Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelina Arfiany
"Onomatope adalah kata yang terbentuk dari imitasi bunyi hasil tangkapan indra pendengaran. Onomatope sering ditemukan dalam cerpen, komik, maupun novel Korea. Objek penelitian ini adalah teknik penerjemahan onomatope dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia dengan menggunakan novel Almond sebagai korpus data. Latar belakang dilakukannya penelitian, yaitu kebaruan penelitian pada onomatope bahasa Korea dalam novel yang belum ditemukan dalam penelitian lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan jumlah onomatope diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan onomatope bahasa Korea ke bahasa Indonesia dari novel Almond berdasarkan jenis klasifikasinya. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif-kualitatif dengan analisis penelitian menggunakan teori teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002). Hasil penelitian menunjukkan 1 kata termasuk jenis onomatope suara binatang, 101 kata suara manusia, tidak ada kata suara instrumen, dan 9 kata lainnya termasuk dalam aneka ragam tiruan bunyi lain. Sementara, ada 5 teknik penerjemahan yang digunakan: peminjaman, deskripsi, kreasi diskursif, padanan lazim, dan kompresi linguistik.

Onomatopoeia is a word formed from the imitation of sounds captured by the sense of hearing. Onomatopoeia is often found in Korean short stories, comics, and novels. The object of this research is translation techniques of onomatopoeia from Korean to Indonesian using Almond novel as a data corpus. The novelty of Korean onomatopoeia analysis in novel that has not been found in other research became the background to the research. The aim of this research is to show the number of onomatopoeia classified based on the sound classifications and the translation techniques that used in translating Korean onomatopoeia into Indonesian from the Almond novel also based on the sound classifications. This qualitative-descriptive research used the translation techniques by Molina and Albir (2002) for analysing. Research result shows that 1 word is classified as animal sounds, 101 words are human sounds, no word is instrument sounds, and 9 there words are miscellaneous sounds. There are 5 translation techniques used: borrowing, description, discursive creation, established equivalent, and linguistic compression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Paramesti Rahayu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis penerjemahan idiom bahasa Indonesia
dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Korea. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui teknik apa yang digunakan oleh penerjemah ketika
menerjemahkan idiom bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa
Korea sebagai bahasa sasaran, serta menganalisis apakah ada kesepadanan makna
dan pergeseran bentuk untuk menjaga kesepadanan maknanya. Dari hasil analisis,
diperoleh simpulan berupa enam data idiom BSu diterjemahkan menjadi BSa;
delapan data Idiom BSu diterjemahkan menjadi bukan idiom BSa; empat data
idiom BSu tidak diterjemahkan dalam BSa; dan dua data bukan idiom BSu
diterjemahkan menjadi idiom BSa.

Abstract
The focus of this study is the analysis of Indonesian idiom?s translation within
Laskar Pelangi into Korean. This study is a qualitative study using analysis
deskriptive design. The purpose of this study is to know what techniques are used
by the translator when translating idioms in Indonesian as a source language into
Korean as a target language, analyze whether is there a meaning equivalence and
translation shift to maintain it?s meaning equivalence. The result is six source
language idioms translated to target language idioms; eight source language
idioms translated no into target language idioms; four source language idioms
were not translated into target language; and two non source language idioms
were translated into target language idioms."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
14-17-099425561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azra Alfiana
"Penelitian ini mengkaji strategi penerjemahan idiom bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia dalam novel Eommareul Butakae dan novel Ibu Tercinta karya Shin Kyung Sook. Idiom dapat menjadi tantangan dalam bidang penerjemahan karena adanya perbedaan budaya yang memengaruhi bahasa suatu masyarakat dan maknanya yang tidak sesuai dengan unsur pembentuknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teori strategi penerjemahan idiom Baker (1992) yang kemudian dikembangkan oleh Seo (2011) untuk mengkaji strategi penerjemahan idiom bahasa Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penerjemahan idiom yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan dengan parafrasa, diikuti dengan strategi penerjemahan dengan penghilangan, penerjemahan literal, dan penerjemahan dengan idiom yang maknanya sama tetapi berbeda bentuk. Tidak ditemukan penggunaan strategi penerjemahan dengan idiom yang makna dan bentuknya sama. Penggunaan strategi parafrasa yang dominan dalam data penelitian dapat disebabkan oleh adanya keleluasaan dan kemudahan bagi penerjemah untuk menyampaikan kembali makna idiom dengan berbagai cara, seperti menguraikan makna secara menyeluruh atau sebagian maupun menggunakan deskripsi lain. 

