Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kinanti Larasati
"Dengan diproduksinya banyak plastik kemasan meningkatkan jumlah sampah plastik kemasan pasca-konsumen. Dalam kondisinya saat ini, rantai nilai plastik kemasan tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendapatkan nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep alur plastik kemasan dari hasil analisis dampak lingkungan serta kesadaran lingkungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode analisis LCA, analisis environmental prices, analisis jalur, serta analisis deskriptif. Temuan penelitian ini mencakup dampak lingkungan, biaya lingkungan, kesadaran lingkungan, serta susunan konsep alur pengelolaan plastik kemasan. Analisis keseluruhan produksi plaastik kemasan menunjukkan dampak tertinggi dihasilkan dari produksi bahan baku plastik dengan biaya lingkungan sebesar Rp. 14.586.000 per ton plastik kemasan serta pengetahuan, sikap, dan perilaku berpengaruh sebesar 76.81% terhadap kesadaran lingkungan maka konsep pengelolaan plastik kemasan yang dapat dilakukan adalah berlandaskan ekonomi sirkular dengan memperpanjang rantai hidup dari plastik kemasan.

The production of a lot of plastic packaging increases the amount of post-consumer plastic packaging waste. In its current condition, the plastic packaging value chain is not being utilized optimally to obtain economic value. This research aims to develop a concept for the flow of plastic packaging from the results of environmental impact analysis and environmental awareness, where to achieve this goal, LCA analysis methods, environmental prices analysis, path analysis and descriptive analysis are used. The findings of this research include environmental impacts, environmental costs, environmental awareness, as well as the concept of plastic packaging management flows. The overall analysis of plastic packaging production shows that the highest impact results from the production of plastic raw materials with environmental costs of IDR. 14.586.000 per ton of plastic packaging and knowledge, attitudes and behavior have an influence of 76.81% on environmental awareness, so the concept of managing plastic packaging that can be implemented is based on a circular economy by extending the life chain of plastic packaging."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarahmaida Taurina
"Pertumbuhan penduduk dan ekonomi merupakan aspek yang mendorong peningkatan sampah plastik. Salah satu sampah plastik yang mendominasi perkotaan adalah kemasan mi instan. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi mi instan terbesar kedua di dunia. Pengelolaan sampah kemasan bergantung pada partisipasi masyarakat dalam memilah sampah, namun lebih dari 80% masyarakat DKI Jakarta tidak pernah memilah sampah. Pemberian kompensasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat dalam memilah sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku masyarakat terhadap pemilahan kemasan mi instan dan memberikan estimasi kompensasi berdasarkan sudut pandang penerima (konsumen) dan pemberi kompensasi (pasar swalayan dan produsen mi instan) dengan area studi Jabodetabek. Data yang diperoleh dari 410 kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi intensi dan perilaku pemilahan kemasan menggunakan kerangka kerja theory of planned behavior (TPB) yang diperluas melalui metode SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif merupakan faktor terbesar yang memengaruhi intensi, dan intensi adalah faktor terbesar yang memengaruhi perilaku pemilahan kemasan secara signifikan. Besaran kompensasi tunai berdasarkan sudut pandang penerima dan pemberi kompensasi (13 pasar swalayan dan 1 produsen) adalah Rp100,00-Rp300,00 per kemasan. Akan tetapi, dalam bentuk nontunai, saldo atau poin dompet digital lebih tepat diberikan untuk konsumen kategori konsumsi pribadi, dan produk mi instan untuk warung makan mi instan.

