Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Rajawali Pers, 2022
571.3 DAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Dinia Mufidah
"Sargassum polycystum diketahui secara in vitro memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HCT-116 pada kolon yang diuji pada beberapa pelarut dan dengan nilai IC50 yang berbeda. Namun, penelitian secara in vivo Sargassum polycystum pada kanker kolon belum banyak dilakukan dan mekanisme sepenuhnya dalam penghambatan kanker belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek alga coklat (Sargassum polycystum) secara in vivo pada hewan model kolitis terkait kanker kolon yang diinduksi dengan Dekstran Sodium Sulfat (DSS). Penelitian ini menggunakan mencit jantan galur Balb/c (n = 30 ekor) yang secara acak dibagi dalam 5 kelompok: kelompok normal, kelompok negatif, kelompok dosis 1 (18 mg/kgBB), kelompok dosis 2 (90 mg/kgBB), dan kelompok dosis 3 (450 mg/kgBB). Induksi kolitis terkait kanker kolon menggunakan senyawa kimia Dekstran Sodium Sulfat (DSS) dengan konsentrasi 2% dan 1% selama total 24 hari. Pengukuran berat badan, analisis kelangsungan hidup, dan penilaian Disease Activity Index (DAI) dilakukan selama penelitian berlangsung. Pengaruh Sargassum polycystum sebagai antikanker diamati dengan memeriksa variabel inflamasi IL-1β dan pemeriksaan histologi jaringan kolon dengan periodic acid-schiff (PAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan uji yang diberikan Sargassum polycystum pada dosis 18 mg/kgBB memiliki kelangsungan hidup lebih tinggi dan dapat menurunkan ekspresi variabel inflamasi IL-1β.

Sargassum polycystum is known in vitro to have cytotoxic activity against HCT-116 cells in the colon, which were tested in several solvents with different IC50 values. However, in vivo studies of Sargassum polycystum on colon cancer have not been widely carried out, and the full mechanism of cancer inhibition is not yet known. This study aims to determine the effect of brown algae (Sargassum polycystum) in vivo on an animal model of colitis related to colon cancer induced by Dextran Sodium Sulfate (DSS). This study used male mice of the Balb/c strain (n = 30), which were randomly divided into 5 groups: normal group, negative group, dose 1 group (18 mg/kgBW), dose 2 group (90 mg/kgBW), and dose group 3 (450 mg/kgBW). Induction of colitis-associated colon cancer using the chemical compound Dextran Sodium Sulfate (DSS) with a concentration of 2% and 1% for a total of 24 days. Body weight measurements, survival analysis, and Disease Activity Index (DAI) assessments were carried out during the study. The effect of Sargassum polycystum as an anticancer agent was observed by examining the inflammatory variable IL-1β and histological examination of colonic tissue with periodic acid-schiff (PAS). The results showed that the test animals that were given Sargassum polycystum at a dose of 18 mg/kgBW had higher survival and could reduce the expression of the inflammatory variable IL-1β."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soebadi Partodihardjo
Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1992
591.16 SOE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Drake, Richard L.
"Gray's Basic Anatomy equips you with all the essential anatomy information you need to know, in half the length of the original Gray's Anatomy for Students! This new medical textbook lets you study efficiently while being confident in your mastery of the most important anatomical concepts. See the clinical implications with ""Clinical Apps, "" ""Imaging Apps, "" and surface anatomy boxes throughout. Get a clear picture with carefully selected illustrations that are easy to learn from, modern in design, and concisely labeled. Access a wealth of ancillary mate."
Singapore: Elsevier, 2014
611 DRA gt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Noviyanto
"Masalah identifikasi hewan merupakan masalah yang penting untuk melakukan fungsi registrasi dan traceability demi keamanan dan ketahanan produk hewani. Penggunaan penanda buatan untuk hewan merupakan langkah paling mungkin untuk saat ini walaupun disisi lain telah dibuktikan bahwa memiliki banyak keterbatasan. Penggunaan Biometrik hewan memberikan solusi terhadap batasan-batasn tersebut. Investigasi telah dilakukan beberapa peneliti terhadap metode identifikasi berbasis biometrik hewan walaupun masih ada kekurangan-kekurangan.
