Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Putra Diviantama
"Artikel ini membahas pemberitaan surat kabar kompas terkait pansus dalam skandal Buloggate pada masa kepresidenan Abdurrahman Wahid. Pada tahun 2000 awal pada bulan juni mulai muncul terbitan berita tentang isu keterkaitan presiden dengan skandal korupsi Buloggate yang menjadikan tidak stabilnya kursi pemerintahan pada masa tersebut sampai dengan dikeluarkannya memorandum oleh keputusan DPR kepada presiden pada 2 Februari 2001. Topik pembahasan yang menjadikan Kompas sebagai episentrum penelitian belum banyak dibahas karena penelitian-penelitian sebelumnya masih berfokus pada Abdurrahman Wahid. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat-surat kabar Kompas, serta berbagai buku, dan jurnal penelitian terkait. Dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa pandangan berita yang diterbitkan Kompas terkait pansus dalam memberitakan proses skandal ini lebih kearah pro presiden dalam menunjukan pandangan-pandangannya dibandingkan DPR yang memang saat itu sering berkonflik dengan kubu presiden.

This article discusses the news of kompas newspaper related to pansus in the Buloggate scandal during the presidency of Abdurrahman Wahid. In early 2000 in June news began to appear about the issue of the president's connection to the Buloggate corruption scandal which destabilized the seat of government at that time until the issuance of a memorandum by a DPR decision to the president on February 2, 2001. The topic of discussion that makes Kompas the epicenter of research has not been widely discussed because previous studies have still focused on Abdurrahman Wahid. This research uses historical methods consisting of four stages, namely heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The sources used in this study are Kompas newspapers, as well as various books, and related research journals. In this study, it was found that the news views published by Kompas related to the committee in reporting on this scandalous process were more pro-presidential in showing their views than the DPR which at that time was often in conflict with the president's camp."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muntaha
"Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah pers Indonesia di masa reformasi politik dan krisis ekonomi mampu bertahan di masa krisis dengan berbagai modal/kekuatan yang dimiliki dan kiat/strategi manajemen bidang redaksional yang diterapkan secara konsisten dan kreatif dalam memproduksi produk.
Secara makro, tesis ini sejalan dan memperkuat pendapat umum dari Picard (1988 a) maupun Lacy (1990) (dikutip Albarran, 1996:23 dan 158), bahwa kompetisi dalam industri Koran/harian mempertinggi kualitas pembuatan berita. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study), dengan tipe penelitian multicases-multilevel dan pendekatan Ekonorni Media. Berita harian Kompas dan Jawa Pos tentang kampanye pemilu 1999 (17 hari kerja) menjadi obyek atau kasus. Analisis data dilakukan pada level teks (text), praktik wacana (discource practice) (organisasi/industri), dan level praktik sosiokultural (industri media cetak Indonesia). Data berita dikumpulkan dan dianalisis melalui content analysis; data kebijakan redaksional dilakukan melalui interview dengan Redaktur kedua media, kemudian dianalisis melalui analisis wacana; dan data sosiokultural industri pers dianalisis melalui pendekatan ekonomi Media.
Hasil penelitian menunjukkan: meskipun proses memproduksi berita yang dilakukan redaksi kedua media relatif lama, produk akhir yang dihasilkan relatif berbeda. Dari seluruh produk yang diteliti sebanyak 346 item berita, dapat dikemukakan bahwa ciri Kompas adalah pasar bersifat nasional, isu yang diangkat redaksi bersifat umum, dan unsur kelengkapan berita cukup menonjol. Sedangkan Jawa Pos pasarnya lokal, mementingkan produk berita yang laku dijual (memiliki banyak isu), dan unsur kontroversi menonjol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada tiga tingkatan: teks, wacana, dan sosiokultural. Perlama, dilihat dari isu (diversifikasi produk) yang dominan adalah jenis berita nasional (Kompas) dan berita lokal-daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur (Jawa Pos).