The population growth and economic development stimulates the increasing of plastic waste generation. The contribution of noodle packaging into environment has become significant since Indonesia is the second biggest instant noodles’ consumer in the world. Separation waste at source is important for the successful of any waste management. However, the waste separation behaviors are not common in Indonesia. The aim of this study is to identify the critical factors that affect the residents’ intention towards noodle packaging separation and provide compensation based on recipients’ viewpoints (consumer) and providers’ viewpoints (supermarket and instant noodle producer). Data drawn from 410 questionnaires were used to determine factors that affect the residents’ intention towards noodle packaging separation using the extended theory of planned behavior (TPB) framework through SEM-PLS method. Results of this study showed that subjective norms had the most significant influence on the intention of noodle packaging separation, while intention had the most significant influence on the behavior of noodle packaging separation. An amount of cash compensation based on recipients’ and providers’ viewpoints is 100.00 IDR up to 300.00 IDR per noodle packaging. Then, noncash compensation which is appropriate for consumer and instant noodle restaurant is digital wallet points, and instant noodle products respectively. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifary Fachrizal Ridlo Arifin
"ABSTRAK
Fokus riset ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai konservasi nilai material terutama untuk desain produk kemasan plastik fleksibel dengan penggunaan warna dan tinta cetak yang berlebihan akan berdampak pada rendahnya tingkat penerimaan limbah plastik untuk didaur ulang. Pada riset ini memiliki dua tujuan riset, tujuan pertama untuk mengusulkan desain kriteria konservasi nilai material untuk kemasan plastik fleksibel menggunakan pengembangan metode kriteria design for recycling, metode delphi, kuesioner, uji validasi dan reliabilitas, dan analisis faktor untuk menentukan kecukupan data nya. Tujuan kedua melakukan desain ulang konservasi nilai material untuk kemasan plastik fleksibel dengan menggunakan metode observasi, redefining method, dan metode pemberian skor. Proses desain ulang didasarkan pada ketidaksesuaian desain awal dengan desain kriteria konservasi nilai material nya. Hasil riset didapatkan bahwa uji validasi dan reliabilitas untuk rekomendasi terbaik dari desain kriteria didapatkan; (1) Tidak ada pigmen warna pada permukaan material plastik, (2) Warna putih pada permukaan material plastik, (3) Tidak ada tinta cetak dalam pewarnaan, simbol, gambar, grafik dan huruf pada permukaan material plastik, (4) Penggunaan label kertas secara optimal atau label plastik tipis sebagai tujuan informasi dan promosi pengemasan, (5) Tidak ada perekat atau perekat yang larut dalam air atau material perekat yang tidak beracun, dan (6) Meminimumkan penggunaan lapisan (layer) pada proses pembetukan desain kemasan. Sedangkan pada proses desain ulang menunjukkan tingkat penerimaan
konsumen yang tinggi untuk desain ulang kemasan plastik fleksibel yang diusulkan dan usulan desain ulang tersebut masih dapat mempertahankan fungsi dari kemasan yaitu sebagai wadah, identifikasi produk dan informasi produk. Penerapan desain kriteria dan desain ulang pada konservasi nilai material untuk kemasan plastik fleksibel diharapkan dapat sebagai referensi untuk mengembangkan inovasi desain kemasan oleh pemangku kepentingan terkait dengan memperhatikan dari aspek kualitas material plastiknya sebelum digunakan sebagai kemasan supaya harga jual hasil daur ulangnya dapat meningkat.

ABSTRACT
Focus of this study is the importance of effort to attain material value
conservation, particularly for design of flexible plastic packaging with excessive use of color and printing ink will be affected to the low acceptance level of plastic waste for recycling. This research have two purposes such as to proposed design criteria for material value conservation of flexible plastic packaging using design of recycling
method, delphi method, questionnaire, validation and reliability test, and factor analysis to determine the adequacy data. Next purpose is redesign flexible plastic packaging for material value conservation using observation method, redefining method, and scoring method. Redesign process will be based on incompatibility of the initial design with design criteria of material value conservation. The results found that validation and reliability tests for the best recommendations from design criteria flexible plastic packaging consist of; (1) No pigment color in plastic material, (2) White color in plastic material, (3) No printing ink in coloration, symbols, pictures, graph and letters on the