Biometrik hewan yang digunakan adalah citra pola moncong dan wajah. Biometrik pola moncong dan wajah telah didapatkan dari Sapi Bali dan Sapi Peranakan Ongole. Pemilihan biometrik ini didasarkan pada peluang penelitian dan pengambilan data yang terbilang murah. Pendekatan SIFT pada data pola moncong pada kertas menghasilkan performa yang secara signifikan lebih baik dibandingkan dua penelitian sebelumnya dan metode perbaikan pencocokan yang diusulkan telah dapat meningkatkan performa dari hasil identifikasi menggunakan original SIFT. Pendekatan SURF dengan pengukuran kecocokan yang diusulkan pada data foto pola monconng menghasilkan hasil yang stabil dan lebih baik dari pada pendekatan sebelumnya. Penggunaan metode penggabungan dua sumber ciri biometrik dengan memperhatikan nilai derajat kepercayaan dan nilai voting meningkatkan performa dari sistem biometrik bersumber tunggal. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah didapatkan, penggunaan biometrik hewan sebagai alat identifikasi otomatis sangat menjanjikan walaupun masih banyak hal yang harus diteliti dan dikembangkan.

The cattle identification problem is an important issue in a cattle registration and traceability in order to fulfill the security and resilience cattle's products. The usage of artificial marker was a feasible mean for identification although it had a several limitations. The animal biometric gives the solution of this limitations. Several investigations related with issues of identification based on biometric have been done although still have problems.
The biometrics used in this research are muzzle pattern and face photo. The muzzle and face biometric of cattle have been collected from Balinese Cow and Hybrid Ongole Cow. The choice of muzzle and face biometric is because of the research opportunities and a relatively cheap way in the data gathering. The SIFT approach in the muzzle pattern lifted on paper data has shown a significantly better performance than the two previous research and the proposed matching refinement has increased the performance of the identification result. The SURF approach using proposed similarity measurement in the muzzle pattern photo has provided a stable result and also a better result than the previous approach. The proposed biometric fusion using the degree of confidence and voting value has increased the performance of the unimodal biometric system. Based on the experiment results, the automatic identification based on animal biomatrics has a promising result although there are many things that have to be investigated and developed next."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, John B.
Jakarta: UI-Press, 1988
636.088 5 SMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Herawati Suparto
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Penelitian biomedik yang menggunakan hewan percobaan makin meningkat dan di Indonesia mencit adalah hewan percobaan yang paling populer. Hewan percobaan yang akan dipakai dalam penelitian harus bebas dari penyakit; antara lain penyakit yang sering menjangkiti mencit adalah virus Sendai. Virus Sendai banyak menimbulkan masalah di Jepang, Rusia, Cina dan Amerika Serikat pada awal tahun 1950 sampai akhir 1970-an, selain menyebabkan angka kematian yang tinggi juga mempengaruhi hasil penelitian-penelitian di bidang imunologi dan karsinogenesis paru-paru.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data seroepidemiologi infeksi virus Sendai pada mencit laboratorium di 4 lokasi pemeliharaan hewan percobaan: di Jakarta, Bogor dan Bandung. Mencit dikelompokkan a) 3 minggu, b) 8 minggu, c) 12 minggu, setiap kelompok berjumlah 50 ekor terdiri dari 25 jantan dan 25 betina. Pemeriksaan yang dilakukan adalah uji hambatan hemaglutinasi untuk mengetahui adanya antibodi hembatan hemaglutinasi dalam serum. Sebelum diuji serologik, serum harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan inhibitor tidak spesifik yang dapat mengganggu hasil uji tersebut. Pengolahan serum memakai cara modifikasi yaitu serum yang tidak diencerkan 1 bagian, filtrat kolera 1 bagian, dan kaolin 25% 3 bagian, dibandingkan dengan pengolahan serum 1 bagian dan filtrat kolera 4 bagian.
