Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230404 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihananda Vania Araminta
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan merupakan suatu kondisi dimana anak menolak makan, atau mengalami kesulitan saat mengonsumsi makanan dan minuman. Prevalensi kejadian picky eating di Indonesia masih cukup besar, yakni sebanyak 45.5%. Anak dengan perilaku picky eating juga banyak ditemukan di kota-kota besar, salah satunya di Jakarta dengan prevalensi sebesar 33.6%. Kesulitan makan pada anak yang dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama, akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan vitamin, dan mineral, serta defisiensi zat gizi. Kecenderungan perilaku picky eating erat hubungannya dengan cara orang tua memberikan makan kepada anak, pola asuh, pengetahuan gizi, orang tua pendapatan, dan ketersediaan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan dari beberapa faktor tersebut dengan perilaku picky eating, yang dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain studi cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data primer dari pengisian kuesioner secara daring yang melibatkan 127 responden yang merupakan ibu dari anak usia 2-5 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27.6% anak usia 2-5 tahun di DKI Jakarta yang memiliki perilaku picky eating dan dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya hubungan riwayat penerapan responsive feeding dengan perilaku picky eating (p-value = 0.016). Variabel lain yang berhubungan secara signifikan (p-value < 0.05) yakni pola asuh, pengetahuan gizi, dan ketersediaan makanan. Sementara itu, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan (p-value > 0.05) antara pendapatan orang tua dengan perilaku picky eating. Dengan demikian, orang tua diharapkan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk dapat mencegah dan mengatasi kejadian picky eating pada anak.

Picky eating or picky eating behavior is a condition where a child refuses to eat, or has difficulty consuming food and drink. The prevalence of picky eating in Indonesia is still quite large (45.5%). Children with picky eating behavior are also commonly found in big cities, one of which is in Jakarta, with a prevalence of 33.6%. Eating difficulties in children that are allowed to occur for a long time will cause several negative impacts, such as dehydration, electrolyte imbalance, vitamin and mineral deficiencies, and nutritional deficiencies. The tendency for picky eating behavior is closely related to the way parents feed their children, parenting patterns, nutritional knowledge, parents' income, and food availability. The purpose of this study was to examine the relationship between these factors and picky eating behavior, which was carried out using quantitative methods and a cross-sectional study design. This study uses primary data from filling out online questionnaires involving 127 respondents who are mothers of children aged 2-5 years who live in DKI Jakarta. The results showed that there are 27.6% of children aged 2-5 years in DKI Jakarta who have picky eating behavior and it can be concluded that there is a relationship between a history of implementing responsive feeding and picky eating behavior (p-value = 0.016). Other variables that were significantly related (p-value < 0.05) were parenting patterns, nutritional knowledge, and food availability. Meanwhile, there was no significant relationship (p-value > 0.05) between parents' income and picky eating behavior. Thus, parents are expected to pay attention to these factors to be able to prevent and overcome the incidence of picky eating in children"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmelya Dini Nurjannah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering terjadi pada anak usia prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Picky eating dapat menyebabkan kekhawatiran tentang komposisi nutrisi dari makanan dan berbagai dampak kesehatan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan oleh orang tua terhadap kejadian picky eating pada anak usia prasekolah di Indonesia. Desain penelitian ini adalah desain cross sectional dan menggunakan instrumen Child Feeding Questionnaire (CFQ) serta Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 457 responden yang dipilih dengan teknik multistage cluster sampling di 10 Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 37,4% anak berperilaku picky eating. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara praktik tekanan untuk makan (p<0,001), pembatasan makanan (p<0,001), dan kontrol makan anak (p=0,004) dengan kejadian picky eating. Untuk mencegah perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu melakukan pengenalan berbagai jenis makanan kepada anak tanpa tekanan atau paksaan, meluangkan waktu makan bersama, memberikan contoh perilaku makan yang baik, dan melibatkan anak dalam persiapan makanan.