surfaces of plastic materials, (4) Optimum use of paper label or thin plastic label as informational and promotional purposes of packaging, (5) No adhesive or water-soluble adhesive and non-toxic material, and (6) Recycle-able material with good value and minimum category of the layer used for packaging. Futhermore, the results of redesign flexible plastic packaging has been shown a high level of consumer acceptance for the proposed design flexible plastic packaging and those design still maintain the function of the packaging as a protecting product, product identification and product information. Implementation of design criteria and the proposed redesign for material value conservation of flexible plastic packaging could be as a reference to develop the phase of innovation design for related stakeholders by paying attention on aspects the quality of material plastic before being used as packaging in order to increase its selling price in recycling processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arisman
"Peningkatan jumlah penduduk yang semakin besar di kota/kabupaten membawa dampak terhadap besarnya peningkatan jumlah timbulan sampah khususnya sampah plastik. Penelitian ini bertujuan memberikan usulan kebijakan dalam bentuk formulasi efektif dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan di tingkat kota/kabupaten. kebijakan pengurangan penggunaan produk plastik sekali pakai di Kota Bandung dan Kabupaten Malang merupakan kebijakan yang paling prioritas dibandingkan dengan kebijakan pelarangan penggunaan produk plastik sekali pakai. Kebijakan yang efektif juga perlu melibatkan pemangku kepentingan yaitu konsumen/masyarakat dan produsen. Data tingkat keinginan untuk berpartisipasi masyarakat dan keinginan produsen untuk berpatisipasi dalam pengurangan sampah plastik akan lebih efektif apabila di berikan insentif. Respon masyarakat terhadap himbauan mengurangi sampah plastik dan menggunakan kembali plastik sangat positif, namun kemungkinan implementasinya akan menjadi lebih besar jika ada insentif yang diberikan oleh pemerintah. Pemilahan sampah di rumah tangga perlu didorong, guna meningkatkan efektifitas penanganan sampah plastik. Insentif fiskal perlu di berikan kepada produsen agar pengurangan sampah plastik oleh produsen lebih optimal dan berkelanjutan

The increasing population in cities and regencies has an impact on the amount of waste generation, especially plastic waste. This study aims to provide policy proposals in the form of effective formulations in sustainable plastic waste management at the city/district level. The policy of reducing the use of single-use plastic products in Bandung City and Malang Regency is the most priority policy compared to the policy of banning the use of single-use plastic products. Effective policies also need to involve stakeholders, namely consumers/communities and producers. Data on the level of willingness to participate in the community and the desire of producers to participate in reducing plastic waste will be more effective if incentives are given. The public's response to the call to reduce plastic waste and reuse plastic is very positive, but the possibility of implementation will be even greater if there are incentives provided by the government. Waste segregation in households needs to be encouraged, in order to increase the effectiveness of handling plastic waste. Fiscal incentives need to be given to producers so that the reduction of plastic waste by producers is more optimal and sustainable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesario Opriantama
"Mikroalga merupakan mikroorganisme eukariotik yang hidup di laut atau air tawar. Beberapa mikroalga dapat menempel pada kemasan plastik, yang umumnya ditemukan di perairan yang tercemar, dan dikenal sebagai mikroalga epiplastik. Penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi keragaman serta perhitungan kelimpahan mikroalga epiplastik di kemasan makanan jenis Polypropylene dengan metode purposive sampling di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel dilakukan dari tiga titik stasiun, yaitu Utara, Barat, dan Timur Pulau Pramuka kemudian sampel diamati di bawah mikroskop. Tujuh genus mikroalga epiplastik ditemukan dari tiga kelas, yaitu Bacillariophyceae (5 genus), Dinophyceae (1 genus), dan Cyanophyceae (1 genus) yang berpotensi toksik. Genus yang ditemukan dari kelas Bacillariophyceae, yaitu Cymbella, Navicula, Nitzschia, Pleurosigma, Synedra. Cyanophyceae ditemukan dari genus Chroococcus dan Dinophyceae ditemukan dari genus Prorocentrum. 2 genus ditemukan yang memiliki potensi toksik pada perairan, yaitu Chroococcus dan Prorocentrum. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada genus Nitzschia sebesar 3.468 sel/L, sedangkan kelimpahan terendah ditemukan pada genus Chroococcus sebesar 680 sel/L.

