Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsan Fahriansyah
"Pesatnya perkembangan industrialisasi global menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan energi tak terbarukan. Biogas merupakan jenis energi terbarukan yang bisa dijadikan sebagai solusi alternatif energi. Biogas berasal dari kotoran ternak hewan dan limbah yang memiliki kandungan paling besarnya adalah metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Untuk mendapatkan bahan bakar yang optimal, kandungan CO2 pada biogas harus dikurangi. Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan material metal organic framework (MOF). MOF merupakan salah satu material yang telah banyak dilaporkan memiliki kapasitas adsorpsi CO2 yang baik. Pada penelitian ini dilakukan sintesis MOF dengan menggunakan logam Nikel dan ligan organiknya berupa asam 2,5- dihidroksitereftalat yang divariasikan dengan etilendiamin menggunakan metode post- synthetic modification. Sintesis telah berhasil dilakukan dengan karakterisasi XRD,FTIR,SAA-BET, dan SEM-EDX. Uji adsorpsi CO2 menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan konsentrasi CO2, maka semakin besar adsorpsinya, dengan kapasitas adsorpsi sebesar 23,131 mmol/g untuk MOF NiDOBDC dan 38,692 mmol/g untuk MOF (EDA)Ni-DOBDC pada kondisi optimumnya. Penambahan etilendiamin terbukti meningkatkan kapasitas adsorpsi 2 kali lipat dari kapasitas sebelum penambahan etilendiamin pada kondisi optimumnya. Pada uji reusabilitas menunjukkan bahwa MOF Ni-DOBDC memiliki kemampuan regenerasi sebesar 67% dan 47%, sementara MOF (EDA)Ni-DOBDC menghasilkan kemampuan regenerasi sebesar 49% dan 28% untuk siklus kedua dan ketiga secara berturut-turut.

The rapid development of global industrialization has led to the increasing use of non- renewable energy. Biogas is a type of renewable energy that can be used as an alternative energy solution. Biogas comes from animal manure and waste which contains the largest amounts of methane (CH4) and carbon dioxide (CO2). To get optimal fuel, the CO2 content in biogas must be reduced. One method is to use metal organic framework (MOF) material. MOF is a material that has been widely reported to have good CO2 adsorption capacity. In this research, MOF synthesis was carried out using nickel metal and an organic ligand in the form of 2,5-dihydroxyterephthalic acid varied with ethylenediamine using the post-synthetic modification method. Synthesis has been successfully carried out with XRD, FTIR, SAA-BET, and SEM-EDX characterization. The CO2 adsorption test shows that the higher the temperature and CO2 concentration, the greater the adsorption, with an adsorption capacity of 23,131 mmol/g for NiDOBDC MOF and 38,692 mmol/g for (EDA)Ni-DOBDC MOF at optimum conditions. The addition of ethylenediamine was proven to increase the adsorption capacity 2 times the capacity before the addition of ethylenediamine at optimum conditions. The reusability test shows that the Ni-DOBDC MOF has a regeneration capacity of 67% and 47%, while the (EDA)Ni-DOBDC MOF produces a regeneration capacity of 49% and 28% for the second and third cycles respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Ramdani
"Peningkatan konsentrasi karbon dioksida dapat menyebabkan berbagai masalah di bumi. Biogas menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2). Keberadaan gas karbon dioksida ini dapat menyebabkan korosi, pengendapan, dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode untuk memisahkan karbon dioksida adalah adsorpsi menggunakan material metal-organic framework (MOF). Penambahan gugus polar seperti amina ke dalam secondary building unit (SBU) menghasilkan peningkatan kapasitas adsorpsi suatu gas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dari Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin dan sifat adsorpsinya. Modifikasi etilendiamin ke dalam Ni-MOF-NH2 berhasil dilakukan dengan metode post-synthesis yang dapat dibuktikan dengan hasil karakterisasi FTIR, XRD, dan SAA. Hasil uji adsorpsi gas menunjukkan Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan Ni-MOF-NH2 masing-masing sebesar 21,975 mmol/g dan 9,05 mmol/g. Variasi suhu yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu menyebabkan semakin besar kapasitas adsorpsinya. Selektivitas dari terhadap gas CO2 dari adsorben Ni-MOF-NH2 termodifikasi etilendiamin lebih besar dibandingkan dengan Ni-MOF-NH2