Kedua, obyektivitas pemberitaan, dari unsur faktualitas relatif sama (tinggi), keseimbangan sumber berbeda (Kompas lebih tinggi/bervariasi dibanding Jawa Pos), netralitas pemberitaan sama (tinggi). Ketiga, gaya pemberitaan berbeda; berita Kompas jumlahnya sedikit namun lengkap dan jumlah kolom umumnya banyak/panjang, berita Jawa Fos singkat-banyak, ukuran kolom kecil. Keempat, pada tingkatan organisasi dan industri, krisis ekonomi yang disusul dengan (re)regulasi bidang pers oleh pemerintah membawa dilemalparadoks; yaitu di satu sisi peluang berekspresi dan membuat media makin besar, namun di sisi lain tantangan untuk menjadi profesional makin ketat/kompetitif - mengingat struktur pasar berubah serta daya beli masyarakat turun. Perubahan struktur pasar ini, dan perkembangan industri media elektronik yang demikian gencar ("banjir" berita dalam berbagai format dan jam siar/tayang), menjadikan pihak manajemen industri media melakukan secara sadar berbagai langkah antisipasi; baik dengan mempertahankan produk namun mengemas dengan cara bervariasi (Kompas), maupun menciptakan jenis produk dengan substansi dan sentuhan yang khas dan mementingkan muatan daerah (Jawa Fos). Kelima, pada tingkat sosiokultural, pers Indonesia di masa reformasi menghadapi tantangan rill berupa kebebasan yang kian terbuka, dan mengarah pada kristalisasi sejati -industri pers yang kuat makin kuat yang lemah akan mati sebagai pranata (agen) demokratisisasi. Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) gambaran nyata tentang upaya manajemen redaksi media cetak Indonesia memproduksi produk berita di masa eforia pers dan pemilu multipartai bersamaan dengan masa krisis ekonomi; dan (2) gambaran optimisme dari pengelola industri media bahwa meskipun terdapat banyak ancaman produknya tetap akan laku di pasar.
Dari hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mengadakan studi lanjut, antara lain: (1) studi tentang manajemen pemasaran khususnya bauran pemasaran (marketing mix) dengan unsur 4P (Price, Place, Product, Promotion) seperti strategi penetapan harga produk, strategi promosi berkala, strategi mengemas produk, dan strategi segmentasi konsumen melalui wilayah geografi tertentu; (2) studi tentang manajemen redaksional berupa optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas produk, seperti pemanfaatan Pusat Informasi Kompas sebagai bank data berita, pemanfaatan Dewan Pembaca Jawa Pos sebagai masukan terhadap kebijakan redaksional, dan sistem penugasan contingency plan untuk memburu narasumber yang bervariasi untuk berita investigatif; (3) studi tentang strategi industri media cetak bertahan di masa krisis dan recovery ekonomi, seperti penggunaan strategi bertahan (defence strategies) dan strategi menyerang (attack strategies) untuk memenangkan persaingan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Adji
"Profesi sebagai wartawan memiliki cukup banyak tekanan dan tuntutan yang dapat berasal dari luar dirinya maupun yang berasal dari dalam diri wartawan itu sendiri. Tekanan dan tuntutan tersebut dapat merupakan sumber stres atau stressor bagi seorang wartawan dalam melakukan pekerjaannya, sehingga tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Seorang wartawan, terutama yang bekerja di organisasi media berbentuk surat kabar, memilliki deskripsi kerja yang ketat, seperti misalnya deadline penulisan berita setiap hari, jam kerja yang panjang dan setiap saat harus bersedia mengejar sumber berita. Perlu dilakukan suatu usaha untuk mengatasi tekanan-tekanan maupun tuntutan yang dihadapi tersebut. Menurut Lazarus (1976), usaha untuk mengatasi berbagai tekanan itu disebut sebagai perilaku coping.