Microalgae are eukaryotic microorganisms that live in the sea or fresh water. Some microalgae can stick to plastic packaging, which is commonly found in polluted waters, and are known as epiplastic microalgae. The study was conducted to identify the diversity and calculate the abundance of epiplastic microalgae in Polypropylene food packaging using the purposive sampling method in the waters of Pramuka Island, Seribu Islands. Sampling was carried out from three station points, namely North, West, and East of Pramuka Island, then the samples were observed under a microscope. Seven genera of epiplastic microalgae were found from three classes, namely Bacillariophyceae (5 genera), Dinophyceae (1 genus), and Cyanophyceae (1 genus) which are potentially toxic. The genera found from the Bacillariophyceae class, namely Cymbella, Navicula, Nitzschia, Pleurosigma, Synedra. Cyanophyceae were found from the genus Chroococcus and Dinophyceae were found from the genus Prorocentrum. 2 genera were found to have toxic potential in waters, namely Chroococcus and Prorocentrum. The highest abundance was found in the genus Nitzschia at 3,468 cells/L, while the lowest abundance was found in the genus Chroococcus at 680 cells/L."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prabowo Soedarso
"Secara umum tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mencari jawaban mengapa hukum lingkungan (terutama hukum mengenai Amdal) tidak efektif dalam pelaksanaannya, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal itu. Sebagai suatu studi hukum negara maka penelitian hukum ini adalah dalam rangka mencari jawaban terhadap pertanyaan how to bring the law into efective implementation dengan menggunakan kajian normatif. Hal-hal tesebut di atas kemudian dirumuskan dalam berbagai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Apakah terdapat sinkronisasi dan harmonisasi hukum di antara peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan pada umumnya dengan berbagai peraturan yang ada di bawahnya terutama yang mengatur tentang Amdal?
b. Kelemahan-kelemahan apa sajakah yang terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan khususnya yang mengatur tentang Amdal sebagai hukum positif (ius constitutum) dalam rangka pembangunan hukum (ius constituendum)?
c. Faktor-faktor apa sajakah yang secara normatif akan dapat mempengaruji derajat penegakan hukum Amdal, apabila secara normatif peraturan tersebut diimplementasikan?
Penelitian tentang penegakan hukum dalam kaitannya dengan pelaksanaan analiis mengenai dampak lingkungan, idealnya harus menggabungkan dua jenis atau tipe penelitian, yakni dengan melakukan penelusuran peraturan perundang-undangan sebagai kajian awal atau dasar, dan penelitian lapangan. pada penelitian dengan menelusuri peraturan perundang-undangan dimaksudkan sebagai pegangan teori tentang usaha-usaha dalam menemukan asas-asas hukum (dalam hal ini asas-asas hukum mengenai Amdal). Sedangkan penelitian lapangan dimaksudkan untuk melihat derajat penegakan 'rule of law' dari suatu ketentuan hukum normatif yang terdapat dalam suatu peraturan perundang-undangan yang harus dianalisis secara empiris.
Berdasarkan bentuk, sifat dan tujuan penelitian hukum normatif tersebut di atas, maka jenis data yang diperlukan untuk dianalisis adalah data yang berupa bahan hukum primer yang mencakup produk legislatif berupa perundang-undangan ang dibentuk oleh pemerintah dengan persetujuan badan legislatif,perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah pusat, terutama yang langsung berkaitan denga pengaturan hukum mengenai pengelolaan lingkungan, khususnya tentang analisis mengenai dampak lingkungan. Disamping bahan-bahan hukum primer tersebut di atas juga dibutuhkan bahan hukum sekunder yang merupakan dan atau berfungsi dalam memberikan petunjuk mengenai bahan hukum primer. Adapun bahan hukum sekunder dalam penelitian hukum normatif ini antara lain berupa hasil karya dari kalangan hukum dan hasil-hasil penelitian hukum lingkungan.
Di samping bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder tersebut diatas, penelitian ini juga memerlukan bahan hukum tersier berupa dokumen-dokumen KA Andal, Andal, RKL, dan RPL dari beberapa studi AMdal.
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilaksanakan adalah untuk:
1. memahami apakah terdapat sinkronisasi dan harmonisasi hukum antara peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Amdal.
2. Menemukan kelemahan-kelemahan dalam peraturan perundang dalam rangka penegakan hukum pelaksanaan Amdal sebagi hukum positif (ius constitutum) dan bagaimanakah seharusnya dalam rangka pembangunan hukum (ius constituendum).