An increase in the concentration of carbon dioxide can cause various problems on earth. Biogas is a renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). The presence of carbon dioxide gas can cause corrosion, deposition, and damage to the engine. One method for separating carbon dioxide is adsorption using a metal-organic framework (MOF) material. The addition of polar groups such as amines into the secondary building unit (SBU) resulted in an increase in the adsorption capacity of a gas. The aim of this research to identify the characteristics of ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 and its adsorption properties. The modification of ethylenediamine into Ni-MOF-NH2 was successfully carried out as evidenced by the results of FTIR, XRD, and SAA characterization. The gas adsorption test results showed that ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 had a higher adsorption capacity than Ni-MOF-NH2 of 21.975 mmol/g and 9.05 mmol/g, respectively. The temperature variations carried out indicate that the higher the temperature, the greater the adsorption capacity. The selectivity of ethylenediamine-modified Ni-MOF-NH2 for CO2 gas is greater than that of Ni-MOF-NH2"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Andini
"Peningkatan konsentrasi karbon dioksida menyebabkan berbagai masalah pada bumi. Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, Biogas terdiri dari Sebagian besar gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2), keberadaan gas CO2 dengan presentase (25-50%) pada bahan bakar ini dapat menyebabkan korosi dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode untuk memisahkan karbon dioksida dengan menggunakan material metal-organik framework (MOF), penambahan gugus polar seperti amina pada material menghasilkan peningkatan kapasitas adsorpsi suatu gas. Penelitian in bertujuan untuk menganalisis karakteristik dari MOF Ni-DOBDC dan modifikasinya dengan etilendiamin serta sifat adsorpsinya. Penambahan etilendiamin ke dalam MOF Ni-DOBDC berhasil dilakukan dengan post-synthetic methode dan dapat dibuktikan dengan hasil karakterisasi menggunakan XRD, FTIR dan SAA. Hasil uji adsorpsi pada MOF Ni-DOBDC termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan MOF Ni-DOBDC masing-masing sebesar 6,41 mmol/g dan 2,19 mmol/g. MOF Ni-DOBDC termodifikasi etilendiamin memiliki selektivitas yang baik pada gas CO2 dalam CH4, dengan kapasitas adsorpsi CO2 sebesar 10,548 mmol/g dan CH4 sebesar 4,472 mmol/g.

An increase in the concentration of carbon dioxide can cause various problems on earth. Biogas is renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). The presence of carbon dioxide gas (25-50%) can cause corrosion, deposition, and damage to the engine. One method for separation carbon dioxide is adsorption using a metal-organic frameworks (MOF) material. The addition polar groups such as amines into the secondary building unit (SBU) resulted in an increase in the adsorption capacity of a gas. The aim of this research identify the characteristics of ethylenediamine-modified MOF Ni-DOBDC and adsorption properties. The modification with ethylenediamine into MOF Ni-DOBDC was successfully carried out as evidenced by the result of FTIR, XRD, and SAA characterization. The gas adsorption test result showed that ethylenediamine-modified MOF Ni-DOBDC had a higher capacity than MOF Ni-DOBDC of 6,41 mmol/g and 2,19 mmol/g. Ethylenediamine modified Ni-DOBDC MOF had good selectivity for CO2 in CH4, with an adsorption capacity of 10.548 mmol/g for CO2 and 4.472 mmol/g for CH4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saniyah Rizkiyah
"Peningkatan jumlah penduduk dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang berdampak pada berbagai masalah di bumi. Biogas menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2). Namun, keberadaan gas karbon dioksida ini dapat menyebabkan korosi, pengendapan, dan kerusakan pada mesin. Salah satu metode pemisahan CO2 dari biogas adalah secara adsorpsi menggunakan material Metal Organic Framework (MOF). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan membandingkan kinerja adsorpsi dari MOF berbasis bimetal dengan monometal. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan sintesis MOF bimetal berbasis nikel-kobalt dengan menggunakan ligan asam benzena 1,4-dikarboksilat melalui metode solvothermal serta modifikasinya dengan etilendiamin 15% menggunakan metode post-synthetic modification. Penambahan gugus polar seperti amina (-NH2) ke dalam Secondary Building Unit (SBU) dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi gas dari material MOF. MOF hasil sintesis kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, SAA-BET, XRF, dan TGA. Hasil uji adsorpsi gas menunjukkan Ni/Co-MOF termodifikasi etilendiamin memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis MOF monometal dan tanpa modifikasi etilendiamin, yaitu sebesar 24,997 mmol/g. Uji selektivitas adsorpsi gas CO2 dalam campuran gas CO2/CH4 menunjukkan Ni/Co-MOF termodifikasi etilendiamin lebih baik dibandingkan tanpa modifikasi etilendiamin.