Para ahli yang menelaah masalah coping sepakat untuk membedakan perilaku coping ini menjadi dua kategori besar, yaitu usaha yang bertujuan urituk menyelesaikan masalah yang dihadapi {Problem focused Coping atau / dan usaha yang bertujuan untuk mengurangi perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh masalah yang dihadapi Emotion-Focused Coping atau EFC.
Dari kedua jenis coping di atas, beberapa ahli berusaha untuk mengembangkan strategi-strategi coping. Aldwin dan Revenson (1987) menyatakan bahwa terdapat delapan macam strategi coping, di mana 3 strategi mengarah pada masalah (PFC), 4 strategi mengarah pada emosi (EFC), dan 1 strategi mengarah pada PFC maupun EFC.
Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mengetahui sumber stres apa saja yang dihadapi oleh wartawan surat kabar sehubungan dengan pekerjaannya, dan bagaimana perilaku coping yang ditampilkannva untuk mengatasi sumber-sumber stres tersebut. Maksud dari diadakannva penelitian ini adalah untuk memberi masukan dalam hal pengembangan sumber daya manusia di dunia pers atau kewartawanan. mengingat di Indonesia sekarano ,n, terdapat lebih dari 5000 orang yang bekerja sebagai wartawan serta semakin pesatnya industri penerbitan pers.
Untuk mengetahui sumber stres yang dihadapi dan bagaimana perilaku coping yang ditampilkan oleh wartawan surat kabar, digunakan alat penelitian berupa kuesioner. Kuesioner ini disebarkan kepada para wartawan yang bekerja di surat kabar harian dengan karakteristik tertentu yang teiah ditentukan sebelumnya. Dari penyebaran kuesioner tersebut akan dilihat sumber stres apa saja yang dihadapi oleh wartawan surat kabar dalam melakukan pekerjaannya serta jenis dan strategi coping apa yang akan ditampilkannya dalam menghadapi sumber stres tersebut. Kemudian akan dilihat pula keterkaitan antara kedua hal tersebut.
Dari hasil penelitian tersebut, diketahul bahwa terdapat sebelas sumber stres yang dihadapi wartawan surat kabar dalam menghadapi pekerjaannya, di mana kesebelas sumber stres tersebut termasuk ke dalam 2 jenis stressor. yaitu stressor internal dan stressor eksternal. Sumber stres yang paling banyak dihadapi oleh wartawan surat kabar adalah kesulitan untuk dapat menuliskan berita secara objektif. Sumber stres ini juga sekaligus dianggap sebagai stressor yang paling menekan.
Jenis coping yang paling sering ditampilkan dalam menghadapi sumber stres adalah coping yang mengarah pada pemecahan masalah (PFC) dibandingkan dengan EFC. Sedangkan strategi coping yang paling banyak ditampilkan adalah usaha-usaha untuk mencari suatu keyakinan baru atau mengubah diri sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
Dalam penelitian ini tidak terlihat adanya keterkaitan antara jenis coping yang ditampilkan dengan stressor yang dihadapi, baik itu stressor internal maupun eksternal. Namun demikian, jika dilihat hubungan antara salah satu diantara delapan strategi coping (yaitu usaha untuk mencari kesepakatan dengan orang yang dianggap menimbulkan masalah) dengan stressor yang dihadapi, terlihat adanya suatu keterkaitan. Hal ini dapat diartikan bahwa secara umum tidak ada keterkaitan antara perilaku coping yang ditampilkan dengan sfressor yang dihadapi, baik yang internal maupun eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada mereka yang berminat untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut, untuk membuat suatu alat ukur yang secara khusus dibuat untuk menelaah masalah wartawan, terutama yang bekerja dan tinggal di Indonesia, sehingga dapat dimungkinkan suatu hasil yang mampu menggambarkan keadaan wartawan Indonesia secara lebih baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S2493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MacDougall, Curtis D.