This study examines the translation strategies of Korean idioms into Indonesian in Eommareul Butakae and Ibu Tercinta by Shin Kyung Sook. Idioms can be a challenge in the field of translation because of the cultural differences that affect the language of a society. This study is a descriptive qualitative research using Baker's (1992) theory of idiom translation strategies which was later developed by Seo (2011) to examine Korean idiom translation strategies. The results show that the most widely used idiom translation strategy is translation by paraphrase, followed by translation by omission, literal translation, and translation by idiom of the similar meaning but dissimilar form. There is no use of translation strategy with idioms that have the same meaning and form. The dominant use of translation by paraphrase in the research data may be due to the flexibility and ease for the translator to reconvey the meaning of the idiom in various ways, such as describing the meaning completely or partially or using other descriptions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Miranda
"Penerjemahan merupakan kegiatan mengubah sebuah pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Penerjemahan harus dilakukan dengan cara mencari kata yang setara dalam kedua bahasa secara tepat. Namun, setiap bahasa mempunyai struktur yang berbeda. Terlebih lagi, setiap negara mempunyai budaya tersendiri yang mempengaruhi pembentukan makna kosakata. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi kesepadanan sebuah kata dalam dua bahasa. Oleh karena itu, kesalahan dalam penerjemahan dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penerjemahan teks bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data penelitian ini adalah teks sumber dan teks sasaran yang terdapat pada buku Bahasa Korea Terpadu untuk Orang Indonesia 3. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana kesalahan penerjemahan pada sumber data diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dan kualitatif, dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan 62 kesalahan pada sumber data yang diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) jenis kesalahan. Kesalahan pemilihan padanan kata 10 data (16%), kesalahan struktur bahasa sasaran 18 data (29%) dan kesalahan penyampaian pesan teks sumber 34 data (55%). Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa kesalahan penyampaian pesan teks sumber adalah kesalahan yang paling dominan.

Translation is the process of converting text from language to language. It searches for corresponding words from one language to another, as accurately as possible in order to reduce language barrier. However, each language has a different structure. Each country has its own culture that influences the formation of vocabulary meaning. Cultural influences can also affect the agreement of a word in two different languages. Therefore, in performing translations, errors are likely to happen. This study aims to analyze the mistranslation of cultural texts from Korean into Indonesian. The data sources studied are cultural texts and translations in Bahasa Korea Terpadu 3 textbook. The main focus of this research are the kind of Korean to Indonesian translation errors found in the textbook. This study uses two approaches: the quantitative and the qualitative approach. After further investgation, there were a total of 62 errors found in the textbook. Based on the error type, it was found that there were 3 types of errors, i.e., word selection error 10 data (16%), target language (TL) structure error 18 data (29%), and source text’s (TL) message transfer error 34 data (55%).  From the findings, it can be concluded that the source text’s message transfer error is the dominant error."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Auliani Regar
"ABSTRAK
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata telah diterjemahkan ke dalam lebih dari tiga puluh bahasa. Dalam proses penerjemahan, istilah agama dapat menjadi kendala. Melalui metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerjemahan istilah-istilah agama dalam novel Laskar Pelangi ke dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Belanda. Dari hasil analisis dapat diketahui prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan istilah-istilah agama tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa prosedur penerjemahan yang paling banyak digunakan dalam penerjemahan istilah-istilah agama, baik ke dalam bahasa Inggris maupun Belanda, adalah couplets, yaitu penggabungan dua prosedur penerjemahan yang berbeda.