Picky eating behavior often occurs in preschoolers and this may caused by many factors. Picky eating may cause concern about the nutritional composition of foods and various adverse health effects. This study aims to identify the relationship between parental feeding practices and the incidence of picky eating in preschool- aged children in Indonesia. The design of this study is a cross sectional design and used Child Feeding Questionnaire (CFQ) and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ). This research was conducted by involving 457 respondents who were selected using a multistage cluster sampling technique in 10 provinces in Indonesia, namely D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, and Sulawesi Selatan. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis (Chi Square test). The results showed that there were 37.4% children with picky eating behavior. Bivariate test showed that there was a significant relationship between the practice of pressure to eat (p<0.001), food restriction (p<0.001), and food monitoring (p=0.004) with the incidence of picky eating. To prevent picky eating behavior in children, parents need to introduce various types of food to their children without pressure or coercion, spend time eating together, provide a good examples of eating behavior, and involve children in food preparation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 2006
572.4 BIO (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Christine
"Anak usia dini seringkali mengalami masalah perilaku makan yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor masalah makan pada anak adalah food neophobia yang dapat timbul karena berbagai hal, seperti faktor genetik, faktor sensitivitas sensorik, faktor lingkungan, faktor pengalaman awal makan dan praktik pemberian makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tekanan untuk makan dengan food neophobia pada anak usia 2-5 tahun. Desain penelitian ini adalah studi observasi cross-sectional dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling terhadap 107 responden ibu yang memiliki anak usia 2-5 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen mengenai Child Feeding Questionnaire dan Food Neoophobia Scale. Analisis uji statistik yang digunakan adalah Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan tekanan untuk makan dengan food neophobia pada anak usia 2-5 tahun (p = 0,005). Peneliti merekomendasikan untuk meneliti menggunakan variabel yang berbeda dalam penelitian seperti dukungan keluarga, food preference, dan anak dengan kebutuhan khusus.

Early childhood often experiences eating behavior problems that can be caused by various factors. One of the factors contributing to eating problems in children is food neophobia, which can arise due to various things, such as genetic factors, sensory sensitivity factors, environmental factors, early eating experience factors, and feeding practices. This study aims to identify the relationship between pressure to eat and food neophobia in children aged 2–5 years. The design of this study was a cross-sectional observational study with consecutive sampling of 107 respondents who had children aged 2–5 years. The research instruments used were instruments regarding the Child Feeding Questionnaire and the Food Neophobia Scale. The statistical test analysis used was Fisher Exact. The results showed that there was a relationship between pressure to eat and food neophobia in children aged 2–5 years (p = 0.005). Researchers recommend conducting research using different variables, such as family support, food preferences, and children with special needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryza Maulana Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tekanan untuk makan dan faktor lainnya dengan perilaku picky eating. Pengambilan data menggunakan pengisian kuesioner dan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada 113 anak usia 3 - 6 tahun di PAUD dan TK terpilih di Kelurahan Manggarai Selatan, Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 29,2% responden memiliki perilaku picky eating. Terdapat perbedaan proporsi signifikan pada picky eater yang mendapat tekanan untuk makan (p = 0,007) dan memiliki keluarga berperilaku picky eating (p = 0,0001) serta perbedaan rata-rata usia anak yang signifikan pada picky eater (p = 0,014). Perilaku picky eating lebih sering terjadi pada masa awal anak-anak yang mendapat tekanan untuk makan serta memiliki keluarga berperilaku picky eating.

The purpose of this study is to determine the relationship between pressure to eat and other factors with picky eating behaviour. Data was obtained by questionnaires and weight and height measurements from 113 children aged 3 - 6 years old in selected kindergarten in South Manggarai Urban, South Jakarta. Result of this study shows 29,2% of respondents have picky eating behaviour. There is significant difference of proportion in picky eater who had pressure to eat (p = 0,007) and had family with picky eating behaviour (p = 0,0001) and also significant diferrence of mean age in picky eater (p = 0,014). Picky eating behaviour often occurs in early childhood who have pressure to eat and have family with picky eating behaviour."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Anindya Nariswari Rokhanan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran mindful eating terhadap kecenderungan binge eating pada dewasa muda di masa pandemi COVID-19. Total partisipan pada penelitian ini berjumlah 118 partisipan dengan rentang usia dewasa muda, yaitu 19-40 tahun serta berdomisili dan berkewarganegaraan Indonesia. Pengukuran mindful eating menggunakan alat ukur Mindful Eating Questionnaire (MEQ) sedangkan kecenderungan binge eating diukur menggunakan Binge Eating Scale (BES). Kedua alat ukur tersebut sudah diadaptasi dan sudah pernah digunakan dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mindful eating memiliki peran yang signifikan terhadap kecenderungan binge eating (R2= 0.262; F(1,116) = 41.102, p < 0.05).