New York: Macmillan, 1972
070.43 MAC i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Salsabila
"Artikel ini mengulas secara kritis pemberitaan dan opini surat kabar Kompas terhadap pelaksanaan program perbaikan kampung (proyek MHT) selama periode 1969-1982. Surat kabar Kompas turut memberikan pandangan terhadap pelaksanaan program ini serta melibatkan masyarakat dalam memberikan pandangan dan saran kepada pemerintah Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan studi kasus surat kabar Kompas sebagai surat kabar harian yang mampu menghadirkan berita hingga kritik pada pelaksanaan program perbaikan kampung (Proyek MHT) Jakarta secara terbuka. Sumber yang digunakan meliputi surat kabar sezaman seperti majalah Djaya, serta buku dan jurnal bertemakan pers Indonesia, Kompas dan program perbaikan kampung yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Pusat UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas menjadi surat kabar representatif Orde Baru yang aktif dalam memberitakan dan memberikan opini terkait proyek MHT (1969-1982) dengan fokus yang berbeda pada setiap kepemimpinan gubernur. Ali Sadikin pada infrastruktur, Tjokropranolo pada aspek sosial, ekonomi, dan relokasi penduduk. Pemberitaan juga mencerminkan kontroversi seperti masalah lingkungan, konflik sosial serta respons masyarakat dan pemerintah pada kedua periode tersebut.

This article critically reviews the coverage and opinion of Kompas newspaper on the implementation of the kampung improvement programme (MHT project) during the period 1969-1982. Kompas newspaper also provided views on the implementation of this programme and involved the community in providing views and suggestions to the Jakarta government. This research uses the historical method with a case study of Kompas newspaper as a daily newspaper that is able to present news and criticism on the implementation of the Jakarta kampung improvement programme (MHT Project) openly. The sources used include contemporaneous newspapers such as Djaya magazine, as well as books and journals on the theme of the Indonesian press, Kompas and the kampung improvement programme obtained from the National Library and UI Central Library. The results show that Kompas became a representative newspaper of the New Order that was active in reporting and providing opinions related to the MHT project (1969-1982) with a different focus on each governor's leadership. Ali Sadikin on infrastructure, Tjokropranolo on social, economic, and population relocation aspects. The coverage also reflected controversies such as environmental issues, social conflicts and the response of the community and government in both periods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Wirawan
"Pada era digital, industri media cetak mengalami banyak perubahan. Media arus utama seperti surat kabar akhirnya harus beradaptasi dengan media baru. Dengan menyikapi persaingan yang kian ketat, surat kabar memilih strategi beradaptasi.
Selain dengan pemasaran yang intens, strategi harian umum Suara Pembaruan bertahan bukan hanya dengan engandalkan berita-berita yang hangat dan lengkap. Akibat permintaan pasar yang kompleks, manajemen pun melakukan spesialisasi segmen pembaca. Penyusunan isi (content) pun dibuat terspesialisasi, sehingga khalayak pun semakin terkategori dan terfragmentasi.
Sebagai upaya merespons pasar dan persaingan yang makin sengit, Suara Pembaruan juga merumuskan orientasi produksi pada pengemasan isi. Content Strategy Suara Pembaruan dikemas dalam rubrik rumor yang menjadi keunikan dalam persaingan surat kabar di industri media cetak.

In the digital era, the print media industry has experienced many changes. Mainstream media such as newspapers eventually have to adapt to new media. By addressing fiercer competition, the newspaper chose it’s the adaptive strategies.
In addition to the intense marketing, daily newspaper Suara Pembaruan survived not only by relying on the current dan updated news that is warm and full. Due to complex market demand, the management created specific segment of readers by setting up the content, so that audiences are increasingly categorized
and fragmented.