3. menemukenali faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruji derajat penegakan hukum Amdal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
D693
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roehajat Emon Soeriaatmadja
Jakarta : Direktroral Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas , 2000
363.7 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Agung Maruli Ramona
"Kegiatan konstruksi telah berkontribusi pada isu-isu dampak lingkungan, seperti pemanasan global, hal-hal partikulat, dan racun manusia. Terutama pembangunan jalan dan drainase juga memiliki masalah yang sama. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperkirakan dampak lingkungan kegiatan konstruksi pembangunan jalan dan drainase serta memiliki alternatif solusi untuk mengurangi dampak tersebut. Solusi untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut adalah mengubah bahan bangunan. Life Cycle Assessment (LCA) diterapkan untuk Menganalisis aktivitas pembangunan jalan dan drainase hanya selama persiapan lahan dan pekerjaan beton. Data diperoleh dari bahan volume dan konsumsi energi selama fase konstruksi. Analisis LCA menggunakan perangkat lunak openLCA. Setelah dianalisis menggunakan OpenLCA, hasil yang menunjukkan jika kita mengubah material, dampak lingkungan (pemanasan global, partikulat, dan toksisitas manusia) dapat dikurangi.

Construction activity has contributed to environmental impact issues such as global warming, particulate matters and human toxicity. Especially Road and drainage construction also have same issue. This study have purpose to estimate environmental impact construction activity road and drainage construction and to have alternatif solution to reduce these impact, solution to reduce these environmental impacts change construction materials. Life Cycle Assessment (LCA) applied to Analyseroad and drainage construction activity only during land preparation and concrete works. Data gets from volume material and energy consumption during construction phase. LCA Analysis used openLCA software. After analysis using OpenLCA, result showing if we change material, environmental impact (global warming, Particulate matters, and Human Toxicity) can be reduce."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudjatmiko
"Dalam proses penyusunan dan penilaian studi terdapat kecenderungan bahwa penilaian sering menimbulkan tekanan terhadap penilai, konsultan maupun pemrakarsa diluar kesepakatan dalam kerangka acuan.
Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kinerja penyusunan dan penilaian di Komisi. Tekanan tersebut menjadikan suatu arah analisis melalui Evaluasi Kinerja Komisi yang dilakukan dengan Cara pendekatan terhadap Kinerja Penilai, Penyusun dan Pemrakarsa.
Kinerja Penilai tergambar dengan melihat perilaku Komisi Penilai yang menyangkut kepemimpinan, kebijakan, sertifikasi, pendidikan, pengataman, risalah atau notulen rapat, rekomendasi atau janji, kerjasama maupun prosedur.
Kinerja pemrakarsa menyangkut kondisi pemahaman terhadap rencana fisik, aspek lingkungan, AMDAL, pengendalian konsultan, perbaikan penyusunan, dan pemanfaatan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. Kriteria Konsultan menyangkut kondisi pengalaman, peran dan kemampuan ketua dan anggota tim, pendidikan, pengalaman, kursus, target waktu maupun target laporan.
Disamping itu ada kendala non teknis dalam proses penyusunan maupun penilaian yang sering menghambat profesionalisme konsultan baik menyangkut dana, waktu, tenaga, terutama yang terkait dengan alokasi dana, waktu, tenaga, terutama yang terkait dengan alokasi biaya pembahasan dan campur tangan pihak tertentu yang mengurangi netralitas dalam proses penyusunan.
Hasil penilaian yang baik memberikan kecenderungan bahwa hasil studi akan bermanfaat dalam kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan. Hasil studi yang baik ditentukan oleh 3 indikator yaitu penyusunan oleh konsultan yang cermat analisisnya, penilaian yang terfokus dan pemahaman pemrakarsa dalam pemanfaatan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan . Pemahaman aspek teknis dan aspek lingkungan yang berhubungan dengan rencana kegiatan yang akan dibangun sangat rendah hal ini akan mempengaruhi produk akhir dokumen studi.
Penerapan hasil studi yang relatif rendah perlu menjadi koreksi bagi para pengambil kebijakan . Beberapa pendapat dan upaya untuk meningkatkan penyempurnaan sistem penilaian adalah melakukan sertifikasi terhadap penyusun, atau penilai baik secara perorangan maupun kelompok, khususnya peran organisasi profesi untuk mewujudkan sistem pengendalian terhadap kualitas dan mutu kelompok penyusun atau ketompok penilai. Penilaian lebih terkendali apabila peran serta organisasi profesi bersama-sama birokrasi .