The increase in population and use of fossil fuels causes an increase in carbon dioxide concentrations which have an impact on various problems on earth. Biogas is a renewable energy source that can replace fossil fuels. Biogas mostly consists of methane gas (CH4) and carbon dioxide gas (CO2). However, the presence of carbon dioxide gas can cause corrosion, deposition and damage to the engine. One method of separating CO2 from biogas is by adsorption using Metal Organic Framework (MOF) material. This research aims to identify the characteristics and compare the adsorption performance of bimetallic and monometallic based MOFs. Therefore, in this research, a nickel-cobalt based bimetallic MOF will be synthesized using a benzene 1,4-dicarboxylic acid ligand using the solvothermal method and modification with 15% ethylenediamine using the post-synthetic modification method. The addition of polar groups such as amine (-NH2) into the Secondary Building Unit (SBU) is carried out to increase the gas adsorption capacity of the MOF material. The synthesized MOF was then characterized using XRD, FTIR, SAA-BET, XRF, and TGA. The gas adsorption test results show that ethylenediamine-modified Ni/Co-MOF has a greater adsorption capacity compared to monometal MOF and without ethylenediamine modification, namely 24.997 mmol/g. The CO2 gas adsorption selectivity test in the CO2/CH4 gas mixture showed that ethylenediamine-modified Ni/Co-MOF was better than without ethylenediamine modification."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannifer Venice Trissa Pertiwi
"Salah satu sumber energi yang sering digunakan sebagai bahan bakar diesel umumnya berasal dari minyak bumi. Minyak bumi merupakan sumber energi yang penting karena memiliki persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Namun, sumber energi yang berasal dari minyak bumi ini tidak dapat diperbaharui sehingga jumlahnya bisa menjadi sangat terbatas seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya informasi mengenai sumber energi yang berasal dari minyak bumi jumlahnya terus mengalami penurunan tersebut, sangat perlu untuk dilakukan upaya pencarian sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar diesel yang berasal dari minyak bumi. Pada percobaan ini dilakukan sintesis Biological Metal-Organic Framework (Bio-MOF) berbasis logam Zn, Fe, dan Ni dengan menggunakan metode hidrotermal dan ligan asam glutamat untuk mengonversi asam oleat dan metanol menjadi biodiesel melalui proses reaksi esterifikasi. Hasil MOF yang sudah disintesis kemudian akan dilakukan uji karakterisasi menggunakan FTIR, XRD, BET, dan SEM. Dilakukan uji aktivitas katalitik terhadap ketiga MOF yang sudah berhasil disintesis untuk menentukan berapa massa katalis yang paling optimum untuk memperoleh produk ahkhir biodiesel. Analisis kandungan metil oleat yang terkandung dalam biodiesel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan GC-MS.

One common source of energy used as diesel fuel typically originates from petroleum. Petroleum is an important energy source due to its significant percentage in fulfilling the world's energy consumption. However, this petroleum-derived energy source is non-renewable, making its availability potentially very limited over time. Given the ongoing decline in petroleum reserves, it is crucial to seek alternative energy sources to replace petroleum-based diesel fuel. In this experiment, the synthesis of Biological Metal-Organic Frameworks (Bio-MOF) based on Zn, Fe, and Ni metals was carried out using the hydrothermal method and glutamic acid ligands to convert oleic acid and methanol into biodiesel through an esterification reaction process. The synthesized MOFs were then characterized using FTIR, XRD, BET, and SEM. The catalytic activity tests were conducted on the three successfully synthesized MOFs to determine the optimum catalyst mass for obtaining the final biodiesel product. The methyl oleate content in the biodiesel was then analyzed using GC-MS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Basuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinette, Mikaela
"Kandungan logam toksik Cr(VI) dapat diolah dengan lahan basah buatan dengan Typha latifolia. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan sistem aliran horizontal bawah permukaan skala pilot plant selama 20 hari dengan K2Cr2O7 dan tropical red clay sebagai sumber Cr(VI) dan TSS. Debit diatur 3,5 mL/s dengan waktu tinggal hidrolik 10 jam. Rata-rata efisiensi penyisihan Cr(VI) dan TSS secara berturut-turut adalah 83,38% (maksimum 94,40%) dan 85,51% (maksimum 91,46%). Distribusi akumulasi logam pada bagian tanaman Typha latifolia dilihat pada akar, bagian batang, daun tengah, dan daun pucuk dengan nilai 46,32; 22,43, 13,77; dan 27,38 (mg/kg) dengan pertambahan Cr(VI) pada akar sebesar 132,29%.