ABSTRACT
The novel Laskar Pelangi by Andrea Hirata has been translated into more than thirty languages. In the process of translation, religious terms can cause translation problems. By using qualitative descriptive method, this research aims to describe the translation of religious terms in the novel Laskar Pelangi into English which is then translated into Dutch. From the analysis, translation procedures used by translators in translating the religious terms can be identified. The results show that the most widely used translation procedure for translating religious terms both into English and Dutch is couplets, which combine two different translation procedures."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Amalia Putri
"Tesis ini berisi terjemahan novel The Seed and the Sower ke dalam Bahasa Indonesia serta anotasinya untuk memberi penjelasan padanan yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah penerjemahan terutama dalam unsur kebudayaan Afrika Selatan dan Jepang, serta kesalahan tata bahasa. Novel ini dipilih karena pekat dengan unsur budaya akibat banyak kebudayaan yang terlibat, serta terdapat banyak situasi komunikasi orang
asing yang berbahasa Inggris salah akibat latar belakang novelnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skoposnya dan bertanggung jawab terhadap terjemahan itu dengan anotasi yang sesuai. Ada tiga masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini: 1 masalah penerjemahan yang dihadapi saat menerjemahkan, 2 teknik penerjemahan yang digunakan, dan 3 ideologi penerjemahan yang dipilih dan pengaruhnya terhadap penerjemahan kata bermuatan budaya dalam TSu. Unit datanya adalah kata dan frasa yang bermuatan budaya. Data
diambil dari bab dua bagian keenam novel The Seed and the Sower. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik amplifikasi. Kesalahan tata bahasa dalam TSu lebih baik diterjemahkan menjadi tata bahasa yang salah juga dalam Bahasa Indonesia. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan dalam menerjemahkan satu teks dapat berbeda-beda tergantung skoposnya. Ideologi pengasingan juga lebih unggul dalam terjemahan, tetapi pada dasarnya kedua ideologi dapat digunakan bersamaan apabila sesuai dengan tujuan penerjemahan.

This thesis is about the translation of The Seed and the Sower novel from English to Indonesia along with its annotation to give an explanation about the equivalent words used to face translation problems especially in the culture of South Africa and Japanese, and also the grammar mistake made deliberately in the source text. The novel is chosen because it has a lot of cultural elements because a variety of cultures are involved. It also has a lot of communication situations in which foreigners speak broken English grammar due to the storys background situation. The purpose of this research is to make a translation which is true to its skopos and to be responsible to the translation with the proper annotation. The researcher is dealing with three problems in this research: 1 translation problems faced while translating the source text, 2 translation techniques used for the translation, and 3 translation ideology chosen and its effect on translating cultural terms. The unit data are words and phrases which have cultural
meaning. The data are taken from the second chapter and sixth section of the novel. The finding shows that translation technique with most appearance is amplification technique. The broken grammar that appears in the source text is also better to be translated in broken Indonesian grammar. From the finding, it can be concluded that different translation technique can be used to translate a text, depending on the skopos. In addition, foreignisation is the superior ideology for translation, but the two translation
ideologies can basically used alternately if it suits the translations goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yuanda Putri
"Penelitian ini membahas mengenai penerjemahan kata umpatan dalam novel Pasung Jiwa yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul Gebunden. Pembahasan penelitian ini adalah pergeseran dalam terjemahan, yaitu pergeseran bentuk dan makna. Selain itu, penelitian ini juga membahas kecenderungan penerjemahan mengenai orientasinya pada bahasa sumber atau pada bahasa sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh kata umpatan yang telah diterjemahkan mengalami pergeseran pada tiap penerjemahannya, baik itu pergeseran bentuk maupun pergeseran makna. Penerjemahan kata umpatan lebih cenderung berorientasi pada bahasa sasaran agar dapat dipahami baik oleh pembaca dari bahasa sasaran.