Daftar Pustaka : 44 (1987 - 2.004)

There is an indication that grading often leads grading commissions pressure to consultant and pioneer out side the frame works. This research to understand the effectiveness of structuring work and grading in the commission.
Pressure needs analysis direction trough working evaluation of the commission that that is carried out by approaching grading team work, composer and initial person.
The works off grading team work trough viewing attitude of grading team work in the line with leadership, policy certification, education, experience, minute of meeting, recommendation or promise, collaboration as well as procedure.
The criteria of pioneer involves understanding the condition of physical plan, environmental aspect, Environmental Impact Assessment (EIA), consultant controlling, renewing structure and utilizing Planning Assessment and Monitoring Assessment.
The criteria of consultant involves experience condition, the role and capability of leader and team members, education, experiences, training, time target and report target.
Besides, there is no technical obstacle either instructuring or in grading process that often block consultant professionalism. Connected with fund, time energy, as well as environmental management particularly fund allocation, discussion, and intervention in structuring process.
The result of a good research would indicate that the study would give input to the on going and continuous development.
The result of the determined by 3 indicators, namely, consultant structuring who has sharp analysis. Consistent grading and pioneers understanding in implementation.
The understanding of technical and environmental aspect related with very low environment of this case would influence the final product of the study document.
Some efforts to improve the grading system perfection are to carry out consultant certification, grading as well as structuring either individually or in group, when it if is still trough governmental administration it needs organization feasibility certification to value. The grading is more controlled if it is not on governmental administration, but on accredited professional organization.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Prabawati
"Dari sekitar 4,8-12,7 juta metrik ton sampah plastik laut global yang dihasilkan tiap tahun, 60% beradal dari negara-negara Asia, seperti, China, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Masalah dalam penelitian ini komposisi sampah laut terdiri dari 59% plastik di pesisir utara Jakarta Sampah plastik membahayakan kesehatan lingkungan, dan makhluk hidup di dalamnya termasuk kesehatan manusia, sehingga diperlukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan ekonomi sirkular untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Ekonomi sirkular menjadi pendekatan baru untuk pengelolaan sampah plastik, karena memberikan keuntungan finansial dan membuka peluang kerjasama antarmitra. Sayangnya, data para pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta Pusat masih sangat minim. Tujuan penelitian adalah merancang konsep penguatan kemitraan dalam pengelolaan sampah plastik untuk mendukung ekonomi sirkular. Metode yang digunakan adalah abungan (mix method) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan analitycal hierarchy process (AHP) guna menentukan bentuk kemitraan terbaik dan paling mungkin dijalankan di Jakarta Pusat. Hasil penelitian adalah skema kemitraan antara pemerintah dengan swasta adalah kemitraan terbaik untuk mengelola sampah plastik guna meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelolaan sampah plastik di Kecamatan Kemayoran, Kota Administrasi Jakarta Pusat masih menggunakan kemitraan berdasarkan transaksi jual beli dan belum mengandalkan platform KSBB Persampahan untuk meningkatkan keuntungan finansial melalui jejaring kemitraan.

The estimated 4.8-12.7 million metric tons of global marine plastic debris generated each year, 60% comes from Asian countries, such as China, Indonesia, the Philippines, Thailand and Vietnam. On the north coast of Jakarta, the composition of marine debris consists of 59% plastic. The circular economy is a new approach to plastic waste management, as it provides economic benefits and opens up opportunities for cooperation between partners. Unfortunately, data on the parties involved in plastic waste management in Central Jakarta is still very minimal. This study aims to design a strategy to strengthen partnerships, increase economic benefits and optimize the performance of circular economy-based waste management. A mixed method with a quantitative approach was used in this research. This research used analitycal hierarchy process (AHP) to determine the best and most feasible form of partnership in Central Jakarta. Plastic waste management in Kemayoran Sub-district, Central Jakarta Administrative City still uses partnerships based on buying and selling transactions and has not yet relied on the KSBB Persampahan platform to increase economic benefits through partnership networks. The results of this study show that a government-private partnership is the best scheme that can be implemented in Central Jakarta, as it allows for economic benefits and well-managed plastic waste.

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>