Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: Routledge, 2020
930.1 HER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aurora Putri Wibowo
"Konsep yin dan yang merupakan cara berpikir masyarakat tionghoa mengenai dua unsur yang berlawanan, namun menghasilkan keseimbangan. Konsep yin dan yang dapat diimplementasikan dalam segala hal di kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu dalam arsitektur kelenteng. Kelenteng Sin Tek Bio merupakan salah satu kelenteng tertua di Jakarta yang dibangun pada akhir abad ke-17 M dan telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Penelitian ini membahas mengenai implementasi konsep yin dan yang pada tata ruang bangunan Kelenteng Sin Tek Bio. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode penelitian arkeologi menurut Sharer dan Ashmore digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Metode tersebut diawali dengan tahap formulasi, kemudian implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi data, dan terakhir yaitu publikasi penelitian. Analisis dilakukan pada tata ruang bangunan kelenteng. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan konsep yin dan yang terlihat pada pemetakan ruang publik dan privat bangunan kelenteng, namun tidak terlihat pada tata ruang, hubungan antar ruang, dan organisasi ruang di kelenteng, sehingga tata ruang pada bangunan kelenteng tidak menimbulkan yang positif.

The concept of yin and yang is a way of thinking of Chinese people regarding two opposing elements, but producing balance. The concept of yin and yang can be implemented in everything in everyday life, one of which is in the architecture of the temple. The Sin Tek Bio Temple is one of the oldest temples in Jakarta which was built in the late 17th century AD and has been designated as a Cultural Heritage Building. This study discusses the implementation of the yin and yang concept in the spatial layout of the Sin Tek Bio Temple building. This study uses a descriptive analysis method. The archaeological research method according to Sharer and Ashmore is used to answer the research problem. The method begins with the formulation stage, then implementation, data collection, data processing, data analysis, data interpretation, and finally research publication. The analysis was carried out on the spatial layout of the temple building. The results of the analysis show that the application of the yin and yang concept is seen in the mapping of the public and private spaces of the temple building, but is not seen in the spatial layout, relationships between spaces, and spatial organization in the temple, so that the spatial layout of the temple building does not create positive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Renfrew, Colin, 1937
London: Thames and Hudson, 1996
930.1 REN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Ernawan
"Fungsi produk dan fungsi situs bengkel beliung prasejarah berhubungan dengan perdagangan dan perbengkelan. Penelitian yang pernah dilakukan memperlihatkan fungsi produk situs bengkel beliung merupakan sarana perdagangan, dan fungsi situs bengkel sebagai tempat membuat beliung. Penelitian tersebut tidak memperhatikan hubungan produk dan kegiatan bengkel beliung dengan fasilitas sumber daya alam yang terdapat pada situs dan sekitarnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui fungsi produk dan fungsi situs yang berhubungan dengan sumber daya alam situs dan sekitarnya. Penelitian diharapkan memperlihatkan apakah produk bengkel beliung merupakan komoditas dagang atau sarana budi daya tanaman pads situs, apakah produk bengkel merupakan upaya pemukim menempatkan diri dan memanfaatkan sumber daya alam, dan bagaimana bentuk kegiatan pemukiman yang ditentukan daya dukung sumberdaya alam lingkungannya.
Upaya untuk mengetahui fungsi produk dan fungsi situs memakai sampel non probabilitas. Data artefak dan lingkungan fisik memakai hasil survai dan penggalian di situs Ngrijangan, Kendeng Lembu, Ngrijang Sengon, Gunung Gamping. Data di (a) Ngrijang Sengon, Ngrijangan diharapkan mewakili bengkel beliung di sisi barat perbatasan Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian barat dan timur, (b) Gunung Gawping diharapkan mewakili bengkel beliung di Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian timur berbatasan dataran rendah Lumajang, Cc) Kendeng Lembu diharapkan mewakili bengkel beliung di Pegunungan Solo berbatasan Pegunungan Selatan Jawa Timur. Penelitian didukung percobaan, etnografi akik di Gendaran.
Fungsi bengkel memakai perbandingan ciri fisik produk dan kegiatan bengkel dengan sumber daya alam. Perbandingan kesamaan ciri fisik produk memakai rumus Steinhaus yang diuji beda rumus D/ma. Hasil uji memperlihatkan kedudukan tiap artefak seluruh situs dalam proses pembuatan beliung; sehingga menampakan fungsi situs sebagai penghasil atau pengguna produk bengkel. Hubungan fungsi situs penghasil atau pengguna produk dengan sumber daya alam memperlihatkan fungsi situs sebagai pemukiman dan atau perbengkelan.
Hasil penelitian memperlihatkan perbedaan kesimpulan dengan penelitian terdahulu. P nelitian ini memperlihatkan fungsi situs NgriJang Sengon, Ngrijangan, Gunung Gamping, Kendeng Lembu sebagai penghasil pra-beliung dan beliung yang tidak berlangsung setiap waktu bergantung persediaan air untuk menggosok batuan. Produk bengkel beliung tidak didagangkan di bengkel. Produk bengkel beliung dipakai budi daya tanaman selama memproduksi beliung; sehingga bentuk pemukiman pendukung kegiatan bengkel berhubungan dengan budi daya tanaman tebas bakar yang bervariasi sesuai daya dukung sumber alam di situs Ngrijangan, Ngrijang Sengon, Gunung Gamping dan Kendeng Lembu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T1737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharer, Robert J.
Boston: McGraw-Hill, 2003
930.1 Sha a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Public archeology can't be understood as a narrow-minded view point as an archaelogical research and their object's presentation and representation at the public only. However, public archeology must be understood more widely as an archaelogical view poinr for understand the public requirements and importance. These discipline have an important meaning for the socialization of supreme culture values at the past. On the future, those values will be reinforcing the national cultural identities from the foreign cultural influence. In order to those purpose, public role, active and seletive creativity in the foreign culture adoption without leaving any cultural identity, will be necessary"
Medan: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata - Balai Arkeologi Medan,
930 BAS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ben M.
Medan: Balai Arkeologi, 2008
930.1 PAS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Halwany Michrob
Jakarta: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, 1993
731.76 HAL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Keluarga Sastra Mahasiswa Arkeologi FSUI (KAMA-FSUI), 2000
UI-RARK 22:78 (2000)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>