In an effort to respond to the market and the increasingly fierce competition, Suara Pembaruan also formulate production orientation on the packaging contents. Content Strategy of Suara Pembaruan is packaged within the political rumors column and that is what becomes SP’s uniqueness in the
newspaper competition in the print media industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingki Rinaldi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memeroleh pengetahuan kolaborasi yang
dilakukan Harian Kompas bersama sejumlah komunitas. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagian kolaborasi tidak berlangsung sebagaimana diharapkan
secara ideal. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan fakta turbulensi dalam industri
suratkabar, dan nyaris seluruh model bisnis saat memasuki era masyarakat informasi.
Perusahaan atau organisasi perlu melakukan penataan ulang dengan menggunakan
sejumlah konsep, diantaranya seperti ?The Learning Organization? yang
dikemukakan Peter Senge. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah, pengadopsian
?five disciplines? dalam ?The Learning Organization? dan sejumlah indikator
kolaborasi ideal dalam masyarakat informasi menemui keberhasilan dalam praktik
kolaborasi yang menuju pada aspek co-creation menyusul interaksi komunikasi
horizontal, non-formal, dan setara yang dipergunakan

ABSTRACT
This research aims to acquire knowledge of collaboration conducted by Harian
Kompas with a number of communities. The issue in this research is some of
collaboration did not occurring as expected ideally. The framework compiled based
on the facts of turbulence in the newspaper industry, and almost in the entire business
models when entering the era of information society. Company or organization needs
to do rearrangement by using a number of concepts, such as "The Learning
Organization" stated Peter Senge. The findings in this research are the adoption of
"five disciplines" in "The Learning Organization" and the indicators of an ideal
collaboration in information society attain success of its implementation that led to
the aspects of co-creation following the horizontal communication interactions, nonformal,
and used similar."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Achmad
"Iklan merupakan suatu strategi yang ampuh bagi para pengusaha (produsen) untuk melakukan penawaran-penawaran barang dan jasa. Demikian juga engan produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha. Agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut maka promosi produk dilakukan melalui iklan. Di Indonesia produk yang dikeluarkan oleh pelaku usaha telah menggerakan kegiatan perekonomian. Menyampaikan informasi tentang produk ke dalam sebuah tayangan iklan berdurasi pendek, atau pamflet dan lain-lain, yang menjadikan salah satu faktor pemicu iklan terlalu mengubar janji, tidak kena sasaran ataupun membingungkan.
Secara garis besar isi dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) terdiri dari fungsi iklan sebagai media penyampaian informasi bila dikaitkan dengan Hak atas Informasi yang harus diberikan kepada Konsumen, Tanggung Jawab Pelaku Usaha Periklanan terhadap Iklan yang Menyesatkan, upaya UUPK dalam melindungi Konsumen Iklan serta Analisa lklan Jasa Angkutan Udara. UUPK memberdayakan Masyarakat umum, di mana UUPK tersebut mengamanatkan bahwa masyarakat adalah penyelenggara perlindungan konsumen, sehingga mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap barang yang beredar di pasar, namun tidak berwenang untuk memeriksa proses produksi.
Bagi konsumen yang dirugikan dapat mengajukan gugatan kepada pelaku usaha baik secara individual maupun secara kelompok. Prosedur gugatan konsumen dapat diajukan pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) atau peradilan Umum. Dengan demikian, kehadiran UUPK akan menciptakan sistem perlindungan Konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum bila terjadi penyalahgunaan Iklan.
Meskipun masih perlu dibuktikan lebih lanjut dengan penelitian dan pengumpulan data secara kuantitatif, namun dari hasil penyelesaian kasus-kasus yang ada, penulis melihat bahwa pemberlakuan pasal-pasal UUPK yang terkait dengan periklanan dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan Shock Therapy bagi pelaku usaha priklanan agar tidak menyalahi aturan-aturan tersebut dan senantiasa berupaya untuk memperhatikan hak-hak konsumen."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T36922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
New York: Fort Worth Harcourt Brace College , 1997
070.43 REP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>