategy taxonomy theory by Dulay, et al (1982) along with the rules of imperfectum and perfectum sentence formation by Ridwansyah (2008). The results showed that there were 3 types of errors, namely omission, addition, and misformation, with the highest frequency of errors in the form of misformation. Factors that influence the occurrence of errors are the tendency of students to refer to the grammar rules of the mother tongue, namely Indonesian and the first foreign language, namely English, as well as the lack of attention to irregular verbs and the suitability of auxiliary verbs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nafili Pradiva Agdira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konotasi emosi positif dan emosi negatif yang muncul dari penggunaan kata ganti “Aku, Kamu, dan Kita” beserta kata hasil konstruksinya, dalam lirik pada lagu-lagu karya Tiara Andini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Teknik simak catat. Data penelitian diambil dari lirik tiga belas lagu Tiara Andini yang dikonversi ke dalam format teks dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Antconc. Analisis dilakukan pada klausa yang mengandung kata ganti orang (pronomina) untuk mengidentifikasi jenis emosinya. Penelitian menunjukkan bahwa kata ganti "Aku" dan "Ku" lebih sering diasosiasikan dengan emosi positif daripada emosi negatif. Sebaliknya, kata ganti "Kamu" dan "Kau" cenderung menunjukkan keseimbangan antara emosi positif dan negatif. Sementara itu, kata ganti "Kita" menunjukkan sedikit lebih banyak emosi positif daripada negatif. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu memahami bagaimana kata ganti orang dapat mencerminkan konotasi emosi dalam lirik lagu, serta menunjukkan penggunaan analisis semantik dalam studi linguistik.
This research aims to identify the positive and negative emotional connotations that arise from the use of the pronouns “Aku, Kamu, and Kita” along with their constructed forms in the lyrics of songs by Tiara Andini. The study employs a descriptive qualitative method with a note-taking technique. Data for the research were collected from the lyrics of thirteen songs by Tiara Andini, which were converted into text format and analyzed using the Antconc software. The analysis was conducted on clauses containing personal pronouns to identify the types of emotions. The research indicates that the pronouns "Aku" and "Ku" are more often associated with positive emotions than negative ones. Conversely, the pronouns "Kamu" and "Kau" tend to show a balance between positive and negative emotions. Meanwhile, the pronoun "Kita" shows slightly more positive emotions than negative ones. This research is expected to help understand how personal pronouns can reflect emotional connotations in song lyrics, as well as demonstrate the use of semantic analysis in linguistic studies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Irfan Ihsan
Jakarta: Noura Books, 2013
899.221 IRF c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eusebio Geordie Handarto
"Perubahan pada tren dan perkembangan teknologi yang terus terjadi berimplikasi dengan kompetensi yang dibutuhkan pustakawan perguruan tinggi saat ini dan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan ekspektasi mahasiswa aktif S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan (PSIP) FIB UI terhadap kompetensi pustakawan perguruan tinggi serta menganalisis kurikulum PSIP FIB UI dalam menyediakan infrastruktur akademik bagi calon lulusan PSIP FIB UI. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif melalui kuesioner yang disebarkan kepada 166 mahasiswa aktif S1 PSIP FIB UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penekanan kuat terhadap kompetensi yang diperoleh dari disiplin ilmu perpustakaan dan beberapa keterampilan personal dan komunikasi serta adanya peningkatan signifikan terhadap ekspektasi mahasiswa akan kompetensi di bidang teknologi. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurikulum PSIP FIB UI telah mendukung pengembangan kompetensi calon lulusan PSIP FIB UI sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.
The dynamic changes in trends and the development of technology have implications with the competencies needed by current and future academic librarians. This study aims to identify the perception and expectation of undergraduate Library and Information Science (LIS) students on the academic librarian’s competencies and analyze their curriculum in providing academic infrastructure for prospective graduates. The research method used in this study is a quantitative method with a descriptive approach through questionnaires distributed to 166 LIS undergraduate students. The results of the study indicate a strong emphasis on domain knowledge competencies and interpersonal and communication skills with a significant increase in students' expectation towards technology competencies in the future. This study also shows that the LIS curriculum has supported the competency development of prospective LIS graduates in accordance with the standards that apply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library