This study was conducted to determine the role of mindful eating on binge eating propensity in young adults during COVID-19 pandemic. The total participants in this study amounted to 118 participants with an age range of young adults (19-40 years), also domiciled and citizens of Indonesia. Mindful eating was measured using the Mindful Eating Questionnaire (MEQ) while binge eating propensity was measured using the Binge Eating Scale (BES). Both instruments have been adapted and have been used in Indonesian. The results of this study indicate that mindful eating has a significant role in binge eating propensity (R2 = 0.262; F(1.116) = 41.102, p < 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Agy Wahyuni
"Eating disorders merupakan suatu jenis penyakit mental dan fisik yang serius dimana penderitanya mengalami gangguan perilaku makan yang parah dan bisa berakibat fatal, seperti meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR, pendarahan selama kehamilan, hipertensi, aborsi spontan, kelahiran prematur, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan K-Pop, body image dan faktor lainnya terhadap risiko eating disorders pada remaja putri pnggemar K-Pop di DKI Jakarta Tahun 2022. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan metode quota sampling melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Hasil penelitian menunjukkan 92,1% responden memiliki risiko eating disorders. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paparan K-Pop (p value 0,042), body image (p value 0,027) dan tingkat stres (0,018) terhadap risiko eating disorders. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk dilakukan pembuatan media edukasi bagi remaja agar lebih bijak dalam bermedia sosial dan menyaring budaya asing yang diterima, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap eating disorders.

Eating disorders are serious mental and physical illnesses in which sufferers experience severe eating disorders that can be fatal, such as increasing the risk of giving birth to a low birth weight baby, bleeding during pregnancy, hypertension, spontaneous abortion, premature birth, and even death. This study aims to determine the relationship between exposure to K-Pop, body image, and other factors on the risk of eating disorders in young female K-Pop fans in DKI Jakarta in 2022. The study used quantitative methods with a cross-sectional study design. Data collection was carried out online using the quota sampling method by filling out online questionnaires by respondents (n = 140). The results showed that 92.1% of respondents had a risk of eating disorders. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between exposure to K-Pop (p-value 0.042), body image (p-value 0.027), and stress level (0.018) on the risk of eating disorders. Based on the results of this study, the authors suggest creating educational media for teenagers to be wiser in using social media and filtering foreign cultures that are accepted as well as increasing awareness about eating disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Azka Nadhira
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh modifikasi standar diet diabetes melitus terhadap penurunan sisa makanan lunak pasien diabetes melitus. Sisa makanan diukur dengan metode food weighing, sedangkan karakteristik dan penilaian pasien terhadap kualitas makanan RS diukur dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Desain studi yang digunakan adalah eksperimental kuasi serial waktu. Sebanyak 12 orang pasien diabetes melitus yang dirawat di kelas III Gedung A RSCM diamati sisa makanan, selera makan, dan penilaiannya terhadap kualitas makanan RS selama tiga hari. Pada hari pertama pasien diberikan makanan sesuai standar diet diabetes melitus RSCM. Pada hari kedua hingga ketiga pasien diberikan intervensi berupa makanan sesuai standar diet diabetes melitus RSCM modifikasi untuk makanan lunak, kemudian sisa makanan pasien hari pertama dan rata-rata hari kedua dan ketiga akan dibandingkan.
Hasil menunjukkan bahwa sisa makanan pasien sesudah intervensi mengalami penurunan yang signifikan (p=0,001). Rata-rata total berat sisa makanan lunak sesudah intervensi (571+381,6 gr) 31,9% lebih sedikit dibanding saat sebelum intervensi (839+471 gr). Usia dan lama masa rawat inap diketahui menjadi variabel perancu dalam intervensi. Penerapan standar diet diabetes melitus modifikasi untuk makanan lunak ini dapat dijadikan alternatif untuk meminimalisasi kejadian sisa makanan pada pasien. Selain itu, diharapkan ahli gizi dapat mengoptimalikan edukasi kepada pasien terutama pasien lansia dan/atau yang baru masuk rumah sakit agar lebih termotivasi untuk menghabiskan makanan yang diberikan RS.