Hasil dan Kesimpulan: Uji hambatan hemaglutinasi terhadap serum yang diolah dengan cara modifikasi memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan pengolahan serum dengan perbandingan I : 4. Hasil pemeriksaan terhadap ke 600 sampel dari 4 lokasi menunjukkan bahwa titer antibodi hambatan hemaglutinasi terhadap virus Sendai kurang dari 20, berarti tidak ada anti hemaglutinin. Maka infeksi virus Sendai tidak ditemukan dan pemakaian mencit laboratorium dari Jakarta, Bogor dan Bandung tidak perlu dikhawatirkan terinfeksi virus Sendai."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellisa Anggiarti
"Perlakuan etis terhadap hewan sudah menjadi salah satu pertimbangan di dalam penerapan etika lingkungan. Kemunculan Animal Rights sebagai advokasi yang berangkat dari perlakuan etis bersifat serius, manambahkan perlindungan hukum sebagai jalan keluar. Skripsi ini bertujuan memaparkan penerapan yang dilakukan Animal Rights, serta konsekuensinya melalui analisis konsep tentang perlakuan etis yang telah mengalami pergeseran makna. Pengembalian kemanusiaan dan peran manusia sebagai moral agent menjadi titik tolak dari penentangan perlakuan etis yang berlebihan melalui Animal Rights.

Ethical treatment of animals has become one of the considerations in the application of environmental ethics. Emerging of Animal Rights as advocating that departs from the ethical treatment of a serious nature, adding legal protection as a way out. This thesis aims to describe the implementation carried Animal Rights, and its consequences through the analysis of the concept of ethical treatment that has undergone a shift in meaning. Returns humanity and the role of humans as moral agents became the starting point of opposition to the ethical treatment of excessive through Animal Rights."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demira Kania Sasdira
"Skripsi ini membahas mengenai pengaturan pengangkutan hewan melalui darat di Indonesia. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini terkait dengan Putusan Nomor 420/Pdt.G/2011/PN.JKT.PST, yaitu mengenai 3 (tiga) ekor anjing ras Saint Bernard yang mati dalam perjalanan relokasi dari Jakarta ke Klaten, menggunakan kereta api. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Dalam Undang-Undang Perkeretaapian dan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, hewan hidup termasuk dalam barang angkutan khusus yang harus diperlakukan secara khusus. Dalam kegiatan pengangkutan hewan, para pihak yang terlibat diwajibkan untuk memperhatikan kesejahteraan hewan dan menerapkan prinsip kebebasan hewan. Pada kasus kematian anjing-anjing Saint Bernard, para pihak yang terlibat dalam kegiatan pengangkutan tidak menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada. Dalam kegiatan pengangkutan hewan menggunakan kereta api, harus ada pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menyebabkan kerugian bagi para pihak yang terlibat.

This thesis discusses the regulations of animal transportation by land in Indonesia. The problem discussed in this thesis is related to Court Decision Number 420/Pdt.G/2011/PN.JKT.PST, concerning the death of 3 (three) Saint Bernard dogs during a train ride from Jakarta to Yogyakarta. The research method used in this thesis is normative juridical, using secondary data. According to the Rail Act and Traffic and Road Transport Act, living animals are categorized as special transport items that needs special attention. During animal transportation activities, the parties involved are required by law to consider the animal’s welfare and to apply the principles of animal freedom. In the deaths of the Saint Bernard dogs case, the parties involved during the transport did not comply with  existing regulations. Supervision is needed to monitor animal transport activities by train to avoid violations of the law that may cause loss to the parties involved.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kanisius, 1997
R 636.089 PER k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>