This research attemps to explain the translation of swear words found in novel Pasung Jiwa by Okky Madasari which is translated into german with the title Gabunden. The focus discussion of this research is the shifts in translation, namely the shift of meaning in translation and the shift of form in translation. Besides, this research also attempts to explain the tendency of translator about their orientation of translation to the source language or to the target language. This research applies the qualitative method in form of literature study. The result shows that the translated swear words mostly have more than two shifts of translation. The translation of swear words tends to be more target language oriented in order to be well understood by readers of the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Arifin
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis dari aspek teknik penerjemahan dan fungsi teks yang digunakan oleh penerjemah dalam mempertahankan unsur magis. Dalam genre fantasi, pemahaman unsur magis oleh pembaca merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, penerjemah harus dapat mempertahankan unsur magis yang terdapat dalam bahasa sumber dengan baik. Penelitian ini berfokus pada proses dan teknik yang dilakukan oleh penerjemah. Metode yang digunakan oleh penerjemah turut mempengaruhi pemilihan kata serta hasil terjemahan. Pendekatan skopos yang dilakukan oleh penerjemah menunjukkan hasil terjemahan yang optimal, sedangkan hasil terjemahan yang tidak optimal tidak menggunakan pendekatan skopos Ketidak optimalan pada teks sasaran terjadi, dikarenakan penerjemah tidak dapat mempertahankan unsur magis yang ada dalam bahasa sumber.

ABSTRACT
This thesis analyzed the methods of translation and the function of the text that used by the translator to keep the magical elements. In the genre of phantasie, the comprehension of the reader is one of the most important things. Therefore, the translator has to keep the magical elements of the text. This research focused on the process of the translation and the function of the text that did by the translator. The method that used by translator affects the words and also the result. The skopos method that is used by the translator was considered, in order to analyze the result of the translation. The results showed, that there are optimized and also unoptimized translated sentence. The unoptimized sentences are the sentences that do not have the magical elements. The translator could not keep the magical elements due the absence of the skopos approach. While the optimized sentences are the sentences that used the skopos approach.
"
2016
S65815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Murti Ayu
"ABSTRAK
Pada skripsi ini, topik penelitian yang diangkat adalah kesepadanan penerjemahan kata makian dari bahasa Jerman dalam novel grafis Der Boxer ke dalam novel grafis bahasa Indonesia Sang Petinju. Dalam meneliti, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif disertai penggunaan beberapa literatur. Peneliti menganalisis kesepadanan makna kata makian dalam teks sasaran dengan menggunakan teori kesepadanan dinamis Nida, yaitu dengan melihat kesamaan fungsi dibantu kesamaan referen yang dituju oleh kata makian dalam teks sumber maupun teks sasaran. Temuan penelitian ini menunjukkan dari 12 buah kata makian yang berbentuk kata dalam teks sasaran, 2 kata makian diantaranya masih belum sepadan. Fungsi kata makian yang digunakan dalam kedua novel grafis, yaitu 1 menghina lawan bicara dan 2 mengungkapkan rasa amarah mereka terhadap lawan bicara.

ABSTRACT
The topic of this research is focused on equivalence of swear words translation from German graphic novel Der Boxer to Indonesian graphic novel Sang Petinju. In researching this topic, researcher uses descriptive qualitative method using several literature source. The data analyzed by the dynamic equivalence theory from Nida and Taber, which is using the function from the swear word itself to compared the swear word from source text into target text with the support from the reference of the swear word. Researcher find out there are 16 swear words from the source text and 2 of them are not equivalence based on their function in target text. The function of the swear words that used in this both graphic novel are to insult other people and express someone emotions to other people.Keywords Graphic Novel, Translation, Swear Word, Equivalence, Function of Swear Words."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>