High concentration of toxic metal Cr(VI) can be reduced by utilizing constructed wetlands using Typha latifolia. This research was carried experimentally using pilot plant of horizontal subsurface flow in 20 days with K2Cr2O7 and tropical red clay as the sources of Cr(VI) and TSS. The flowrate is 3,5 mL/s with hydraulic retention time 10 hours. Average reduction of Cr(VI) and TSS are 83,38% (maximum 94,40%) and 85,51% (maximum 91,46%). Metal distribution in Typha latifolia can be seen in roots, stems, lower leaves, and top leaves with concentration for each area is 46,32; 22,43, 13,77; and 27,38 (mg/kg) with 132,29% Cr(VI) increase in roots"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofyan Nugraha Prasetya
"Pomalaa merupakan salah satu kecamatan penghasil nikel laterit terbesar di Indonesia. Nikel laterit merupakan produk hasil pelapukan batuan ultramafinyang mengalami proses pelindian dan pengkayaan mineral pada zona saprolit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi persebaran nikel laterit dengan mengkorelasikan data resistivitas, data bor dan data geokimia. Metode yang digunakan merupakan metode resistivitas 1D yang memanfaatkan injeksi arus DC melalui elektroda yang disusun secara linear dengan konfigurasi Wenner. Berdasarkan hasil interpretasi, lintasan 9 memiliki 3 zona yang terdiri dari topsoil dengan resistivity 0 ?m-18 ?m dengan ketebalan 1 meter, zona saprolit dengan resistivity 18 ?m – 94.5 ?m dengan ketebalan 0.69 - 8.1 meter dan zona bedrock dengan resistivity 21 ?m – 146.8 ?m. Zona saprolit pada lintasan 9 memiliki kadar rata-rata sebesar 1.2% dengan kadar paling tinggi terdapat pada Bor PML 5549 dengan kadar 2.3%. Lintasan 10 memiliki 3 zona yang terdiri dari topsoil dengan resistivity 0 ?m - 32.2 ?m dengan ketebalan 1 meter, zona saprolit dengan resistivity 19.1 ?m - 41.2 ?m dengan ketebalan 1.77-11.14 meter, dan zona bedrock dengan resistivity 31 ?m-85.3 ?m. Lintasan 10 memiliki kadar rata-rata sebesar 0.84% dengan kadar paling tinggi terdapat pada Bor PML 5641 dengan kadar 1.38% dan Bor PML 5029 dengan kadar 1.35%.

Pomalaa is one of the largest laterite nickel-producing districts in Indonesia. Laterite nickel is a product of the weathering of ultramafic rocks that undergo the leaching and enrichment of minerals in the saprolite zone. This study aims to detect the distribution of laterite nickel by correlating resistivity, boreholes, and geochemical data. The method used is the 1D resistivity method, which utilizes DC injection through electrodes arranged linearly in a Wenner configuration. Based on the interpretation results, track 9 has three zones consisting of topsoil with a resistivity of 0 ?m –18 ?m with a thickness of 1 meter, a saprolite zone with a resistivity of 18 ?m – 94.5 ?m with a thickness of 0.69 – 8.1 meters, and a bedrock zone with a resistivity of 21 ?m – 146.8 ?m. The saprolite zone on line 9 has an average rate of 1.1%, with the highest rate found in Bor PML 5549, with a rate of 2.3%. Line 10 has three zones consisting of topsoil with a resistivity of 0 ?m – 32.2 ?m with a thickness of 1 meter, a saprolite zone with a resistivity of 19.1 ?m – 41.2 ?m with a thickness of 1.77 – 11.14 meters, and a bedrock zone with a resistivity of 31 ?m – 85.3 ?m. Line 10 has an average rate of 0.84%, with the highest rates found in Bor PML 5641, with a rate of 1.38%, and Bor PML 5029, with a rate of 1.35%."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahra Sulthanah Imtiyaz
"Nikel merupakan hasil bahan galian tambang yang sangat melimpah di Indonesia. Kebutuhan nikel kian meningkat terutama pada dunia industri pembuatan baja. Penelitian ini dilakukan di wilayah pertambangan PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini secara umum dipisahkan menjadi 3 bagian lapisan nikel, yaitu limonite, saprolite dan bedrock. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan pola penyebaran nikel laterit serta menghitung deposit cadangan nikel laterit pada wilayah penelitian. Penelitian ini membutuhkan data berupa data collar, data assay, dan data zona profil nikel laterit. Analisis pemodelan dilakukan untuk mengetahui pola penyebaran nikel laterit dan merancang model 3D endapan nikel laterit. Analisis menggunakan metode Ordinary Kriging dilakukan untuk menghitung deposit cadangan nikel laterit. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan metode Ordinary Kriging mempertimbangkan proses pengisian block model dan banyak sampel yang digunakan, sedangkan block model Nearest Neighbor Point tidak.

Nickel is a very abundant mining material in Indonesia. The need for nickel is increasing, especially in the steel industry. This research was conducted in the mining area of PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Nuha District, East Luwu Regency, South Sulawesi Province. This area is generally divided into 3 nickel layers, namely limonite, saprolite and bedrock. This study aims to analyze the characteristics and distribution patterns of laterite nickel and calculate the laterite nickel reserve deposits in the research area. This study requires data in the form of collar data, assay data, and geological data. Modeling analysis was carried out to determine the distribution pattern of laterite nickel and to design a 3D model of laterite nickel deposits. Analysis using the Ordinary Kriging method was carried out to calculate the laterite nickel reserve deposits. Based on the results of the study, the use of the Ordinary Kriging method considers the block model filling process and the number of samples used, while the Nearest Neighbor Point block model does not."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>