The objective of this study was to examine the effect of diabetes mellitus diet standard modification on diabetic patients decreased plate waste on soft food. Patients plate waste measured by food weighing method. Moreover, patients characteristics, appetite, and evaluation towards the quality of hospital food measured by interview and questionnaire. A time series quasi experimental study was conducted on twelve subjects in third class wards on RSCM A building. Subjects plate waste, appetite, and evaluation towards the quality of hospital food were observed for three days. On the 1st day, patients were given foods based on RSCM?s diabetes mellitus diet standard. After that, intervention were given to patients; food based on RSCM?s diabetes mellitus diet standard modified for soft food on the 2nd up to 3rd day. The plate waste before and after intervention were compared afterwards.
The results showed that patients plate waste after intervention were significantly less than those before intervention (p=0,001). The overall mean plate waste after intervention (571+381,6 gr) was 31,9% lower than before intervention (839+471 gr). Age and length of stay are shown as a confounding variables in the intervention. The implementation of diabetes mellitus diet standard modified for soft food can be an alternative to minimze plate waste on diabetic patients with soft food diet. In addition, dietitian should optimalize the education for the patients especially older and/or newly hospitalized patients, so that they can be more motivated in finishing the food given.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Husna Hamidah
"Emotional eating, kecenderungan mengonsumsi makanan sebagai respons terhadap emosi negatif, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotional eating dengan stres akademik dan faktor-faktor lain pada mahasiswa non-kesehatan. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 169 responden. Temuan menunjukkan hubungan signifikan antara stres akademik dan emotional eating (p-value 0,025), serta penggunaan media sosial dan emotional eating (p-value 0,001). Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bahwa faktor psikologis juga berperan penting terhadap kesehatan gizi individu. Mahasiswa diharapkan mempelajari strategi manajemen stres, terutama stres akademik, untuk menemukan mekanisme koping yang efektif guna mengurangi keinginan makan saat mengalami stres atau emosi negatif. Selain itu, diharapkan mereka menggunakan media sosial secara bijak dan sehat guna mengurangi paparan terhadap konten yang dapat memicu stres dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Emotional eating, the tendency to consume food in response to negative emotions, can have adverse effects on health. This study aims to investigate the relationship between emotional eating, academic stress, and other factors among non-health major students. The research utilized a cross-sectional design with 169 respondents. Findings revealed a significant association between academic stress and emotional eating (p-value 0.025), as well as social media usage and emotional eating (p-value 0.001). The results of this study are expected to raise awareness that psychological factors play a crucial role in individual nutritional health. It is recommended that students explore stress management strategies, particularly for academic stress, to identify effective coping mechanisms for reducing the desire to eat during periods of stress or negative emotions. Additionally, it is hoped that they use social media wisely and healthily to minimize exposure to content that may trigger stress and unhealthy eating habits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Javelin
"Para diabetisi cenderung lebih berisiko untuk mengalami kejadian hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki kadar gula normal. Kejadian diabetes dan hipertensi merupakan suatu kondisi komordibitas yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dan menurunkan kualitas hidup diabetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan faktor sosial demografi, faktor status gizi dan kesehatan, serta faktor perilaku dan gaya hidup pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 133 orang diabetisi berusia 25-64 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara adalah 52,6. Hubungan yang bermakna ditemukan pada obesitas, asupan natrium, asupan lemak, dan konsumsi sayur terhadap kejadian hipertensi pada diabetisi. Adanya penyuluhan dan konseling oleh pihak puskesmas agar para diabetisi dapat melakukan modifikasi gaya hidup, seperti perilaku makan dan menjaga berat badan para diabetisi menjadi penting untuk mengontrol tekanan darah pada diabetisi, dan mencegah terjadinya komordibitas.

Diabetic patients are more at risk to have high blood pressure rather than those who have normal blood sugar level. Diabetes and hypertension are a comorbid condition which can lead to complication and associated with lower quality of life among diabetic patients. The aim of this study was to determine the differences of hypertension occurrences based on sociodemographic, nutritional and health status, and also behavior and lifestyle factor in diabetic patients at Jatinegara Community Health Clinic, East Jakarta. This study was conducted by using a cross sectional design study and purposive sampling technique, involved by 133 diabetic subjects aged 25 64 years old.
The proportion of hypertension among diabetic subjects was 52,6. These findings also showed that obesity, sodium intake, fat intake, and vegetable consumption were significantly associated with hypertension in diabetics. Providing information through community or individual counseling is crucial to modify diabetic rsquo s lifestyle such as eating behavior and body weight monitoring which are expected to control blood pressure and moreover to prevent comorbidity in diabetics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>